PERANCANGAN JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NAMU UKUR-BATAS KARO STA 74+100 s.d STA 75+000 TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan oleh DINA PULASARI HUTAURUK NIM. 1105131005 PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015
ABSTRAK PERENCANAAN JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NAMU UKUR-BATAS KARO STA 74+100 s/d STA 75+000 Oleh : Dina Pulasari Hutauruk (1105131005) Perancangan dalam Tugas Akhir ini dikerjakan pada Ruas Jalan Namu Ukur Batas Karo STA 74+100 STA 75+000 yang membahas tentang, Perancangan Jalan dan Geometrik Jalan Namu Ukur Batas Karo STA 74+100 STA 75+000. Pada perancangan kapasitas, disaat awal umur rencana tahun 2015 dengan lebar jalan 4.5 m dan bahu jalan 1,0 m, VJP yang didapat yaitu sebesar 424.51 smp/jam/2 arah dengan Derajat Kejenuhan (VCR) yang diperoleh yaitu sebesar 0,136 < 0,8 yang merupakan angka maksimum. Sedangkan kapasitas pada akhir tahun rencana 2036 dengan lebar jalan 4.5 m dan bahu jalan 1,0 m didapat nilai VJP yaitu sebesar 424.51 smp/jam/2 arah dengan Derajat Kejenuhan (VCR) yang didapat sebesar 0,136 < 0,8 yang merupakan angka maksimum, sehingga jalan Namu Ukur Batas Karo STA 74+100 STA 75+000 yang lebar ruas 4.5 m, masih mampu menerima kapasitas lalu lintas hingga tahun 2036 sedangkan dalam perancangan geometrik diperoleh alinemen horizontal dengan jumlah 10 tikungan. Diantara 10 tikungan yang dirancang, diperoleh 5 tikungan jenis Spiral Spiral (SS), 3 tikungan jenis Spiral Cirle Spiral (SCS) dan 2 tikungan jenis Full Circle (FC) dan pada alinyemen vertikal diperoleh 4 lengkung vertikal diantaranya 2 lengkung cembung dan 2 lengkung cekung. Adapun lapis perkerasan yang digunakan yaitu Laston MS 744 setebal 7.5, sedangkan untuk lapis pondasi atas digunakan Batu Pecah Kelas A setebal 20 cm, untuk lapis Pondasi Bawah digunakan Sirtu Kelas B dengan Tebal 13.3 cm. Sedangkan dari hasil perhitungan maka didapat dimensi drainase dengan lebar drainase 0,60 m, dan tinggi total drainase yaitu 0,85 m dengan tinggi jagaan yaitu sebesar 0,55. Untuk perhitungan galian dan timbunan di dapat volume untuk galian sebesar 8632.4275 m 3 dan volume untuk timbunan sebesar 469.6475 m 3. Kata kunci: Kapasitas Jalan, Geometrik Jalan, Derajat Kejenuhan (DS), tebal perkerasan pada pelebaran, dimensi drainase. iv
ABSTRACT THE ROAD PLANNING ON THE BUILDING ROAD PROJECT OF NAMU UKUR BATAS KARO STA 74+100 UNTIL STA 75+000 By, Dina Pulasari Hutauruk (1105131005) The planning in this final project was done on the road section of Namu Ukur Batas Karo Sta 74+100 until Sta 75+000 that discussed about The Planning and Geometric of Namu Ukur Batas Karo Sta 74+100 until 75+000. On the capacity planning, the beginning plan was on 2015 which having width 4.5 meters and road side 1.0 meters. The VJP got was 424.51 smp/hours/2 with the dencity (VCR) got 0.316 < 0.8 which is the maximum value. While the capacity at the end of the plan in 2035 with a road width of 4.5 m and shoulders 1 m, VJP value obtained is equal to 1241.80 smp /hour/ 2 way with the degree of saturation (VCR) obtained for 0.398 < 0.8 so that the NamuUkur Karo Boundary Roads Sta 74 + 100 until Sta 75 + 000 wide sections 4.5 m still able to receive the traffic capacity of up to 2035, while the geometric design of horizontal alignment obtained with a total of 10 corners. Among the 10 bends which are designed, acquired 5 bend types Spiral Spiral (SS) and 2 twists types Full circel (FC) and 3 types Spiral Circel Spiral (SCS) and the vertical alignment obtained 2 convex curvature and 2 concave curvature. The pavement used Laston MS 744 is as thick as 7.5 cm, while the top is used for the foundation layer of crushed stone class A as thick as 20 cm, the bottom is used for base course Sirtu Class B with as thick as13.3 cm. While the results of the calculation of the importance of the dimensions of drainage with drainage width of 0.6 m, and the total height is 0.85 m drainage with high surveillance in the amount of 0.55 m. And on the embankment excavation obtained volume amounted 8632.4275 m 3 excavation and embankment volume of 469.6475 m 3. Keywords: geometric way, the degree of saturation, pavement thickness, dimensions drainage, excavation and embankment volumes. v
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul PERANCANGAN JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NAMU UKUR BATAS KARO STA 74+100 s.d STA 75+000 ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan, Pendidikan Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Diploma IV Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahrudin, S.T., M.T., Selaku Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Amrizal, S.T., M.T., Selaku Kepala Program Studi D-IV TPJJ; 4. Bapak Drs. Bintarto P.S, S.T., M.T., selaku Wali Kelas TPJJ_8A; 5. Bapak Sopar Parulian, S.T., M.T., Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir; 6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan yang telah banyak membantu penyusunan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini; 7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil; 8. Pimpinan dan staf CV. JASA PERSADA KONSULTAN; 9. Semua keluarga, khususnya kedua orang tua yang telah banyak membantu baik berupa moral, dukungan, doa, maupun materi; 10. Seluruh Dosen dan Pegawai Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; ix
11. Seluruh rekan-rekan seperjuangan TPJJ Angkatan 2011 Politeknik Negeri Medan; 12. Seluruh adik adik mahasiswa TPJJ Angkatan 2012, 2013 dan 2014 atas kerjasama dan dukungan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka segala masukan-masukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Medan, September 2015 penulis, Dina Pulasari Hutauruk NIM : 1105131005 x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBARAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... vi LEMBAR PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR NOTASI... xxi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Batasan Masalah... 2 1.4. Tujuan Pembahasan... 3 1.5. Manfaat... 3 1.6. Metode Pengumpulan data dan Pengolahan Data... 4 1.7. Lokasi Studi... 4 1.8. Sistematika Penulisan... 4 BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Umum... 6 2.2. Klasifikasi Jalan... 7 2.2.1. Kelas Jalan yang tertera dalam Pasal 10... 7 2.3. Persyaratan Ruang Jalan... 8 2.4. Kajian Lalu Lintas... 10 xi
2.4.1. Volume Lalu Lintas... 10 2.4.2. Klasifikasi Kendaraan Rencana... 11 2.4.3. Kecepatan Rencana... 12 2.4.4. Jarak Pandang... 13 2.4.5. Daerah Bebas Samping Tikungan... 16 2.4.6. Ekivalen Mobil Penumpang... 18 2.4.7. Hambatan Samping... 19 2.4.8. Derajat Kejenuhan... 20 2.4.9. Kecepatan... 20 2.5. Kapasitas Jalan... 20 2.5.1. Kapasitas Jalan Antar Kota... 21 2.6. Geometrik... 23 2.6.1. Alinemen Horizontal... 24 2.6.1.1. Panjang Bagian Lurus... 24 2.6.1.2. Tikungan... 25 2.6.1.3. Diagram Superelevasi... 29 2.6.1.4. Jari-Jari Tikungan... 31 2.6.1.5. Lengkung Peralihan... 32 2.6.1.6. Pelebaran Jalur Lalu Lintas di Tikungan... 34 2.6.2. Alinemen Vertikal... 38 2.6.2.1. Umum... 38 2.6.2.2. Landai Maksimum... 39 2.6.2.3. Panjang Landai Kritis... 39 2.6.2.4. Lajur Pendakian... 41 2.6.2.5. Lengkung Vertikal... 43 2.6.2.6. Jalan Antar Kota... 45 2.7. Konstruksi Perkerasan Lentur... 48 2.7.1. Lalu - Lintas... 48 2.7.2. Syarat Syarat Kekuatan/Struktural... 48 2.7.3. Bagian bagian Lapisan Perkerasan Lentur... 49 2.7.4. Metode Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur... 55 2.7.5. Parameter Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur... 56 xii
2.7.6. Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F... 61 2.8. Dasar Perhitungan Dimensi Saluran Drainase... 75 2.8.1. Umum... 75 2.8.2. Drainase Permukaan Jalan... 76 2.8.3. Saluran Samping Jalan... 78 2.8.4. Debit Aliran... 79 2.8.5. Penampang Basah Saluran Samping... 85 2.9. Galian dan Timbunan... 87 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Persiapan... 88 3.2. Tahapan Perancangan... 88 3.3. Identifikasi Masalah... 90 3.4. Pengamatan Pendahuluan... 90 3.5. Perumusan Masalah... 90 3.6. Pengumpulan Data... 90 3.7. Analisis Data... 91 3.8. Perancangan... 92 BAB 4 HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Kapasitas Jalan... 93 4.1.1. Volume Lalu Lintas Awal... 93 4.1.2. Prediksi Pertumbuhan Lalu Lintas... 94 4.1.3. Kebutuhan Ruang Jalan... 95 4.1.4. Analisis Lapasitas Jalan Namu Ukur Batas Karo... 95 4.1.5. Analisis Volume Jam Perencanaan (VJP)... 96 4.1.6. Derajat Kejenuhan... 99 4.2. Hasil Perancangan Geometrik... 100 4.2.1. Perencanaan Alinyemen Horizontal... 100 4.2.1.1. Koordinat Pada Jalur Rencana... 100 4.2.1.2. Sket Lintasan... 101 4.2.1.2. Jarak Titik Kordinat... 103 xiii
4.2.1.3. Menghitung Sudut... 105 4.2.1.4. Menghitung Rencana Lengkung... 108 4.2.1.4.1. Tikungan PI 1... 108 4.2.1.4.2. Tikungan PI 2... 115 4.2.1.4.3. Tikungan PI3... 122 4.2.2. Perencanaan Alinyemen Horizontal... 130 4.2.2.1. Perhitungan kelandaian memanjang... 132 4.2.2.2. Perhitungan Lengkung Vertikal... 132 4.2.2.2.1. PVI1... 133 4.2.2.2.2. PVI2... 136 4.3. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Analisa Komponen SNI 03-1732-1989-F... 139 4.3.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan... 139 4.3.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas... 141 4.3.3. Angka Ekivalen Untuk Masing-Masing Kendaraan... 142 4.3.4. Lalu Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)... 142 4.3.5. Lalu Lintas Ekivalen Akhir (LEA)... 142 4.3.6. Lalu Lintas Ekivalen Tengah (LET)... 143 4.3.7. Persentase Berat Kendaraan Berat... 143 4.3.8. Lali Lintas Ekivalen Rencana (LER) 20 Tahun... 143 4.3.9. Perhitungan CBR... 143 4.3.10. Nilai ITP... 145 4.3.11. Tebal perkerasan... 145 4.4. Perancangan Saluran Drainase... 146 4.4.1. Menghitung luas daerah aliran samping... 146 4.4.2. Besar Koefisian... 148 4.4.3. Menghitung Waktu Konsentrasi... 149 4.4.4. Menentukan Intensitas Curah Hujan... 151 4.4.4. Perhitungan Debit Air Rencana... 154 4.4.4. Dimensi Saluran... 155 4.5. Perhitungan Galian dan Timbunan Tanah... 158 4.5.1. Perhitungan Luas Pekerjaan Galian Tanah xiv
Pada Sta 74+100... 158 4.5.1.1. Perhitungan Luas... 159 4.5.2. Perhitungan Luas Pekerjaan Galian Tanah Pada Sta 74+150... 161 4.5.2.1. Perhitungan Luas... 162 4.5.3. Perhitungan Volume Galian Tanah... 164 BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan... 166 5.2. Saran... 167 DAFTAR KEPUSTAKAAN xv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel klasifikasi jalan... 8 Tabel 2.2 Kriteria dan dimensi ruang-ruang jalan... 9 Tabel 2.3 Ukuran bagian-bagian ruang milik jalan... 9 Tabel 2.4 Lebar minimum badan jalan... 10 Tabel 2.5 Lebar jalur dan bahu jalan antar kota... 10 Tabel 2.6 Faktor volume (K) dan Variasi (F) untuk volume lalu lintas jam Perencanaan... 11 Tabel 2.7 Kecepatan rencana (VR) untuk jalan antar kota... 13 Tabel 2.8 Jarak pandang henti (J h) minimum untuk jalan antar kota... 14 Tabel 2.9 Panjang jarak pandang mendahului (Jd)... 15 Tabel 2.10 Nilai emp jalan dua lajur dua arah tak terbagi jalan antar kota JALAN DUA-LAJUR DUA-ARAH TAK TERBAGI (2/2UD)... 18 Tabel 2.11 Kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan/semi perkotaan... 19 Tabel 2.12 Kapasitas dasar suatu ruas jalan... 21 Tabel 2.13 Faktor penyesuaian lebar jalan... 22 Tabel 2.14 Faktor penyesuaian pemisahan arah (untuk jalan tak terbagi)... 22 Tabel 2.15 Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu FC SF... 23 Tabel 2.16 Panjang bagian lurus maksimum (jalan antar kota)... 24 Tabel 2.17 Jari-jari tikungan minimum, Rmin (m) untuk jalan antar kota (e maks = 10%)... 32 Tabel 2.18 Panjang lengkung peralihan (L s) dan panjang pencapaian superelevasi (Le) untuk jalan 1 lajur-2 lajur-2 arah.... 33 Tabel 2.19 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan... 34 Tabel 2.20 Jari-jari yang diijinkan tanpa superlevasi... 34 Tabel 2.21 Dimensi kendaraan rencana untuk jalan antar kota... 35 Tabel 2.22 Pelebaran di tikungan lebar jalur 2x3,50 m, 2 arah atau 1 arah... 36 Tabel 2.23 Landai maksimum yang diijinkan untuk jalan antar kota... 39 Tabel 2.24 Landai maksimum yang diijinkan untuk jalan perkotaan... 39 Tabel 2.25 Panjang landai kritis untuk jalan antar kota... 40 xvi
Tabel 2.26 Panjang landai kritis untuk jalan perkotaan... 40 Tabel 2.27 Penentuan faktor penampilan kenyamanan (Y)... 47 Tabel 2.28 Panjang minimum lengkung vertikal... 47 Tabel 2.29 Distribusi beban sumbu dari berbagai jenis kendaraan... 59 Tabel 2.30 Jumlah lajur rencana berdasarkan lebar perkerasan... 61 Tabel 2.31 Koefisien distribusi kendaraan (C)... 62 Tabel 2.32 Angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan... 63 Tabel 2.33 Nilai faktor regional (FR)... 68 Tabel 2.34 Indeks permukaan akhir umur rencana (IP)... 69 Tabel 2.35 Indeks permukaan awal umur rencana (IPo)... 70 Tabel 2.36 Koefisien kekuatan relatif... 72 Tabel 2.37 Batas-batas minimum tebal lapisan permukaan... 73 Tabel 2.38 Batas minimum tebal pondasi atas... 74 Tabel 2.39 Kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan... 76 Tabel 4.40 Hubungan jari-jari lengkungan dengan superelevasi... 77 Tabel 2.41 Kecepatan aliran air yang diijinkan berdasarkan jenis material... 78 Tabel 2.42 Hubungan kemiringan saluran samping dengan jenis material... 79 Tabel 2.43 Hubungan kemiringan saluran samping dan jarak pematah arus... 79 Tabel 2.44 Variasi yang merupakan fungsi periode ulang... 81 Tabel 2.45 Nilai yang tergantung pada jumlah tahun pengamatan, Yn... 81 Tabel 2.46 Standar deviasi, merupakan fungsi dari n, Sn... 81 Tabel 2.47 Hubungan kondisi permukaan dengan koefisien hambatan/koefisien2 retardasi... 82 Tabel 2.48 Hubungan kondisi permukaan tanah dan koefisien pengaliran (C)... 83 Tabel 2.49 Hubungan debit aliran dengan kemiringan talud... 85 Tabel 2.50 Angka kekasaran Manning (n)... 86 Tabel 4.1 Potensi arus lalu lintas jalan namu ukur batas karo... 94 Tabel 4.2 Pertumbuhan LHR kendaraan jalan namu ukur batas karo... 95 Tabel 4.3 Volume Jam Perancangan Jalan Namu Ukur Batas Karo Tahun 2015.. 97 Tabel 4.4 Volume lalu lintas jalan namu ukur batas karo dalam satuan smp/jam... 98 Tabel 4.5 Volume kendaraan tahun tinjauan jalan namu ukur batas karo xvii
(kendaraan/jam)... 98 Tabel 4.6 Volume kendaraan tahun tinjauan jalan namu ukur batas karo (smp/jam)... 99 Tabel 4.7 Analisis derajat kejenuhan jalan namu ukur batas karo... 100 Tabel 4.8 Koordinat... 101 Tabel 4.9 Sudut tikungan... 107 Tabel 4.10 Elevasi tanah asli dan elevasi rencana as jalan... 130 Tabel 4.11 Data titik PVI... 132 Tabel 4.12 Perhitungan elevasi titik pada lengkung vertical cembung... 135 Tabel 4.13 Perhitungan elevasi titik pada lengkung vertical cembung... 138 Tabel 4.14 Data lalu lintas rata-rata (LHR)... 139 Tabel 4.15 Data CBR... 140 Tabel 4.16 Perhitungan CBR secara Standard Deviasi... 144 Tabel 4.17 Koefisien limpasan... 149 Tabel 4.18 Data curah hujan... 151 Tabel 4.19 Perhitungan intensitas curah hujan... 152 Tabel 4.20 Perhitungan Cut and Fill... 164 xviii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Jarak pandang mendahului... 16 Gambar 2.2 Daerah bebas samping di tikungan, untuk Jh < Lt... 17 Gambar 2.3 Derah bebas samping di tikungan, untuk J h > L t... 17 Gambar 2.4 Bentuk tikungan Full Circle (FC)... 25 Gambar 2.5 Bentuk tikungan Spiral Circle Spiral (SCS)... 26 Gambar 2.6 Bentuk tikungan Spiral Spiral (SS)... 28 Gambar 2.7 Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SCS... 30 Gambar 2.8 Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe FC... 30 Gambar 2.9 Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SS... 31 Gambar 2.10 Pelebaran pada tikungan... 38 Gambar 2.11 Lajur pendakian tipikal... 42 Gambar 2.12 Jarak antara dua lajur pendakian... 42 Gambar 2.13 Lengkung parabola sederhana... 43 Gambar 2.14 Lengkung vertikal cembung... 46 Gambar 2.15 Lengkung vertikal cekung... 46 Gambar 2.16 Susunan lapisan konstruksi perkerasan lentur... 50 Gambar 2.17 Korelasi DDT dan CBR... 67 Gambar 2.18 Contoh Nomogram untuk Menentukan ITP... 71 Gambar 2.19 Batas daerah yang diperhitungkan... 83 Gambar 3.1 Diagram alir tugas akhir... 89 Gambar 4.1 Diagram perhitungan pertumbuhan lalu lintas... 94 Gambar 4.2 Trase jalan tanpa skala... 102 Gambar 4.3 Tikungan PI 1... 112 Gambar 4.4 Superelevasi PI 1... 112 Gambar 4.5 Daerah bebas samping PI1... 113 Gambar 4.6 Tikungan PI 2... 119 Gambar 4.7 Superelevsi PI2... 119 Gambar 4.8 Daerah bebas samping tikungan PI2... 120 Gambar 4.9 Tikungan PI 3... 126 xix
Gambar 4.10 Superelevsi PI 3... 127 Gambar 4.11 Daerah bebas samping tikungan PI3... 128 Gambar 4.12 Profil potongan memanjang jalur jalan PVI1... 133 Gambar 4.13 Profil potongan memanjang suatu jalur jalan... 136 Gambar 4.14 Susuna perkerasan metode analisa komponen... 146 Gambar 4.15 Tampak atas luasan pengaliran air... 147 Gambar 4.16 Potongan Melintang Daerah Pengaliran... 148 Gambar 4.17 Kurva basis... 154 Gambar 4.18 Dimensi saluran drainase... 157 Gambar 4.19 Typical cross section Sta 74+100... 158 Gambar 4.20 Typical cross section Sta 74+100... 160 Gambar 4.21 Typical cross section Sta 74+150... 161 Gambar 4.22 Typical cross section Sta 74+150... 163 xx
DAFTAR NOTASI AASHTO a a` α BURDA BURTU BURAS C CESA Ci Co CS CT d d1 dr DS D` h Dtjd Dmaks DDT e E Ec Ei em : Association Of American State Highway and Transportation Official : Koefisien Relatif : Daerah Tangen : Sudut Azimuth : Laburan Aspal Dua Lapis : Laburan Aspal Satu Lapis : Laburan Aspal : Kapasitas jalan : Akumulasi ekivalen beban sumbu standar : Koefisien Distribusi : Kapasitas Dasar : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus : Jarak : Pembacaan lendutan awal : Pembacaan lendutan akhir : Derajat Kejenuhan : Tebal lapis perkerasan : Sudut luar tikungan : Perbedaan Tinggi : Derajat lengkung terjadi : Derajat maksimum : Daya dukung tanah : Superelevasi : Daerah kebebasan samping : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan : Superelevasi maksimum xxi
en Eo Es Ev f F FCcs FCSF FCSP FCw FC 6,SF FC 4,SF FK FKTBL fm Fo Fp HRS Ho Ht i I ITP Jd Jh k K LASTON : Superelevasi normal : Derajat kebebasan samping : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran : Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran : Koefisien gesek memanjang : (disebut faktor F), faktor variasi tingkat lalu lintas perseperempat jam dalam satu jam : Faktor penyesuaian ukuran kota : Faktor penyesuaian akibat besarnya side friction (hambatan samping) : Faktor penyesuaian pemisahan arah : Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas : Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan 6 lajur : Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan 4 lajur : Faktor Keseragaman : Faktor koreksi tebal lapis tambah penyesuaian : Koefisien gesek melintang maksimum : Faktor koreksi tebal lapis tambah/overlay : Faktor Penyesuaian : Hot Roller Sheet/Lapis Tipis Aspal Beton : Tebal lapis tambah sebelum dikoreksi temperatur rata-rata tahunan : Tebal lapis tambah Laston setelah dikoreksi temperatur rata-rata tahunan : Kelandaian melintang : Pertumbuhan lalu lintas : Indeks Tebal Perkerasan : Jarak pandang mendahului : Jarak pandang henti : Absis dari p pada garis tangen spiral : (disebut faktor K), faktor volume lalu lintas jam sibuk : Lapis Aspal Beton xxii
L : Panjang lengkung vertikal Lc : Panjang busur lingkaran LAPEN : Lapis Penetrasi Macadam LATASBUM : Lapis Tipis Aspal Buton Murni LABUSTAG : Lapis Aspal Buton Agregat LATASIR : Lapis Tipis Aspal Pasir LEA : Lintas Ekivalen Akhir LEP : Lintas Ekivalen Permulaan LER : Lintas Ekivalen Rencana LET : Lintas Ekivalen Tengah Ls : Panjang lengkung peralihan Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif Lt : Panjang tikungan m : Jumlah masing-masing jenis kendaraan MR N O p Q θc θs PI PLV PPV PTV R Rren Rmin S SC S-C-S SS : Modulus Resilien : Faktor hubungan umur rencana dengan perkembangan lalu lintas : Titik pusat : Pergeseran tangen terhadap spiral : Arus Total : Sudut busur lingkaran : Sudut lengkung spiral : Point of Intersection, titik potong tangen : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal) : Titik perpotongan tangen : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal) : Jari-jari lengkung peralihan : Jari-jari rencana : Jari-jari tikungan minimum : Standar Deviasi : Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran : Spiral-Circle-Spiral : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan xxiii
Ss S-S ST T Tc TC TPRT Ts TS Tt TT UR V Vr VJP VLHR Xs Y Ys : Jarak pandang henti : Spiral-Spiral : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus : Waktu tempuh : Panjang tangen circle : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran : Temperatur perkerasan rata-rata tahunan untuk daerah/kota tertentu : Panjang tangen spiral : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral : Panjang tangen total : Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen (jam) : Umur Rencana : Kecepatan : Kecepatan rencana : Volume Jam Perencanaan : Volume Lalu Lintas Harian Rencana : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan : Faktor penampilan kenyamanan : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik xxiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan sebagai prasarana transportasi sangat dibutuhkan bagi masyarakat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas harus dapat memenuhi kebutuhan akan jalan misalnya dengan menambah jaringan yang ada. Sedangkan dari segi kualitasnya diharapkan diperoleh suatu struktur perkerasan jalan yang mampu melayani lalu lintas sesuai dengan umur yang direncanakan. Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan sumber potensi daerah adalah melalui pembangunan jalan. Hal ini dikarenakan fungsi jalan sebagai prasarana transportasi dapat mempermudah pergerakan manusia, jasa dan barang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Selain itu, pembangunan jalan juga dapat menciptakan keseimbangan dan pemerataan antar daerah di Sumatera Utara. Tetapi dalam pelaksanaan pembangunan jalan tidak selalu berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan pembangunan jalan membutuhkan dana yang besar, sedangkan keterbatasan dalam hal pendanaan menjadi kendala yang sedang dihadapi pemerintah saat ini. Oleh karena itu, peningkatan terhadap program pembangunan jalan perlu dilakukan, mengingat tidak semua program pembangunan jalan dapat dilakukan secara serentak yang disebabkan oleh terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah. Persyaratan dasar suatu jalan pada hakekatnya adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata, konstruksi yang kuat sehingga dapat menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Selama masa layan, jalan juga memerlukan pemeliharaan intensif untuk jangka panjang. Pada dewasa ini, perkembangan pertumbuhan lalu lintas berkembang pesat. Oleh sebab itu, dirasakan perlu untuk mengadakan pembangunan jalan yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari jalan itu sendiri. Dengan alasan di atas dan untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat selama masa 1
perkuliahan maka penulis mengambil judul dalam laporan tugas akhir ini Perancangan Jalan Pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo Sta 74+100 s.d Sta 75+000. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari perancangan pembangunan jalan Namu Ukur Batas Karo Sta 74+100 s.d Sta 75+000 ini adalah: 1. Berapa nilai perhitungan Kapasita Jalan pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000? 2. Bagaimana perancangan Geometrik yang sesuai pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000? 3. Bagaimana perhitungan tebal lapis perkerasan pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000dengan menggunakan Metode Analisis Komponen SNI 1732-1989-F? 4. Berapa dimensi drainase yang akan dirancang untuk Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000? 5. Berapakah volume galian dan timbunan pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000? 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan laporan perancangan pembangunan jalan ini penulis tidak membahas tentang manajemen, time schedule, tentang pengujian lab material, box culvert, gorong-gorong, dinding penahan, jembatan,mencari intensitas curah hujan, pelaksanaan proyek, desain geometrik perkotaan dan Rencana Anggaran Biaya. Penulis juga membatasi permasalahan pada peencanaan kapasitas jalan, perencanaan Geometrik, perencanaan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan Metode Analisa Komponen, perencanaan dimensi drainase dan 2
perhitungan volume galian dan timbunan, berdasarkan data-data yang diperoleh dari Proyek. 1.4 Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui berapa kepadatan lalulintas pada Jalan Namu Ukur Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000 sampai tahun 2035; 2. Untuk mengetahui seperti apa desain geometrik Jalan Namu Ukur- Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000; 3. Untuk mengetahui tebal lapis perkerasan pada Proyek Pembangunan Jalan Namu Ukur-Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000, dengan Metode Analisis Komponen SNI 1732-1989-F; 4. Untuk mengetahui dimensi saluran drainase yang dibutuhkan pada ruas Jalan Namu Ukur- Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000; 5. Untuk mengetahui volume galian dan timbuna pada ruas Jalan Namu Ukur Batas Karo pada Sta 74+100 s.d Sta 75+000. 1.5 Manfaat Laporan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa yang akan membahas hal yang sama; 2. Pihak pelaksana yang akan melaksanakan proyek yang sama; 3. Penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun ke lapangan; 4. Langkah-langkah pengamatan, hasil-hasil perhitungan, dan data lain yang disajikan dalam laporan Tugas Akhir ini dapat berfungsi sebagai bahan masukan dan bahan bandingan, kelak bila melakukan kegiatan yang sama. 3
1.6 Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Dalam penulisan tugas akhir ini penulis memperoleh data antara lain: 1. Data LHR; 2. Data CBR; 3. Data Peta Situasi; 4. Data Curah Hujan. Selanjutnya Penulis melakukan studi kepustakaan sebagai bahan referensi pembahasan data. 1.7 Lokasi Studi Lokasi perencanaan adalah jalan Namu Ukur-Batas Karo Sta 74+100 s.d Sta 75+000, Sumatera Utara. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,batasan masalah, tujuan pembahasan, manfaat, metode pengumpulan data dan pengolahan data, lokasi studi, serta sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Berisi landasan teori mengenai umum, klasifikasi jalan, persyaratan ruang jalan, kajian lalulintas, kapasitas jalan, geometrik, konstruksi perkerasan lentur, dasar perhitungan dimensi saluran drainase dan galian timbunan. Bab 3 Metodologi Dalam bab ini dibahas mengenai metodologi penyusunan tugas akhir yang meliputi persiapan, tahap perencanaan, identifikasi masalah, pengamatan pendahuluan, perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data serta perencanaan. 4
Bab 4 Hasil Perancangan dan Pembahasan Hasil perancangan berupa hasil perancangan kapasitas jalan, hasil perancangan geometrik, perencanaan tebal perkerasan lentur metode analisa komponen SNI 03-1732-1989-F, perencanaan saluran drainase dan galian dan timbunan. Dan pembahasan berisi tentang perancangan kapsitas, perancangan geometrik, perancangan tebal perkerasan, perancagan saluran drainase dan perancangan galian timbunan. Bab 5 Penutup Berisikan simpulan dan saran. 5