Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Gambar 2. Daun Tempuyung

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Kentang (Solanum tuberosum L.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48

Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan air minum oleh masyarakat 49

Lampiran. Alat ph meter Hanna Instruments Bagian depan ph meter Bagian belakang ph meter 50

Lampiran 3. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium dan Magnesium dalam Sampel Kristal kalsium Uji kristal kalsium dengan asam sulfat 1 N + etanol 96 % a b Uji magnesium a. akuademineralisata + larutan kuning titan 0,1 % b/v + NaOH N b. sampel SBD + larutan kuning titan 0,1 % b/v + NaOH N 51

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel 1. Larutan sampel air minum sebelum dididihkan (SNI, 006) Sampel 100 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml Ditambahkan 5 ml HNO 3 65% Sampel + HNO3 Dipanaskan di atas hot plate hingga menjadi ± 30 ml Didinginkan Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas erlenmeyer dengan akua demineralisata sebanyak 3 kali 100 ml larutan Ditepatkan dengan akuademineralisata sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman no.4 dengan membuang ± 10 ml larutan pertama hasil penyaringan Larutan Sampel 5

. Larutan sampel air minum sesudah dididihkan (SNI, 006) Sampel 500 ml Dididihkan pada suhu 95 0 C selama 15 menit Disaring dengan kertas saring Whatman No.4 Endapan Filtrat Dipipet sebanyak 100 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml Ditambahkan 5 ml HNO 3 65% Sampel + HNO3 Dipanaskan di atas hot plate hingga menjadi ± 30 ml Didinginkan Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas erlenmeyer dengan akua demineralisata sebanyak 3 kali 100 ml larutan Larutan Sampel Ditepatkan dengan akuademineralisata sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman no.4 dengan membuang ± 10 ml larutan pertama hasil penyaring 53

Lampiran 5. Bagan Alir Proses Penetapan Kadar Sampel 1. Penetapan kadar kalsium pada air minum sebelum dididihkan Larutan Sampel 50 ml larutan Dipipet sebanyak 1 ml masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml Ditepatkan volume dengan akuademineralisata sampai garis tanda Hasil Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm. Penetapan kadar kalsium pada air minum sesudah dididihkan Larutan Sampel 5 ml larutan Dipipet sebanyak 15 ml masukkan ke dalam labu tentukur 5 ml Ditepatkan volume dengan akuademineralisata sampai garis tanda Diukur dengan dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm Hasil 54

3. Penetapan kadar magnesium pada air minum sebelum dididihkan Larutan Sampel Dipipet sebanyak 1 ml masukkan ke dalam labu tentukur 5 ml Ditepatkan volume dengan akuademineralisata sampai garis tanda 5 ml larutan Diukur dengan dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 85, nm Hasil 4. Penetapan kadar magnesium pada air minum sesudah dididihkan Larutan Sampel Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 85, nm Hasil 55

Lampiran 6. Bagan Alir Proses Penentuan Total Zat Terlarut dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan (SNI, 006) Sampel 100 ml 50 ml larutan sampel Disaring dengan kertas saring Whatman no.4 Dimasukkan ke dalam labu tentukur sebanyak 50 ml Hasil Dimasukkan ke dalam cawan penguap yang sudah ditimbang bobot nya Diuapkan dalam oven pada suhu 103 0-105 0 C sampai kering Didinginkan di dalam desikator Ditimbang bobot cawan penguap + sampel sampai diperoleh bobot tetap 56

Lampiran 7. Bagan Alir Proses Penentuan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan (De Zuane, 1997) Sampel 50 ml Dimasukkan ke dalam cawan penguap yang sudah ditimbang bobot nya Diuapkan dalam oven pada suhu 103 0-105 0 C sampai kering Didinginkan di dalam desikator Ditimbang bobot cawan penguap + sampel Hasil 57

Lampiran 8. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi (r) No Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1 0,0000 0,0009 1,000 0,031 3 1,4000 0,0379 4 1,6000 0,047 5 1,8000 0,0480 6,0000 0,051 No X Y XY X Y 1 0,0000 0,0009 0,00000 0,0000 0,00000000 1,000 0,031 0,0385 1,4400 0,00103041 3 1,4000 0,0379 0,05306 1,9600 0,00143641 4 1,6000 0,047 0,0683,5600 0,001839 5 1,8000 0,0480 0,08640 3,400 0,0030400 6,0000 0,051 0,1040 4,0000 0,0071441 Σ 8,0000 0,137 0,3505 13,000 0.0093085 X 1,3333 Y 0,0356 X Y / ( X ) / n XY n a X 0,3505 ( 8,0000)( 0,137) / 6 13,000 ( 8,0000) / 6 0,3505 1,7096 / 6 13,000 64,0000 / 6 0,3505 0,849 13,000 10,6666 0,0656,5334 0,059 Y a X + b b Y a X 0,0356-(0,059)(1,3333) 0,0356-0,0345 0,0011 58

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,059X + 0,0011 r ( XY X Y / n X ( X ) / n( Y ( Y ) / n) 0,3505 (8,0000)(0,137) / 6 { 13,000 ( 8,0000) / 6} 0,0093085 ( 0,137) { / 6} 0,3505 0,84933333 ( 13,000 10,6666)( 0,0093085 0,00761181) 0, 065566666 (,5333)( 0,00169739) 0,065566666 0,00499615559 0, 06556 0, 065574 0,9997 59

Lampiran 9. Data Kalibrasi Magnesium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Regresi dan Koefisen Kolerasi (r) No Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1 0,0000-0,000 0,000 0,1051 3 0,4000 0,1991 4 0,6000 0,877 5 0,8000 0,3805 6 1,0000 0,4749 No X Y XY X Y 1 0,0000-0,000 0,00000 0,0000 0,00000004 0,000 0,1051 0,010 0,0400 0,01104601 3 0,4000 0,1991 0,07964 0,1600 0,03964081 4 0,6000 0,877 0,176 0,3600 0,087719 5 0,8000 0,3805 0,30440 0,6400 0,1447805 6 1,0000 0,4749 0,47490 1,0000 0,553001 Σ 3,0000 1,4471 1,0558,000 0,50376841 X 0,5000 Y 0,4118 X Y / ( X ) / n XY n a X 1,0558 ( 3,0000)( 1,4471) / 6,000 ( 3,0000) / 6 1,0558 0,7355,000 1,5000 0,3903 0,7 0,4700 Y a X + b b Y a X 0,4118-(0,4700)(0,5000) 0,4118-0,350 0,006 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,4700X + 0,006 r ( XY X Y / n X ( X ) / n( Y ( Y ) / n) 60

1,0558 (3,0000)(1,4471) / 6 {,000 ( 3,0000) / 6} 0,50376841 ( 1,4471) 1,0558 0,7355 ( 0,7)( 0,15475008) 0,3903 0,10836405 { / 6} 0, 3903 0, 391977 0,9997 61

Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel 1. Hasil Analisis Kalsium dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan Sampel No Volume sampel (ml) Air minum sebelum dididihkan (SSB) Air minum sesudah dididihkan (SSD) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam sampel (mg/l) 1 100 0,0338 1,65 63,150 100 0,0339 1,664 63,300 3 100 0,0343 1,819 64,0950 4 100 0,0333 1,43 6,1600 5 100 0,0334 1,471 6,3550 6 100 0,0333 1,43 6,1600 1 100 0,038 1,39,0439 100 0,031 1,1969 1,9988 3 100 0,03 1,008,0053 4 100 0,033 1,046,0117 5 100 0,038 1,39,0440 6 100 0,033 1,046,0117. Hasil Analisis Magnesium Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan Sampel No Volume sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam sampel Air minum sebelum dididihkan (SSB) Air minum sesudah dididihkan (SSD) (mg/l) 1 100 0,839 0,5909 14,775 100 0,864 0,596 14,9050 3 100 0,856 0,5945 14,865 4 100 0,865 0,5964 14,9096 5 100 0,83 0,5894 14,7340 6 100 0,894 0,606 15,0638 1 100 0,484 0,5153 0,5153 100 0,398 0,4970 0,4970 3 100 0,433 0,5045 0,5045 4 100 0,410 0,4996 0,4996 5 100 0,539 0,570 0,570 6 100 0,418 0,5013 0,5013 6

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan 1. Perhitungan kadar kalsium dalam sampel air minum sebelum dididihkan Volume larutan sampel 100 ml Absorbansi (Y) 0,0338 Persamaan Regresi : Y 0,059X + 0,0011 X 0,0338-0,0011 1,65µg/ml 0,059 Konsentrasi Kalsium 1,65µg/ml 1,65 mg/l Kadar Kalsium (mg/l) Konsentrasi (mg/l) x Volume (ml) x Faktor Volume Sampel (ml) Pengenceran 1,65 mg/l x100ml x50 100 ml 63,150 mg/l. Perhitungan kadar magnesium dalam sampel air minum sebelum dididihkan Volume larutan sampel 100 ml Absorbansi (Y) 0,839 Persamaan Regresi : Y 0,4700X + 0,006 X 0,839-0,006 0,5909 µg/ml 0,4700 Konsentrasi Magnesium 0,5909µg/ml 0,5909 mg/l Kadar Magnesium (mg/l) Konsentrasi (mg/l) x Volume (ml) x Faktor Volume Sampel (ml) Pengenceran 63

0,5909 mg/l x100ml x5 100 ml 14,775 mg/l 64

Lampiran 1. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan 1. Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan No Kadar (mg/l) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 63,150 0,558 0,06543364 63, 300 0,4508 0,03064 3 64,0950 1,58 1,5058564 4 6,1600-0,709 0,5096464 5 6,3550-0,514 0,6440164 6 6,1600-0,709 0,5096464 Ʃ X 377,150 Ʃ (Xi- X ) 3,04157084 X 6,869 SD ( Xi - X) n -1 3,04157084 mg/l 6 1 0,608314168mg/l 0,7799 mg/l Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01; dk n-1 6-1 5 diperoleh nilai t tabel α /; dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi SD / X n t hitung 1 0,558 0,7799 / 6 0,8034 (diterima) t hitung 0,4508 1,4158 (diterima) 0,7799 / 6 65

t hitung 3 1,58 0,7799 / 6 3,8499 (diterima) t hitung 4 t hitung 5 t hitung 6-0,709 0,7799 / - 0,514 0,7799 / - 0,709 0,7799 / 6 6 6,74 (diterima) 1,6149(diterima),74 (diterima) Dari hasil perhitungan diatas semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar kalsium dalam air minum sebelum dididihkan : µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 6,869 mg/l ± ( 4,031 x 0,7799 mg/l / 6) (6,869 ± 1,838) mg/l. Sampel Air Minum Sesudah Dididihkan No Kadar (mg/l) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1,0439 0,047 0,00061009 1,9988-0,004 0,00041616 3,0053-0,0139 0,0001931 4,0117-0,0075 0,0000565 5,0440 0,048 0,00061504 6,0117 0,0075 0,0000565 Ʃ X 1,1154 Ʃ (Xi- X ) 0,001947 X,019 SD ( Xi - X) n -1 0,001947 5 mg/l 66

0,0003894mg/l 0,0197 mg/l Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01; dk n-1 6-1 5 diperoleh nilai t tabel α /; dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi SD / X n t hitung 1 0,047 0,0197 / 6 3,0875 (diterima) t hitung - 0,004 0,0197 / 6,5500 (diterima) t hitung 3-0,0139 0,0197 / 6 1,7375 (diterima) t hitung 4-0,0075 0,0197 / 6 0,9375 (diterima) t hitung 5 0,048 0,0197 / 6 3,1000 (diterima) t hitung 6-0,0075 0,0197 / 6 0,9375 (diterima) Semua data diterima karena memiliki t hitung < t tabel Kadar kalsium dalam air minum sesudah dididihkan : µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ),019 mg/l ± ( 4,031 mg/l x 0,0197/ 6) (,019 ± 0,033) mg/l 67

Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium dalam Sampel Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan 1. Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan No Kadar (mg/l) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 14,775-0,101 0,0104441 14,9050 0,0304 0,0009416 3 14,865-0,011 0,00014641 4 14,9096 0,0350 0,001500 5 14,7340-0,1406 0,01976836 6 15,0638 0,189 0,03579664 Ʃ X 89,474 Ʃ (Xi- X ) 0,0688498 X 14,8746 SD ( Xi - X) n -1 0,0688498 mg/l 5 0,013656996mg/l 0,1169 mg/l Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01; dk n-1 6-1 5 diperoleh nilai t tabel α /; dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi SD / X n t hitung 1-0,101 0,1169 / 6,1405 (diterima) t hitung 0,0304 0,6373 (diterima) 0,1169 / 6 68

t hitung 3 t hitung 4 t hitung 5 t hitung 6-0,011 0,1169 / 6 0,0350 0,1169 / 6-0,1406 0,1169 / 6 0,189 0,1169 / 6 0,537 (diterima) 0,7338 (diterima),9476 (diterima) 3,9665 (diterima). Semua data diterima karena memiliki t hitung < t tabel Kadar magnesium dalam air minum sebelum dididihkan : µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 14,8746 mg/l ± ( 4,031 mg/l x 0,1169 / 6) (14,8746 ± 0,193)mg/l. Sampel Air Minum Sesudah Dididihkan No Kadar (mg/l) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 0,5153 0,0078 0,00006084 0,4970-0,0105 0,0001105 3 0,5045-0,0030 0,00000900 4 0,4996-0,0079 0,0000641 5 0,570 0,0195 0,0003805 6 0,5013-0,006 0,00003844 Ʃ X 3,0447 Ʃ (Xi- X ) 0,00066119 X 0,5075 SD ( Xi - X) n -1 0,00066119 mg/l 5 0,0001338mg/l 69

0,0115 mg/l Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01; dk n-1 6-1 5 diperoleh nilai t tabel α /; dk 4,031. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi SD / X n t hitung 1 0,0078 0,0115/ 6 1,6596 (diterima) t hitung - 0,0105 0,0115/ 6,340 (diterima) t hitung 3-0,0030 0,0115/ 6 0,6383 (diterima) t hitung 4-0,0079 0,0115/ 6 1,6809 (diterima) t hitung 5 0,0195 0,0115/ 6 4,1489 (ditolak) t hitung 6-0,006 0,0115/ 6 1,3191 (diterima) Dari hasil perhitungan data di atas diperoleh satu data yang ditolak yaitu t hitung 5 > t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-5. 70

No Kadar (mg/l) (Xi) Xi- X (Xi- X ) 1 0,5153 0,0118 0,0001394 0,4970 0,0065 0,000045 3 0,5045 0,0010 0,00000100 4 0,4996 0,0039 0,0000151 5 0,5013 0,00 0,00000484 ΣX,5177 X 0,5035 Σ(Xi- X ) 0,000054 SD ( Xi - X) n -1 0,000054 mg/l 4 0,000050635mg/l 0,0071 mg/l Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α 0,01, dk 4 diperoleh nilai t tabel α /; dk 4,6041. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung Xi SD / X n t hitung 1 t hitung t hitung 3 t hitung 4 0,0118 0,0071/ 5 0,0065 0,0071 5 0,0010 0,0071/ 5 0,0039 0,0071/ 5 3,6875 (diterima),6313 (diterima) 0,315 (diterima) 1,188 (diterima) 71

t hitung 5 0,00 0,0071/ 5 0,6875 (diterima) Dari hasil perhitungan diatas semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima. Kadar magnesium dalam air minum sesudah dididihkan : µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 0,5035 mg/l ± ( 4,6041 mg/l x 0,0071 / 5) (0,5035 ± 0,0146) mg/l 7

Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium Y 0,059X + 0,0011 Slope 0,059 No Konsentrasi Absorbansi Yi Y-Yi (Y-Yi) (µg/ml) (X) (Y) 1 0,0000 0,0009 0,00110-0,0000 0,0000000400 1,000 0,031 0,0318-0,00008 0,0000000064 3 1,4000 0,0379 0,03736 0,00054 0,000000916 4 1,6000 0,047 0,0454 0,00016 0,000000056 5 1,8000 0,0480 0,0477 0,0008 0,0000000784 6,0000 0,051 0,0590-0,00080 0,0000006400 Σ(Y-Yi) 1,080 x10-6 SD ( Y Yi) n - 0,000001080µg/ml 4 0,000501 µg/ml 3x SD LOD Slope 3x 0,000501 µg/ml 0,059 0,060 µg/ml LOQ 10x SD Slope 10x 0,000501 µg/ml 0,059 0,008 µg/ml 73

Lampiran 15. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium Y 0,4700X + 0,006 Slope 0,4700 No Konsentrasi Absorbansi Yi Y-Yi (Y-Yi) (µg/ml) (X) (Y) 1 0,0000-0,000 0,006-0,0064 4,096x10-5 0,000 0,1051 0,100 0,0049,401x10-5 3 0,4000 0,1991 0,194 0,0049,401x10-5 4 0,6000 0,877 0,88-0,0005 0,05x10-5 5 0,8000 0,3805 0,38-0,0017 0,89x10-5 6 1,0000 0,4749 0,476-0,0013 0,169x10-5 Σ(Y-Yi) 9,381x10-5 SD ( Y Yi) n - 0,00009381µg/ml 4 0,004843 µg/ml 3x SD LOD Slope 3x 0,004843 µg/ml 0,4700 0,0309 µg/ml 10x SD LOQ Slope 10x0,004843 µg/ml 0,4700 0,1030 µg/ml 74

Lampiran 16. Hasil Uji Akurasi Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan 1. Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium No Volume Sampel (ml) A A C A (mg/l) A F C F (mg/l) Persen Perolehan Kembali (%) 1 100 0,0338 63,150 0,0498 94,0150 10,97 100 0,0339 63,300 0,0500 94,4000 103,60 3 100 0,0343 64,0950 0,050 94,7876 10,31 4 100 0,0333 6,1600 0,0505 95,3668 110,69 5 100 0,0334 6,3550 0,0504 95,1737 109,39 6 100 0,0333 6,1600 0,0503 94,9807 109,40 Ʃ 600 377,150 568,738 638,36 X 100 6,869 94,7873 106,39. Uji Perolehan Kembali Kadar Magnesium No Volume Sampel (ml) A A C A (mg/l) A F C F (mg/l) Persen Perolehan Kembali (%) 1 100 0,839 14,775 0,43,1800 105,8 100 0,864 14,9050 0,43,135 103,5 3 100 0,856 14,865 0,449,75 105,86 4 100 0,865 14,9096 0,41,13 103,04 5 100 0,83 14,7340 0,404,0319 104,6 6 100 0,894 15,0638 0,46,1500 101,3 Ʃ 600 89,474 13,889 63,46 X 100 14,8746,148 103,91 Keterangan : A A Absorbansi mineral sebelum penambahan larutan baku C A Kadar mineral sebelum ditambah larutan baku (mg/l) A F Absorbansi mineral setelah penambahan larutan baku C F Kadar mineral setelah ditambah larutan baku (mg/l) 75

Lampiran 17. Contoh Perhitungan Uji Akurasi Kadar Kalsium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan Persamaan regresi : Y 0,059X + 0,0011 Volume sampel 100 ml Kadar kalsium dalam sampel sebelum penambahan larutan baku (C A ) 63,150 mg/l Absorbansi setelah ditambah larutan baku (A F ) 0,0498 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku : X 0,0498 0,0011 1,8803 µg/ml 1,8803 mg/l 0,059 Kadar kalsium dalam sampel setelah penambahan larutan baku (C F ) : Konsentrasi (mg/l) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Volume sampel (ml) 1,8803 mg/l 100ml x 50 100 ml 94,0150 mg/l Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Volume sampel ml yang ditambahkan 1000µg/ml 100 ml x 3 ml 30 µg/ml 30 mg/l Perolehan Kembali Kalsium CF CA C A X 100 % 94,0150mg/l 63,150mg/l 30 mg/ml x 100% 10,97 % 76

Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Akurasi Kadar Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan Persamaan regresi :Y 0,4700X + 0,006 Volume sampel 100 ml Kadar magnesium dalam sampel sebelum penambahan larutan baku (C A ) 14,775 mg/l Absorbansi setelah ditambah larutan baku (A F ) 0,43 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku : X 0,43 0,006 0,4700 0,887 µg/ml 0,887 mg/l Kadar magnesium dalam sampel setelah penambahan larutan baku (C F ) : Konsentrasi (mg/l) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Volume sampel (ml) 0,887 mg/l 100ml x 5 100 ml,1800 mg/l Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Volume sampel ml yang ditambahkan 1000µg/ml 100 ml x 0,7 ml 7 µg/ml 7 mg/l % Perolehan Kembali Magnesium CF CA C A X 100 %,1800 mg/l 14,775mg/l x 100% 7 mg/l 105,8 % 77

Lampiran 19. Perhitungan Uji Presisi Kadar Kalsium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan No Absorbansi Xi (Xi- X ) (Xi- X ) 1 0,0498 94,0150-0,773 0,5964479 0,0500 94,4000-0,3873 0,1500019 3 0,050 94,7876 0,0003 0,00000009 4 0,0505 95,3668 0,5795 0,335805 5 0,0504 95,1737 0,3864 0,14930496 6 0,0503 94,9807 0,1934 0,03740356 Ʃ 568,738 1,6897744 X 94,7873 SD ( Xi - X) n -1 1,6897744 5 mg/l 0,5038 mg/l SD RSD x _ 100% X 0,5038 mg/l x 100% 94,7873 mg/l 0,53 % 78

Lampiran 0. Perhitungan Presisi Kadar Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan No Absorbansi Xi (Xi- X ) (Xi- X ) 1 0,43,1800 0,0318 0,0010114 0,43,135-0,0157 0,0004649 3 0,449,75 0,143 0,01545049 4 0,41,13-0,059 0,00067081 5 0,404,0319-0,1163 0,0135569 6 0,46,1500 0,0018 0,0000034 Ʃ 13,889 0,03090796 X,148 SD ( Xi - X) n -1 0,03090796 5 mg/l 0,0786 mg/l SD RSD x _ 100% X 0,0786 mg/l x 100%,148 mg/l 0,35 % 79

Lampiran 1. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium pada Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan No Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan 1 X 1 6,869 X,019 SD 1 0,7799 SD 0,0197 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 σ) atau berbeda (σ1 σ). Ho : σ1 σ H1 : σ1 σ Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/ (5,5)) adalah 14,94 Daerah kritis penerimaan : -14,94 Fo 14,94 Daerah kritis penolakan : Fo -14,94 dan Fo 14,94 Fo SD 1 SD 0,7799 0,0197 0,608 0,0004 150,5 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 σ. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. Simpangan bakunya adalah : 80

S P ( n 1 1) S n 1 1 + ( n + n 1) S (6 1)0,7799 + (6 1)0,0197 6 + 6 0, 3043 0,5516 Ho : µ 1 µ H1 : µ 1 µ Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α 1% t 0,01/ ± 3,1693 untuk df 6+6-10 Daerah kritis penerimaan : -3,1693 t 0 3,1693 Daerah kritis penolakan : t 0-3,1693 dan t o 3,1693 (X 1 X ) t 0 Sp SD 1 /n 1 + SD /n 6,869,019 0,5516 (o,7799) /6+( 0,0197) /6 60,8500 0,1757 346,389 81

Karena t 0 346,389 > 3,1693 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalsium pada air minum sebelum dan sesudah dididihkan. 8

Lampiran. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium pada Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan No Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan 1 X 1 14,8746 X 0,5035 SD 1 0,1169 SD 0,0071 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 σ) atau berbeda (σ1 σ). Ho : σ1 σ H1 : σ1 σ Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/ (5,4)) adalah,46 Daerah kritis penolakan : hanya jika F o,46 Fo SD 1 SD 0,1169 0,0071 71,0893 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 σ. Kemudian dilanjutkan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. Simpangan bakunya adalah : S P ( n 1 1) S n 1 1 + ( n + n 1) S 83

(6 1)0,1169 + (5 1)0,0071 6 + 5 0, 0076 0,087 Ho : µ 1 µ Hi : µ 1 µ Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α 1% t 0,01/ ± 3,498 untuk df 6+5-9 Daerah kritis penerimaan : -3,498 t o 3,498 Daerah kritis penolakan : t 0-3,498 dan t o 3,498 (X 1 X ) t 0 Sp SD 1 /n 1 + SD /n 14,8746 0,5035 0,087 (o,1169) /6+( 0,0071) /5 14,3711 0,00417 3446,3069 Karena t 0 3446,3069 > 3,498 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium pada air minum sebelum dan sesudah dididihkan. 84

Lampiran 3. Hasil Analisis Total Zat Terlarut dan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan 1. Analisis Total Zat Terlarut No Total Zat Terlarut (mg/l) Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan 1 1 6 194 66 Ʃ X 406 18 03 64. Analisis Total Zat Padat No Total Zat Padat (mg/l) Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan 1 80 164 76 158 Ʃ X 556 3 78 161 85

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Analisis Total Zat Terlarut dan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan Analisis Sampel Air Minum No Volume Sampel (ml) Berat rata-rata sisa kering + cawan penguap (A) (mg) Berat rata-rata cawan penguap kosong (B) (mg) Total SBD 1 50 45685,7 45675,1 Zat 50 5441,4 5431,7 Terlarut SSD 1 50 65111,3 65108, 50 76814,7 76818,0 Total SBD 1 50 7689,1 76815,1 Zat 50 651,5 65108,7 Padat SSD 1 50 5440,7 543,5 50 45683,1 45675, Keterangan : SBD Sebelum Dididihkan SSD Sesudah Dididihkan 1. Zat terlarut (mg/l) (A B)x1000 V 45685,7 mg 45675,1 mg x1000 50 ml 1 mg/l. Zat terlarut (mg/l) (A B)x1000 V 5441,4 mg 5431,7mg x1000 50 ml 194 mg/l Berat zat terlarut rata-rata 1+194 mg/l 03 mg/l 86

Lampiran 5. Alat Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-000 87

Lampiran 6. Alat Oven Fischer 88

Lampiran 7. Baku Mutu Air Minum Menurut Meskes RI No. 01/Birhukmas/I/1975 Syarat-syarat No Unsur-unsur Satuan Minimal diperbolehkan Maksimal dianjurkan Maksimal diperbolehkan Fisika 1 Suhu 0 C - - - Warna Unit - 5 50 3 Bau - - - - 4 Rasa - - - - 5 Kekeruhan Unit - 5 5 Kimia 6 Derajat - 65-9, keasaman 7 Zat mg/l - 500 1500 padat/jumlah 8 Zat organik mg/l - - 10 sebagai KmnO 4 9 Karbon mg/l - - - oksida sebagai CO agresif 10 Kesadahan 0 D 5-10 11 Kalsium mg/l - 75 00 sebagai Ca 1 Magnesium mg/l - 30 150 sebagai Mg 13 Besi/jumlah mg/l - 0,1 1 Fe 14 Mangan (Mn) mg/l - 0,05 0,5 15 Tembaga mg/l - 0,05 1,5 (Cu) 16 Zink (Zn) mg/l - 1,00 15 89

Lampiran 8. Tabel Distribusi t 90

Lampiran 9. Tabel Distribusi F 91