BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE ( OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way

BAB III METODOLOGI.

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

BAB 3 LANDASAN TEORI

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

BAB IV METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR PADA LINI PRODUKSI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. ABSTRACT... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. b. Meminimalkan biaya bahan baku dan upah kerja. c. Kecepatan proses produksi dengan basis mess production yang seragam.

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

2.2.2 Keuntungan TPM Total Effectiveness (Keefektifan Total) Overall Equipment Effectiveness

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen,

ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri

Universitas Widyatama I -1

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan. Kinerja ekspor

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

ANALISIS PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN PACKING UNTUK MENINGKATKAN NILAI AVAILABILITY MESIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

PENINGKATAN KINERJA MESIN DENGAN PENGUKURAN NILAI OEE PADA DEPARTEMEN FORGING DI PT. AAP

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVITY (OEE) PADA CYLINDER HEAD LINE PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA JAKARTA

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014)

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

ANALISIS PERHITUNGAN EFEKTIFITAS MESIN FILLER LINE LAB MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus di PT.

Analisis Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectivness Pada Mesin Gang Rip Saw. (Studi Kasus CV Cipta Usaha Mandiri)

HASBER F. H. SITANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. peroduksi kecap untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri khususnya di provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan dies dilakukan pada Departemen Machinery in Die Section. menjadi surface part yang diinginkan dilakukan disini.

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap industri manufaktur berusaha untuk efektif, dan dapat berproduksi dengan biaya produksi yang rendah untuk meningkatkan produktivitas. Usaha ini diperlukan untuk dapat menghadapi permintaan customer yang menginginkan kualitas produk terbaik dengan harga yang bersaing. Tidak banyak industri manufaktur yang dapat mencapai dan mempertahankan level produktivitas tinggi dan biaya produksi rendah. Sebagian besar perusahaan berusaha untuk mencapainya dengan menggunakan cara tertentu untuk mengidentifikasi usaha perbaikan terbaik yang harus dilakukan (Hansen, 2001). Usaha perbaikan lintasan produksi pada industri manufaktur, ditinjau dari segi peralatan dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan peralatan produksi yang ada. Rata-rata industri manufaktur memiliki utilisasi peralatan hanya sekitar setengah dari kemampuan mesin yang sesungguhnya (Nakajima, 1988). Seringkali usaha perbaikan untuk meningkatkan efektivitas yang dilakukan hanya merupakan pemborosan, karena tidak menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas permasalahan yang terjadi dan faktor-faktor penyebabnya. Untuk itu diperlukan suatu cara yang mampu mengungkapkan permasalahan dengan jelas agar dapat 1

melakukan peningkatan kinerja peralatan dengan optimal (Jonsson dan Lesshammar, 1999). Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai parameter Total Productive Maintenance (TPM), efektivitas mesin dalam sebuah perusahaan dapat diukur. Dengan mengetahui efektivitas mesin perusahaan, maka perbaikan secara kontinyu dapat dilakukan dan kebijakan yang tepat berdasarkan perhitungan efektivitas tersebut dapat diambil. OEE dapat digunakan untuk mengevaluasi performansi dari sistem manufaktur perusahaan, khususnya peralatan. Dengan mengukur efektivitas dari sistem menggunakan OEE maka nilai OEE yang dicapai dapat dibandingkan dengan OEE World Class Standard yang bernilai 85%. Nilai OEE World Class Standard ini diperoleh dari Availability sebesar 90%, Performance Efficiency sebesar 95%, dan Quality Rate sebesar 99,9%. Selanjutnya tindakan perbaikan yang dapat meningkatkan efektivitas dapat direncanakan dan dilakukan. Peningkatan efektivitas peralatan pada lintasan produksi sangat mendukung tercapainya volume produksi yang lebih besar dengan hasil yang baik sehingga menghasilkan biaya yang lebih rendah. Dengan menaikkan tingkat ketersediaan, waktu produktif, tingkat kinerja mesin dan tingkat keberhasilan kualitas pada lintasan produksi, maka jumlah produksi gagal dan dan waktu yang hilang akibat penghentian produksi secara tidak terencana dapat dikurangi. Bertambahnya waktu produksi, maka volume produksi akan meningkat dengan biaya produksi semakin ekonomis, pada tingkat kualitas yang terjaga. PT. Delta Nusantara adalah perusahaan tekstil di Yogyakarta yang bergerak pada bidang pemintalan benang (spinning) dengan hasil produk berupa benang untuk bahan 2

baku kain. Proses produksi untuk menghasilkan benang dilakukan oleh serangkaian mesin produksi serial dari mulai mesin blowing, carding, drawing, simplex, ring frame, dan winding. Sistem mesin serial ini menyebabkan proses satu dengan yang lainnya saling berhubungan, sehingga jika terjadi masalah pada salah satu mesin maka akan mempengaruhi mesin lainnya. Sering terhentinya proses di lini produksi spinning seringkali disebabkan adanya masalah dalam fasilitas produksi, yaitu terjadinya stop mesin (mesin berhenti beroperasi) selama proses produksi berlangsung yang dapat mengakibatkan rendahnya kinerja dari peralatan produksi yang ada dan banyaknya produk gagal dihasilkan. Faktorfaktor di atas menunjukkan perlunya suatu pengukuran dan analisis efektivitas pada lini produksi spinning. Hasil pengukuran dan analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar usaha perbaikan proses manufaktur untuk meningkatkan efektivitas lini produksi spinning. Selama ini usaha proses perbaikan terhadap peningkatan kinerja peralatan di PT. Delta Nusantara belum dilakukan. Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebab rendahnya kinerja peralatan diperlukan sebelum perusahaan melakukan suatu usaha perbaikan sehingga perbaikan dapat terfokus secara tepat. Oleh sebab itu, pada penelitian ini pokok permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai pengukuran nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang digunakan sebagai dasar dalam usaha perbaikan dan peningkatan efektivitas dan produktivitas dari sistem manufaktur perusahaan di PT. Delta Nusantara. 3

1.2. Perumusan Masalah Sering terhentinya proses di lini produksi spinning seringkali disebabkan adanya masalah dalam fasilitas produksi, yaitu terjadinya stop mesin selama proses produksi berlangsung yang dapat mengakibatkan rendahnya kinerja dari peralatan produksi yang ada dan banyaknya produk gagal dihasilkan. Selama ini usaha proses perbaikan terhadap peningkatan kinerja peralatan di PT. Delta Nusantara belum dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu pengukuran tingkat efektivitas sistem dari peralatan produksi sebagai dasar usaha perbaikan kinerja proses manufaktur pada lini produksi spinning. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur nilai OEE sistem dari peralatan produksi pada lini produksi spinning PT. Delta Nusantara dan mendapatkan akar penyebab tidak efektifnya kinerja peralatan pada lini produksi spinning serta memberikan usulan perbaikan dari permasalahan yang ada. 1.4. Batasan Masalah Agar penelitian ini terfokus pada masalah yang telah dirumuskan maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut: a. Mesin produksi yang dianalisis pada sistem adalah mesin carding, drawing, simplex, ring frame, dan winding. Satu-satunya mesin produksi sistem yang tidak dianalisis adalah mesin blowing karena data stop mesin blowing tidak tersedia. 4

b. Jangka waktu pengambilan data sekunder selama lima bulan yaitu Januari 2009 - Mei 2009. c. Pemecahan masalah untuk usaha perbaikan tidak mempertimbangkan faktor biaya. 1.5. Metodologi Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan penentuan lokasi perusahaan yang akan dijadikan obyek penelitian, kemudian melakukan peninjauan dan pengamatan pendahuluan ke perusahaan guna menemukan permasalahan yang akan diangkat menjadi topik dalam penulisan. b. Tahap Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Setelah melakukan pengamatan pada tahap sebelumnya, penulis kemudian merumuskan permasalahan yang terjadi di perusahaan dan selanjutnya penulis dapat merumuskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini, penulis menentukan topik penelitian. Penulis juga melakukan studi literatur tentang topik penelitian tersebut. c. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan meninjau kegiatan proses produksi dalam perusahaan. Kegiatan yang diamati adalah mulai dari proses mesin blowing sampai dengan winding, selain itu juga 5

dilakukan observasi mengenai terjadinya stop mesin dan unusable waste 2. Wawancara. Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang proses spinning. 3. Dokumentasi perusahaan Data-data yang dikumpulkan selama bulan Januari 2009 sampai dengan Mei 2009 antara lain adalah: a) Data hari kerja efektif. b) Data jumlah mesin yang digunakan. c) Data lama stop mesin dan klasifikasinya. d) Data jumlah produksi aktual (produksi Packing). e) Data unusable waste. f) Data Balancing produksi (rencana produksi). d. Tahap Analisis Data Pada tahapan ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu: 1. Tahapan perhitungan nilai OEE Pada tahap ini, dari data yang dikumpulkan setelah dilakukan tahapan pengolahan data maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis efektivitas untuk menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), tahap-tahapannya adalah menghitung Availability, Performance Efficiency, Quality Rate dan Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang ditunjukkan pada gambar 1.2. 2. Tahapan membuat analisis pareto Analisis Pareto digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi penyebab masalah dari rendahnya efektifitas peralatan produksi. Langkah-langkah membuatnya: 6

a) Menentuan jumlah downtime dari mesin-mesin produksi spinning tiap bulan berdasarkan klasifikasi stop mesin yang ditetapkan oleh pihak perusahaan dan jumlah unusable waste yang terjadi b) Mengurutkan kategori jumlah downtime dan unusable waste dari yang memiliki downtime terlama sampai ke yang paling sedikit memiliki downtime dan dari unusable waste terbanyak sampai dengan yang paling sedikit. c) Menghitung prosentase masing-masing downtime berdasarkan kategori tiap bulan dan unusable waste yang dihasilkan. d) Menghitung prosentase kumulatif downtime dan unusable waste. e) Membuat diagram pareto berdasarkan data downtime dan unusable waste, sehingga akan diketahui sumber downtime dan unusable waste yang tertinggi. 3. Tahapan membuat diagram sebab-akibat Diagram sebab-akibat digunakan untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah sehingga membantu dalam menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses tersebut. Analisis diagram sebab-akibat dilakukan pada tiga urutan tertinggi yang menyebabkan terjadinya downtime loss terlama dan unusable waste terbanyak pada diagram pareto. Langkah-langkah membuatnya: a) Menyiapkan sisi sebab-akibat. b) Mengidentifikasi akibat. c) Mengidentifikasi berbagai kategori penyebab. d) Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran. 7

e) Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. f) Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin. e. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini akhir ini, dibuat laporan tugas akhir penelitian dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian yang berisi tahapan dalam melakukan penelitian, dan sistematika penulisan laporan. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi uraian singkat hasil hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannnya dengan permasalahan yang ditinjau dalam penelitian ini serta perbedaannya dengan penelitian kali ini. BAB 3: LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori teori yang berhubungan dengan Overall Equipment Effectiveness serta landasan teori ini diambil dari sejumlah pustaka yang mendukung. BAB 4: PROFIL PERUSAHAN DAN DATA Bab ini berisi tentang gambaran umum PT. Delta Nusantara, yang meliputi sejarah berdirinya, produk yang dihasilkan serta proses produksi. 8

Mulai Penelitian Pendahuluan (Observasi dan analisis kondisi aktual) Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Penelitian Pengumpulan data Overall Equipment effectiveness (OEE) Analisa permasalahan rendahnya efektivitas peralatan produksi Pareto Analisis Pilih Kategori Yang menyebabkan Downtime loss lama dan unusable waste terbanyak Susun diagram sebab akibat Usulan Perbaikan Selesai Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 9

Data Produksi dan Perawatan Jam Kerja Planned downtime loading time Availability All Downtime loss operating time Unusable waste Mulai Produksi aktual (Produksi Packing)/ Good unit Total Produksi Quality Rate OEE Selesai Rencana Produksi (balancing produksi) ideal cycle time Operating Time Peformance Efficiency Produksi aktual (Produksi Packing)/ Good Unit actual cycle time Gambar 1.2 Diagram Alir Perhitungan OEE 10

Pada bagian data berisi data-data yang digunakan untuk menganalisis permasalahan antara lain berisi data hari kerja efektif per bulan, data jumlah mesin produksi spinning yang digunakan, data jumlah waktu stop mesin dan kategorinya, data total produksi aktual (produksi packing), data total unusable waste dan jenisnya, serta data balancing produksi, selama bulan Januari 2009 - Mei 2009 dan dilakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan. BAB 5: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil pengolahan data yang dilakukan untuk mendapatkan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) proses spinning, serta pembahasan mengenai hasil analisis data tersebut dengan diagram pareto dan diagram sebab-akibat. BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi ringkasan hasil analisis dan pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan, serta saran-saran yang sifatnya membangun bagi perusahaaan dan mengenai penelitian selanjutnya. 11