PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014

2 A. Pendahuluan Sejak Januari 2014 lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi NAD masuk menjadi lokasi pengendalian KMP Wil-2 dengan sejumlah 426 kel/desa, sehingga total kelurahan sasaran menjadi kel/desa. Kategori lokasi dari Provinsi NAD ini adalah 72 kel tahun-2, 345 kel tahun-3, dan 9 kel tahun-4 sehingga komposisi lokasi dari Wil-2 menurut kategori tahun siklus (2013) adalah: kel sebagai tahun-2, kel tahun- 3, dan kel tahun-4. Uji petik (spotcheck) adalah supervisi yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian kualitas terhadap pelaksanaan Program PNPM Perkotaan, meliputi siklus pengembangan masyarakat atau kegiatan Program lainnya. Kegiatan uji petik dilakukan dengan datang langsung ke lapangan, untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber primer. Teknik pengumpulan data/informasi dilakukan melalui i). wawancara dan diskusi bersama anggota BKM, KSM, warga masyarakat, aparat kelurahan, dan sebagainya, ii). pemeriksaan dokumen/arsip yang merupakan bukti kegiatan, dan iii). observasi dan pemeriksaan kondisi lapang terhadap hasil-hasil kegiatan Program. Berdasarkan temuan-temuan yang tergali dari lapangan selanjutnya dilakukan proses kompilasi dan perumusan sebagai bahan umpan balik untuk kebutuhan perbaikan kedepan. Pelaksanaan uji petik disetiap tingkat diatur dalam TOR Konsultan (KMP/OSP), sebagai bagian dari sistem pengendalian pelaksanaan kegiatan lapangan khususnya untuk memastikan terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuan/pedoman yang telah ditetapkan program. Sejumlah pembiayaan dari program dan masuk dalam kontrak Manajemen KMP/OSP dialokasikan khusus untuk mendukung kegiatan uji petik. TOR Konsultan menjelaskan bahwa cakupan kelurahan yang harus diuji petik oleh KMP adalah minimal 1% dari seluruh lokasi Program atau sekitar 66 setiap triwulan, sedangkan untuk OSP bervariasi antara 3%-10% dari lokasi dampingan, sedangkan untuk OSP-5 dan OSP-6 sebesar 3% dari lokasi dampingannya. Untuk OSP- 7 dan OSP-9 ditetapkan sebesar 10%, serta OSP 10 dan OSP 8 sebanyak minimal 5%. Jadi total wilayah 2 jumlah kelurahan yang harus dikunjungi totalnya mencapai 279 kel/desa. Kewajiban melaksanakan uji petik siklus di tingkat Korkot adalah minimal sejumlah 50% dari lokasi dampingan atau sekitar kel/desa per-triwulan. Untuk merekam dinamika pelaksanaan supervisi siklus masyarakat dan hasil-hasilnya maka mulai pada periode Triwulan I Tahun 2014 dipergunakan secara resmi sebuah aplikasi. Untuk mengakses aplikasi ini bisa melalui link berikut: Dinamika pelaksanaan supervisi tersebut dipaparkan dalam laporan triwulan supervisi KMP. Laporan triwulan disusun untuk memberikan Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 1

3 gambaran yang lengkap tentang: sebaran lokasi dan progres pelaksanaannya, serta analisis hasil supervisi dari sisi capaian kualitasnya. B. Realisasi Kegiatan Uji Petik Siklus Masyarakat Triwulan I 2014 Berikut adalah progres hasil pelaksanaan supervisi siklus masyarakat dan hasilnya, data ini merupakan akumulasi supervisi yang dilakukan oleh personil tingkat KMP, OSP, dan Korkot. Dari data SIM Uji petik dapat ditunjukan bahwa kegiatan uji petik siklus yang dilakukan oleh seluruh Pelaku (KMP, OSP, Korkot) pada periode Triwulan I 2014 seluruhnya menjangkau kel/desa; sebarannya adalah KMP sebanyak 46 desa/kel, OSP 201 kel/desa, dan Tim Korkot kel/desa. Dari data SIM ini tercatat ada sebanyak 23 kel yang institusi pelaksananya belum terekam (data tidak lengkap). Uji petik siklus masyarakat berdasarkan masing-masing level dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 1. Progres Uji Petik Siklus Masyarakat Triwulan I Tahun 2014 Kegiatan Siklus KMP OSP Korkot #N/A Jml Kel Refleksi Kemiskinan Pemetaan Swadaya Pemilu BKM Pembentukan KSM Penyusunan PJM Pemanfaatan BLM Tinjauan Partisipatif Rembug Warga Tahunan TOTAL (status data 01-Juni-2014). Dari tabel diuatas tampak bahwa siklus masyarakat yang yang paling tinggi banyak diuji petik adalah Rembug Warga Tahunan (RWT) dengan jumlah sampling sebanyak 905 kelurahan disusul kegiatan pemanfaatan BLM sebanyak 223 kel/desa, tinjauan partisipatif sebanyak 126 kel, dan Pemilu BKM sebanyak 125 kel/desa. Dari pencapaian jumlah kel/desa yang dapat dikunjungi oleh pelaku Konsultan pada masing-masing tingkatan menunjukan bahwa pencapaian kegiatan uji petik siklus belum optimal untuk memenuhi target sebagaimana yang ditetapkan dalam TOR. Ditingkat OSP dan Korkot sebagian terkendala persoalan administrasi maupun keterlambatan dukungan dari manajemen; sementara itu KMP juga mengalami terlambat dalam Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 2

4 melakukan kegiatan uji petik karena pada bulan Januari-Februari masih terfokus pada konsolidasi kegiatan di awal tahun 2014, serta kesibukan untuk menyelesaikan beberapa kegiatan tahun 2013 seperti workshop, TOT, dan EGM. Ditingkat OSP dan Korkot juga masih terfokus pada pemanfaatan BLM TA Data yang terekam dalam aplikasi SIM monitoring sebenarnya sudah memberikan gambaran tentang progres pelaksanaan uji petik yang sudah berjalan, namun demikian tidak seluruh hasil uji petik tersebut dapat diolah seluruhnya dengan pendekatan analisis kuantitatif karena sebagian masih menggunakan format instrumen uji petik lama yang membutuhkan pendekatan analisis kualitatif. Pada EGM TA Monev yang diselenggarakan diakhir Maret 2014 aplikasi SIM Monitoring telah disosialisasikan ke seluruh OSP dan telah ditindaklanjuti dengan sosialisasi yang dilakukan oleh OSP ke seluruh Korkot di wilayah kerjanya. C. Capaian Substansi Siklus Hasil Uji Petik Pelaksanaan sebuah siklus mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan oleh program: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Siklus. Didalamnya menjelaskan substansi siklus yang menyangkut tujuan pelaksanaan, tata cara pelaksanaan, alur pelaksanaan (persiapan, pelaksana, dan pelaporan), serta output dari pelaksanaan. Pelaksanaannya menggunakan instrumen yang sudah ditetapkan oleh KMP dimana instrumen tersebut (khususnya pada bagian kuantitatif) diberlakukan sama untuk semua jenjang KMP-OSP- Korkot. Pengukuran pelaksanaan siklus masyarakat dilakukan dengan menggunakan instrumen yang mencakup keseluruhan substansi penting dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga ke output yang seharusnya terjadi dari hasil pelaksanaan kegiatan siklus. Hasil skoring penilaian selanjutnya diformulasi sedemikian rupa dengan memberikan bobot per-item kegiatan sehingga hasil keseluruhan dari pengukuran dapat memberikan gambaran tentang kualitas pelaksanaan dari sebuah siklus. Kategori kualitas dan ambang nilai yang digunakan adalah sbb : a. Kurang, apabila skor akhir hasil supervisi antara 0 s/d 55 b. Cukup, apabila skor akhir hasil supervisi antara 56 s/d 70 c. Baik, apabila skor akhir hasil supervisi antara 71 s/d 100 Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 3

5 Kategorisasi ini muncul dari hasil formulasi pencapaian per-item yang sebelumnya telah diberikan bobot sesuai dengan tingkat urgensi dari sebuah tahap kegiatan dalam sebuah siklus. Pada kegiatan uji petik siklus ini, sebenarnya sudah dikembangkan teknik lokasi irisan yang merupakan lokasi yang diuji petik oleh seluruh level pelaku, lokasi irisan ini berangkat dari 1% lokasi KMP yang ditimpah secara berjenjang oleh OSP dan Korkot; artinya lokasi KMP adalah termasuk didalam bagian lokasi uji petik OSP dan Tim Korkot. Pendekatan ini dimaksudkan untuk kebutuhan uji akurasi hasil uji petik yang tentunya akan mempengaruhi tingkat kepercayaan data/hasil terhadap keseluruhan hasil uji petik siklus yang merupakan agregat dari uji petik diseluruh jenjang pelaku. Pada laporan uji petik triwulan I ini; hasil akurasi data belum bisa digunakan karena masih minimnya data hasil uji petik siklus dilokasi irisan. 1. Hasil Siklus Pembangunan BKM/LKM Pembangunan LKM (ulang) dilakukan oleh masyarakat apabila masa bakti/periode LKM habis (3 tahun). Masyarakat melakukan proses pembangunan seperti saat awal membentuk dahulu dengan melibatkan seluruh penduduk dewasa agar LKM mempunyai legitimasi yang kuat dimasyarakat, karenanya diperlukan persiapan yang khusus agar bisa berjalan sesuai tujuannya. Dari 125 kel/desa yang dikunjungi oleh seluruh level pelaku (KMP, OSP, Korkot), terdapat 67 kelurahan yang terinput secara lengkap dalam aplikasi SIM sehingga hanya di kelurahan yang sudah lengkap ini yang bisa dimunculkan kategori kualitas pelaksanaan siklusnya. Hasil pengolahan data tentang komposisi kualitas pelaksanaan siklus Pemilu BKM dapat dilihat dalam gambar berikut :: Sedang 24% Gambar 1. Kualitas Pelaksanaan Pemilu LKM Kurang 16% Baik 60% Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 4

6 Gambaran kualitas pelaksanaan siklus Pemilu LKM sebagaimana gambar diatas dapat dijelaskan secara lebih detail dengan melihat pencapaian substansi dari masing-masing pertanyaan dalam instrumen (15 butir). Dari data yang terekam dalam aplikasi, terdapat 85 kelurahan yang data skoringnya terisi secara lengkap dan dapat diolah untuk dianalisis tingkat pencapaian substanstif per-butir pertanyaaan (kegiatan/aspek). Hasil pencapaian per-butir pertanyaan dapat dilihat dalam tabel berikut : No. Butir Tabel-1 Hasil Pencapaian Per-butir Instrumen (Sampling = 85 kel/desa) Pertanyaan Instrumen 1 panitia pemilihan LKM terbentuk dengan struktur lengkap meliputi 3 pokja: pemilihan, pemantau, AD/ART? 2 dilakukan pembekalan oleh Faskel kepada Panitia Pemilihan LKM (Pokja)? 3 melibatkan seluruh penduduk dewasa dalam pemilihan LKM/BKM 4 kriteria utusan warga tingkat basis adalah berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan? 5 tidak ada kampanye seseorang/ kelompok untuk mempengaruhi masy dalam proses pemilihan (basis) 6 tidak ada perwakilan pemberian suara dalam pemilihan utusan masyarakat di tingkat Basis 7 tidak ada pencalonan dalam pemilihan utusan warga tingkat basis (nama dicalonkan dulu sebelum dipilih)? 8 Apakah tidak ada penunjukan dalam pemilihan utusan warga tingkat (basis)? 9 Apakah pemilihan Utusan Masyarakat menggunakan kartu suara, secara langsung dan tertutup? 10 AD-LKM/perubahan dan Tatib Pemilihan LKM dibahas intensif oleh Pokja AD Pemilihan LKM? 11 AD-LKM/perubahan dan Tatib Pemilihan disahkan dalam Rembug pemilihan LKM? 12 peserta yang ikut memilih dan dipilih sebagai LKM adalah utusan warga hasil pemilihan di tingkat basis? 13 tidak ada penunjukan langsung dalam pemilihan LKM (otomatis terpilih tanpa dasar aturan/ad)? 14 pemilihan anggota LKM dilakukan menggunakan kartu suara, secara langsung dan tertutup? Terpenuhi (kel/desa) Tdk Terpenuhi (kel/desa) % Capaian Substansi % % % % % % % % % % % % % % 15 laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemilihan % Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 5

7 LKM/BKM tersedia? a. Persiapan Siklus Pemilu BKM Dari data pelaksanaan Pemilu LKM di 85 kelurahan dapat dijelaskan bahwa dalam rangka persiapan Pemilu LKM sebagian besar masyarakat telah membentuk panitia pemilihan LKM dengan struktur lengkap meliputi 3 pokja (burir-1), yaitu Pokja Pemilihan, Pemantau, Penyusun AD/ART. Dari uji petik ini dapat ditunjukan bahwa sebanyak 50 kelurahan (59%) yang sesuai (memenuhi) dengan membentuk 3 Pokja dan sisanya sebanyak 35 kelurahan tidak memenuhi; artinya Panitia dibentuk dengan struktur tidak lengkap atau tanpa membentuk panitia. Pencapaian untuk butir 2, yaitu dilakukan pembekalan oleh Faskel kepada Panitia Pemilihan LKM (Pokja); hasilnya menunjukan bahwa sebanyak 68 (80%)kelurahan saja yang sesuai, berarti sisanya sejumlah 17 (20%) kelurahan pelaksanaan siklus pembangunan BKM/LKM dilakukan tanpa pembekalan. Pelaksanaan siklus yang akan melibatkan ribuan, bahkan puluhan ribu orang dengan menerapkan prinsip dan mekanisme tertentu tanpa didahului dengan pembekalan kepada panitia, tentu kelurahan tersebut akan sangat rentan terjadinya penyimpangan substansi dan tercapainya tujuan. Pekerjaan persiapan merupakan ruh dari pelaksanaan sebuah siklus, karena fungsi utamanya adalah menstimulasi kegiatan, mempersiapkan personil dan lembaga pelaksana, memastikan pemahaman, kemauan dan kemampuan pelaksana agar memadai untuk melaksanakan siklus. Implikasinya tentu akan sangat mempengaruhi pada kualitas pelaksanaan siklus itu sendiri. Kualitas pengembangan kapasitas termasuk didalamnya kemampuan dalam pengorganisasian masyarakat memegang peranan vital dalam penentuan kualitas sebuah siklus yang dilakukan masyarakat. Dibutuhkan kerja keras untuk memperbaiki kondisi tersebut, dengan menata sistem pengendalian terhadap kegiatan pengembangan kapasitas yang mampu memberikan jaminan terhadap kuaitas pembelajaran kepada masyarakat dilokasi program. b. Pelaksanaan Siklus Pada tahapan pelaksanaan, capaian yang paling lemah terjadi pada butir 10 yaitu AD-LKM/perubahan dan Tatib Pemilihan LKM dibahas intensif oleh Pokja AD, dan butir 11 AD-LKM/perubahan dan Tatib Pemilihan disahkan dalam Rembug pemilihan LKM dengan capaian sekitar 59%. Rendahnya pencapaian Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 6

8 kedua item ini disebabkan karena struktur Pokja yang terbentuk tidak lengkap atau tidak ada Pokja AD. Kondisi ini juga dapat mencerminkan tentang pemahaman pendamping yang belum kuat terkait pentingnya membangun lembaga dan upaya untuk melembagakannya. Capaian pada butir 9, pemilihan Utusan Masyarakat basis menggunakan kartu suara, secara langsung dan tertutup, substansi ini dapat dipenuhi di 66 kelurahan (78%). Data ini menunjukan bahwa masih ada 19 kelurahan (22%) yang masih belum menjalankan mekanisme pemilihan seperti yang ditertapkan dalam Pedoman; artinya terjadi proses penunjukkan, tanpa melakukan mekanisme Pemilu dengan menggunakan kartu suara, secara langsung dan tertutup dalam pemilihan LKM. Capaian Butir 9 ini penting karena merupakan wujud pembangunan demokrasi berbasis nilai yang dilakukan program dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Capaian butir 9 relevan dengan capaian butir 3: yaitu melibatkan seluruh penduduk dewasa dalam pemilihan LKM/BKM, substansi ini hanya dipenuhi di 67 kelurahan (69%), hal ini berarti masih ada 33 kelurahan (31%) yang belum optimal dalam proses pelibatan masyarakatnya. Capaian tertinggi terjadi pada butir 4 kriteria utusan warga tingkat basis adalah berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, substansi ini terjadi di 75 kelurahan (88%), capaian ini menegaskan bahwa masyarakat dapat memahami bahwa faktor moral (track-record) merupakan faktor yang dipandang penting dalam proses kepemimpinan masyarakat. Pencapaian terhadap substansi ini diharapkan dapat menjadi penopang keberlanjutan LKM kedepan dan akan menempatkan LKM/BKM sebagai lembaga yang dipercaya oleh masyarakat. c. Pelaporan/Administrasi Substansi butir 15, laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemilihan LKM/BKM terjadi di 55 kelurahan (65%) saja. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar Panitia sudah memahami bahwa proses pendokumentasian (pelaporan) adalah bagian dari pertanggungjawaban Panitia setelah menyelesaikan tugas-tugasnya meskipun dari data tersebut masih ada 30% Panitia perlu mendapat perhatian dan bimbingan khususnya dalam penyusunan pelaporan. Rekomendasi Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan siklus pembangunan LKM dimasa mendatang maka direkomendasikan hal-hal berikut : Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 7

9 i. Perlu memastikan adanya peningkatan kapasitas ditingkat Fasilitator dan Panitia Pemilihan; tentang mekanisme dan tatacara pelaksanaan siklus Pembangunan LKM. Selain itu peran dan tugas Pokja Pemantau dan AD/ART perlu lebih didorong dan diorganisir sehingga yang aktif tidak hanya Pokja. ii. Pembahasan tentang AD/ART sebenarnya adalah bagian yang penting bagi pertumbuhan LKM sendiri, dinamika atau perkembangan yang terjadi di masyarakat dan bersinggungan dengan kepentingan maupun tugas pokok LKM selayaknya terwadahi dalam peraturan organisasi LKM. Karena itu perlu dilakukan tambahan kegiatan untuk melakukan review AD/ART LKM yang melibatkan LKM dan unsur masyarakat lainnya sehingga LKM dan masyarakat lebih memahami posisi, peran/tugas, dan ketentuan-ketentuan yang ada di LKM. 2. Hasil Siklus Rembug Warga Tahunan (RWT) Rembug Warga Tahunan (RWT) dilakukan oleh masyarakat kelurahan secara rutin setiap tahun, tepatnya diakhir tahun sebagai musyawarah tertinggi di LKM sebagai forum melakukan evaluasi program, pengesahan dan penyampaian tentang perkembangan kelembagaan, perencanaan nangkis, dan keuangan. Masyarakat melakukan serangkaian kegiatan yang agendanya sudah ditentukan, diperlukan persiapan yang khusus dari pelaku agar rembug bisa berjalan sesuai tujuannya. Dari 905 kel/desa yang dikunjungi oleh seluruh level pelaku (KMP, OSP, Korkot), sebanyak 394 kelurahan yang dapat diolah/ dikeluarkan hasil kategorisasi kualitasnya; hal ini terjadi karena sebagian masih menggunakan format instrumen lama atau adanya data yang tidak lengkap. Dari hasil pengolahan data dapat ditunjukan kategori kualitas pelaksanaan rembug warga tahunan sebagaimana terlihat dalam gambar berikut : Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 8

10 Gambar 2. Kualitas Pelaksanaan Rembug Warga Tahunan 2013 Sedang 58% Kurang 8% Baik 34% Analisis terhadap pemenuhan substansi dari 11-butir pertanyaan pada instrumen, dapat memberikan gambaran tentang aspek2 yang masih lemah terjadi ditingkat masyrakat. Dari 905 kelurahan/desa yang dikunjungi oleh seluruh jenjang pelaku, sebanyak 298 kelurahan yang datanya dapat terolah per-butir (aspek); kondisi ini terjadi karena sebagian data uji petik masih menggunakan instrumen format lama dan sebagian juga masih terjadi karena input data yang tidak lengkap. Capaian detail per-butir pertanyaan pada kegiatan rembug masyarakat dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel-2 Hasil Pencapaian Per-Item Pertanyaan Instrumen (Sampling = 298 kel/desa) No Butir Pertanyaan Instrumen 1 dilakukan pembentukkan Panitia Pelaksana RWT? 2 dilakukan pembekalan terhadap panitia pelaksana RWT? 3 pembekalan mengacu/ menggunakan kepada petunjuk teknis RWT? 4 BKM/LKM telah menyampaikan laporan tahunan dalam RWT? 5 dilakukan pembahasan/ penetapan (perubahan) Anggaran Dasar BKM/LKM dalam RWT 6 BKM/LKM menyampaikan Rencana Kerja setahun kedepan dalam RWT Terpenuhi (kel/desa) Tdk Terpenuhi (kel/desa) %Capaian Substansi % % % % % % Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 9

11 7 RWT dilakukan penetapan PJM Pronangkis dan atau Rencana Tahunan (Renta) PJM 8 RWT Menetapkan hasil-hasil kegiatan Tinjauan Partisipatif (keuangan, kelembagaan, dan program) 9 RWT disampaikan laporan hasil audit keuangan BKM/LKM (auditor independen) periode tahun lalu 10 peserta RWT adalah nama yang menjadi utusan warga hasil pemilu basis (RT/ RW/ Lingkungan). 11 dokumen laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT tersedia % % % % % a. Persiapan Kegiatan RWT Kualitas kegiatan tahap persiapan dipotret dengan pemenuhan substansi pada butir Capaian butir-1 dilakukan pembentukkan Panitia Pelaksana RWT; menunjukan sebanyak 283 kelurahan atau 95% yang membentuk Panitia, ini berarti masih ada 55 kelurahan (5%) yang melaksanakan RWT tanpa membentuk Panitia; artinya tugas Panitia dijalankan sendiri oleh LKM. Pemenuhan substansi butir 2; dilakukan pembekalan oleh Faskel kepada Panitia Pelaksana RWT terjadi di 285 kelurahan (96%) dan sisanya ada 8 kelurahan (4%) yang melakukan RWT tanpa melakukan pembekalan terhadap Panitia. Capaian butir 3, pembekalan mengacu/ menggunakan petunjuk teknis, hasilnya menunjukan sebanyak 270 kelurahan (91%) materi pembekalan mengacu pada Petunjuk Teknis. Pekerjaan persiapan siklus merupakan inti dari pelaksanaan siklus yang sesungguhnya, karena fungsi strategisnya sebagai pembuka pintu gerbang kegiatan, karena akan mempersiapkan personil dan lembaga pelaksana, pada aspek pemahaman, kemauan dan kemampuan agar siap dan kompeten untuk melaksanakan tahapan siklus. Capaian butir: 1,2, dan 3 secara keseluruhan sudah dilakukan dengan cukup baik. b. Pelaksanaan Rembug Warga Dari 11 butir instrumen yang digunakan, butir nomor 4-10 adalah kegiatan yang terkait dengan tahap pelaksanaan kegiatan rembug, secara keseluruhan capaian substantif dari kegiatan ini dapat dicapai dengan baik dengan tingkat pemenuhan (kesesuaian) berada dikisaran 80-90% kecuali untuk butir 5; dilakukan pembahasan/ penetapan (perubahan) Anggaran Dasar BKM/LKM yang hanya Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 10

12 dipenuhi di 104 kelurahan (35%). Hal ini tentu harus menjadi catatan khusus bagi pelaku terkait untuk memfasilitasi proses pembahasan AD LKM agar landasan hukum di LKM semakin kokoh dan tetap mewadahi perkembangan yang terjadi di LKM. Capaian substantif yang paling tinggi dalam pelaksanaan siklus RWT terjadi pada butir 10 peserta RWT adalah nama-nama/orang yang menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis, dapat dipenuhi di 285 kelurahan (95%), ini patut dicatat bahwa ada 15 kelurahan (5%) yang utusan masyarakatnya bukan hasil pemilihan basis waktu pemilihan LKM. Bila peserta RWT yang mempunyai hak suara adalah bukan utusan warga hasil pemilihan basis maka akan bertentangan dengan substansi kelembagaan yang dibangun dalam LKM seperti yang termaktub dalam AD BKM/LKM. Implikasi lainnya pasti rembug tersebut kurang mengindahkan kuorum utusan warga/masyarakat yang telah diatur dalam AD LKM sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpuasan bahkan gugatan yang dapat bermuara pada perpecahan di masyarakat. c. Pelaporan/Administrasi Hasil uji petik menunjukan bahwa dari 298 kelurahan yang disampling, sebanyak 283 Kelurahan (95%) telah menyelesaikan penyusunan Laporan Rembug Warga Tahunan sebagai dokumentasi masyarakat, capaian ini sudah cukup baik meskipun di 13 kelurahan (5%) sisanya tidak boleh diabaikan dan masih membutuhkan perhatian dan fasilitasi pelaku agar pelaksanaan siklus RWT kedepan dapat dilakukan dapat dilakukan dengan lebih baik. Rekomendasi Dari hasil-hasil uji petik Rembug Warga Tahunan yang sudah dijabarkan diatas maka direkomendasikan agar : Pendamping dan Panitia RWT dapat memastikan agar peserta yang diundang dalam RWT adalah para utusan warga yang sudah terdaftar saat pelaksanaan RWT. RWT dapat dikembangkan untuk media masyarakat untuk menyepakati langkahlangkah strategis terkait dengan isu-isu aktual yang yang dihadapi LKM, seperti persoalan kemacetan pinjaman bergulir, Laporan Pelaksanaan Siklus Masyarakat 11

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 A. Pendahuluan Lokasi sasaran PNPM

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK PERIODE TRIWULAN I (SIKLUS MASYARAKAT & PEMBUKUAN BKM) TAHUN 2015 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 LAPORAN UJI PETIK

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Maret 2011 1 P a g e 1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah Rembug/Rapat

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE ) PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN BASELINE, PLPBK

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

Laporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012

Laporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012 Laporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012 I. PENDAHULUAN 1. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 ini telah menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia, meliputi 268 kota/kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE ) PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN 2015 i LAPORAN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

1. Pendaluhuan. Bulan Juni-2013 Monitoring Siklus Masyarakat 1

1. Pendaluhuan. Bulan Juni-2013 Monitoring Siklus Masyarakat 1 1. Pendaluhuan Kegiatan monitoring berbasis data SIM menjadi satu tema penting dalam agenda EGM Monev 2013, tema ini sangat relevan mengingat lingkup lokasi sasaran program PNPM Perkotaan yang sangat besar

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 1 P a g e Periode tahun 2011 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 PENANGANAN PENGADUAN UNTUK TATA PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK TINGKAT KOMUNITI RELAWAN, KSM, BKM, MASYARAKAT

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa Pemilu BKM 3 Minta salah seorang warga menjelaskan tentang hasil FGD Kelembagaan dan FGD Kepemimpinan yang telah dilakukan pada siklus PS, terutama berkaitan dengan: (1) kriteria-kriteria lembaga komunitas

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 A. PENDAHULUAN Periode pelaporan uji petik ini merupakan kelanjutan dari pelaporan uji petik periode sebelumnya

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Juni 2012 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 I. PENGANTAR Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 mencakup 10.923 kelurahan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN RKM RKM merupakan tahapan awal dari keseluruhan intervensi pembelajaran

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode

Lebih terperinci

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK Periode Juni-Juli 2010 No PROPINSI Kab/ Kota 1 NTB 1 Kabupaten Lombok Timur 2 KALTENG 2 Kabupaten Palangkaraya 3 NAD 3 Kota LANGSA 4 Kota SABANG 4 D I Y 5 Kabupaten

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 Pengendalian kualitas data sangat penting bagi pengguna data, karena dapat menjadi rambu-rambu dalam hal; betapa pentingnya data, lebih-lebih

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) BUKU 5 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif 1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013 PERHITUNGAN EVALUASI KINERJA SIM Sama hal nya dengan hasil evaluasi kinerja SIM Triwulan 4 Tahun 2012 yang telah ditayangkan di web p2kp.org, perhitungan

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan

Program Penanggulangan Kemiskinan BOOKLET PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA MANDIRI PERKOTAAN Review Partisipatif Program Penanggulangan Kemiskinan * Review Program

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN Sleman, 7 JANUARI 2014 2 PHASE PELAKSANAAN PNPM TAHAP KEMANDIRIAN

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 PENGANTAR Hasil evaluasi kinerja SIM untuk periode Oktober - Desember 2014 (triwulan-4) menunjukkan Skor rata-rata nasional pada angka 92.11%

Lebih terperinci

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PK BKM : 1. Slamet Djunaedi 2. Drs. Sutrik 3. Kristianto 4. Nur Halimah 5. Budi Hari.S 6. H. Tohir

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diketahui kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah kemiskinan telah

Lebih terperinci

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 A. LATAR BELAKANG Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) I tahap I telah dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG Periode Triwulan-I 2013 : 1 Januari - 31 Maret 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan kunjungan lapangan Personel Konsultan Manajemen Pusat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 PENGANTAR Sumber data SIM yang digunakan pada evaluasi SIM triwulan 3 tahun 2014 meliputi: Kelengkapan data SIM PM-BLM tahun 2013 mulai periode

Lebih terperinci

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP 7.1. STIMULAN P2KP 7.1.1. Tingkat Bantuan Dana BLM untuk Pemugaran Rumah, Perbaikan Fasilitas Umum dan Bantuan Sosial Salah satu indikator keberhasilan P2KP yaitu

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN MUTU

PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN MUTU PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN MUTU PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum PEDOMAN TEKNIS Pengendalian

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013 PENGANTAR Hasil evaluasi kinerja SIM triwulan 2 Tahun 2013 secara umum mengalami progres yang signifikan dari hasil evaluasi triwulan sebelumnya. Pergeseran

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI PENAJAMAN DAN FINALISASI KERANGKA KERJA PELAKSANAAN 2013 PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH-2 PUNCAK, 15-16 Februari 2013 OUTLINE PAPARAN

Lebih terperinci

P R O G R A M K O T A K U LAPORAN MONITORING PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2016

P R O G R A M K O T A K U LAPORAN MONITORING PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2016 P R O G R A M K O T A K U LAPORAN MONITORING PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2016 KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 April-2016 A. Pendahuluan Pelaksanaan Program KOTAKU tahun 2016 melanjutkan tongkat estafet

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN Saiapa Dia? RELAWAN 1 Arah Kebijakan Program PENDEKATAN PROJEK PENDEKATAN PROGRAM Realisasi BLM 3 Membangun BKM KSM PJM Nangkis BKM 2 Pemetaan Swadaya 4 BLM PJM Pronangkis

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014 PENGANTAR Pada status bulan Juni 2014 rentang pengendalian SIM KMP telah terjadi penambahan satu provinsi baru yakni Kalimantan Utara akibat dari

Lebih terperinci

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN Langkah-langkah pelaksanaan pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan di berbagai tataran; pusat, daerah dan masyarakat, yang dapat bersifat urutan (sekuensial), bersamaan (paralel) atau menerus,

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009 datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah

Lebih terperinci

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Desa/Kelurahan BKM/LKM Kecamatan Kota/Kabupaten Berdasarkan hasil kesepakatan antara BKM/LKM, Aparat Desa/Kelurahan,

Lebih terperinci

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program

Lebih terperinci

PERTEMUAN DI RUMAH BU KETUT

PERTEMUAN DI RUMAH BU KETUT PROGRAM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A RYA NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O T A A N 1 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Refleksi

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013 PENGANTAR Evaluasi kinerja SIM triwulan 3 Tahun 2013 (periode Juli-September 2013) formulasi yang digunakan tetap sama seperti pada evaluasi

Lebih terperinci

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Pengelolaan Pengaduan pada periode Maret tahun 2013 telah mencapai 2.005 pengaduan. Sedangkan pengaduan informatif berjumlah 1972 pengaduan dan pengaduan masalah berjumlah 23 pengaduan.

Lebih terperinci

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang

Lebih terperinci

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28

Lebih terperinci

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA A. Materi Pelatihan Askot dan Fasilitator Ekonomi Tujuan Tema Topik JPL 1. Peserta paham dan mampu

Lebih terperinci

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08 : KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status

Lebih terperinci

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Belajar melakukan perbaikan sikap dan perilaku Belajar merubah cara pandang terhadap persoalan kemiskinan dan pemecahan

Lebih terperinci

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-Perkotaan 2 Pemetaan Swadaya PERKOTAAN Mengenali Kampung

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012 PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA Triwulan 2 - Tahun 2012 ASPEK DAN BIDANG EVALUASI KINERJA TINGKAT PROVINSI ASPEK FASILITASI ASPEK CAPAIAN INDIKATOR HASIL terdiri dari bidang2 : 1. SIM 2. PPM

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG Periode Triwulan IV 2012 : 1 Oktober - 31 Desember 2012 I.

Lebih terperinci

Perkembangan Kelembagaan BKM

Perkembangan Kelembagaan BKM Potret Kemandirian BKM Tahun 2014 Tantangan Penaganan Kawasan Kumuh 2015 A. 12 Aspek Lemah Kemandirian BKM Hasil Penilaian IDF 2013 Pada Bulan September 2014 lalu melalui Surat KMP no 16/NMC/PNPM -Perkotaan/IX/2014,

Lebih terperinci

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015 PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015 Latar Belakang Pengembangan Kapasitas dalam P2KKP merupakan salah satu pilar penting, karena merupakan sistem yang akan menghantarkan

Lebih terperinci

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi

Lebih terperinci