PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 (oleh aendydasaint.wordpress.com) KURIKULUM 2013 (Kompetensi Inti:) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori KTSP (Standar Kompetensi:) 1. Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya 2. Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus kristus yang mewartakan bapa dan Kerajaan-Nya
K13 KTSP PILIHAN MATERI 1.1 Menghargai diri sebagai citra yang baik adanya 2.1 Menerima diri sebagai citra yang unik yang diciptakan baik adanya 3.1 Menemukan keunikan diri sebagai citra yang baik adanya 4.1. Menyusun doa yang mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai citra yang diciptakan baik adanya 1.1 Memahami dan menyadari pribadinya diciptakan sebagai citra yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain Martabat Luhur sebagai Citra Panggilan Manusia sebagai Citra Aku Citra yang Unik Tugasku sebagai Citra 1.2 Menghargai diri sebagai citra yang memiliki kemampuan dan keterbatasan 2.2 Bersikap rendah hati dan sadar bahwa dirinya dan sesamanya memiliki kemampuan dan keterbatasan 3.2 Menginventarisasi berbagai kemampuan dan keterbatasan dirinya 4.2. Merencanakan berbagai aktivitas demi mengembangkan kemampuan dan mengatasi keterbatasan 1.2 Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya sehingga terpanggil untuk mensyukurinya Aku Memiliki Kemampuan Kemampuanku Terbatas Syukur atas Hidup Syukur Sebagai Citra
1.3 Menghargai laki-laki atau perempuan sebagai citra yang sederajat 2.3 Menghormati perempuan dan laki-laki sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat 3.3 Mengumpulkan informasi tentang sikap dan pandangan masyarakat tentang kesederajatan perempuan dan laki-laki 4.3. Merencanakan berbagai aktivitas demi mengembangkan kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam hidup sehari-hari 1.3 Memahami bahwa manusia diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki dan dipanggil untuk mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari Aku Diciptakan Baik Adanya sebagai Perempuan atau Laki-laki Perempuan dan Laki-laki Sederajat Aku bangga sebagai Perempuan atau laki-laki 1.4 Menghayati seksualitas sebagai anugerah demi kehidupan bersama yang lebih baik 2.4 Mengembangkan seksualitas secara bertanggung jawab sebagai anugerah 3.4 Mengetahui berbagai cara untuk mengembangkan seksualitas sebagai anugerah demi kehidupan bersama 4.4. Merencanakan berbagai aktivitas demi mengembangkan seksualitas sebagai anugerah demi kehidupan bersama yang lebih baik 1.4 Memahami bahwa seksualitas sebagai anugerah yang perlu dihayati secara benar demi kehidupan bersama yang lebih baik Seksualitas sebagai Anugerah Penghayatan Seksualitas yang Benar Panggilan sebagai Laki-laki atau Perempuan
1. 5 Menghargai peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat terhadap 2.5 Homat dan kasih pada keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat atas peran mereka terhadap 3.5 Menemukan berbagai peran keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat dalam 4.5. Merencanakan berbagai aktivitas yang mengungkapkan rasa syukur atas peran keluarga, sekolah,gereja dan masyarakat terhadap 2.1 Menyadari bahwa pertumbuhan dan tidak dapat lepas dari peran serta keluarga dan sesama di sekitarnya, sehingga terpanggil untuk bekerjasama dan menghargai sesama Aku di Tengah Keluarga Hidup Bersama Orang Lain Aku dan Sesama Dicintai Peran Keluarga bagi Perkembanganku Peran Sekolah bagi Perkembanganku Peran Gereja bagi Perkembanganku Peran Masyarakat bagi Perkembanganku 1.6 Menghargai peran teman sebaya terhadap 2.6 Menghargai peran teman sebaya terhadap 3.6 Merumuskan berbagai peran teman sebaya terhadap 4.6. Merencanakan berbagai aktivitas yang mengungkapkan rasa syukur atas peran teman sebaya terhadap perkembangan dirinya 1.5 Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga dapat membangun persahabatan yang sejati dengan sesama Persahabatan Persahabatan Sejati Pacaran Berteman Bersahabat Berpacaran
1.7 Menghayati berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus 2.7 Meneladani berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus dalam upaya memperkembangkan diri 3.7 Menggali Kitab Suci untuk menemukan berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus yang patut diteladani 4.7. Meneladani berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus dalam kehidupan seharihari 2.2 Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus sehingga dapat meneladani dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Yesus Berbelaskasih Yesus Mengampuni Yesus Rela Berkorban Yesus Peduli Terhadap Penderitaan Sesama Yesus Sang Pendoa Yesus yang Berbelaskasih Yesus Sang Pengampun Yesus Pejuang Kesetaraan Gender Yesus Peduli terhadap Penderitaan Manusia Membangun Diri Seturut Teladan Yesus 1.8 Menghayati nilai-nilai Kerajaan yang diperjuangkan Yesus Kristus sebagai landasan membangun hidup bersama 2.8 Mengupayakan terwujudnya nilai-nilai Kerajaan yang diperjuangkan Yesus Kristus demi mengembangkan hidup bersama yang lebih baik 3.8 Menggali Kitab Suci untuk menemukan berbagai nilai Kerajaan yang dibutuhkan demi pengembangan hidup bersama 4.8. Meneladani Yesus Kristus dalam memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan demi hidup bersama yang lebih baik 2.3 Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan nilai-nilai dasar hidup bersama sehingga mampu menghayati dan menerapkan dalam hidupnya sehari-hari Yesus Mewartakan Cinta Tanpa Pengkotakan Yesus Mewartakan Sabda Bahagia Yesus Mewartakan Kebebasan Anakanak Yesus Memperjuangkan Kesetaraan Martabat Manusia Kebebasan Anak-anak Sabda Bahagia Kasih yang Tak Membedakan