BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

Lingkup Metode Optimasi

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya, optimasi didefinisikan sebagai proses menentukan nilai minumum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENDAHULUAN. Latar Belakang

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I: PENDAHULUAN

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA KNAPSACK PROBLEM UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN BUAH KEMASAN KOTAK

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB III. Metode Penelitian

V. MENENTUKAN NILAI MINIMUM DARI SEBUAH FUNGSI OBJEKTIVE DGN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (GA)

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN VARIASI SELEKSI DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ALGORITMA MEMETIKA DALAM MEMPREDIKSI KURS VALUTA ASING. Untuk memberikan penjelasan mengenai prediksi valuta asing

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

BAB III. Solusi Optimal Permasalahan Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Algoritma Fuzzy Evolusi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

BAB III PENERAPAN ALGORITMA MEMETIKA DAN GRASP DALAM MENYELESAIKAN PFSP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Evaluasi Kinerja Genetic Algorithm (GA) dengan Strategi Perbaikan Kromosom Studi Kasus: Knapsack Problem

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

PENEMPATAN MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH UMUM DENGAN ALGORITMA GENETIK DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

PENYELESAIAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) PADA GRAF LENGKAP DENGAN ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN TEKNIK PRUFER SEQUENCES

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Konsep Algoritma Genetik

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

OPTIMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN SPESIFIKASI PC BERDASARKAN KEMAMPUAN FINANSIAL KONSUMEN

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

Strategi Menggunakan Algoritma Genetika

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun ajaran 2014/2015. 3.2. Lingkungan Pengembangan Lingkungan pengembangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: OS Windows 7 Ultimate 32 bit, Matlab R2009a. Perangkat keras : Laptop Acer Aspire V5-471, Processor Intel(R) Core(TM) i3-2365m CPU @1.40GHz, RAM 2 GB. 3.3. Tahapan Penelitian Kualitas keilmuan terlihat dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pada proses-proses penelitian yang telah direncanakan dengan baik. Proses penelitian

23 digunakan agar hasil penelitian mencapai optimasi pada berbagai keputusan riset. Gambar 3.1. menjelaskan bagaimana proses penelitian ini dilaksanakan. Gambar 3.1. Alur Penelitian.

24 3.3.1. Perancangan Algoritma Pada tahap ini, dibuat suatu model GA untuk menyelesaikan Knapsack problem. Pada implementasinya hanya terdapat tiga tahap, yaitu input data, proses perhitungan Knapsack problem dengan GA dan output solusi. Rancangan GA ditunjukkan pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Proses Optimasi Knapsack Problem dengan GA.

25 Gambar 3.3. Alur Pembangkitan Kromosom Gambar 3.4. Alur Mutasi

Gambar 3.5. Alur Crossover. 26

27 Gambar 3.6. Alur Decode. Jika diketahui total weight dari item terpilih melebihi kapasitas maka nilai penalti akan dibangkitkan menggunakan persamaan-persamaan berikut. a n w i i 1 n b w i x i 1 i diff min c, a c dist b c (3.1) (3.2) (3.3) (3.4) Prosedur strategi penalti : if b < c then begin penalti = 1 - dist/diff; if penalti <= 0 then penalti = 0.00001; fit_val(i)= fit_val(i) * penalti; end end end

Gambar 3.7. Alur Seleksi. 28

29 Gambar 3.8. Alur Elitism. 3.3.2. Implementasi Proses GA diawali dengan membangkitkan populasi awal yang direpresentasikan oleh bit string (0 dan 1) secara langsung pada ruang solusi feasible atau secara acak. Pada Knapsack problem ruang solusi feasible merupakan kromosom-kromosom yang dibangkitkan langsung pada daerah yang dianggap layak, yaitu kromosom-kromosom yang memenuhi constraint atau dengan kata lain kromosom-kromosom yang memiliki total berat item tidak melebihi

30 kapasitas Knapsack. Tiap populasi berisi 1000 kromosom. Satu kromosom berisikan gen-gen yang berjumlah sesuai dengan banyaknya item. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 Gambar 3.9. Representasi Kromosom pada Knapsack Problem. Gambar 3.9. merupakan representasi kromosom pada Knapsack problem dengan item berjumlah 10 item. Pada gen yang berisi bit 1, yaitu item ke-2, 3, 5 dan 10 merupakan item terpilih sebagai item yang dimasukkan ke dalam Knapsack, sedangkan gen yang berisi bit 0 mewakili beberapa item yang tidak terpilih untuk dimasukkan kedalam Knapsack. Berikut ini langkah-langkah proses GA untuk Knapsack problem : a. Merepresentasi kromosom pada Knapsack problem menggunakan binary encoding. Binary encoding merupakan pengkodean yang sering digunakan. Setiap kromosom berisikan string yang hanya terdiri dari bit 0 dan 1. Meskipun begitu tipe ini tidak begitu cocok pada beberapa permasalahan. b. Membangkitkan populasi awal. Pada penelitian ini, dilakukan pembangkitan kromosom dengan dua tipe. Tipe pertama, directed GA yaitu pembangkitan kromosom langsung pada ruang solusi feasible. Tipe kedua pembangkitan kromosom secara random. Kromosom dibangkitkan sebanyak 1000 kromosom, satu kromosom terdiri dari gen-gen yang merepresentasikan solusi atau sejumlah item. c. Memanipulasi kromosom dengan cara mutasi dan crossover. Kromosom dimanipulasi dengan crossover dan mutasi berdasarkan pada probability crossover = 0.80 dan probability mutation = 0.20.

31 d. Melakukan decode dengan cara menghitung fitness value dan total weight dari item terpilih. Fitness value dihitung berdasarkan fungsi tujuan seperti pada persamaan 2.1. Fungsi tujuan Knapsack problem ialah memaksimalkan profit. e. Mengevaluasi masing-masing kromosom dengan strategi penalti. Jika profit maksimum dan total weight dari item terpilih kapasitas, pada kondisi ini kromosom dinyatakan memenuhi constraint atau solusi yang layak (feasible), maka fitness value dikalikan dengan nilai penalti p x 1. Sedangkan pada kromosom yang tidak memenuhi constraint atau solusi yang tidak layak (infeasible), fitness value dikalikan dengan nilai penalti 0 p x 1. Nilai penalti berada pada interval 0 p x 1, agar ketika fitness value dikalikan dengan nilai penalti, fitness value akan menjadi lebih kecil. f. Melakukan tahap seleksi menggunakan Elitism dan Roulette Wheel. Proses ini dilakukan agar kromosom yang layak dapat lolos ke generasi selanjutnya. g. Melakukan iterasi sebanyak maksimum generasi. 3.3.3. Eksperimen (Pengujian) Tahap pengujian menggunakan benchmark test problem. Setiap test problem memiliki beberapa tipe data dengan jumlah data yang berbeda-beda. Parameter GA seperti probabilitas crossover dan mutasi, maksimum generasi ditentukan secara berurutan masing-masing 0,80 dan 0,20 serta 1000 generasi. Data yang digunakan berupa data weight, profit dan kapasitas Knapsack yang berasal dari website Kpacking yang dipublikasikan oleh Claudio Tanci dari Universitas Perugia. (n = jumlah item).

32 Tabel 3.1. Deskripsi Data*. No. Test Problem n Optimum 1 p01 10 309 2 p02 5 51 3 p03 6 150 4 p04 7 107 5 p05 8 900 6 dataset20_1000 20 4129 7 small 40 1149 8 medium 100 1173 9 p08 24 13549094 *https://code.google.com/p/kpacking/source/browse/trunk.