DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel..... Daftar Grafik... i ii iii iv Bab I Pendahuluan... I-1 A. Latar Belakang... I-1 B. Dasar Hukum... I-3 C. Maksud dan Tujuan... I-4 D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data... I-4 E. Teknik Pengumpulan Data... I-6 F. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data... I-6 G. Kondisi Capaian Target MDGs... I-8 H. Permasalahan... I-39 I. Tantangan... I-40 Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Dalam Pencapaian Target MDGs di Kabupaten Kendal... II-1 A. Arah Kebijakan Pencapaian Target MDGs... II-1 B. Strategi Pencapaian Target MDGs... II-4 Bab III Target Kinerja Pencapaian Tujuan MDGs... III-1 A. Target Kinerja... III-1 B. Program dan KegiatanPendukung Pencapaian Tujuan MDGs... III-7 Bab IV Monitoring dan Evaluasi... I V-1 A. Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi... IV-1 B. Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi... IV-12 Bab V Penutup... V-1 Lampiran-Lampiran Hal ii

2 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Status Capaian Tujuan ke-1 MDGs Kabupaten Kendal... I-8 Tabel 1.2 Perkembangan Laju PDRB per Tenaga Kerja di Kabupaten Kendal Tahun I-12 Tabel 1.3 Status Capian Tujuan ke-2 MDGs Kabupaten Kendal... I-14 Tabel 1.4 Status Capian Tujuan ke-3 MDGs Kabupaten Kendal... I-18 Tabel 1.5 Status Capian Tujuan ke-4 MDGs Kabupaten Kendal... I-20 Tabel 1.6 Status Capian Tujuan ke-5 MDGs Kabupaten Kendal... I-24 Tabel 1.7 Status Capian Tujuan ke-6 MDGs Kabupaten Kendal... I-29 Tabel 1.8 Status Capian Tujuan ke-7 MDGs Kabupaten Kendal... I-33 Tabel 1.9 Luasan Lahan Rusak dan Tidak rusak per Kecamatan tahun I-35 Hal iii

3 DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kendal tahun I-10 Grafik 1.2. Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Tingkat Jawa Tengah I-10 Grafik 1.3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten Kendal tahun I-11 Grafik 1.4. Perbandingan IPG Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sekitarnya Serta Grafik 1.5. Provinsi Jawa Tengah tahun I-17 Perbandingan IDG Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sekitarnya Serta Provinsi Jawa Tengah tahun I-17 Grafik 1.6. Sebaran AKB di Provinsi Jawa Tengah... I-21 Grafik 1.7. Sebaran AKB di Kabupaten Kendal tahun I-21 Grafik 1.8. Sebaran AKABA di Provinsi Jawa Tengah... I-22 Grafik 1.9. Sebaran bayi kurang dari 1 tahun yang telah Mendapatkan Imunisasi Campak di Kabupaten Kendal tahun I-23 Grafik Sebaran AKI di Kabupaten Kendal tahun I-26 Grafik Sebaran Persalinan ditolong Nakes di Kabupaten Kendal tahun I-26 Grafik Sebaran Persalinan dibawah Usia 18 Tahun di Kabupaten Kendal tahun I-27 Grafik Sebaran HIV/AIDs di Kabupaten Kendal tahun I-31 Grafik Sebaran Penderita TB Paru di Kabupaten Kendal tahun I-32 Grafik Capaian Rumah Tangga dengan Akses Air Minum dan Sanitasi layak Kabupaten Kendal tahun dan Target MDGs Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal tahun I-37 Grafik Sumber Air Utama masyarakat per Kecamatan Kendal tahun I-37 Grafik Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Jamban per Kecamatan tahun I-38 Hal iv

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan dan lingkungan hidup menjadi perhatian serius dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada bulan September tahun 2000, diselenggarakan pertemuan World Summits diikuti oleh Perwakilan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang penggulangan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan dan lingkungan hidup. Hasil kesepakatan World Summits tersebut selanjutnya ditindaklanjuti melalui sidang Majelis Umum PBB yang mengesahkan kesepakatan tersebut kedalam Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 55/2 tanggal 18 September 2000 tentang Deklarasi Millenium PBB atau lebih dikenal dengan nama Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs). Deklarasi tersebut mencanangkan komitmen global untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam satu paket kebijakan pembangunan guna mempercepat pencapaian pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan di seluruh dunia pada tahun Deklarasi tersebut merupakan Komitmen global yang dituangkan ke dalam delapan tujuan utama yang dijabarkan ke dalam indikator terukur secara kuantitatif disertai target waktu pencapaiannya. Delapan tujuan utama tersebut adalah (1) memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua; (3) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan angka kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan ibu hamil; (6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7) memastikan kelestarian lingkungan dan (8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Ke delapan tujuan akan dicapai selama kurang lebih 25 tahun yaitu sejak tahun 1990 sebagai tahun dasar sampai dengan tahun Diharapkan pada tahun 2015 delapan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan, atau bahkan dapat dicapai lebih cepat. Pemerintah Indonesia sebagai salah satu Negara yang turut menandatangani Deklarasi PBB tersebut memiliki konsekuensi harus mewujudkan pencapaian target MDG s tersebut. Komitmen pemerintah Indonesia dituangkan dalam berbagai dokumen perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , kemudian dipertegas pada RPJMN dan Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Upaya untuk mewujudkan pencapaiaan target MDGs telah dilakukan melalui berbagai upaya, meskipun hasilnya belum menunjukkan hasil yang maksimal. Beberapa tujuan telah berhasil dicapai sebelum waktunya, namun ada beberapa tujuan yang sampai dengan tahun 2011 belum dapat tercapai dan masih perlu terus diuapayakan pencapaiannya. Lahirnya Inpres No. 3 tahun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 1

5 2010 sebagai langkah strategis untuk mempercepat pencapaian target tujuan pembangunan millennium. Inpres No. 3 tahun 2010 menegaskan 10 langkah strategis dalam pembangunan nasional dan daerah. Sepuluh langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Membentuk kelembagaan yang berfungsi melakukan koordinasi kementerian dan lembaga terkait langsung dengan pencapaian target-target MDGs. 2. Mengintegrasikan target-target indikator pencapaian MDGs sebagai indikator kinerja perencanaan penganggaran di tingkat nasional dan daerah. 3. Menerapkan kerangka pengeluaran jangka menengah untuk program-program pencapaian MDGs, terutama penanggulangan kemiskinan, pengangguran, gizi buruk dan kurang, meningkatkan kesehatan ibu dan balita, penanganan HIV/AIDS dan sanitasi. 4. Mengatasi kesenjangan pencapaian MDGs antar daerah melalui peningkatan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) berdasarkan target-target MDG`s. 5. Memberikan perhatian khusus terhadap 20 dari 33 provinsi yang pencapaian target MDGs di bawah rata-rata nasional. 6. Memberikan insentif fiskal bagi daerah-daerah yang mampu mencapai target MDGs yang berhasil menerapkan sistem jaminan sosial secara menyeluruh. 7. Mensinergikan anggaran penanggulangan kemiskinan dan memperbesar proporsi dalam bentuk dana perimbangan di daerah, terutama melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi alokasi anggaran. 8. Mengimplementasikan anggaran responsif gender (ARG) dan pro poor budget dalam perencanaan penganggaran di tingkat pusat dan daerah. 9. Meningkatkan anggaran kesehatan minimal lima persen (5%) dari produk domestik bruto (PDB) yang saat ini masih paling rendah diantara negara-negara ASEAN. 10. Memperbaiki sistem basis data kependudukan sebagai dasar pencapaian indikator MDGs dan penggunaan data terpilah berdasarkan gender. Perkembangan pencapaian pencapaian target MDG s di Indonesia menurut Unesco sampai dengan tahun 2010 telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Kemajuan pesat terutama dalam mengurangi kemiskinan, memperbaiki pendidikan dan peran perempuan dalam masyarakat, namun capaiannya belum merata secara nasional karena penyebaran daerah yang sangat bervariasi. Masih banyak provinsi, yaitu 20 dari 33 provinsi (60,06%), belum dapat mencapai target-target MDGs sesuai dengan rata-rata nasional. Hal tersebut merupakan tantangan besar yang harus dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun terakhir, termasuk dalam pencapaian target ke 11 tentang perbaikan pemukiman kumuh yang target pencapaiannya ditunda sampai dengan Untuk mempercepat pencapaian target MDG`s di daerah, setiap kabupaten/kota perlu menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) tentang Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) sebagaimana dinyatakan dalam roadmap pencapaian tujuan MDG`s nasional. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat dengan RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 2

6 penyusunan RAD MDG s Provinsi Jawa Tengah yang ditetapkan dengan Peraturan Gunernur Nomor Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millenium Development Goals (RAD MDG`s) Provinsi Jawa Tengah Tahun Kabupaten Kendal sampai tahun 2012 belum memiliki Dokumen Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millenium Development Goals (RAD MDG`s). Oleh karena itu Kabupaten Kendal perlu menyusun RAD MDG s dengan berpedoman pada panduan yang dikeluarkan bappenas dengan memperhatikan road map pencapaian tujuan MDG`s nasional, dan RAD MDG`s Provinsi Jawa Tengah tahun RAD MDG s Kabupaten Kendal nantinya akan menjadi acuan kebijakan bagi setiap stakholder pembangunan untuk mencapai target MDG s secara lebih sistematis dan terencana sehingga target dapat tercapai. Dengan demikian Kabupaten Kendal mampu memberikan kontribusi positif bagi pencapaian target pembangunan mellenium di Indonesia. B. Dasar Hukum Dasar hukum kegiatan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs), adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 4. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 6. Undang-Undang No. 15 tahun 2005 tentang Ratifikasi Hak-Hak Ekonomi dan Sosial (Ekosob). 7. Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. 8. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Kewenangan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota. 10. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Inpres No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam pembangunan Nasional. 12. Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan. 13. Perpres No. 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 14. Perda Jawa Tengah No. 3 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa Tengah Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millenium Development Goals (RAD MDG`s) Provinsi Jawa Tengah Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Kendal tentang RPJMD Kabupaten Kendal tahun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 3

7 C. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan ini adalah Menyusun dokumen perencanaan berupa Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Kabupaten Kendal Tujuan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Kabupaten Kendal adalah : 1. Memberikan pedoman dan petunjuk praktis bagi segenap SKPD pengampu urusan untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium pada Sebagai road map bagi anggota DPRD Kabupaten Kendal dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan dan penganggaran dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian kesetaraan gender sesuai dengan Tujuan Pembangunan Millenium. 3. Memberikan Pedoman bagi stakeholder untuk berpartisipasi dalam rangka percepatan pencapaian target MDG s. D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang dipakai dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Kabupaten Kendal sebagian besar memanfaatkan data sekunder. Data yang dipakai adalah data yang telah dipublikasikan maupun belum oleh SKPD terkait dan juga Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang masih ada relevansinya dengan kegiatan ini. Selain itu juga melalui studi kepustakaan terhadap dokumen-dokumen, buku-buku dan laporan yang dapat memberikan informasi secara komprehensif tentang data yang ada kaitanya dengan penyusunan RAD MDGs ini. Data yang dibutuhkan untuk penyusunan RAD MDG`s, antara lain sebagai berikut : No Tujuan Data Yang Dibutuhkan Sumber/SKPD 1 Tujuan 1 : Jumlah penduduk miskin berdasarkan garis Bappeda, BPS, Menanggulangi kemiskinan BPS tahun (series). Badan Ketahanan Kemiskinan dan Indek kedalaman kemiskinan (IKK) Pangan dan Kelaparan Laju Pertumbuhan PDRB per tenaga kerja Pelaksana Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk Penyuluhan, DKK, usia 15 tahun ke atas BPPKB Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi Prevalensi balita gizi buruk Prevalensi balita gizi kurang Jumlah penduduk dengan tingkat konsumsi di bawah Kkal per kapita perhari. Jumlah penduduk dengan tingkat konsumsi di bawah Kkal per kapita perhari. 2 Tujuan 2: Mencapai Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI Bappeda, BPS, Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Dinas Pendidikan untuk Semua Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SMP/MTs RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 4

8 No Tujuan Data Yang Dibutuhkan Sumber/SKPD Angka melek huruf penduduk usia tahun, perempuan dan laki-laki 3 Tujuan 3: Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat Bappeda, BPS, Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 4 Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak pendidikan dasar, menengah dan tinggi Rasio melek huruf perempuan terhadap lakilaki pada kelompok usia tahun Kontribusi pendapatan dari perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non-pertanian Jumlah kursi yang diduduki perempuan di DPRD Kabupaten Kendal. Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak. BPPKB, Pendidikan, Setwan Dinas Bappeda, BPS, BPPKB, DKK 5 Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi perempuan menikah usia (semua cara dan cara modern) Angka kelahiran remaja (perempuan usia tahun) per 1000 perempuan usia tahun Cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) Unmet need (kebutuhan keluarga berencana/kb yang tidak terpenuhi) Bappeda, BPS, DKK, BPPKB 6 Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi usia tahun Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir Proporsi jumlah penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral Angka kejadian dan tingkat kematian Malaria. Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida. Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat Tuberkulosis. Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dan diobati dalam program DOTS. Bappeda, BPS, DKK, BPPKB serta PKBI. 7 Tujuan 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Luas kawasan tertutup pepohonan (Ha) berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan (Ha). Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) Bappeda, BLH, Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 5

9 No Tujuan Data Yang Dibutuhkan Sumber/SKPD Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) Daya Mineral; Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman Dinas Cipta Karya Kabupaten Kendal: Data proporsi kawasan lindung dan kawasan lindung perairan (Ha). Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (kota dan desa) Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang layak (kota dan desa) Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan (%) E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai untuk kegiatan ini melalui teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat atau merekam data sekunder yang telah dipublikasikan oleh pihak yang berwenang maupun data yang tidak dipublikasikan secara luas, misalnya laporan bulanan SKPD/instansi/lembaga lain yang berwenang. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penyusunan RAD MDG`s adalah sebagai berikut : 1. Diskusi Kelompok Terfokus (Focussed Group Discussion/FGD). FGD dilaksanakan dengan tujuan untuk menggali dan mengetahui lebih mendalam tentang hal-hal yang terkait dengan permasalahan dan tantangan dalam percepatan pencapaian MDGs sampai dengan akhir perencanaan. Pelaksanaan FGD dilakukan dalam empat kelompok sesuai dengan jumlah Pokja, yaitu : (1) Pokja Kemiskinan; (2) Pokja Pendidikan dan Kesetaraan Gender; (3) Pokja Kesehatan dan (4) Pokja Lingkungan Hidup. 2. Check list. Check list dipergunakan untuk menginventarisasi kebutuhan data dan isian data sekunder dari SKPD pengampu urusan yang erat kaitannya dengan capaian tujuan MDG`s. 3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah cara memperolah data langsung dari tempat kajian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data penelitian yang relevan dengan kajian ini. F. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data Tahapan pengolahan data yang dilaksanakan dalam penyusunan RAD MDG`s terdiri dari : 1. Editing dilaksanakan dengan mengecek kembali kelengkapan, mengurutkan dan menyusun data secara sistematis agar mudah untuk dilakukan analisis. Pengelompokkan jawaban dan konsistensi informasi dari nara sumber sangat penting agar data dan informasi siap diolah dan sesuai dengan tujuan pengumpulan data. 2. Coding adalah pemberian nilai atau skor jawaban dan tanggapan nara sumber. 3. Tabulasi data dilakukan dengan menyusun data dalam bentuk tabel agar dapat dilakukan pengolahan, perbandingan dan penyusunan data secara series. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 6

10 Sedangkan teknik analisis data yang dipergunakan dalam penyusunan RAD MDG`s Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut : 1. Analisis kualitatif, untuk menganalisis data yang tidak dapat dihitung dengan angka, yaitu analisis deskriptif. Data kualitatif berupa analisis kebijakan dan program pembangunan, analisis sosial budaya dan analisis informasi dari nara sumber dalam FGD. 2. Analisis kuantitatif, untuk menganalisis data yang berupa angka-angka dengan menggunakan tabel analisis dengan distribusi frekuensi dan perbandingan persentase (%), sehingga dapat diketahui perkembangan dan trend/kecenderungan dari tahun ke tahun. Selain itu digunakan juga teknik analisis komparasi yaitu membandingkan hasil capaian pembangunan dengan capaian nasional, provinsi dan kabupaten sekitarnya. Analisis data akan dilakukan sampai pada tingkat kecamatan, hal ini dapat dilakukan karena ketersediaan data indikator MDG s di Kabupaten Kendal tersedia sampai tingkat kecamatan. Hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah dalam analisis, permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta arah dan kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran dan efektif. Untuk analisis perhitungan target-target MDG`s, maka ditampilkan data setiap indikator dikemukakan kondisi sekarang, permasalahan dan tantangan yang dihadapi kemudian dibandingkan dengan target MDG`s nasional dan provinsi. Selisih diantara keduanya menggambarkan besar kecilnya masalah yang akan diselesaikan terkait dengan pencapaian target MDG`s. Untuk menggambarkan perkembangan dari tahun ke tahun dari setiap indikator maka dihitung proyeksi berdasarkan data kuantitatif yang ada selama 3 5 tahun sebelumnya. Berdasarkan perhitungan tersebut maka ditentukan analisis status capaian masing-masing indikator berdasarkan 3 (tiga) kategori, yaitu : 1. Status sudah tercapai atau kondisi yang sangat baik, sehingga di tahun-tahun mendatang tinggal mempertahankan atau memperbaikinya. 2. Status akan tercapai atau kondisi yang cukup baik, adalah penggambaran dari indikator yang pada akhir perencanaan dapat tercapai dengan baik. Sehingga memerlukan dukungan pencapaiannya dari segenap pemangku kepentingan. 3. Status perlu perhatian khusus atau kondisi yang kurang memadai, sehingga pencapaiannya pada akhir perencanaan memerlukan kerja keras dan dukungan segenap pemangku kepentingan atau dukungan lintas sektoral. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 7

11 G. Kondisi Capaian Target MDGs Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Tabel Status Capaian Tujuan ke-1 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Kondisi Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber Data Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional (%) 22,84% (2003) 14,26% (2011) 8,46 BPS, Susenas 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 4,01 (2003) 2,21 (2011) 2,14 BPS, Susenas Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju Pertumbuhan PDRB per tenaga kerja (%) 15,93 (2010) NA 5,18 5,3 BPS 1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas (%) NA 94,42 (2010) 72,31 BPS 1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja (%) 29,5 (2010) 31,8 (2012) 52,85 Pusdatinak er Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan Dinkes RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 8

12 Indikator Acuan Dasar Kondisi Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber Data gizi (%) 1.8a Prevalensi balita gizi buruk (%) 0,03 (2009) 0,02 (2011) 0,53 Dinkes 1.8b Prevalensi balita gizi kurang (%) 2,52 (2009) 8,5 (2011) 7,39 Dinkes 1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: < Kkal/kapita/ hari 3,33 (2010) 1,65 (2011) Menurun Dinkes < Kkal/kapita/ hari 9,37 (2010) 9,08 (2011) Menurun Dinkes Keterangan : Sudah tercapai : Akan tercapai : Perlu perhatian khusus : Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari dalam kurun waktu Proporsi Penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari. Dengan berpatokan pada BPS, ukuran kemiskinan tidak menggunakan U$$ 1,00 per kapita per hari, akan tetapi dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Konsep ini disebut dengan garis kemiskinan yaitu mengukur kemiskinan dari sisi pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. 2. Persentase Penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan berdasarkan hasil penghitungan proporsi penduduk miskin. Dalam penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin, BPS menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) modul konsumsi. Hasil perhitungan persentase penduduk miskin disajikan menurut daerah perkotaan dan perdesaan. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 9

13 Penduduk miskin di Kabupaten Kendal menurut data dari BPS dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal tersebut tentunya merupakan indikator yang baik bagi pemerintah daerah karena telah berhasil menurunkan angka penduduk miskin. Berikut ini ditampilkan jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Kendal tahun Grafik 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Kendal Tahun Sumber data : Data BPS diolah Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal apabila dibandingkan dengan kondisi Provinsi Jawa tengah masih lebih rendah yaitu 14,26% (Kendal) dan 16,21 (Jateng). Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang telah mencapai 12,36%. Berikut adalah posisi kabupaten Kendal dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah dibandingkan dengan angka kemiskinan provinsi dan nasional. Grafik 2.2. Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Provinsi Jawa Tengah 2011 Sumber data : Data BPS diolah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 10

14 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan. Semakin tinggi nilai P1, semakin tinggi kesenjangan kemiskinan. Sedangkan Indeks keparahan kemiskinan adalah distribusi penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai P2, semakin tinggi intensitas kemiskinan. Grafik 2.3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten Kendal Tahun Sumber data : Data BPS diolah Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata rata kesenjangan pengeluaran masing masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, maka semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Indeks kedalam kemiskinan di Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun terakhir ( ) terlihat fluktuatif. Namun apabila dilihat pada tahun terakhir, indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Kendal mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu dari 3,48 pada tahun 2010 menjadi 2,21 pada tahun Untuk melihat sebaran pengeluaran penduduk diantar penduduk miskin itu sendiri digunakan Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index P2), yaitu ukuran indeks yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Indeks Keparahan kemiskinan di Kabupaten Kendal juga mengalami penurunan dari 1,3 tahun 2010 menjadi 0,59 pada tahun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 11

15 Target 1B : Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda. 1. Laju PDRB per Tenaga Kerja Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per tenaga kerja merupakan salah satu cara untuk melihat tingkat produktivitas tenaga kerja dalam satu wilayah. Dengan melihat laju PDRB per tenaga kerja maka akan mendapatkan gambaran mengenai kecepatan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Kendal. PDRB per Tenaga Kerja Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Kendal pada tahun 2009 sebesar 10,4 juta rupiah meningkat dari 10 juta rupiah pada tahun 2008 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,06%. Sedangkan pertumbuhan laju PDRB dari tahun 2009 ke 2010 mencapai 15,93%. PDRB per tenaga kerja dihitung dari nilai PDRB dibagi jumlah tenaga kerja pada tahun yang sama. Perkembangan laju PDRB per tenaga kerja di Kabupaten Kendal pada tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Perkembangan Laju PDRB per Tenaga Kerja di Kabupaten Kendal Tahun No Tahun PDRB Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah) Jumlah Tenaga Kerja (orang) PDRB per Tenaga Kerja Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah) Laju PDRB per Tenaga Kerja (%) , ,04 4, ,16 15, * ,12 6,13 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah 2012 *) Angka sementara 2. Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas Rasio kesempatan kerja untuk penduduk kelompok usia 15 tahun di Kabupaten Kendal merupakan jumlah penduduk yang masuk pada kategori produktif yang memasuki lapangan pekerjaan. Besarnya rasio kesempatan kerja penduduk usia 15 tahun ke atas pada 2010 adalah 94,42% angka tersebut sudah melampaui target MDGs untuk Kabupaten Kendal yang harus mencapai angka 72,31% pada tahun Tingkat rasio kesempatan kerja penduduk memberikan gambaran tingkat sumberdaya manusia dalam pembangunan. Rasio kesempatan kerja penduduk besar kecilnya akan dipengaruhi oleh RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 12

16 kesiapan pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan, tingkat keamanan dalam berusaha, pertumbuhan ekonomi yang baik, terkendalinyan inflasi dan pertumbuhan investor dalam berbagai sektor. 3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja menunjukkan peningkatan jumlah tenaga kerja yang bekerja secara mandiri atau berwirausaha. Pada tahun 2010 angka yang dicapai dari indikator ini mencapai 29,5% dan meningkat menjadi 31,8% pada tahun Angka capaian ini masih jauh dari target MDGs yaitu 52,85%. Dengan capaian itu maka pemerintah Kabupaten Kendal perlu memberikan perhatian khusus kepada indikator ini. Target 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu Prevalensi Balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi Prevalensi Balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi merupakan kondisi dimana jumlah balita berada di bawah rata-rata dilihat dari status kecukupan gizi. Kondisi asupan gizi pada seorang anak dapat dilihat dari kondisi keluarga atau orang tua anak itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Angka balita dengan berat badan rendah atau kekurangan gizi salah satu penyebab paling menonojol adalah dilatarbelakangi dengan kondisi kemiskinan yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa keluarga yang termasuk pada kategori keluarga miskin memiliki hubungan yang dekat dengan terjadinya balita gizi rendah. a) Prevalensi Balita gizi buruk Kejadian balita gizi buruk di Kabupaten Kendal terlihat mengalami penurunan. Pada tahun 2010 angka gizi buruk adalah 0,03 menurun menjadi 0,02 pada tahun 2011.Persentase tersebut sudah berada di bawah kondisi Jawa Tengah dan target MDGs untuk indikator ini juga sudah dapat tercapai. b) Prevalensi Balita gizi kurang Perkembangan prevalensi balita gizi kurang di Kabupaten Kendal setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 prevalensi balita kekurangan gizi sebesar 2,52% dan pada tahun 2011 menjadi sebesar 8,5%. Ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 5,98% dalam jangka dua tahun terakhir. Selain itu juga angka tersebut masih berada di atas target MDGs provinsi. 2. Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum. Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum merupakan upaya untuk menilai status ketahanan pangan rumah tangga dan status gizi individu kelompok masyarakat. Ada dua untuk melihat dasar status ketahanan pangan masyarakat. Pertama dilihat dari RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 13

17 ketahanan makanan keluarga, asuhan bagi ibu dan anak dan pemanfaatan sanitasi lingkungan. Sedangkan yang kedua adalah dengan melihat kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. a) Kategori <1.400 Kkal/kapita/hari Pada dasarnya penduduk di Kabupaten Kendal jika dihitung dengan kategori penduduk dengan tingkat konsumsi kurang dari 1400 KKal/kapita/hari masih ada 3,33% pada tahun 2010 dan turun menjadi 1,65% pada tahun Selain itu yang perlu menjadi perhatian adalah kemungkinan adalah kualitas dari makanan yang menjadi asupan bagi penduduk terutama penduduk yang masuk pada kategori miskin. b) Kategori < Kkal/kapita/hari Jumlah penduduk Kabupaten Kendal yang masuk pada kategori penduduk dengan status kekurangan gizi tahun 2011 mencapai 9,08 atau turun dari 9,37 pada tahun Tujuan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Tujuan MDG s kedua (Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua) diukur melalui Angka Partisipasi Murni untuk jenjang pendidikan SD/MI/Paket A, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/MI/Paket A dan angka melek huruf penduduk usia tahun perempuan dan lakilaki. Status capaian MDGs Kabupaten Kendal menunjukan bahwa Angka Partisipasi Murni SD/MI tahun 2012 sebesar 86,27%, Angka Partisipasi Murni SMP sebesar 98,12%, Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI sebesar 99. Gambaran pencapaian target MDGs Pendidikan Dasar Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut: Tabel Status Capaian Tujuan ke-2 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk semua Target 2 A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI 94 (2002) 86,27 (2012) 100% Dinas Pendidikan, BPS RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 14

18 2.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 68 (2002) 98,12 (2012) 100% Dinas Pendidikan, BPS 2.3 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI 99 (2010) 99 (2012) 100% Dinas Pendidikan 2.4 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SMP/MTs 98,98 98,12 100% Dinas Pendidikan 2.3 Angka melek huruf penduduk usia tahun, perempuan dan laki-laki % Dinas Pendidikan, BPS Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Capaian target tujuan kedua MDGs untuk indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, dan Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI, sudah mengarah pada pencapaian target 2015 (On Track). Berdasarkan data yang ada capaian target MDGs tahun 2012 untuk indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs meningkat dibandingkan tahun Tahun 2002 APM SMP/MTs sebesar 94% tahun 2012 meningkat menjadi 98,12%. indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kondisi ini menunjukan adanya peningkatan pelayanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, dengan demikian pada tahun 2015 target MDGs untuk Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar akan tercapai. Sementara itu untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI masih memerlukan perhatian karena capaiannya masih berada jauh dibawah target MDGs, dan mengalami penurunan Tahun 2002 APM SD/MI sebesar 94%, tahun 2012 menurun menjadi 86,27%. Capaian indikator Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI tahun 2012 sebesar juga meningkat dibandingkan tahun Apabila dibandingkan target MDGs sebesar 100%, data yang ada sudah menunjukkan arah pada pancapaian target capaian MDGs tersebut. Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SMP/MTs menurun dibandingan sebelumnya tahun 2010 sebesar 98,9%, menurun menjadi 98,12%. Data yang ada sudah menunjukkan arah pada pancapaian target capaian MDGs tersebut. Angka melek huruf penduduk usia tahun, perempuan dan laki-laki tahun 2012 telah mencapai 99% kondisi ini perlu ditingkatkan untuk mencapai target MDGs sebesar 100%. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 15

19 Upaya pencapaian target MDGs telah dilakukan oleh Kabupaten Kendal adalah menyusun berbagai kebijakan dan melaksanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan capaian indikator tujuan pembangunan millennium tersebut yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Kendal Kebijakan tersebut antara lain : 1) Meningkatkan ketersediaan kualitas ruang kelas dan sarana embelajaran pendidikan dasar meningkatkan APM pendidikan dasar dan menengah untuk pendidikan dasar dan untuk SMP pada tahun 2015; 2) Meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan dasar untuk sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA terakrediasi A; 3) Meningkatkan guru layak mengajar tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) ; 4) Meningkatkan pendidik bersertifikat pada pendidikan dasar dan menengah; 5) Meningkatkan Partisipasi penduduk usia tahun yang putus sekolah untuk menempuh pendidikan kesetaraan dan life skill; dan 6) Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan pelayanan pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dengan meningkatkan sekolah yang menjalankan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Secara berkualitas Tujuan 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Indikator yang digunakan untuk mengukur kesetaran gender adalah Indek Pembangunan Gender (IPG) dan Indek Pemberdayaan Gender (IDG). Indikator IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan nilai IPG. IPG memiliki komposit persentase angka harapan hidup, persentase rata-rata lama sekolah, dan upah buruh non pertanian, sedangkan nilai IDG merupakan komposit persentase perempuan pekerja profesional, persentase perempuan dalam angkatan kerja, dan persentase keterlibatan perempuan di parlemen. Tahun 2009 IPG Kabupaten Kendal sebesar 64,28, tahun 2011 meningkat menjadi 65,30. IPG kabupaten Kendal tahun 2011 masih dibawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah (66,45). Namun jika dibandingkan dengan Kabupaten lain disekitarnya IPG Kabupaten Kendal berada diatas Kabupaten Batang, Pemalang, dan Pekalongan. Selengkapnya pertumbuhan IPG Kabupaten Kendal dapat dilihat pada grafik sebagai berikut ini : RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 16

20 Grafik 2.4. Perbandingan IPG Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sekitarnya Serta Provinsi Jawa Tengah Tahun Sumber : Kementerian PP PA, 2012 IDG Kabupaten Kendal tahun 2008 sebesar 56,91, tahun 2011 meningkat menjadi 64,56. Meskipun mengalami peningkatan IDG Kabupaten Kendal masih berada dibawah rata-rata Jawa Tengah, Kabupaten Batang, Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Tahun 2011 IDG Jawa Tengah sebesar 68.99, untuk Kabupaten Batang sebesar 64,74, Kabupaten Pekalongan 68,44, dan Kabupaten Pemalang sebesar 69,95. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Grafik 2.5. Perbandingan IDG Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sekitarnya Serta Provinsi Jawa Tengah Tahun Sumber : Kementerian PP PA, 2012 Dalam bidang pendidikan, kesenjangan gender dan pemberdayaan perempuan diukur melalui rasio perempuan terhadap laki-laki ditingkat pendidikan dasar menengah dan tinggi dan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun. Rasio perempuan terhadap laki-laki tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi adalah angka hasil bagi APM laki-laki jenjang pendidikan RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 17

21 tertentu dibagi dengan APM perempuan pada jenjang pendidikan yang sama. Apabila hasil bagi 95% - 105% dapat disimpulkan masih dalam kategori kesetaraan gender. Terjadi ketimpangan gender apabila hasil bagi lebih besar dari 105% atau lebih kecil dari 95%, sedangkan apabila hasil bagi lebih besar dari 105% atau lebih kecil dari 95%, maka disimpulkan terjadi ketimpangan gender. Pada bidang ketenagakerjaan kesenjangan gender dan pemberdayaan perempuan diukur menggunakan indikator kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian dan Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD. Gambaran status capaian masing-masing indikator pada Tujuan MDGs ke 3 adalah sebagai berikut: Tabel Status Capaian Tujuan ke-3 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Target 3 A : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun Rasio Perempuan terhadap laki-laki ditingkat pendidikan dasar menengah dan tinggi - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD/ MI - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMP - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA - Rasio APM perempuan/ laki-laki di Perguruan Tinggi 108 (2010) 41,74 (2010) 18,24 (2010) 9,69 (2010) 108 (2012) 41,19 (2012) 18,9 (2012) 11,09 (2012) 100% Dikpora 100% Dikpora 100% Dikpora 100% Dikpora 3.1 a Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun 90,09 (20112) 90,09 (2012) 100% Dikpora 3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian 34,65 34,65 48,25 Pusdatinake r RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 18

22 Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber 3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD 18% (2009) 18 % (2012) 18% Sekertariat Dewan Keterangan : Sudah tercapai : Akan tercapai : Perlu perhatian khusus : Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di SD/MI sebesar 108%. Kondisi ini menunjukan ada sedikit ketimpangan gender, partisipasi perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki untuk jenjang pendidikan SD/MI dalam status sudah tercapai. Untuk Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMP, Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA, Rasio APM perempuan/ laki-laki di Perguruan Tinggi menunjukan adanya ketimpangan gender dimana partisipasi perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Untuk Rasio APM perempuan/ laki-laki di di SMP sebesar 41,19%, Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA sebesar 18,9%, Rasio APM perempuan/ laki-laki di Perguruan Tinggi 11,09%. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dimana capaian indikator masih jauh dari taget MDGs tahun 2015 sebesar 100%. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun. Pada tahun 2010 sebesar 34,65 dan tidak mengalami peningkatan di tahun Status indikator ini memerlukan perhatian khusus dimana masih adanya ketimpangan gender pada indikator tersebut. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian tahun 2012 sebesar 34,65%. Kondisi ini masih dibawah target MDGs tahun 2015 sebesar 48,25%. Kondisi ini memerlukan perhatian dalam mencapai target MDGs tahun Di bidang politik terdapat Undang-Undang yang mengamantkan dengan jelas keterwakilan perempuan sebesar 30% dalam kepengurusan partai politik ditingkat pusat, dan daerah dalam daftar yang diajukan untuk calon anggota legislatif. Hal ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Komisi Pemilihan umum (KPU), Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik, disusul dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam pemilihan legislatif tahun 2004, kursi yang diduduki oleh perempuan di DPRD Kabupaten Kendal sebesar 18%, ini menunjukan Kabupaten Kendal sudah secara efektif menuju (on-track) pencapaian kesetaraan gender pada indikator proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 19

23 Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak Pada tujuan 4 ini target yang akan dicapai adalah mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 dengan indikator sebagai berikut: a. Angka Kematian Bayi (AKB) per kelahiran hidup b. Angka Kematian Balita per kelahiran hidup c. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak. Tabel Status Capaian Tujuan ke-3 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Target 4 A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan Angka Kematian Bayi (AKB) per kelahiran hidup 5,60 (2009) 11,66 8,5 (Provinsi Jawa Tengah) DKK 4.2 Angka Kematian Balita (AKBA) per kelahiran hidup 8,1 (2009) 12,95 11,95(Prov Jateng) DKK Meningkat 4.3 Proporsi anak anak berusia 1 tahun diimunisasi campak 93,60 (2008) 96,20 95% (Provinsi Jawa Tengah) DKK Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus Angka Kematian Bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Kendal dari tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 AKB Kabupaten Kendal sebesar 8,1 per kelahiran hidup meningkat pada tahun 2011 menjadi 11,66 per Kelahiran Hidup. AKB Kabupaten Kendal lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kendal perlu kerja keras untuk menurunkan AKB pada tahun Hal ini dikarenakan target 2015 AKB berdasarkan Peraturan Gubernur No 20 tahun 2011 sebesar 8,5 per kelahiran hidup. Berdasarkan hasil evaluasi Provinsi Jawa Tengah Jumlah Kematian Bayi berada di eks Karesidenan Pekalongan dengan jumlah kasus pada tahun 2011 sebesar kasus atau 21,25%, dengan kasus terbesar adalah Kabupaten Brebes. Sedangkan kasus terbesar kedua berada di Karesidenan Semarang sebanyak kasus, dengan kasus terbesar adalah Kota Semarang. Sedangkan Eks Karesidenan Pati jumlah kematian bayi sebesar 353 kasus. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 20

24 Grafik 2.6. Sebaran Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian bayi di Jawa Tengah 5 terbesar adalah Kabupaten Rembang, Temanggung, Batang, Banjarnegara, Purworejo dan Kota Semarang, Sedangkan Kabupaten Kendal dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah angka kematian bayi menduduki urutan 12 dengan jumlah kasus 33 kasus (11,66 per kelahiran hidup). Penyebab Kematian Bayi pada umumnya adalah kasus asfiksia dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), begitu pula di Kabupaten Kendal. Ibu Hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dapat menyebabkan bayi lahir dengan asfiksia dan BBLR. Kasus asfiksia adalah gangguan perfusi uteroplasenta akibat dari vasospasme dan kerusakan arteria spiralis. (Prasetya, 2010). Berdasarkan hasil survey dalam rangka penilaian MDGs tingkat desa dan kecamatan jumlah kematian bayi pada tahun 2011 sebanyak 223 kasus, dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Patebon. Grafik 2.7. Sebaran Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kendal Tahun 2011 RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 21

25 Cakupan Kunjungan Bayi. Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini adalah indkitaro antara dalam rangka penurunan AKB. Pada tahun 2011 Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Kendal sebesar 94,65%. Kondisi ini telah mencapai target dalam SPM Bidang Kesehatan berdasarkan Permenkes 741 tahun 2008 (tahun 2015 sebesar 90%). Cakupan Neonatus Komplikasi yang ditangani. Cakupan Neonatus Komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Pada tahun 2011 cakupan neonates komplikasi yang ditangani sebesar 84,45%. Kondisi ini telah mencapai target dalam SPM Bidang Kesehatan berdasarkan Permenkes 741 tahun 2008 (tahun 2015 sebesar 80%). Angka Kematian Balita yaitu jumlah kematian balita 0 5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. AKBA Kabupaten Kendal dari tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 AKBA Kabupaten Kendal sebesar 8,1 per kelahiran hidup meningkat pada tahun 2011 menjadi 12,95 per kelahiran hidup. Jumlah kematian balita terbesar berada di eks Karesidenan Pekalongan sebanyak kasus. Sedangkan jumlah kematian di eks karisidenan Pati hanya 937 kasus. Dibandingkan dengan kabupaten/kota di Jawa Tengah posisi Kabupaten Kendal pada urutan ke 26. Grafik 2.8. Sebaran Angka Kematian Balita di Provinsi Jawa Tengah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 22

26 Kabupaten/kota yang memiliki angka kematian balita 5 terbesar adalah Kabupaten Rembang, Batang, Temanggung, Banjarnegara, dan Purworejo. Penyebab kematian balita adalah infeksi. Penyakit infeksi penyebab kematian adalah pneumonia, diare, TB, DBD dan HIV AIDs. Cakupan pneumonia balita di Kabupaten Kendal pada tahun 2011 sebanyak 7,84%, cakupan penemuan diare di Kabupaten Kendal sebesar 34%. Program menurunkan angka kematian bayi dan balita adalah pemberian imunisasi. Proporsi bayi kurang dari 1 tahun yang telah mendapat imunisasi Kabupaten Kendal pada tahun 2011 sebesar 96,2%. Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan target MDGs Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 (95%). Berdasarkan hasil survey dalam rangka penilaian MDGs tingkat desa dan kecamatan proporsi anak yang mendapat imunisasi campak, Kecamatan Patebon merupakan Kecamatan yang memiliki proporsi paling kecil. Kecamatan yang memerlukan perhatian khusus adalah Patebon, Singorojo, Boja, Patean, Limbangan, Cepiring, Kaliwungu Selatan, Kaliwungu, dan Sukorejo. Grafik 2.9. Sebaran Anak Usia sampai dengan 1 Tahun diimunisasi Campak Bayi di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 23

27 Tujuan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu Tujuan nomor lima (5) MDGs adalah meningkatkan kesehatan ibu dan mencakup (2) dua target yakni Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu ; dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun Sedangkan indikatornya yaitu (1) Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup; (2) Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih; (3) Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun (cara modern dan semua cara); (4) Tingkat kelahiran pada remaja (per perempuan usia tahun); (5) Cakupan pelayanan antenatal (K4); dan (6) Unmet need KB (Kebutuhan keluarga berencana / KB yang tidak terpenuhi). Kondisi capaian masing-masing target dan indikator tujuan 5 MDGs Kabupaten Kendal tersaji dalam tabel berikut ini. Tabel Status Capaian Tujuan 5 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu Angka Kematian Ibu per kelahiran hidup 150,17 (2008) 164,9 (2011) 90 Dinkes 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%) 90 (2008) 96 (2011) 98,94 Dinkes Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun (semua cara) 78,79 (2010) 78,74 (2011) Meningkat BPMPKB Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun (cara 34,9 (2008) 35,7 (2011) Meningkat BPMPKB RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 24

28 Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber modern) 5.4 Tingkat kelahiran pada remaja (per perempuan usia tahun) 9,3 (2008) 8,8 Menurun BPMPKB 5.5 Cakupan pelayanan antenatal (K1) 102,69 (2008) 102,2 100 BPMPKB Cakupan pelayanan antenatal (K4) (2008) 95,6 93, Unmet need KB (Kebutuhan keluarga berencana / KB yang tidak terpenuhi) 12,04 (2010) 11,12 4 BPMPKB Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu Angka kematian ibu di Kabupaten Kendal dari tahun ke tahun mengalami kondisi yang fluktuatif, namun yang perlu mendapatkan perhatian ekstra adalah kondisi tahun 2011 yang mencapai angka 164,9 per kelahiran hidup. Angka tersebut selain mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 150,17 pada tahun 2010 juga masih sangat jauh dari target yang dicanangkan oleh Provinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal pada tahun 2015 yaitu 90 dari kelahiran hidup. Berdasarkan hasil penilaian MDGs award Kecamatan Patebon memiliki kasus kamatian tertinggi yaitu 4 kasus. Kecamatan yang perlu mendapat perhatian adalah Petebon, Gemuk, dan Ringinarum. Kasus kematian tertinggi terjadi pada kasus kematian pada saat nifas. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 25

29 Grafik Sebaran AKI di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 sebesar 90% meningkat pada tahun 2011 menjadi sebesar 96%. Angka tersebut sudah cukup mendekati target tahun 2015 nanti sebesar 98,94% sehingga target tersebut optimis dapat terpenuhi. Berdasarkan hasil penilaian MDGs Award kecamatan yang perlu mendapat perhatian adalah Kecamatan Kendal, Kaliwungu, dan Patebon. Grafik Sebaran Persalinan yang Ditolong Nakes di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 26

30 Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Jumlah angka pemakaian pemakaian kontrasepsi pada perempuan menikah usia tahun (Semua Cara) pada tahun 2011 mencapai angka 78,74%, sedangkan yang memakai cara modern angkanya mencapai 35,37%. Apabila dilihat dari CPR semua cara Kabupaten Kendal telah melampaui target MDGs tahun Meningkatnya jumlah pemakaian alat kontrasepsi tersebut sesuai dengan target MDGs Provinsi Jawa Tengah yaitu meningkatnya jumlah pemakaian alat kontrasepsi pada pasangan usia subur. CPR pada perempuan menikah dengan metode semua cara adalah penggunaan alat kontrasepsi baik hormonal maupun non hormonal. Sedangan CPR dengan metode modern adalah penggunaan alat kontrasepsi dengan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Indikator lain yang ada dalam target ini adalah Tingkat kelahiran pada remaja (per perempuan usia tahun). Tingkat kelahiran pada remaja pada tahun 2011 sebesar 8,8% kondisi ini lebih rendah dibandingkan capaian pada tahun 2008 yaitu 9,3%. Pemerintah Kabupaten Kendal sendiri merasa optimis target dapat dicapai pada tahun 2015 yaitu menurunkan angka kelahiran pada remaja (per perempuan usia tahun). Berdasarkan hasil penilaian MDGS award, kecamatan yang memiliki jumlah persalinan dibawah usia 18 tahun yang paling banyak adalah Kecamatan Pageruyung yang kemudian diikuti oleh kecamatan Patebon, Singojo dan Boja. Sedangkan Kecamatan yang memiliki kasus terkecil adalah Kecamatan Kaliwungu Selatan. Grafik Sebaran Persalinan Dibawah Usia 18 Tahun di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 27

31 Cakupan pelayanan antenatal (K4) pada tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 capaian K4 sebesar 95,6% lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2008 yaitu 93,47%. Angka tersebut sudah melampaui apa yang ditargetkan oleh MDGs Provinsi Jawa Tengah yaitu 93,85% pada tahun Angka pelayanan Antenatal (K1) pada tahun 2008 adalah 102% dan pada tahun 2011 angka K1 sudah mencapai 102%. Sedangkan angka unmetneed KB di Kabupaten Kendal pada tahun 2011 sudah mencapai angka 8,8%, dibandingkan dengan tahun 2008 angka unmetneed mencapai 9,3%, mengalami penurunan.. Adapun target MDGs Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal adalah 4%. Kabupaten Kendal perlu memperhatikan penurunan unmetneed untuk dapat mencapai target MDGs Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Target yang akan dicapai pada tujuan ini adalah: 1. Target 6a: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru dengan indikator : a. Prevalensi HIV dari total populasi. b. Persentase Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi terakhir. c. Persentase penduduk tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. 2. Target 6b: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2015 dengan indikator proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obat antiretroviral. 3. Target 6c: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015 dengan indikator: a. Angka kejadian Tuberkulosis per penduduk. b. Tingkat prevalensi Tuberkulosis per penduduk. c. Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS. d. Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate). e. Angka penemuan kasus Malaria per penduduk. f. Angka Kesakitan DBD (per penduduk). g. Kematian DBD. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 28

32 Tabel Status Capaian Tujuan 6 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 6 : Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun Prevalensi HIV 19,51 (2010) 13,04 Mengendalik an penyebaran HIV dan AIDS Dinkes 6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi - 70% Meningkat Dinkes 6.3 Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS 18,8 (2010) 34,54 Meningkat Dinkes Target 6 B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV / AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat obatan antiretroviral 21,95% (2010) 21,74% (2011) Meningkat Dinkes Target 6 C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun Prevalensi malaria (per penduduk) 0,0066 Menurun Dinkes 6.6. Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ penduduk/ tahun) 122 Dinkes Tingkat prevalensi tuberkulosis (per penduduk) 55,4 (2007) 121 Menurun Dinkes Tingkat kematian karena tuberculosis (per 100 penduduk) 1,9 (2008) 3,1 <0,003 Dinkes RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 29

33 Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS 28,5% (2008) 47,68% 70% Dinkes Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate) 90,8 (2008) 89,63% 85 % Dinkes Penyakit Menular Lainnya: DBD **) Angka Kesakitan DBD (per penduduk) 4,3 (2007) 5,35 35% *) Dinkes Angka Kematian DBD 0,5% (2007) 0,07% 1% *) Dinkes Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus *) Target Jawa Tengah **) Demam Berdarah Dengue, di Jawa Tengah merupakan jenis penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian serius meskipun tidak termasuk dalam salah satu indikator pada tujuan ke-6 Road Map RAD MDG s Penyakit HIV AIDs seperti fenomena gunung es. Jumlah temuan kasus HIV AIDs oleh petugas kesehatan, diperkirakan lebih kecil dibandingkan dengan kondisi nyata yang ada dimasyarakat, karena pada umumnya penderita HIV AIDs cenderung menyembunyikan informasi atau menutup diri. Prevalensi kasus HIV di Kabupaten Kendal pada tahun 2011 sebesar 13,04 per penduduk. Dibandingkan dengan kondisi Jawa Tengah Kabupaten Kendal lebih tinggi dibandingkan capaian Jawa Tengah pada tahun 2011 (0,10 per penduduk). Namun demikian untuk mencapai target yang ditetapkan dalam MDGs Jawa Tengah, Kabupaten Kendal masih perlu perhatian (target Jawa Tengah tahun 2015 < 0,5). Penyebaran HIV AIDs di Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar. Kasus Baru HIV tertinggi berada di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kota Semarang, Temanggung, Sragen dan Klaten. Seda ngkan jumlah kasus baru HIV Kabupaten Kendal pada tahun 2011 sebanyak 7 kasus, berada diurutan ke 10 dari 35 kabupaten/kota. Sedangkan kasus AIDs baru tertinggi berada di Kabupaten Sragen, Kebumen, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Jepara. Sedangkan Kabupaten Kendal menduduki urutan 10 dengan jumlah kasus AIDs baru sebanyak 7 kasus. Kabupaten Kendal memiliki potensi besar dalam penyebaran HIV AIDs. Berdasarkan hasil survey dalam penilaian pencapaian MDGs di Kecamatan dan Desa, jumlah penderita HIV AIDs terbanyak berada di Kecamatan Gemuh dengan 7 kasus. Sedangkan berdasakan jumlah suspect HIV/AIDs anak-anak dan ibu hamil yang dirujuk VCT yang tertinggi adalah Kecamatan Rowosari. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 30

34 Grafik Sebaran HIV dan AIDs di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah Proporsi penggunaan kondom pada resiko tinggi. Berdasarkan data permintaan Kondom, penggunaan kondom pada resiko tinggi pada tahun 2011 sebesar 70%. Target MDGs pada tahun 2015 adalah meningkat, sehingga diprediksikan pada tahun 2015 Kendal dapat mencapai target MDGs. Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS. Penduduk yang memiliki pengetahuan tentang HIV AIDs pada tahun 2011 sebesar 34,54%. Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu hanya 18,1%. antiretroviral. Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat obatan Penduduk Kabupaten Kendal yang terkena HIV AIDs yang mendapat pengobatan antiretroviral hanya 21,74% pada tahun 2011 kondisi ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 21,95%. Target 6 C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Tingkat prevalensi tuberkulosis (per penduduk). Tingkat prevalensi TB di Kabupaten Kendal dari tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 prevalensi TB sebesar 55 per penduduk meningkat menjadi 121 per penduduk pada tahun Target MDGs jawa Tengah pada tahun 2015 adalah menurun, sehingga Kabupaten Kendal pada indikator ini perlu perhatian. Pada indikator penemuan TB melalui DOTs (CDR = Case Detection rate) Kabupaten Kendal mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 CDR Kabupaten Kendal sebesar 47,68%, dibandingkan dengan target MDGs (70%) dan Renstra Kementrian Kesehatan (75%) kondisi ini perlu mendapat perhatian. Sedangkan angka kesembuhan (CR= cure rate) Kabupaten Kendal cenderung mengalami RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 31

35 penurunan. Pada tahun 2007 CR sebesar 90% menurun pada tahun 2011 menjadi 89%. Angka Kematian TB (CFR =Case Fatality Rate) cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2007 CFR TB sebesar 5,5% menurun pada tahun 2011 menjadi 3,1%. Namun demikian capaian pada tahun 2011 dibandingkan dengan target MDGs pada tahun 2015 (<0,0003) perlu mendapat perhatian. Berdasarkan hasil survey dalam rangkan penilaian percepatan pencapaian target MDGs di Kecamatan dan Desa, Jumlah penderita TB Paru di Kabupaten Kendal sebanyak 788 kasus, dengan kasus tertinggi di Kecamatan Rowosari. Grafik Sebaran Penderita TB Paru di Kabupaten Kendal Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah Kasus Malaria. Kabupaten Kendal bukan merupakan daerah endemis malaria. Kasus malaria yang ditemukan di Kabupaten Kendal penularannya bukan berasal dari Kendal namun berasal dari daerah lain. Penderita Malaria masuk ke Kabupaten Kendal sudah membawa penyakit Malria. Angka penemuan kasus Malaria per penduduk sebesar 0,0066 per penduduk. Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan buku MDGs Nasional DBD bukan merupakan indikator dalam tujuan 6. Pemerintah Jawa Tengah menambahkan DBD dikarenakan Jawa Tengah merupakan daerah endemis DBD. Incident Rate (IR) DBD pada tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 IR DBD sebesar 3,4 per penduduk turun tahun 2011 menjadi 5,35 per penduduk. Sedangkan Angka Kematian karena DBD (CFR DBD) cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2007 CFR DBD sebesar 0,5% meningkat pada tahun 2011 menjadi 0,07%. Kondisi ini lebih tinggi dari target MDGs tahun 2015 (1%). RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 32

36 Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Tabel Status Capaian Tujuan ke-7 MDGs Kabupaten Kendal Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Target 7A: memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang 7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan 66,49 (2010) 56,89 (2012) 57,49 Bappeda 7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) 1,23 (2010) 1,24 (2012) 1,26 BLH 7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 0,56 (2010) 0,56 (2012) 0,54 BLH 7.4 Proporsi tangkapan ikan berada dalam batasan biologis yang aman (perikanan laut) 97,5 (2010) 97,5 (2012) 100 Target 7B : menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada tahun Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 80,3 (2010) 80,3 (2012) 80,3 (Tetap) Namun kualitas tutupan pepohonan ditargetkan naik 5% dari 2010 Dinas Kehutanan Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 33

37 Indikator Acuan Dasar Saat ini Target MDGs 2015 Status Sumber 7.7 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan 39 (2010) 60 (2011) 85 Dinkes 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan 18 (2010) 24 (2011) 71 Dinkes Target 7D : Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun Proporsi rumahtangga kumuh perkotaan 2,7 (2010) 2,68 (2011) 2,8 Bappeda Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumber daya lingkungan Kondisi daratan yang tertutupi oleh pepohonan di wilayah Kabupaten Kendal diambil dari citra satelit pada tahun 2010 mencapai luas 56,89% dari total luas daratan yang dimilikinya. Capaian tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi yang ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten Kendal seluas 57,49% seperti yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2011 tentang RAD Percepatan Pencapaian target MDGs Provinsi Jawa Tengah Tahun Peningkatan teknologi dan perkembangan industri selain memberikan sumbangsih yang positif bagi pembangunan dan ekonomi juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu dampak negatif tersebut adalah meningkatnya pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran air, udara dan tanah. Pencemaran udara adalah salah satu polusi yang paling cepat peningkatannya serta mempunyai efek yang sangat signifikan terhadap pemanasan global. Polusi udara karena mempunyai dampak yang sangat luas maka polusi udara sudah seharusnya menjadi perhatian dari semua pihak. Di dalam RAD MDGs Provinsi Jawa Tengah telah ditargetkan bahwa emisi karbondioksida sebagai salah satu hasil dari pencemaran udara harus ditekan produksinya RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 34

38 menjadi Gg pada tahun Kondisi tahun 2010, produksi emisi karbondioksida di Kabupaten Kendal mencapai 1,23 juta ton dan meningkat menjadi 1,24 juta ton pada tahun Angka tersebut lebih baik karena masih berada di bawah target MDGs Jawa Tengah sebesar 1,26 juta ton untuk Kabupaten Kendal. Selain emisi gas buang, pemanasan global juga dipengaruhi oleh pemakaian bahan-bahan yang bisa merusak lapisan ozon di atmosfir. Secara garis besar Bahan Perusak Ozon (BPO) dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu : chlorofluorocarbons (CFCs), hydro-chlorofluorocarbons (HCFCs), halon, hydro-bromofluorocarbons (HBFCs), bromocholormethane, methyl chloroform, carbon tetrachloride, dan methyl bromide. Di masyarakat BPO yang paling banyak dimanfaatkan adalah jenis chlorofluorocarbons (CFCs) dan hydro-chlorofluorocarbons (HFCs). Umumnya penggunaan CFC dan HCFC sebagian untuk membantu daya semprot pada peralatan kosmetik seperti hairspray, semprot nyamuk, peralatan pemeliharaan otomotif, pembersih rumah, cat semprot dan alat kesehatan. Selain itu juga kedua BPO ini dipakai dalam mesin pendingin (AC dan Kulkas). Konsumsi BPO di menurut data yang diperoleh dari Bappeda Kabupaten Kendal pada tahun 2010 mencapai 0,56 metrik ton. Dari kondisi tersebut diharapkan Kabupaten Kendal mampu menurunkan tingkat pemakaian BPO tersebut menjadi 0,54 metrik ton pada tahun Target 7B: menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada tahun 2010 Kawasan lindung sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dan pencegahan kerusakan lingkungan seyogyanya selalu menjadi perhatian semua pihak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaga kawasan lindung agar tidak beralih fungsi menjadi lahan pertanian, perumahan, industri dan sebagainya. Kabupaten Kendal mempunyai kawasan lindung seluas 80,3% dari total luas hutan yang ada. Luas lahan yang baik untuk ditanami/tidak kritis di kabupaten Kendal berdasarkan hasil isian form MDGs Awards luas lahan kritis dan tidak kritis tiap kecamatan adalah sebagai berikut. Tabel Luasan Lahan rusak dan Tidak Rusak Per Kecamatan Tahun 2011 (Ha) No Kecamatan Luas lahan Rusak Luas lahantidak Rusak 1 Boja Brangsong 0 181,25 3 Cepiring Gemuh ,5 5 Kaliwungu Kaliwungu Selatan 117, ,686 7 Kangkung 0 504,195 RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 35

39 No Kecamatan Luas lahan Rusak Luas lahantidak Rusak 8 Kendal 0 168,8 9 Limbangan ,9 10 Ngampel 0 514,3 11 Pagerruyung , Patean 1, , Patebon ,5 14 Pegandon Platungan ,57 16 Ringinarum Rowosari Singorojo 1.472, , Sukorejo 4,25 79,25 20 Weleri ,2 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 Kondisi rumah tangga di Kabupaten Kendal yang memiliki akses terhadap air minum layak pada tahun 2010 menurut data susenas telah mencapai 60%. Angka tersebut masih berada jauh dibawah target yang ditetapkan oleh Provinsi Jawa Tengah dalam RAD MDGs sebesar 85%. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak karena air bersih adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat. Sedangkan untuk indikator rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak, tahun 2010 mencapai angka 18% dan meningkat menjadi 24% pada tahun Angka tersebut juga masih berada jauh dibawah target provinsi sebesar 71% dari total rumah tangga yang ada di Kabupaten Kendal. Kondisi capaian kedua indikator tersebut dari tahun 2008 sampai 2010 dan target MDGs Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal tahun 2015 tersaji dalam grafik berikut. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 36

40 Grafik Capaian Rumah Tangga Dengan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak Kabupaten Kendal Tahun dan Target Mdgs Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal Tahun 2015 Sumber : Susenas 2010 dan RAD MDGs Jawa Tengah Masyarakat Kabupaten Kendal secara garis besar memanfaatkan dua sumber utama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih mereka yaitu melalui PDAM dan air sumur. Sebaran pemanfaatan kedua sumber tersebut setiap kecamatan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut. Grafik Sumber Air Utama Masyarakat Kendal Tahun 2011 Per Kecamatan Sumber data: form isian MDGs Awards diolah RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 37

41 Faktor pendukung tercapainya target MDGs khususnya tentang kepemilikian sarana sanitasi layak adalah kepemilikan jamban di setiap rumah tangga. Rumah tangga yang memiliki jamban paling tinggi ada di wilayah Kecamatan Kaliwungu, kemudian Boja. Sedangkan yang jumlah rumah tangga yang memiliki jamban paling sedikit ada di Kecamatan Platungan dan Rowosari. Berikut ini adalah grafik jumlah rumah tangga yang memiliki jamban dilihat dari per kecamatan. Grafik Jumlah Rumah Tangga Yang Memiliki Jamban per Kecamatan Tahun 2011 Sumber data: form isian MDGs Awards diolah Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020 Kawasan kumuh adalah sebuah fenomena yang biasa dalam setiap perkembangan sebuah wilayah/kota karena biasanya permukiman kumuh merupakan dampak ikutan dari suatu perkembangan perekonomian yang pesat dari suatu wilayah. Permukiman kumuh lebih banyak dijumpai di wilayah perkotaan dimana ketersediaan lahan untuk permukiman terbatas sedangkan jumlah penduduknya besar. Keberadaan permukiman kumuh tersebut tentunya berdampak pada keterbatasan sarana sanitasi yang layak sehingga menjadi lingkungan yang tidak sehat. Kondisi permukiman kumuh di Kabupaten Kendal tahun 2010 mencapai 2,7% sedangkan tahun 2011 adalah 2,68% lebih rendah dibandingkan dengan target MDGs yang harus dicapai oleh Kabupaten Kendal yaitu 2,8%. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 38

42 H. Permasalahan 1. Permasalahan Tujuan 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan a. Masih tingginya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kendal, tercatat penduduk miskin pada tahun 2010 sebesar 14,47% ( jiwa), masih berada di atas rata-rata nasional namun di bawah provinsi. b. Masih tingginya ketergantungan ketenagakerjaan terhadap pihak lain dilihat dari masih rendahnya proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja. 2. Permasalahan Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua a. Masih rendahnya Angka Partisipasi Murni SD/MI b. Biaya pendidikan dasar yang berkualitas belum terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. c. Rendahnya tingkat kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk menyekolahkan anak hingga tamat pendidikan dasar. 3. Permasalahan Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan a. Masih munculnya ketimpangan Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap lakilaki pada jenjang pendidikan dan lanjutan b. Masih munculnya ketimpangan gender pada rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun c. Rendahnya kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian d. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam bidang politik. Hal ini dapat diketahui proporsi perempuan yang duduk sebagai anggota legislatif baru sebesar 18% dari target 30% sesuai dengan Undang-Undang. 4. Permasalahan Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak a. Masih Tingginya AKB di Kabupaten Kendal yang disebabkan oleh kasus BBLR dan asfeksia. b. Masih kurangnya proporsi anak-anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak. 5. Permasalahan Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu a. Masih tingginya kasus kematian ibu melahirkan b. Tingginya unmetneed c. Tingginya persalinan dibawah usia 18 tahun 6. Permasalahan Tujuan 6: Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya a. Tingginya penularan/angka HIV AIDs. b. Masih tingginya Penderita TB Paru c. Masih tingginya angka kematian akibat DBD. 7. Permasalahan Tujuan 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup a. Semakin berkurangnya luasan lahan yang tertutup pepohonan. b. Belum terkendalinya produksi emisi karbon dioksida RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 39

43 c. Masih banyaknya pemanfaatan bahan perusak ozon (BPO) semacam CFC dan HCFC pada peralatan-peralatan rumah tangga dan industri d. Masih adanya rumah tangga yang tidak memiliki akses air bersih secara berkelanjutan. e. Rendahnya proporsi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi dasar (62,7%) f. Belum teridentifikasinya kawasan rumah kumuh perkotaan I. Tantangan 1. Tantangan Tujuan 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan a. Semakin meningkatnya biaya/kebutuhan hidup masyarakat. b. Berkembangnya kebutuhan pelayanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial. c. Semakin terbatasnya lapangan kerja dan peluang untuk berusaha sendiri. d. Tingkat persaingan usaha yang semakin tinggi. e. Masih rendahnya ketrampilan tenaga kerja baik pendidikan maupun ketrampilan. f. Tingkat kemiskinan orang tua dan rendahnya pemahaman Pola Gizi Seimbang. g. Berkurangnya daya beli masyarakat. 2. Tantangan Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua a. Tantangan yang dihadapi dalam percepatan pencapaian sasaran MDGs pendidikan adalah meningkatkan APM SD/MI/ dan SMP/MTs, diperlukan upaya yang besar dan konsisten b. Tantangan yang dihadapi untuk mengoptimalkan siswa kelas 1 agar dapat menamatkan pendidikannya di SD/MI/Paket A adalah menurunkan angka drop out SD/MI/Paket A menjadi 0% c. Untuk mencapai target capaian indicator angka melek hurus penduduk usia tahun laki-laki perempuan sebesar 100%, tantangan yang dihadadi adalah meningkatkan penduduk melek huruf hingga mencapai 100% d. Belum optimalnya kienerja penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar e. Kemampuan orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya semakin rendah 3. Tantangan Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan a. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam semua jenjang pendidikan, terutama jenjang pendidikan SD/MI b. Meningkatkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian. Saat ini kontribusi laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan dalam pekerjaan upahan non pertanian. c. Meningkatkan partisipasi perempuan dan politik serta meningkatkan pendidikan politik perempuan. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 40

44 4. Tantangan Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak a. Pemahaman ibu dan keluarga serta masyarakat tentang eklamsia dan preeklamsia masih sangat terbatas. b. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terutama Pasangan Usia Subur dalam menyiapkan kondisi pra kehamilan dalam pemenuhan gizi yang baik, agar pada saat kehamilan tidak terjadi kondisi KEK. c. Masih kurangnya kesadaran ibu untuk memberikan ASI Eksklusif, hal ini dapat berpengaruh pada daya tahan bayi atau kekebalan bayi. d. Bidan masih menangani permasalahan yang diluar kewenangan bidan sehingga menyebabkan kefatalan. e. Masih ditemukannya masyarakat yang melarang bayi untuk diberi imunisasi. 5. Tantangan Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu a. Masih ditemukannya masyarakat yang melakukan persalinan oleh dukun tanpa didampingi bidan b. Kesadaran masyarakat dalam menggunakan kontrasepsi masih kurang. c. Masih kurangnya ketrampilan bidan dalam melakukan tindakan persalinan d. Masih kurangnya sarana dan prasarana Puskesmas PONED dan RS PONEK 6. Tantangan Tujuan 6: Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya a. Masih terbatasnya Rumah Sakit dengan VCT b. Adanya kantong-kantong Resiko tinggi HIV AIDs c. Pelaksanaan suiveillance dalam penemuan kasus TB belum optimal d. Masih Kurangnya kerja sama dengan rumah sakit dalam pemeriksaan BTA e. Kesadaran masyarakat minum obat setiap hari masih kurang f. Cuaca yang ekstrim menyebabkan mutasi gen pada virus DBD g. MAsih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. 7. Tantangan Tujuan 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup a. Inkonsistensi pelaksanaan peraturan perundangan penataan ruang. b. Peningkatan/pertumbuhan penduduk cukup tinggi. c. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor d. Semakin berkembangnya kawasan perindustrian dan pertambangan e. Kebutuhan akan BPO masih tinggi di masyarakat f. Belum populernya penggunaan refrigerant yang ramah lingkungan g. Perubahan fungsi lahan di daerah tangkapan air. h. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu. i. Keterbatasan daya jangkau pelayanan air bersih oleh pemerintah j. Kesadaran masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan masih rendah. k. Kesadaran untuk melakukan pengolahan limbah rumah tangga secara baik masih rendah l. Kawasan rumah kumuh yang tersebar dibeberapa lokasi. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab I - 41

45 BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM PENCAPAIAN TARGET MDG`s DI KABUPATEN KENDAL A. Arah Kebijakan Pencapaian Target MDG`s Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan menanggulangi kemiskinan dan kelaparan meliputi: 1. Meningkatkan angka partisipasi angkatan kerja terhadap kelompok usia produktif. 2. Penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja agar mampu bersaing dalam persaingan pasar kerja. 3. Perluasan dan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat. 4. Meningkatkan perlindungan sosial terhadap kaum miskin dari tekanan internal dan eksternal. 5. Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam dan bergizi bagi masyarakat. 6. Meningkatkan upaya kesehatan ibu untuk mengurangi bayi dengan berat lahir rendah. 7. Meningkatkan peran Pos Pelayanan Terpadu KB dan Kesehatan dalam upaya peningkatan gizi keluarga dan ASI eklusif. 8. Meningkatkan pemberian PMTAS bagi Balita dan anak sekolah (PAUD dan SD/sederajad). Tujuan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Arah kebijakan yang ditetapkan rangka mencapai target dari tujuan mencapai pendidikan dasar untuk semua meliputi: 1. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan dasar dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai atau bahkan sesuai Standar Nasional Pendidikan. 2. Meningkatan keterjangkauan biaya pendidikan, sehingga penduduk miskin mampu dan menyekolahkan anaknya sampai pada jenjang pendidikan dasar. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti program kesetaraan pendidikan dan melestarikan penduduk yang telah melek aksara agar jangan menjadi buta aksara kembali. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 1

46 Tujuan 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan meliputi: 1. Meningkatkan rasio APM perempuan terhadap laki-laki untuk semua jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan Perguruan Tinggi 2. Meningkatkan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki penduduk usia tahun. 3. Meningkatkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian. 4. Meningkatkan patisipasi perempuan untuk menduduki kursi legislatif (DPRD/DPR) Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan menurunkan angka kematian anak meliputi: 1. Percepatan penurunan angka kematian anak diarahkan pada upaya peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dalam penanganan bayi baru lahir dan balita, penanganan penyakit menular, peningkatan pemahaman masyarakat tentang pencegahan terjadinya KEK pada ibu hamil, peningkatan sarana prasana puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar di masyarakat dan peningkatan perilaku masyarakat untuk hidup sehat dikecamatan yang memiliki kasus tertinggi. 2. Peningkatan kesehatan bayi dan balita yang diarahkan pada peningkatan deteksi tumbuh kembang anak, peningkatan peran posyandu, PAUD, dan perwujudan Kelurahan Ramah Anak dan Kota Layak Anak terutama pada kecamatan yang memiliki kasus tinggi. 3. Peningkatan cakupan imunisasi campak diarahkan pada peningkatan kesadaran masyarakat pentingnya imunisasi, dan peningkatan peran posyandu dan Kelurahan Sehat, terutama pada kecamatan yang cakupannya masih rendah. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 2

47 Tujuan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan meningkatkan kesehatan ibu meliputi: 1. Percepatan penurunan angka kematian ibu melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK; Peningkatan kemitraan bidan dan dukun bayi perlu ditingkatkan dalam penanganan persalinan; peningkatan pemahaman masyarakat prosedur dalam pelaksanaan JAMPERSAL. 2. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang penyakit penyerta kehamilan seperti eklamsia, pre-eklamsia, hipertensi dan jantung. 3. Peningkatan peran posyandu dalam melaksanakan kunjungan bayi, dan pelayanan antenatal 4. Peningkatan pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang atau alat kontrasepsi cara modern 5. Peningkatan peran PIK KRR, konselor sebaya dalam peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi dan pemahaman tentang penyaki HIV AIDs serta PMS (Penyakit Melalui Hubungan Seksual) Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit menular lainnya meliputi: 1. Penurunan prevalensi HIV AIDs diarahkan pada peningkatan penemuan kasus, pelaksanaan VCT, pemantauan pada masyarakat yang memiliki resiko penularan HIV AIDS dan peningkatan peran seluruh stakeholder, diutamakan pada kecamatan dengan kasus tinggi dan kecamatan yang diduga sebagai daerah resiko tinggi penularan HIV AIDs. 2. Penurunan kasus TB Paru diarahkan pada peningkatan penemuan kasus (CDR) TB, peningkatan petugas dalam pemantauan DOTs, peningkatan lingkungan sehat. 3. Penurunan kasus DBD diarahkan pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, pelaksanaan program pemantauan jentik nyamuk, dan peningkatan peran masyarakat RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 3

48 Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Arah kebijakan yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan memastikan kelestarian lingkungan hidup meliputi: 1. Meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan perda RTRW 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup 3. Mengoptimalkan kembali gerakan penghijauan lingkungan 4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian emisi gas karbondioksida. 5. Mengurangi/membatasi pemakaian bahan perusak ozon dan sejenisnya. 6. Peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan kualitas sarana air bersih 7. Peningkatan upaya konservasi sumber daya air di lingkungan masyarakat 8. Peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat di semua wilayah 9. Peningkatan sarana dan prasana sanitasi dasar bagi masyarakat 10. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan 11. Meningkatkan penataan kawasan kumuh perkotaan 12. Optimalisasi kelompok masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan permukiman. B. Strategi Pencapaian Target MDG`s Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai target dari tujuan menanggulangi kemiskinan dan kelaparan meliputi: 1. Mengembangkan informasi pasar kerja melalui Bursa Kerja Khusus (BKK), Bursa Kerja Umum (BKU) dan Bursa Kerja Online (BKO). 2. Melakukan pelatihan kerja yang lebih kompeten. 3. Melakukan penyederhanaan mekanisme investasi dan sistem kredit yang lebih menggerakkan sektor riil. 4. Pelaksanaan pengalokasian anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang menyerap tenaga kerja lokal. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 4

49 5. Penguatan modal dan kelembagaan koperasi untuk mengembangkan kelompok usaha kecil dalam pengolahan hasil pertanian, perbaikan teknik usaha tani dan pengembangan sistem pengemasan sesuai dengan kebutuhan pasar. 6. Penyederhanaan mekanisme investasi, penataan sistem keamanan yang lebih baik. 7. Melakukan promosi terhadap hasil-hasil produk kerajinan lokal. 8. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi masyarakat miskin yang tidak tertanggung dalam program nasional. 9. Mengembangkan kenakearagaman bahan pangan pokok baik nabati maupun hewani dengan peningkatan produksi pangan lokal dan produk olahannya. 10. Melakukan pemberdayaan kelompok wanita tani diwilayah rawan pangan dan miskin. 11. Peningkatan pemberian bahan makanan tambahan bagi Balita dan anak sekolah (PAUD dan SD/sederajad). 12. Peningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui sosialisasi bagi peningkatan gizi keluarga dan ASI ekslusif dengan memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu KB dan Kesehatan Tujuan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai pendidikan dasar untuk semua meliputi: 1. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan dasar dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai atau bahkan sesuai Standar Nasional Pendidikan melalui meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang Pendidikan khusunya pendidikan dasar dengan menggalang peran serta swasta dan memberikan bantuan operasional kepada sekolah yang kurang berkembang 2. Meningkatan keterjangkauan biaya pendidikan, sehingga penduduk miskin mampu dan menyekolahkan anaknya sampai pada jenjang pendidikan dasar, melalui : a. Meningkatkan peran serta swasta dalam turut serta membiayai penyelenggaraan pendidikan bagi siswa kurang mampu dengan memberikan beasiswa kepada mereka b. Memberikan dorongan kepada orangtua untuk tetap menyekolahkan anak sampai tamat pendidikan dasar RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 5

50 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti program kesetaraan pendidikan dan melestarikan penduduk yang telah melek aksara agar jangan menjadi buta akasara kembali. a. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasana kelompok belajar masyarakat (KBM). b. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar pemangku kepentingan yaitu pemerintah, masyarakat, LSM dan swasta dalam pembiayaan dan pelaksanaan kegiatan belajar masyarakat. Tujuan 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Strategi yang ditetapkan dalam rangka mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan meliputi: 1. Meningkatkan Rasio APM perempuan terhadap laki-laki pada semua tingkat pendidikan, melalui: a. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang kesetaraan dan keadilan gender dalam bidang pendidikan b. Memberikan beasiswa bagi anak usia sekolah yang kurang mampu, dengan memperhatikan sensitivitas gender, mengurangi kesenjangan yang terjadi. 2. Meningkatkan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki serta mengoptimalkan pelestariannya, melalui peningkatan pendidikan bagi penduduk perempuan buta aksara 3. Meningkatkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian, melalui peningkatan partisipasi perempuan untuk bekerja dalam sektor non pertanian 4. Mengoptimalkan proporsi perempuan yang duduk di DPRD, melalui peningkatan pendidikan politik bagi perempuan dan mendorong peningkatan keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif. Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak Strategi yang ditetapkan dalam rangka menurunkan angka kematian anak meliputi: 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan bayi, melalui peningkatan kompetensi bidan. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 6

51 2. Meningkatkan daya tahan bayi melalui pemberian ASI Eksklusif dan imunisasi, peningkatan sarana pojok laktasi. 3. Meningkatkan asupan gizi pada ibu hamil sehingga mengurangi bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) melalui penyadaran tentang gizi yang baik. 4. Peningkatanan pelayanan balita melalui Mengoptimalkan Posyandu dalam pelaksanaan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak) dan meningkatkan kualitas puskesmas dengan MTBS. 5. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang penyebab kematian bayi, balita melalui optimalisasi pelaksanaan kegiatan KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) Tujuan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu Strategi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan memerangi dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu meliputi: 1. pemanfaatan Jampersal 2. Pemerataan tenaga kesehatan ke seluruh PKD atau desa 3. Peningkatan peran ibu dan masyarakat dalam pemanfaatan kelas ibu bagi ibu hamil 4. Penyediaan tenaga kesehatan dalam hal ini dokter spesialis kandungan dalam penanganan kasus ibu hamil dirumah sakit atau pelayanan rujukan. 5. Pengembangan dan penguatan PIK KRR dan konselor 6. Peningkatan peran laki-laki dalam menggunakan alat kontrasepsi MOW 7. Peningkatan pelaksanaan kegiatan KIE sebagai upaya penyadaran masyarakat pentingnya penggunaan alat kontrasepsi Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Strategi yang ditetapkan dalam rangka tujuan memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit menular lainnya meliputi: 1. Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pelatihan survailance, VCT, pelayanan DOTS, managemen pengendalian DBD. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 7

52 2. Peningkatan kualitas lingkungan sehat melalui peningkatan sarana sanitasi dasar, dan peningkatan jumlah rumah sehat. 3. Penanggulanan penyebaran dan meningkatnya angka penderita DBD, HIV AIDs melalui penyusunan payung hukum yang jelas. 4. Peningkatan kerja sama dengan pengembang perumahan melalui komitmen dalam pemberantasan tempat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk Aedes Aiygepty 5. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan KIE diberbagai media. 6. Mengoptimalkan lembaga-lembaga peduli HIV AIDs dalam penanggulangan HIV AIDs. 7. Meningkatkan peran swasta dalam penanganan DBD dan TB melalui pemanfaatan dana CSR. 8. Peningkatan Promosi kepada masyarakat tentang penyebab penyakit dan penangaanannya. Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Strategi yang ditetapkan dalam rangka memastikan kelestarian lingkungan hidup meliputi: 1. Mengurangi penyalahgunaan lahan melalui pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW, peningkatan kesadaran masyarakat dan penegakan hukum tata ruang; 2. Mengurangi luasan lahan kritis dan potensi kritis melalui gerakan reboisasi dan konservasi lahan. 3. Mengurangi lahan kritis melalui peningkatan kesadaran dan konservasi lahan serta dalam pemanfaatan lahan secara bijaksana. 4. Meningkatkan luasan ruang terbuka hijau melalui pengelolaan pertamanan dan hutan masyarakat. 5. Melakukan control kadar emisi karbondioksida melalui pengujian dan pengukuran emisi pada kendaraan bermotor, industri dan pertambangan, serta pemanfaatan sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. 6. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang BPO melalui optimalisasi kegiatan KIE mengenai bahaya BPO dan sejenisnya kepada masyarakat 7. Meningkatkan control pemakaian BPO melalui pengawasan peredaran dan pemakaian BPO di masyarakat RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 8

53 8. Meningkatkan pemerataan penyediaan air bersih ke seluruh masyarakat melalui pembangunan sarana dan prasarana air bersih, pemeliharaan sumber-sumber air bersih yang ada di masyarakat, peningkatan swadaya masyarakat dalam penyediaan air bersih 9. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sumberdaya air melalui pelaksanaan kegiatan KIE secara rutin. 10. Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi dasar bagi masyarakat melalui pembangunan MCK. 11. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan lingkungan melalui pembangunan tempat pengolahan sampah komunal. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab II - 9

54 BAB III TARGET KINERJA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILLENIUM (MDGs) KABUPATEN KENDAL A. Target Kinerja Indikator Kondisi Saat Ini Target Capaian Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional 14,26 (2011) 13 11,5 10 8, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,21 (2011) 3,1 2,5 2,3 2,14 Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja 15,93 (2010) Mening -kat Meningkat Meningkat Mening -kat 1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas 94,92 (2010) Meningkat Mening -kat Meningk -at Mening -kat 1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja 30,7 31, ,85 Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi 1.8a Prevalensi balita gizi buruk 0,02 (2011) menuru n menur un menuru n menur un 1.8b Prevalensi balita gizi kurang 8,5 8,2 7,9 7,6 7,39 RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 1

55 Indikator Kondisi Saat Ini Target Capaian Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: < Kkal/kapita/ hari 1,65 Menurun Menurun Menurun Menurun < Kkal/kapita/ hari 9,08 Menurun Menurun Menurun Menurun Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua Indikator Kondisi Saat Ini Target Capaian Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk semua Target 2 A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/ Paket A 2.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 2.3 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD/ MI/ Paket A 2.4 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SMP/MTs /Paket B 2.5 Angka melek huruf penduduk usia tahun, perempuan dan lakilaki 86,23 86, ,09 98, , NA NA , RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 2

56 Tujuan 3 : Mendorong Kesetraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Indikator Kondisi Saat Ini Target Kinerja Tujuan 3 : Mendorong kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Target 3 A : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun Rasio Perempuan terhadap laki-laki ditingkat pendidikan dasar menengah dan tinggi - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD/ MI - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMP - Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA - Rasio APM perempuan/ laki-laki di Perguruan Tinggi 3.1a Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun 3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian , ,64 41, ,24 18, ,42 11, ,09% ,65 37,5 40,5 44,5 48, Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD 18,00% 18,00% Menin g-kat Meningkat Menin g-kat Tujuan 4 Menurunkan Angka Kematian Anak Kondisi Target Capaian No Indikator Saat Ini Target 4 A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) per 11,06 10,5 9,7 9,3 8, kelahiran hidup Angka Kematian Balita (AKBA) 12,95 12,7 12,5 12,25 11, per kelahiran Proporsi Balita Imunisasi Campak 96, RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 3

57 Tujuan 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu NO Kondisi TARGET CAPAIAN Indikator Saat Ini Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu Angka Kematian Ibu 164, (kasus) 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%) 96, ,6 98,3 98,94 Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun Angka pemakaian meningkat meningkat meningkat meningkat kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun (semua cara) Angka pemakaian kontrasepsi/contracept Prevalence Rate pada perempuan menikah usia tahun (Cara Modern) meningkat meningkat meningkat meningkat 5.4 Angka Kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia tahun) 944 menurun menurun menurun menurun 5.5 Cakupan pelayanan antenatal 102, (K1) 5.6 Cakupan pelayanan antenatal 95, (K4) 5.7 Unmet need KB (Kebutuhan keluarga berencana /KB yang tidak terpenuhi)(%) 11, Tujuan 6 Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Kondisi No Indikator Target Capaian Saat Ini Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun Prevalensi HIV per penduduk 13,04 menurun menurun menurun menurun 6.2 Pengunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi (%) 70% meningk at meningk at meningk at meningkat 6.3 Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan 34,54 meningk meningk meningk meningkat RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 4

58 Kondisi No Indikator Target Capaian Saat Ini Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015 komprehensif tentang HIV dan AIDs (%) at at at Target 6 B : mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDs bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat antiretroviral (%) 21,74 meningk at meningk at meningk at meningkat Target 6 C : mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun Angka penemuan kasus Malaria 0,0066 menurun menurun menurun menurun per penduduk 6.6 Tingkat prevalensi TB (per penduduk 121 menurun menurun menurun menurun 6.7 Tingkat kematian karena TB (%) 3, ,5 <0, Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS (%) 47, Proporsi kasus Tuberkolusis yang 89,63 meningk meningk meningk meningkat berhasil diobati dengan program DOTs at at at 7.0 Angka Kesakitan DBD (per 5,35 menurun menurun menurun menurun penduduk) 7.1 Angka Kematian DBD (%) 0,07 menurun menurun menurun menurun Tujuan 7 Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup No Indikator Kondisi Saat Ini Target Tujuan 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Target 7A: memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang 7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan 56, ,15 57,3 57, Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) 1,24 menuru n menuru n menuru n menurun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 5

59 No Indikator Kondisi Saat Ini Target Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 7.4 Proporsi tangkapan ikan dalam batasan biologis yang aman 0,56 0,55 0,55 0,54 0,54 97,5 98, ,5 100 Target 7B: Menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang signifikan pada tahun Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 80,3 Tetap dengan kualitas tutupan pepohon an sebesar 2% Tetap dengan kualitas tutupan pepohon an sebesar 3% Tetap dengan kualitas tutupan pepohon an sebesar 4% Tetap dengan kualitas tutupan pepohona n sebesar 5% Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun Proporsi rumahtangga kumuh perkotaan 2,68 menuru n menuru n menuru n menurun B. Program dan Kegiatan Pendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Development Golas (MDGs) 1. Tujuan 1 Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 6

60 a. Program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan dan koperasi 1) Fasilitasi permodalan usaha dalam rangka pengembangan usaha mikro, kecil dan koperasi. 2) Fasilitasi KUR bagi usaha mikro, kecil dan koperasi. b. Fasilitasi permodalan usaha dan peningkatan bagi lembaga keuangan mikro (LKM) dalam rangka peningkatan kesejahtetaraan masyarakat. 1) Peningkatan akses permodalan usaha bagi usaha mikro, kecil dan koperasi. 2) Peningkatan dan fasilitasi pembentukan lembaga-lembaga keuangan mikro dan koperasi simpan pinjam c. Program pengembangan usaha pertanian dan peternakan 1) Pengembangan usaha pertanian tanaman pangan. 2) Peningkatan usaha peternakan unggas, kambing dan sapi bagi RTS. 3) Pengembangan usaha peternakan melalui bantuan modal dan bimbingan teknologi tepat guna. 4) Peningkatan keterampilan usaha bagi Kelompok Tani/Ternak dan Gabungan Kelompok. d. Program pengembangan usaha perkebunan dan tanaman keras. 1) Pembinaan kegiatan usaha bagi Kelompok Tani dan Gapoktan. 2) Peningkatan akses KUR bagi peningkatan usaha tanaman keras e. Program peningkatan kesejahteraan masyarakat. 1) Peningkatan kelembagaan koperasi di perdesaan. 2) Peningkatan perintisan usaha dan wira usaha baru bagi kelompok perempuan. 3) Peningkatan keterampilan usaha melalui pembinana kelompok usaha baru. f. Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan masalah sosial. 1) Pembinaan dan pelatihan keterampilan dan perintisan usaha bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan penderita cacat. 2) Peningkatan bantuan modal usaha dan keterampilan berusaha bagi penyandang PMKS dan penderita cacat. g. Program peningkatan kesejahteraan petani. 1) Pendampingan petani dan pelaku agribisnis. 2) Peningkatan SDM bagi buruh tani. h. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. 1) Pelatihan dan sertifikasi keahlian bagi tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK), lembaga kurusus swasta dan community college. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 7

61 2) Peningkatan produktivitas tenaga kerja. 3) Peningkatan pemagangan bagi peningkatan tenaga kerja terampil. 4) Fasilitasi KUR bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja di luar negeri. i. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah. 1) Fasilitasi peningkatan akses permodalan usaha bagi usaha mikro dan kecil. 2) Fasilitasi perijinan usaha bagi usaha mikro dan kecil, termasuk pedagang kecil. 3) Peningkatan pengelolaan simpan pinjam melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 4) Pembinaan industri rumah tangga dan industri kecil. 5) Peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro dan kecil dengan usaha besar, baik BUMN/BUMD dan swasta. j. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. 1) Peningkatan dan pengembangan usaha kemitraan bagi usaha mikro, kecil dan koperasi. 2) Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi di perdesaan. k. Program peningkatan gizi Balita. 1) Revitalisasi Pos Pelayanan KB dan Kesehatan 2) Pemberian bahan tambahan makanan bagi Balita ditingkat pendidikan PAUD dan SD/sederajad. 3) Peningkatan sosialisasi Pola Gizi Seimbang 4) Sosialisasi Pemberian ASI Eklusif secara luas. l. Program peningkatan ketahanan pangan. 1) Peningkatan distribusi dan keterjangkauan distribusi bahan pangan pokok. 2) Peningkatan penganekaragaman pangan sesuai dengan potensi lokal. 2. Tujuan 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 1) Fasilitasi Pendampingan BOS SD/MI 2) Fasilitasi Pendidikan Inklusi SD 3) Fasilitasi Rehabilitasi ruang kelas rusak SD 4) Fasilitasi Pembangunan Ruang Perpustakaan SD 5) Fasilitasi pengadaan buku perpustakaan SD 6) Fasilitasi Peningkatan Sarpras SDLB/SLB 7) Fasilitasi Pengembangan MBS SD 8) Fasilitasi Penguatan Kurikulum SD Fasilitasi Penguatan Kurikulum SD RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 8

62 9) Fasilitasi Pendampingan BOS SMP/MTS 10) Fasilitasi pendidikan inklusi SMP 11) Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas rusak SMP 12) Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan SMP 13) Biaya Operasional SMP 14) Biaya Operasional SD 15) Pengadaan sarana dan Prasarana 16) Penjaminan Mutu Sekolah sesuai SNP 17) Fasilitasi Rehabilitasi ruang kelas rusak MI 18) Fasilitasi Pembangunan Ruang Perpustakaan MI 19) Fasilitasi pengadaan buku perpustakaan MI 20) Fasilitasi Peningkatan Sarpras MI 21) Fasilitasi Penguatan Kurikulum MI 22) Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas rusak MTS 23) Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan MTS 24) Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah 25) Penyediaan beasiswa transisi b. Program Pendidikan Non Formal 1) Fasilitasi Pembinaan Warga belajar Paket A 2) Fasilitasi Pembinaan Warga belajar Paket B 3) Fasilitasi Pembinaan Warga belajar Paket C 4) Fasilitasi Taman bacaan Masyarakat 5) Fasilitasi pusat kegiatan belajar masyarakat 6) Pengembangan Pendidikan Keaksaraan 7) Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal c. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Fasilitasi Peningkatan kualifikasi Guru 2) Fasilitasi Sertifikasi Guru 3) Fasilitas Kesejahteraan Pendidik 4) Pembinaan guru Tk, SD, SMP, SLB 3. Tujuan 3 Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 1) Penyediaan beasiswa bagi anak keluarga miskin RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 9

63 2) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar b. Program Pendidikan Non Formal 1) Fasilitasi Pendidikan Keaksaraan bagi perempuan 2) Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran pendidikan non formal c. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak 1) Sosialisasi dan advokasi kebijakan penghapusan buta aksara perempuan (PBAP) d. Program keserasian kebijakan dan peningkatan kualitas anak dan perempuan 1) Fasilitasi kebijakan pengarusutamaan Gender dalam penyelenggaraan pemerintahan e. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan 1) Pembinaan Organisasi Perempuan 2) Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender f. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan 1) Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik 2) Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 4. Tujuan 4 Menurunkan Angka Kematian Anak a. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan kegiatan 1) Peningkatan kapasitas Bidan dalam penanganan asfiksia dan BBLR 2) Peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi meliputi SDIDTK, stimulasi perkembangan bayi dan MTBS; 3) Peningkatan kapasitas tenaga imunisasi dalam pengelolaan vaksin 4) Peningkatan sarana dan prasarana pada PONED 5) Peningkatan sarana prasarana PKD 6) Pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus yang dirujuk 7) Pelaksanaan dan Pemantapan Audit Maternal Perinatal (AMP); 8) Pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas kesehatan. b. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 1) Imunisasi Rutin pada bayi dan Crash Program (BIAS) untuk anak sekolah 2) Pemantauan pertumbuhan anak usia bulan minimal 8 x dalam setahun; 3) Pemantauan perkembangan anak usia bulan minimal tiap 6 bulan sekali; 4) Penyediaan skrining Kit SDIDTK; RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 10

64 c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Pengadaan Vitamin A dosis tinggi ( iu) sesuai sasaran; 2) Pemberian makanan tambahan bagi hamil KEK 5. Tujuan 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu a. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan kegiatan 1) Pelatihan APN dan Evaluasi Pasca Latih; 2) Kunjungan rumah untuk meningkatkan cakupan ibu nifas; 3) Advokasi pembentukan Rumah Tunggu bagi bumil risti dan seluruh bumil di daerah geografis sulit tanpa fasilitas kesehatan di Kabupaten; 4) Penyediaan fasilitas pertolongan persalinan di Puskesmas; 5) Kampanye KIE persalinan di fasilitas kesehatan dan kesiapan menghadapi komplikasi persalinan; 6) Orientasi Bikor dalam melaksanakan Supervisi Fasilitatif Puskesmas dalam pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) termasuk layanan swasta. 7) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, 8) Pembinaan Puskesmas dalam pemanfaatan Buku KIA, Pendataan Ibu Hamil, Pengadaan Paket Kelas Ibu untuk Puskesmas, 9) Orientasi pembentukan kelas Ibu di Puskesmas, 10) Fasilitasi perencanaan terpadu dalam pecepatan penurunan angka kematian ibu yang responsif gender (DTPS), Pembentukan mobile team untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu di DTPK, Insersi ARH dalam kurikulum, Orientasi Surveilans kematian ibu dan AMP bagi tim AMP dan Pengolahan data kematian ibu b. Program Upaya Kesehatan 1) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi. 2) Pelatihan PONED termasuk evaluasi pasca latih bagi tim PONED di puskesmas. 3) Pelatihan pelayanan pasca keguguran untuk tim PONED. 4) Penyediaan sarana & prasarana untuk PONED, KB, Pelayanan pasca keguguran. 5) Penyediaan Ambulans PONED untuk mendukung rujukan PONED. 6) Orientasi PKRE terpadu di Puskesmas PONED. 7) Orientasi PP-KTP terpadu di Puskesmas PONED. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 11

65 8) Orientasi ANC terpadu bagi puskesmas PONED, Bintek Tim PONEK RS, Pelatihan klinis pelayanan KB di RS, Pembinaan RS dan klinik swasta oleh RS PONEK (RS dan klinik yang ada di sekitar PONEK), Pemenuhan standar sarana dan peralatan RS PONEK dan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi. 9) Bimbingan & Pengendalian PONEK di RS Kelas B dan C. 10) Bimbingan & Pengendalian Tim PONEK RS ke Puskesmas PONED. 11) Pelatihan Tim PKBRS di RS Kelas B. 12) Mapping sarana & peralatan di RS PONEK. 13) Inventarisasi RS yang memiliki SK Tim PONEK. 14) Peningkatan mutu RS dalam pelayanan sistem rujukan PONEK. Ditambahkan rujukan dari pustu, puskesmas atau bidan desa harus dihubungkan (link) dengan data PWS-KIA melalui call center di rumah sakit PONEK. 15) Promosi dan degradasi perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga SOTK perlu memperhatikan aspek kualitas pelayanan pada masyarakat di Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan. c. Program promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Advokasi dan KIE. 2) Penguatan Sistem. 3) Mobilisasi Sosial dan Promosi Kesehatan. 4) Monitoring dan evaluasi. 5) Optimalisasi peran dan fungsi posyandu dlm penurunan angka kematian ibu bersalin. 6) Pemantapan Peran dan Fungsi Posyandu dalam penurunan Kematian Ibu. 7) Optimalisasi peran dan fungsi FKD / FKK dalam penurunan Kematian Ibu. 8) Memfungsikan kelas ibu untuk forum interaksi para ibu hamil dalam rangka memahami perkembangan kehamilannya bersama para motivator dan konselor ASI. d. Program Keluarga Berencana 1) Pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber KB 2) Peningkatan kapasitas sumber daya penyelenggara program KB 3) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Penyediaan Kit pelayanan KB di faskes dasar yang memberikan pelayanan KB, Update (pemutakhiran) keterampilan pelayanan KB bagi Dokter dan Bidan di tingkat pelayanan dasar dan RS, Orientasi ABPK bagi Bidan dan Dokter. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 12

66 4) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Orientasi Pelayanan KB pasca persalinan, Pengadaan buffer stock alat kontrasepsi. e. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 1) Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku remaja tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR). 2) Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat tentang pengendalian penduduk dan KB. 3) Peningkatan peran serta LSM, Swasta dan Penyelenggaran Program KKB 4) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, orientasi/pelatihan fasilitas pelayanan yang ramah remaja bagi Puskesmas, Pengadaan buku pedoman panduan kesehatan remaja, Sosialisasi buku panduan kesehatan remaja, Pelatihan Konselor sebaya (Peer conselor) dan Insersi ARH dalam kurikulum. f. Program Pelayanan Keluarga Berencana 1) Pelayanan KB meliputi : MOW, MOP, IUD, Implan, Suntik, Pil dan cabut implan melalui pelayanan statis dan pelayanan mobile. 2) Peningkatan peran serta Perusahaan dan Masyarakat dalam Program KB. 3) Peningkatan cakupan akseptor KB melalui pengembangan media KIE 4) Penggerakan Lini Lapangan. 5) Peningkatan kemandirian ber KB keluarga PS dan KS I. g. Program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja 1) Peningkatan Kualitas Pengelola KRR dan PIK KRR. 6. Tujuan 6 Memerangi HIV/AID`s, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya. a. Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Promosi pencegahan HIV dan AIDS. 2) Promosi pencegahan untuk kelompok risti. 3) Advokasi dan sosialisasi. b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1) Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan VCT bagi fasilitas kesehatan. 2) Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan IMS bagi fasilitas kesehatan. 3) Pelatihan pengurangan dampak buruk (harm reduction) bagi petugas di sarana kesehatan. 4) Ruang Isolasi untuk pasien TB-HIV dan MDR-TB. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 13

67 5) Pengadaan mikroskop dan bahan laboratorium yang sesuai standard (reagen, pot sputum, slide, box slide) untuk pemeriksaan sputum. c. Program Pengadaan obat dan Perbekalan Kesehatan 1) Dukungan sarana dan operasional untuk pembenukan layanan pengurangan dampak buruk (HR). 2) Pengadaan metadon. 3) Penyediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai standard. d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1) Zero surveilance. 2) Pelatihan surveilance. 3) Pelatihan VCT bagi TIM di fasilitas kesehatan. 4) Pelatihan IMS bagi TIM di fasilitas kesehatan. 5) Pelatihan PMTCT bagi petugas di sarana kesehatan. 6) Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan PMTCT. 7) Pelatihan Manajemen program. 8) Pelatihan CST bagi petugas di sarana kesehatan 9) Dukungan sarana dan operasional operasional untuk pembentukan layanan CST 10) Monitoring dan surveilens penyakit, Pelatihan wasor TB, Pelatihan Teknis Pelayanan TB di RS dengan Strategi DOTS. 11) Penyelenggaraan DOTS di Puskesmas. 12) Penyediaan tuberkulin test untuk diagnosis TB pada anak. 13) Pelatihan TIM dalam pelayanan TB dengan DOTS. 14) Penyediaan Bio Safety Cabinet dalam rangka mencegah infeksi TB di RS. 15) Sosialisasi Pelayanan TB dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit. 16) Penyedian Obat TB dengan Strategi DOTS. 17) Pertemuan Koordinasi dalam Pelayanan TB Dengan Strategi DOTS dgn stakeholder terkait. 18) Pelatihan Pengawas Minum Obat (PMO) dalam rangka memantau Kepatuhan Penderita. 19) Pelatihan Petugas Kesehatan di lapas/rutan dalam pelayanan TB DOTS. 20) Pelatihan tenaga laboratorium dalam meningkatkan kualitas diagnostik TB. 21) Kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN-DBD). 22) Kawasan Bebas Jentik. 23) Pengadaan PSN Kit. 24) Refreshing tatalaksana DBD bagi tenaga medis. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 14

68 25) Pelatihan managemen program pengendalian DBD. 26) Pengadaan insektisida. 27) Pengadaan larvasida. 28) Pengadaan alat fogging. e. Program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja 1) Peningkatan Kualitas Pengelola KRR dan PIK KRR. 2) Pengembangan Model KIE bagi Keluarga tentang NAPZA, PMs termasuk HIV/AIDS. f. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Promosi kesehatan tentang TB, DBD dan HIV AIDs. 2) Advokasi dan KIE. 3) Penguatan Sistem. 4) Mobilisasi Sosial dan Promosi Kesehatan. 5) Monitoring dan Evaluasi (monev) 7. Tujuan 7 Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup a. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1) Pengawasan pemanfaatan ruang b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1) koordinasi penilaian kota sehat/adipura 2) koordinasi penilaian langit biru 3) pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 4) koordinasi penertiban kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI) 5) peningkatan peringkat kinerja perusahaan 6) penyusunan kebijakan pengendalian, pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 7) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 8) pemberdayaan masyarakat perkotaan dalam pengelolaan lingkungan hidup c. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan 2) Sekolah lapang konservasi d. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 1) peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air 2) pengendalian dan pengawasan sumber daya alam 3) peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 15

69 e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1) Pengujian emisi kendaraan bermotor 2) Pengujian emisi udara akibat aktivitas industri 3) Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran 4) pengendalian polusi udara, limbah padat dan cair 5) pengembangan teknologi tepat guna di bidang lingkungan hidup f. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup 1) Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan 2) penyusunan data status lingkungan hidup skala kota g. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan 2) Pengembangan teknologi pengolahan persampahan 3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan h. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 1) Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang dilingkungan terminal 2) Kegiatan uji kelayakan saran transportasi guna keselamtan penumpang 3) Kegiatan penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan umum 4) Kegiatan penciptaan layanan cepat, tepat, murah dan mudah 5) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan 6) Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan i. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 1) Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor j. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 1) Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna 2) Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna 3) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna 4) Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam k. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Petemakan 1) Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna 2) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 3) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 4) Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna 5) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 16

70 l. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1) Penataan RTH 2) Pemeliharaan RTH 3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH m. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 1) Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan n. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 1) Perencanaan pembangunan jaringan air bersih/air minum 2) Pembangunan jaringan air bersih/air minum 3) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum o. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku 1) Pembangunan sumur-sumur air tanah 2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air p. Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya 1) Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya 2) Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai dan danau 3) Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai dan danau 4) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya q. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan 1) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan r. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 2) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat s. Program Pengembangan Kinerja, Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 1) Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah 2) Pengembangan distribusi air minum t. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat u. Program Lingkungan Sehat Perumahan 1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin 2) Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 17

71 v. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 1) Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat 2) Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan 3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan 4) Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah w. Program Pengembangan Perumahan 1) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu 2) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab III - 18

72 BAB IV MONITORING DAN EVALUASI A. Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi Monitoring menurut WHO adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi. Sedangkan evaluasi adalah suatu proses dari pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program. Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dampak dari suatu tahap atau keseluruhan program. Evaluasi juga termasuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah dan merencanakan kegiatan yang akan datang (WHO). Menurut Suzanne Blogg terdapat beberapa perbedaan antara monitoring dan evaluasi. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kapan monitoring dan evaluasi dilakukan, apa yang diukur, siapa saja yang terlibat, sumber informasi, pengguna dan juga penggunaan hasil. Suherman dkk (1988) menegaskan bahwa monitoring dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan untuk mengikuti perkembangan dari suatu program yang dilakukan secara mantap dan terus menerus. Pengumpulan data dalam monitoring dimaksudkan untuk mengetahui capaian yang sebenarnya. Sedangkan Connor (1974) menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring dan evaluasi. Monitoring juga digunakan untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumberdaya, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai bisa efektif dan efisien. Menurut Connor ada delapan macam kegunaan monitoring yaitu : 1. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program. 2. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan. 3. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana. 4. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan. 5. Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana. 6. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-1

73 7. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga. 8. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para pelaksana. Terkait dengan implementasi dan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Millenium Development Goals (RAD MDG s) fungsi dari monitoring dan evaluasi adalah untuk menjamin bahwa pelaksanaan program sesuai dengan rencana. Monitoring atau monitoring digunakan untuk mengukur ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program. Selain itu monitoring juga digunakan untuk memotivasi kepada SKPD atau pelaksana RAD MDG s agar selalu memperhatikan dan memusatkan perhatian pada pencapaian target MDG s. Tujuan utama monitoring adalah untuk menyajikan informasi tentang pelaksanaan program sebagai umpan balik bagi para pengelola dan pelaksana program. Informasi ini hendaknya dapat menjadi masukan bagi pihak yang berwenang untuk: a) memeriksa kembali strategi pelaksanaan program sebagaimana sudah direncanakan setelah membandingkan dengan kenyataan di lapangan, b) menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, c) mengetahui faktor-faktor pendungkung dan penghambat penyelenggaraan program. Berkaitan dengan tujuan evaluasi, Anderson (1978) merumuskan tujuan penilaian sebagai berikut: 1. Memberi masukan untuk perencanaan program 2. Memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan dan penghentian program 3. Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat 4. Memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi penilaian Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RAD MDG s menggunakan pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dilakukan apabila pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi melakukan kegiatannya pada lokasi program yang sedang dilaksanakan. Teknik-teknik yang sering digunakan dalam pendekatan ini adalah wawancara dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk memantau kegiatan, peristiwa, komponen, proses, hasil dan pengaruh program yang dilaksanakan. Sedangkan Pendekatan tidak langsung digunakan apabila pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi tidak terjun langsung ke lapangan, namun dengan menelaah laporan berkala yang disampaikan oleh pada penyelenggara program, atau dengan mengirimkan kuesioner secara berkala kepada para penyelenggaranya atau pelaksana program. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan RAD MDGs Kabupaten Kendal menggunakan form yang telah dikeluarkan oleh Bappenas dan telah diimplementasikan di Provinsi Jawa Tengah. Ada tiga (3) formulir yang harus diisi oleh SKPD yang mempunyai program dan kegiatan yang diindikasikan berdampak pada pencapaian target MDGs. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-2

74 Form :1 PROGRAM/K EGIATAN INDIK ATOR 1 2 TAR GET RAD MDGs 2012 Form Pemantauan Program dan Kegiatan Pendukung Pencapaian Target MDGs TARG ET DPA 2012 Goal 1: Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan REALISASI TARGET 2012 Triw ulan 1 Triw ulan 2 Triw ulan 3 Triw ulan 4 RENCA NA ALOKA SI DANA 2012 RAD MDGs ALOKA SI DANA DPA 2012 REALISASI/PENYERAPA N DPA SKPD (Rp ) Triw ulan 1 Triw ulan 2 Triw ulan 3 Triw ulan 4 SUMB ER PEND ANAA N INST ANSI PEL AKS ANA Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$ 1 per hari dalam kurun waktu Capaian Target Th :.. KE T a... b. Progra m.. Kegiata 1 n.. a. 2 Kegiata n.. a. Target 1B : Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-3

75 Capaian Target Th a... b. Progra I m x Kegiata 1 n Kegiata 2 n 3 dst I Petunjuk Pengisian Kolom 1: diisi Goal, Target dan Program/Kegiatan Kolom 2: diisi Indikator MDGs Kolom 3: diisi Target indikator (volume) kegiatan sesuai RAD MDGs Provinsi Kolom 4: diisi Target indikator (volume) kegiatan sesuai DPA SKPD tahun 2012 Kolom 5, 6, 7, 8: diisi Target indikator (volume) kegiatan sesuai DPA 2012 setiap 3 bulan Kolom 9: diisi Rencana alokasi dan RAD MDGs Th 2012 Kolom 10: diisi Alokasi dana DPA SKPD tahun 2012 Kolom 11,12,13,14: diisi Realisasi penyerapan pembiayaan APBD pd 4 triwulan Kolom 15: diisi sumber pendanaan berasal APBD atau APBN Kolom 16: diisi instansi pelaksana (SKPD) yang melaksanakan program terkait MDGs sesuai masing-masing goal II Pengisian Capaian Target MDGs 2011 Diisi pada masing-masing target di tiap goals RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-4

76 Form 2: Identifikasi masalah Goal MDGs Hasil Pelaksanaan Program RAD MDGs Kategori Identifikasi Masalah Deskripsi Masalah Rencana Tindak Lanjut Instansi Pelaksana Goal 1: Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$ 1 per hari dalam kurun waktu Program :.. I. Kegiatan Keuangan Organisasi Regulasi Operasional politik Lingkungan I. Kegiatan Keuangan Organisasi Regulasi Operasional politik Lingkungan Dan Seterusnya. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-5

77 Form 3: Isian Target Kinerja INDIKATOR CAPAIAN YANG DIMONITOR CAPAIAN TARGET TUJUAN DAN TARGET NASIONAL DAERAH Tujuan 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$ 1 per hari kurun waktu Target 1B : Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1. Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari 2. Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional 3. Persentase penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari 4. Indeks Kedalaman Kemiskinan 1. Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja 2. Ratio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas 3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja 1. Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan Nasional 2. Indeks Kedalaman Kemiskinan 1. Laju PDRB per tenaga kerja 2. Ratio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas 3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja Target 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam 1. Prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi 1. Prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi a. Prevalensi Balita Gizi Buruk a. Prevalensi Balita Gizi Buruk b. Prevalensi Balita Gizi Kurang b. Prevalensi Balita Gizi Kurang RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-6

78 kurun waktu Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 2. Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum a. < 1400 Kkal/kapita/hari a. < 1400 Kkal/kapita/hari b. < 2000 Kkal/kapita/hari b. < 2000 Kkal/kapita/hari Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anakanak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 1. Angka Partisipasi Murni (APM) SD pada tahun 2015 sebesar 100% 2. Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD pada tahun 2015 sebesar 100% 3. Angka Melek Huruf penduduk usia tahun, laki-laki dan perempuan pada tahun 2015 sebesar 100% 1. APM SD/MI sederajat (%) 2. APK SMP/MTs sederajat (%) 3. Proporsi murid kelas 1 tamat SD Tujuan 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Tujuan 3A : 1. Rasio perempuan terhadap laki-laki Menghilangkan ditingkat pendidikan dasar ketimpangan gender di menengah dan tinggi tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2. Kontribusi perempuan dalam 2005, dan di semua jenjang pekerjaan upahan di sektor non pendidikan tidak lebih dari pertanian tahun Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD 1. Rasio perempuan terhadap laki-laki ditingkat pendidikan dasar menengah dan tinggi a. Rasio APM Perempuan/Laki-laki di SD b. Rasio APM Perempuan/Laki-laki di SMP c. Rasio APM Perempuan/Laki-laki di SMA d. Rasio APM Perempuan/Laki-laki di PT RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-7

79 2. Rasio Melek Huruf Perempuan dan Lakilaki Kelompok Usia tahun 3. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan di non sektor pertanian 4. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak Tujuan 4A : Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu Angka kematian balita per kelahiran hidup 2. Angka kematian bayi (AKB) per kelahiran hidup 3. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 1. Angka kematian balita per kelahiran hidup 2. Angka kematian bayi (AKB) per kelahiran hidup 3. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 5A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun Angka kematian ibu per kelahiran hidup 2. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 1. Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun 2. Angka kelahiran remaja (perempuan usia tahun) 1. Angka kematian ibu per kelahiran hidup 2. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 1. Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) 2. Angka pemakaian kontrasepsi/contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-8

80 3. Cakupan Pelayanan Antenatal 3. Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb) yang tidak terpenuhi 4. Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb) yang tidak terpenuhi 4. Angka kelahiran remaja (perempuan usia tahun) Tujuan 6 : Mengendalikan Penyebaran HIV & AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya 1. Prevalensi HIV pada penduduk usia tahun Target 6A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS hingga tahun Penggunaan kondom pada hubungan seks 3. Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS 1. Prevalensi HIV pada penduduk usia tahun 2. Penggunaan kondom pada hubungan seks 3. Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS Target 6B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2015 Target 6C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (TB) hingga tahun Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat antiretroviral 1. Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ penduduk/tahun) 2. Tingkat prevalensi tuberkulosis (per penduduk) 3. Tingkat kematian karena tuberkulosis (per penduduk) 1. Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat antiretroviral 1. Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ penduduk/tahun) 2. Tingkat prevalensi tuberkulosis (per penduduk) 3. Tingkat kematian karena tuberkulosis (per penduduk) RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-9

81 4. Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS (CDR) 5. Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (success rate) Tujuan 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Target 7A : Memadukan 1. Ratio luas kawasan tertutup prinsip-prinsip pepohonan berdasarkan hasil pembangunan berkelanjutan pemotretan citra satelit dan survey dengan kebijakan dan foto udara terhadap luas daratan program Nasional serta mengembalikan sumber 2. Jumlah emisi karbon dioksida daya lingkungan (CO2e) 3. Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 4. Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman 4. Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS (CDR) 5. Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (success rate) 6. Angka penemuan kasus malaria per penduduk a. Jumlah insektisida yang dibeli b. Jumlah mikroskopist dilatih c. Jumlah alat semprot yang dibeli d. Jumlah rumah yang di semprot 1. Ratio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survey foto udara terhadap luas daratan 2. Jumlah emisi karbon dioksida (CO2e) 3. Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 4. Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-10

82 Target 7B : Mengurangi kehilangan keanekaragaman hayati dan mengurangi kehilangan yang signifikan pada tahun Ratio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 2. Ratio luas kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial 1. Ratio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan 2. Ratio luas kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial Target 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (perkotaan dan perdesaan) 2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar (perkotaan dan perdesaan) 1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (perkotaan dan perdesaan) 2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar (perkotaan dan perdesaan) Target 7D : Mancapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin dipermukiman kumuh (minimal 100juta) pada tahun Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 1. Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-11

83 B. Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi. Monitoring dan evaluasi terhadap target capaian MDGs dilakukan oleh seluruh stakeholder yang terlibat di dalam pelaksanaan program pencapaian target MDGs. Dalam monitoring dan evaluasi sebaiknya digunakan pendekatan kelembagaan yaitu Pokja MDG s dan Koordinator pelaksanaan MDG s yaitu Bappeda Kabupaten Kendal. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi target capaian MDG s dikoordinir oleh Bappeda. Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kelembagaan Pokja penyusunan RAD MDG s ditugaskan untuk melakukan kegiatan Monitoring dan evaluasi. Selanjutnya Tugas monitoring dan evaluasi oleh ketua pokja diserahkan kepada SKPD pengampu masing-masing tujuan. Perkembangan pencapaian masing-masing tujuan dipantau bersama antara Bappeda dengan SKPD kunci. SKPD dalam melakukan monitoring dan evaluasi tidak hanya pada penghimpunan dan pencatatan data outcome berupa berkurangnya penduduk miskin, namun juga harus melakukan monitoring dan evaluasi apakah kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian target MDGs sudah secara effektif sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka mencapai target MDGs harus dapat dipastikan efektif dan memang berdampak langsung pada pencapaian target MDGs. Prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi harus diperhatikan dan menjadi pedoman bagi seluruh stakeholders dalam melakukan monitoring dan evaluasi. Kelompok kerja (Pokja) I sampai dengan IV yang telah dibentuk selain bertugas menyusun dokumen Program Percepatan Pencapaian Target MDG s, juga diberikan tugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian target MDG s. Ada dua kegunaan utama monitoring dan evaluasi pelaksanaan percepatan pencapaian tujuan MDG S yaitu : 1. Kegunaan terkait dengan operasional yaitu : a. Melalui monitoring dan evaluasi dapat diketahui metode dan cara yang tepat untuk meningkatkan percepatan pencapaian target MDG s pada tahun berikutnya dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan program percepatan pencapaian target MDG s yang dilakukan. b. Melalui monitoring dan evaluasi dapat dilakukan perubahan-perubahan, modifikasi dan supervisi terhadap kegiatan/program percepatan pencapaian target MDG s yang dilaksanakan. c. Melalui monitoring dan evaluasi, akan dapat dikembangkan tujuan-tujuan serta analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan. 2. Kegunaan terkait dengan kebijakan yaitu: a. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi percepatan pencapaian target MDG s, pendekatan, serta asumsi-asumsi yang digunakan. RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-12

84 b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar kegiatan program pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada tahap program dan kegiatan sedang dilaksanakan dan pada tahap akhir pelaksanaan suatu program dan kegiatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk menilai apakah program dan kegiatan percepatan pencapaian target MDG s yang sedang dan telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Kegiatan Monitoring evaluasi percepatan pencapaian target-target MDG s ini dapat dibagi menurut waktu pelaksanaannya sebagai berikut: 1. Monitoring pada saat program berjalan (on going evaluation / Monitoring), kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali. 2. Evaluasi tahunan (annual Evaluation), dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui pencapaian target-target tahunan yang telah disusun. 3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana aksi ini yaitu tahun Skenario pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan RAD MDGs Kabupaten Kendal dengan melibatkan seluruh stakehokder adalah sebagai berikut. Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan No Indikator Pihak Internal Pihak Eksternal Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US $ 1.00 per hari (PPP) dalam kurun waktu Tingkat kemiskinan berdasarkan garis Bappeda; TKPK LPPM Perguruan kemiskinan nasional (poverty line) dari BPS. dan semua SKPD Tinggi; Lembaga 1.2 Indek kedalaman kemiskinan (IKK) kunci Swadaya Masyarakat; Tim Penggerak PKK dan Dunia Usaha termasuk perbankan. Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda. 1.4 Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja Seluruh SKPD Dunia Usaha dan Perguruan Tinggi. 1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk Bappeda; dan Kalangan Dunia usia 15 tahun ke atas semua SKPD kunci Usaha dan 1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri Perbankan, dan pekerja bebas keluarga terhadap total perguruan tinggi RAD MDGs Kabupaten Kendal Bab IV-13

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... xii Daftar Singkatan... xvi Bab I Pendahuluan... 1 1.1. Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Jawa Tengah... 3 Tujuan 1. Menanggulangi

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi

Lebih terperinci

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 2.2 2.3 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90,0202 95,74 100%

Lebih terperinci

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Diponegoro No. 60 Telepon (0536) 3221715, 3221645, Fax (0536) 3222217 PALANGKA RAYA 73111 Paparan Kepala Bappeda Provinsi

Lebih terperinci

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG RAD MDGs PROVINSI LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : 45 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 Desember 2011 BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) merupakan

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG s di Provinsi Lampung perlu dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Ringkasan Kajian Capaian Target MDGs terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya Buku ini merupakan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH A. Kondisi Umum Daerah 1. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu

Lebih terperinci

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : 4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

Lebih terperinci

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

SERIAL PEDOMAN TEKNIS SERIAL PEDOMAN TEKNIS PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF BAGI DAERAH UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI PROVINSI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS DENGAN

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM 1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.

Lebih terperinci

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal LP2KD Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Kendal TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

INTEGRASI SPM DALAM RPJMD. BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012

INTEGRASI SPM DALAM RPJMD. BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012 INTEGRASI SPM DALAM RPJMD BAPPEDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2 Oktober 2012 LATAR BELAKANG Tujuan Negara (Alinea 4 Pembukaan UUD 1945) : Membentuk Pemerintahan RI yang: 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi

Lebih terperinci

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan

Lebih terperinci

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS Fatia Fatimah (fatia@ut.ac.id) Tati Rajati Andriyansah UPBJJ-UT Padang Abstrak Pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 khususnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

RAD PUG KABUPATEN KENDAL

RAD PUG KABUPATEN KENDAL KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Akhir Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) disusun sebagai bahan informasi tentang pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2016.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN BAGIAN 2. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN 25 TUJUAN 1: TUJUAN 2: TUJUAN 3: TUJUAN 4: TUJUAN 5: TUJUAN 6: TUJUAN 7: Menanggulagi Kemiskinan dan Kelaparan Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Mendorong Kesetaraan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010 LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 21 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Tujuan dan Target Millennium Development Goals (MDGs)

Lebih terperinci

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Di beberapa negara terutama negara berkembang, kesehatan ibu dan anak masih merupakan permasalahan besar. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan dalam Seminar Pembangunan Abad Milenium/Millenium Development Goals

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu proses prioritas pembangunan nasional sebagaimana dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) 2005-2009 yakni di bidang sumber daya

Lebih terperinci

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 MDGs dalam Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 1 Cakupan Paparan I. MDGs sebagai suatu Kerangka untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kendal, Desember Bappeda Kabupaten Kendal

KATA PENGANTAR. Kendal, Desember Bappeda Kabupaten Kendal KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan atas rahmat, taufik, hidayah-nya sehingga penyusunan laporan akhir Evaluasi Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015 ini dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

STUDI EMPIRIS CAPAIAN MDGS DI PROVINSI RIAU

STUDI EMPIRIS CAPAIAN MDGS DI PROVINSI RIAU STUDI EMPIRIS CAPAIAN MDGS DI PROVINSI RIAU Riski Robi Juhardi, Wahyu Hamidi dan Syapsan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Millenium Development Goals (MDGs) merupakan paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan seseorang memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)

Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) 45 Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) A Mufti Kepala Bagian Data & Informasi Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD , BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD 2005-2025, RPJMD 2011-2016, Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Masalah Gizi Ganda

TINJAUAN PUSTAKA Masalah Gizi Ganda 5 TINJAUAN PUSTAKA Masalah Gizi Ganda Pembangunan suatu bangsa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap warga negara. Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada kemampuan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

BAB IV. PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan

BAB IV. PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan BAB IV PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA 4.1. Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan Sejak pengambilan komitmen terkandung dalam Deklarasi Milenium tahun 2000 terkait dengan

Lebih terperinci

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011

Nina Sardjunani. Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi. Reuni Akbar Alumni ITB 75, Jakarta, 31 Januari 2011 STRATEGI MEMPERCEPAT PENCAPAIAN TARGET MDGS Nina Sardjunani Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan pada Acara Bedah Buku MDGs Sebentar Lagi.

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 MDG s Dan SDG s. A. MDG s

BAB II. 2.1 MDG s Dan SDG s. A. MDG s BAB II 2.1 MDG s Dan SDG s A. MDG s Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs, adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No.17 - September 2013 Komitmen Sultra Peran Pemerintah Provinsi dalam Mempercepat Pencapaian SPM dan MDGs di Sulawesi Tenggara Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terintegrasi dan komprehensif dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang tidak terpisahkan. Di samping mengandalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah dalam pembangunan.

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas

Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Dra. Nina Sardjunani, MA Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Dialog Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan 2015-2019 Ruang SG 1-5, Bappenas, 30 Januari

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH SIMPOSIUM NASIONAL JHCC, Jakarta, 20 Desember 2010 CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENGGAPAI TARGET MDGs DALAM PROGRAM KB NASIONAL. Oleh : Drs. Andang Muryanta

MENGGAPAI TARGET MDGs DALAM PROGRAM KB NASIONAL. Oleh : Drs. Andang Muryanta MENGGAPAI TARGET MDGs DALAM PROGRAM KB NASIONAL Oleh : Drs. Andang Muryanta PENDAHULUAN Banyak negara diberbagai belahan dunia telah berkomitmen secara serius dalam menggapai target MDGs (Millenium Development

Lebih terperinci

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang 2.1. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2.1.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB Perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup

Lebih terperinci

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup. Selama enam tahun terakhir APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD/Sederajat dan yang terendah di tingkat SMA/Sederajat. Hal ini menunjukkan partisipasi penduduk untuk menempuh pendidikan paling tinggi

Lebih terperinci

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. MDGs ini

Lebih terperinci

Peran Kementerian Dalam Negeri dalam Melaksanakan MDGs dan Bergerak Menuju SDGs

Peran Kementerian Dalam Negeri dalam Melaksanakan MDGs dan Bergerak Menuju SDGs Peran Kementerian Dalam Negeri dalam Melaksanakan MDGs dan Bergerak Menuju SDGs Oleh: DR. SOEMARSONO, MDM Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Disampaikan pada: Pertemuan Nasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel II.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Pendidikan No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3 4 1 APK PAUD 49,38 168,96 2 APK SD/MI/Paket A 108,77 108,74 3 APK SMP/MTs/Paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan pokok yang dialami oleh semua negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah kehilangan kesejahteraan

Lebih terperinci

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015 Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun 2015 Salatiga, 18 November 2015 Sepuluh tahun yang lalu, pada bulan September tahun 2000, saat berlangsungnya pertemuan Persatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat telah termaktub dalam UUD 1945 sebagai wujud tanggung jawab Negara terhadap bangsa dan rakyat

Lebih terperinci

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH URUSAN PEMERINTAH YANG DILAKSANAKAN : Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana TUGAS POKOK

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS

Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1 KUESIONER RISKESDAS 41 42 43 Lampiran 2 TUJUAN, TARGET, DAN INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA No Tujuan Target Indikator 1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR ROADMAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG TAHUN B ADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

LAPORAN AKHIR ROADMAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG TAHUN B ADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG LAPORAN AKHIR ROADMAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015-2025 B ADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program pembangunan

Lebih terperinci

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara : KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA Disampaikan Pada Acara : LATAR BELKANG 1. Perkembangan kasus HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang senantiasa memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna mewujudkan cita-cita

Lebih terperinci

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD 5.1. Evaluasi APBD Pendapatan Daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Solok diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia turut serta dan berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program-program pembangunan yang menjadi agenda organisasi negara-negara

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Sensus penduduk

Lebih terperinci

STATISTIK GENDER 2011

STATISTIK GENDER 2011 STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub

Lebih terperinci

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup. 1. 2. 3. SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat 94,26 81,30 26,98 94,28 81,35 27,42 94,60 80,15 32,75 95,35 82,86 35,64 95,40 83,63 35,80 95,42 83,64 38,99 Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2013 Selama

Lebih terperinci

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0) Lampiran 1. Penjelasan Singkat Mengenai IPM dan MDGs I. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 1 Sejak 1990, Indeks Pembangunan Manusia -IPM (Human Development Index - HDI) mengartikan definisi kesejahteraan secara

Lebih terperinci

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat Katalog BPS: 4201005 KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat 4 GENDER 3 Kesehatan Seksual dan Reproduksi 2 Kependudukan dan Keluarga Berencana 1 PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan

Lebih terperinci