BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

RINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan sedang memasuki

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1. Analisis pengukuran..., Gita Dinarsanti, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. kesehatan (RPJPK) tahun dalam tahap ke-3 ( ),

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI

RINGKASAN EKSEKUTIF SRI WIDAYATI, SYAMSUL MA ARIF BUNASOR SANIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

dalam Pulap:

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

IMPLEMENTASI MODEL MANAJEMEN STRATEGI DAN BALANCED SCRECARD PADA SISTEM MANAJEMEN MASJID DI KABUPATEN CILACAP

Potensi & Risiko Pengusahaan Wilayah Sungai, Studi Kasus PJT1. Sapri Pamulu, Ph.D.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI

IT SCORECARD JURUSAN SISTEM INFORMASI, ITS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Strategi Sekretariat Daerah Tahun Halaman 9

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

IT Scorecard Jurusan Sistem Informasi. Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.Kom

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA RSUP SANGLAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu:

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SOPPENG

KATA SAMBUTAN Akses pelayanan kesehatan rujukan yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu bentuk sektor publik yang merupakan bagian dari perekonomian

Terwujudnya Ketahanan Pangan Berbasis Usahatani Sebagai. Andalan dan Penggerak Pembangunan Ekonomi Kerakyatan"

RENSTRA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG Renstra Poltekes Bandung

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

PERSIAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PADA PENGELOLAAN USAHA KECIL (Studi Kasus: PP. Kecap Maja Menjangan, Majalengka)

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN. 6.1 Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan. daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan demikian pemerintah

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

Transkripsi:

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi dan tata nilai sebagai berikut : 1. VISI : Visi BBLK Makassar yaitu: Menjadi Pusat Rujukan dan Uji Kualitas Laboratorium yang Handal di Kawasan Timur Indonesia. Visi tersebut mengandung makna bahwa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan Uji kualitas (Quality Control) terhadap pelayanan laboratorium di wilayah binaannya. 2. MISI : Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tersebut di atas, maka ditetapkan misi, sebagai berikut: a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan kemitraan b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah binaan. c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium kesehatan. 13

3. TATA NILAI : Wujud pelayanan yang diharapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan adalah dengan menanamkan budaya Melayani sebelum diminta melalui penerapan nilai nilai: a. Care, yaitu menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan baik pelanggan eksternal maupun internal. b. Share, yaitu kesulitan dan kemudahan dalam menghadapi masalah sehari-hari seyogyanya dapat disampaikan kepada yang lain. c. Fair, yaitu selalu terbuka dalam memberi maupun menerima informasi dan saling menghargai serta menghormati pendapat orang lain. B. Aspirasi stakeholders inti Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana teknis (UPT) vertikal, seyogyanya dapat memenuhi harapan-harapan pada stakeholders inti. Beberapa stakeholders inti BBLK Makassar antara lain: 1. Kantor Pusat (Ditjen BUK Kemenkes) 2. Pemerintah Provinsi dankabupaten/kota 3. Pelanggan Internal BBLK. Pelanggan Eksternal BBLK 1

Adapun harapan-harapan dari stakeholders inti BBLK dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel Harapan Stakeholder Inti Komponen Stakeholder Harapan Kekhawatiran Kantor Pusat (Ditjen BUK Kemenkes) Adanya Pembinaan wilayah regional dan uji kualitas dibidang laboratorium Kesehatan Kemampuan SDM yang tersedia Pemda Provinsi, Kab/Kota Adanya jejaring kerja Dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana Pelanggan Internal Meningkatnya kesejahteraan pegawai Penerimaan yang tidak memenuhi target Pelanggan Eksternal Pelayanan yang baik Pelayanan kurang berkualitas C. Tantangan Strategis Untuk memenuhi harapan-harapan dari stakeholders inti dan untuk mencapai visi lima tahun kedepan, maka BBLK Makassar dihadapkan pada beberapa tantangan strategis yang harus dilalui. Adapun tantangan strategis yang akan dihadapi oleh BBLK lima tahun ke depan antara lain: 1. Kompetensi SDM yang tersedia belum memenuhi standar BBLK. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana serta Peralatan yang belum optimal 1

3. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan yang belum menjangkau ke semua instalasi/unit. Budaya Kinerja Pegawai belum sesuai harapan. Tata Kelola layanan laboratorium yang belum memadai 6. Cakupan layanan jejaring belum optimal 7. Mutu layanan laboratorium yang belum terstandar 8. Sistem rujukan yang belum berjalan secara optimal 9. Peran BBLK sebagai penyelenggara PME Nasional belum optimal 10. Tingkat kepuasan stakeholders masih rendah D. Benchmarking Ada 2 Laboratorium yang menjadi rujukan dalam penyusunan Rencana Strategi Bisnis ini, yaitu : 1. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai laboratorium yang terakreditasi dan banyak dilibatkan sebagai laboratorium rujukan nasional. 2. Laboratorium NHCRI sebagai laboratorium yang banyak berorientasi pada laboratorium biomolekuler dimana saat ini Dinas Kesehatan membutuhkan laboratoium rujukan yang mampu melaksanakan pemeriksaan specimen pada kasus-kasus KLB. 16

E. Analisis SWOT Untuk mendapatkan suatu potret mengenai keadaan organisasi saat ini dilakukan dengan cara analisa SWOT. Pemetaan dilakukan terhadap bidang pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan serta sarana/prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan peninjauan dan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan Strategis Internal Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi. Faktor-faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara sinergis dan efisien. Berdasarkan kajian Analisis Lingkungan Internal terdapat beberapa hal yang merupakan unsur kekuatan adalah : a. Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia b. Terakreditasi ISO 1702 :200 c. Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia d. Ketersediaan SDM e. Tata laksana organisasi sesuai dengan tuntutan kinerja f. Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU) g. Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium 17

Adapun unsur kelemahan adalah : a. Produk layanan belum dikenal masyarakat luas b. Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi c. Kemampuan SDM d. Organisasi belum berorentasi bisnis e. Pendapatan BBLK belum optimal f. Utilisasi peralatan kurang optimal g. Penataan gedung belum optimal Lingkungan Strategis Eksternal Sedangkan berdasarkan Analisis Lingkungan Eksternal, yang merupakan unsur peluang adalah : a. Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan b. Permintaan customer yang cukup besar c. Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan d. Adanya permintaan formasi SDM dari Kantor Pusat e. Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli ) f. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan g. Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium 18

Yang merupakan unsur ancaman yaitu : a. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan b. Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol c. Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer d. Adanya pengurangan subsidi pemerintah e. Adanya persaingan tarif f. Tuntutan fasilitas yang lebih baik g. Perkembangan teknologi yang sangat cepat Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal BBLK Makassar No LINGKUNGAN INTERNAL Bobot Rating Nilai KEKUATAN Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia Terakreditasi ISO 1702 :200 0,122 0,122 0,9 0,61 Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia Tersedia SDM 0,10 0,17 3 0,2 0,3 Tata laksana organisasi seauai dengan tuntutan kinerja 0,17 3 0,3 Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU) 0,200 0,8 Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium 0,200 0,8 19

Jumlah,18 No LINGKUNGAN Internal Bobot Rating Nilai Kelemahan ( W) Produk layanan belum dikenal masyarakat luas 0,3 2,6 Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi 0,8 2, Kemampuan SDM 0,13 0,6 Organisasi belum berorentasi bisnis Pendapatan BBLK belum optimal Utilisasi peralatan kurang optimal Penataan gedung belum optimal 0,13 0,2 0,11 0,09 0,2 1 0, 0,36 Jumlah 8,02 20

No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai Peluang (O) Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan 0,18 0,9 Permintaan customer yang cukup besar 0,18 0,9 Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan 0,1 0,6 Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama 0,11 0, Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli ) 0,2 0,8 Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan 0,11 0, Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium 0,09 0,36 Jumlah,0 No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai ANCAMAN (T) Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan 0,18 0,72 Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer 0,18 0,72 Adanya pengurangan subsidi pemerintah 0,2 3 0,7 Adanya persaingan tarif 0,12 0,8 Tuntutan fasilitas yang lebih baik 0,08 3 0,2 Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol 0,1 0, Perkembangan teknologi yang sangat cepat 0,1 0, Jumlah 3,71 21

F. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Y Kuadran : II Stability PELUANG Kuadran : I Growth 3 2 BBLK Makassar (-3,8, 0,69) 1 KELEMAHAN KEKUATAN - - 3-2 -1 1 2 3 X Kuadran : III Survival -1-2 - 3 - Kuadran : IV Diversification ANCAMAN Rekomendasi strategi : Posisi Organisasi berada pada Kuadran II, dimana Kelemahan lebih besar dari Kekuatan (,18 8,02 = -3,8) dan Peluang lebih besar dari Ancaman (,0 3,71 = 0,69), sehingga strategi yang akan digunakan BBLK Makassar dalam menjaga kestabilan organisasi adalah dengan cara Mengatasi kelemahan untuk meraih peluang. 22

G. Analisis TOWS PELUANG - Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan - Permintaan customer yang cukup besar - Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan - Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama - Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli ) - Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan - Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium ANCAMAN - Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan - Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer - Adanya pengurangan subsidi pemerintah - Adanya persaingan tarif - Tuntutan fasilitas yang lebih baik - Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol - Perkembangan teknologi yang sangat cepat KEKUATAN - Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia - Terakreditasi ISO 1702 :200 - Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia - Tersedia SDM - Tata laksana organisasi seauai dengan tuntutan kinerja - Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU) - Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium - Memperluas jangkauan pelayanan laboratorium - Meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium yang berorientasi customer - Menyediakan pelayanan laboratorium yang berteknologi canggih - Meningkatkan jumlah dan kapasitas SDM sesuai permintaan pasar. - Memantapkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam penyediaan layanan laboratorium - Meningkatkan sumberdaya laboratorium melalui pemanfaatan penerimaan keuangan. - Peningkatan model pemasaran yang berteknologi canggih - Meningkatkan mutu layanan laboratorium sesuai tuntutan masyarakat - Melakukan capacity building SDM dengan menggunakan sumberdaya keuangan yang tersedia - Melakukan efisiensi dan selektif dalam penyediaan logistic - Penetapan tarif yang kompetitif - Meningkatkan pengawasan lab2 melalui uji kualitas - Pengadaan peralatan lab yang efektif dan produktif KELEMAHAN - Produk layanan belum dikenal masyarakat luas - Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi - Kemampuan SDM masih rendah - Organisasi belum berorentasi bisnis - Pendapatan BBLK belum optimal - Utilisasi peralatan kurang optimal - Penataan gedung belum optimal - Meningkatkan sistem rujukan dengan membentuk jejaring pelayanan laboratorium kesehatan - Meningkatkan peran uji kualitas (PME) pelayanan laboratorium kesehatan - Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan laboratorium - Meningkatkan mutu kelembagaan dan ketatalaksanaan - Meningkatkan kompetensi SDM dan dukungan manajemen - Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana serta prasarana - Mengoptimalkan sistem informasi laboratorium - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran - Meningkatkan pemasaran produk layanan dengan pemanfaatan momen - Melakukan OJT tenaga secara selektif - Mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sesuai kebutuhan - Meningkatkan efisiensi anggaran kebutuhan operasional laboratorium - Meningkatkan pemeliharaan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium - Optimalisasi janji layanan 23

H. Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC) Menjadi Pusat Rujukan dan Uji Kualitas Laboratorium yang Handal di Kawasan Timur Indonesia Perspektif Stakeholders Kepuasan Stakeholders Perspektif Finansial Perspektif Proses Bisnis Internal Mutu Layanan Lab yang Terstandar peran PME Nasional yang Prima Sistem Rujukan yang Memadai Revenue Tata Kelola yang memadai Cakupan Layanan Jejaring Efisiensi Biaya Perspektif Learning and Growth Budaya Kinerja SDM yang Kompeten Peningkatan SILK SARPRAS yang Handal 2