RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS PEMBELAJARAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 196 JAKARTA. Jawab : Nilai dari. Jawab :.3.3 = 27

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

Barisan Dan Deret Arimatika

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

MODUL MATEMATIKA. Barisan dan Deret UNIVERSITAS NEGERI MANADO

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

6. PETA KONSEP (CONSEPT MAP) Konsep bilangan Himpunan Relasi biasa Relasi n ary

SILABUS PEMBELAJARAN

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

STATISTIKA SMA (Bag.1)

Notasi Sigma, Barisan, dan Deret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

E-learning matematika, GRATIS 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

log b = b logb Soal-Soal dan Pembahasan Matematika Dasar SBMPTN - SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 12 Juni 2012 Jawab: BAB II Logaritma

Sumber: Art & Gallery. 6. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

Definisi Integral Tentu

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

log b = b logb Soal-Soal dan Pembahasan Matematika Dasar SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 12 Juni 2012 Jawab: BAB II Logaritma

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Metode Interpolasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

2 BARISAN BILANGAN REAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB 12 BARISAN DAN DERET

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

SAP. Pertemu Materi Pokok Sub-Materi Tugas KBM Bentuk. Matriks. Projector/Vie proses penunjang. software. pembelajaran. Sistem

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

PENGARUH VARIASI PELUANG CROSSOVER DAN MUTASI DALAM ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KNAPSACK. Sutikno

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

DERET Matematika Industri 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIMENSI TIGA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

Persamaan Non-Linear

SILABUS PEMBELAJARAN. Pencapaian Kompetensi

Transkripsi:

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4. Megguaka kosep barisa da deret dalam pemecaha masalah. Kompetesi Dasar 4.1 Meetuka suku ke- barisa da jumlah suku deret aritmetika 3. Tujua Pembelajara a. Siswa dapat meemuka rumus barisa da deret aritmatika b. Siswa dapat meetuka suku ke- barisa aritmetika. c. Siswa dapat meghitug jumlah suku pertama barisa aritmetika 4. Materi Pembelajara Barisa da deret Aritmetika 5. Sumber/Baha/Alat a. Sumber dari baha ajar Matematika kelas XII IPS b. Alat : LKS buata guru 6. Metode : Diskusi, peugasa, ceramah iteraktif, taya jawab da presetasi 7. Lagkah-lagkah Pembelajara Pertemua ke-1 ( x 45 ) : Rumus Barisa da deret aritmetika No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka 1. Pedahulua a. Apersepsi 10 Guru memberika gambara mafaat materi barisa da deret dalam kehidupa sehari-hari. Guru memberika permasalaha sederhaa yag megarah kosep barisa da deret. Siswa diigatka kembali tetag pola bilaga yag telah dipelajari saat SMP b. Motivasi. Kegiata Iti a. Eksplorasi Apabila materi ii dikuasai dega baik, maka siswa diharapka dapat mejelaska arti, meetuka beda da rumus barisa bilaga da deret. Melalui metode taya jawab, siswa dimita utuk mejelaska arti barisa bilaga da deret yag mereka kei, megguaka cotoh cara/metode megatur taama (ligkuga hidup). Siswa dimita utuk mejawab soal yag 70 Rasa igi Madiri

No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka berkaita dega pola bilaga, barisa bilaga, da deret. Siswa medegarka pejelasa guru tetag ciri barisa aritmetika, cara meetuka beda, suku ke-,. b. Elaborasi Siswa dimita utuk megerjaka beberapa soal pada buku paket. Selama proses pegerjaa, guru memberika araha kepada siswa yag megalami kesulita. Guru memita beberapa siswa secara acak utuk meuliska jawaba di papa tulis. Guru megarahka siswa utuk memperbaiki jawaba, jika ada kesalaha. c. Kofirmasi Guru mempersilahka siswa utuk bertaya jika ada yag kurag dipahami. Guru memberika hal-hal yag belum dikei siswa. 3. Peutup Siswa membuat ragkuma materi. Siswa da guru melakuka refleksi Siswa diberika pekerjaa rumah (PR) dari soal-soal Latiha yag belum terselesaika di kelas atau dari referesi lai. 10 Rasa igi Madiri Pertemua ke- ( x 45 ): Rumus suku ke- da Jumlah Suku Barisa da deret aritmetika No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka 1. Pedahulua a. Apersepsi 10 Siswa diigatka kembali tetag arti barisa da deret aritmetika. Membahas PR b. Motivasi Apabila materi ii dikuasai dega baik, maka siswa diharapka dapat meetuka rumus suku ke-, suku tegah suatu barisa aritmetika, da meetuka rumus jumlah suku deret aritmetika.. Kegiata Iti a. Eksplorasi Melalui metode taya jawab, siswa dimita utuk mejelaska ciri barisa aritmetika. Siswa medegarka pejelasa guru tetag cara meetuka rumus suku ke-, suku tegah suatu barisa aritmetika, da meetuka jumlah suku deret aritmetika, disertai dega pemberia cotoh masalah pegatura 70 Rasa igi Madiri

No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka taama (ligkuga hidup) Siswa dimita utuk membaca pembahasa cotoh pada buku paket. b. Elaborasi Melalui metode taya jawab, siswa dimita utuk mejelaska pembahasa cotoh. Siswa dimita utuk megerjaka beberapa soal pada buku paket. Selama proses pegerjaa, guru memberika araha kepada siswa yag megalami kesulita. Guru memita beberapa siswa secara acak utuk meuliska jawaba di papa tulis. Guru megarahka siswa utuk memperbaiki jawaba, jika ada kesalaha. c. Kofirmasi Siswa da guru bersama-sama membahas soal yag belum terselesaika. Guru mempersilahka siswa utuk bertaya jika ada yag kurag dipahami. Guru memberika hal-hal yag belum dikei siswa. 3. Peutup Siswa membuat ragkuma materi. Siswa da guru melakuka refleksi Siswa diberika pekerjaa rumah (PR) dari soal-soal Latiha yag belum terselesaika di kelas atau dari referesi lai. 10 Rasa igi Madiri Pertemua ke-3 ( x 45 ) Latiha Madiri No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka 1. Pedahulua 10 a. Apersepsi b. Motivasi. Kegiata Iti Megigat kembali megeai materi tetag barisa da deret aritmetika. Apabila materi ii dikuasai dega baik, maka siswa diharapka dapat meyelesaika soal-soal yag berkaita dega barisa da deret aritmetika. Siswa dimita utuk meyiapka kertas latiha da peralata tulis secukupya di atas meja karea aka diadaka latiha. Siswa diberika lembar soal latiha. Siswa diigatka megeai waktu pegerjaa soal latiha, serta diberi perigata bahwa ada saksi bila siswa mecotek. 70 Rasa igi Madiri Guru megumpulka kertas latiha jika waktu pegerjaa soal latiha telah selesai. 3. Peutup 10 Rasa igi

No. Kegiata Belajar Waktu Nilai yag ditaamka Guru megigatka siswa utuk mempelajari materi berikutya yaitu barisa da deret geomtri. Madiri 8. Peilaia a. Jeis Peilaia : Tes Lisa, Tugas Kelompok, Tes Tertulis b. Betuk Soal/Istrume :Jawaba Sigkat, Piliha Gada, Uraia c. Soal/Istrume : Soal Uraia : 1. Dari suatu barisa aritmetika, u + u 7 = 6 da u 3 + u 5 =. Tetuka suku ke-100. Dikei barisa aritmetika 64, 61, 58, 55, a. Suku ke-berapakah yag berilai 5? b. Tetuka suku egatifya yag pertama 3. Hituglah jumlah semua bilaga asli a. atara 1 da 00 yag habis dibagi 4 b. atara 1 da 00 yag habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 5 4. Dikei jumlah suku pertama suatu deret aritmetika adalah S 3 5. a. rumus suku ke- b. suku pertama da beda 5. Tiga bilaga merupaka barisa aritmetika. Jika bilaga yag ketiga adalah 1 da hasil kali ketiga bilaga itu -10, tetuka bilaga pertama da kedua SOAL KEANEKARAGAMAN HAYATI (LINGKUNGAN HIDUP) 6. Dari susua 15 bibit sawo kecik yag ditaam di suatu laha diatur lurus dega cara urut. Taama pertama adalah sawo kecik, kemudia setiap uruta kelipata taama jeis apotek hidup, sedag setiap uruta ke-5 diberi taama jeis warug hidup, da yag laiya sawo kecik lagi. Tetuka bayak taama a. Jeis apotek hidup, b. Jeis warug hidup c. Sawo kecik Soal Piliha Gada : 1. Dikei barisa aritmetika 17, 14, 11,. Suku ke-10 dari barisa tersebut adalah. A. 7 B. 10 C. 13 D. 16 E. 19. Suatu barisa aritmetika dikei suku pertama 10 da suku ke-5 ya 8, maka beda dalam barisa tersebut adalah. A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7

3. Suatu barisa aritmetika dikei suku pertama 5 da suku ke-5 ya 3, maka rumus utuk suku ke- adalah. A. 5 + B. 5 C. 7 + D. 7 E. 7 5 4. Suatu barisa aritmetika dikei suku ke-3 ya 9 da suku ke-7 ya 81. Suku pertama da beda dalam barisa tersebut berturut-turut adalah. A. 3 da 1 B. 3 da 13 C. 4 da 1 D. 4 da 13 E. da 11 5. Dikei deret aritmetika 3 + 8 + 13 +. Jumlah 1 suku yag pertama adalah. A. 36 B. 363 C. 364 D. 365 E. 366 6. Jumlah deret aritmetika 40 + 38 + 36 + + adalah. A. 40 B. 410 C. 400 D. 390 E. 380 7. Jumlah bilaga cacah atara 1 da 150 yag habis dibagi dega 7 adalah. A. 1616 B. 1617 C. 1618 D. 1619 E. 160 8. (x ), (x + 5), da (x + ) membetuk barisa aritmetika jika x =. A. 8 B. 9 C. 10 D. 11 E. 1 SOAL KEANEKARAGAMAN HAYATI (LINGKUNGAN HIDUP) 9. Dalam melakuka peggatia media taama pada 10 pot bibit taama sawo kecik di sekolah selama se dilakuka selama lima kali, dimaa bayakya pot-pot bibit taama sawo kecik yag digati selama lima kali tersebut membetuk barisa aritmetika. Pada saat peggatia media taama ke-4, bayakya pot bibit taama sawo kecik yag digati jumlahya dua kali bayakya pot bibit taama sawo kecik pada saat peggatia pertama, maka bayakya pot bibit taama sawo kecik pada saat peggatia pertama adalah.... A. 1 B. 13 C. 14 D. 15 E. 16 10. Pada areal tertetu di sekolah ditaami bibit taama sawo kecik yag diatur berlapislapis. Pada lapisa ke-3, bayakya bibit taama sawo kecik ada 36. Jumlah bibit taama sawo kecik pada lapisa ke-5 da ke-7 adalah 144. Jika ada 10 lapisa bibit taama sawo kecik, jumlah semua bibit taama sawo kecik adalah..., A. 840 B. 660 C. 640 D. 630 E. 315 KUNCI JAWAB : Soal Uraia : 1. u + u 7 = 6 da u 3 + u 5 =. Tetuka suku ke-100 a + b + a + 6b = a + 7b = 6 a + b + a + 4b = a + 6b = b = 4 Substitusika ke persamaa (ii) maka a + 4 = a = - 1 Suku ke-100 = a + 99 b = - 1 + 99. 4 = - 1 + 396 = 395. Dikei a = 64, b = -3 a. 5 = 64 + ( 1) (-3) 5 = 64 3 + 3 3 = 4 = 14 b. X = 67 3 3 = 67 x ( kelipata 3) X = -

3. a. a = 4, b = 4, U = 196 U = a + ( 1)b 196 = 4 + ( 1).4 196 = 4 = 49 S a 49 4 196.00 4900 U 49 S b. Jumlah bilaga atara 1 da 00 yag habis dibagi 4 = S A 4900 Jumlah bilaga atara 1 da 00 yag habis dibagi 4 da 5 = S 0 40 60 80 100 10 140 160 180 900 B Jumlah bilaga atara 1 da 00 yag habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 5 = 4900 900 = 4000 1 1 U 3 5 3 3 5 3 6 U 3 1 b. Suku pertama = a U1 3.1 1 4 Suku kedua = U 3. 1 7, maka b = 7 4 = 3 1 4. a. S 3 5 maka S 1 3 1 5 3 5. Misal bilaga I = a Bilaga II = a + b Bilaga III = 1 Maka a. (a + b). 1 = - 10 da b = 1 a b a ab 10 a = 1 b 1 b 1 b b 10 0 144 48b 4b 1b b 10 0 b 36b 154 0 b 18b 77 0 b 7b 11 0 b 7 atau b 11 a 1 14 atau a 1 10 Jadi bilaga I = - da bilaga II = a + b = - +7 = 5 Atau bilaga I = - 10 da bilaga II = - 10 + 11 = 1 6. a. a =, b =, U = 14, =... U = a + ( 1)b 14 = + ( 1). 14 = = 6 Jadi bayak taama jeis apotek hidup = 6 b. a = 5, b = 5, U = 15, =... U = a + ( 1)b 15 = 5 + ( 1).5 15 = 5 = 5 Jadi bayak taama jeis warug hidup = 5

c. Bayak taama apotek hidup sekaligus warug hidup = bayakya bilaga kelipat da 5 yaitu 10, 0, 30, 40,..., 10 = 1 bilaga Jadi bayak taama sawo kecik = bayak semua taama bayak taama apotek hidup bayak taama warug hidup + bayak taama jeis apotek da warug hidup = 15 6 5 + 1 = 50 JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA 1. B. A 3. C 4. B 5. E 6. A 7. B 8. C 9. D 10. B PEDOMAN PENILAIAN : Soal Uraia : Skor maksimum omor 1 = 5 Nomor = 5 Nomor 3 = 10 Nomor 4 = 10 Nomor 5 = 10 Nomor 6 = 10 Jumlah skor maksimum = 50 Soal Piliha Gada : Skor tiap omor = 5 maka skor maksimum = 50 Jadi total skor maksimum semuaya = 100 Nilai = jumlah skor maksimum Megei Kepala Sekolah Yogyakarta, 5 Jauari 015 Guru Mata Pelajara, Drs. MIFTAKODIN, M.M BAKHRUN, S.Pd NIP. 19680813 19940 1 001 NIP. 19590118 198403 1 003