BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Pergi kemana? どこへ行きますか

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB 2. Tinjauan Pustaka

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi?

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB 2. Landasan Teori

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

Berapa Harganya? いくらですか

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu, mempelajari bahasa merupakan hal yang penting, salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. Menghadapi Era globalisasi bahasa Asing dapat digunakan untuk berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan Orang-orang Negara lain. Seperti halnya bahasa Inggris, sekarang ini bahasa Jepang juga telah banyak dipelajari di Indonesia sebagai bahasa Asing. Penulis sendiri merupakan salah satu orang yang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa Asing. Dalam mempelajari bahasa Jepang ada banyak bidang yang dipelajari, seperti: Tata Bahasa (bunpou), Mendengarkan (choukai), Mengarang (sakubun), Kanji (hyooki), Terjemahan (honyaku), Budaya (bunka), Percakapan(kaiwa)dan lain-lain. Percakapan (Kaiwa) adalah salah satu bagian yang menarik dan penting untuk dapat berkomunikasi dengan orang Jepang, karena kelancaran dan pemahaman pada saat melakukan percakapan menjadikan kita mudah untuk menyampaikan informasi. Sebagai orang 1

yang mempelajari bahasa Jepang penulis pernah belajar mengenai percakapan (kaiwa). Pada saat itu digunakan buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa sebagai buku ajaran. Didalam buku tersebut terdapat latihan percakapan, yang diantaranya percakapan yang menerangkan proses memasak, sebagai berikut: Contoh 1: A: じゃ まず皮からはじめましょう (Ya, pertama-tama mari kita mulai dari kulitnya) B: ええ ( Ya ) A: ボールに小麦粉と塩を入れて... お湯をこうやって少しずつくわえながらはしでまぜます (Masukan garam dan terigu ke dalam mangkuk, campurkan dengan sumpit sambil menambahkan air hangat sedikit demi sedikit). じゃ ちょっとやってみてください (Ya, silahkan diamkan sebentar). B: こうね (begitu). A: ええ 手早く (1) さっと混ぜてください そうしないと かたまりができますから (Ya, silahkan campurkan dengan gerakan tangan yang cepat. Karena dapat menggumpal bila dibiarkan begitu). B: はい (Ya). 2

Selain itu ada beberapa dalam bentuk latihan kalimat seperti: Contoh 2: 熱があって 頭が ( ) する (Saya demam, kepala menjadi.. ). 10 キロ走ったので のどが ( ) だ (Karena saya sudah lari 10 kilo, tenggorokan menjadi ). (2) がんがん (3) むかむか (4) からから (5) ぺこぺこ Pada saat itu muncul berapa pertanyaan pada diri penulis, kata (1), (2), (3), (4), (5) diatas disebut apa? Bagaimana mengenai makna dan penggunaanya agar dapat memilih jawaban yang tepat untuk latihan kalimat seperti di atas? Setelah bertanya dan mendapat jawaban, penulis menjadi tahu kalau kata-kata itu disebut Giongo Gitaigo atau Onomatope. Namun waktu yang terbatas pada saat di kelas tak cukup untuk membahas secara rinci mengenai giongo gitaigo ini, sehingga masih meningggalkan persoalan khususnya pada diri penulis. Apakah giongo dan gitaigo itu merupakan satu kata serta memiliki arti yang sama?. Menurut Hiroko Fukuda ( 1997: ix ) Onomatope adalah giongo, yang berarti sebuah kata yang menirukan bunyi, dan Mimesis adalah gitaigo, yang berarti sebuah kata yang menirukan tindakan atau keadaan. 3

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004 : 116) Gitaigo adalah kata-kata yang mengungkapkan aktifitas, keadaan, dan sebagainya. Dan Giongo berasal dari kata-kata yang menunjukkan bunyi atau suara dengan cara meniru bunyi yang keluar dari benda mati atau suara mahluk hidup. Tetapi kita sering sulit membedakan antara giongo dan gitaigo. Pengetahuan penulis yang kurang mengenai giongo gitaigo, menganggap istilah giongo gitaigo merupakan satu kata yang memiliki arti yang sama dan hanya merupakan istilah lainnya saja. Selain itu ketika menanyakan tentang giongo gitaigo kepada teman-teman, penulis juga sering mendengar pertanyaan " Giongo gitaigo itu apa?", dari pertanyaan tersebut ternyata istilah giongo gitaigo masih kurang dikenal dikalangan mahasiswa jurusan bahasa Jepang, padahal ketika disebutkan beberapa contoh kata giongo gitaigo seperti: ぺこぺこ, ざあざあ dan どきどき mereka akan mengatakan " Oh, itu ya karena memang kata-kata itu sudah sering mereka dengar dan bahkan kadang-kadang dipakai pada saat melakukan latihan percakapan (kaiwa). Giongo gitaigo banyak digunakan dalam percakapan orang Jepang. Seperti halnya kita dalam kehidupan sehari-hari saat mengobrol atau melakukan percakapan maka yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehari-hari. Seandainya dalam percakapan itu menggunakan giongo gitaigo, maka akan ada kesan percakapan itu terlihat alami seperti percakapan orang Jepang asli, walaupun sebagai penutur Asing 4

kita tidak akan mungkin bisa sama persis dengan penutur aslinya. Namun demikian, giongo gitaigo tidak mudah untuk dipelajari karena jumlahnya yang cukup banyak menjadikannya sulit dan terkadang membuat bingung. Selain jumlahnya yang sangat banyak, penulis juga merasa masih bingung dengan penggunaan giongo gitaigo. Seperti yang terdapat pada contoh 1 dan 2 diatas, ada yang diikuti ~ する, ada yang diikuti ~ だ dan ada juga yang langsung diikuti kata kerja (verb). Selanjutnya menurut Satoru (1994: 117) giongo gitaigo juga dapat memiliki hubungan dengan kata sifat, kata keterangan dan kata kerja, sebagai berikut : 1. 形容詞や動詞からできたことば (Kata-kata yang diambil dari kata kerja atau kata sifat). 2. もとは擬音語 擬態語だったことば (Kata-kata asli yang digunakan sebagai giongo gitaigo). 3. 擬音語 擬態語からできた動詞 (Kata kerja yang diambil dari giongo gitaigo) 4. 擬音語 擬態語からできたナ形容詞 (Kata sifat-na yang diambil dari giongo gitaigo) Setelah membaca buku karangan Satoru tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana dengan perubahan jenis kata dari giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Cyuukyuu Honsatsu Kaiwa? 5

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa yaitu agar dapat menggunakan ekspresi giongo gitaigo dengan baik dan tepat maka penulis berkeinginan untuk mengetahui dan lebih memahami bagaimana makna, penggunaan serta perubahan perubahan jenis kata dari giongo gitaigo. Dalam buku tersebut giongo gitaigo ada yang terdapat dalam teks percakapan dan latihan kalimat. Selain beberapa alasan diatas giongo gitaigo merupakan salah satu topik sangat menarik bagi penulis untuk diteliti. Seperti yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu Saudari Nevi Afardama tentang Gitaigo pada verba TABERU dan NOMU, pada penelitiannya penulis meneliti gitaigo yang berhubungan dengan tindakan makan dan minum serta partikel yang mengikutinya. Namun demikian, apa yang ingin diteliti oleh penulis memiliki perbedaan dengan objek yang digunakan, dalam hal ini penulis memilih giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa sebagai objek yang akan diteliti. Berdasarkan beberapa alasan yang dikemukakan diatas penulis bermaksud meneliti tentang giongo gitaigo dengan mengambil judul Analisis Giongo Gitaigo yang terdapat pada Buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. 6

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1. Rumusan Masalah Meskipun masih banyak hal yang ingin penulis teliti tentang giongo gitaigo, akan tetapi dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Giongo gitaigo apa yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa? b. Bagaimana makna dari setiap giongo gitaigo tersebut? c. Bagaimana penggunaan giongo gitaigo tersebut? d. Perubahan jenis kata dari giongo gitaigo tersebut? 1.2.2. Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah yang ingin diteliti sebagai berikut: a. Penelitian hanya akan menganalisis mengenai makna giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. b. Penelitian hanya akan menganalisis mengenai penggunaan giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. c. Peneliti hanya akan menganalisis perubahan jenis kata giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun beberapa tujuan penelitian yang diuraikan sebagai berikut: a. Untuk memahami lebih jelas tentang makna giongo gitaigo. b. Untuk memahami bagaimana penggunaan giongo gitaigo. c. Untuk mengetahui bagaimana perubahan jenis kata dari giongo gitaigo. Selain beberapa tujuan diatas penulis juga memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1.3.1 Teoritis (Linguistik) a. Diharapkan lebih mengenal kosakata (goi) dalam bahasa Jepang salah satunya adalah tentang giongo gitaigo. b. Diharapkan akan menambah pengetahuan tentang makna kata (imi) dari giongo gitaigo. c. Diharapkan dapat lebih memperjelas penggunaan giongo gitaigo. d. Diharapkan dapat belajar menganalisis suatu makna kata. 1.3.2. Praktis (Pengajaran) a. Dengan penelitian ini diharapkan giongo gitaigo dapat digunakan pada saat melakukan percakapan dalam bahasa Jepang sehingga akan memberikan kesan percakapan yang alami seperti penutur asli. b. Diharapkan dapat membantu pada saat menemukannya dalam pembelajaran, baik pada kaiwa ataupun yang lainnya. 8

c. Diharapkan dapat membantu dalam pembelajaran kaiwa khususnya bagi yang menggunakan buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa tentang giongo gitaigo. 1.4. Definisi Operasional Adapun beberapa pengertian yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis : Kupasan uraian. Analisis pada penelitian ini adalah untuk menguraikan mengenai gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. 2. Giongo : Kata-kata yang menirukan bunyi (Fukada, 1997: 9 ) 3. Gitaigo : Sebuah kata yang menirukan tindakan atau keadaan Gitaigo adalah kata-kata yang mengungkapkan aktifitas dan keadaan (Sudjianto, 2004: 116) Gitaigo yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gitaigo yang terdapat pada buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. 4. Shin Nihongo No Chuukyuu Honsatsu Kaiwa : adalah buku bahasa jepang yang untuk para pelajar bahasa jepang tingkat lanjutan. Buku ini ditujukan untuk pelajar bahasa jepang agar dapat meningkatkan kemampuan 9

bahasa jepang dan dapat melakukan komunikasi dengan orang jepang. 1.5.. Metode Penelitian 1.5.1. Jenis Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988 : 63), Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah terhadap suatu objek dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan, serta menganalisis. 1.5.2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan kata-kata giongo gitaigo baik yang berupa percakapan atau latihan kalimat yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. Kemudian menganalisis arti dan penggunaannya. 10

1.5.3. Teknik Pengolahan Data a). Mengumpulkan giongo gitaigo yang terdapat pada Buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa; b). Mengklasifikasikan giongo gitaigo tersebut; c). Mengambil contoh kalimat dari setiap giongo gitaigo; d). Menganalisis makna giongo gitaigo; e). Menganalisis penggunaan giongo gitaigo; f). Menganalisis perubahan jenis kata dari giongo gitaigo; g). Menarik kesimpulan. 1.6. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, teknik pengumpulan, pengolahan data dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori ini akan membahas tentang pengertian giongo gitaigo, asal-usul giongo gitaigo, keistimewaan giongo gitaigo, klasifikasi giongo gitaigo, pengetahuan giongo gitaigo, penggunaan giongo gitaigo dan perubahan jenis kata giongo gitaigo. 11

Bab III Metodologi Bab ini akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Bab IV Analisis Data Pada bab analisis data penulis akan menganalisis makna, penggunaan dan perubahan jenis kata giongo gitaigo. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab terakhir ini akan menguraikan dari kesimpulan penelitian dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. 12