BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA"

Transkripsi

1 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum b. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor : 605/MENKES/SK/VII/2008 tentang Standar Balai Laboratorium Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 558/MENKES/PER/VII/2006 tanggal 31 Juli 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan. d. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1647/MENKES/SK/XII/2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 556/MENKES/SK/VI/2002 tentang perubahan rumusan kedudukan UPT di lingkungan Departemen Kesehatan. f. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor : 943/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan 3.2 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Maka dalam rangka pencapaian visi dan misi, ditetapkan tujuan sebagai berikut : 1) Peningkatan pelayanan prima dari segi parameter, mutu, metode dan kecepatan yaitu dengan terwujudnya jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan bermutu serta terciptanya berbagai jenis pelayanan yang mendukung pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kesehatan. 12

2 2) Peningkatan jumlah rujukan pemeriksaan yang berkualitas dan pengembangan kerjasama lintas sektoral dalam IPTEKDOK maupun pelayanan masyarakat yaitu dengan terwujudnya profesionalisme melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam bidang laboratorium. 3) Terwujudnya institusi dengan fungsi manajemen yang baik dan konsisten serta berorientasi pada peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang mandiri dan akuntabel. 4) Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan tentang sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan. Sasaran harus mengembangkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimana sasaran dapat memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di atas maka sasaran diwujudkan sebagai berikut : 1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan. 2) Terwujudnya team work dalam pengelolaan kasus kejadian luar biasa (KLB). 3) Meningkatnya jejaring pelayanan laboratorium dalam bentuk pengelolaan rujukan sampel atau alih teknologi. 4) Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia (SDM) sesuai standar kompetensi. 5) Meningkatnya kerjasama antar lembaga pendidikan kesehatan dalam rangka pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang laboratorium. 6) Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten. 7) Tercapainya peningkatan pendapatan jasa pelayanan. 8) Terlaksananya pengelolaan keuangan yang mandiri dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). 9) Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai. 13

3 3.2.3 Indikator Kinerja BLU (RBA) Tiga Indikator Kinerja : I. Indikator Kinerja Keuangan : 40% II. Indikator Kinerja Operasional : 30% III. Indikator Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat : 30% Tingkat kinerja/kesehatan BBLK digambarkan dari penjumlahan nilai riil masingmasing indikator dari 3 aspek tersebut di atas : 1. SEHAT, yang terdiri atas : Tingkat Kinerja Total Skor AAA >95 AA A >80, 95 >65, KURANG SEHAT, yang terdiri atas : Tingkat Kinerja BBB BB B Total Skor >50, 65 >40, 50 >30, TIDAK SEHAT, yang terdiri atas : Tingkat Kinerja CCC CC C Total Skor >20, 30 >10,

4 A. INDIKATOR KINERJA KEUANGAN Tabel 3.1 Indikator Kinerja Keuangan Tahun 2012 NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI A. RASIO KEUANGAN 1 Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Lancar (Current Ratio) Periode Penagihan Piutang (Collection Periods) 10 0, Perputaran Total Aset (Fixed Asset Turnover) 8 99, Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) 3 9, Imbalan Equitas (Return on Equity) 5 6, Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) 2 65,80 1,8 8 Pengurang Pendapatan 4 0 0,5 Total 53 31,3 B. RASIO PENDAPATAN PNBP TERHADAP BIAYA ,6 OPERASIONAL (POBO) TOTAL A + B 65 40,9 C. KEPATUHAN 1 RBA Definitif Lapoan Keuangan SAK SP3B BLU Tarif Layanan Sistem Akuntansi Persetujuan Rekening SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengelolaan Barang dan Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris Total TOTAL A+B+C ,9 TOTAL (SETELAH DIKONVERSI) 40 26,36 15

5 B. INDIKATOR KINERJA OPERASIONAL Tabel 3.2 Indikator Kinerja Operasional Tahun 2012 NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI II.1 PERSPEKTIF PROSES A PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS 1 Rata rata pemeriksaan Mikrobiologi 8 1,10 6,00 2 Rata rata pemeriksaan Imunologi 5 1,17 5,00 3 Rata rata pemeriksaan Patologi Klinik 7 0,91 1,75 4 Rata rata pemeriksaan Kimia Kesehatan 8 0,89 2,00 5 Rata rata pembuatan Media dan Reagensia 4 0,87 1,00 6 Rata-rata pertumbuhan pemeriksaan uji kesehatan 4 0,93 1,00 B EFISIENSI PELAYANAN 1 Rasio jumlah pemeriksaan Mikrobiologi dengan analis 8 30 parameter / analis 2,00 di Instalasi Mikrobiologi 2 Rasio jumlah pemeriksaan Imunologi dengan analis di 4 14 parameter / analis 2,60 Instalasi Imunologi 3 Rasio jumlah pemeriksaan Patologi Klinik dengan analis 6 38 parameter / analis 4,00 di Instalasi Patologi Klinik 4 Rasio jumlah pemeriksaan Kimia Kesehatan dengan 8 12 parameter / analis 8,00 analis di Instalasi Kimia Kesehatan 5 Rasio jumlah pembuatan Media Reagensia dengan 4 19 media 2,00 analis di Instalasi Media Reagensia reagensia/analis 6 Rasio jumlah pasien Lab Klinik dengan dokter spesialis 5 24 pasien / dokter 3,00 Patologi Klinik SpPK 7 Rasio jumlah pemeriksaan uji kesehatan dengan 3 19 pemeriksaan/ 2,50 tenaga yang melaksanakan pemeriksaan orang 8 Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 < 5% 2,00 II.2 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN 1 Program Peningkatan SDM 7 Ada Program 50% 5,25 2 Kepuasan karyawan 7 Ada Program 50% 5,25 3 Program reward dan punishment 7 Ada program 7,00 4 Penelitian 3 Ada program 3,00 TOTAL ,35 TOTAL (SETELAH DIKONVERSI) 30 19,01 16

6 C. INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN & MANFAAT Tabel 3.3 Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Balai Besar Laboratorium Kesehatan Tahun 2012 NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI III.1 MUTU A MUTU PELAYANAN 1 Registration respons time rate menit 3,75 2 Waktu layanan bidang pemeriksaan Mikrobiologi 5 5 hari kerja 5,00 3 Waktu layanan bidang pemeriksaan Patologi Klinik jam 5,00 4 Waktu layanan bidang pemeriksaan Imunologi menit 5,00 5 Waktu layanan bidang pemeriksaan Kimia Kesehatan 5 10 hari kerja 2, Waktu layanan bidang pembuatan Media jam 4,00 - Waktu layanan bidang pembuatan Reagensia menit 2,00 B MUTU KLINIK 7 Angka kegagalan pengambilan sampel uji 6 < 5% 6,00 8 Angka pemeriksaan lab yang dirujuk 6 2,45% 6,00 9 Hasil kegiatan Pemantapan Mutu Internal % 10,00 10 Hasil Pemantapan Mutu Eksternal % 10,00 III.2 MANFAAT BAGI MASYARAKAT A KEPEDULIAN KEPADA MASYARAKAT 1 Pembinaan Kepada Lab,Puskesmas, Lab RS, Lab Mandiri dan Sarana Kesehatan Lain 6 Ada program 2 Kegiatan Pelayanan PME Regional 6 Ada program 3 Program Pemeriksaan Lab kasus KLB 2 Ada program 4 Program Penyuluhan Kesehatan 2 Ada program 6,00 6,00 2,00 2,00 B KEPUASAN PELANGGAN 1 Prosentase Komplain 5 Komplain 5,00 dievaluasi & ditindaklanjuti (80-100%) 2 Prosentase pelanggan yang puas (tingkat kepuasan 4) 5 > 80% 5,00 17

7 NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI C KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN 1 Program BBLK Berseri 5 Ada program 5,00 2 Proper Lingkungan (KLH) 2 Ada IPAL 2,00 yang dipantau dan ditindaklanjuti TOTAL ,25 TOTAL (SETELAH DIKONVERSI) 30 27,68 Total : 73, Key Performance Indicators (KPI) Sesuai Renstra UPT Dalam upaya mencapai strategi pencapaian indikator dalam Rencana Strategis, manajemen menetapkan 6 Upaya untuk menjadikan pelayanan laboratorium menjadi lebih baik dan membanggakan sebagai berikut : 1. Meningkatkan komitmen bersama kepada seluruh karyawan untuk mewujudkan pelayanan prima. 2. Memperkuat manajemen dengan pembenahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) dan tata hubungan kerja antar unit kerja terkait. 3. Perbaikan Standard Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan metode, manual dan aturan yang baru 4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. 5. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana laboratorium kesehatan dan penunjang medik. 6. Tertib administrasi dan Keuangan agar seluruh kegiatan dapat teradministrasi dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 7. Laboratorium Rujukan Nasional TBC untuk pemeriksaan Culture dan DST Phenotipically 18

8 3.2.5 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dalam rangka meningkatkan fungsi pelayanan maupun pemasaran jasa laboratorium, BBLK memerlukan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang merupakan tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan. Dengan adanya SPM tersebut maka diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna/pelanggan baik secara perorangan atau kelompok sebagai pemangku kepentingan, dapat dengan lebih baik dan pemangku kepentingan juga akan memperoleh informasi dan pelayanan yang jelas sesuai tupoksi. Untuk mencapai tujuan di atas maka manajemen menetapkan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut : 1) SPM Instalasi Penerimaan, Pengambilan Spesimen dan Penyerahan Hasil 2) SPM Instalasi Patologi Klinik 3) SPM Instalasi Imunologi 4) SPM Instalasi Mikrobiologi 5) SPM Instalasi Media dan Reagensia 6) SPM Instalasi Sterilisasi 7) SPM Instalasi Virologi 8) SPM Instalasi Bakteriologi Sanitasi 9) SPM Instalasi Kimia Kesehatan 10) SPM Instalasi Pendidikan dan Pelatihan 11) SPM Instalasi Penelitian dan Pengembangan 12) SPM Instalasi Penunjang Medik 19

9 3.2.6 Penetapan Kinerja Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja dirumuskan penetapan kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Tahun 2012 seperti tabel berikut ini : Tabel 3.4 Penetapan Kinerja Tahun 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang berorientasi kepuasan pelanggan Meningkatnya jumlah pemeriksaan laboratorium 10 Persentase 2 Meningkatnya jejaring pelayanan laboratorium dalam bentuk pengelolaan rujukan sampel atau alih teknologi 3 Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi 4 Meningkatnya kerjasama antar lembaga pendidikan kesehatan dalam rangka pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang laboratorium 5 Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel 6 Meningkatnya kualitas pelayanan pemeriksaan laboratorium 7 Terwujudnya team work dalam pengelolaan kasus kejadian luar biasa (wabah) Meningkatkan sistem jejaring dalam pengelolaan sampel rujukan dan alih teknologi dengan mengoptimalkan fungsi sebagai : 1. Pusat rujukan pemeriksaan khusus : HIV, Polio, Campak, TBC, Yersinia Pestis, H5N1 dan H1N1 2. Pusat rujukan pemeriksaan laboratorium klinik dan kimia lingkungan 3. Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal Regional dan Nasional Pelatihan bagi tenaga laboratorium dan non teknis Melakukan pembinaan laboratorium pemerintah atau swasta se Jawa Timur dan Balai Laboratorium Kesehatan di 6 provinsi binaan Terciptanya pengelolaan keuangan yang sesuai dengan kaidah keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel Implementasi ISO : 2005, Implementasi 9001:2008 serta Pelatihan dan Implementasi ISO : 2007 Peningkatan pemeriksaan dalam pengelolaan kasus kejadian luar biasa (wabah) 1 Kegiatan 30 Persentase 36 labkes & 6 BLK Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 20 Persentase Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Tahun

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012 Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA LAKIP Tahun 203 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Laporan... 2 1.3 Ruang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Laporan... 2 1.3 Ruang Lingkup Laporan... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan badan pelayanan jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh globaliasi, perilaku pasien semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Kesehatan Surabaya yang telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 6 BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan 2.1.1 Kinerja Pelayanan Laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp. 031-5021451, Fax. 031-5020388 e-mail : bblksub@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp. 031-5021451, Fax. 031-5020388 e-mail : bblksub@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-36 /PB/2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA BADAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT

PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT PENDAHULUAN Sistem penilaian melalui indicator merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menilai suatu proses kegiatan rumah sakit secara terus

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1018, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Balai Besar Lanoratorium Kesehatan. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan

Lebih terperinci

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis A. Matriks No Matriks menjelasakan indikator kinerja utama yang dituju untuk setiap sasaran strategis. Sasaran Strategis Perspektif 1. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko... DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

1. Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi kepastian hukum, tertib

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kemestian sebagai suatu upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (stratejik), mutlak dilakukan oleh suatu organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya dan sebagai

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 36 /PB/216 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM BIDANG LAYANAN KESEHATAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdullillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdullillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya KATA PENGANTAR Syukur Alhamdullillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini dapat diselesaikan/disusun

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT(BBKPM) SURAKARTA Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan i NILAI-NILAI BBKPM

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2.1 HAMBATAN TAHUN LALU Pada tahun 2012 ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan program kegiatan di. Hambatan-hambatan yang dihadapi di antaranya : 1. Adanya perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

2 Umum Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Balai Besar Laboratori

2 Umum Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Balai Besar Laboratori No.1478, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Balai Besar Laboratorium. Kesehatan. Tarif Layanan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.05/2014. TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG POLA TARIF BADAN LAYANAN UMUM BALAI KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG Jl. Ahmad Yani 169 Magelang 56102 Telp. 0293-363601 Faks. 0293-365183 Website : www.rsjsoerojo.co.id

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011) BAB II DASAR TEORI A. Penilaian Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturanaturan

Lebih terperinci

2 c. bahwa Menteri Kesehatan melalui Surat Nomor: KU/Menkes/326/VII/2013 tanggal 9 Juli 2013, telah menyampaikan usulan tarif layanan Badan Layanan Um

2 c. bahwa Menteri Kesehatan melalui Surat Nomor: KU/Menkes/326/VII/2013 tanggal 9 Juli 2013, telah menyampaikan usulan tarif layanan Badan Layanan Um No.1477,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Balai Besar. Laboratorium Kesehatan. Tarif layanan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 199/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol. 3 No. 3 September 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol. 3 No. 3 September 2015 ISSN ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM (SATKER BLU) GUNA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (Studi Kasus Pada RS Bhayangkara Kediri) Oleh : Putri Yuni Astutik

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. Visi Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2014. Rencana kinerja 2014 dan penetapan kinerja 2014 merupakan kinerja

Lebih terperinci

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016 ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 206 Realisasi anggaran belanja tahun 206 adalah sebagai berikut : Anggaran Rupiah Murni : KODE URAIAN TERAKHIR REVISI VI SELF SETELAH SELF REALISASI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. Visi Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit 4.1.1 Visi Rumah Sakit Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Rumah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 26 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai Visi Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang

Lebih terperinci

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 40 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1 Matriks IKU Dalam matriks IKU dapat dijelaskan indikator kinerja utama (IKU) yang dituju setiap sasaran strategis. IKU tersebut menunjukkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN

RENCANA KERJA TAHUNAN 2016 RENCANA KERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT PARU Dr.M.GOENAWAN PARTOWIDIGDO KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan R S S T LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Jl KRT. Dr. Soeradji Tirtonegoro, No.1

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun KATA PENGANTAR Dengan memanjat puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 RSK. Dr. Sitanala, yang memuat sasaran stategis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap BAB IV ANALISIS DATA A. Pengukuran Kinerja PT Nindya Karya (Persero) Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap sebagai fokus utama pengendalian manajemen tradisional,

Lebih terperinci

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP 1 Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Bisnis merupakan suatu proses yang dilakukan organisasi untuk menentukan strategi atau arah serta pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2000 : 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT OUTLINE 1 2 3 PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum RSAB Harapan Kita 3.1.1 Sejarah RSAB Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Visi Rumah Sakit

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Visi Rumah Sakit BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit 4.1.1 Visi Rumah Sakit Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Rumah

Lebih terperinci

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen Check List AIM Lingkup Penjaminan Mutu - Pe Prima di Program Studi Program Studi Fakultas Komponen 1 Visi-Misi-Motto : S2 Teknik Sipil : Teknik (1.1) Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling menarik di dunia, karena capaian ekonominya dengan tingkat GDP (PPP) sebesar satu triliun

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BIMA, a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM Farichah Hanum PENDAHULUAN RS Dr Kariadi telah ditetapkan dari RS Perjan menjadi Badan Layanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. LAPORAN KEUANGAN Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan haruslah mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA. Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA. Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tersebar pada masing masing Direktorat yang dijabarkan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Dimulai sekitar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN YANG MENERAPKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil

Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil No. 1 Visi-Misi-Motto Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil Fakultas : Teknik (1.1) Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu lembaga pelayanan publik pada sektor kesehatan, rumah sakit dituntut harus selalu meningkatkan kinerjanya. Beralihnya orientasi rumah sakit dari

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu indikator suksesnya pembangunan suatu bangsa sehingga diperlukan adanya suatu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A 2 0 1 7 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN JAKARTA Jln. Percetakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR. Oleh Wulan Muliana Dewi

Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR. Oleh Wulan Muliana Dewi Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR Oleh Wulan Muliana Dewi 20133030036 Program Studi Akuntansi Terapan Program Vokasi UMY Juni

Lebih terperinci