BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN
|
|
- Sukarno Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun Rencana Strategis Bisnis untuk lima tahun kedepan ( ) yang diuraikan sebagai berikut: 1. Visi Visi merupakan potret masa depan yang akan dicapai Baristand Industri Bandar Lampung yaitu: Menjadi lembaga pelayanan pengujian, sertifikasi dan litbang yang profesional dan kompetitif 2. Misi Misi merupakan tugas atau peran yang diemban oleh Baristand Industri Bandar Lampung sesuai Visi yang telah ditetapkan, meliputi : 1. Melakukan litbang yang inovatif, penguasaan dan pendalaman teknologi tepat guna dibidang agroindustri dan penanggulangan pencemaran industri 2. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang riset, standardisasi dan sertifikasi. 3. Melakukan pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin dan produk. 3. Tujuan Dengan memperhatikan potensi dan kendala untuk mencapai Visi dan Misi yang diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Teknis Jasa Pelayanan Teknis yang dapat diberikan oleh Balai harus ditingkatkan guna memenuhi permintaan pelanggan yang semakin bervariasi dan meningkat sesuai kebutuhannya. Standar Pelayanan Minimum harus dapat dipenuhi oleh Baristand Industri Bandar Lampung 79
2 2. Meningkatkan Kualitas Hasil Litbang Peran litbang sangat penting dalam mendukung perkembangan industri, oleh karena itu kerjasama litbang dengan industri harus terus di kembangkan dan ditingkatkan melalui penguasaan teknologi yang inovatif dan dapat meningkatkan daya saing serta nilai tambah. 3. Meningkatkan Pertumbuhan Industri Berbasis Kompetensi Inti Daerah Peran Balai dalam mendukung kebijakan pemerintah perlu terus ditingkatkan, utamanya untuk penerapan standar dan litbang pengembangan kompetensi inti daerah. 4. Sasaran No. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, berorientasi kepada hasil serta ada rentang waktunya. Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 19. Sasaran 1. Tercapainya peningkatan kinerja layanan jasa teknis 2. Tercapainya kompetensi SDM jasa layanan teknis 3. Tercapainya peningkatan pangsa pasar 4. Tercapainya kapasitas sarana dan prasarana litbang serta pelayanan jasa teknis 5. Tercapainya penelitian teknologi pengolahan agro industri. Tabel 19. Sasaran dan Indikator Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya volume kegiatan jasa layanan Meningkatnya kompetensi SDM Bertambahnya Jumlah Pelanggan Terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasaran litbang/pelayanan teknis Menguasai teknologi pengolahan agro industri Satuan Sertiikat Laporan Rencana Tingkat Capaian Orang Klien Alat Judul
3 5. Strategi Berdasarkan hasil Analisis SWOT yang kemudian dilakukan pembobotan maka dihasilkan tujuh strategi terpilih sebagai berikut: 1. Diversifikasi usaha Untuk meningkatkan pelayanan di sektor industri Baristand Industri Bandar Lampung perlu mengembangkan jasa layanan yang ada dan menumbuhkan jasa layanan baru. Pengembangan jasa layanan dilakukan dengan menambah kemampuan (ruang lingkup) di semua sektor pelayanan jasa teknik. Jasa layanan baru akan dibangun sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia industri agar Baristand Industri Bandar Lampung dapat terus meningkatkan pelayanan di bidang jasa teknik. Diversifikasi usaha tersebut dilakukan bertahap dari tahun Mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk mendukung kelancaran jasa layanan dan menyebarluaskan informasi layanan serta pemasaran online. Dengan memanfaatkan sistem informasi dapat mempercepat proses pelayanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Pemasaran online memudahkan pengguna jasa untuk mengetahui dan menggunakan jasa layanan teknik Baristand Industri Bandar Lampung tanpa terkendala jarak dan waktu. 3. Meningkatkan kerjasama litbang dengan pihak industri/ akademisi/ pemerintah daerah. Integrasi dengan pihak industri/ akademisi/ pemerintah akan membangun networking untuk saling memberikan informasi dan memudahkan Baristand Industri Bandar Lampung memenuhi litbang yang dibutuhkan oleh pihak industri. 4. Melakukan harmonisasi layanan antar lembaga layanan jasa teknis di bawah Kementerian Perindustrian untuk mengoptimalkan layanan integrated services. Kementerian Perindustrian memiliki 11 Baristand dan 11 Balai Besar dengan jasa layanan teknik yang berbeda-beda dan tersebar keberadaannya hampir di seluruh Indonesia, akan memberikan peluang Baristand Industri Bandar Lampung untuk meningkatkan jumlah pelayanan jasa teknik. 81
4 5. Meningkatkan kemampuan SDM di bidang manajemen mutu dan tenaga teknis lembaga pelayanan jasa serta tenaga fungsional melalui diklat dan in house training. 6. Melakukan pengelolaan keuangan dengan pola BLU Penerapan PK-BLU dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas Baristand Industri Bandar Lampung dalam memberikan jasa pelayanan teknik serta penerapan prinsip-prinsip manajemen korporasi dapat meningkatkan daya saing dengan lembaga pelayanan jasa sejenis 7. Melakukan analisa skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana Analisa skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan akan kebutuhan operasional, peluang pasar dan potensi pasar 6. Kebijakan Pada dasarnya kebijakan adalah ketentuan-ketentuan atau langkah yang akan ditempuh dalam rangka mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi, dan ditetapkan oleh pimpinan unit (Kepala Baristand Industri Bandar Lampung) untuk dijadikan pedoman, pegangan, atau petunjuk bagi setiap pegawai. Kebijakan teknis Baristand Industri Bandar Lampung yang dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mengembangkan fleksiblitas pengelolaan keuangan. 2. Mendayagunakan kemampuan jasa layanan melalui teknologi informasi secara optimal. 3. Menjaga status akreditasi LPK dan evaluasi secara berkala mengenai ruang lingkup LPK 4. Penetrasi dan pengembangan pasar. 5. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana. 6. Kegiatan litbang diseleksi melalui forum peneliti, diutamakan yang bersifat inovatif dan terkait dengan pengolahan industri agro. 82
5 7. Memprioritaskan peningkatan kemampuan SDM yang terkait dengan jasa layanan teknis dan teknologi pengolahan industri agro. 8. Membuka peluang bagi lembaga layanan di bawah Kementerian Perindustrian untuk memanfaatkan sarana dan prasarana balai. 9. Mendukung kebijakan penerapan SNI wajib - 7. Program Program adalah rencana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan berdasarkan kepada kebijakan yang telah ditetapkan, mencakup aspek layanan, aspek keuangan, aspek SDM dan Organisasi, serta aspek sarana dan prasarana. Program yang akan dilaksanakan oleh Baristand Industri Bandar Lampung pada tahun , yaitu : 1. Penerapan PK-BLU Baristand Industri Bandar Lampung. 2. Peningkatan kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana litbang dan Laboratorium. 3. Pengembangan SDM litbang dan jasa layanan teknis. 4. Promosi dan survey kepuasan pelanggan. 5. Pengembangan sistem informasi 6. Pengembangan sarana dan prasarana jasa layanan teknis. 7. Litbang yang mendukung fokus pengembangan kompetensi inti daerah. 8. Program Pengembangan Lembaga Penilaian Kesesuaian. 9. Penyusunan RSNI 8. Kegiatan Selanjutnya untuk mencapai target pendapataan disusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari program selama lima tahun berikut anggaran dan indikator outputnya. Tabel 28 (matrik keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegitan) dan Tabel 29 (proyeksi kegiatan dan anggaran Tahun ) dapat dilihat lampiran 2 dan lampiran 3 83
6 B. Proyeksi Keuangan Dalam penyusunan proyeksi keuangan dipergunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Asumsi Makro Laju inflasi sebesar : 7 8% Pertumbuhan ekonomi Nasional : 6 7 % Nilai tukar US $ : Rp ,- s.d. Rp ,- Pertumbuhan industri Prov.Lampung triwulan III 2010 : 11,02% Asumsi Mikro Anggaran dari APBN (RM) rata-rata meningkat : 20-30% Tarif diasumsikan masih menggunakan PP No 63 Tahun 2007 Volume pelayanan jasa teknis diasumsikan meningkat rata-rata 30-40% pertahun 84
7 1. Proyeksi Pendapatan 5 Tahun Peningkatan volume pelayanan akan diikuti dengan pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan pendapatan berjalan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pendapatan jika Baristand Industri Bandar Lampung menerapkan BLU. Perbandingan peningkatan pada masing-masing pelayanan jika menerapkan dan tidak menerapkan BLU, diasumsikan pada tabel berikut : Tabel 20. Jumlah/Volume Kegiatan JPT Dalam Kondisi Menerapkan BLU No. Jenis Layanan Output Penelitian dan Pengembangan 2. Pengujian Bahan dan Produk 3. Pelatihan Teknik dan Manajemen Industri 4. Konsultasi Sistem Manajemen Mutu 5. Kalibrasi Peralatan Laporan Hasil Litbang Hasil Uji Pelatihan Laporan Hasil Konsultansi Kalibrasi Penerbitan SPPT SNI : a. Sertifikasi Produk SPPT SNI b. Survailen Kegiatan Inspeksi Teknis Inspeksi Tabel 21. Jumlah/Volume Kegiatan JPT Dalam Kondisi Tidak Menerapkan BLU No. Jenis Layanan Output Penelitian dan Pengembangan 2. Pengujian Bahan dan Produk 3. Pelatihan Teknik dan Manajemen Industri 4. Konsultasi Sistem Manajemen Mutu 5. Kalibrasi Peralatan Laporan Hasil Litbang Hasil Uji Pelatihan Laporan Hasil Konsultansi Kalibrasi Penerbitan SPPT SNI : a. Sertifikasi Produk SPPT SNI
8 b. Survailen Kegiatan Inspeksi Teknis Inspeksi Perbandingan proyeksi pendapatan yang terangkum dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kondisi menerapkan dan tidak menerapkan BLU tahun 2011 s.d. 2015, dapat dilihat pada Tabel 22 dan Tabel 23 berikut : Tabel 22. Proyeksi Pendapatan Tahun Dalam Kondisi Menerapkan BLU No. Jenis Pelayanan PJT Tahun A. RM 5,026,203,000 6,177,000,000 7,413,000,000 8,895,000,000 10,674,000,000 B. PNBP 2,070,000,000 2,816,000,000 4,046,000,000 5,780,000,000 8,106,000,000 1 Litbang 80,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 2 Pengujian produk 1,190,000,000 1,540,000,000 2,100,000,000 2,940,000,000 4,060,000,000 3 Pelatihan teknik dan Manajemen 40,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 4 Konsultasi 60,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 5 Kalibrasi peralatan 10,000,000 16,000,000 26,000,000 40,000,000 58,000,000 6 Sertifikasi Produk 60,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 7 Survailen 0 60,000, ,000, ,000, ,000,000 8 Inspeksi Teknis 630,000, ,000, ,000,000 1,170,000,000 1,548,000,000 Jumlah RM + PNBP 7,096,203,000 8,993,000,000 11,459,000,000 14,675,000,000 18,780,000,000 Tabel 23. Proyeksi Pendapatan Tahun Dalam Kondisi Tidak Menerapkan BLU No. Jenis Pelayanan PJT Tahun A. RM 5,026,203,000 6,177,000,000 7,413,000,000 8,895,000,000 10,674,000,000 B. PNBP 1,740,000,000 1,910,000,000 2,160,000,000 2,622,000,000 3,166,000,000 1 Litbang 40,000,000 80,000,000 80,000, ,000, ,000,000 2 Pengujian produk 1,120,000,000 1,190,000,000 1,330,000,000 1,610,000,000 1,960,000,000 3 Pelatihan teknik dan Manajemen 40,000,000 40,000,000 40,000,000 80,000,000 80,000,000 4 Konsultasi 30,000,000 30,000,000 60,000,000 60,000,000 90,000,000 5 Kalibrasi peralatan 4,000,000 6,000,000 10,000,000 16,000,000 24,000,000 6 Sertifikasi Produk 20,000,000 40,000,000 60,000, ,000, ,000,000 7 Survailen 0 20,000,000 40,000,000 60,000, ,000,000 8 Inspeksi Teknis 486,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah RM + PNBP 6,766,203,000 8,087,000,000 9,573,000,000 11,517,000,000 13,840,000,000 Tabel 23 memperlihatkan proyeksi pendapatan yang akan diterima oleh Baristand Industri Bandar Lampung selama kurun waktu jika Baristand Industri Bandar Lampung menerapkan 86
9 BLU. Dalam tabel tersebut diasumsikan pendapatan JPT rata-rata meningkat sebesar 40% per tahun. Proyeksi pendapatan ini diperkirakan akan tercapai mengingat kenaikan volume kegiatan dengan asumsi mikro yang telah ditetapkan. Peningkatan pada masing-masing pelayanan jika menerapkan BLU diasumsikan sebagai berikut: a. Jasa penelitian dan pengembangan diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula 2 judul pada tahun 2011, 3 judul pada tahun 2012, 5 judul pada tahun 2013, 7 judul pada tahun 2014 dan 10 judul pada tahun b. Jasa pengujian produk diproyeksikan meningkat dengan asumsi volume kegiatan meningkat yang semula 1700 contoh pada tahun 2011, menjadi 2200 contoh pada tahun 2012, 3000 contoh pada tahun 2013, 4200 contoh pada tahun 2014 dan menjadi 5800 contoh pada tahun c. Jasa pelatihan teknik dan manajeman juga diproyeksikan akan meningkat setiap tahunnya, dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula 1 kegiatan pada tahun 2011 menjadi 3 kegiatan pada tahun 2012, meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 6 kegiatan, 10 kegiatan pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 15 kegiatan. d. Jasa konsultasi diproyeksikan akan mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula 2 set pada tahun 2011 menjadi 4 set pada tahun 2012, 8 set pada tahun 2013, 13 set pada tahun 2014 dan 20 set pada tahun e. Jasa kalibrasi peralatan diproyeksikan akan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan dari semula pada tahun 2010 belum terdapat pelayanan jasa kalibrasi menjadi 50 alat pada tahun 2011, 80 alat pada tahun 2012, 130 alat pada tahun 2013, menjadi 200 alat pada tahun 2014 dan 290 alat pada tahun f. Jasa sertifikasi produk diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan meningkat dari semula pada tahun 2010 belum terdapat jasa pelayanan sertifikasi produk menjadi 3 SPPT SNI pada tahun 2011, 6 SPPT SNI pada tahun 2012, 11 SPPT SNI pada tahun 2013 dan 17 SPPT SNI pada tahun 2014 serta 25 SPPT SNI di tahun
10 g. Jasa survailen juga diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula belum adanya jasa survailen pada tahun 2011 karena tidak adanya SPPT SNI yang dikeluarkan pada tahun 2010, menjadi 3 kegiatan pada tahun 2012, 6 kegiatan pada tahun 2013, 11 kegiatan pada tahun 2014 dan 17 kegiatan pada tahun h. Jasa inspeksi teknis juga diproyeksikan meningkat setiap tahunnya dengan asumsi volume kegiatan yang juga meningkat dari semula 350 titik pada tahun 2011 menjadi 400 titik pada 2012, 500 titik pada tahun 2013, 650 titik pada tahun 2014 dan 860 titik pada tahun Sedangkan Tabel 23 memperlihatkan proyeksi pendapatan Baristand Industri Bandar Lampung selama kurun waktu bila tidak menerapkan BLU pendapatan Baristand Industri Bandar Lampung diperkirakan hanya meningkat rata rata sebesar 15% dalam kondisi tersebut. Peningkatan volume kegiatan yang cukup signifikan jika menerapkan BLU yang diikuti dengan peningkatan pendapatan rata rata sebesar 40% atau lebih besar 25% dibanding jika tidak menerapkan BLU. Asumsi peningkatan pendapatan jika menerapkan BLU ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Permintaan pelayanan jasa teknis pada tiga bulan terakhir masih bisa dilayani. 2. Dapat merekrut tenaga profesional non PNS yang ahli di bidangnya sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan. 3. Penempatan tenaga profesional tidak harus berdasarkan kepangkatan, penjenjangan dan sejenisnya tetapi lebih difokuskan pada profesionalisme SDM. 4. Manajemen Baristand Industri Bandar Lampung memiliki otonomi yang luas dalam menjalankan prinsip prinsip manajemen korporasi untuk menangkap pangsa pasar. Menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Provinsi Lampung, pada tahun 2008 terdapat 288 perusahaan sedang dan besar di provinsi Lampung yang bergerak di bidang agroindustri, perhotelan, kesehatan Saat ini Baristand Industri Bandar Lampung baru memberikan jasa layanan teknis kepada sekitar 143 perusahaan. Hal ini menunjukaan masih ada sekitar 50% potensi pasar yang masih bisa diraih untuk meningkatkan pendapatan. Potensi pasar tersebut 88
11 masih terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumubuhan sektor industri di Provinsi Lampung. 2. Proyeksi Belanja Proyeksi belanja untuk tahun 2011 s.d jika menerapkan dan tidak menerapkan BLU, berdasarkan masing-masing jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal dapat dilihat pada tabel berikut: Sumber Anggaran RM Tabel 24. Proyeksi Belanja Tahun Jika Menerapkan BLU Jenis Belanja B. Pegawai 2,105,106,000 2,718,240,000 3,261,886,000 3,914,264,000 4,697,117,000 B. Barang 2,711,097,000 3,222,760,000 3,551,114,000 4,380,736,000 4,976,883,000 B. Modal 210,000, ,000, ,000, ,000,000 1,000,000,000 B. Bansos Jumlah 5,026,203,000 6,177,000,000 7,413,000,000 8,895,000,000 10,674,000,000 B. Pegawai PNBP B. Barang 2,070,000,000 2,566,000,000 3,746,000,000 4,880,000,000 6,506,000,000 B. Modal 250,000, ,000, ,000,000 1,600,000,000 Jumlah 2,070,000,000 2,816,000,000 4,046,000,000 5,780,000,000 8,106,000,000 Jumlah (RM + PNBP) 7,096,203,000 8,993,000,000 11,459,000,000 14,675,000,000 18,780,000,000 Tabel 25. Proyeksi Belanja Tahun Jika Tidak Menerapkan BLU 89
12 Sumber Anggaran RM PNBP Jenis Belanja B. Pegawai 2,105,106,000 2,718,240,000 3,261,886,000 3,914,264,000 4,697,117,000 B. Barang 2,711,097,000 3,222,760,000 3,551,114,000 4,380,736,000 4,976,883,000 B. Modal 210,000, ,000, ,000, ,000,000 1,000,000,000 B. Bansos Jumlah 5,026,203,000 6,177,000,000 7,413,000,000 8,895,000,000 10,674,000,000 B. Pegawai B. Barang 1,740,000,000 1,810,000,000 2,040,000,000 2,422,000,000 2,866,000,000 B. Modal 100,000, ,000, ,000, ,000,000 Jumlah 1,740,000,000 1,910,000,000 2,160,000,000 2,622,000,000 3,166,000,000 Jumlah (RM + PNBP) 6,766,203,000 8,087,000,000 9,573,000,000 11,517,000,000 13,840,000,000 Dari Tabel 24 diatas terlihat bahwa total belanja Baristand Industri Bandar Lampung yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperkirakan akan meningkat rata rata sebesar 27% setiap tahunnya dengan belanja barang sebagai belanja terbesar. Pada tahun 2011 total belanja yang terjadi pada Baristand Industri Bandar Lampung diperkirakan sebesar Rp , kemudian menjadi Rp ,- pada tahun 2012, Rp ,- pada tahun 20013, Rp ,- pada tahun 2014 dan mencapai Rp ,- pada tahun Proyeksi ini telah disesuaikan dengan asumsi mikro yang ada yaitu anggaran dari APBN dan Penerimaan dari JPT rata-rata mengalami peningkatan sebesar 40%. Selain itu, proyeksi kenaikan belanja ini juga telah Smempertimbangkan laju inflasi yang diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. 3. Proyeksi Arus Kas Proyeksi arus kas tahun anggaran dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini. 90
13 Tabel 26. Proyeksi Arus Kas Tahun Anggaran (Dalam Ribuan Rupiah) KETERANGAN TAHUN I. Arus Kas dari Aktivitas Operasional A. Pendapatan dari Layanan Tunai 7,096,203 8,993,000 11,459,000 14,675,000 18,780,000 B. Pengeluaran Operasional (6,315,000) (7,927,000) (9,809,000) (12,075,000) (14,380,000) C. Penerimaan Piutang 68,816 58,078 43,437 34,750 27,800 D. Pengeluaran utk. Pembelian Persediaan (581,203) (590,000) (779,000) (1,110,500) (1,813,000) E. Pembayaran Pinjaman Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional 268, , ,437 1,524,250 2,614,800 II. Arus Kas dari Aktivitas Investasi A. Perolehan Aset Tetap (29,723) (289,885) (687,543) (1,269,180) (2,354,450) B. Perolehan Aset Lain-lain (20,404) (50,000) (50,000) (100,000) (100,000) B. Hasil Penjualan Aset Tetap C. Hasil Penjualan Aset Lain-lain Arus Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Investasi (50,127) (339,885) (737,543) (1,369,180) (2,454,450) III. Arus Kas dari Aktivitas Investasi A. Tambahan Ekuitas B. Penerimaan Hibah C. Penerimaan APBN D. Pembayaran Pinjaman E. Perolehan Pinjaman 35,250 9,070 8,864 6,941 12,125 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 35,250 9,070 8,864 6,941 12,125 Kenaikan Bersih Kas 253, , , , ,475 Kas dan Setara Kas Awal - 253, , , ,972 Jumlah Saldo Kas 253, , , , , Laporan Proyeksi Neraca
14 Proyeksi Neraca Tahun Anggaran dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini. Tabel. 27. Proyeksi Neraca Tahun Anggaran (dalam ribuan rupiah) 92
15 URAIAN TAHUN I. ASET A. Aset Lancar 1). Kas dan Setara Kas 253, , , , ,447 2). Piutang Usaha 275, , , , ,200 3). Piutang Lain-lain 4). Persediaan 42,500 52,500 81,500 92, ,000 5). Uang Muka 6). Pendapatan YMH Diterima 7). Perlengkapan Jumlah Aset Lancar 571, , ,211 1,035,972 1,193,647 B. Aset Tetap 1). Tanah 2,793,480 2,793,480 2,793,480 2,793,480 2,793,480 2). Gedung dan Bangunan 5,202,057 5,202,057 5,202,057 5,202,057 5,202,057 3). Peralatan 9,174,946 9,410,946 10,060,946 11,060,946 13,060,946 4). Kendaraan 1,220,050 1,470,050 1,720,050 2,220,050 2,820,050 5). Aset Tetap Lainnya 379, , , , ,716 Jumlah Aset Tetap 18,770,249 19,256,249 20,156,249 21,656,249 24,256,249 Akumulasi Penyusutan (180,277) (376,392) (588,849) (819,669) (1,065,219) Nilai Buku Aset Tetap 18,589,972 18,879,857 19,567,400 20,836,580 23,191,030 C. Aset Lain-lain Aset Tak Berwujud 63, , , , ,956 JUMLAH ASET 19,225,632 19,720,702 20,629,567 22,136,508 24,748,633 II. KEWAJIBAN A. Kewajiban Jangka Pendek 1). Hutang Usaha 35,250 44,320 53,184 60,125 72,250 2). Hutang Lain-Lain 3). Hutang Pajak 4). Biaya YMH Dibayar 5). Hutang Jk. Panjang < 1 tahun 6). Pendapatan yang Ditangguhkan 7). Hutang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jk. Pendek 35,250 44,320 53,184 60,125 72,250 B. Kewajiban Jangka Panjang 1). Hutang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jk. Panjang JUMLAH KEWAJIBAN 35,250 44,320 53,184 60,125 72,250 III. EKUITAS 1). Ekuitas Awal 18,980,382 18,980,382 19,190,382 19,676,382 20,576,383 2). Ekuitas Pemerintah ). Ekuitas Donasi - 4). Surplus dan Defisit Tahun Lalu - 210, , ,000 1,500,000 5). Surplus dan Defisit Tahun Berjalan 210, , ,000 1,500,000 2,600,000 Jumlah Ekuitas 19,190,382 19,676,382 20,576,383 22,076,383 24,676,383 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 19,225,632 19,720,702 20,629,567 22,136,508 24,748,633 Hutang usaha diestimasi jika realisasi penerimaan pada tahun berjalan melampaui target yang telah ditetapkan dan telah melampaui batas waktu pengajuan revisi. 93
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI
Lebih terperinciBAB VI PROYEKSI FINANSIAL
73 BAB VI PROYEKSI FINANSIAL Pada bab ini menjelaskan proyeksi finansial pada kurun waktu periode lima tahunan Rencana Strategi Bisnis (tahun 2015 s.d 2019), yang berisikan estimasi pendapatan dan rencana
Lebih terperinciPT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.
PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
BAGIAN ANGGARAN 018.06.411956 LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PERIODE 01 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER TAHUN ANGGARAN 2014 (TAHUNAN) BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciRevisi ke 01 Tanggal : 02 Mei 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinci1 of 6 18/12/ :41
1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN 2014
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) Uraian
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciCATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015
CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar
Lebih terperinci1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900
NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125
Lebih terperinci2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013
Lebih terperinciRevisi ke : 02 Tanggal : 3 September 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciCatatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1
LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41
Lebih terperinciBAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN
BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari
Lebih terperinciBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 URAIAN CATATAN (Dalam Rupiah) 31-Des-16 % thd TA 2015 ANGGARAN REALISASI Anggaran REALISASI
Lebih terperinciANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 04 Mei 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciMEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM 1 Akuntansi merupakan tools manajemen untuk pengelolaan keuangan. Di dalamnya terdapat alat-alat dan prosedur-prosedur tertentu. Setelah melewati bermacam alat
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014
Lebih terperinciRevisi ke : 05 Tanggal : 18 Desember 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinci5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 6 () () (4) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG () SUMATERA SELATAN () KOTA PALEMBANG BAGIAN-A Halaman A ANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
Laporan Kinerja Baristand Industri Manado 1. LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA
BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA A. SEJARAH SINGKAT., sejak awal berdirinya telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan perpindahan lokasi dari satu kota ke kota
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017
KEMEN/LEMB : UNIT ORG : SATUAN KERJA : PROPINSI : LOKASI : RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinci2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le
No.1876, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. BLU. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciLampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015
Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015 A. PENDAHULUAN Baristand Industri Surabaya mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciBALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI
BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014 Ds. Toyomarto Kec. Singosari Kab.Malang Kotak Pos 8 Singosari 65153 Telp.0341-458359 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciAKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA
AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2013 DAFTARISI Hal
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN YANG MENERAPKAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Lebih terperinciBAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Kabupaten Jembrana dalam hal pengelolaan keuangan daerah telah menerapkan pola pengelolaan keuangan berbasis
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
- 61 - BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya mengacu pada batasan pengelolaan keuangan daerah yang tercantum
Lebih terperinciLampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017
KEMEN/LEMB UNIT ORG SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI (5398)
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN POKOK
LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO Jln. Diponegoro No. 21 23
Lebih terperinciPOLA PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM http://www.radarjogja.co.id I. PENDAHULUAN Paket undang-undang bidang keuangan negara merupakan paket reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN PASAR
MANAJEMEN KEUANGAN PASAR A.PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Perencanaan : Menyusun Rencana Strategis Bisnis Pasar, yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian p kinerja, rencana
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN POKOK
4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Perindustrian RI Unit Organisasi : Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB V RENCANA BISNIS BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2010 S/D 2014
BAB V RENCANA BISNIS TAHUN 2010 S/D 2014 Rencana Bisnis tahun 2010-2014 Baristand Industri Surabaya ini berisikan rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan yang diuraikan secara komprehensif
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 20 Januari 2016 Kepala, Dr. Haris Munandar N., Ma, NIP
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor: 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
Lebih terperinciI. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)
I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Lebih terperinciRevisi ke : 03 Tanggal : 5 Nopember 2014
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 07/PMK.02/2006 tentang PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciI. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah) Catatan Anggaran TA 2013 % terhadap Anggaran TA 2012 A.
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015
KEMEN/LEMB UNIT ORG KERJA PROPINSI LOKASI RENCANA KINERJA KERJA TAHUN ANGGARAN 5 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (89) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG
Lebih terperinciLampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.
Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. LEBIH / URAIAN ANGGARAN REALISASI URUT (KURANG) 2 BELANJA 33,283,583,941 21,428,982,849
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Periode 31 Desember Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/Satker Indikator Kinerja Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume Kementerian
Lebih terperinciLaporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016
Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah
Lebih terperinciPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...
DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 1 8 Tujuan Umum Kebijakan Akuntansi... 1 2 Tujuan Khusus Kebijakan Akuntansi... 3 Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi... 4 5 Basis Akuntansi... 6 8 DEFINISI... 9 LAPORAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciI. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2010 (Audited)
I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2004 tentang menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 83 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa usaha kecil merupakan bagian integral dari perekonomian nasional
Lebih terperinciPT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
11 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA BISNIS
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di Kota Malang serta tantangan-tantangan riil yang di hadapi dalam pelaksanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2009
PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLaporan Pelayanan Publik Tahun 2016
Laporan Pelayanan Publik Tahun 2016 Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Manado merupakan salah
Lebih terperinci