BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Analisis Eksternal 5.1.1.1. Karakteristik industri laboratorium dapat dilihat dari berbagai segi. Market size yang meningkat dapat dilihat dari perkembangan industri. Perkembangan industri yang meningkat memiliki prospek yang bagus untuk meningkatkan jumlah pelanggan di industri laboratorium. Regulasi pemerintah yang mewajibkan seluruh pelaku industri yang menghasilkan limbah cair untuk memeriksakan limbahnya secara rutin minimal satu kali dalam satu bulan merupakan faktor pendorong bermunculannya laboratorium baru menjadi semakin pesat. Jumlah pesaing di industri laboratorium bertambah dengan pesat tiga tahun terakhir, sedangkan produk yang ditawarkan relatif sama. Peluang dan ancaman yang sama besarnya memberikan tantangan bagi laboratorium-laboratorium penguji kualitas air untuk lebih mencari cara untuk menarik pelanggan. 5.1.1.2. Berdasarkan hasil dari analisis lima kekuatan bersaing, dapat diketahui bahwa ancaman dari pendatang baru mengambil porsi yang besar dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah 90
laboratorium yang signifikan, hal ini karena investor melihat peluang yang besar di industri laboratorium, modal yang cukup besar dan persyaratan untuk menjadi laboratorium terakreditasi tidak menghalangi pendatang baru untuk terjun di industri laboratorium. Pemasok dalam industri laboratorium adalah perusahaan/distributor penyedia bahan kimia, alat gelas, dan alat instrument. Semakin banyak pemasok di industri laboratorium saat ini membuat daya tawar menawar menjadi rendah. Industri atau perusahaan yang menghasilkan limbah cair dalam proses produksinya merupakan pembeli dari produk jasa laboratorium. Semakin terbukanya informasi mengenai biaya jasa analisis tiap laboratorium, serta semakin mudahnya meminta informasi mengenai kualitas laboratorium (berdasarkan jumlah parameter yang sudah terakreditsi), maka pembeli memberikan daya tawar yang tinggi. Laboratorium yang telah ada saat ini selalu meningkatkan kualitas layanan jasanya, dengan berlomba-lomba mengikuti uji profisiensi. Hal tersebut membuat persaingan antar industri laboratorium menjadi sangat ketat. Produk substitusi di industri laboratorium belum berkembang, sehingga ancaman dari produk substitusi di industri laboratorium ini masih rendah. 5.1.1.3. Key success factor dalam industri laboratorium yaitu pada kualitas keakuratan dan kecepatan hasil serta layanan jasa berupa kompetensi personil dan keramahan kepada pelanggan. 91
5.1.1.4. Driving forces dalam industri laboratorium adalah pertumbuhan industri yang terus meningkat yang merupakan pengguna jasa laboratorium, serta didukung oleh regulasi pemerintah yang mewajibkan pelaku industri penghasil limbah cair untuk memeriksakan limbahnya. Hal ini berakibat pada banyaknya industri penghasil limbah cair yang membutuhkan jasa analisis kualitas air, hal ini membuat permintaan untuk produk jasa penguji analisis kualitas air menjadi meningkat. Dengan meningkatnya permintaan, maka hal ini dapat menarik pendatang baru di industri laboratorium yang membuat persaingan menjadi lebih ketat. 5.1.2. Analisis Lingkungan Internal Laboratotium PJT II memiliki kekuatan dan kelemahan pada sisi produksi, pemasaran, teknologi informasi, sumber daya manusia, serta keuangan. Kekuatan laboratorium PJT II terletak pada personel yang ramah dan kompeten, penggunaan metode valid, brand image yang kuat serta proses produksi yang transparan. Pengambilan sampel uji yang terencana membuat produksi menjadi efisien. Kelemahan laboratorium PJT II terletak pada proses produksi yang lama, tidak ada personel khusus pemasaran, alat-alat instrument pengujian masih belum mutakhir, kurangnya personil administrasi dan analis, serta Reward and punishment belum berjalan dengan baik, serta teknologi informasi yang belum maksimal. 92
5.1.3. Evaluasi Strategi yang Berlaku Setelah dilakukan analisis eksternal dan internal, maka didapatkan hasil bahwa pengelolaan laboratorium PJT II dengan menggunakan strategi yang berlaku saat ini masih kurang efektif. Sebaiknya laboratorium PJT II merevisi sebagian strategi lamanya dengan mempertimbangkan ancaman dan peluang yang ada serta berdasarkan dengan kekuatan dan kelemahan internal, sedangkan strategi menaikkan tarif di tahun 2013 dirasa masih wajar, karena adanya peningkatan biaya produksi. 5.1.4. Perumusan Strategi Berdasarkan analisis internal dan eksternal yang telah dilaksanakan, kemudian dianalisis menggunakan matriks SWOT, maka strategi alternatif yang dianggap tepat untuk dilaksanakan oleh laboratorium PJT II adalah perluasan pasar, investasi peralatan instrument, memperketat sistem penilaian karyawan, menetapkan tarif harga spesial untuk pelanggan dengan kontrak satu tahun, penyederhanaan proses produksi dengan memanfaatkan teknologi informasi, menambah personil dan memberikan pelatihan terutama mengenai pemasaran. 5.2. SARAN Setelah melakukan penelitian mengenai strategi bersaing pada industri laboratorium penyedia jasa kualitas air, maka penulis memberikan saran untuk laboratorium PJT II adalah sebagai berikut: 93
1. Segera melakukan investasi peralatan instrument. Negosiasi dan pembelian saat pameran akan mendapatkan harga yang lebih murah. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan nilai asumsi, didapatkan nilai NPV yang positif di tahun ke-5 dengan hanya menambah 20 sampel uji perbulan. 2. Segera melakukan rekrut karyawan terutama untuk posisi: analis, pemasaran, dan administrasi serta berikan pelatihan yang sesuai, sehingga personil laboratorium dapat melakukan tugas dengan fokus, maka distinctive competence berupa tenaga analis yang kompeten tetap dapat dipertahankan oleh laboratorium PJT II. 3. Segera melakukan inovasi teknologi informasi. Memanfaatkan teknologi informasi dengan memperpendek rantai proses dapat mempercepat proses menghasilkan data. Kumpulan rekapan hasil analisis berupa kumpulan kertas, membuat proses penginputan data tidak dapat dilakukan dalam waktu yang sama oleh beberapa orang. Oleh karena itu pembuatan sistem rekapan melalui komputer bertujuan agar penginputan dapat dilakukan oleh beberapa orang pada waktu yang sama, sehingga proses pengumpulan data menjadi lebih cepat. 4. Segera merevisi tarif dengan cara memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan dengan kontrak satu tahun. Pelanggan di industri laboratorium sensitif terhadap harga, didukung dengan kemudahan memperoleh informasi mengenai kualitas dan harga dari beberapa laboratorium. Program harga khusus untuk kontrak jangka panjang ini 94
bertujuan untuk menarik pelanggan dan agar pelanggan tidak mudah pindah ke laboratorium lain. 5. Segera melakukan perluasan pasar. Selama ini WTP (Water Treatment Process) kawasan industri Cibitung, Cikarang, Karawang, Cikampek dan Purwakarta rutin mengujikan limbahnya ke laboratorium PJT II. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan mempromosikan laboratorium PJT II kepada seluruh tenant yang berada dalam kawasan industri tersebut untuk juga mengujikan limbahnya ke laboratorium PJT II. 6. Segera mempertegas pelaksanaan reward and punishment. Ketegasan dalam memberikan penghargaan dan hukuman bagi karyawan dapat memacu motivasi bagi karyawan. Pencapaian hasil kerja melewati target yang diharapkan harus segera diberikan penghargaan, jangan sampai karyawan mengeluh jika produksi meningkat karena tidak mendapatkan tambahan penghasilan yang sesuai. Usulan diatas sangat relevan untuk segera diimplementasikan, karena menunda pelaksanaan perbaikan kinerja dan layanan akan memberikan kesempatan kepada laboratorium penguji kualitas air lainnya untuk terlebih dulu mengambil potensi pasar yang sangat besar tersebut. 95