PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.KALTIMEX LESTARI MAKMUR

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB I PENDAHULUAN. Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB II TELAAH PUSTAKA. pengertian yang sama. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Pajak Pertambahan Nilai. yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN pada Koperasi Pegawai

B A B I P E N D A H U L U A N. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut :

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

FAKTUR PAJAK STANDAR

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak ialah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum kita mengetahui pengertian with holding system kita harus

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak

Transkripsi:

B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga didapat gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan mengenai Analisis Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan yang diterapkan PT Angzcommerz Indonesia. 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ANGZCOMMERZ INDONESIA telah dirintis pendiriannya sejak tanggal 09 Mei 2002 dihadapan akte notaries saudari Nanik Setya Ningsih, SH dengan akte pendirian nomor 97 sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan besar, yang berlokasi dijalan Margomulyo 46 B-1 Surabaya. Didalam akte tersebut telah menetapkan : - Toni Oentoro sebagai Direktur Utama - Felisia Oentoro sebagai Direktur Keuangan - Benny Oentoro sebagai Direktur Operasional - Alex Oentoro sebagai Komisaris Utama 46

47 Pembangunan sektor perumahan khususnya di kota atau wilayah yang berkembang pada umumnya sedang ramai-ramainya digalakkan, baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah dan sejumlah perusahaan lainnya di bidang Real Estate. Perusahan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perumahan pada umumnya dituntut untuk dapat memberikan partisipasi aktifnya, dalam menyukseskan pembangunan, perusahaan juga harus berusaha agar perusahaannya berkembang terus-menerus. Mengingat semakin banyaknya perusahaan khususnya dibidang perumahan atau real estate dewasa ini yang tumbuh dan mengalami perkembangan yang dinamis maka semua aspek perusahaan perlu diatur sedemikian rupa agar semua bekerja secara efisien dan efektif dengan begitu tujuan perusahaan bisa tercapai. Kebutuhan akan kelengkapan suatu bangunan terutama pintu baik nasional maupun internasional khususnya dibidang property semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah ini disebabkan karena adanya peningkatan volume perdagangan dan karena adanya faktor lain, yaitu kepuasan dari para pengguna barang tersebut. Dengan bermacam-macam jenis model dan warna produk tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat untuk membeli dari konsumen. Pada saat ini perusahaan mendistribusikan ke unit- unit yang telah menjadi partner di berbagai wilayah Indonesia. Tujuan PT Angzcommerz Indonesia Tujuan perusahaan adalah suatu upaya yang hendak dicapai sebagai sasaran utama dari segala kegiatan yang diadakan berdasarkan jangka waktu tertentu. dalam menetapakan tujuan perusahaan yang ingin dicapai adalah:

48 a. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam waktu yang relatif singkat misalnya kurang dari satu tahun yaitu: Berusaha mencapai target produksi dan penjualan yang ditetapkan perusahaan b. Tujuan Jangka Panjang Tujuan yang dicapai setelah tujuan jangka pendek tercapai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun antara lain : 1. Berusaha meningkatkan profit perusahaan 2. Mengadakan ekspansi perusahaan ke berbagai wilayah di Indonesia. Visi_PT Angzcommerz Indonesia Visi perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan distributor terbesar yang maju dan berkembang pesat. Manajemen memulai transformasi dari organisasi tingkatan tradisional menuju ke sebuah organisasi yang lebih fleksibel. Membuat mimpi menjadi nyata untuk konsumen melalui merk dan produk yang dijual. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Didalam suatu organisasi pembagian tugas merupakan hal yang mutlak agar masing-masing bagian dapat lebih mempertanggungjawabkan pekerjaan terhadap setiap tugas yang dibebankan kepada setiap lini organisasi yang bersangkutan sehingga tercipta suatu system yang baik didalam usaha mencapai tujuan organisasi tersebut. Berikut gambaran struktur organisasi PT. Angzcommerz Indonesia :

49 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. ANGHAUZ INDONESIA DIREKTURUTAMA KOMISARIS DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR KEUANGAN OPERASIONAL PEMASARAN MANAGER MANAGER MANAGER KEUANGAN OPERASIONAL PEMASARAN STAF STAF STAF STAF STAF STAF STAF KEU AKUNT ADM. U. OPERS OPERS PMSR PMSR SUMBER : PT. ANGZCOMMERZ INDONESIA Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : Direktur Utama Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang mengkoordinasi, mengarahkan serta mengawasi pelaksanaan masing-masing tugas masing-masing bagian secara menyeluruh. Memutuskan diterima atau ditolaknya kontrak perjanjian serta

50 menandatanganinya setelah mendapat masukan dari direktur pemasaran dan direktur operasional dan direktur keuangan. Komisaris Adalah pimpinan tertinggi yang mempunyai fungsi mengangkat dan memberhentikan pimpinan sesuai dengan rapat dewan komisaris. Memberikan dana investasi kepada perusahaan dan membubarkan perusahaan sesuai dengan kondisi perusahaan. Memberikan pertimbangan dan kebijaksanaan khusus kepada pimpinan bilamana diperlukan. Direktur Pemasaran Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang mengkoordinasi, mengarahkan seta mengawasi proses mulai dari penawaran harga sampai ditandatanganinya kontrak perjanjian. Direktur Operasional Adalah pimpinan perusahaan yang mempunyai wewenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional setelah mendapat perintah dan wewenang dari direktur pemasaran dan direktur keuangan.

51 Direktur Keuangan Adalah pimpinan perusahaan yang mempunyai wewenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan semua penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan. Manager Pemasaran Adalah mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan seta mengawasi proses mulai dari penawaran harga sampai ditandatanganinya kontrak perjanjian dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pemasaran. Manager Operasional Adalah berwenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional setelah mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada Direktur Operasional. Manager Keuangan Adalah Mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan semua penerimaan dan pengeluaran uang termasuk pembukuan dan administrasi umum perusahaan dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Keuangan. Staf Akuntansi, Keuangan dan Administrasi Umum Adalah fungsi organisasi yang melaksanakan semua kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan setiap transaksi kegiatan usaha perusahaan serta menyusun dan

52 menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca dan rugi laba perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada manager keuangan. Staf Operasional Adalah fungsi organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional secara langsung dibawah perintah langsung manager operasional. Staf Pemasaran Adalah fungsi organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran secara langsung dibawah perintah langsung manager pemasaran. 4.2 Analisis Data Manajemen perusahaan yang sehat selalu memperhatikan proses dan presedur yang berlaku, tidak terkecuali dengan proses perpajakan PPN yang selalu dilakukan PT. Angzcommerz Indonesia, karena perusahaan akan memperoleh sanksi dari setiap proses yang dilakukan apabila tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Supaya perusahaan dapat beroperasi dengan benar dan berkembang maka perusahaan harus melakukan proses transaksi dokumen perdagangan yang berlaku umum, perusahaan juga harus mengikuti setiap prosedur perubahan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Salah satu cara dilakukan agar tujuan dapat tercapai maka meminimalkan kesalahan penerapan PPNnya dan penyajiannya terhadap Laporan Keuangan.

53 Perusahaaan ini melakukan kewajiban dalam bidang perpajakan antara lain, melakukan pelaporan dan penyetoran PPN, PPh 21, dan PPh 29. Dalam melakukan kewajibannya, PT. ANGZCOMMERZ INDONESIA selalu melakukannya tepat waktu atau tidak pernah terlambat bayar maupun terlambat lapor. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. ANGZCOMMERZ INDONESIA menggunakan SPT Masa 1111. Dalam melaporkan SPT-nya. PT. ANGZCOMMERZ INDONESIA menggunakan sistem E-SPT ( Elektronik Surat Pemberitauhuan ), yaitu dengan cara menggunakan program software yang diperoleh dari KPP Pratama Sawahan Surabaya. dan kemudian setelah diisi datadata tentang SPT Masa Perusahaan disimpan dalam format csv ke dalam flashdisk atau media penyimpanan. Setelah itu, flashdisk tersebut disampaikan ke KPP Pratama Sawahan Surabaya. Setetelah dicopy oleh petugas KPP, baru kemudian flashdisk tersebut dikembalikan. Hal ini diberlakukan apabila Faktur Pajak Masukan dan Keluaran lebih dari 30 buah dalam setiap bulannya. Bila kurang dari 30 dapat menggunakan blanko yang diisi secara manual oleh perusahaan.

54 4.2.1 Mekanisme Pemungutan PPN Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih menunjukkan sebagai identitas dari suatu sistem pemungutan pajak atas konsumsi daripada nama suatu jenis pajak, dimana mengenakan pajak atas nilai tambah yang timbul pada barang atau jasa tertentu yang dikonsumsi. Namun sebelum barang atau jasa tersebut sampai pada tingkat konsumen, PPN sudah dikenakan pada setiap tingkat mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi. Meskipun demikian, pemungutan secara bertingkat ini tidak menimbulkan efek ganda karena adanya metode perolehan kembali pajak yang telah dibayar ( kredit pajak ) oleh Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) sehingga persentase beban pajak yang dipikul oleh konsumen tetap sama dengan tarif pajak yang berlaku. Mekanisme pemungutan PPN tidak terlepas dari penerapan PPN disebuah perusahaan terutama penerapannya pada PT. Angzcommerz Indonesia. Sebagai PKP ( Pengusaha Kena Pajak ), perusahaan tersebut memperhatikan hal-hal berikut : a. Pemungutan PPN sebesar 10 % atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). b. Membuat faktur pajak pada setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). c. Melakukan setoran pajak yang terutang ke kas negara selambatnya akhir bulan berikutnya sebelum pelaporan masa dilakukan. d. Meyampaikan laporan perhitungan pajak dengan SPT Masa dalam jangka waktu 30 hari setelah berakhirnya masa pajak.

55 e. Menyimpan Faktur Pajak baik PPN keluaran maupun masukan dengan rapi dan tertib. f. Menyelenggarakan pencatatan dalam pembukuan perusahaan mengenai perolehan dan penyerahan BKP/JKP. Jenis-jenis pajak yang dilaporkan oleh PT. Angzcommerz Indonesia adalah : Pajak Pertambahan Nilai. PPh Pasal 21 Ketentuan yang mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan. Pihak yang wajib melakukan pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak adalah pemberi kerja, bendaharawan pemerintah, dana pensiun, badan, perusahaaan, dan penyelenggaraan kegiatan. PPh Pasal 23 Perusahaan memungut pajak atas penghasilan berupa imbalan jasa yang wajib dilakukan pemotongan pajak adalah jasa teknik, jasa manajemen, jasa kontruksi, jasa konsultan, jasa service (perbaikan) dan lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. PPH Pasal 29 Merupakan Pajak terhadap Badan Usaha Tetap

56 4.2.2 Pencatatan Akuntansi PPN Keluaran Pencatatan atas penerimaan hasil penjualan tunai dilakukan dengan mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan penjualan dan Pajak Keluarannya. Contoh : Pada Tanggal 20 Desember 2012 PT. Angzcommerz Indonesia melakukan penjualan tunai kepada PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera ( AJBS ) sesuai dengan no. faktur 010.000.12.0003367, maka jurnalnya sebagai berikut: Kas Rp. 11.000.000 Penjualan 10.000.000 PPN keluaran 1.000.000 Atas penjualan secara tunai tersebut, PT. Angzcommerz Indonesia membuat Faktur Pajak Standar pada saat pengiriman dan diterimanya pembayaran yaitu saat melakukan penjualan tunai. Sedangkan, untuk penjualan secara kredit dicatat dengan mendebit perkiraan piutang dagang dan mengkredit perkiraan penjualan dan Pajak Keluaran-nya. Contoh : Pada tanggal 20 Desember 2012 PT. Angzcommerz Indonesia melakukan penjualan secara kredit kepada PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera ( AJBS ) sebesar Rp. 10.000.000. Atas penjualan tersebut maka dibuat jurnal : Piutang Dagang Rp. 11.000.000 Penjualan Rp. 10.000.000 PPN Keluaran Rp. 1.000.000

57 Pada saat terjadinya pelunasan pembayaran : Kas Rp. 11.000.000 Piutang Dagang Rp. 11.000.000 Atas penjualan yang dilakukan dengan menerima uang muka, PT. Angzcommerz Indonesia belum mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). PPN yang terutang tersebut baru diakui pada saat dilakukan pelunasan dan pengiriman barang. Sebagai contoh, pada tanggal 10 Desember 2012 PT. Angzcommerz Indonesia menerima uang muka sebesar Rp. 6.500.000 atas barang pesanan. Dari transaksi tersebut dijurnal sebagai berikut : Kas Rp. 6.500.000 Uang muka penjualan Rp. 6.500.000 Dari transaksi diatas, belum dikenakan PPN dari keseluruhan penjualan yaitu sebesar Rp. 10.000.000, apabila pada bulan Desember dilunasi seluruh sisa dari kekurangan pembayaran tersebut dan barang telah diterima, maka jurnalnya adalah seperti berikut : Kas Rp. 4.500.000 Uang Muka Rp. 6.500.000 Penjualan Rp. 10.000.000 PPN Keluaran Rp. 1.000.000

58 4.2.3 Pencatatan Akuntansi PPN Masukan Pencatatan atas pembelian tunai dilakukan dengan mendebit persediaan dan PPN Masukan serta mengkredit perkiraan kas. Contoh : Pada tanggal 01 Desember 2012, PT. Angzcommerz Indonesia melakukan pembelian kepada PT. Tulus Tri Tunggal sebesar Rp. 1.200.000 secara tunai. Hal ini sesuai dengan nomor faktur 0922. Maka jurnalnya sebagai berikut : Persediaan Rp. 1.000.000 PPN Masukan Rp. 100.000 Kas Rp. 1.100.000

59 4.3 Interpretasi 4.3.1 Interpretasi atau Evaluasi atas pemungutan PPN Keluaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) keluaran yang terdapat pada PT. Angzcommerz Indonesia merupakan PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Penyerahan BKP dan atau JKP ini salah satunya adalah kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan dilakukan hanya lingkup dalam negeri saja, baik secara tunai maupun kredit, dengan uang muka ataupun tanpa uang muka. Setiap penjualan didasarkan pada adanya pesanan dari calon pembeli yang dituangkan dalam order pembelian (purchase order). Pesanan ini juga dapat diikat dengan surat perjanjian atau kontrak. Dalam melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP), PT. Angzcommerz Indonesia menerbitkan Faktur Pajak Standar sebagai bukti pemungutan pajak yang dibuat dan disertakan pada saat pengiriman BKP dan atau JKP tersebut ke pelanggan. Atas penerbitan Faktur Pajak ini harus ditandatangani oleh Direktur perusahaan. Apabila ada pelanggan baru yang melakukan pemesanan pada perusahaan, perusahaan menanyakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pelanggan baru tersebut kemudian disimpan dalam file perusahaan untuk digunakan pada transaksi-transaksi selanjutnya. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau jasa Kena Pajak (JKP) oleh PT. Angzcommerz Indonesia dapat digolongkan menjadi :

60 1. Penjualan Tunai, Faktur Pajak-nya dibuat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat penyerahan BKP dan atau JKP. 2. Penjualan Kredit yang lebih dari 30 hari, Faktur Pajak-nya dibuat saat diterbitkan invoice yang akan disertakan pada saat pengiriman BKP dan paling lambat dilunasi satu bulan kemudian. Faktur Pajak Standar PT. Angzcommerz Indonesia dibuat sebanyak 3 rangkap, yaitu: a. Lembar ke-1 : Untuk penerima atau pembeli BKP dan atau JKP. b. Lembar ke-2 : Untuk PT. A sebagai penjual BKP dan atau JKP c. Lembar ke-3 : Untuk Arsip. Penerbitan Faktur Pajak yang dilakukan PT. Angzcommerz Indonesia hanya diberikan kepada pembeli yang mempunyai NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ) sedangkan pembeli yang tidak punya NPWP tidak dibuatkan Faktur Pajak. Secara otomotis PT. Angzcommerz Indonesia tidak mengakui PPN yang terutang kepada pembeli yang tidak ber NPWP, karena dianggap belum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP). Hal ini tentu tidak dibenarkan dalam peraturan Undang-Undang Perpajakan. Hal ini disebabkan karena Faktur Pajak seharusnya dibuat pada setiap terjadinya penjualan barang atau jasa kena pajak yang dikeluarkan kepada pembeli yang mempunyai NPWP dan tidak ber NPWP. Dari transaksi diatas penulis menemukan ketidaksamaan prosedur dan aturan perpajakan yang berlaku yang

61 dilakukan oleh Perusahaan, yaitu ketika ada penjualan ke pembeli yang tidak ber NPWP mereka tidak mengeluarkan faktur pajak. Padahal menurut undang undang perpajakan tentang Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) pada UU No. 42 tahun 2009 tentang tata cara penerbitan dan atau pembutan Faktur Pajak serta pemotongan Dasar Pengenaan Pajak ( DPP ) yaitu pajak penjualan atas setiap transaksi perdagangan baik dengan lawan transaksi yang ber NPWP maupun yang tidak ber NPWP, setiap transaksi tersebut harus dikenakan PPN. Diisi dengan jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin dikurangi dengan Potongan Harga dan uang Muka yang telah diterima atau diisi dengan DPP Nilai Lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak. Diisi dengan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak. Undang undang perpajakan tentang Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) pada UU No. 42 tahun 2009 tentang tata cara penerbitan dan atau pembuatan Faktur Pajak menyebutkan : Saat Penerbitan / Pembuatan Faktur Pajak Standar, Faktur Pajak Standar harus dibuat paling lambat: 1. Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP ( Barang kena pajak ) dan atau penyerahan keseluruhan JKP ( Jasa kena pajak ) dalam hal pembayaran diterima setelah bulan penyerahan BKP dan atau penyerahan keseluruhan JKP, kecuali pembayaran terjadi sebelum akhir bulan berikutnya maka Faktur Pajak Standar harus dibuat paling lambat pada saat penerimaan pembayaran; atau

62 2. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan atau sebelum penyerahan JKP; atau 3. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau 4. Pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerbitan Faktur Pajak yang dilakukan PT. Angzcommerz Indonesia hanya diberikan kepada pembeli yang mempunyai NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ) dengan mengeluarkan Faktur Pajak Standrat saja, sedangkan pembeli yang tidak punya NPWP ( identititas tidak lengkap ) tidak dibuatkan Faktur Pajak, seharusnya tetap dibuatkan Faktur pajak sederhana yang bisa diberikan kepada pembeli yang tidak bernpwp. Secara otomotis PT. Angzcommerz Indonesia tidak mengakui PPN yang terutang kepada pembeli yang tidak ber NPWP, sehingga pada sistem pembukuan laporan keuangan pada PT. Angzcommerz Indonesia ada dua laporan keuangan, yaitu Riil dan tidak Riil. Laporan keuangan riil yaitu semua transaksi penjualan akan muncul dan yang tidak riil yaitu transaksi penjualan yang hanya didasarkan pada penjulaan yang berfaktur. Laporan keuangan yang dilaporkan ke Kantor Pajak adalah Laporan yang tidak riil. Peneliti mengambil kesimpulan adanya dua laporan keuangan yang dibuat PT. Angzcommerz Indonesia untuk mengurangi beban pajak terutang yang harus dibayarkan ke kas negara tiap bulannya maupun pajak penghasilan tahunan. Hal ini tidak dibenarkan menurut perundang undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

63 4.3.2. Interpretasi atas Pemungutan PPN Masukan Pajak Masukan adalah PPN yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak. Selanjutnya, akan diuraikan Pajak Masukan yang telah dibayar oleh PT. Angzcommerz Indonesia yang timbul karena adanya pembelian BKP. Pembelian tersebut yaitu barang dagangan. Pada setiap perolehan BKP yang berupa pembelian barang dagangan, PT. Angzcommerz Indonesia menerima Faktur Pajak Standar dari PKP penjual yang dapat digunakam sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak Masukan yang akan dibayar pada akhir masa pajak. PPN atas perolehan BKP adalah berdasar Faktur Pajak dari PKP penjual. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pajak Masukan atas pembelian barang dagang ini dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada masa pajak yang sama dengan dilakukannya pembelian. Untuk pembelian barang modal, pada saat barang-barang modal tersebut dibeli, dicatat sesuai dengan harga perolehannya yang mencakup harga beli, biaya kirim, serta biaya lain-lain bila ada. Di dalam harga perolehan, barang modal tersebut tidak termasuk PPN karena pembelian barang modal tersebut merupakan Pajak Masukan yang akan dikreditkan pada masa pajak yang sama dengan saat diperolehnya. Pada saat pembelian atas barang yang dapat dikreditkan PPN-nya, maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah : Aktiva Tetap PPN Masukan XXX XXX Hutang XXX

64 Setiap akhir tahun, perusahaan memperhitungkan penyusutan atas aktiva tetap perusahaan. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus sedangkan lamanya aktiva tersebut disusutkan sesuai dengan taksiran umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh buku petunjuk aktiva tetap menurut peraturan perpajakan. 4.3.3 Prosedur Pencatatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. Angzcommerz Indonesia Selama Tahun 2012 Pencatatan jurnal yang dilakukan PT. Angzcommerz Indonesia terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut: Masa Januari 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Januari : Piutang Dagang Rp. 994.618.270 PPN Keluaran ( Januari ) Rp. 90.419.841 Penjualan Rp. 904.198.429 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 994.618.270 Piutang Dagang Rp. 994.618.270 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Januari : Pembelian Rp. 342.031.770 PPN Masukan ( Januari ) Rp. 34.203.177 Hutang Dagang Rp. 376.234.947

65 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Januari : PPN kurang bayar ( Januari ) Rp. 56.216.664 Bank Rp. 56.216.664 Masa Februari 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Februari : Piutang Dagang Rp. 1.369.423.706 PPN Keluaran ( Februari ) Rp. 124.493.064 Penjualan Rp. 1.244.930.642 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.369.423.706 Piutang Dagang Rp. 1.369.423.706 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Februari : Pembelian Rp. 1.042.954.400 PPN Masukan ( Februari ) Rp. 104.295.440 Hutang Dagang Rp. 1.147.249.840 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Februari : PPN kurang bayar ( Februari ) Rp. 20.197.623 Bank Rp. 20.197.623 Masa Maret 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Maret : Piutang Dagang Rp. 1.217.489.402

66 PPN Keluaran ( Maret ) Rp. 110.680.855 Penjualan Rp. 1.106.808.547 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.217.489.402 Piutang Dagang Rp. 1.217.489.402 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Maret : Pembelian Rp. 746.315.300 PPN Masukan ( Maret ) Rp. 74.631.530 Hutang Dagang Rp. 820.946.830 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Maret : PPN kurang bayar ( Maret ) Rp. 36.049.325 Bank Rp. 36.049.325 Masa April 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan April : Piutang Dagang Rp. 1.183.233.558 PPN Keluaran ( April ) Rp. 107.566.687 Penjualan Rp. 1.075.666.871 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.183.233.558 Piutang Dagang Rp. 1.183.233.558

67 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan April : Pembelian Rp. 727.412.774 PPN Masukan ( April ) Rp. 66.128.434 Hutang Dagang Rp. 820.946.830 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan April : PPN kurang bayar ( April ) Rp. 41.438.253 Bank Rp. 41.438.253 Masa Mei 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Mei : Piutang Dagang Rp. 1.539.163.771 PPN Keluaran ( Mei ) Rp. 139.923.979 Penjualan Rp. 1.399.239.792 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.539.163.771 Piutang Dagang Rp. 1.539.163.771 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Mei : Pembelian Rp. 1.105.438.510 PPN Masukan ( Mei ) Rp. 110.543.851 Hutang Dagang Rp. 1.215.982.361 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Mei : PPN kurang bayar ( Mei ) Rp. 29.380.128 Bank Rp. 29.380.128

68 Masa Juni 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Juni : Piutang Dagang Rp. 1.614.628.066 PPN Keluaran ( Juni ) Rp. 146.784.369 Penjualan Rp. 1.467.843.697 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.467.843.697 Piutang Dagang Rp. 1.467.843.697 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juni : Pembelian Rp. 1.016.892.050 PPN Masukan ( Juni ) Rp. 101.689.205 Hutang Dagang Rp. 1.118.581.255 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Juni : PPN kurang bayar ( Juni ) Rp. 45.095.164 Bank Rp. 45.095.164 Masa Juli 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Juli : Piutang Dagang Rp. 1.331.786.133 PPN Keluaran ( Juli ) Rp. 121.071.467 Penjualan Rp. 1.210.714.666 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.331.786.133 Piutang Dagang Rp. 1.331.786.133

69 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juli : Pembelian Rp. 721.417.030 PPN Masukan ( Juli ) Rp. 72.141.703 Hutang Dagang Rp. 793.558.733 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Juli : PPN kurang bayar ( Juli ) Rp. 48.929.764 Bank Rp. 48.929.764 Masa Agustus 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Agustus : Piutang Dagang Rp. 822.732.508 PPN Keluaran ( Agustus ) Rp. 74.793.864 Penjualan Rp. 747.938.644 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 822.732.508 Piutang Dagang Rp. 822.732.508 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Agustus : Pembelian Rp. 435.661.580 PPN Masukan ( Agustus ) Rp. 43.566.158 Hutang Dagang Rp. 479.227.738 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Agustus : PPN kurang bayar ( Agustus ) Rp. 31.227.706 Bank Rp. 31.227.706

70 Masa September 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan September : Piutang Dagang Rp. 1.308.606.535 PPN Keluaran ( September ) Rp. 118.964.230 Penjualan Rp. 1.189.642.305 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.308.606.535 Piutang Dagang Rp. 1.308.606.535 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan September : Pembelian Rp. 1.034.042.890 PPN Masukan ( September )Rp. 103.404.289 Hutang Dagang Rp. 1.137.447.179 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan September: PPN kurang bayar ( September ) Rp. 15.559.941 Bank Rp. 15.559.94 Masa Oktober 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Oktober : Piutang Dagang Rp. 1.842.606.858 PPN Keluaran ( Oktober ) Rp. 167.509.714 Penjualan Rp. 1.675.097.144 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.842.606.858 Piutang Dagang Rp. 1.842.606.858

71 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Oktober : Pembelian Rp. 139.043.813 PPN Masukan ( Oktober ) Rp. 139.043.813 Hutang Dagang Rp. 278.087.626 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Oktober : PPN kurang bayar ( Oktober ) Rp. 28.465.901 Bank Rp. 28.465.901 Masa November 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan November : Piutang Dagang Rp. 1.286.056.860 PPN Keluaran ( November ) Rp. 116.914.260 Penjualan Rp. 1.169.142.600 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.286.056.860 Piutang Dagang Rp. 1.286.056.860 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan November : Pembelian Rp. 984.056.986 PPN Masukan ( November ) Rp. 89.459.726 Hutang Dagang Rp. 894.597.260 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan November PPN kurang bayar ( November ) Rp. 27.454.534 Bank Rp. 27.454.534

72 Masa Desember 2012 Pencatatan untuk penjualan bulan Desember : Piutang Dagang Rp. 1.274.509.891 PPN Keluaran ( Desember ) Rp. 115.864.536 Penjualan Rp. 1.158.645.355 Pada saat Pelunasan Piutang akan di Jurnal Bank Rp. 1.274.509.891 Piutang Dagang Rp. 1.274.509.891 Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Desember : Pembelian Rp. 1.148.410.350 PPN Masukan ( Desember ) Rp. 114.410.350 Hutang Dagang Rp. 1.262.820.700 Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi kurang bayar bulan Desember : PPN kurang bayar ( Desember ) Rp. 1.023.501 Bank Rp. 1.023.501

73 Tabel 4.1 Tabel Penjualan PT. Angzcommerz Indonesia Selama Tahun 2012 Penjualan PPN dan NON PPN Bulan Dalam Rupiah PPN Keluaran Total Januari 904,198.429 90.419.841 994.618.270 Februari 1.244.930.642 124.493.063 1.369.423.706 Maret 1.106.808.547 110.680.855 1.217.489.402 April 1.075.666.871 107.566.687 1.183.233.558 Mei 1.399.239.792 139.923.979 1.539.163.771 Juni 1.467.843.697 146.784.369 1.614.628.066 Juli 1.210.714.666 121.071.467 1.331.786.133 Agustus 747.938.644 74.793.864 822.732.508 September 1.189.642.305 118.964.230 1.308.606.535 Oktober 1.675.097.144 167.509.714 1.842.606.858 November 1.169.142.600 116.914.260 1.286.056.860 Desember 1.158.645.355 115.864.536 1.274.509.891 Total 13.445.670.263 1.434.986.865 15.784.855.558 Bulan Penjualan NON PPN Dalam ( RP ) Januari 10.478.200 Februari 9.921.000 Maret 2.819.325 April 21.291.000 Mei 6.062.012 Juni 8.072.012 Juli 9.082.087 Agustus 11.092.919 September 5.102.018 Oktober 23.112.616 November 9.891.220 Desember 10.012.013 Total 126.936.422

74 4.3.4 Prosedur Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT, Angzcommerz Indonesia Selama Tahun 2012 Penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. Angzcommerz Indonesia yaitu Penyetoran pajak pertambahan nilai ( PPN ) dilakukan atas dasar selisih kurang bayar antara pajak keluaran dan pajak masukan harus dibayarkan dengan SSP ( Surat Setor Pajak ) kepada Bank presepsi, pembayaran paling lambat harus dilakukan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya. Sedangkan Pelaporannya dilakukan di tempat dimana PKP terdaftar melalui Surat Pemberitahuan ( SPT ) masa PPN bersangkutan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya. Untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2012, adalah sebagai berikut : Masa Pajak Tanggal Pelaporan SPM PPN Tabel 4.2 Penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) PT. Angzcommerz Indonesia Selama Tahun 2012 Kompensai Kelebihan PPN Tahun Lalu/Bulan Lalu PPN Masukan Masa Pajak Tidak Sama PPN Keluaran Kurang Bayar Lebih Bayar (-) (+) Januari 20/02/2012-34.203.177-90.419.841 56.216.664 - Februari 19/03/2012-104.295.440-124.493.063 20.197.623 - Maret 21/04/2012-74.631.530-110.680.855 36.049.325 - April 21/05/2012-66.128.434-107.566.687 41.438.253 - Mei 20/06/2012-110.543.851-139.923.979 29.380.128 - Juni 18/07/2012-101.689.205-146.784.369 45.095.164 - Juli 19/08/2012-72.141.703-121.071.467 48.929.764 - Agustus 20/09/2012-43.566.158-74.793.864 31.227.706 - September 20/10/2012-103.404.289-118.964.230 15.559.941 - Oktober 23/11/2012-139.043.813-167.509.714 28.465.901 - November 19/12/2012-89.459.726-116.914.260 27.454.534 - Desember 20/01/2013 114.841.035-115.864.536 1.023.501 -

75 4.3.5 Interpretasi atau Evaluasi atas penyetoran dan Pelaporan PPN Penyetoran dan pelaporan pajak pertambahan nilai ( PPN ) yang dilakukan PT. Angzcommerz Indonesia sudah sesuai dengan UU No 42 tahun 2009 pasal 15A tentang penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) yaitu pembayarannya dihitung atas selisih kurang bayar antara pajak keluaran dan pajak masukan yang sudah dibayarkan dengan SSP ( Surat Setor Pajak ) kepada Bank presepsi, pembayaran paling lambat harus dilakukan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya. Sedangkan Pelaporannya dilakukan di tempat dimana PKP terdaftar melalui Surat Pemberitahuan ( SPT ) masa PPN bersangkutan sebelum akhir bulan setelah bulan berikutnya.

76 PT ANGZCOMMERZ INDONESIA LAPORAN LABA RUGI Untuk Periode Januari sd 31 Desember 2012 PENJUALAN ( PPN + Non PPN ) Rp. PENJUALAN LOKAL 13.572.606.685,00 RETUR PENJUALAN PENJUALAN BERSIH 13.572.606.685,00 HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN AWAL 4.930.769.253,64 PEBELIAN 5.637.961.978,84 PERSEDIAAN TERSEDIA 10.568.731.232,48 PERSEDIAAN AKHIR (6.146.828.718,19) TOTAL HPP 4.421.902.514,29 LABA KOTOR 9.150.704.170,71 BIAYA OPERASIONAL BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM (3.896.732.061,00) BIAYA PEMASARAN (2.765.198.054,00) TOTAL (6.661.930.115,00) LABA BERSIH OPERASIONAL 2.488.774.055,71 PENDAPATAN & BEBAN DILUAR USAHA PENDAPATAN DI LUAR USAHA 13.459.207,00 BEBAN DILUAR USAHA BIAYA BUNGA BANK (264.337.485) BIAYA PAJAK (102.987.395) BIAYA LAIN-LAIN (1.020.439.187) LABA/(RUGI)DI LUAR USAHA (1.374.304.860,36) LABA BERSIH 1.114.469.195,35

77 PT ANGZCOMMERZ INDONESIA LAPORAN LABA RUGI Untuk Periode Januari sd 31 Desember 2012 PENJUALAN(PPN) Rp. PENJUALAN LOKAL 13.445.670.263,00 RETUR PENJUALAN PENJUALAN BERSIH 13.445.670.263,00 HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN AWAL 4.930.769.253,64 PEBELIAN 5.637.961.978,84 PERSEDIAAN TERSEDIA 10.568.731.232,48 PERSEDIAAN AKHIR (6.146.828.718,19) TOTAL HPP 4.421.902.514,29 LABA KOTOR 9.023.767.748,71 BIAYA OPERASIONAL BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM (3.896.732.061,00) BIAYA PEMASARAN (2.765.198.054,00) TOTAL (6.661.930.115,00) LABA BERSIH OPERASIONAL 2.361.837.633,71 PENDAPATAN & BEBAN DILUAR USAHA PENDAPATAN DI LUAR USAHA 13.459.207,00 BEBAN DILUAR USAHA BIAYA BUNGA BANK (264.337.485) BIAYA PAJAK (102.987.395) BIAYA LAIN-LAIN (1.020.439.187) LABA/(RUGI)DI LUAR USAHA (1.374.304.860,36) LABA BERSIH 987.532.773,35 PT ANGZCOMMERZ INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN MODAL KOMERSIAL Untuk Periode 2012 Modal Awal 200.000.000,00 Laba Usaha 1.114.469.195,35 Modal Akhir 1.314.469.195,35

78 PT. ANGHAUZ INDONESIA NERACA AKHIR PERIODE 31 DESEMBER 2012 ( DALAM RUPIAH ) ASET ASET LANCAR KAS 1.413.076.657 BANK 41.272.866,11 PIUTANG DAGANG 762.666.883,05 PIUTANG LAIN2 3.071.081.950,00 UANG MUKA ASURANSI 20.081.855,02 UANG MUKA PAJAK 137.317.947,00 UANG MUKA SEWA 145.000.016,00 PERSEDIAAN 3.096.585.887,72 8.687.084.061,90 ASET TETAP KENDARAAN 980.950.998,10 INVENTARIS 337.545.701,99 AKUMULASI PENYUSUTAN (572.368.016,18) 746.128.683,91 ASET LAIN - LAIN INVESTASI 820.750.845,00 TOTAL AKTIVA 10.253.963.590,81 KEWAJIBAN & EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR HUTANG BANK 4.068.422.346,38 HUTANG DAGANG 563.239.576,54 HUTANG PAJAK 1.023.492,00 HUTANG BIAYA - HUTANG LAIN-LAIN 636.591.081,23 UANG MUKA PENJUALAN 1.902.212.240,29 JUMLAH PASSIVA LANCAR 7.171.488.736,44 EKUITAS MODAL DASAR 200.000.000,00 LABA/RUGI DITAHAN 2.198.077.500,11 LABA / RUGI TAHUN BERJALAN 684.397.354,26 JUMLAH MODAL DAN SISA LABA 3.082.474.854,37 TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 10.253.963.590,81 Sumber data : PT. Angzcommerz Indonesia

79