BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam dunia bisnis maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam cara. Perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba.

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. lagi persaingan juga semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha memperoleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang modern sekarang ini, kebutuhan akan sistem informasi bagi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan dalam berbagai bidang adalah pencapaian yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat, perusahaan semakin membutuhkan teknologi informasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat menyebabkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini banyak sekali terjadi permasalahan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan kompetitif dibandingkan dengan kompetitornya yang masih

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI FUTSAL PADA VINI VIDI VICI. : Nouvy Wulansari, Titi Dwijayanti dan Nia Prima Mulia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkanpun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DENKO WAHANA SAKTI

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap dunia bisnis yang semakin dominan membuat eksistensi teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan pesat pada saat ini. Kemajuan TI ini membuat para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang dalam pengambilan sebuah keputusan yang efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dalam perkembangan ekonomi saat ini, efektifitas dan efisiensi dalam

BINUS UNIVERSITY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT JENDERAL

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari kegiatan pencatatan tentang semua kejadian atau transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang dapat kita lihat disekeliling kita.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PT ADIMAS PUSPITA SERASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PENGIRIMAN PADA PT. SENTRA DISTRIBUSI KARGO SKRIPSI

MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi disusun sedemikian rupa sehingga mudah diakses, dapat

Universitas Bina Nusantara

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENYEWAAN MOBIL PADA GENERAL AFFAIRS GROUP OF MAGAZINE KOMPAS GRAMEDIA SKRIPSI. Oleh

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. peluang yang dimiliki tidak akan mampu dimanfaatkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1 Flowchart

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komputerisasi ini berperan penting di dalam dunia bisnis, dikarenakan penggunaan

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. permintaan yang juga bervariasi atas sumber daya yang diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masih bersifat manual yang membuat keterlambatan dalam pekerjaannya. Sistem

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML) APLIKASI PENJUALAN PADA TOKO BUKU (STUDI KASUS)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p6) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. Menurut Bodnar & Hopwood (2006, p8) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi. Bedasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem berbasis komputer yang merupakan subsistem dari SIM yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi akuntansi dan keuangan juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. 7

8 2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney & Steinbart (2009, p28-29) ada 6 komponen Sistem Informasi Akuntansi, yaitu : Orang yang mengoperasikan suatu sistem dan melakukan berbagai fungsi yang ada Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, yang melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas suatu organisasi. Data organisasi dan proses bisnisnya Software yang digunakan untuk memproses data organisasi Infrastruktur teknologi informasi, yang termasuk komputer, perangkat tambahan, dan jaringan. Perangkat komunikasi digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mengirim data dan informasi. Internal kontrol dan langkah-langkah keamanan menjaga data dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p7-8) ada 5 macam penggunaan informasi akuntansi, yaitu : Membuat Laporan Eksternal

9 Perusahaan menggunakan sistem infomasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para Investor, Kreditor, Dinas Pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain. Mendukung aktivitas rutin Para Manager memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. Contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke pelanggan. Mendukung pengambilan keputusan Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian. Perencanaan dan pengendalian Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. Menerapkan pengendalian internal Pengendalian Internal (Internal Control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

10 2.1.4 Pengertian Analisis Sistem Menurut Jones & Rama (2008, buku 2, p326), Analisis Sistem adalah fase berikutnya dari pengembangan sistem yang lebih detail dan memerlukan lebih banyak informasi dari pada investigasi sistem. Tujuan utama dari fase analisis sistem adalah untuk mengembangkan persyaratanpersyaratan detail bagi sistem baru. Menurut Bodnar & Hopwood (2006, p469), Analisis Sistem adalah proses memahami sistem yang telah ada sebelumnya dan permasalahan yang ada didalamnya, menggambarkan informasi yang dibutuhkan, dan menetapkan prioritas untuk kerja sistem berikutnya. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Analisis Sistem adalah tahap selanjutnya dari pengembangan sistem yang lebih terperinci dan memerlukan lebih banyak informasi untuk mengembangkan persyaratan-persyaratan terperinci bagi sistem baru dan memahami sistem yang telah ada sebelumnya dan permasalahan yang ada sebelumnya. 2.1.5 Pengertian Rancangan Sistem Menurut Jones & Rama (2006, p588), Rancangan Sistem merupakan fase ketiga dari siklus hidup pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk

11 menentukan realisasi fisik dari sistem tersebut (formulir, laporan, tabel, proses, dan sebagainya) dan memilih pemasok. 2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi berbasis Object Oriented 2.2.1 Pengertian Rich Picture Menurut Mathiassen et. al (2000, p 26) Rich Picture adalah gambar informal yang menyajikan pemahaman ilustrator dari sebuah situasi. 2.2.2 Unified Modelling Language (UML) 2.2.2.1 Pengertian UML (Unified Modelling Language) Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p78), Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, mevisualisasikan,, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. Menurut Pranoto (2010), UML digunakan untuk mensoesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan menstruktur segala sesuatu yang ditemukan dalam proses pembangunan sistem seperti orang yang terlibat dalam sistem, menggambarkan sistem bisnis, menggambarkan logika dari sistem, aktifitas dalam sistem, memperlihatkan bahasa pemrograman dalam sistem, menggambarkan skema database, dan memperlihatkan mekanisme penggunaan ulang komponen yang sudah ada.

12 Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah Bahasa visual yang dipakai untuk meganalisa, merancang sistem software, membuat model, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi dari sebuah bisnis. 2.2.2.2 UML Activity Diagram 2.2.2.2.1 Identifikasi Event Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p27-29), ada beberapa pedoman yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi event, yaitu : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggungjawab terhadap suatu aktivitas Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari 1 agen internal ke agen internal lainnya Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela atau diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai

13 alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan Gunakan 1 nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu 2.2.2.2.2 Pengertian Workflow Table Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p111) Workflow Table adalah tabel dengan dua kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan tindakan yang dilakukannya dalam suatu proses. Menurut Connoly & Begg (2005, p621 Workflow Table adalah suatu kegiatan yang melibatkan pelaksanaan tugas beberapa pelaku yang dilakukan oleh entitas pengolahan yang berbeda, yang mungkin orang atau sistem perangkat lunak, seperti Data Base Management System (DBMS), program aplikasi, atau sistem surat elektronik. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Workflow Table adalah tabel yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu proses atau kegiatan yang memungkinkan orang atau sistem. 2.2.2.2.3 Pengertian Activity Diagram

14 Menurut Lethbridge (2005, p486), Activity Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan urutan kegiatan, yang biasanya menunjukkan beberapa urutan. Menurut Bennet (2005, p 234) Activity Diagram merupakan sarana menggambarkan alur kerja yang dapat digunakan dalam berbagai cara. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah UML yang menggambarkan urutan kegiatan yang dapat digunakan dalam berbagai cara. 2.2.2.2.4 Klasifikasi Activity Diagram 2.2.2.2.4.1 Overview Actifity Diagram (OAD) Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p110) Overview Actifity Diagram adalah Suatu aktivitas UML yang menyajikan gambaran tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadiankejadian penting, urutan kejadian, dan aliran informasi antar kejadian. 2.2.2.2.4.2 Detailed Activity Diagram (DAD)

15 Menurut Jones & Rama (2008,buku 1, p110) Detailed Activity Diagram adalah Suatu diagram activitas UML yang menyediakan penyajian yang lebih detail dari aktifitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang disajikan dalam OAD. 2.2.2.3 Pengertian UML Class Diagram Menurut Lethbridge (2005, p489) Class Diagram adalah diagram UML yang terutama menunjukkan kelas dan asosiasi antara kelas-kelas Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p225) Class Diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel di SIA, hubungan antar tabel, dan sifat tabel. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML yang menunjukkan kelas yang digunakan untuk mendokumentasikan tabel pada SIA, hubungan antar tabel, dan sifat tabel. 2.2.2.4 Pengertian Use Case Diagram

16 Menurut Lethbridge (2005, p517) Use Case Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan aktor, Usecase dan hubungannya. Menurut Bennett (2005, p20) Use Case Diagram adalah Menampilkan usecase dan aktor yang menunjukkan hubungan di antara mereka. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan hubungan antar aktor 2.2.3 Rancangan Database 2.2.3.1 Pengertian Rancangan Database Menurut Connoly & Begg (2005, p291) Desain Database adalah proses atau menciptakan desain yang akan mendukung sebuah misi perusahaan dan tujuan misi dari sistem database yang akan dibutuhkan. Menurut Perry & Schneider (2005, p145) Rancangan Database adalah Database yang dirancang dengan baik yang secara akurat membangun operasi suatu perusahaan adalah penting untuk keberhasilan setiap sistem database yang dirancang untuk memaintenance informasi akuntansi. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Rancangan Database adalah proses yang

17 dirancang untuk memenuhi misi dan tujuan perusahaan untuk keberhasilan sistem database yang digunakan untuk memperbaiki sistem informasi akuntansi 2.2.3.2 Pengertian SQL Server Menurut Chong et.al (2008, p33), SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengambil dan memodifikasi data dalam database relasional. 2.2.4 Form 2.2.4.1 Pengertian Form Menurut Perry & Schneider (2005, p209) Form menampilkan informasi dari satu atau lebih banyak tabel yang mudah dimengerti dalam format yang menarik di layar komputer Menurut Jones & Rama ( 2008, buku 1, p354) Formulir adalah dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna dengan data. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Form adalah dokumen terpola yang dapat diisi dengan tabel dalam format yang mudah dipahami dan dapat diisi data oleh pengguna. 2.2.4.2 Jenis-jenis Form

18 Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p323-325) Jenisjenis formulir input terdiri dari 3, yaitu : - Formulir Entry satu record digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu - Formulir Entry bentuk Tabel digunakan untuk memasukkan banyak record di satu tabel - Formuir Entry Multitabel digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel 2.2.5 Rancangan Layar 2.2.5.1 Pengertian Rancangan Layar Menurut Booch (2005, p515), Interface adalah tampilan luar dari kelas, objek, atau modul, yang menekankan abstraksi sementara, struktur dan rahasia dari perilakunya. 2.2.5.2 Pengertian Visual Basic Menurut McMonnies (2004, p21) dalam kasus vb.net, aplikasi program yang disebut sebagai solusi yang dikembangkan sehingga penggunaan dari arsitektur yang mendasar dapat diterapkan. 2.2.6 Rancangan Laporan 2.2.6.1 Pengertian Rancangan Laporan

19 Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p 295), Laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun. Menurut Perry & Schneider (2005, p231) Laporan yang digunakan dalam aplikasi database akuntansi untuk menyediakan hasil hardcopy yang dibutuhkan saat membandingkan subtotal dan data yang ditemukan pada pelanggan dan data penagihan Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Rancangan Laporan adalah Laporan penyajian data yang tersusun dan digunakan dalam aplikasi database untuk menyediakan copy output untuk membandingkan data yang ditemukan pada pelanggan dan data tagihan. 2.2.6.2 Crystal Report Menurut Peck (2003,p2),Crystal Report sebagai penyedia semua alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan presentasi atas laporan yang berkualitas. 2.2.7 Navigation Diagram

20 Menurut Mathiassen et.al (2000,p344) Diagram Navigasi adalah jenis khusus dari Diagram Statechart yang berfokus pada dinamika keseluruhan dari antarmuka pengguna. 2.3 Teori Khusus 2.3.1 Pengertian Jasa Menurut Kotler & Amstrong (2008, p204) Layanan adalah suatu aktivitas pada setiap kegiatannya menawarkan satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. 2.3.2 Karakteristik Jasa Menurut Kotler & Amstrong (2008, p225-226) Karakteristikkarakteristik jasa adalah: 1. Intangibility Jasa tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli. 2. Inseparibility Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedia manapun. 3. Variability Kualitas layanan tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan, dimana, dan bagaimana. 4. Perishability

21 Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan dikemudian hari atau digunakan. 2.3.3 Arus Transaksi Bisnis pada Perusahaan Jasa Menurut Warren et.al (2005,buku 1,p70-71), transaksi terjadi bermula ketika manager atau karyawan memberikan persetujuan atau otorisasi atas transaksi. Kemudian transaksi tersebut dilakukan. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen yang menjelaskan perincian transaksi. Dokumen-dokumen inilah yang kemudian menjadi dasar untuk menganalisis dan mencatat transaksi. 2.3.4 Pengertian Kontraktor 2.3.4.1 Main Kontraktor Menurut Clough et al.(2005,p3) Kontraktor utama yang juga dikenal sebagai kontraktor umum, adalah perusahaan bisnis yang dalam kontrak dengan pemilik untuk pembangunan proyek, baik secara keseluruhan atau untuk beberapa kontraktor khusus bagian. Kontraktor utama adalah partai yang menyatukan semua yang memiliki elemen beragam dan masukan dari presesi konstruksi ke dalam upaya, tunggal terkoordinasi. 2.3.4.2 Sub Kontraktor

22 Menurut Clough et.al (2005,p4) Sub kontraktor adalah perusahaan konstruksi yang memiliki kontrak dengan kontraktor utama untuk melakukan beberapa aspek pekerjaan kontraktor utama. 2.3.5 Pengertian Konstruksi Menurut Peurifoy et.al (2011,p1) Konstruksi adalah tujuan akhir dari desain konstruksi ke dalam struktur yang dapat dicapai oleh seseorang dan mesin. 2.3.6 Pengertian Kontrak Konstruksi Menurut Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007 (2007, PSAK no 34), Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan pengguna pokok. 2.3.7 Kategori Kontraktor Menurut Clough (2005, p5-6), Bidang konstruksi adalah penggunaan dan bentuk dari banyak jenis struktur yang dihasilkannya. Empat divisi Utama : - Konstruksi Residental

23 Residental, atau perumahan, konstruksi meliputi pembangunan rumah keluarga tunggal, kondominium, town house multiunit, dan apartemen bertingkat tinggi. - Konstruksi Bangunan Konstruksi bangunan termasuk bangunan-bangunan, selain dari perumahan, yang digunakan untuk kelembagaan, pendidikan, industri ringan, tujuan komersial, sosial, agama, pemerintah, dan rekreasi. - Rekayasa Konstruksi Rekayasa konstruksi adalah kategori sangat luas dan mencakup struktur yang direncanakan dan dirancang oleh para insinyur. Kategori ini termasuk struktur-struktur yang berkaitan desain lebih dengan pertimbangan fungsional yang artistic dan yang melibatkan bahan lapangan seperti batu, baja, aspal, beton, kayu, dan pipa. - Konstruksi Industri Industri proses konstruksi meliputi pembangunan proyek asosiasi dengan pembuatan atau produksi produk komersial atau jasa. Struktur semacam itu membutuhkan pendekatan yang sangat teknis dan sering dibangun besa besaran oleh perusahaan kontraktor khusus yang melakukan kedua desain dan konstruksi lapangan 2.3.8 Pengertian Contract system

24 Menurut Clough et.al (2005,p8) Pemilik proyek konstruksi mengusulkan memiliki banyak pilihan yang tersedia tentang bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Memang benar bahwa pemilik publik harus sesuai dengan berbagai persyaratan hukum dan administrasi. Tetapi dalam hal ini proses konstruksi merupakan salah satu yang menawarkan banyak pilihan prosedur negosiasi pemilik. Dalam hal ini biasanya menyelesaikan pekerjaan konstruksi, kontraktor utama masuk ke dalam kontrak dengan pemilik. Kontrak menjelaskan secara rinci sifat pembangunan yang akan dicapai dan layanan yang akan ditampilkan. Kontraktor wajib melakukan pekerjaan penuh sesuai dengan dokumen kontrak, dan pemilik diharuskan membayar iklan kontraktor yang disetujui. Pengalaman menunjukkan bahwa pemilik sering dapat mengurangi biaya konstruksi mereka dengan memberikan pemikiran yang lebih dengan jenis kontrak yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan tujuan. Kemungkinan untuk proses konstruksi sukses adalah pemilik belajar bijaksana dan menyeluruh sebelum proses pertimbangan. Resiko selama pembangunan lapangan adalah masalah penting. Pilihan kontrak adalah kekuatan baik kontraktor atau pemilik menanggung sebagian besar resiko. Masing-masing jenis kontrak ini memiliki keuntungan, tetapi ada variasi yang membagi risiko konstruksi untuk pihak yang paling dapat mengelola dan mengendalikan. 2.3.9 Pengertian Biaya Estimasi

25 Menurut Clough et. al (2005,p76) Memperkirakan konstruksi adalah kompilasi dan analisis dari banyak item yang mempengaruhi dan berkontribusi terhadap biaya proyek. Memperkirakan, yang dilakukan sebelum kinerja fisik dari pekerjaan, memerlukan studi rinci dokumen penawaran dan kondisi situs. Hal ini juga melibatkan analisis yang cermat dari hasil penelitian untuk sampai pada penilaian mungkin paling akurat dari biaya kemungkinan, konsisten dengan waktu penawaran yang tersedia dan keakuratan dan kelengkapan informasi yang disampaikan. Biaya konstruksi diperkirakan untuk melayani berbagai proses, dan sebagian besar kredit untuk keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan kontraktor dapat dianggap berasal dari keterampilan dan kecerdasan, atau kekurangan itu, staff yang memperkirakan. Jika perusahaan kontraktor mendapatkan pekerjaan dengan penawaran kompetitif, perusahaan harus menjadi penawar rendah pada jumlah yang memadai dari proyek itu tawaran jika ingin tinggal di bisnis. Namun, pekerjaan itu tidak harus memperoleh harga begitu rendah yang mustahil untuk menyadari keuntungan yang wajar dari mereka. Dalam suasana persaingan yang ketat, persiapan penawaran realistis dan seimbang membutuhkan sepenuhnya dalam penilaian baik dan keterampilan memperkirakan. Kontraktor diharapkan dapat memberikan pemilik dengan informasi biaya muka handal, dan kemampuan untuk melakukannya menentukan dalam ukuran besar kemampuannya terus menarik klien pemilik.

26 2.3.10 Tipe Kontrak Konstruksi Menurut Clough et.al (2005, p 135) Meskipun ada berbagai jenis kontrak konstruksi, mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Satu kelompok termasuk kontrak-kontrak dimana pemilik memilih kontraktor berdasarkan penawaran yang kompetitif, dan yang lainnya termasuk orangorang di mana pemilik negosiasi kontrak langsung dengan kontraktor kontrak yang dipilih. Banyak pemilik konstruksi publik, serta bekerja swasta banyak, jatuh dalam kategori pertama. Sebuah unit - harga kontrak, yang kedua dari dua jenis, yang diambil berdasarkan perkiraan jumlah dari item pekerjaan tertentu dan harga satuan untuk setiap item. Sehubungan dengan kompetitif-kontrak penawaran, pemilik kadang memilih kontraktor untuk biaya-ditambah-kontrak biaya menggunakan credensial kontraktor, dengan pertimbangan kompetitif diberikan untuk jumlah biaya kontraktor mengusulkan. 2.3.11 Pengertian Progress Payments Menurut Clough (2005, p 146) Ini adalah adat bahwa proyekproyek lebih dari durasi sangat terbatas memerlukan pemilik atau pemberi pinjaman konstruksi untuk melakukan pembayaran periodik atau pembayaran kembali biaya untuk kontraktor selama masa konstruksi. Hal ini biasanya tidak praktis dan tidak diinginkan bagi kontraktor untuk membiayai

27 pembangunan dari sumber dayanya sendiri. Karena kontraktor sering beroperasi pada dana pinjaman, persyaratan pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak ia sangat penting. Kontraktor harus membuat aplikasi untuk pembayaran kemajuan sejumlah diresepkan hari sebelum jatuh tempo, atau pada saat penyelesaian fase dirancang dari pekerjaan. Dalam kasus yang pertama, setiap pembayaran didasarkan pada nilai 0, pekerjaan diletakkan di tempat, termasuk yang dilakukan oleh subkontraktor selama periode waktu ditentukan. Dalam kasus terakhir, jumlah yang tetap uang atau ditunjuk persentase dari jumlah total kontrak jatuh tempo karena setiap tahap konstruksi diharapkan selesai. 2.3.12 Pengertian gedung Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, P425) gedung adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga, dan sebagainya. 2.3.13 Pengertian Instalasi

28 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, P539) Perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang dipasang pada posisinya dan siap digunakan.