BAB 1 PENDAHULUAN. kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah penduduk Indonesia, terlebih di kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang terus bertambah tersebut, mempengaruhi kondisi lingkungan yang semakin merosot serta kebutuhan air bersih yang semakin meningkat. Hal ini sangat kontras terlihat pada kota-kota besar, salah satunya di Jakarta. Menurut salah satu portal berita online Indonesia, menginformasikan bahwa masa depan air bersih di Jakarta akan semakin mengecewakan jika tidak dibangun instalasi pengelolaan air minum. Diperkirakan dalam 10 tahun mendatang, ketika jumlah penduduk diprediksi menjadi 12 juta jiwa, dibutuhkan air bersih 2.1 kubik per hari. Hingga saat ini PAM masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan air warga Jakarta, dimana air tanah yang dijadikan alternatif keadaannya cukup buruk.(jaringnews, 2013, para.3) Direktur Teknis PAM Jaya Hendry Limbong (Jaringnews, 2013, para.3) mengemukakan, Wilayah DKI Jakarta kekurangan air bersih sebesar tujuh kubik atau liter per detik. Jumlah itu diperkirakan bakal meningkat pada tahun 2015, yakni sekitar 10 kubik atau liter per detik. Keterbatasan tersebut juga disebabkan oleh jumlah instalasi yang dimiliki PAM masih sangat terbatas, 1

2 dimana hanya memiliki 6 instalasi yang belum dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu. Kebutuhan air bersih yang berbanding terbalik dengan ketersediaan air bersih tersebut menjadi peluang yang cukup baik untuk perkembangan industri AMDK. Selain memenuhi kebutuhan akan air bersih, AMDK juga memberikan kepraktisan dibandingkan harus mengolah air dari PAM terlebih dahulu hingga layak untuk dikonsumsi. Selain itu, perubahan pola hidup bagi manusia dalam era modern yang serba instan ini juga membuka peluang baik untuk industri AMDK. Alasan kebutuhan akan efisiensi dalam kehidupan penduduk, membuat setiap industri berusaha untuk menciptakan produknya menjadi lebih praktis untuk digunakan, dimana salah satunya pada industri air minum. Peluang baik untuk industri AMDK tersebut dengan cepat ditangkap oleh banyak perusahaan, dimana dari tahun ke tahun terlihat pertumbuhan industri AMDK ini menjadi semakin padat. Menurut ketua umum Asrim (Asosiasi Industri Minuman Ringan) Farchad Poeradisastra (Bisnis, 2013, para.1) saat ini, AMDK sudah ada sekitar 800 perusahaan dimana terus bertambah mengimbangi pertumbuhan kebutuhan AMDK tersebut dari masyarakat Indonesia. Jika pada tahun 1973 baru diproduksi 6 juta liter, maka pada tahun 2010, Indonesia sudah memproduksi 14,7 miliar liter AMDK. Untuk tahun 2012 diperkirakan jumlah AMDK yang sudah diproduksi telah mencapai 17,2 miliar liter air. Sementara jumlah industry yang memproduksi AMDK pada tahun 2010 baru sebanyak 473 perusahaan dengan merek, sekarang sudah ada sekitar 800 perusahaan yang memproduksi AMDK. 2

3 Padatnya persaingan dalam industri AMDK ini sebagian besar dikuasai oleh beberapa perusahaan besar. Hendro Baroena (Beritasatu, 2012, para.5), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan AMDK Indonesia (Aspadin) mengatakan bahwa dari sekian banyak pemain di industri ini, hanya sekitar 10 perusahaan yang menguasai 60% pangsa pasar AMDK, seperti misalnya Aqua, Club, Pure Life, Ades, Prima, Cleo, dan Vit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sekitar 800 perusahaan bersaing secara sempurna untuk merebut pangsa pasar dengan strateginya masing-masing. Walaupun memiliki peluang yang sangat baik, namun kepadatan dalam industri ini membuat persaingan semakin sulit untuk digeluti. Tidak sedikit perusahaan baru yang memasuki industri ini dan dengan segera menutup usahanya karena tidak mampu mempertahankan perusahaannya untuk bersaing dengan perusahaan AMDK lainnya. Keadaan industri yang seperti ini membutuhkan strategi bersaing yang tepat untuk suatu perusahaan agar mendapatkan posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan pesaing lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat bahwa industri AMDK cukup banyak diminati untuk memenuhi kebutuhan air yang permintaanya juga semakin meningkat. Banyaknya perusahaan dengan menjual produk yang homogen akan menciptakan suatu struktur persaingan pasar yang sempurna. Persaingan sempurna akan membentuk standarisasi produk melalui mekanisme 3

4 pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli memiliki kekuatan yang tidak begitu kuat untuk menawarkan produknya. CV. Harazaki merupakan salah satu perusahaan AMDK yang beroperasi di Bogor, dengan pangsa pasar pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009, dimana masih tergolong perusahaan yang sangat baru dalam industri ini. Melihat padatnya perkembangan persaingan industri AMDK ini, maka menciptakan tantangan besar bagi CV. Harazaki untuk dapat ikut bersaing memperebutkan pangsa pasar secara khusus pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai perusahaan yang baru, CV. Harazaki masih memiliki banyak keterbatasan, seperti dalam jalur distribusi, keefektifan pemasaran, keoptimalan produksi, yang berlandaskan pada penentuan strategi perusahaan. Strategi CV. Harazaki dapat dikatakan belum matang, karena masih mengikuti trend pola strategi dari perusahaan AMDK yang sudah berjalan sebelumnya. Dalam upayanya untuk tetap mempertahankan usaha AMDK dan memperbesar pangsa pasarnya di tengah persaingan yang semakin kompetitif, maka perusahaan ini membutuhkan suatu strategi yang lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan AMDK lainnya. Strategi bersaing tersebut akan dibentuk berdasarkan analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan dalam perusahaan maupun luar perusahaan, yang dikombinasikan untuk mencari apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta ancaman dan peluang perusahaan untuk bersaing. 4

5 1.3 Pertanyaan Penelitian adalah : Adapun hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini diantaranya a. Seperti apakah lingkungan eksternal perusahaan dilihat dari lingkungan makro berdasarkan aspek regulasi, perekonomian, sosial dan teknologi, serta lingkungan industri AMDK melalui analisis Five Forces yang dapat mempengaruhi industri tersebut? b. Apakah Key Success Factor dari industri AMDK yang dapat mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lainnya? c. Seperti apakah lingkungan internal perusahaan melalui analisis value chain, berdasarkan aktivitas primer dan aktivitas pendukung dari CV. Harazaki? d. Bagaimanakah hasil analisis SWOT yang dipetakan dalam matriks internal eksternal berdasarkan hasil analisis eksternal dan internal perusahaan CV. Harazaki? e. Bagaimanakah perumusan strategi berdasarkan hasil analisis? 5

6 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini, diantaranya adalah: a. Menganalisis faktor eksternal perusahaan dilihat dari lingkungan makro berdasarkan aspek regulasi, perekonomian, sosial dan teknologi serta eksternal mikro berdasarkan Five Forces Model. b. Menganalisis Key Success Factor yang menjadi kunci dari perusahaan untuk dapat unggul bersaing dalam industri AMDK. c. Menganalisis faktor internal perusahaan melalui analisis value chain, berdasarkan aktivitas primer dan aktivitas pendukung dalam perusahaan. d. Menganalisis SWOT dari perusahaan, serta memetakannya dalam matriks internal-eksternal untuk mengetahui posisi perusahaan dalam menentukan strategi perusahaan. e. Merumuskan strategi perusahaan berdasarkan hasil alternatif strategi dari matriks SWOT. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini, adalah: a. Diharapkan dapat memberikan pertimbangan kepada perusahaan untuk merumuskan strategi yang tepat bagi CV. Harazaki untuk bersaing dalam industri AMDK. 6

7 b. Dapat menjadi bahan dasar informasi dan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya. Dimana informasi yang akan diberikan adalah mengenai data dan hasil analisis internal dan eksternal perusahaan, yang dapat menyimpulkan kekuatan dan kelemahan perusahaan terutama pada industri AMDK. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lingkungan industry AMDK, pada CV. Harazaki pada periode sejak dimulainya perusahaan ini (2009) hingga tahun Penelitian tersebut dilakukan melalui analisis-analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dimana untuk analisis lingkungan eksternal makro, batasan penelitian dilakukan seperti berikut : a. Regulasi dari industri AMDK yang berlaku di Indonesia. Dimana penelitian fokus pada peraturan-peraturan yang memuat tentang persyaratan pendatang baru untuk memasuki industri ini. Peraturan tersebut memuat persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun sebuah pabrik manufaktur yang memproduksi AMDK di Indonesia. b. Isu ekonomi yang akan dianalisis adalah dari kekuatan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing, serta pertumbuhan tingkat perekonomian penduduk khususnya di daerah Jakarta dan Bogor. c. Isu sosial mengenai penduduk khususnya pada wilayah Jabodetabek yang merupakan pangsa pasar CV. Harazaki. 7

8 d. Isu teknologi yang akan dianalisis yakni mengenai perkembangan teknologi yang mendukung proses produksi serta administrasi dalam industri AMDK. Sedangkan untuk batasan penelitian analisis lingkungan eksternal mikro / industri, dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi industri AMDK, mengenai ancaman yang timbul dari pendatang baru, ancaman yang timbul dari barang subtitusi, analisis terhadap kekuatan tawar menawar dari pemasok, kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan analisis terhadap persaingan industri AMDK di Indonesia, khususnya untuk wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Untuk analisis terhadap lingkungan internal, dilakukan terhadap aktivitas primer dan pendukung dari kegiatan operasional CV. Harazaki. 1.7 Sistematika Penulisan Peneliti membagi menjadi lima bagian (BAB) dalam penulisan penelitian ini, diantaranya adalah : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisikan berbagai hal-hal yang mendasar megenai penelitian, seperti yang dipaparkan dalam sub bab latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian. 8

9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka merupakan pengembangan dari tinjauan pustaka yang telah ditulis pada proposal tesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan mengulas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ditambah dengan pemaparan profil perusahaan yang menjadi obyek (subyek) penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan berisikan hasil analisis dan pembahasan, yaitu keterkaitan antara konsep dan teori dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. Dalam hal ini ditujukan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal dari CV. Harazaki, mengidentifikasi strategi bersaing yang tepat untuk CV.Harasaki dalam bersaing di industry AMDK. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan penelitian mengenai hasil analisis lingkungan eksternal dan internal dari CV. Harazaki dan hasil identifikasi strategi bersaing yang dapat digunakan oleh CV. Harazaki untuk menghadapi perusahaan-perusahaan AMDK lainnya. Selanjutnya 9

10 juga ditujukan untuk para peneliti bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. 10

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri minuman yang semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam bentuk usaha untuk lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri

BAB 1 PENDAHULUAN. juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia cukup menjanjikan namun juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri yang mencapai 230

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. Di sisi lain, untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2007, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, yang akan mengubah ASEAN menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia saat ini memiliki peluang bisnis yang baik, dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat akan air mineral terus mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK sangat banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Adapun pemberian nama atau merek itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), pasar industri AMDK di

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), pasar industri AMDK di BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) masih agresif dalam menyuntikkan modal di dalam negeri. 1 Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi industri perbankan nasional saat ini menunjukkan perkembangan yang positif didukung dengan kinerja rentabilitas dan efisiensi yang tergolong baik. Hal

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Grafik Kebutuhan AMDK Nasional Sumber: bareksa.com, 2015

Gambar I. 1 Grafik Kebutuhan AMDK Nasional Sumber: bareksa.com, 2015 Milyar Liter BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan selalu meningkatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan populasi manusia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan zaman. Pada awalnya pertumbuhan populasi manusia relatif lambat, tetapi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan pada bab ini menguraikan sebuah evaluasi kinerja dan strategi yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan mengenai analisis faktor lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-harinya harus selalu memenuhi keperluannya untuk hidup sehat, salah satunya adalah dengan minum air mineral. Sekitar 70% tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri skin care termasuk industri yang menjanjikan saat ini. Industri ini tidak luput dari kecantikan dan kosmetik. Karena sudah bisa dipastikan bawah orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan air minum pun terus meningkat. Di lain pihak, kenaikan jumlah penduduk tidak selaras dengan kuantitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, termasuk dalam bidang industri. Perkembangan industri menyebabkan persaingan dalam memasarkan produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Pendeknya, setiap manusia yang masih hidup membutuhkan air untuk minum. Bahkan para ahli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang dinamis dalam lingkungan industri, membuat perusahaan harus melakukan refleksi terhadap keadaan perusahaan saat ini. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu kebutuhan terpenting dari kehidupan. Saat ini air sangat terancam. Saat industri menghasilkan limbah berbahaya yang di buang langsung

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii LEMBAR

Lebih terperinci

2.4. Penelitian Terdahulu... 42

2.4. Penelitian Terdahulu... 42 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi INTISARI... xii ABSTRACTS...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014, Indonesia menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pebisnis ritel, baik lokal maupun asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat pesat di Indonesia baik itu industri skala kecil maupun skala besar menjadi sebuah gambaran betapa banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Di Indonesia banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi PT. AQUA Golden Mississippi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.i DAFTAR TABEL..ix DAFTAR GAMBAR.xi DAFTAR LAMPIRAN.xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian..7 1.5 Sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis air minum mineral saat ini semakin prospektif dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman pertumbuhan ekonomi juga semakin pesat di indonesia, sehingga banyak persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang konstruksi berperan membangun struktur dan infra struktur di suatu negara. Infrastruktur yang memadai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen sehingga perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlambatan pada tahun 2014 yaitu hanya tumbuh sekitar 3,7% (Investor Daily

BAB I PENDAHULUAN. perlambatan pada tahun 2014 yaitu hanya tumbuh sekitar 3,7% (Investor Daily BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan industri farmasi Indonesia telah mengalami perlambatan pada tahun 2014 yaitu hanya tumbuh sekitar 3,7% (Investor Daily 2015) dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada saat ini harus memiliki keunggulan dalam menjalankan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu produk yang bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan lingkungan pemasaran mengalami perubahan yang dramatis

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan lingkungan pemasaran mengalami perubahan yang dramatis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ide utama konsep pemasaran adalah mengerahkan segala kapabilitas perusahaan untuk menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilainilai konsumen secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daftar Isi

DAFTAR ISI Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik konsumen. Dalam menghadapi persaingan antar produk Air

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik konsumen. Dalam menghadapi persaingan antar produk Air BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya, Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) menjadi barang konsumsi yang sulit dipisahkan dalam keseharian masyarakat. Air Mineral Dalam Kemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global, Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan

Lebih terperinci

secara modern (online), keduanya mampu meningkatkan daya jual sapi. Saat ini pemasaran secara online telah terbukti lebih efektif dalam hal

secara modern (online), keduanya mampu meningkatkan daya jual sapi. Saat ini pemasaran secara online telah terbukti lebih efektif dalam hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK.. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. i ii iii KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR... vi x DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia Analisis understanding..., Ratu Kania Puspakusumah, FE UI, 2009.

1 Universitas Indonesia Analisis understanding..., Ratu Kania Puspakusumah, FE UI, 2009. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kimia pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian di Indonesia dan sudah berkembang pesat. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara yang kaya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Industri perbankan merupakan suatu industri yang sangat mengutamakan pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat memunculkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Terlebih pada era globalisasi sekarang ini, sangat memungkinkan persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Preferensi konsumen dapat terbentuk melalui pola fikir konsumen yang di dasarkan oleh beberapa alasan yang mana terdapat pengalaman yang di peroleh sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 mendatang, Indonesia harus mempersiapkan diri dalam semua sektor baik dari segi masyarakat, pemerintahan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern akan memberikan dampak positif berkaitan dengan bisnis bagi perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Karakteristik industri ritel yang tidak begitu rumit membuat sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan perubahan pada pasar dan teknologi sangatlah cepat dan berpengaruh dalam dunia bisnis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, termasuk aktivitas bisnis. Salah satu konsekuensi globalisasi dalam dunia bisnis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan baik dalam aktivitas bisnis. Perusahaan perusahaan makro

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan baik dalam aktivitas bisnis. Perusahaan perusahaan makro BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Seluruh aspek kehidupan masyarakat saat ini sudah dipengaruhi oleh perkembangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat seiring dengan adanya pergeseran fungsi minuman,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Untuk menganalisa lingkungan industri pada perusahaan, akan dibagi menjadi dua lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Pada lingkungan internal peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan farmasi secara berkelanjutan terus melakukan inovasi menawarkan produk-produk baru, membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin canggih maka dunia usaha juga mengalami perkembangan yang luar biasa. Muncul perusahaan-perusahaan baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan

BAB I PENDAHULUAN. dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banoe (2003) mengatakan musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet tidak dapat dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman

BAB I PENDAHULUAN. internet tidak dapat dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat, peran internet tidak dapat dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia saat ini menciptakan persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya.

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha atau bisnis baja ringan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya. Ditengah kondisi

Lebih terperinci

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang 1. BAB I 2. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data retail audit AC Nielsen untuk periode tahun 2012, PT Mead Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang berada di peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri furniture Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka ragam, antara lain kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mengenal dan membutuhkan air, Seperti teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mengenal dan membutuhkan air, Seperti teori BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakangPermasalahan Pada dasarnya semua orang mengenal dan membutuhkan air, Seperti teori kebutuhan (physical needs) yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, dimana air minumtergolongkebutuhanfisiologiataukebutuhandasar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan PENDAHULUAN Pada bab I akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan. Pada latar belakang dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia tahun 2013 mencapai lebih dari 63 juta polis. Melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste), produknya unik, konsumen loyal, bersifat konsumtif, segmen pasar usia produktif dan maskulin,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya perubahan signifikan pada pasar semen di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun. Perubahan komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarah pada sistem perekonomiaan Indonesia ke makanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama korporasi dalam setiap industri adalah mencari cara bagaimana menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan bisnisnya untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA MAKALAH MANAJEMEN Usaha kecil menengah Air Mineral (AMIDIS) NAMA : Andi Stellanovia Syulkri NIM : 01214046 FAKULTAS : EKONOMI MANAGEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2015 Kata Pengantar Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terlebih lagi bagi perusahaan yang sudah menjadi leader dalam bidangnya, akan terus berupaya untuk mempertahankan pasar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Terlebih lagi bagi perusahaan yang sudah menjadi leader dalam bidangnya, akan terus berupaya untuk mempertahankan pasar mereka. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi seperti saat ini perkembangan dunia usaha sangatlah pesat sekali, tidak hanya dari segi pertumbuhan dunia usaha. Persaingannyapun juga ikut berkembang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini industri asuransi tidak kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi tetap mencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci