KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode Pembelajaran 1
Pelatihan Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan 2008 Daftar Pelatihan dan Modul 2008 2009 (Hasil EGM TA Pelatihan, Ags 2008) Modul Strategi Pengembangan Kapasitas (Pelatihan Dasar-1) KAK Rekrutmen Faskel tahun 2009 Buku Kurikulum Pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan Kumpulan Modul Pelatihan Faskel Pedoman Pengembangan Kapasitas Pelaku; Marnia Nes, 2009 Sumber Data Pembanding; - PTO PNPM Mandiri Perdesaan 2008 - Kumpulan Modul P2DTK, WSLIC-2, British Council dan PNPM Mandiri Perdesaan 2
Korelasi Kebijakan Program dengan Pola Pelatihan Fasilitator Materi pelatihan disesuaikan dengan capaian transformasi sosial (tingkat keberdayaan masyarakat); Dasar, Madya, Utama Materi pelatihan disampaikan seiring dengan kebutuhan pelaksanaan siklus kegiatan Metode pembelajaran partisipatif melalui POD digunakan karena lebih mengarah pada penyadaran kritis dan perubahan sikap-perilaku, sesuai dengan tantangan penanggulangan kemiskinan Sumber; Resume Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dengan Modul Dasar-1 Strategi Pengembangan Kapasitas Korelasi Kebijakan Program dengan Pola Pelatihan Fasilitator Kebijakan Dept. PU tentang pola pelatihan dalam mendukung pendekatan pemberdayaan masyarakat? Strategi pengembangan kapasitas pelaku (termasuk pelatihan) tidak termuat dalan Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan 2008, berbeda dengan PNPM Mandiri Perdesaan yang memuatnya dalam Penjelasan PTO Posisi Bappenas dan Bank Dunia dalam hal ini? Jenis materi pelatihan yang tepat yang telah dikembangkan oleh lembaga lain? 3
Perbandingan Jenis dan Materi Pelatihan PNPM Mandiri Perkotaan dengan Lembaga dan Program Lain Kurikulum dan modul pelatihan partisipatif bagi setiap pelaku (fasilitator, pemerintah dan masyarakat) dibuat lengkap, berjenjang dan sistematis sebagai panduan pembelajaran kritis yang dapat dikembangkan di lapangan. Standarisasi kurikulum dan modul tsb juga diiringi dengan standarisasi pemandu melalui Pemandu Nasional guna memastikan kualitas substansi di semua level. Rekomendasi calon Pemandu Nasional dibuat di masing-masing Regional kemudian dinilai pemahaman substansi dan kemampuan fasilitasi pelatihan partisipatif melalui ToT (Training of Trainers) di tingkat Pusat Sumber; Pedoman Peningkatan Kapasitas Pelaku; Marnia Nes, 2009 Metode Pembelajaran dalam Pelatihan Fasilitator Kelurahan Metode pembelajaran dalam pelatihan faskel menggunakan pendekatan POD (participatory andragogy) melalui pola pelatihan partisipatif yang telah tertuang lengkap dalam modul pembelajaran Metode POD dipilih karena lebih menekankan pada proses pembelajaran kritis yang dialogis menuju perubahan sikap dan perilaku Sementara perubahan sikap dan perilaku melalui internalisasi nilai-nilai luhur merupakan tantangan utama penanggulangan kemiskinan sesuai akar penyebab kemiskinan, menurut arah strategi program Disarikan dari modul pelatihan partisipatif & pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2008 4
Kategori 1 Pelatihan Dasar Re orientasi pola pikir dan sikap fasilitator pembangunan Pengenalan dan pemahaman dasar PNPM Mandiri Perkotaan dan kemiskinan Kemampuan untuk memfasilitasi siklus nangkis tahap pertama (menuju masyarakat berdaya) Kategori 2 Pelatihan Madya Penyadaran dan pemahaman terhadap siklus PNPMM Perkotaan tahap 2 (menuju masyarakat mandiri) Kemampuan memfasilitasi pelaksanaan tahapan siklus Kategori 3 Pelatihan Utama Penyadaran dan pemahaman terhadap siklus PNPMM Perkotaan tahap 3 Kemampuan khusus memfasilitasi pelaksanaan tahapan siklus Kemampuan mengembangkan dan memfasilitasi proses belajar masyarakat secara mandiri Paket Dasar Pelatihan Merupakan paket pelatihan yang dilakukan selama beberapa hari secara menerus gabungan pelatihan dalam kelas dan praktek lapangan (modul disediakan dari pusat) Coaching Dilakukan secara informal pada pertemuan koordinasi untuk membahas kemajuan dan permasalahan lapangan dan pendalaman materi materi yang didapat dalam paket dasar pelatihan, berdasarkan kepada tahapan siklus. (dirancang dan dilakukan mandiri) On The Job Training Bimbingan yang dilakukan pada semua tingkatanmemulai kegiatan kegiatan baru di lapangan. (dirancang dan dilakukan mandiri) 5
Metode Pembelajaran dalam Pelatihan Fasilitator Kelurahan Pola Pelatihan Faskel = Berjenjang dan berada di Awal Siklus Disesuaikan dengan capaian tingkat keberdayaan masyarakat 1 3 6 9 12 Tahun Dasar-1 Dasar-2 Dasar-3 Ke-1 (14 Hari) (13 Hari) (7 Hari) 1 3 6 9 12 Tahun Ke-2 Madya-1 (10 Hari) Madya-2 (3 Hari) 1 3 6 9 12 Tahun Ke-3 Utama-1 (4 Hari) Lanjutan (6 Hari) CONTOH PENGEMBANGAN MATERI SESUAI TAHAPAN KATEGORI PELATIHAN Modul Dasar - Refleksi Kemiskinan - Pemetaan Swadaya - Pembangunan BKM/LKM - Pengembangan KSM - PJM Pronangkis - Teknik Fasilitasi - Strategi Komunikasi & Sosialisasi Modul Madya - Review Partisipatif - Manajemen Organisasi Nirlaba - Musrenbang - Kemitraan, Lobby & Negosiasi - Pengembangan Data Komunitas Pengembangan muatan modul juga terlihat pada setiap jenjang tahapan kategori pelatihan, misalnya: Modul Madya-1 - Pengembangan Data Komunitas - Kemitraan, Lobby & Negosiasi Modul Madya-2 - Pemasaran Sosial - Penyusunan Proposal 6
Muatan Modul 1. Panduan Pemandu (PP) 2. Lembar Kerja dan Kasus (LK) 3. Media Bantu (MB) 4. Bahan Bacaan (BB) Panduan Fasilitasi = Pendukung Modul 7
Muatan Modul PANDUAN PEMANDU 1. Rencana Kegiatan Belajar: - Tujuan - Kegiatan Belajar - Waktu - Acuan - Perlengkapan 2. Proses Kegiatan Belajar: - Rincian Tahapan Langkah Kegiatan - Substansi Pesan (sisipan) JENIS JENIS MUATAN MODUL 1. Modul Dasar; berisi materi yang wajib dipahami pertama kali oleh setiap pelaku program (konsultan, pemda dan masyarakat) untuk penyamaan persepsi tentang kemiskinan & upaya penanganannya, yaitu : Tantangan, Kebijakan, Konsep, Pemberdayaan dan Pembangunan Partisipatif 2. Modul Pokok/Khusus; berisi materi yang wajib dipahami setiap pelaku program (konsultan, pemda dan masyarakat) untuk mendukung tugas dan fungsinya dalam pelaksanaan program sesuai kapasitas dan kompetensinya 3. Modul Pengembangan; berisi materi yang disesuaikan dengan perkembangan tingkat kualitas keberdayaan pelaku program (konsultan, pemda dan masyarakat). Materi bersumber dari Pusat dan muatan lokal 8
POLA PEMBELAJARAN Jenis Kegiatan Pelatihan Coaching On the Job Training (OJT) Spesifikasi Kegiatan Materi Metode Dibiayai Proyek Modul Belajar Biasanya bersifat Dasar dan Pokok Biasanya bersifat Pengembangan sda Klasikal Klasikal dan Praktek Praktek - Kontrak manajemen - Fixed Cost - Satker Sda Sda + swadaya Dari Pusat Sda Sda + Muatan Lokal KOMUNITAS BELAJAR dirancang untuk menjawab persoalan kesenjangan informasi dan pengetahuan di tingkat masyarakat, pemerintah, swasta dan konsultan melalui 2 aktifitas utama, yaitu : 1. Pelatihan/Coaching/Belajar Mandiri 2. Pengembangan Komunikasi Informasi Komunitas Metode Pembelajaran dalam Pelatihan Fasilitator Kelurahan Proses integrasi PJM Pronangkis ke dalam sistem pembangunan partisipatif di tingkat Kel/Desa dan Kecamatan dilakukan pada thn ke-2 pendampingan setelah Plthn Madya-1. Seharusnya wawasan ttg musrenbang telah ada pada saat Plthn Dasar-3 Beberapa materi ada pada paket pelatihan Faskel namun tidak ada dalam daftar modul cetakan 2008; - Pengendalian dan Analisa SIM dan QS (Dasar 1 dan 2) - Safeguards dan Negative List (Dasar-3) Modul pelatihan, coaching dan OJT di tingkat masyarakat tidak dibekali di tingkat Faskel sehingga besar kemungkinan terjadinya bias substansi dan metodologi khususnya pada beberapa modul yang tidak ada dalam paket materi pelatihan Faskel 9
Metode Pembelajaran dalam Pelatihan Fasilitator Kelurahan Kurangnya sistem penilaian peserta dalam manajemen pelatihan selain Dasar-1 yang sebenarnya bermanfaat untuk mengukur capaian tujuan pembelajaran bahkan kapasitas Faskel secara periodik Tidak ada pedoman penyelenggaraan coaching dan OJT di samping pelatihan. Terlebih beberapa modul coaching dan OJT juga menggunakan proses belajar sebagaimana pelatihan Tidak ada data standar kualifikasi Pemandu Nasional berikut strategi pengembangan kapasitasnya secara berkelanjutan Sistem Rekrutmen Faskel & Korelasinya Terhadap Kebutuhan Kompetensi Yang Dapat Mendukung Program Pola Rekrutmen Faskel Kriteria Rekrutmen Awal Rekrutmen Lanjutan Waktu Awal mobilisasi Ditengah jalan Kategori Wilayah Baru, krn butuh personel baru KAK Khusus dari Pusat Ada Tidak Ada Rangkaian Seleksi Tertentu Ada Plthn Pra-Tugas (Dasar-1) Pembiayaan Ada Ada, besaran sesuai KAK Lama, untuk mengisi kekosongan personel yg keluar Beberapa, kondisional Seharusnya Ada, hanya coaching & OJT Ada, besaran terbatas (dijatah dalam kontrak manajemen) 10
Sistem Rekrutmen Faskel & Korelasinya Thd Kebutuhan Kompetensi Yg Dpt Mendukung Program Rangkaian proses seleksi pada Rekrutmen Awal (sesuai KAK Rekrutmen 09) Pengumuman di media massa lokal Seleksi Administrasi & Kualifikasi Rangkaian seleksi dalam Rekrutmen Lanjutan Tidak ada Ada FGD Kompetensi Ada Sda Psikotest min. 125 % Tidak Ada Sda Kebiasaan dalam rekrutmen lanjutan Pengumuman di kantor PNPM, Kampus & Pemda Dapat melalui data pelamar cadangan Pelatihan Pra-Tugas (Dasar-1) Min. 110 % Seharusnya Ada Melalui coaching dan OJT sebagai pembekalan teknis Idealnya Perlu kajian lebih mendalam; Apakah jatah 110% peserta plthn pra-tugas telah mampu mengantisipasi kebutuhan calon faskel yang bersedia dan memenuhi kualifikasi? Dalam KAK Rekrutmen disebutkan bahwa Plthn Pra-Tgs merupakan rangkaian akhir proses seleksi Bagaimana upaya program dalam merawat potensi tenaga Faskel? Dalam kontrak kerja/spk Faskel tertera sanksi pengembalian biaya pelatihan pra-tugas (Dasar-1) jika mengundurkan diri pada 6 (enam) bulan pertama masa tugas Faskel pengganti untuk wilayah dampingan lama adalah ex-faskel wilayah baru agar telah memiliki pengetahuan dan pengalaman hasil Plthn Dasar 1 s/d 3 11
Perlu kajian lebih mendalam; Tidak ada acuan standar yang mengatur bagaimana sistem rekrutmen Faskel pengganti untuk mengisi kekosongan posisi di wilayah lama dan baru setelah proses seleksi awal, khususnya tentang pola rekrutmen dan teknis penguatan Idealnya harus selalu ada penguatan materi dasar bagi setiap pelaku, baik di awal maupun pertengahan program Telah dimuat alokasi anggaran untuk pelatihan pra-tugas bagi Faskel pengganti dengan jumlah terbatas, jika jumlah Faskel Pengganti melebihi anggaran maka menjadi tanggungjawab manajemen untuk pembiayaan pelatihannya (sumber; kontrak manajemen KMW) Efektifitas Penerapan Praktek Pelatihan Melalui Standar POD Ada standarisasi kurikulum, modul dan pemandu untuk memastikan kualitas substansi. Dibuka peluang untuk dikembangkan sesuai kebutuhan dan potensi lokal, termasuk narasumber yang kompeten pada isu-isu materi pelatihan Fasilitator dibekali ToT Teknik Fasilitasi untuk memperkuat kemampuan memfasilitasi pelatihan partisipatif maupun kemampuan fasilitasi masyarakat melalui pendekatan POD Alur proses pembelajaran kritis dalam modul cukup maksimal dalam memberi pengalaman nyata bagi Faskel. Peran pemandu yang diharapkan mampu mengembangkannya sesuatu realitas tantangan yang dihadapi 12
4. Efektifitas Penerapan Praktek Pelatihan Melalui Standar POD Metodologi pembelajaran dalam modul pelatihan masyarakat yang difasilitasi oleh Faskel kurang menjelaskan perbedaan pola pelatihan (in class training), coaching maupun OJT (on the job training) Tidak ada acuan yang jelas tentang perbedaan pelatihan (in class training), coaching dan OJT (on the job training) Pola belajar mandiri tidak terkawal secara nyata karena tidak ada standar acuan yang jelas. Tidak ada instrumen pengendali dan pembantu proses pelaksanaan komunitas belajar sebagai sebuah sarana pengembangan kapasitas secara mandiri 13