Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

LEMBAR PENILAIAN. Kode Penampakan Aroma Tekstur Warna

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

LAMPIRAN HASIL OUTPUT PENILAIAN UJI HEDONIK. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Warna K. Overall K N

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel formulasi pakan ikan gurami

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

Lampiran 1. Beras aruk substitusi kacang merah sebelum dan setelah pemasakan

Resep Semprit Standar. Tabel 1. Bahan pembuatan semprit standar

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades

Lampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan

FORMULIR UJI DAYA TERIMA

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

Lampiran Output Hasil Uji Hedonik:

SUBSTITUSI TEPUNG PISANG AWAK MASAK(Musa paradisiaca var. awak) DAN KECAMBAH KEDELAI (Glycine max ) PADA PEMBUATAN BISKUIT SERTA DAYA TERIMA.

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

PERANCANGAN PERCOBAAN

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penilaian puding jagung sebelum puding jagung siap saji terlebih dahulu

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

Lampiran 1. Data Bobot Badan Ayam Arab (Gallus turcicus) Sebelum Diberi Perlakuan dan Perhitungan Koefisiensi Keragaman Bobot Badan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TAHU PADA PEMBUATAN NUGGET Nyi Mas Indang 1, Parlin Dwiyana 2

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun

3.1. Produk Biskuit Brokoli dan Jambu Biji Fresh dan Bubuk B1 B2 B3 B4

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Transkripsi:

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan cara memasukan nomor (lihat keterangan yang ada di bawah tabel) berdasarkan tingkat kesukaan. 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel. 4. Jangan membandingkan tingkat kesukaan antar sampel. 5. Setelah selesai berikan komentar anda dalam ruang yang telah disediakan. Warna Aroma Rasa Tekstur Indikator Keterangan : Suka : 3 Kurang suka : 2 Tidak suka : 1 Kode Sampel P1 P2 P3 Komentar : Terima kasih

Lampiran 2 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Warna Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) P1 P2 P3 Yi ΣY 2 ij (Yi) 2 1 P 22 1 2 3 6 14 36 2 P 21 3 2 1 6 14 36 3 L 21 2 2 2 6 12 36 4 L 23 3 3 2 8 22 64 5 P 23 3 2 1 6 14 36 6 P 21 2 2 2 6 12 36 7 L 22 2 3 1 6 14 36 8 L 25 2 3 2 7 17 49 9 L 19 2 1 1 4 6 16 10 P 21 2 3 2 7 17 49 11 P 20 2 1 1 4 6 16 12 L 19 2 2 2 6 12 36 13 L 19 2 2 1 5 9 25 14 L 19 3 2 1 6 14 36 15 P 19 3 3 1 7 19 49 16 P 22 1 1 1 3 3 9 17 P 21 3 3 2 8 22 64 18 L 23 3 3 2 8 22 64 19 L 22 3 3 2 8 22 64 20 P 19 3 2 1 6 14 36 21 L 23 3 2 2 7 17 49 22 L 21 3 2 2 7 17 49 23 P 22 2 2 1 5 9 25 24 P 22 2 3 2 7 17 49 25 L 22 3 2 1 6 14 36 26 L 20 3 3 2 8 22 64 27 P 23 3 3 1 7 19 49 28 P 23 2 2 1 5 9 25 29 L 23 3 2 1 6 14 36 30 P 21 3 2 2 7 17 49 Yi 74 68 46 188 ΣY 2 ij 194 166 80 440 (Yi) 2 5476 4624 2116 12216 Rata-rata 2,47 2,27 1,53

Lampiran 3 a. Varians b. Varians Total = 0,377 c. Uji Barlett Ho = σ 2 1 = σ 2 2 2 = σ 3 Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi (σ 2 ) yang tidak sama = 0,9942 = 0,9325 Ternyata b H (0,9942) > b c (0,9325) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Lampiran 4 Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis Terhadap Warna Mi basah dengan Penambahan Tepung biji durian 1. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan = 3 1 = 2 b. db galat = (3 x 30 1) (3 1) = 87 c. db jumlah = (3 x 30) 89 2. Faktor Koreksi (FK) Faktor koreksi = = = 392,71 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah kuadrat total = 440 392,71 = 47,29 b. Jumlah kuadrat perlakuan = 392,71 = 407,2 392,71 = 14,49 c. Jumlah kuadrat galat = 47,29 14,49 = 32,8

4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat total perlakuan = = 7,24 b. Kuadrat total galat = 5. F hitung = 0,38 Fhitung = = 19,21 Sumber Ftabel db JK KT Fhitung Keragaman 0,05 Perlakuan 2 14,49 7,24 19,21 3,15 Galat 87 32,80 0,38 Total 89 47,29 Keterangan Ada Perbedaan Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan warna pada setiap perlakuan.

Lampiran 5 Uji Ganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test) Terhadap Hasil Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis Terhadap Warna Mi Basah 1. Standar Error Rata-rata (S ) Standar Error Rata-rata (S ) = = = 0,112 2. Least Significant Ranges (LSR) p 2 3 Range 2,80 2,95 Least Significant Ranges (LSR) 0,314 0,330 Keterangan : P = Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang diuji Range = Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5% dengan derajat bebas galat = 87 ~ 100 LSR = Range x Standar Error Rata-rata 3. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Warna Mi basah Perlakuan P 3 P 2 P 1 Rata-rata 1,53 2,27 2,47 P 1 P 2 = 2,47 2,27 = 0,20 < 0,297 P 1 P 3 = 2,47 1,53 = 0,94 > 0,313 P 2 P 3 = 2,27 1,53 = 0,74 > 0,297 Jadi P 1 = P 2 Jadi P 1 P 3 Jadi P 2 P 3 Berdasarkan tabel uji Duncan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna mi basah P 1 (15%) sama dengan warna mi basah P 2 (20%), namun warna mi basah P 3 (25%) berbeda dengan kedua mi basah yang lain. Hal itu berarti bahwa warna mi basah P 3 (25%) kurang disukai oleh panelis bila dibandingkan dengan warna mi basah P 1 dan P 2 karena mi basah P 3 (25%) mempunyai penilaian yang paling rendah (1,70), dimana semakin rendah tingkat penilaian maka warna mi basah akan semakin tidak disukai.

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Aroma Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian No Jenis Umur Rata-rata Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) P1 P2 P3 Yi ΣY 2 ij (Yi) 2 1 P 22 1 2 2 5 9 25 2 P 21 3 2 1 6 14 36 3 L 21 2 2 2 6 12 36 4 P 23 2 3 2 7 17 49 5 P 23 1 2 2 5 9 25 6 P 21 3 2 2 7 17 49 7 L 22 2 3 1 6 14 36 8 L 25 2 2 2 6 12 36 9 L 19 2 2 1 5 9 25 10 P 21 2 2 2 6 12 36 11 P 20 1 2 2 5 9 25 12 L 19 2 2 2 6 12 36 13 P 19 2 2 2 6 12 36 14 L 19 2 2 2 6 12 36 15 P 19 2 2 2 6 12 36 16 P 22 1 2 2 5 9 25 17 P 21 3 3 3 9 27 81 18 L 23 2 3 3 8 22 64 19 L 22 2 3 3 8 22 64 20 P 19 2 2 2 6 12 36 21 P 23 3 2 3 8 22 64 22 P 21 3 3 2 8 22 64 23 P 22 2 2 2 6 12 36 24 P 22 1 2 2 5 9 25 25 P 22 2 2 3 7 17 49 26 L 20 3 2 3 8 22 64 27 P 23 2 2 2 6 12 36 28 P 23 2 3 2 7 17 49 29 P 23 2 2 2 6 12 36 30 P 21 2 2 2 6 12 36 Yi 61 67 63 191 ΣY 2 ij 135 155 141 431 (Yi) 2 3721 4489 3969 12179 Rata-rata 2,03 2,23 2,10

Lampiran 7 a. Varians b. Varians Total = 0,287 c. Uji Barlett Ho = σ 2 1 = σ 2 2 2 = σ 3 Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi (σ 2 ) yang tidak sama = 0,9620 = 0,9325 Ternyata b H (0,9674) > b c (0,9325) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Lampiran 8 Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis Terhadap Aroma Mi basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian 1. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan = 3 1 = 2 b. db galat = (3 x 30 1) (3 1) = 87 c. db jumlah = (3 x 30) 89 2. Faktor Koreksi (FK) Faktor koreksi = = = 405,34 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah kuadrat total = 431 405,34 = 25,66 b. Jumlah kuadrat perlakuan = 405,34 = 405,97 405,34 = 0,62 c. Jumlah kuadrat galat = 25,66 0,62 = 25,04 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat total perlakuan = = 0,31

b. Kuadrat total galat = = 0,29 5. F hitung Fhitung = = 1,08 Sumber Ftabel Db JK KT Fhitung Keragaman 0,05 Perlakuan 2 0,62 0,31 1,08 3,15 Galat 87 25,04 0,229 Total 89 25,66 Keterangan Tidak ada Perbedaan Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan aroma pada setiap perlakuan.

Lampiran 9 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Rasa Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian No Jenis Umur Rata-rata Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) P1 P2 P3 Yi ΣY 2 ij (Yi) 2 1 P 22 1 2 3 6 14 36 2 P 21 1 2 3 6 14 36 3 L 21 3 3 3 9 27 81 4 P 23 3 3 2 8 22 64 5 P 23 2 2 2 6 12 36 6 P 21 2 2 3 7 17 49 7 L 22 2 3 2 7 17 49 8 L 25 2 2 3 7 17 49 9 L 19 3 2 2 7 17 49 10 P 21 1 1 1 3 3 9 11 P 20 2 2 2 6 12 36 12 L 19 2 2 3 7 17 49 13 P 19 2 2 2 6 12 36 14 L 19 3 2 2 7 17 49 15 P 19 2 2 1 5 9 25 16 P 22 2 2 2 6 12 36 17 P 21 2 3 2 7 17 49 18 L 23 1 2 3 6 14 36 19 L 22 1 2 3 6 14 36 20 P 19 2 3 3 8 22 64 21 P 23 2 3 3 8 22 64 22 P 21 3 3 2 8 22 64 23 P 22 2 2 3 7 17 49 24 P 22 1 2 3 6 14 36 25 P 22 3 3 3 9 27 81 26 L 20 3 3 2 8 22 64 27 P 23 2 2 3 7 17 49 28 P 23 1 1 1 3 3 9 29 P 23 3 3 2 8 22 64 30 P 21 3 2 3 8 22 64 Yi 62 68 72 202 ΣY 2 ij 144 164 186 494

(Yi) 2 3844 4624 5184 13652 Rata-rata 2,07 2,27 2,40 Lampiran 10 a. Varians b. Varians Total = 0,447 c. Uji Barlett Ho = σ 2 1 = σ 2 2 2 = σ 3 Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi (σ 2 ) yang tidak sama = 0,9810 = 0,9325 Ternyata b H (0,9923) > b c (0,9325) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Lampiran 11 Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis Terhadap Rasa Mi basah dengan Penambahan Tepung biji durian 1. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan = 3 1 = 2 b. db galat = (3 x 30 1) (3 1) = 87 c. db jumlah = (3 x 30) 89 2. Faktor Koreksi (FK) Faktor koreksi = = = 453,38 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah kuadrat total = 494 453,38 = 40,62 b. Jumlah kuadrat perlakuan = 453,38 = 455,07 453,38 = 1,69 c. Jumlah kuadrat galat = 40,62 1,69 = 38,93 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat total perlakuan =

= 0,85 b. Kuadrat total galat = = 0,45 5. F hitung Fhitung = = 1,89 Sumber Ftabel db JK KT Fhitung Keragaman 0,05 Perlakuan 2 7,75 3,87 1,89 3,15 Galat 87 34,87 0,40 Total 89 42,62 Keterangan Tidak Ada Perbedaan Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rasa pada setiap perlakuan.

Lampiran 12 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Tekstur Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian Jenis No Umur Rata-rata Total Panelis Kelami Panelis (Tahun) n P1 P2 P3 Yi ΣY 2 ij (Yi) 2 1 P 22 1 3 3 7 19 49 2 P 21 1 3 3 7 19 49 3 L 21 3 3 3 9 27 81 4 P 23 3 2 3 8 22 64 5 P 23 3 3 3 9 27 81 6 P 21 3 2 3 8 22 64 7 L 22 3 3 2 8 22 64 8 L 25 2 3 3 8 22 64 9 L 19 3 2 2 7 17 49 10 P 21 3 3 3 9 27 81 11 P 20 2 1 1 4 6 16 12 L 19 2 2 2 6 12 36 13 P 19 3 3 3 9 27 81 14 L 19 3 2 1 6 14 36 15 P 19 3 3 1 7 19 49 16 P 22 1 2 3 6 14 36 17 P 21 2 2 3 7 17 49 18 L 23 2 2 3 7 17 49 19 L 22 2 2 3 7 17 49 20 P 19 2 3 3 8 22 64 21 P 23 2 3 3 8 22 64 22 P 21 3 3 2 8 22 64 23 P 22 2 2 3 7 17 49 24 P 22 2 3 3 8 22 64 25 P 22 3 3 2 8 22 64 26 L 20 3 2 3 8 22 64 27 P 23 2 2 3 7 17 49 28 P 23 2 3 2 7 17 49 29 P 23 3 3 1 7 19 49

30 P 21 3 3 2 8 22 64 Yi 72 76 75 223 ΣY 2 ij 186 202 203 591 (Yi) 2 5184 5776 5625 16585 Rata-rata 2,40 2,53 2,50 Lampiran 13 a. Varians b. Varians Total = 0,439 c. Uji Barlett Ho = σ 2 1 = σ 2 2 2 = σ 3 Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi (σ 2 ) yang tidak sama = 0,9783 = 0,9325

Ternyata b H (0,9783) > b c (0,9325) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan Uji Anova. Lampiran 14 Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis Terhadap Tekstur Mi Basah dengan Penambahan Tepung biji durian 1. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan = 3 1 = 2 b. db galat = (3 x 30 1) (3 1) = 87 c. db jumlah = (3 x 30) 89 2. Faktor Koreksi (FK) Faktor koreksi = = = 552,,54 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah kuadrat total = 591 552,54 = 38,45 b. Jumlah kuadrat perlakuan = 552,54 = 552,83 552,54 = 0,29 c. Jumlah kuadrat galat = 38,45 0,29

= 38,16 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat total perlakuan = = 0,14 b. Kuadrat total galat = = 0,44 5. F hitung Fhitung = = 0,33 Sumber Ftabel Db JK KT Fhitung Keragaman 0,05 Perlakuan 2 0,29 0,14 0,33 3,15 Galat 87 38,16 0,44 Total 89 38,45 Keterangan Tidak ada Perbedaan Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tekstur pada setiap perlakuan.

Lampiran 15 Perhitungan Zat Gizi Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian dengan Berbagai Variasi Penambahan Tepung Biji Durian yang Dihitung Berdasarkan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan) Cara Perhitungan: Dari setiap 1 kg (1000 gr) biji durian segar menghasilkan 400 gr tepung biji durian. Sehingga dapat diketahui bahwa berat kering yang dihasilkan (tepung biji durian) adalah 40% dari berat basahnya (biji durian). Pembuatan mi basah menggunakan 100 gram bahan dasar yang terdiri dari campuran tepung terigu dengan beberapa variasi penambahan tepung biji durian dan bahan lainnya seperti telur dan minyak goreng. Jadi, perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dengan penambahan tepung biji durian dengan berbagai variasi penambahan tepung biji durian yaitu sebagai berikut: 1. Perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dengan penambahan tepung biji durian 15% per 100 gram bahan Mi basah (100 gr) Tepung terigu Tepung biji durian (85 gr) (15 gr) 15 gr tepung biji durian setara dengan 37,5 gr biji durian segar. Jadi, kandungan gizinya yaitu:

Tepung terigu 85 gr, jadi kandungan gizinya yaitu: Telur 20 gr, jadi kandungan gizinya yaitu:

Minyak goreng 30 gr, jadi kandungan gizinya yaitu: Hasil gabungan perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Perhitungan Zat Gizi Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian 15% Per 100 Gram Bahan Bahan Tepung Biji Durian Tepung Terigu Jumlah Energi KH Protein Lemak Serat Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) 15 60,35 11,25 3,67 0,075 0,405 101,25 337,5 - - - 85 310,25 65,70 7,56 1,10-13,60 90,10 1,02-0,10 Telur 20 29,16 0,13 2,30 2,07-9,72 32,40 0,49 162 0,02 Minyak 30 270,60 - - - - - - - 18000 - Goreng Total 670,36 77,08 13,53 3,24 0,405 124,57 460 1,51 18162 0,12 2. Perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dengan penambahan tepung biji durian 20% per 100 gram bahan Mi basah (100 gr) Tepung terigu Tepung biji durian (80 gr) (20 gr) 20 gr tepung biji durian setara dengan 50 gr biji durian segar. Jadi, kandungan gizinya yaitu:

Tepung terigu 80 gr, jadi kandungan gizinya yaitu: Telur 20 gr, jadi kandungan gizinya yaitu:

Minyak goreng 30 gr, jadi kandungan gizinya yaitu: Hasil gabungan perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Perhitungan Zat Gizi Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian 20% Per 100 Gram Bahan Bahan Tepung Biji Durian Tepung Terigu Jumlah Energi KH Protein Lemak Serat Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) 20 80,46 15 4,89 0,1 0,54 135 450 - - - 80 292,00 61,84 7,12 1,04-12,80 84,80 0,96-0,09 Telur 20 29,16 0,13 2,30 2,07-9,72 32,40 0,49 162 0,02 Minyak 30 270,60 - - - - - - - 18000 - Goreng Total 672,22 76,97 14,31 3,21 0,54 157,5 2 567,2 1,45 18162 0,11 3. Perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dengan penambahan tepung biji durian 25% per 100 gram bahan Mi basah (100 gr) Tepung terigu Tepung biji durian (75 gr) (25 gr)

25 gr tepung biji durian setara dengan 62,5 gr biji durian segar. Jadi, kandungan gizinya yaitu: Tepung terigu 75 gr, jadi kandungan gizinya yaitu: Telur 20 gr, jadi kandungan gizinya yaitu:

Minyak goreng 30 gr, jadi kandungan gizinya yaitu:

Hasil gabungan perhitungan zat gizi mi basah dari bahan dasar dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Perhitungan Zat Gizi Mi Basah dengan Penambahan Tepung Biji Durian 25% Per 100 Gram Bahan Bahan Tepung Biji Durian Tepung Terigu Jumlah Energi KH Protein Lemak Serat Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 (gram) (kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) 25 99,88 18,75 6,12 0,125 0,67 168,75 562,5 - - - 75 273,75 57,97 6,67 0,97-12,00 79,50 0,90-0,09 Telur 20 29,16 0,13 2,30 2,07-9,72 32,40 0,49 162 0,02 Minyak Goreng 30 270,60 - - - - - - - 18000 - Total 673,39 76,85 15,09 3,16 0,67 190,47 674,4 1,39 18162 0,11

Lampiran 16 DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Biji durian Gambar 2. Biji durian yang sudah dikupas kulit arinya Gambar 3. Irisan biji durian Gambar 4. Biji durian yang sudah dikeringkan Gambar 5. Proses penghalusan biji durian kering Gambar 6. Proses pengayakan

Gambar 7. Tepung biji durian Gambar 8. Adonan mi basah dengan tepung biji durian 15% Gambar 9. Adonan mi basah dengan Gambar 10. Adonan mi basah dengan tepung biji durian 20% tepung biji durian 25% 15% 20% 25% Gambar 11. Mi basah dengan penambahan tepung biji durian

UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)