BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAN DAN DAN PE P M E BAHAS

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang masih berlangsung secara konvensional yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa pada posisi objek belajar di mana siswa hanya menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada aktifitas guru yang menjelaskan, menyampaikan materi, siswa mencatat, menghapal kemudian mengerjakan soal. Siswa berada pada posisi yang pasif. Guru adalah segalanya sedang siswa hanya menerima apa yang diberikan guru. Bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar dan latar belakang sosial peserta didik tidak menjadi pertimbangan guru dalam mendisain pembelajaran. Pembelajaran berlangsung sebagai rutinitas, bersifat stagnan dari hari ke hari akibatnya adalah peran serta siswa sangat minim sehingga siswa cenderung bosan dan tidak kreatif. Hasii belajar siswa juga ditentukan oleh aktifitas siswa di rumah. Sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan orang tua dalam mendukung upaya belajar. Hal itu terjadi karena sebagian besar siswa adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki pendidikan rendah maka mereka kurang mendapat perhatian yang cukup. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang sulit, membosankan dan bahkan menakutkan. 1.1.2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar mata pelajaran matematika siswa Kelas 6 SD Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil yang seperti yang diinginkan. Sebanyak 8 siswa atau 57 % belum tuntas belajar atau belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sedangkan 6 siswa lainnya telah mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata nilai kelas mencapai 59. Nilai tertinggi 70 dan nilai terendah adalah 50. 30

4.2. Rencana Tindakan 4.2.1. Siklus 1 o Perencanaan tindakan Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran sebagai berikut : Pertemuan 1 1) Kegiatan Awal a) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu menjelaskan besaran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.. c) Guru memberikan motivasi kepada siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru secara klasikal menjelaskan besaran bilangan bulat dalam kehidupan seharihari b) Guru memberikan contoh-contoh besaran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari c) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok d) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS e) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas 3) Kegiaatan Akhir a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi kelompok yang aktif dan berhasil mengerjakan LKS dengan benar dan memberikan motivasi untuk semakin giat berlatih bagi kelompok yang belum berhasil. c) Guru menutup pelajaran

Pertemuan 2 1) Kegiatan Awal a) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu menyelesaikan soal yang berhubungan dengan sifat-sifat operasi hitung c) Guru memberikan motivasi kepada siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru secara klasikal memberikan contoh-contoh sifat-sifat operasi hitung. b) Guru menjelaskan urutan operasi hitung campuran. c) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok d) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS e) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas 3) Kegiaatan Akhir a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi siswa yang aktif dan berhasil mengerjakan LKS dan memberikan motivasi untuk semakin giat berlatih bagi siswa yang belum berhasil. c) Guru memberikan tugas rumah (PR) d) Guru menutup pelajaran e) Pertemuan 3 1) Kegiatan Awal a) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas b) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah c) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi sebelumnya. 2) Kegiatan Inti Mengerjakan lembar soal tentang bilangan bulat sifat-sifat operasi hitung dan operasi hitung campuran secara individu.

3) Kegiatan Penutup a). Memberikan apresiasi kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan memberikan motivasi kepada siswa yang nilainya kurang. Merefleksi proses dan hasil belajar o Refleksi Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 6 semester I pada pelajaran matematika tentang operasi hitung campuran sudah mengalami peningkatan dengan indikator ketuntasan 74% sehingga belum mencapai indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 75%. Masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM yang sudah ditentukan. Untuk itu kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. 4.2.2. Siklus II a. Perencanaan tindakan Setelah melihat hasil pembelajaran matematika tentang operasi hitung campuran pada siswa kelas 6 DN Kalangsono 02 pada siklus I belum mencapai indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 75%, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus II akan dilaksanakan 3 pertemuan yaitu tgl 24,27 dan tgl 29 Agustus 2013. Adapun rencana tindakan peneliti adalah sebagai berikut : Persiapan : a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika dengan materi operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita. b) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran c) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) d) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa e) Menyiapkan lembar evaluasi berupa soal tes akhir pelajaran.

Pertemuan 1 1). Kegiatan Awal a) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai kepada siswa b) Mengadakan tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang melibatkan operasi campuran.. c) Guru memberikan motivasi kepada siswa 2). Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan kembali tentang urutan pengerjaan operasi hitung campuran yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian tanpa tanda kurung b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan komposisi tiap kelompok ada yang pandai sedang dan kurang, siswa yang pandai sebagai ketua sekaligus sebagai tutor sebaya c) Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS d) Guru membimbing dari kelompok ke kelompok lainnya e) Tanya jawab antara guru dan siswa tentang urutan pengerjaan hitung campuran f) Masing-masing kelompok presentasi di depan kelas 3). Kegiaatan Akhir a) Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi kelompok yang aktif dan berhasil mengerjakan LKS dengan benar dan memberikan motivasi untuk semakin giat berlatih bagi kelompok yang belum berhasil. c) Guru menutup pelajaran Pertemuan 2 1). Kegiatan Awal a) Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar dengan tekun dan jangan segan untuk bertanya. b) Melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. c) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah

2). Kegiatan Inti a) Guru memberikan penjelasan mengenai urutan pengerjaan hitung campuran dalam bentuk soal cerita. b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan komposisi tiap kelompok ada yang pandai sedang dan kurang, siswa yang pandai sebagai ketua sekaligus sebagai tutor sebaya. c) Masing-masing kelompok berdiskusi mengerjakan LKS tentang operasi hitung campuran soal cerita d) Guru bertindak sebagai narasumber jika ada kelompok yang kesulitan mengerjakan LKS e) Kelompok yang sudah selesai mengerjakan soal dipersilakan untuk presentasi dengan mengerjakan di papan tulis secara bergantian f) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menanggapi hasil kerja kelompok lain apabila ada kesalahan. g) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan h) Guru secara klasikal memberikan contoh-contoh sifat-sifat operasi hitung. 3). Kegiaatan Akhir a) Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang operasi hitung campuran soal cerita b) Siswa diberi tugas mengerjakan soal-soal latihan. Pertemuan 3 1). Kegiatan Awal a) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas b) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi seb c) Memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan tugas d) Mengoreksi dan memberi nilai hasil pekerjaan rumah e) Melakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi sebelumnya.

2). Kegiatan Inti Mengerjakan lembar soal tentang operasi hitung dan operasi hitung campuran soal cerita secara individu. 3). Kegiatan Penutup a) Memberikan apresiasi kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan memberikan motivasi kepada siswa yang nilainya kurang. b) Merefleksi proses dan hasil belajar b. Refleksi Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Problem Based learning (PBL) telah mampu meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 6 SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang Semester I Tahun pelajaran 2013-2014. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu mencapai 93 %.

4.3. Hasil Tindakan 4.3.1. Analisa data hasil belajar matematika Pra Siklus Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh peneliti untuk siswa diperoleh data hasil belajar matematika materi operasi hitung campuran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus No Interval Frekuensi Prosentase 1 70-79 3 21,4 % 2 60-69 6 42,9 % 3 50-59 5 35,7 % Jumlah 14 100 % Rata-rata nilai 59 Nilai Tertinggi 70 Nilai Terendah 50 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai KKM (65) hanya 6 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa rendah. Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus No Skor Ketuntasan Belajar Jumlah Jumlah siswa Prosesntase 1 65 Tuntas 6 43 % 2 <65 Belum Tuntas 8 57 % Jumlah 14 100 %

Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk gambar diagram. 4.1 Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas 57% Tuntas 43% gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajaar Matematika Pra Siklus 4.3.2. Analisa data hasil belajar matematika Siklus I Pembelajaran Matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus 1 sudah menggunakan penerapan pembelajaran Problem Based Learning. Ternyata sudah mengalami peningkatan sekitar 21 %. Dari jumlas siswa yang tuntas pada pra siklus 6 siswa (43 %) meningkat menjadi 9 siswa (64%). Deskripsi hasil belajar matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus 1 No Interval Frekuensi Prosentase 1 80-89 1 0,70 % 2 70-79 5 35,7 % 3 60-69 8 57,3 % Jumlah 14 100 % Rata-rata nilai 67 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 60

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai KKM (65) sudah meningkat menjadi 9 siswa (64 %). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus I menggunakan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning hasilnya mengalami peningkatan. No Skor Ketuntasan Belajar Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Jumlah siswa Jumlah Prosesntase 1 65 Tuntas 9 64 % 2 <65 Belum Tuntas 5 36 % Jumlah 14 100 % Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk gambar 4.2 Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas 36% Tuntas 64% Gambar 4.2 Ketuntasan hasil belajar matematika siklus I Berdasarkan analisis yang digambarkan pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 64 % sehingga belum sesuai dengan indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 75 %. Maka kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II yang rencananya akan dilaksanakan pada minggu berikutnya.

4.3.3. Hasil Observasi Hasil observasi dari observer menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan di atas teman yang lain berperan sebagai tutor sebaya. Sedangkan siswa yang kurang tidak segan dan tidak malu untuk bertanya kepada teman lain dan kepada guru. Hanya saja masih belum siswa berani untuk mengerjakan soal secara individu di depan kelas. Untuk itu perlu diberi motivasi lagi agar siswa merasa senang untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4.3.4. Refleksi Berdasarkan analisis yang digambarkan pada gambar 4.2 dan hasil observasi dari observer menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 64 % sehingga belum sesuai dengan indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 75 %. Keaktifan siswa juga belum maksimal belum semua siswa berani mengerjakan tugas secara individu.maka kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. 4.3.5. Analisa data hasil belajar matematika Siklus II Pembelajaran Matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus II masih menggunakan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning yang sudah mengalami perbaikan berdasarkan hasil belajar dari siklus I. Ternyata hasil belajar siswa mengalami banyak peningkatan yaitu sekitar 29 % siswa yang tuntas dibandingkan dengan ketuntasan pada siklus I. Dari jumlas siswa yang tuntas pada siklus I yaitu 9 siswa (64 %) meningkat menjadi 13 siswa (93%). Deskripsi hasil belajar matematika tentang operasi hitung campuran pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II No Interval Frekuensi Prosentase 1 90-100 1 0,70 % 2 80-89 5 35,7 % 3 70-79 6 43,3 % 4 60-69 2 14,0 % Jumlah 14 100 % Rata-rata nilai 73 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai mencapai KKM (65) sudah meningkat menjadi 13 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sudah mengalami peningkatan yang segnifikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II. Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II No Skor Ketuntasan Belajar Jumlah Jumlah siswa Prosentase 1 65 Tuntas 13 93 % 2 <65 Belum Tuntas 1 7 % Jumlah 14 100 %

Untuk lebih memperjelas data tersebut diatas maka akan disajikan dalam bentuk gambar diagram 4.3 Prosentase Ketuntasan Tidak Tuntas 7% Tuntas 93% Gambar 4.3 Ketuntasan hasil belajar matematika siklus II Berdasrkan analisis data pada Tabel 4.6 dan gambarm 4.3 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belar matematika siswa kelas 6 materi operasi hitung campuran mencapai 93 %, sehingga sudah memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 75 %. Jadi dalam hal ini peneliti sudah dapat dikatakan berhasil dan sudah tidak perlu lagi diadakan tindakan pada siklus berikutnya. 4.4. Hasil Analisis Data Antar Siklus Pada bagian ini akan dideskripsikan data-data hasil perbaikan yang berupa data hasil belajar matematika siswa kelas 6 dari pra siklus siklus I dan siklus II. Aktifitas pembelajaran oleh guru dan siswa, data hasil belajar siswa antar siklus sudah menggambarkan bahwa penelitian ini berhasil karena sudah memenuhi indikator yang ditentukan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel 4.7 dan gambar 4.4

Tabel 4.7 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 6 SDN Kalangsono 02 Semester I Tahun 2013-2014 No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 f % f % f % 1 Tuntas 6 43% 9 64% 13 93% 2 Tidak Tuntas 8 57% 5 36% 1 7% Rerata 59,0 67,0 73,0 Maksimum 70,0 80,0 90,0 Minimum 50 60 60 banyak siswa Prosentase Ketuntasan 14 12 10 8 6 4 2 0 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas 6 9 13 Tidak Tuntas 8 5 1 Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

4.5. Pembahasan Pada bagian ini akan dideskripsikan data-data hasil perbaikan yang berupa data aktifitas pembelajaran oleh guru, data hasil belajar siswa, efektifitas pembelajaran dan refleksi dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dan dilakukan analisis maka dapat dinyatakan bahwa upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung campuran melalui penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning di Kelas 6 SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang menunjukan keberhasilan. Keberhasilan ini disebabkan guru secara konsisten telah memilih dan mendisain pembelajaran sesuai dengan pertimbangan teori dan pengalaman penelitian yang relevan. Aktifitas Pembelajaran pada siklus I guru telah mampu melaksanakan 6 dari 10 aspek kegiatan pembelajaran yang disepakati untuk diamati. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II sehingga pada siklus II guru telah mampu melaksanakan 10 aspek kegiatan. Data ini baru menunjukan aspek kuantitas namun belum menunjukan aspek kualitas artinya penampilan guru dalam kegiatan pembelajaran belum sempurna namun masih perlu peningkatan dan kreatifitas. Data hasil belajar siswa adalah aspek yang menjadi tujuan perbaikan pembelajaran. Data hasil belajar siswa yang didapat dari hasil ulangan akhir pelajaran menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya. Keterampilan sosial siswa yang berupa kemampuan bertanya, bekerja sama, dan sikap siswa yang senang serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran telah mengalami peningkatan dibandingkan kondisi pra siklus. Pada siklus I siswa belum muncul keberanian bertanya namun pada siklus II siswa sudah berani mengajukan pertanyaan. Ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran juga meningkat pada siklus II.