BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya
|
|
- Sonny Djaja Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Jenjang pendidikan tinggi yang bisa dijadikan pilihan adalah universitas dan pendidikan vokasi. Persepsi masyarakat masih terpaku pada melanjutkan pendidikan ke universitas merupakan pilihan terbaik. Padahal meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memilih lembaga pendidikan vokasi akan membuat siswa SMA/SMK semakin fokus kepada minat bakatnya. Selain itu juga memudahkan dalam memilih perusahaan tempat bekerja karena sudah memiliki keahlian khusus. Paparan di atas diperkuat dengan pernyataan dari beberapa petinggi lembaga pendidikan berikut ini. Prof Dr Ir M Munir MS, Direktur Program Vokasi Universitas Brawijaya mengatakan bahwa terdapat kesalahan berfikir dalam melihat bentuk layanan pendidikan di perguruan tinggi. Banyak masyarakat yang melihat bahwa kuliah haruslah berakhir dengan gelar sarjana. Padahal perguruan tinggi mengemban tugas menyelenggarakan pendidikan akademis (sarjana), vokasi (diploma), dan juga profesi (spesialis). Pada posisi pendidikan 1
2 2 vokasi, mahasiswa akan lebih banyak dibekali keahlian terapan. Berbeda dengan jenjang sarjana yang lebih banyak mengedepankan kajian pengetahuan dan teori. 1 Paparan tersebut diperkuat juga dengan pernyataan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh saat membuka Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke-20 di Bandung, Senin (18/6/2012) yang mengatakan bahwa pendidikan vokasi tidak boleh berhenti sampai SMK, tetapi dimungkinkan sampai Magister dan Doktor terapan. Saat ini jenjang lanjutan pendidikan vokasi di Indonesia masih sebatas politeknik, namun selanjutnya lulusan SMK bisa masuk community college atau politeknik dan meraih gelar hingga magister dan doktor terapan. Memperkuat pendidikan vokasi merupakan penopang kemajuan bangsa. 2 Pendidikan vokasi merupakan pilihan bagi siswa SMA/SMK yang akan melanjutkan kuliah dengan program spesialis yang diminatinya. Seperti dipaparkan oleh Devie Rachmawati, Kepala Deputi Sekretariat Pimpinan UI, bahwa Program vokasi ini, harus mampu menjalankan fungsi menjadi pabrik ketrampilan yang akan menghasilkan tenaga kerja siap pakai, profesional, dan mampu bersaing secara global. Keberadaan program vokasi terintegrasi dan berjenjang ini akan membuat setiap anak Indonesia fokus pada potensi dan keunikan yang dimilikinya. Seperti halnya di Eropa, tidak semua anak, memasuki universitas, mengingat tugas utama para lulusan universitas ialah mengembangkan ilmu pengetahuan melalui laboratorium yang ada di kampus maupun di 1 diminati.html.diakses tanggal 12 Juli 2012 pukul WIB. 2 ibid
3 3 masyarakat. Sedangkan program vokasi akan bertugas untuk mencetak para spesialis. 3 Program pendidikan vokasi yang menghasilkan sumber daya siap pakai menjadi senjata ampuh untuk menghadapi persaingan global. Di kancah internasional, program vokasi menjadi andalan berbagai bangsa untuk membangun keberhasilan sistem kerja berbasis ketrampilan. Direktur Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM, Prof Budi Prasetyo Widyobroto menyebutkan bahwa hingga saat ini pendidikan vokasional masih belum dipahami sebagai kebutuhan bangsa Indonesia. Masyarakat belum begitu menyadari akan peluang yang disediakan oleh pendidikan diploma. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana. Dari data SNMPTN jalur undangan tahun ini saja masih banyak siswa SMK yang ikut mendaftar. Setidaknya lebih dari 70% siswa SMK yang daftar ke jenjang S1. Padahal jalur ini sebenarnya tidak sesuai untuk studi lanjut siswa SMK yang memang dipersiapkan sebagai tenaga ahli. Jadi, saat ini pendidikan vokasi tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan dunia industri terhadap lulusan pun tergolong tinggi, maka bagi para lulusan SMK maupun SMU, mereka berlombalomba memilih program pendidikan vokasi. 4 Masalah selanjutnya adalah pendidikan vokasi mana yang menawarkan program pendidikan yang berkualitas. Dengan banyaknya program vokasi yang 3 ibid 4 ibid
4 4 ditawarkan perguruan tinggi membuat siswa SMA/SMK bingung memilih. Hingga akhirnya salah satu tolok ukur memilih lembaga pendidikan vokasi adalah dengan melihat kredibilitas lembaga pendidikan. Kredibilitas lembaga pendidikan tidak dibangun dalam satu malam. Kredibilitas merupakan hasil dari serangkaian proses yang berkesinambungan dengan terus melakukan perbaikan. Serangkaian proses dilakukan oleh pihakpihak yang terlibat didalamnya. Untuk terus konsisten melakukan prosesnya, maka diperlukan bagian khusus yang menangani hal tersebut. Bagian Public Relations adalah bagian yang tepat untuk membangun kredibilitas lembaga. Kredibilitas berhubungan dengan citra. Citra adalah persepsi yang ada dalam pikiran publiknya. Jenis citra yang akan dicapai ditentukan oleh pemimpin perusahaan. Public Relations akan mengimplementasikan strategi dalam upaya membangun citra tersebut. Selain visi dan misi sebagai acuan strategi, praktisi Public Relations juga memperhatikan perkembangan disekelilingnya. Dahulu penggunaan media iklan dianggap memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh PR karena mempunyai daya jangkau yang luas walaupun high cost. Pada era sekarang terjadi pergeseran strategi, seiring dengan krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1997 disusul dengan krisis global Amerika sejak tahun 2008, maka berimbas pada posisi keuangan perusahaan. Perusahaan dipaksa untuk belajar strategi komunikasi yang low cost high impact. PR mendefinisikannya dengan memanfaatkan orang ketiga (third party endorser). Selain berkutat dengan
5 5 media, PR juga mulai mengembangkan pola persebaran isu (buzz) langsung menuju audiensi target. Tugas PR adalah mengelola citra perusahaan atau lembaga. Pengelolaan citra bisa dengan memanfaatkan third party endorser. Dilengkapi lagi dengan perkembangan era Web 2.0, dimana teknologi komunikasi telah berkembang menjadi sebuah komunitas yang interaktif dan mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dengan cepat. Hal ini lebih mengoptimalkan kerja PR dalam mengelola citra perusahaan atau lembaga tanpa harus melalui media konvensional. Citra lembaga merupakan janji yang diberikan apakah sesuai atau tidak dengan apa yang dijanjikan lembaga pada awalnya. Jika janji yang ditawarkan sesuai maka akan terbentuk citra positif, jika tidak sesuai maka akan terbentuk citra negatif. Lembaga pendidikan yang memiliki citra positif dapat dipastikan menjadi pilihan utama siswa SMA/SMK yang melanjutkan ke lembaga pendidikan vokasi. Lembaga pendidikan vokasi berlomba-lomba mengakui sebagai lembaga pendidikan terbaik. Seperti halnya Politeknik Manufaktur Astra yang mempunyai visi menjadi politeknik terbaik di Indonesia. Sebagai sebuah lembaga pendidikan D3 dibawah naungan Yayasan Astra Bina Ilmu yang merupakan salah satu anak perusahaan PT. Astra International Tbk, secara teori tidaklah sulit mengenalkan Politeknik Manufaktur Astra karena telah memiliki nama besar Astra. Banyak penghargaan yang dianugerahkan kepada PT. Astra International Tbk, diantaranya mendapat penilaian terbaik dalam kategori Indonesia The Best Public Companies
6 6 Based on Wealth Added Index (WAI) untuk seluruh kategori 2012 dan ASEAN The Best Public Companies Based on WAI 2012 yang diberikan konsultan bisnis internasional Stern & Co bersama majalah SWA. 5 Namun pada kenyataannya walaupun diikuti oleh nama besar Astra, Politeknik Manufaktur Astra belum menjadi pilihan nomor satu bagi siswa/siswi yang akan melanjutkan jenjang pendidikan diploma. Melihat dari artikel online DIKTI, 5 Politeknik Terbaik di Indonesia versi DIKTI tahun 2008 secara berurutan adalah Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (POLMAN-Bandung), Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Samarinda. 6 Jika dilihat dari lokasinya yang sama-sama di Jakarta, dan dibandingkan tahun berdirinya maka bisa dilihat Politeknik Manufaktur Astra berdiri tahun 1995, sedangkan Politeknik Negeri Jakarta mandiri sejak 25 Agustus Tidak berbeda jauh tahun berdirinya, namun Politeknik Negeri Jakarta telah menduduki peringkat ke 3 politeknik terbaik di Indonesia versi DIKTI. Selain itu Politeknik Manufaktur Astra belum mempunyai program pencitraan yang jelas. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak kalangan yang belum mengenal lembaga ini sebagai lembaga vokasi milik yayasan PT. Astra International Tbk. Program promosi yang dilakukan masih bersifat konvensional dan belum pernah diukur dengan riset baik secara internal maupun professional. 5 Diakses tanggal 20 Juni 2012 pukul WIB. 6 5 Politeknik Terbaik Di Indonesia versi DIKTI Tahun 2008 (2012, 13 Februari).SNMPTN 2012 [online]. Diakses tanggal 31 Mei 2012 dari soalsnmptn.blogdetik.com/2012/02/13/politeknikterbaik-indonesia/
7 7 Melihat dari pembahasan di atas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian mengenai implementasi strategi pencitraan di Politeknik Manufaktur Astra. Didalam struktur organisasi, peran Public Relations ditangani oleh Departemen Kemahasiswaan, Humas dan Alumni. Departemen Kemahasiswaan, Humas dan Alumni sangat diperlukan untuk mengimplementasikan strategi dalam upaya membangun citra positif Politeknik Manufaktur Astra. Citra yang dimiliki oleh lembaga tersebut masih terlihat samar-samar apakah mempunyai citra positif atau sebaliknya. Jika dilihat dari versi DIKTI tentulah belum menjadi lembaga vokasi terbaik. Namun jika dilihat dari posisinya sebagai anak perusahaan PT. Astra International Tbk, seharusnya memiliki strategi pencitraan yang baik. Membangun citra positif memerlukan strategi Public Relations yang jitu. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Politeknik Manufaktur Astra sebagai politeknik terbaik di Indonesia. Untuk melihat bagaimana implementasi strategi yang dilakukan, maka dipilihlah periode Januari Juni 2012 karena periode tersebut yang paling dekat dengan masa penelitian. Selain itu lembaga mulai mengembangkan strategi pencitraan secara serius dan terarah. Dengan mengetahui implementasi strategi maka akan dilihat apakah strategi tersebut menjadikan Politeknik Manufaktur Astra berada pada level Top of Mind dibenak publiknya saat memilih atau menentukan politeknik sebagai pilihan melanjutkan pendidikan.
8 Perumusan Masalah Pendidikan vokasi kian mendapatkan tempat di jenjang perguruan tinggi. Banyaknya pilihan lembaga pendidikan vokasi menjadikan lembaga-lembaga tersebut berlomba-lomba mendeklarasikan diri sebagai lembaga terbaik. Hal ini menjadikan lulusan SMA/SMK bingung menentukan pilihan melanjutkan pendidikan. Akhirnya mereka melihat pada kredibilitas yang dimiliki oleh lembaga. Kredibilitas dimiliki oleh lembaga yang memiliki citra positif di benak publiknya. Sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh salah satu yayasan PT. Astra International Tbk, Politeknik Manufaktur Astra mengemban nama besar Astra. Melalui nama besar Astra yang menjadi market leader berbagai perusahaan besar, seharusnya bisa menjadikan Politeknik Manufaktur Astra pilihan nomor satu bagi lulusan SMA/SMK yang akan melanjutkan studi ke jenjang D3. Namun hal ini belum menjadi kenyataan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mempertanyakan bagaimanakah tahapan implementasi pengelolaan pencitraan yang dilakukan oleh Public Relations Politeknik Manufaktur Astra?. Peneliti tertarik melakukan penelitian pada Departemen Kemahasiswaan, Humas dan Alumni. Sebagai departemen yang bertanggung jawab terhadap implementasi strategi pembentukan citra dalam upaya menjadikan Politeknik Manufaktur Astra menjadi politeknik terbaik di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengambil judul penelitian yaitu Implementasi Strategi Pencitraan Pada Publik oleh Public Relations Politeknik Manufaktur Astra.
9 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi strategi yang digunakan oleh Departemen Kemahasiswaan, Humas dan Alumni dalam upaya mengelola citra positif lembaga melalui sudut-sudut dimensi pencitraan. Strategi pencitraan yang jitu akan menjadikan Politeknik Manufaktur Astra mendapatkan citra positif dan menjadikannya Top of Mind dibenak publik saat memilih pendidikan politeknik di Indonesia Manfaat Penelitian Manfaat teoritis/akademis Manfaat teoritis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kontribusi tulisan terhadap ilmu komunikasi pada umumnya. Bagaimana implementasi strategi pencitraan dilakukan pada lembaga pendidikan tinggi Manfaat praktis Penelitian ini memberikan wawasan kepada peneliti tentang implementasi strategi pengelolaan citra pada Politeknik Manufaktur Astra. Penelitian diharapkan menjadi suatu masukan yang berharga untuk memajukan Politeknik Manufaktur Astra.
# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pernah menyatakan bahwa kegiatan public relations (PR) pada dasarnya. bisnis sebuah perusahaan (Newsom dkk, 2012 : 2).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indira Abidin, Managing Director PR Fortune mengatakan bahwa dunia bisnis semakin kompetitif dan dinamis, masyarakat semakin pintar untuk memilih maka public
Lebih terperinciBAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA
BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Universitas Indonesia (UI) secara internasional diakui sebagai salah satu universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah kualifikasi dapat diterjemahkan sebagai keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Keahlian tersebut yaitu hal-hal
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA
BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Program Vokasi Universitas Indonesia atau disingkat Vokasi UI dibentuk tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483
Lebih terperinciProfil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi
Profil Sarjana Humas Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Lulusan Sarjana Komunikasi Lulusan Program Studi ini disiapkan untuk menjadi seorang generalis di bidang komunikasi yang memahami bidang penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dalam suatu institusi, informasi menjadi hal yang sangat penting sebagai sarana dalam mengembangkan pembangunan di era globalisasi. Di jaman sekarang yang segalanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, seorang siswa dihadapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, seorang siswa dihadapkan pada pilihan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi. Untuk menjamin pendidikan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Citra yang baik dari suatu organisasi, baik korporasi maupun lokal,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra yang baik dari suatu organisasi, baik korporasi maupun lokal, merupakan asset, karena citra mempunyai dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Misi Fakultas Farmasi, MASTER PLAN Perumusan Visi dan Misi Visi Jangka Panjang Fakultas Farmasi
PENDAHULUAN Pendidikan kefarmasian UNMUL dimulai dari Program Konsentrasi Studi Sarjana Farmasi pada tahun 2006. Pembukaan Konsentrasi Studi bersifat sementara, suatu strategi percepatan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan masyarakat atau biasa disingkat Humas adalah praktek mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa transportasi udara di era globalisasi ini meningkat pesat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di Indonesia. Hadirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi perekonomian bangsa. Kontribusinya bagi penerimaan pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki suatu sistem manajemen yang dikelola sedemikian rupa guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Suatu sistem manajemen di perusahaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain yang jeli melihat peluang yang tidak ditimbulkan pesaingnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis di Indonesia telah penuh dengan kompleksitas persaingan, perubahan dan ketidakpastian yang sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Keadaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI
BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan, bersama pendidikan akan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang lebih unggul dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga dari kredibilitas dari universitas itu sendiri. yang di miliki oleh lembaga pendidikan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin maju baik dalam hal perkembangan pengetahuan dan promosi sehingga berdampak ketatnya persaingan. Dunia pendidikan tidak
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi pelaksana kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu menguasai
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Universitas adalah Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN
Persyaratan dan Dokumen Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL
SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ini kebutuhan komunikasi di setiap perusahaan semakin kompleks. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, banyak perusahaan mencari bantuan dari perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan penopang dalam meningkatkan sumber daya
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang
Lebih terperinciDikti Evaluasi Program World Class University
Dikti Evaluasi Program World Class University UNAIR NEWS Untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program pencapaian predikat perguruan tinggi kelas dunia (World Class University WCU), pimpinan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi (information technology) berlangsung dengan sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu
Lebih terperinciSPMI Politeknik Negeri Jakarta
Politeknik Negeri Jakarta SATUAN PENJAMINAN MUTU Jln. Prof. Dr.G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16425 Telephone : (021) 7270036, Hunting, Fax (021) 7270034 No: KM/PNJ//111 Halaman: 1 dari 15 1. Visi, Misi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, krisis multi dimensi semakin tahun semakin bertambah tidak hanya di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga di lingkungan sosial perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka di Indonesia terdapat dua kategori universitas atau. perguruan tinggi, yaitu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman dan meningkatnya kebutuhan akan pendidikan, maka di Indonesia terdapat dua kategori universitas atau perguruan tinggi, yaitu PTN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin pesat
Lebih terperinciPR & MARKETING UNNAR
PR & MARKETING UNNAR Divisi PUBLIC RELATIONS & MARKETING Universitas Narotama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 51, Surabaya 60117 Telp : +62 31 594 6404, +62 31 599 5578, fax : +62 31 5931213 E-mail : marketing_narotama@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi sebagai tingkat lanjut dari jenjang pendidikan menengah di jalur pendidikan formal. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi dan media yang begitu pesat telah membuat perubahan struktur bisnis yang sangat signifikan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan potensi bangsa adalah tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran yaitu pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah media baru yaitu internet. Masyarakat dari berbagai wilayah dapat mengakses internet. Bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Public Relations atau sering disebut dengan Humas merupakan komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu instansi/perusahaan. Sesuai dengan fungsinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan, perubahan ekonomi serta perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis berlomba-lomba
Lebih terperinciSmart, Innovative, Professional
email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Rachmawat, 2008). Menulis sebuah karya ilmiah (program S1) kemudian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal apapun selama ini identik dengan penerbitan suatu karya (Rachmawat, 2008). Menulis sebuah karya ilmiah (program S1) kemudian dipublikasikan secara meluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat adalah salah satu dampak dari era globalisasi yang sangat berpengaruh pada kemajuan sektor pemerintahan maupun swasta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menganut sistem demokrasi, salah satunya adalah Indonesia. 2. komersial maupun organisasi non komersial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari sejarahnya, ilmu dan praktek PR ( public relations atau hubungan masyarakat) modern berkembang paling pesat di negara yang menganut sistem demokrasi, salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tak asing lagi, terlebih bagi masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal. Mal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarahnya istilah Public Relations (PR) sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tak bisa dipungkiri di Indonesia perkembangan teknologi yang sangat pesat, hal itu disebabkan karena masyarakat sangat membutuhkan teknologi informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
Lebih terperinci2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu untuk menggunakan kekreatifitasannya untuk menjadi lebih unggul dibandingkan para pesaing. John Howkins
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali nama produk yang dikenal tanpa mengetahui nama perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan yang ingin mengeluarkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK serta derasnya arus globalisasi telah membawa perubahan dan menciptakan paradigma baru di tempat kerja maupun didunia pendidikan. Persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh hampir semua orang melalui perangkat mobile technology yang semakin terkonvergensi oleh hadirnya
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana orang tua serta kerabat juga ikut mengambil bagian dalam memilih perguruan tinggi. Ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan sarjana sarjana terbaik yang dapat bersama-sama membangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangat dituntut untuk dapat menciptakan sarjana sarjana terbaik yang dapat bersama-sama membangun Indonesia ke arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan di dalam suatu organisasi sesuai dengan tujuan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan arus modernisasi dan globalisasi kini semakin kompleks. Manusia tidak lagi hidup dengan sistem barter sebagaimana yang dilakukan oleh manusia zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kusuma Kemindo Sentosa merupakan perusahaan distributor bahan-bahan kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian signifikan merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi industri transportasi dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kematangan ilmu yang didapat itu juga sangat perlu,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada setiap Universitas tentu tidak hanya mengandalkan kajian teori untuk ketercapaian ilmu yang diperoleh tetapi praktik juga diperlukan untuk mengukur kematangan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Jumlah Gerai Fried Chicken Lokal Indonesia. Kane fried chicken. Sabana Fried Chicken
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis waralaba di Indonesia berkembang secara pesat. Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) bisnis waralaba di Indonesia, tercatat mencapai jumlah 650
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 259/P/SK/HT/2004 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PIMPINAN UNIVERSITAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan selama kurang lebih 2-3 bulan ini merupakan salah satu upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media (KKM) / Magang merupakan kegiatan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa diploma sebagai bahan untuk menyusun Tugas Akhir sekaligus syarat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi landasan yang melatar belakangi penelitian ini begitu penting untuk dikaji, 2) fokus dan pertanyaan penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Kerja Praktik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Kerja Praktik Sebagai sumber daya manusia kita dituntut untuk mempunyai keahlian, pengalaman dan kepekaan dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan menyajikan berbagai program-program unggulan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kini dunia pendidikan berkembang kian pesat. Hal ini membuat banyak lembaga pendidikan menyajikan berbagai program-program unggulan yang menarik, kreatif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. adalah masyarakat luas, bukan segmen terbatas atau public tertentu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak bisa di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinciSTANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR ISI PEMBELAJARAN No : 02/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari STANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab Proses
Lebih terperinci