LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar Uang 93% Pendapatan Tetap 0% Deposito 7% Saham 0% Harga Unit 1,688.16 PANIN Rp CASH FUND 0.41% 1.25% 6 bulan 2.61% 1 tahun 6.31% 0.41% 68.82% GRAFIK PANIN Rp CASH FUND 1,800 1.0% 1,700 0.8% 1,600 1,500 0.6% 1,400 0.4% 1,300 1,200 0.2% 1,100 0.0% 1,000 10-Mar-04 05-Sep-04 03-Mar-05 29-Aug-05 24-Feb-06 22-Aug-06 17-Feb-07 15-Aug-07 10-Feb-08 07-Aug-08 02-31- 26- -0.2% -0.4% Sesuai dengan strategi investasi fund ini yang fokus pada instrumen pasar uang yang terdiri dari SBI, deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun maupun reksa dana pasar uang, imbal hasil fund ini merefleksikan suku bunga SBI dan deposito dengan kelebihan pada faktor fleksibilitas penarikan dana jika dibandingkan dengan penempatan deposito. Panin Rp. Cash Fund adalah pilihan investasi yang tepat untuk investor yang menginginkan resiko yang paling rendah dibandingkan dengan jenis pilihan investasi lainnya karena instrumen pasar uang lebih tidak sensitif terhadap volatilitas pasar.
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp FIXED INCOME FUND Panin Rp Fixed Income Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil dan diharapkan melebihi bunga deposito melalui penempatan terutama pada instrumen pendapatan tetap. 12-Nov-2007 Pendapatan Tetap 94% Obligasi Pemerintah 94% Pasar Uang 6% Deposito - BII 2% Saham 0% Harga Unit 1,221.60 PANIN Rp FIXED INCOME FUND 2.17% 4.10% 6 bulan 4.93% 1 tahun 18.35% GRAFIK PANIN Rp FIXED INCOME FUND 2.17% 22.16% 1,290 10.0% 1,225 8.0% 1,160 6.0% 1,095 4.0% 1,030 2.0% 965 900 835 770 12-Nov-07 10-Feb-08 10-May-08 08-Aug-08 06-Nov-08 04-05- 03-01- 30-0.0% -2.0% -4.0% -6.0% -8.0% -10.0% Angka inflasi Desember yang jauh di bawah ekspektasi pasar serta penguatan memberikan dukungan kuat terhadap pasar obligasi Indonesia. Kondisi perekonomian yang sehat mendorong Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 6,5%. Rally terlihat di bulan Januari disebabkan derasnya aliran masuk dana asing. Permintaan kuat dari investor asing mendorong turun seluruh kurva imbal hasil. Pasar bergerak aktif ditengah tingginya minat investor asing yang menambah kepemilikan sebesar Rp. 5 triliun di paruh pertama bulan Januari. Memasuki paruh kedua bulan Januari, pasar mengalami sentimen bearish. Aksi profit taking yang terjadi di awal periode serta berita negatif dari Cina dan AS meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar. Likuiditas di pasar menipis seiring dengan ketiadaan arus dana asing. Pembalikan arah pergerakan kurva dipercepat oleh pergerakan yang diperdagangkan di level 9400. Terlepas dari sentimen negatif, minat beli tetap kuat seperti terlihat dari kemampuan pemerintah menggelar dua lelang di paruh kedua bulan ini. Lelang SUKUK berhasil diselenggarakan dengan bid to cover ratio 1,97 kali. Pemerintah menyerap Rp. 950 miliar dari lelang obligasi SUKUK bertenor 5, 7 dan 15 tahun dengan tingkat imbal hasil masing-masing 8.7%, 9.19% dan 10.52%. Dengan menurunnya persepsi tingkat risiko terhadap pasar berkembang terutama Indonesia yang menerima penilaian BB+ dari Fitch Ratings serta stabilisasi rupiah maka diperkirakan imbal hasil obligasi jangka panjang saat ini masih menawarkan tingkat premium yang menarik bagi investor asing.
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp MANAGED FUND Panin Lifevestlink - Managed Fund IDR bertujuan untuk memberikan hasil yang menarik dan optimal dalam jangka panjang melalui penempatan pada instrumen pendapatan tetap, pasar uang dan saham. 22-Nov-2000 Pendapatan Tetap 40% Obligasi Pemerintah 37% Saham 56% Telkom 7% Pasar Uang 4% Saham Astra Int'l 6% Bank Mandiri 6% United Tractor 4% Harga Unit 4,001.86 PANIN Rp MANAGED FUND 1.76% 6.71% 9.33% 55.22% 1.76% GRAFIK PANIN Rp MANAGED FUND 300.19% 4,500 4,150 3,800 3,450 3,100 2,750 2,400 2,050 1,700 1,350 1,000 30-Nov-00 11-Jul-01 19-Feb-02 30-Sep-02 11-May-03 20-Dec-03 30-Jul-04 10-Mar-05 19-Oct-05 30-May-06 08-Jan-07 19-Aug-07 29-Mar-08 07-Nov-08 18-27- 14% 11% 8% 5% 2% -1% -4% -7% Di bulan Januari, pasar saham Indonesia berbeda arah dengan pasar saham global. IHSG dan LQ-45 naik masing-masing 3,02% dan 2,44%, dibalik kekhawatiran investor global terhadap pengetatan likuiditas di Cina dan AS. Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia untuk long term foreign and local currency issuer default menjadi satu tingkat di bawah investment grade, dari BB menjadi BB+. Peningkatan tersebut mengakibatkan aksi beli disela-sela aksi profit taking besar-besaran di bulan Januari. Semua sektor di IHSG mencatat kinerja positif bulan ini dengan sektor jasa perdagangan terus memimpin pasar, diikuti oleh sektor agrikultur dan properti. Nilai rata-rata perdagangan harian melonjak 35% menjadi Rp. 3.951 milyar di bulan Januari. BUMI mengkontribusi 25% dari total perdagangan bulan Januari. Investor asing terus mendukung pasar saham Indonesia dengan membukukan net-beli sebesar Rp. 430 milyar. Sementara itu, tanda-tanda pemulihan ekonomi kemungkinan masih akan terus berlanjut di AS dan hal ini mendorong minat beli dan arus dana atas aset beresiko di bursa negara berkembang. Tanpa dibebani tingginya tingkat pengangguran dan dengan sehatnya neraca perbankan, di tahun 2010 perekonomian negara berkembang diperkirakan pulih lebih awal dan tumbuh lebih tinggi dibanding perekonomian negara maju. Peluang terjadinya pengetatan kebijakan ekonomi lebih awal di Asia justru akan menurunkan resiko bubble, membuat pola pertumbuhan ekonomi lebih sustainable, sehingga mengundang lebih banyak investor jangka panjang untuk masuk. Dengan latar belakang trend kenaikan hutang di negara maju, investor global akan lebih hati-hati dalam memilih tema investasi yang berpeluang menghasilkan outperformance. Karenanya, aliran dana asing ke Indonesia kemungkinan berlanjut, melihat ekonominya masih dapat tumbuh diatas 5%, sektor konsumsi di bursa masih dalam tahap pertumbuhan awal, rasio hutang pemerintah atas PDB relatif rendah (30%), cadangan devisa di posisi tertinggi US$70 miliar, dan surplus perdagangan berpeluang besar meningkatkan cadangan devisa beberapa tahun kedepan.
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp EQUITY FUND Panin Rp Equity Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang optimal melalui penempatan terutama pada instrumen ekuitas. 22-Nov-2000 Saham 88% Telkom 10% Pasar Uang 12% Astra Internasional 9% Pendapatan Tetap 0% United Tractor 6% Bank Mandiri 7% PGAS 6% Harga Unit 9,703.08 PANIN Rp EQUITY FUND 2.10% 9.08% 12.94% 97.28% 2.10% GRAFIK PANIN Rp EQUITY FUND 870.31% 11,600 10,400 9,200 23% 18% 8,000 6,800 5,600 13% 8% 4,400 3,200 2,000 800 30-Nov-00 11-Jul-01 19-Feb-02 30-Sep-02 11-May-03 20-Dec-03 30-Jul-04 10-Mar-05 19-Oct-05 30-May-06 08-Jan-07 19-Aug-07 29-Mar-08 07-Nov-08 18-27- 3% -2% -7% -12% Di bulan Januari, pasar saham Indonesia berbeda arah dengan pasar saham global. IHSG dan LQ-45 naik masing-masing 3,02% dan 2,44%, dibalik kekhawatiran investor global terhadap pengetatan likuiditas di Cina dan AS. Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia untuk long term foreign and local currency issuer default menjadi satu tingkat di bawah investment grade, dari BB menjadi BB+. Peningkatan tersebut mengakibatkan aksi beli disela-sela aksi profit taking besar-besaran di bulan Januari. Semua sektor di IHSG mencatat kinerja positif bulan ini dengan sektor jasa perdagangan terus memimpin pasar, diikuti oleh sektor agrikultur dan properti. Nilai rata-rata perdagangan harian melonjak 35% menjadi Rp. 3.951 milyar di bulan Januari. BUMI mengkontribusi 25% dari total perdagangan bulan Januari. Investor asing terus mendukung pasar saham Indonesia dengan membukukan net-beli sebesar Rp. 430 milyar. Sementara itu, tanda-tanda pemulihan ekonomi kemungkinan masih akan terus berlanjut di AS dan hal ini mendorong minat beli dan arus dana atas aset beresiko di bursa negara berkembang. Tanpa dibebani tingginya tingkat pengangguran dan dengan sehatnya neraca perbankan, di tahun 2010 perekonomian negara berkembang diperkirakan pulih lebih awal dan tumbuh lebih tinggi dibanding perekonomian negara maju. Peluang terjadinya pengetatan kebijakan ekonomi lebih awal di Asia justru akan menurunkan resiko bubble, membuat pola pertumbuhan ekonomi lebih sustainable, sehingga mengundang lebih banyak investor jangka panjang untuk masuk. Dengan latar belakang trend kenaikan hutang di negara maju, investor global akan lebih hati-hati dalam memilih tema investasi yang berpeluang menghasilkan outperformance. Karenanya, aliran dana asing ke Indonesia kemungkinan berlanjut, melihat ekonominya masih dapat tumbuh diatas 5%, sektor konsumsi di bursa masih dalam tahap pertumbuhan awal, rasio hutang pemerintah atas PDB relatif rendah (30%), cadangan devisa di posisi tertinggi US$70 miliar, dan surplus perdagangan berpeluang besar meningkatkan cadangan devisa beberapa tahun kedepan.
LAPORAN BULANAN - PANIN USD MANAGED FUND 14-Nov-2001 Minimum Investasi (Reguler) USD 200 Minimum Investasi (Single) USD 900 Minimum Top-Up USD 200 USD Panin USD Managed Fund bertujuan untuk memperoleh hasil investasi dan pendapatan berkala yang lebih kompetitif dibandingkan deposito dalam denominasi US Dollar melalui penempatan pada instrumen pendapatan tetap dan pasar uang. 5 Pendapatan Tetap 45% Obligasi Pemerintah Pasar Uang 55% Deposito Saham 0% Obligasi Korporasi Harga Unit 0.1783199558 PANIN USD MANAGED FUND 0.17% 0.54% 6.27% 15.94% 0.17% 45.91% GRAFIK PANIN USD MANAGED FUND 0.18400 3.7% 0.17600 0.16800 0.16000 3.2% 2.7% 0.15200 2.2% 0.14400 1.7% 0.13600 0.12800 0.12000 1.2% 0.7% 0.11200 0.2% 14-Nov-01 22-Jul-02 29-Mar-03 4-Dec-03 10-Aug-04 17-Apr-05 23-Dec-05 30-Aug-06 7-May-07 12-Jan-08 18-Sep-08 26-31- -0.3% Sentimen investor terhadap pasar obligasi selama bulan Januari 2010 masih cukup stabil walaupun imbal hasil mengalami penurunan. Pasar masih optimis akan pemulihan ekonomi global. Sementara itu, pemerintah juga menerbitkan global bond dengan jangka waktu 10 tahun sebesar USD 2 milyar dengan yield 6%. Rally pada pasar obligasi telah memperkecil credit default swap (CDS) Obligasi Negara Indonesia dari angka tertinggi 7,12% pada bulan Maret 2009 menjadi 1,88% pada pertengahan bulan Januari 2010.