IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Sinar Sosro kantor penjualan Bogor

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sinar Sosro divisi distribusi kantor penjualan wilayah cabang Daan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH GAJI, UPAH LEMBUR DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIBIDANG PEMASARAN PADA PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap karyawan di kantor pos di Area III

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BUKU KERJA PRAKTIKA KOMPUTER UNTUK RISET PASAR DAN PENJUALAN Semester Ganjil 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian secara verbal, sistematis, faktual, dan akurat mengenai ciri-ciri dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN Salah satu sektor potensial yang perlu mendapat perhatian pemerintah dan perlu dikembangkan adalah sektor usaha kecil dan menengah atau

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan survey confirmatory research yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

peneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 dikota slawi jawa tengah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1) Sejarah Singkat PT Surya Toto Indonesia. yang khususnya bergerak dalam perdagangan bahan bangunan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pelayanan game, diantaranya adalah Game Fantasia. Game Fantasia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. Kemudian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari

BAB IV ANALISIS DATA. Raya, Bandar Lampung adalah perusahaan yang bergerak di bidang industry

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuesioner sebanyak 30 item pernyataan, yang terdiri dari 20 item pernyataan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Transkripsi:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sosro bermula dari sebuah usaha keluarga bapak Sosroadjojo pada tahun 1940. Usaha tersebut dilakukan dengan menjual teh kering. Pada tahun 1953 didirikan sebuah perusahaan dengan nama PT. Gunung Slamat di Slawi, Jawa Tengah. Perusahaan ini memproduksi dan menjual teh kering dengan merek Teh Cap Botol, Teh Cap Poci, dan Teh Celup Sosro. Pada tahun 1965 perusahaan memperkenalkan produknya di Jakarta dengan strategi promosi Cicip Rasa. Setelah bertahun-tahun strategi promosi Cicip Rasa dilakukan, pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual Teh Siap Minum dalam kemasan botol Ready to Drink Tea dengan merek Teh Botol. Awal tahun 1970 dimulai memproduksi Teh Botol dengan bentuk usaha home industry. Pada tanggal 17 Juli 1974 perusahaan ini berdiri dengan nama PT. Sinar Sosro yang berlokasi di Cakung, Bekasi. PT. Sinar Sosro memproduksi produknya dengan mesin berteknologi canggih dari Jerman dan merupakan pabrik teh siap minum pertama di Indonesia dan di dunia. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan usaha yang semakin meningkat, saat ini PT. Sinar Sosro sudah memiliki 9 unit Kantor Pabrik (KPB), 11 Kantor Perwakilan (KPW) dan 92 Kantor Penjualan (KP) yang tersebar diseluruh provinsi di Indonesia. Pada mulanya distribusi Unit Bogor atau Kantor Penjualan Bogor berdiri pada tanggal 25 Februari 1992 sebagai stock point PT. Binasarana Jayamurni, yang berdomisili di Jl. Raya Baru Kemang Km.26 Bogor. KP Bogor merupakan unit distribusi penjualan dan pemasaran produk-produk PT. Sinar Sosro. Seiring dengan pertumbuhan

52 dan perkembangan penjualan untuk pemasaran teh botol Sosro serta luasnya daerah garapan meliputi Kota dan Kabupaten Bogor, maka stock point Bogor dirubah status menjadi perwakilan unit distribusi penjualan dan pemasaran produk Sosro pada PT. Sasanacaraka Mekarjaya. Setelah enam (6) bulan berdiri Unit Bogor dan semakin tumbuh dan berkembangnya wilayah Kabupaten Bogor yang semakin luas, maka pada bulan November 1992 unit Bogor membuka cabang atau stock point pertama yaitu stock point Sukabumi yang beralamat di Jl. Raya Segok Cibadak Sukabumi yang meliputi daerah garapan Kabupaten Bogor Wilayah Selatan, adapun pada bulan Agustus 1994 Unit Bogor membuka stock point yang kedua yaitu stock point Cileungsi, dengan garapan daerah wilayah Timur Kabupaten Bogor. Pada tahun 1995 Unit Bogor diambil oleh PT. Sasanasanga Mekarluhur dan pada bulan Juli 1995 Unit Bogor membuka lagi stock point Sawangan dengan garapan wilayah Kabupaten Bagian Utara, yang beralamat di Jl. Raya Cimangka Parung Km 30 No. 68 Kecamatan Sawangan Kotamadya Depok. Pada tanggal 2 Januari 1997 Unit Bogor berinduk ke PT. Binasarana Jayamurri, dengan pertimbangan optimilasi wilayah barat yang terdekat dengan unit Bogor yaitu PT. Binasarana Jayamurni yang beralamatkan di Jl. Raya Merdeka Km 2 No.68 Cimore Kodya Dati II Tangerang. Pada Tahun 1997 bersamaan dengan berinduknya Unit Bogor ke PT. Binasarana Jayamurni, dua stock point dipisah pula dari unit Bogor yaitu stock point Sukabumi berinduk ke PT. Sasanacaraka Mekarjaya, sesuai dengan kedekatan daerah wilayah masing-masing perusahaan. Pada bulan September 1997 Unit Bogor membuka stocklist Jasinga dengan daerah garapan wilayah barat. Pada bulan Januari 2000 PT. Binarsarana Jayamurni melakukan merger (bergabung) dengan PT lain (group sosro) sehingga PT. Binasarana Jayamurni dinamakan PT. Sinar Sosro sampai sekarang.

53 Kantor Penjualan Bogor merupakan jalur distribusi produk PT. Sinar Sosro di seluruh wilayah Bogor. PT Sinar Sosro KP Bogor merupakan salah cabang dari beberapa kantor penjualan yang tergabung dalam Area I, yang terdiri dari KP Cibinong, KP Sukabumi, KP Cianjur dan KP Bogor, dimana Area I ini termasuk dalam KPW(Kantor Penjualan Wilayah) Bandung, Jawa Barat. 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Sinar Sosro memiliki suatu visi yaitu menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait. Selain Visi, dalam menjalankan usahanya PT. Sinar Sosro merumuskan beberapa misi yang disebut Tugas Mulia, yaitu : (1) membangun merk sosro sebagai merk teh yang alami berkualitas dan unggul, (2) melahirkan merek dan produk baru baik yang berbasis teh maupun non teh dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing, (3) memimpin jaringan distribusi nasional dan membangun jaringan distribusi internasional, (4) menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang baik dalam volume penjualan maupun jumlah pelanggan, (5) membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan, (6) memberikan kepuasan pada konsumen dan pelanggan dan (7) memberikan kontribusi terhadap devisa Negara. 4.1.3. Struktur Organisasi Kantor Penjualan (KP) Bogor struktur organisasinya disusun atas dasar kegiatan dari tiap-tiap fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan. Struktur organisasi diperlukan agar seluruh karyawan mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi KP Bogor dapat dilihat pada Lampiran. Tugas dan tanggung jawab dari masingmasing jabatan adalah sebagai berikut:

54 1. Unit Manager bertugas dalam mengkoordinir fungsi-fungsi operasional Supervisor, Salesman, Asisten Sales, Kepala Administrasi, Kepala Gudang dan Komandan Regu Satpam, mengefisienkan segala dana, tenaga, alat dan waktu diperwakilan, mewakili perusahaan ke dalam dan keluar menurut wewenang yang diberikan perusahaan, unit manager juga memiliki tanggung jawab penuh atas terselenggaranya kegiatan distribusi dan penjualan serta keuangan di unit maupun sub unit operasi, memberikan hasil laporan hasil penjualan kepada area sales manajer dan bertanggung jawab terhadap aset perusahaan yang ada di unit maupun sub unit operasi. 2. MIS (Marketing Information Support) bertugas dalam membuat laporan harian, mingguan, bulanan dengan tepat waktu, membuat laporan perkembangan pasar dan penjualan, melayani kebutuhan Unit Manager dan bertanggung jawab terhadap surat menyurat. 3. Supervisor memiliki tugas dalam mensupervisi kegiatan distribusi dan pelayanan pada pelanggan, menerima laporan dan informasi dari salesman, survei pasar dan analisa potensi pasar, berperan sebagai pelatih bagi bawahannya, dan membina hubungan baik dengan pelanggan. 4. Salesman bertugas dalam mendistribusikan produk, merawat sumberdaya kendaraan yang menjadi tanggung jawabnya dan membuat laporan sistem dan prosedur. 5. Asisten Salesman memiliki tugas dalam membantu tugas salesman baik lapangan maupun tugas-tugas administrasi, membantu salesman melayani pelanggan dan merawat SDK (Sumber Daya Kendaraan). 6. Kepala Administrasi betugas dalam memeriksa laporan harian secara global, melakukan opname produk dan kas, dan otorisasi penerimaan dan pengeluaran uang dan barang.

55 7. Administrasi Piutang bertugas mencatat transaksi piutang, menyiapkan tagihan harian salesman sesuai dengan Rencana Realisasi Kunjungan (RRK), membuat laporan kondisi piutang harian, mingguan, bulanan dan melakukan evaluasi piutang. 8. Administrasi Search and Rescue /SIFUSION dan Stock bertugas dalam menginput semua transaksi penjualan salesman, input transaksi penerimaan dan pengeluaran barang gudang, dan mencetak laporan harian penjulan dan gudang. 9. Kasir dan Cash Book bertugas dalam menerima laporan penjualan baik tunai maupun giro dan setor uang hasil penjualan ke bank setiap hari. 4.2. Sumber Daya Manusia 4.2.1 Komposisi Tenaga Kerja Karyawan yang dimiliki oleh PT. Sinar Sosro KP Bogor berjumlah 64 orang untuk empat divisi. Bagian penjualan terdiri dari 40 orang karyawan, dimana 2 orang karyawan bertatus karyawan kontrak. Bagian administrasi berjumlah 7 orang, bagian personalia dan umum berjumlah 4 orang, bagian gudang dan satpam berjumlah 6 orang serta 1 orang Unit Manager. Hampir seluruh karyawan adalah laki-laki dengan tingkat pendidikan yang bervariasi mulai dari SI, D3, SMA, SMK atau STM. Setiap bagian atau divisi mendapatkan kompensasi yang sama, tapi terdapat pengecualian untuk bagian penjualan, hal ini dikarenakan setiap bulannya mendapat insentif. 4.2.2 Hari dan Jam Kerja Hari kerja yang berlaku untuk seluruh karyawan PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah enam hari dalam satu minggu. Semua karyawan bekerja didalam kantor (ruangan) untuk setiap harinya, khusus untuk divisi penjualan kegiatan pekerjaan lebih sering dilakukan dilapangan. Jam kerja yang berlaku pada PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah Pukul

56 08.00-16.00 setiap hari senin sampai dengan jumat, sedangkan hari sabtu jam kerja kerja yang berlaku adalah Pukul 08.00-13.00. Untuk divisi penjualan, waktu jam pulang biasanya paling cepat saat magrib, hal dikarenakan mereka diwajibkan untuk melakukan pelaporan terlebih dahulu. Waktu istirahat yang diberikan perusahaan adalah satu jam, yaitu Pukul 12.00-13.00 untuk hari kerja dari senin sampai dengan jumat, sedangkan untuk hari kerja sabtu tidak ada waktu istirahat. 4.3. Alur Kerja Harian Divisi Penjualan Kantor Penjualan Bogor adalah jalur distribusi produk PT. Sinar Sosro di seluruh wilayah Bogor. KP Bogor hanya mendistribusikan semua produk Sosro ke outlet-outlet tradisional, seperti warung, toserba, kantin, restoran dan rumah makan. KP Bogor juga melakukan pendistribusian kepada agen untuk pembelian dalam jumlah besar. Alur/proses kerja dari divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor yaitu terdiri dari: a. Menyiapkan RRK (Rencana dan Realisasi Kunjungan) Kegiatan pendistribusian produk diawali oleh divisi penjualan dengan menyiapkan RRK untuk melakukan kunjungan outlet-outlet yang sudah dituju. Setelah mengetahui outlet yang akan dituju, maka segera dilakukan pembinaan terhadap outlet tersebut (Repeat Outlet). Pembinaan yang dimaksud adalah melakukan penawaran terhadap produk-produk Sosro disertai dengan penjelasan tentang ketentuan yang berlaku. b. Admistrasi Stok RRK (Rencana Realisasi Kunjungan) tersebut diajukan kepada bagian administrasi stock yang dibuat secara komputerisasi. c. Surat Permintaan Barang (SPB) dan Surat Jalan (SJ) Setelah menyiapkan RRK, maka divisi penjualan harus menyiapkan SPB dan SJ. SPB dan SJ dibutuhkan sebagai bukti pengeluaran barang yang diajukan kepada administrasi stok melalui Sistem Informasi Distribusi.

57 d. Menyiapkan produk dari gudang ke SDK (Sumber Daya Kendaraan) Setelah menyiapkan SPB dan SJ, divisi penjualan menyiapkan produkproduk dari gudang ke sumber daya kendaraan (SDK) atau mobil pada sore hari untuk diantarkan keesokan harinya. e. Pendistribusian produk ke outlet-outlet binaan sesuai RRK per wilayah garapan Produk-produk Sosro diantarkan ke outlet-outlet yang sudah dituju dan dibina. Selain itu divisi penjualan juga bisa melakukan penagihan piutang jika ada outlet yang berhutang. f. Kembali ke kantor untuk melakukan retur barang Divisi penjualan diwajibkan untuk kembali ke kantor untuk membawa kembali barang yang tidak terdistribusi kedalam gudang, kemudian melaporkan barang-barang yang berhasil terdistribusi dan barang-barang yang tidak terdistribusi. g. Membuat laporan kerja harian Setelah sampai dikantor, divisi penjualan membuat laporan kerja harian serta laporan barang-barang yang terdistribusi dan tidak terdistribusi untuk dimasukkan kedalam program Sistem Informasi Distribusi oleh bagian administrasi. h. Menyetorkan hasil uang penjualan ke kasir Divisi penjualan harus segera melakukan penyetoran uang kepada bagian kasir, baik pembayaran cash/giro ataupun piutang. Setelah itu divisi penjualan melakukan pelaporan atas pembayaran piutang dengan bukti kas terima sebagai tanda bukti. Divisi penjualan memberikan bukti kas terima tersebut kepada bagian administrasi cash book untuk melaporkan perekapan atas pembayaran dengan sistem cash (lunas) dan memberikan bukti kas terima kepada bagian administrasi piutang untuk melaporkan perekapan pembayaran piutang. Jika piutang yang terjadi masih dalam jumlah yang besar, maka insentif untuk karyawan divisi penjualan tersebut dapat dikurangi. Piutang pada produk sosro dalam kemasan botol

58 dibedakan menjadi dua, yaitu piutang isi dan piutang botol. Piutang isi artinya outlet yang belum membayar pembelian produk Sosro dengan harga isi, sedangkan piutang botol terjadi pada outlet yang belum mengembalikan botol dari produk Sosro. 4.4. Sistem Kompensasi Kompensasi yang didapat oleh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP. Bogor meliputi kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung yaitu gaji, bonus, insentif, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yaitu tunjangan hari raya (THR), Asuransi dan fasilitas kantor. Dalam penelitian ini hanya dibahas tentang kompensasi finansial, baik finansial langsung dan finansial tidak langsung yang diterima karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor karena kompensasi finansial lebih dapat dirasakan dan dinikmati langsung oleh karyawan, dibandingkan kompensasi non finansial seperti beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, promosi jabatan serta kondisi kerja yang nyaman. Kompensasi finansial yang diterapkan karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor meliputi: 1. Gaji Gaji merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan tetap divisi penjualan mendapatkan gaji pokok diatas upah minimum regional (UMR) kota Bogor. Gaji pokok yang diterima dijumlahkan dengan tunjangan jabatan, tunjangan masa kerja, uang lembur dan IHA (Imbalah Harian) yang terdiri dari uang makan dan transport, kecuali jabatan supervisor yang tidak mendapatkan uang transport dikarenakan sudah mendapatkan fasilitas kendaraan yang bisa dibawa pulang. Uang lembur dihitung dalam satuan jam. Uang lembur untuk semua jabatan pada divisi penjualan memiliki jumlah yang sama. Total Gaji diberikan setiap akhir bulan. Pemberian gaji

59 dilakukan melalui transfer bank ke rekening setiap karyawan tetap divisi penjualan melalui Bank NISP. 2. Bonus Bonus merupakan tambahan upah yang diterima karena hasil kerja melebihi standar yang ditentukan, dimana karyawan juga mendapatkan upah pokok (gaji pokok). Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun. Bonus hanya diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun dan berstatus karyawan tetap. Bonus yang diterima karyawan tetap divisi penjualan sebesar satu kali gaji diluar IHA (Imbalan Harian), uang lembur dan insentif. Bonus diberikan satu kali dalam setahun dan dibayarkan pada akhir tahun cara mentransfer ke rekening masing-masing karyawan tetap divisi penjualan melalui Bank NISP. 3. Insentif Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif hanya diberikan kepada karyawan divisi penjualan. Insentif diberikan berdasarkan pencapaian target pendistribusian produk Sosro dalam setiap bulannya. Pencapaian target dapat dilihat pada SPK (Sistem Penilaian Kinerja) yang diberikan setiap bulan, triwulan dan semester. Besarnya target setiap bulan tergantung dari kebijakan pusat (KPW Jabar Selatan) yang dikoordinasikan ke Area I (Sukabumi, Cibinong, Cianjur dan Bogor) lalu ke kantor penjualan (KP Bogor) melalui supervisor dan tergantung dari wilayah garapan. Jumlah insentif yang diberikan berdasarkan range tertentu setiap bulannya. Insentif yang diberikan kepada Sales Dropper biasanya lebih kecil dibandingkan Sales Canvasser dan insentif yang diterima oleh supervisor sebesar 40% dari pecapaian para sales. Insentif diberikan secara terpisah dengan total gaji. Insentif diberikan setiap tanggal 15 setiap bulannya dengan cara mentransfer ke rekening masingmasing karyawan tetap divisi penjualan melalui Bank NISP.

60 4. Tunjangan Keagamaan (Hari Raya) THR merupakan kompensasi finansial tidak langsung yang diberikan kepada karyawan dalam rangka menyambut persiapan hari raya keagamaan. Dimana saat hari raya keagamaan, harga-harga kebutuhan rumah tangga meningkat. Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima oleh karyawan tetap divisi penjualan sebesar satu kali total gaji diluar IHA (Imbalan Harian), uang lembur dan insentif. THR diberikan saat menjelang hari raya keagamaan, yaitu hari raya lebaran atau idul fitri. Untuk karyawan yang beragama non muslim juga akan mendapatkan THR disaat menjelang hari raya lebaran. THR diberikan dengan dengan cara mentransfer ke rekening masing-masing karyawan tetap divisi penjualan melalui Bank NISP. 5. Asuransi Asuransi yang disediakan bagi seluruh karyawan terutama karyawan tetap divisi penjualan terangkum dalam fasilitas Jamsostek. Setiap bulan dilakukan pemotongan sebesar 2% dari total gaji setiap karyawan sejak karyawan sudah mulai bekerja walaupun berstatus kontrak. Pemotongan jamsostek terhadap PT. Sinar Sosro sendiri sebesar 3,7% setiap bulannya. Jamsostek terdiri 2 paket, yaitu paket A yang terdiri dari asuransi kecelakaan, kematian, dan tunjangan hari tua, sedangkan paket B terdiri dari asuransi kesehatan, melahirkan dan beasiswa untuk pendidikan anak, dengan syarat melakukan pendataan sebelumnya. Selain jamsostek ada jaminan yang diberikan oleh perusahaan (kebijakan perusahaan) jika karyawan dihadapkan dalam musibah seperti kecelakaan, kematian, melahirkan, keguguran dan sunatan. Perusahaan memberikan bantuan dalam bentuk uang duka, karangan bunga dan produk Sosro. Jika ada pasangan karyawan (suami/istri) yang ingin diikutsertakan dalam penggunaan jamsostek, maka harus dilakukan pendataan serta dengan syarat pasangan tersebut tidak memiliki asuransi lain untuk menghindari penggunaan secara double (ganda).

61 6. Fasilitas Kantor Fasilitas adalah imbalan yang diberikan dalam bentuk rumah, biaya pindah, kendaraan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan yang diperoleh karyawan. Fasilitas yang disediakan PT. Sinar Sosro KP Bogor kepada karyawan terutama karyawan tetap divisi penjualan yaitu: a. Kendaraan Kendaraan yang diberikan khusus kepada supervisor dan bisa dibawa pulang yaitu mobil dinas perusahaan (ada logo perusahaan pada kendaraan). Selain itu, fasilitas kendaraan berupa mobil dinas perusahaan berjenis pick up yang digunakan untuk divisi penjualan dalam melaksanakan pekerjaannya setiap hari dan tidak boleh dibawa pulang. Selain mobil, ada juga fasilitas berupa motor yang digunakan oleh jabatan sales respresentatif dalam melakukan pekerjaannya. Motor tersebut ada yang disediakan oleh perusahaan dan ada juga yang disewakan oleh perusahaan jika motor tersebut adalah milik dari karyawan. b. Tempat parkir Fasilitas lain berupa tempat parkir yang layak untuk karyawan yang membawa kendaraan mobil atau motor setiap harinya. c. Ruangan kantor Karyawan tetap divisi penjualan lebih sering melaksanakan pekerjaan mereka dilapangan, namun perusahaan tetap menyediakan ruangan khusus divisi penjualan disertakan meja dan kursi yang layak. Ruangan ini digunakan mereka saat melakukan pelaporan di sore harinya. d. Gudang Untuk mendukung pekerjaannya, perusahaan memberikan ruang gudang yang aman dan memadai untuk menyimpan produk-produk

62 Sosro. Produk-produk tersebut akan dimasukkan kedalam SDK (Sumber Daya Kendaraan) untuk dibawa keesokan harinya. e. Seragam Dalam rangka menunjukkan identitas dan memperlihatkan sisi kerapihan, perusahaan memberikan seragam khusus yang layak dengan logo perusahaan kepada semua karyawan tetap divisi penjualan. 4.5. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor. Karakteristik responden didapat dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Karakteristik responden yang dianalisis meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, jabatan, jumlah tanggungan dan total gaji per bulan. 4.5.1 Usia Usia responden yang lebih dari 35 tahun, yaitu sebanyak 11 orang (29%). Responden yang berusia 31-35 tahun sebanyak 14 orang (37%). Responden yang berusia 26-30 tahun sebanyak 7 orang (18%). Responden yang berusia 20-25 orang sebanyak 5 orang (13%), sedangkan responden yang usianya kurang dari 20 tahun hanya berjumlah 1 orang (3%). Hal ini menunjukkan bahwa usia mayoritas karyawan tetap divisi penjualan PT.Sinar Sosro KP.Bogor berusia 31-35 tahun dan masih termasuk usia produktif. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 4.

63 Usia 20-25 13% <20 3% >35 29% 26-30 18% 31-35 37% Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 3. Crosstab total pendapatan terhadap usia Crosstab Count T.Pendapatan Total >4jt 1jt-2jt 2jt-3jt 3jt-4jt Usia <20 >35 20-25 26-30 31-35 Total 0 6 0 0 2 8 1 0 2 1 0 4 0 0 3 2 0 5 0 5 0 4 12 21 1 11 5 7 14 38 Berdasarkan kolom crosstab total pendapatan dengan usia menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki total pendapatan sebesar > 4 juta paling banyak berada pada usia > 35 tahun, sedangkan untuk total pendapatan terbanyak berada pada posisi total pendapatan sebesar 3-4 juta yang dimiliki oleh karyawan dengan usia 31-35 tahun. 4.5.2 Jenis Kelamin Responden secara keseluruhan terdiri dari 38 orang, yaitu divisi penjualan yang seluruhnya (100%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah laki-laki, hal ini dikarenakan

64 perusahaan memilki tugas sebagai distributor produk-produk Sosro yang lebiih membutuhkan tenaga kerja laki-laki, dimana mereka lebih mampu melakukan pekerjaan dilapangan. 4.5.3 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden berpengaruh dalam menentukan prestasi kerja yang dicapai karyawan. Responden yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 20 orang (53%). Responden yang memiliki tingkat pendidikan SMK sebanyak 3 orang (10%). Responden yang memiliki tingkat pendidikan STM sebanyak 6 orang (16%), dan SMEA sebanyak 3 orang (8%). Responden yang memiliki tingkat pendidikan D3 berjumlah 2 orang (5%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan pendidikan tertinggi yaitu S1 sebanyak 4 orang (10%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mayoritas karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor berpendidikan SLTA/sederajat. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 5. Tingkat Pendidikan S1 10% D3 5% SMEA 8% STM 16% SLTA 53% SMK 8% Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

65 Tabel 4. Crosstab total pendapatan terhadap pendidikan Crosstab Count T.Pendapatan Total >4jt 1jt-2jt 2jt-3jt 3jt-4jt Pendidikan D3 S1 SLTA SMEA SMK STM Total 1 1 6 0 0 0 8 1 0 1 0 2 0 4 0 1 2 1 0 1 5 0 2 11 2 1 5 21 2 4 20 3 3 6 38 Berdasarkan kolom crosstab total pendapatan dengan pendidikan menunjukkan bahwa karyawan dengan total pendapatan sebesar > 4 juta paling banyak berada pada latar pendidikan SLTA, sedangkan total pendapatan terbanyak berada pada posisi total pendapatan sebesar 3-4 juta yang dimiliki oleh karyawan dengan latar pendidikan yang sama yaitu SLTA. 4.5.4 Masa Kerja Masa kerja responden sebagian besar antara 8-10 tahun sebanyak 11 orang (29%) dan masa kerja yang lebih dari 10 tahun sebanyak 8 orang (21%). Responden dengan masa kerja antara 5-7 tahun sebanyak 10 orang (26%). Responden dengan masa kerja antara 1-4 tahun sebanyak 5 orang (13%) dan responden dengan masa kerja kurang dari 1 tahun hanya berjumlah 4 orang (5%). Hal ini menunjukkan bahwa masa kerja mayoritas karyawan karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah antara 8-10 tahun. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Gambar 6.

66 Masa Kerja < 1 tahun 11% 1-4 tahun 13% >10 tahun 21% 8-10 tahun 29% 5-7 tahun 26% Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Tabel 5. Crosstab total pendapatan terhadap masa kerja Crosstab Count T.Pendapatan Total >4jt 1jt-2jt 2jt-3jt 3jt-4jt M.Kerja <1 tahun <1tahun >10 1-4 tahun 5-7 tahun 8-10 tahun Total 0 0 8 0 0 0 8 2 2 0 0 0 0 4 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 10 11 21 2 2 8 5 10 11 38 Berdasarkan kolom crosstab total pendapatan dengan masa kerja menunjukkan bahwa karyawan dengan total pendapatan sebesar > 4 juta paling banyak berada pada karyawan dengan masa kerja >10 tahun, sedangkan total pendapatan terbanyak berada pada posisi total pendapatan sebesar 3-4 juta berada pada karyawan dengan masa kerja 8-10 tahun. 4.5.5 Jabatan Jabatan responden terdiri dari Sales Supervisor yang berjumlah 1 orang (3%) dengan Asisten Sales Supervisor berjumlah 2 orang (5%). Responden dengan jabatan Sales Kavling Khusus hanya berjumlah 1 orang (3%). Responden dengan jabatan Sales Representatif berjumlah 5 orang (13%). Responden dengan jabatan Salesman Canvasser

67 berjumlah 8 orang (21%). Responden dengan jabatan Salesman Dropper berjumlah 5 orang (13%). Responden dengan jabatan Asisten Sales Dropper berjumlah 6 orang (16%), sedangkan dengan jabatan Asisten Sales Canvasser berjumlah 10 orang (26%). Hal ini menunjukkan bahwa jabatan mayoritas untuk karyawan tetap divisi penjualan PT.Sinar Sosro KP Bogor adalah jabatan untuk Sales Canvasser. Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Gambar 7. Jabatan 3% 5% 3% Sales Supervisor 16% Ass. sales supervisor 13% Sales kav khusus 26% 21% Sales rep Salesman Canvasser 13% Salesman Dropper Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan jabatan Tabel 6. Crosstab total pendapatan terhadap Crosstab jabatan Count T.Pendapatan Total >4jt 1jt-2jt 2jt-3jt 3jt-4jt oelah Ass. sales Ass. salesman Ass. salesman Sales kav Jabatan supervisor canvasser dropper khusus Sales rep Superv isor Canvasser Dropper Total 1 0 1 0 1 1 2 2 8 0 2 0 0 2 0 0 0 4 0 2 2 0 1 0 0 0 5 1 6 3 1 1 0 6 3 21 2 10 6 1 5 1 8 5 38 Sales Salesman Salesman Berdasarkan kolom crosstab total pendapatan dengan jabatan karyawan menunjukkan bahwa karyawan dengan total pendapatan sebesar > 4 juta paling

68 banyak diperoleh karyawan dengan jabatan sales canvasser dan sales dropper, sedangkan total pendapatan terbanyak berada pada posisi total pendapatan sebesar 3-4 juta diperoleh karyawan dengan jabatan Asisten Sales Canvasser dan Salesman Canvasser. 4.5.6 Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan responden dapat disebut juga seperti status pernikahan dengan jumlah anak yang dimiliki. Status responden untuk K1 yang artinya kawin dengan jumlah anak 1 orang adalah sebanyak 20 orang (52%). Status responden untuk K2 yang artinya kawin dengan 2 orang anak adalah sebanyak 9 orang (24%). Status responden untuk K3 yang artinya kawin dengan 3 orang anak adalah sebanyak 3 orang (8%), sedangkan status responden yang belum menikah (TK) yaitu sebanyak 6 orang (16%). Hal ini menunjukkan bahwa status pernikahan mayoritas karyawan tetap divisi penjualan PT.Sinar Sosro KP Bogor adalah responden dengan status K1, yaitu kawin dengan jumlah 1 orang anak. Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan dapat dilihat pada Gambar 8. Jumlah Tanggungan K3 8% TK 16% K1 52% K2 24% Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan

69 Tabel 7. Crosstab total pendapatan terhadap tanggungan Crosstab Count T.Pendapatan Total >4jt 1jt-2jt 2jt-3jt 3jt-4jt Tanggungan K1 K2 K3 TK Total 3 3 2 0 8 0 2 0 2 4 2 0 0 3 5 15 4 1 1 21 20 9 3 6 38 Berdasarkan kolom crosstab total pendapatan dengan jumlah tanggungan karyawan menunjukkan bahwa karyawan dengan total pendapatan sebesar > 4 juta paling banyak diperoleh oleh karyawan dengan status menikah dengan satu orang anak dan dua orang anak, sedangkan total pendapatan terbanyak berada pada posisi total pendapatan sebesar 3-4 juta diperoleh karyawan dengan status menikah dengan satu orang anak. 4.5.7 Total Pendapatan Total gaji yang diterima setiap akhir bulan terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan masa kerja, IHA (Imbalan Harian) dan uang lembur (tidak termasuk insentif). Dalam hal ini total gaji digabungkan dengan insentif karena gaji dan insentif diterima karyawan dalam setiap bulannya, sehingga dinamakan total pendapatan. Responden dengan total gaji sebesar 1.000.000-2.000.000 sebanyak 4 orang (11%). Responden dengan total gaji sebesar 2.000.000-3.000.000 sebanyak 5 orang (13%). Responden dengan total gaji sebesar 3.000.000-4.000.000 sebanyak 21 orang (55%), sedangkan responden dengan total gaji sebesar lebih dari 4.000.000 yaitu sebanyak 8 orang (21%). Hal ini menunjukkan bahwa total gaji mayoritas karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah 3.000.000-4.000.000. Karakteristik responden berdasarkan total gaji dapat dilihat pada Gambar 9.

70 Total Pendapatan 2jt-3jt 13% >4jt 21% 3jt-4jt 55% 1jt-2jt 11% Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan total gaji 4.6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Hasil Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu uji derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Umar, 2005). Uji validitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan dalam kuesioner memenuhi syarat, sahih atau tidak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian. Pada penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada 38 responden. Jumlah responden yang diuji untuk menentukan validitas sebanyak 30 responden. Kuesioner yang dibagikan tersusun dari 36 pertanyaan untuk variabel sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas kuesioner adalah teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu mengkorelasikan antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Hasil perhitungan validitas dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15 menunjukkan bahwa semua pertanyaan didalam variabel sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan dinyatakan

71 sahih/valid, artinya 36 pertanyaan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361, untuk n=30 pada selang kepercayaan 95 persen). Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk, dimana butir pertanyaan dikatakan reliable atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto, 2009). Pengujian reliabilitas mengunakan teknik Cronbach s Alpha dengan bantuan program SPSS versi 15. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,946 untuk variabel sistem kompensasi finansial, sedangkan untuk variabel kinerja karyawan didapatkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,982 (Lampiran 4). Hal ini menunjukkan bahwa instrument dalam penelitian ini memiliki syarat keandalan. Reliabilitas seluruh pertanyaan dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > 0,60 (Nugraha, 2011). 4.7. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Sistem Kompensasi Finansial dan Kinerja Karyawan Tingkat pelaksanaan sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan direpresentasikan oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor yang diperoleh dengan perhitungan nilai skor rataan atau rata-rata tertimbang terlebih dahulu., atau lebih dikenal dengan analisis deskriptif. Menurut Umar (2005), dari hasil rata-rata tertimbang kemudian ditentukan rentang setiap skala tiap komponen dengan menggunakan rumus, yaitu: RS = (4 1) 4 = 0,75 Nilai rentang skala menunjukkan tingkat pelaksanaan sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan adalah 0,75. Nilai skor rataan diperoleh dari hasil perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden.

72 Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka didapatkan keterangan untuk tingkatan pelaksanaan kompensasi finansial dan kinerja karyawan,seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Posisi keputusan penilaian Skor Rataan Kategori 1,00 1,75 Sangat buruk 1,76 2,5 Buruk 2,51 3,25 Baik 3,26 4,00 Sangat baik Penilaian karyawan mengenai pernyataan-pernyataan yang menyangkut sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan skor rataan. Skor rataan tersebut yang digunakan untuk menyimpulkan tingkat persepsi tingkat pelaksanaan sistem kompensasi finansial dan kinerja karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor. 4.7.1 Persepsi Karyawan Terhadap Sistem Kompensasi Finansial PT. Sinar Sosro KP Bogor adalah jalur distribusi produk PT. Sinar Sosro di seluruh wilayah Bogor. Dalam rangka mencapai tujuan yaitu keuntungan perusahaan, maka PT. Sinar Sosro KP Bogor harus berupaya dalam menghadapi persaingan produk dan meningkatkan penjualan dengan cara pendistribusian produk secara maksimal melalui outlet-outlet tradisional dan agen-agen dengan penjualan dalam jumlah besar. Dalam rangka menghadapi persaingan dan meningkatkan penjualan dengan cara pendistribusian produk, PT. Sinar Sosro membutuhkan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang menjadi pelaku aktif dan dominan dari awal kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan evaluasi dalam memanfaatkan sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.

73 Sebagai pelaku aktif dan dominan, sumberdaya manusia memerlukan pemberian kompensasi atas balas jasa dari pekerjaan mereka yang hendaknya berdasarkan prinsip adil dan wajar. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas upaya-upaya yang telah diberikan kepada perusahaan. Kompensasi terdiri dari dua, yaitu kompensasi finansial dan non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung yang dimiliki oleh pada PT. Sinar Sosro KP Bogor yaitu gaji, bonus dan insentif, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yang dimiliki oleh PT. Sinar Sosro KP Bogor yaitu THR, asuransi dan fasilitas kantor. Sistem kompensasi finansial yang dirasakan oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor dapat diketahui berdasarkan penilaian karyawan terhadap pertanyaanpertanyaan mengenai sistem kompensasi finansial. Penilaian karyawan terhadap sistem kompensasi finansial ditunjukan oleh Tabel 3. Tabel 8. Persepsi karyawan terhadap sistem kompensasi finansial Kompensasi Skor Rataan Keterangan Finansial Gaji 3,076 Baik Bonus 3,311 Sangat Baik Insentif 3,179 Baik Tunjangan Hari Raya 3.151 Baik Asuransi 3,143 Baik Fasilitas Kantor 3,023 Baik Rata-rata 3,147 Baik Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa gaji yang diterima karyawan berada dalam kondisi baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem

74 kompensasi finansial berupa gaji dirasakan baik oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor, dimana gaji terdiri dari gaji pokok (diatas UMR kota Bogor), tunjangan jabatan, tunjangan masa kerja, IHA (Imbalan Hadir) yang terdiri uang transport dan uang makan serta uang lembur. Gaji pokok sudah disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Gaji diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan dan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar kurang lebih 2%. Kenaikan tersebut terjadi pada tunjangan jabatan. Total gaji juga terdiri dari uang lembur setiap bulannya, dimana uang lembur dihitung dalam satuan jam dan diberikan dengan jumlah yang sama pada seluruh divisi penjualan. Kompensasi finansial lainnya yaitu bonus. Sistem kompensasi finansial berupa bonus yang diterima karyawan berada dalam kondisi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa bonus dirasakan sangat baik oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan. Bonus hanya diberikan satu kali dalam setahun sebesar gaji pokok ditambah tunjangan jabatan dan tunjangan masa kerja. Bonus hanya diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun dan pastinya sudah berstatus sebagai karyawan tetap. Bonus selalu diberikan tepat pada waktunya di akhir tahun. Sistem kompensasi finansial berupa insentif yang diterima karyawan berada dalam kondisi baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa insentif dirasakan baik oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan. Insentif diberikan setiap bulannya kepada karyawan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan. Kinerja divisi penjualan dilihat dari pencapaian target pendistribusian seluruh produk Sosro dalam setiap bulannya. Insentif dibagikan setiap tanggal 15 dalam setiap bulan dan pemberian insentif diberikan secara terpisah dari total gaji.

75 Sistem kompensasi finansial berupa THR yang diterima karyawan berada dalam kondisi baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa THR dirasakan baik oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan. THR diberikan tepat pada waktunya yaitu setiap hari raya keagamaan (hari raya idul fitri/lebaran). THR diberikan kepada karyawan sebesar satu kali gaji pokok ditambah dengan tunjangan jabatan dan masa kerja. Untuk karyawan yang beragama non muslim juga diberikan THR pada saat hari raya idul fitri/ lebaran. THR yang diberikan kepada karyawan sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah atau aturan yang berlaku. Sistem kompensasi finansial berupa asuransi yang terangkum dalam fasilitas jamsostek yang diterima karyawan tetap berada dalam kondisi baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa asuransi dirasakan baik oleh seluruh karyawan tetap divisi penjualan. Asuransi dalam fasilitas jamsostek yang tersedia bagi karyawan terdiri dari asuransi jaminan hari tua, asuransi kecelakaan, asuransi pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa. Jaminan asuransi yang terangkum dalam fasilitas jamsostek tersebut didapatkan melalui pemotongan sebesar 2% dari total gaji dalam setiap bulannya. Pemotongan asuransi dalam fasilitas jamsostek berlaku untuk setiap karyawan yang sudah memulai pekerjaannya walaupun masih berstatus karyawan kontrak. Asuransi dalam fasilitas jamsostek sudah dirasakan cukup layak untuk memberikan keamaan dan kenyamanan bagi seluruh karyawan terutama karyawan tetap divisi penjualan. Sistem kompensasi finansial berupa fasilitas kantor yang diterima karyawan berada dalam kondisi baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi finansial berupa fasilitas kantor dirasakan baik oleh seluruh karyawan karyawan tetap divisi penjualan. Fasilitas kantor yang terdiri dari kendaraan roda empat atau mobil

76 untuk karyawan divisi penjualan dalam mendukung kegiatan penjualan dan kendaraan roda dua atau motor yang digunakan khusus jabatan sales representatif dalam mendukung kegiatan penjualan, dimana kendaraan tersebut tidak boleh dibawa pulang. Fasilitas lainnya yaitu tempat parkir yang layak, ruangan khusus untuk divisi penjualan yang terdiri dari meja dan kursi yang layak, ruang gudang yang aman dan memadai untuk menyimpan produk, serta seragam yang layak khusus divisi penjualan dalam rangka mendukung prosedur perusahaan dari sisi kerapihan. 4.7.2 Persepsi Karyawan Terhadap Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi/perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Ukuran kinerja dapat diperoleh dengan mengadakan penilaian kinerja. Tujuan utama sistem penilaian kinerja adalah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi. Kendatipun semua organisasi sama-sama memiliki tujuan utama tersebut untuk sistem penilaian kinerja mereka, terdapat variasi yang sangat besar dalam penggunaan khusus yang dibuat organisasi atas informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian mereka. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor melalui SPK (Sistem Penilaian Kinerja) yang dilakukan setiap bulan dan diberitahukan setiap bulan, triwulan dan semester. Aspek-aspek penilaian kinerja yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap kinerja adalah indikator yang terdapat pada SPK dan didukung oleh teori dari Nawawi (2006) yang menguraikan beberapa indikator kinerja dalam melaksanakan pekerjaan di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan mencangkup lima unsur yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, jangka

77 waktu mencapai hasil kerja, kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja, serta kemampuan kerjasama. Kondisi kinerja seluruh karyawan tetap divisi penjualan PT. Sinar Sosro KP Bogor dapat diketahui berdasarkan penilaian karyawan terhadap pernyataan-pernyataan mengenai kinerja karyawan. Penilaian karyawan terhadap kinerja mereka dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 9. Persepsi karyawan terhadap kondisi kinerja Kinerja Karyawan Skor Rataan Keterangan Kuantitas Kerja 3.278 Sangat Baik Kualitas Kerja 3.342 Sangat Baik Jangka Waktu 3,316 Sangat Baik Absensi 3,309 Sangat Baik Kerjasama 3,357 Sangat Baik Rata-rata 3,320 Sangat Baik Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa kuantitas kerja karyawan tetap divisi penjualan berada pada kondisi sangat baik. Kuantitas kerja sangat baik dapat diartikan bahwa seluruh karyawan sangat mampu mencapai bahkan melebihi target dalam menyelesaikan pekerjaannya, yaitu mencapai target pendistribusian produk. Indikator lain dalam kuatitas kerja yang dianggap sangat baik yaitu bahwa seluruh karyawan sangat mampu untuk tidak sering melakukan kesalahan, berusaha hemat dan telaten dalam bekerja dihitung dari segi rupiah, material maupun jam kerja, serta mereka merasa mampu membuat rencana kerja yang matang dan berusaha menciptakan sistem kerja yang efektif dan efisien. Sejalan dengan kuantitas kerja, kualitas kerja seluruh karyawan tetap divisi penjualan juga berada pada tingkatan sangat baik. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya, seluruh karyawan merasa sangat mampu mencapai target dengan hasil yang memuaskan, berusaha tidak melakukan penyimpangan, menciptakan

78 hal-hal yang bersifat inovatif, bersedia menjaga dan merawat kebersihan lingkungan kerja, melaksanakan pekerjaan dengan penuh teliti, konsentrasi dan semangat, siap menerima sanksi apabila melakukan kesalahan, memperbaiki tugas yang belum sesuai serta keinginan mereka untuk selalu menjadi karyawan yang berprestasi. Indikator lain dalam kinerja yaitu jangka waktu mencapai hasil kerja. Jangka waktu mencapai hasil kerja bagi seluruh karyawan tetap divisi penjualan juga berada pada tingkatan sangat tinggi. Kondisi ini dapat diartikan bahwa seluruh karyawan merasa sangat mampu untuk mencapai target sebelum batas yang ditentukan, selalu memanfaatkan waktu yang ada dalam bekerja, tidak membuang-buang waktu dalam melaksanakan pekerjaannya, dan memiliki waktu yang cukup dalam melaksanakan pencapaian target pekerjaan. Indikator kinerja berikutnya yang sangat mendukung yaitu absensi. Absensi bagi seluruh karyawan tetap divisi penjualan juga berada pada tingkatan sangat baiki. Kondisi ini dapat diartikan bahwa seluruh karyawan merasa sangat mampu untuk datang ke kantor tepat pada waktunya dan selalu melakukan absen baik datang maupun pulang, berusaha tidak pernah bolos dalam bekerja, memberikan konfirmasi kepada bagian HRD jika tidak bisa masuk kantor, menghindari kegiatan yang tidak ada kepentingannya dengan pekerjaan, serta tidak pernah pulang sebelum waktunya. Indikator yang terakhir yang sangat berhubungan erat dengan divisi penjualan yaitu kemampuan kerjasama. Hal ini disebabkan seluruh divisi penjualan dalam melaksanakan pekerjaannya terbagi atas beberapa tim kerja dengan pimpinan para sales supervisor dan asisten sales supervisor disertai dengan pembagian wilayah garapan yang berbeda-beda. Kemampuan kerjasama bagi seluruh karyawan tetap divisi penjualan juga berada pada tingkatan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan merasa sangat mampu untuk bekerja dalam tim dalam rangka pencapaian target, memiliki hubungan

79 yang baik dengan divisi administrasi cash book dan piutang, memiliki hubungan yang sangat baik dengan divisi lainnya, mendahulukan kepentingan kelompok, mengkoordinasikan pekerjaan dan memberikan dorongan kepada rekan-rekan kerja, menjalin kerjasama yang baik dengan atasan baik lisan maupun tulisan, dan melakukan kerja sama yang baik menjadi sesuatu yang sangat penting bagi mereka. 4.8. Analisis Pengaruh Sistem Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan 4.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda Besarnya pengaruh sistem kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, bonus, insentif, THR, asuransi dan fasilitas kantor terhadap kinerja karyawan dapat diukur dengan analisis regresi linear berganda. Dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Lampiran 5). Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 10. Hasil analisis regresi linear berganda pengaruh sistem kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan Variabel Koefisien Regresi Probability Constant 1,352 0,900 Gaji 0,718 0,021 Bonus 1,365 0,022 Insentif 1,561 0,004 THR 0,540 0,403 Asuransi 1,472 0,000 Fasilitas Kantor 0,659 0,049 Berdasarkan model hasil perhitungan pada Tabel 10 diperoleh persamaan regresi : Y = 1,352 + 0,718X1 + 1,365X2 + 1,561X3 + 0,540X4 +1,472X5 + 0,659X6......(6)

80 Dimana: Y = Kinerja Karyawan XI = Gaji X2 = Bonus X3 = Insentif X4 = THR X5 = Asuransi X6 = Fasilitas Kantor Pada persamaan regresi tersebut terlihat bahwa koefisien kompensasi finansial berupa gaji sebesar 0,718, artinya bahwa setiap kenaikan gaji sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,718. Koefisien kompensasi finansial berupa bonus sebesar 1,365 berarti bahwa setiap kenaikan bonus sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 1,365. Koefisien kompensasi finansial berupa insentif sebesar 1,561 berarti bahwa setiap kenaikan insentif sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 1,561. Koefisien kompensasi finansial berupa THR sebesar 0,540 berarti bahwa setiap kenaikan THR sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,504. Koefisien kompensasi finansial berupa asuransi sebesar 1,472 berarti bahwa setiap kenaikan atau penambahan jaminan asuransi sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 1,472. Koefisien kompensasi finansial berupa fasilitas kantor sebesar 0,659 berarti bahwa kenaikan atau penambahan fasilitas kantor sebesar satu-satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,659. Jika segala sesuatu yang berada pada variabel-variabel independen dianggap konstan, maka nilai koefisien kinerja karyawan adalah sebesar 1, 352. Perhitungan regresi linear berganda menghasilkan nilai Adjusted R square sebesar 0,813 atau 81,3% (Lampiran 6) yang berarti bahwa 81,3% variabel terikat yaitu kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas dari sistem kompensasi finansial dan sisanya 18,7%

81 djelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang digunakan dalam model. Nilai F hitung dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F atau ANOVA terbaca nilai F hitung sebesar 27,886 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Lampiran 7). Probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikan atau α = 5%) dan F hitung > F tabel, maka model regresi tersebut dianggap signifikan dan bisa dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh sistem kompensasi finansial seperti gaji, bonus, insentif, THR, Asuransi dan fasilitas kantor bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Tabel 11. Hasil untuk t hitung Variabel t hitung Probabilitas Keterangan Gaji 2,430 0,021 Tolak Ho Bonus 2,403 0,022 Tolak Ho Insentif 3,064 0,004 Tolak Ho THR 0,848 0,403 Terima Ho Asuransi 4,612 0,000 Tolak Ho Fasilitas Kantor 2,051 0,049 Tolak Ho Nilai t hitung digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 11, Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi dengan α = 0,05 dan diperoleh nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa gaji sebesar 0,021 (lebih kecil dari 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa gaji berpengaruh secara parsial

82 terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa bonus sebesar 0,022 (lebih kecil dari 0,05) berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa bonus berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa insentif sebesar 0,004 (lebih kecil dari 0,05) berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa insentif berpengaruh secara parsial. Nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa THR sebesar 0,403 (lebih besar dari 0,05) yang menunjukkan bahwa Ho diterima dan berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa THR tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa asuransi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa asuransi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikansi untuk sistem kompensasi finansial berupa fasilitas kantor sebesar 0,049 (lebih kecil dari 0,05) berarti bahwa sistem kompensasi finansial berupa fasilitas kantor berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh teori dan beberapa jurnal manajemen. Nawawi (2006) menyatakan bahwa kompensasi atau sistem upah sangat besar pengaruhnya pada kinerja karyawan/pekerja, karena upah yang baik akan menimbulkan kepuasan kerja yang secara langsung berpengaruh pada peningkatan dan pemaksimalan kinerja pekerja/karyawan dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Kompensasi merupakan salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi dan kinerja pegawai. Karena itu semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus meningkat.(http://sdmteori.blogspot.com/2007/05/kompensasi.html). [15 Januari 2012]