BETI, DALLY, DEDEH, DEVI, FITRIA, GINANJAR, JUNAEDI, LIDYA, RANI

dokumen-dokumen yang mirip
Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

DRAFT KKNI PROFESI KEPERAWATAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

Australia Awards Indonesia

By. Rahmad Gurusinga,S.Kep,Ns.,M.Kep.-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

VâÜ ÜvâÄâÅ i àtx 15/10/2015. Peran Kolegium dalam Pengembangan Program Spesialis Keperawatan Intensif. Oleh:

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

Pernyataan Sikap dan Komitmen Perwakilan Mahasiswa Profesi Kesehatan dan Profesional Muda Kesehatan

PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI KOMUNITAS

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

URGENSI KEBERADAAN UNDANG UNDANG KEPERAWATAN SEBAGAI BENTUK PENGATURAN DAN PERLINDUNGAN PROFESI PERAWAT

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

FERRY EFENDI MAKHFUDLI

Pasien dan Masyarakat sebagai Mitra Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

OLEH : LILIS SOLEHATI Y (KETUA BKWK DEKOPIN)

Body of Knowledge dan Standar Kompetensi Dokter Manajemen Medik

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

BAB IX MANAJEMEN PERUBAHAN SISTEM PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kredensial merujuk pada proses verifikasi pendidikan, lisensi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pharmaceutical care menggeser paradigma praktik kefarmasian dari drug

TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

Penguatan Sektor Komunitas

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 003 TAHUN 2015

PENGERTIAN DAN CONTOH PENERAPAN ASPEK LEGAL ETIK DALAM KEPERAWATAN ANESTESI. Disusun untuk Memenuhi Tugas Etika dan Aspek Legal

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

Sistematika presentasi

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

D A L A M A N G K A

Penyusunan COBIT, ITIL, dan iso 17799

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menuntut peran perawat yang lebih sejajar untuk

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DASEP, S.Kep. Ns. BANDUNG, 2 JUNI 1965

KOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. tegaknya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien (World Health

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON

BAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

Apa promosi kesehatanitu?

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,

`MAKALAH MATA KULIAH HOME CARE SEJARAH DAN TREND SERTA ISU HOME CARE

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan. Perencanaan tenaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya seperti kesiapan dari dosen yang

ETIKA KEPERAWATAN. OLEH : Hamsiah Hamzah,SKM,M.Kep

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Centre for Disability Research and Policy

EKSPLORASI RISET KEPERAWATAN

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

Ganda Ardiansyah Kep. Profesional

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP

PROGRAM KERJA APEKSI

Health for All NOW! Aditya Wardhana Indonesia AIDS Coalition Alumni IPHU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KEGIATAN PERTEMUAN TAHUNAN ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI INDONESIA MURY KUSWARI NIK

Menciptakan sebuah menu layanan dalam meningkatkan akses terhadap layanan pencegahan dan perawatan HIV bagi perempuan penasun

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Agus Samsudrajat S, SKM

Transkripsi:

BETI, DALLY, DEDEH, DEVI, FITRIA, GINANJAR, JUNAEDI, LIDYA, RANI

Advokasi Tenaga Kesehatan lini pertama Konstan Mayoritas Kontinyu Koordinatif

The Baccalaureate Degree in Nursing as Minimal Preparation for Professional Practice (American Association of Colleges of Nursing)

Pembuat kebijakan, peneliti, dan leader praktik beberapa tahun belakangan ini telah mengidentifikasi tingkat pendidikan membuat perbedaan dalam praktik keperawatan. Pendidikan bachelor s degree mempersiapkan perawat dengan ilmu fisik dan sosial yang lebih dalam, kepemimpinan dan managemen keperawatan, humanities, community and public health nursing sehingga akan lebih memahami dampak dari isu sosial, kultural, ekonomi dan politik terhadap pasien dan kesehatan.

Mentorship: The Heart and Soul of Health Care Leadership (Journal of Healthcare Leadership)

Sistem mentoring merupakan model yang unik untuk mempersiapkan pemimpin untuk masa yang akan datang dan kunci pengembangan kepemimpinan untuk profesi keperawatan. Langkah-langkah dalam membuat hubungan mentoring adalah 1) formasi-membuat komitmen dan sharing pengetahuan; 2) menciptakan hubungan, menetapkan batasan dan mendefinisikan standar unggulan dalam area keahlian mentor; 3) mengatur dan menjaga hubungan mentoring.

Influencing Health Care In The Legislatif Area (The Online Jurnal of Issues in Nursing)

Semua perawat berhubungan oleh kebijakan dan politik dari sistem perawatan kesehatan dan dampak dari kebijakan, undang-undang, dan peraturan yang dikembangkan pada area perawat akan berhubungan dengan profesi perawat.( Holmes & Gastaldo, 2002). Sebagai komunitas terbesar dalam sebuah pelayanan kesehatan, perawat berpotensi untuk berhasil dalam melakukan advocasi/pembelaan. Perawat harus memperkuat kekuatan dasar meraka dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan keperawatan dan pendukung-pendukung dalam membangun kesepakatan bersama terhadap isu-isu yang penting.

AREA PEMBAHASAN

POLITICS POLICY NURSING

International Council of Nurses (ICN) menekankan bahwa peran kunci keperawatan mencakup advokasi, promosi tentang lingkungan yang aman, riset, partisipasi dalam merumuskan kebijakan kesehatan dan manajemen sistem kesehatan dan pendidikan.

Kondisi Saat Ini Dewan Perawat Internasional (ICN) perawat memiliki kontribusi penting untuk membuat dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan pengambilan keputusan dan dalam pengembangan kebijakan kesehatan yang tepat dan efektif. Keterlibatan perawat dalam pengembangan kebijakan kesehatan memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas tinggi, mudah diakses dan terjangkau (Ferguson 2001:546).

Kondisi di Indonesia Jumlah mayoritas perawat berpendidikan rendah, Jumlah perawat di pemerintahan langka Rasa kesatuan dan persatuan yang belum membudaya. Tekanan budaya hubungan kerja dengan profesi lain yang menempatkan perawat dalam posisi tawar yang rendah, Kolabarasi dan networking yang terbatas, Kemampuan menulis dan mempublikasikan tulisan tentang profesi keperawatan dan kontribusinya bagi masyarakat masih rendah, Kemampuan perawat untuk memahami tentang dimana keputusan strategis dibuat, siapa yang membuat keputusan, dan bagaimana perawat bisa mempengaruhi proses pembuatan keputusan strategis yang akan menghasilkan kebijakan, peraturan dan perundang undangan masih terbatas.

Implementasi Berperan Serta dalam Legislatif Berperan Aktif dalam Organisasi Profesi Keperawatan Memperkuat Posisi dan Pengaruh Keperawatan dalam Pemerintahan Optimalisasi Alur Kaderisasi Kepemimpinan Keperawatan Memperkuat Mitra dan Kerja Sama dengan Pihak Lain Terutama Masyarakat Peningkatan Eksistensi Melalui Media Peningkatan Peran Serta Akademisi Keperawatan dalam Pengambilan Kebijakan Secara Individual

Kesimpulan Sampai saat ini masih sangat sedikitnya perawat yang duduk dalam pengambil kebijakan terutama dalam bidang legislatif. Perawat perlu terlibat secara aktif sebagai pengambil dan penentu arah kebijakan kesehatan, agar kebijakan tersebut berpihak pada profesi keperawatan dengan tidak mengabaikan hak pasien.