BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi dengan teman-teman, guru, dan yang lainnya. Sekolah juga merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan sasaran pembelajaran berbahasa Indonesia di sekolah dasar.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kelompok A TK. anak di kelompok A TK ABA Payunga Kecamatan Batudaa.

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI GORONTALO. Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Minat belajar siswa Kelas II SDN 20 Nagrikaler sebelum menerapkan. model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai,

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Lokasi Sekolah dan Karakter Guru dan Siswa. Sekolah Dasar Negri No. 6 GEDUNG AIR TKB yang memiliki 14 kelas

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Pendidik Pada PAUD Lestari. Selanjutnya dapat digambarkan tentang kondisi guru di PAUD Lestari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. cukup tua di Kecamatan Pinogaluman, SDN 1 Dengi dibangun pada Tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui teknik bimbingan kelompok di kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi awal. 4.1.1 Observasi Awal Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan observasi awal tentang rasa percaya diri. Kemampuan yang diobservasi dan dinilai meliputi: a) memiliki kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik dan benar; b) memiliki keberanian mengemukakan pendapat di depan kelas; c) tidak malu tampil di depan umum; d) tidak takut salah dalam menyampaikan pendapat. Dari hasil observasi awal yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27 Nopember 2012 di kelas IV SDN 3 telaga Kabupaten Gorontalo diperoleh data 15 orang siswa belum memiliki rasa percaya diri. Hal ini dapat dijelaskan pada kategori kurang 15 orang siswa. Berdasarkan pengolahan data pada observasi awal dapat diperoleh gambaran Rasa Percaya Diri Siswa pada tabel berikut ini : 31

Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Rasa Percaya Diri Siswa Kategori Frekwensi Prosentase Baik Sekali - 0 % Baik - 0% Cukup - 0% Kurang 15 100 % Dari data yang diperoleh, jelaslah bahwa rasa percaya diri siswa khususnya pada kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo perlu ditingkatkan melalui teknik bimbingan kelompok, yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. 4.1.2 Siklus 1 Pertemuan I Pelaksanaan pada siklus 1 menggunakan waktu 45 menit atau 1 jam pembelajaran.siklus 1 dilaksanakan pada hari jumat tanggal 30 Nopember tahun 2012. Topik pembahasan adalah Pentingnya Air Bagi Mahluk Hidup Berdasarkan pengolahan data diperoleh Rasa Percaya Diri Siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut : 32

Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Rasa Percaya Diri Siswa Siklus 1 Pertemuan I Kategori Frekwensi Prosentase Baik Sekali 2 13,3% Baik 1 6,7% Cukup 6 40% Kurang 6 40% Berdasarkan tabel diperoleh data bahwa siswa yang memiliki Rasa Percaya Diri dengan kategori baik sekali (BS) berjumlah 2 siswa atau 13,3%, kategori baik (B) berjumlah 1 siswa atau 6,7%, kategori cukup (C) 40% atau sekitar 6 orang siswa, dan pada kategori kurang sekitar 6 siswa atau 40%. Dari hasil refleksi bersama antara peneliti dan guru mitra diperoleh bahwa sebagian siswa pada umumnya memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran, yakni : (a) memberikan motivasi dalam menanamkan percaya diri siswa; b) memberi penguatan kepada siswa; (c) tidak bertindak keras; (d) memperhatikan perbedaan siswa; (e) menciptakan pembelajaran yang menarik; (f) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat; dan (g) menghargai pendapat siswa. Selanjutnya pada pelaksanaan siklus 1 ini perlu melalui teknik bimbingan kelompok siswa sangat antusias. Dari keempat indikator yang dinilai terjadi peningkatan pada kategori baik sekali (BS) dan kategori baik (B). Namun masih 33

ada 12 orang siswa yang memiliki rasa percaya diri pada kategori cukup dan kurang. Memperhatikan perolehan data pada tabel 4.2 bahwa telah terjadi peningkatan, namun belum mencapai hasil yang optimal, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan pada siklus I pertemuan II. 4.1.3 Siklus I Pertemuan II Pelaksanaan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2012. Sebelum masuk dalam kelas anak-anak terlebih dahulu melakukan apel pagi sebagai kegiatan rutin. Setelah dalam kelas anak-anak dipersiapkan untuk melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok. Pada pertemuan kedua topik yang akan dibahas adalah Pelaksanaan Upacara Bendera. Setelah siswa siap maka kegiatan bimbingan kelompok dimulai dan pelaksanaannya selama 45 menit atau satu jam pelajaran. Peneliti sebagai pemimpin kelompok dan siswa sebagai anggota kelompok. Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Rasa Percaya Diri Siswa Siklus 1 Pertemuan II Kategori Frekwensi Prosentase Baik Sekali 4 26,7% Baik 2 13,3% Cukup 5 33,3% Kurang 4 26,7% Jumlah 15 100% Dari data diperoleh perningkatan rasa percaya diri siswa dimana pada ketegori baik sekali (BS) meningkat dari 13,3% atau sekitar 2 orang siswa yang mampu meningkat menjadi 26,7% atau 4 orang siswa, pada kategori baik 34

meningkat juga dari 6,7% atau 1 orang siswa menjadi 13,3% atau 2 oran siswa, pada kategori cukup menjadi 33,3% atau 5 orang siswa, dan pada kategori kurang berkurang menjadi 26,7% atau 4 orang siswa yang belum memiliki rasa percaya diri. Melihat hasil yang diperoleh bahwa peningkatan rasa percaya diri siswa melalui bimbingan kelompok masih rendah, untuk itu pelaksanaan bimbingan kelompok dilanjutkan pada siklus ke II. 4.1.4 Siklus II Pertemuan I Pelaksanaan siklus II sama dengan pelaksanaan siklus I menggunakan waktu 45 menit atau satu jam pelajaran dan dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012. Kegiatan bimbingan tahap ketiga ini memilih topik tentang Kebersihan Sekolah. Topik ini ditentukan sebelumnya dan telah dipelajari oleh siswa di rumah. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa agar dapat mengungkapkan pendapat didepan teman-teman lain. Siswa juga dibantu untuk berbicara lancar serta berani. Aspek yang diamati pada perkembangan rasa percaya diri siswa yakni: (a) kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik dan benar, (b) keberanian mengungkapkan pendapat didepan kelas, (c) tidak malu tampil dan berbicara didepan kelas atau didepan teman-teman dan guru, dan (d) tidak takut salah dalam menyampaikan pendapat. Pada tahap akhir siswa diminta menyampaikan pesan dan saran masingmasing dari hasil kegiatan bimbingan kelompok yang telah dilaksanakan. 35

Siswa dilatih untuk membiasakan mengambil satu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan sendiri serta dilaksanakan dengan baik dan sesuai normanorma agama. Tabel 4.4 : Hasil Pengamatan Rasa Percaya Diri Siswa Siklus II Pertemuan I Kategori Frekwensi Prosentase Baik Sekali 5 33,3% Baik 3 20% Cukup 4 26,7% Kurang 3 20% Jumlah 15 100% Berdasarkan kriteria penilaian pada peningkatan rasa percaya diri siswa yang sudah mampu atau yang termasuk pada kategori baik sekali (BS) meningkat dari 26,7% meningkat menjadi 33,3% atau sekitar 5 orang siswa, pada kategori cukup berkurang dari 33,3% menjadi 26,7%, sedangkan pada kategori baik dan kurang masing-masing terdapat 3 orang siswa atau 20%. Memperhatikan hasil data pada siklus II pertemuan I belum meningkat secara maksimal dan hal ini berarti pelaksanaan tindakan akan dilanjutkan pada siklus II pertemuan II. 4.1.5 Siklus II Pertemuan II Pelaksanaan siklus II pertemuan II dilaksanakan tanggal 17 Desember 2012 selama 45 menit. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti sebagai guru kelas mengadakan perencanaan pembelajaran sebelumnya terutama pelaksanaan bimbingan kelompok dan pada tahap ke empat topik yang dibahas 36

tentang Tata Tertib Sekolah. Selain siswa mengerti akan tata tertib sekolah siswa juga dilatih untuk memiliki rasa percaya diri yang sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi dan penilaian yang diperoleh rasa percaya diri siswa pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 : Hasil Pengamatan Rasa Percaya Diri Siswa Siklus II Pertemuan II Kategori Frekwensi Prosentase Baik Sekali 8 53,3% Baik 4 26,7% Cukup 2 13,3%% Kurang 1 6,7% Jumlah 15 100% Dari peroleh data siklus II pertemuan II menunjukkan peningkatan pada rasa percaya diri siswa. Untuk kategori baik sekali (BS) meningkat dari 33,3% atau 5 orang siswa yang mampu menjadi 8 orang siswa atau 53,3%, untuk kategori baik juga meningkat dari 20% atau 3 orang siswa menjadi 26,7% atau 4 orang siswa yang telah mampu, kategori cukup berkurang menjadi 13,3 % atau 2 orang siswa, sedangkan kategori kurang 6,7% atau 1 orang siswa yang belum memiliki percaya diri. Pada hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata Percaya Diri Siswa melalui pelaksanaan teknik bimbingan kelompok berada pada kategori baik sekali 37

(BS) dan baik (B) 12 orang siswa atau 80 %. Bertitik tolak dari hasil ini disepakati untuk tidak melanjutkan ke siklus III karena indikator kinerja sudah tercapai. Adapun gambaran perubahan Rasa Percaya Diri Siswa dari observasi awal hingga siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.6 : Rekapitulasi Percaya Diri Siswa dari Observasi Awal Sampai Siklus II Kategori Observasi Awal Siklus I Siklus II F % F % F % Baik Sekali 0 0 4 26,7% 8 53,3% Baik 0 0 2 13,3% 4 26,7% Cukup 0 0 5 33,3% 2 13,3% Kurang 15 100 4 26,7% 1 6,7% Jumlah 30 100 15 100 15 100 4.2 Pembahasan Perubahan Rasa Percaya Diri Siswa dari observasi awal sampai siklus II dengan menggunakan bimbingan dan konseling dengan teknik bimbingan kelompok dapat meningkat dengan optimal. Dari observasi awal diperoleh data 15 siswa atau 100 % kategori kurang (K). Pada siklus I terjadi perubahan, yang memperoleh kategori baik sekali 4 orang siswa atau 26,7 %, kategori baik 2 orang siswa atau 13,3 %, kategori cukup 5 orang siswa atau 33,3 %, dan kategori kurang 4 orang siswa atau 26,7 % Pada siklus II menunjukkan peningkatan, pada kategori baik sekali (BS) 8 orang siswa atau 53,3%, kategori baik (B) 4 orang siswa atau 26,7%, kategori 38

cukup (C) 2 orang siswa atau 13,3%, dan kategori kurang (K) 1 orang siswa atau 6,7%. Dari tabel 4.6 telah menunjukkan peningkatan yang sudah ditetapkan bahwa siswa yang memiliki Percaya Diri sudah mencapai 12 orang atau 80%. Hal ini dimungkinkan karena pelaksanaan teknik bimbingan kelompok sangat membantu dalam hal membentuk keberanian siswa, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan, serta selalu membuka diri kepada teman lain. Dengan perkataan lain teknik bimbingan kelompok yang diterapkan berdampak positif pada pembetukan rasa percaya diri siswa kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil yang dicapai, maka penilitian tindakan kelas dinyatakan selesai. Sebagaimana pendapat Supriatna (2011:71) bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa melalui kelompokkelompok kecil. Bimbingan ini ditujukan untuk merespons kebutuhan dan minat para siswa. Berdasarkan pada pendapat ini, rasa percaya diri merupakan salah satu kebutuhan siswa yang perlu dipenuhi guru. Siswa akan bersikap terbuka pada temannya dibandingkan dengan guru maupun orang tua. Untuk itu kiranya bimbingan kelompok merupakan teknik yang tepat untuk membentuk perilaku yang positif. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Siswantoro dan Lestari (2012:69) menguraikan menumbuhkan percaya diri siswa meliputi: a) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya; b) menghargai 39

perasaan dan pendapat siswa; c) melibatkan siswa dalam perencanaan kegiatan keluarga; d) jika siswa berbuat salah, tegurlah dengan penuh kasih; e) jangan mempermalukan atau menyalahkan siswa di depan umum; f) beri kesempatan siswa untuk bertanggung jawab mengurus keperluannya sesuai kemampuannya; g) beri kesempatan kepada siswa untuk bisa membantu orang lain. Tanpa teknik ataupun strategi yang dirancang guru, siswa tidak akan memperoleh perubahan perilaku. Namun disadari, pelaksanaan bimbingan kelompok perlu dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan. Perlu pula dibarengi dengan permainan-permainan kelompok yang membuat siswa lebih membuka diri, untuk selanjutnya mengetahui kelebihan yang dimiliki, serta meminimalkan kekurangan yang dimiliki pula. Keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas, membuktikan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini yang berbunyi: Jika digunakan teknik bimbingan kelompok, maka rasa percaya diri siswa kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo akan meningkat, dapat diterima. 40