: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

Fisika Dasar I (FI-321)

MEDAN LISTRIK STATIS

KEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Fisika Dasar I (FI-321)

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Teori Dasar Medan Gravitasi

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

II. KINEMATIKA PARTIKEL

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

Gambar 4.3. Gambar 44

1 Sistem Koordinat Polar

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-3 CAKUPAN MATERI 1. HUKUM GAUSS 2. ENERGI DAN POTENSIAL LISTRIK

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44

Fisika Dasar I (FI-321)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

Rosari Saleh dan Sutarto

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

FISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Talk less... do more...!!!!!

BAB II Tinjauan Teoritis

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4)

KRONOLOGI : MUATAN LISTRIK

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

HUKUM GRAVITASI NEWTON

Gerak melingkar beraturan

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

Medan dan Dipol Listrik

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 1

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II

Gelombang Elektromagnetik

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru

Penggunaan Hukum Newton

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Transkripsi:

MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics, 1994, New Yok, John Wiley & Sons, Inc. Tiple, Fisika Untuk sains dan Teknik (tejemah oleh Bambang Soegijono), Jakata, Penebit langga, 1991 3. Gancoli Douglas C, Fisika (tejemah), 001, Penebit langga, disi 5. 4. Seas & Zemansky, Fisika Untuk Univesitas 3 (Optika & Fisika Moden), 1991, Jakata-New Yok, Yayasan Dana Buku Indonesia 5. Fedeick J. Bueche, Sei Buku Schaum Fisika, 1989, Jakata, Penebit langga 6. Halliday & Resnick, Fisika, 1990, Jakata, Penebit langga 7. Sutisno, Sei Fisika Dasa (Fisika Moden), 1989, Bandung, Penebit ITB 1.3. MDAN LISTRIK

Medan listik dikatakan ada di sebuah titik jika ada gaya elektostatik yang dialami oleh benda bemuatan yang ditempatkan di titik tesebut. Benda bemuatan tesebut disebut sebagai muatan uji. Intensitas listik di sebuah titik didefinisikan sebagai hasil bagi antaa gaya F yang bekeja pada muatan uji positif dengan jumlah muatan q' pada muatan uji tesebut. Secaa matematis : F = kaena muatan q' positif maka seaah F q Jika digunakan muatan uji negatif maka belawanan aah dengan F Istilah lain intensitas listik adalah kuat medan listik dan intensitas medan listik. Satuan intensitas listik dalam SI adalah NC -1 atau V/m Kaena jika muatan q cukup besa maka akan mempengauhi kesimetian muatan sumbe sehingga bepengauh tehadap kuantitas yang akan diuku. F Definisi yang tepat untuk intensitas listik: = lim q ' 0 q 1.4 INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK Pehitungan Intensitas Medan Listik Untuk menghitung listik di suatu titik dapat digunakan hukum Coulomb jika besa dan posisi semua muatan yang menimbulkan medan diketahui. Misalkan : 1 Q 3 3 Q 3 1 Q 1 Gamba. Tiga buah muatan sumbe Q 1, Q dan Q 3 yang bekeja pada muatan uji Q dimana aah vekto 1, dan 3 dai muatan sumbe ke muatan uji. Secaa Umum:

Vekto posisi adalah dai muatan sumbe menuju ke muatan uji. Jika muatan sumbe + aah medan seaah (menjauhi sumbe) Jika muatan sumbe - aah medan belawanan aah dengan (menuju sumbe) Intensitas medan listik total: = + +... tot 1 3 + qˆ Secaa umum: tot = k (penjumlahan vekto) Pada umumnya medan listik tidak disebabkan oleh muatan-muatan titik, namun oleh muatan yang tedistibusi ke seluuh pemukaan volume/gais. Sehingga intensitas listik dihitung dengan mengandaikan kondukto yang tebagi atas elenen kecil Δ q. Untuk Δq 0, maka: Medan Dipole tot k dq ˆ = Pasangan muatan titik yang sama besa dan belawanan tanda yang dipisahkan oleh vekto sejauh l disebut dipol listik. Pada bebeapa molekul, pusat muatan positip tidak beimpit dengan pusat muatan negatif walaupun tidak ada medan listik lua. Molekul yang sedemikian disebut molekul pola. Molekul pola ini memiliki momen dipol pemanen p, yaitu: p v = ql. Jika suatu molekul pola ditempatkan di dalam medan listik homogen, akan ada gaya total yang bekeja padanya. Tetapi akan ada momen yang mengaahkan molekul untuk beputa sehingga dipol mengaah sejaja dengan medan listik. Gamba: Suatu dipole listik dalam medan listik homogen

Kita peoleh toka τ yang dihasilkan oleh dua buah gaya yang belawanan aah, yang disebut kopel, adalah sama di setiap titik dalam uang. Dai Gamba kita lihat bahwa toka pada muatan negatif mempunyai haga F 1l sinθ = ql sinθ = p sinθ atau penulisan secaa vekto adalah τ = p. Toka ini dapat ditulis dengan lebih baik sebagai pekalian silang momen dipol p dengan medan listik. Aah dai toka menuju ke ketas sedemikian upa sehingga toka memuta momen dipol ke aah medan listik. Jika dipol beputa melalui sudut dθ medan listik melakukan keja: dw = τd θ = psinθdθ tanda minus menunjukkan toka yang cendeung menuunkan q. Dengan memnbuat keja ini menuunkan enegi potensial akan kita peoleh: du = dw = + psinθdθ Dengan integasi dipeoleh: U = p cosθ + U 0 Dengan mengambil enegi potensial nol, maka: U = p cos θ = p Satuan momen dipol atom atau molekul adalah muatan dasa e dilakikan jaak (misalkan e.nm) Contoh: Suatu dipol dengan momen sebesa 0,0 e.nm beada di dalam medan listik homogen yang besanya 3x10 3 N/C seta membentuk sudut 0o tehadap aah medan listik. Tentukan: a. Besa toka pada dipol dan b. negi potensial sistem. Jawab: a. 7 τ = p sinθ = 3,8 10 Nm 7 b. U = p cosθ = 9,0 10 J

1.5. GARIS-GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK Gamba: Gais gaya dan intensitas medan listik di titik P dan Q Gais gaya ialah gais khayal (imajine) dimana aah tangennya, di sembaang titik adalah aah medan di titik yang besebeangan. Setiap gais gaya dalam medan elektostatik meupakan gais tak putus-putus yang beawal dai muatan + dan beakhi di muatan -. Gais-gais gaya tak ada yang bepotongan kaena hanya satu gais gaya untuk tiap titik medan esultan. Jumlah gais gaya pe satuan luas yang melewati sebuah pemukaan (yang tegak luus aah medan) sebanding dengan intensitas listik di setiap titik. FLUX LISTRIK Φ Fluks listik Φ dikatakan + (positif) jika gais-gais gaya kelua dan suatu pemukaan tetutup dan (negatif) jika menuju ke dalam pemukaan. Flux didefinisikan sebagai integal pemukaan dai komponen nomal intensitas listik pada seluuh pemukaan tetutup. Φ = ds S

SOAL-SOAL 1. Sebuah benda kecil yang muatannya -5x10-9 C mengalami gaya ke bawah sebesa 0x10-9 N bila diletakkan di suatu titik tetentu dalam sebuah medan listik. a) Beapa intensitas listik pada titik tesebut? b) Beapa besa dan aah gaya yang bekeja tehadap elekton yang ditempatkan di titik tesebut?. Dalam suatu sistem koodinasi catisian, sebuah muatan sebesa 5 x10-9 C ditempatkan di titik pusat koodinat dan sebuah muatan sebesa -10x10-9 C di tempatkan di titik A (6,0). Beapakah imtensitas listik di titik B (3,0)? 3. Dua buah muatan masing-masing sebesa 4,0 x10-9 C beada pad sumbu-x. Satu teletak pada x=0 dan satu lagi pada x=8 nm. Tentukan medan listik di (a) x=- nm dan (b) x= 10 nm. 4. Dua buah muatan +q dan +q dipisahkan oleh jaak yang sangat dekat. Gambakan gaisgais gaya untuk system muatan tesebut. 5. Tiga muatan titik masing-masing besanya +Q diletakkan pada titik-titk sudut segitiga sama sisi. Gambakan gais-gais gaya pada sistem tesebut. 6. Dua buah muatan titik q 1 = +,0 pc dan q 1 = -,0 pc dipisahkan dengan jaak 4 μm. (a) Beapakah momen dipole dai pasangan muatan tesebut (b) Gambakan dipole tesebut vdan tunjukkan aah dai momen dipolenya.