BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan dengan pihak-pihak yang terkait dan berhubungan langsung dengan bagian keuangan untuk mendapatkan data serta keterangan yang dibutuhkan dalam penulisan. PT. DS berdiri pada tahun 22 Maret 1989 oleh Notaris Yudo Paripurno, dengan Akta Notaris No. 283 yang bergerak di bidang industri garmen. Namun karena usaha yang kurang berkembang, akhirnya pada tahun 1 July 2004 perusahaan beralih ke industri woven label oleh Notaris Theresia Yusnita Ariany dengan Akta Notaris No. 5. Perusahaan berlokasi di JL. Padasuka III No.105 RT 05/ RW 02 Pabuaran Tangerang. Perusahaan sekarang ini memiliki luas tanah 2.560 m 2, lokasi pabrik dan kantor sengaja dibangun berdekatan untuk mempermudah proses pengawasan dan transportasi. Dalam operasionalnya, perusahaan berproduksi berdasarkan orderan pelanggan sehingga perusahaan hanya berproduksi berdasarkan permintaan pelanggan dan pelanggan memberi jangka waktu tertentu dalam setiap orderan. Sampai saat ini, PT. DS telah mendapatkan kepercayaan dari beberapa pelanggan seperti Nike, Adidas dan Reebok. Untuk kedepannya PT. DS ingin memperbesar skala bisnis sampai ke seluruh Indonesia dan Dunia. 33
III.2 Struktur Jabatan Perusahaan dan Uraian Tugas Struktur jabatan PT. DS merupakan struktur organisasi fungsional, yaitu setiap karyawan bekerja sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masingmasing. Berikut ini adalah sruktur jabatan PT. DS. 34
STRUKTUR JABATAN PT. DS Direktur Utama Manager Finance & Administration Manager Marketing Manager Produksi Personalia Keuangan & Adm Akunting TA. QC Supervisor Produksi Satpam Ka. Adm. Marketing Ka. Development ADM. Produksi Umum Staff Marketing Design Ka. Gudang Benang Driver Delivery Ka. Gudang Barang Jadi Ka. QC Ka. Mesin Dornier Maintenance Gambar III.1 : Struktur Jabatan PT.DS Ka. Mesin ka Sumber : PT.DS 35
Uraian tugas dan tanggung jawab tiap-tiap bagian antara lain: DIREKTUR UTAMA 1. Mengawasi jalannya perusahaan. 2. Membantu bagian Marketing untuk mendapatkan Order. 3. Menandatangani cek dan BG. MANAGER KEUANGAN & ADMINISTRASI 1. Mengawasi keuangan perusahaan. 2. Membuat rencana pengeluaran dana operasional perusahaan setiap bulan. 3. Membuat laporan keuangan perusahaan. 4. Menandatangani dokumen yang berhubungan dengan keluar masuk dana. 5. Menghitung harga jual. KEPALA PERSONALIA 1. Membuat laporan Tenaga Kerja. 2. Menandatangani surat lembur karyawan 3. Mengurus izin Tenaga Kerja. 4. Menyediakan fasilitas P3K SATPAM 1. Menjaga Keamanan dan Ketertiban perusahaan. 2. Mencatat dan memeriksa aktivitas masuk keluar kendaraan / tamu. 3. Menanyakan kerperluan tamu dan melaporkan ke bagian Administrasi. 36
4. Membuat laporan serah terima antar sesama anggota Satpam. UMUM 1. Bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan perusahaan. 2. Menyediakan kebutuhan karyawan al. air minum, dll. 3. Membantu bagian produksi. KEPALA KEUANGAN DAN AKUNTING 1. Membuat laporan kas masuk dan keluar setiap hari. 2. Membuat bukti kas masuk dan keluar serta menandatanganinya. 3. Membuat PO permintaan barang dari setiap bagian. 4. Bertindak sebagai Kasir perusahaan. MANAGER MARKETING 1. Melakukan kerjasama dengan para Customer yang sudah ada. 2. Mencari Customer baru. 3. Menandatangani dokumen yang berhubungan dengan Marketing a.l. Surat Penawaran Harga (Quatatiaon), Surat Jalan, dan Faktur Penjualan. BAGIAN DESIGN 1. Menerima Surat Sample Production yang sudah ditandatangani oleh Top Supervisor. 2. Menyiapkan design yang diminta sesuai skala prioritas. 3. Mencetak design dan mencatat pada Surat Sample Production. 37
4. Menyerahkan Surat Sample Production kepada bagian Development setelah menandatanganinya. KEPALA ADM. MARKETING 1. Membantu Manager Marketing dalam kerjasama dengan para Customer. 2. Menerima permintaan / klaim Customer. 3. Menerima PO dari Customer dan menyerahkan ke Administrasi Marketing. 4. Menyiapkan / memeriksa kembali dokumen yang akan ditandatangani oleh Top Supervisor / Manager Marketing. 5. Mengatur dan Mengawasi pengiriman barang. 6. Membuat laporan penjualan setiap hari..bagian ADMINISTRASI MARKETING 1. Menyiapkan dokumen Marketing al. Surat Sample Production, Surat Penawaran Harga, Surat Jalan dan Faktur Penjualan. 2. Menerima PO dan Membuat Surat Perintah Kerja Produksi. 3. Berdasarkan surat jalan mencatat barang yang telah dikirim setiap hari untuk mengetahui sisa barang yang belum dikirim. DRIVER 1. Menandatangai surat jalan rangkap 5 (warna biru). 2. Mengantar barang produksi ke Customer. 3. Membawa kembali surat jalan yang sudah ditandatangani oleh Customer sebagai tanda terima. 38
4. Membantu bagian Marketing dan Produksi. BAGIAN DELIVERY 1. Memeriksa barang yang sudah disiapkan oleh bagian Gudang. 2. Mengatur pengiriman. 3. Membuat surat jalan. 4. Menerima barang retur dari Customer kemudian mencatat dan menyerahkan ke bagian Gudang. MANAGER PLAN DAN PRODUKSI 1. Mengawasi / mengatur aktivitas produksi 2. Memeriksa Surat Perintah Kerja Produksi yang sudah ditandatangani oleh Top Supervisor / Manager Marketing. 3. Menandatangani Surat Perintah Produksi yang dibuat oleh Supervisor Produksi. 4. Menerima Surat Sample Production dari bagian Development, dan mengatur produksi sample tersebut. 5. Memonitor / mengawasi barang jadi dan bahan baku yang ada di Gudang. 6. Menandatangani Surat Permintaan Pembelian Barang yang diajukan. SUPERVISOR PRODUKSI 1. Menerima Surat Perintah Kerja Produksi yang sudah ditandatangani oleh Top Supervisor / Manager Marketing. 2. Berdasarkan Surat Perintah Kerja Produksi, membuat Surat Perintah Produksi dan menandatanganinya. 39
3. Mengawasi / memeriksa hasil produksi. KEPALA QUALITY CONTROL 1. Memeriksa hasil produksi. 2. Memisahkan jumlah produksi yang baik dan jelek. 3. Mengkonfirmasikan hasil produksi ke masing-masing operator. 4. Menandatangani surat hasil produksi. 5. Menyerahkan hasil produksi yang baik ke Gudang. BAGIAN QUALITY CONTROL 1. Mensortir hasil produksi dan memisahkan produksi yang baik dan jelek. 2. Memotong / mencetak / menggulung hasil produksi. KEPALA GUDANG 1. Mengawasi dan mencatat masuk keluar barang. 2. Memeriksa kebutuhan Bahan Baku untuk setiap mesin. 3. Memeriksa Barang Jadi yang belum dikirim. 4. Membuat Surat Permintaan Pembelian Barang. 5. Membuat Laporan Stock. BAGIAN GUDANG 1. Berdasarkan Surat Perintah Produksi dan Surat Sample Production yang sudah ditandatangani oleh Manager Plan & Prod, menyerahkan Bahan Baku ke bagian produksi. 40
2. Mencatat Bahan Baku yang diserahkan kepada Operator Produksi. 3. Mencatat Barang Jadi yang diterima dari Kepala Quality Control. 4. Menyiapkan barang yang akan dikirim dan menyerahkan ke Bagian Delivery. KEPALA MAINTENANCE 1. Mengawasi Mesin Produksi. 2. Membuat jadwal service Rutin. 3. Membuat Surat Permintaan Pembelian Barang untuk kebutuhan spare parts BAGIAN MAINTENANCE 1. Memeriksa Mesin Produksi. 2. Memperbaiki Mesin yang rusak. 3. Melakukan service rutin sesuai Jadwal yang dibuat oleh Kepala Maintenance. 4. Mengontrol mesin Genset. 5. Menjalankan mesin Pelobang Karton sesuai permintaan Supervisor Produksi. KEPALA MESIN BAKAR / KOMPUTER & KEPALA MESIN TEROPONG 1. Mengawasi kegiatan Mesin Bakar / Komputer. 2. Memeriksa Surat Perintah Produksi dengan hasil produksi yang sementara dijalankan. OPERATOR MESIN 1. Memeriksa / Mencocokkan Bahan Baku yang diserahkan oleh bagian Gudang dengan Surat Perintah Produksi. 41
2. Mencatat hasil produksi pada formulir hasil produksi. 3. Untuk pembuatan Sample, hasil produksi sample dicatat pada Surat Sample Production. KEPALA DEVELOPMENT 1. Menerima Surat Sample Production dari bagian Design. 2. Mengawasi dan mengatur staff development. 3. Mencatat Sample yang masuk dan yang sudah selesai dikerjakan. 4. Menandatangani Surat Sample Production. BAGIAN DEVELOPMENT 1. Menerima Surat Sample Production dari Kepala Development. 2. Mencocokkan / mencatat Bahan Baku yang akan digunakan. 3. Melaporkan ke bagian Gudang untuk menyiapkan Bahan Baku. 4. Memonitor operator untuk setiap pembuatan sample. III.3 Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dalam penyusunan laporan keuangan, perusahaan menggunakan dasar akrual basis yaitu mencatat transaksi-transaksi atau mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya transaksi tersebut. Pendapatan dicatat pada saat barang / jasa diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian, dan beban dicatat pada saat barang / jasa diterima perusahaan yang disesuaikan dengan pengakuan pendapatan dengan tidak memperhatikan adanya aliran kas yang keluar 42
atas biaya tersebut atau sebaliknya. Jadi pencatatan dilakukan bukan pada saat pengeluaran atau penerimaan uang, tetapi pada saat terjadinya transaksi. Kas Merupakan saldo tunai yang dimiliki perusahaan per 31 Desember. Bank Merupakan saldo debit bank per 31 Desember setelah rekonsiliasi bank. Piutang Dagang Piutang dagang diakui pada saat terjadinya penyerahan barang kepada pelanggan yang tidak disertai dengan pembayaran tunai. Perusahaan tidak membuat cadanngan penyisihan piutang tak tertagih, karena berdasarkan transaksi selama ini piutang tersebut dapat ditagih. Persediaan Persediaan perusahaan terdiri dari persediaan bahan baku, berbagai macam benang, dan alat penunjang lainnya seperti sumpit, double tape, teropong, pisau potong dan sebagainya. Akun persediaan tersebut dinilai berdasarkan metode First In First Out (FIFO). Aktiva Tetap Aktiva tetap perusahaan, kecuali tanah dicatat berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan aktiva tetap tersebut dihitung dengan klasifikasi sebagai berikut: Kelompok Aktiva Metode Penyusutan Masa Manfaat (Tahun) Tanah -- - Bangunan Saldo Menurun 20 Mesin dan Peralatan Saldo Menurun 10 43
I Kendaraan Saldo Menurun 10 II Kendaraan Saldo Menurun 5 Perlengkapan Kantor Saldo Menurun 5 Biaya perbaikan dan pemeliharaan aktiva dibebankan kedalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi (revenue expenditure). Sedangkan pengeluaran yang memperpanjang umur aktiva atau yang memberi tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aktiva yang bersangkutan (capital expenditure). Hutang PPh Pasal 29 Akun Hutang PPh Pasal 29 pada laporan neraca per 31 Desember 2007, 2008 dan 2009 adalah hutang PPh yang dimunculkan oleh PT. DS sebagai pengakuan atas hutang-hutang PPh badan yang masih harus dibayar akibat adanya penghasilan yang didapat pada tahun-tahun tersebut tetapi belum dibayarkan. Pengakuan atas hutang PPh tersebut dikarenakan adanya kebijakan Sunset Policy oleh pemerintah pada tahun 2008. Periode Pembukuan Periode pembukuan perusahaan berdasarkan tahun takwim yaitu mulai 1 Januari s/d 31 Desember tahun bersangkutan. III.4 Laporan Keuangan Perusahaan Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak, PT.DS telah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba / rugi. Perusahaan menyusun laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 44
Berikut ini merupakan laporan keuangan PT. DS, yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun 2007, 2008, dan 2009. Tabel III.1 PT. DS NERACA PER 31 DESEMBER 2007 (Dalam Rupiah Penuh) AKTIVA AKTIVA LANCAR : Kas 19,663,571 Bank 76,683,546 Piutang Dagang 1,903,891,041 Persediaan Barang 825,732,132 Pajak Dibayar Dimuka 326,327,587 Uang Muka Pembelian 5,000,000 JUMLAH AKTIVA LANCAR 3,157,297,877 AKTIVA TETAP : Tanah 203,524,000 Bangunan 647,072,968 Kendaraan 871,505,800 Mesin dan Peralatan 5,963,391,404 Peralatan Kantor 324,614,425 Akumulasi Penyusutan (4,146,286,193) JUMLAH AKTIVA TETAP 3,863,822,404 TOTAL AKTIVA 7,021,120,281 HUTANG & MODAL HUTANG LANCAR : Hutang Bank 1,323,610,276 Hutang Usaha 3,055,299,547 Hutang Pajak 20,760,805 Biaya Masih Harus Dibayar 744,650,223 Hutang Lain-Lain 65,159,994 JUMLAH HUTANG LANCAR 6,756,520,200 MODAL : Modal Yang Disetor 325,000,000 Saldo Laba 1,341,711,304 Laba Tahun Berjalan 144,928,132 45
JUMLAH MODAL 1,811,639,436 TOTAL HUTANG & MODAL 7,021,120,821 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2007 Tabel III.2 PT. DS LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (Dalam Rupiah Penuh) Penjualan 8,418,274,949 Harga Pokok Penjualan (6,360,655,413) LABA KOTOR 2,057,619,536 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI (1,786,122,507) LABA OPERASIONAL 271,497,029 PENDAPATAN & BIAYA LAIN - LAIN Jasa Giro 105,359 Pendapatan Selisih Kurs 45,465,206 Pendapatan Lain-lain 30,213,714 Biaya Lain-lain (4,900,975) Biaya Bunga Pinjaman Bank (158,284,901) Total Biaya Lain-lain (87,401,597) LABA SEBELUM PAJAK 184,095,432 PPh Psl 25 / 2007 (37,728,630) LABA SETELAH PAJAK 146,366,802 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2007 46
Tabel III.3 PT. DS NERACA PER 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh) AKTIVA AKTIVA LANCAR : Kas 20,424,925 Bank 494,103,838 Piutang Dagang 2,032,999,052 Persediaan Barang 497,700,000 Pajak Dibayar Dimuka 413,063,994 JUMLAH AKTIVA LANCAR 3,458,291,809 AKTIVA TETAP : Tanah 203,524,000 Bangunan 766,396,603 Kendaraan 1,037,055,800 Mesin dan Peralatan 7,962,794,438 Peralatan Kantor 436,991,425 Akumulasi Penyusutan (5,380,352,179) JUMLAH AKTIVA TETAP 5,380,352,179 TOTAL AKTIVA 8,838,643,988 HUTANG & MODAL HUTANG LANCAR : Hutang Bank 1,713,417,688 Hutang Usaha 4,552,520,156 Hutang Pajak 39,407,430 Biaya Masih Harus Dibayar 384,947,899 Hutang Lain-lain 66,227,027 JUMLAH HUTANG LANCAR 6,756,520,200 MODAL : Modal Yang Disetor 325,000,000 Saldo Laba 1,486,639,436 Laba Tahun Berjalan 270,484,352 JUMLAH MODAL 2,082,123,788 47
TOTAL HUTANG & MODAL 8,838,643,988 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2008 Tabel III.4 PT. DS LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh) Penjualan 12,643,239,314 Harga Pokok Penjualan (10,357,623,411) LABA KOTOR 2,285,615,903 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI (1,845,744,601) LABA OPERASIONAL 439,871,302 PENDAPATAN & BIAYA LAIN - LAIN Jasa Giro 584,756 Pendapatan Selisih Kurs 17,798,239 Biaya Pembulatan (1,706) Biaya Lain-lain (184,575) Biaya Bunga Pinjaman Bank (96,833,464) Total Biaya Lain-Lain (78,636,750) LABA SEBELUM PAJAK 361,234,552 PPh Psl 25 / 2008 (90,870,366) LABA SETELAH PAJAK 270,364,186 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2008 48
Tabel III.5 PT. DS NERACA PER, 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) AKTIVA AKTIVA LANCAR : Kas 54,189,488 Bank 193,787,494 Piutang Dagang 3,748,962,598 Piutang Giro 15,835,200 Persediaan Barang 475,885,499 Pajak Dibayar Dimuka 572,015,822 JUMLAH AKTIVA LANCAR 5,070,676,101 AKTIVA TETAP : Tanah 203,524,000 Bangunan 766,396,603 Kendaraan 1,424,905,800 Mesin dan Peralatan 9,937,010,888 Peralatan Kantor 484,091,425 Akumulasi Penyusutan (6,163,514,419) JUMLAH AKTIVA TETAP 6,652,414,297 TOTAL AKTIVA 11,723,090,398 PASIVA HUTANG LANCAR : Hutang Dagang 1,288,441,267 Hutang Usaha 5,582,699,065 Hutang Pajak 18,923,542 Biaya Masih Harus Dibayar 215,363,862 JUMLAH HUTANG LANCAR 7,105,427,736 HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Bank Jangka Panjang 2,217,132,827 TOTAL HUTANG 9,322,560,563 49
MODAL : Modal Yang Disetor 325,000,000 Saldo Laba 1,757,123,788 Laba Tahun Berjalan 318,406,047 JUMLAH MODAL 2,400,529,835 TOTAL PASIVA 11,723,090,398 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2009 Tabel III.6 PT. DS LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Penjualan 14,371,727,472 Harga Pokok Penjualan (11,555,733,644) LABA KOTOR 2,815,993,828 BIAYA PENJUALAN DAN ADMINISTRASI 2,422,208,061 LABA OPERASIONAL 393,785,767 PENDAPATAN & BIAYA LAIN - LAIN Jasa Giro 248,695 Pendapatan Lain - Lain 7,018,800 Pendapatan Selisih Kurs 178,509,818 Biaya Lain - Lain (1,135,708) Biaya Bunga Pinjaman Bank (159,313,930) Total Biaya Lain -Lain 25,327,675 LABA SEBELUM PAJAK 419,113,442 PPh Psl 25 / 2009 (96,754,660) LABA SETELAH PAJAK 312,358,782 Sumber: Laporan Keuangan PT. DS Tahun 2009 50
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan bagian keuangan, diketahui beberapa informasi tambahan yang dapat menimbulkan masalah perpajakan, diantaranya: 1. Perusahaan mengeluarkan biaya perjamuan untuk menjamu rekanan bisnis sehubungan dengan penjualan dan pemasaran jasa perusahaan. Tetapi selama ini, perusahaan tidak pernah membuat daftar nominatif atas biaya perjamuan tersebut. Hal ini memiliki potensi bahwa biaya perjamuan harus dilakukan koreksi fiskal. 2. Perusahaan mengeluarkan biaya pemeliharaan, perawatan dan perijinan lainnya dengan menggunakan jasa pihak ketiga, namun perusahaan tidak memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa yang telah diberikan oleh pihak ketiga tersebut. 3. Perusahaan mengeluarkan biaya sumbangan dalam rangka membantu kegiatan sosial seperti pembangunan rumah ibadah, karyawan yang sedang musibah dan sumbangan kepada RT setempat untuk memeriahkan acara HUT kemerdekaan Indonesia. 4. Perusahaan mengeluarkan biaya keamanan dan kebersihan kepada pegawai. Tetapi selama ini perusahaan tidak meminta bukti pembayaran seperti kwitansi pembayaran. 51