Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Protein Jangkrik dengan Metode Kjeldhal. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N Dilakukan titrasi blanko Hasil

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Dimana X rata rata : Χ n. Dimana Y rata rata : Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat ditentukan dari persamaan : Y = ax + b

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

BAB III METODE PENELITIAN

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

Penentuan Parameter Farmakokinetika Salisilat dengan Data Urin

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

BAHAN SEMINAR PEMERIKSAAN KANDUNGAN FORMALDEHIDA PADA GELAS MELAMIN YANG BEREDAR DI PASARAN OLEH : RICKY U MARPAUNG NIM

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

3 Metodologi Penelitian

PEMERIKSAAN FORMALIN PADA BAKSO YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH: FERINA Y GINTING NIM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (ORYZA SATIVA) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel T CR02659 AUG11A01

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Transkripsi:

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen Kalium Biftalat BE K-Bifthalat 04, N 1 0,960 N N 0,9556 N N 3 0,9615 N Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (%d) Nr 1 N 1 + N 0,960N + 0,9556N 0,9579 N ( N Nr1 ) %d 1 100% Nr 1 O,9556N 0,9579N 0,9579N ( ) 100% 0,4% Nr N + N 3 0,9556N + 0,9615N 0,9585 N N Nr %d ( ) 3 100% Nr 0,9615N 0,9585N 0,9585N ( ) 100% 0,31% Nr 3 N 1 + N 3 0,960N + 0,9615N 0,9608 N N Nr %d 3 ( ) 3 3 100% Nr 3 0,9615N 0,9608N 0,9608N ( ) 100% 0,07% Normalitas NaOH adalah normalitas rata-rata dengan persen deviasi terkecil yaitu Nr 3 0,9608 N dengan %d 0,07%

Lampiran. Perhitungan Pembakuan Asam Klorida 1 N. No. Berat Na CO 3 anhidrat (mg) Volume HCl (ml) 1. 30 6,1. 30 6 3. 307 6,1 Normalitas HCl Berat Na CO 3 anhidrat (mg) Volume HCl (ml) Berat Ekivalen Na CO 3 anhidrat BE Na CO 3 anhidrat 5,99 N 1 0,931 N N 0,9498 N N 3 0,9497 N Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (%d) Nr 1 N 1 + N 0,931N + 0,9498N 0,9405 N ( N Nr1 ) %d 1 100% Nr 1 0,9498N 0,9405N 0,9405N ( ) 100% 0,98% Nr N + N 3 0,9498N + 0,9497N 0,9497 N N Nr Nr %d ( ) 100% 0,9498N 0,9497N 0,9497N ( ) 100% 0,01% Nr 3 N 1 + N 3 0,931N + 0,9497N 0,9404 N N Nr %d 3 ( ) 1 3 100% Nr 3 0,931N 0,9404N 0,9404N ( ) 100% 0,97% Normalitas HCl adalah normalitas rata-rata dengan persen deviasi terkecil yaitu Nr 3 0,9497 N dengan %d 3 0,01%

Lampiran 3. Perhitungan Kadar Larutan Baku Formalin No. Berat Formalin (mg) Volume NaOH(ml) Volume HCl (ml) 1. 150 5 10,1. 1501 5 10,0 3. 1503 5 10 Kadar Formalin (Vb Vt) Normalitas HCl BE Formalin Berat Larutan Formalin (mg) Keterangan : Vt Volume HCl (ml) Vb Volume blanko (ml) 4,66 ml Normalitas HCl 0,9497 N BE Formalin 30,03 K 1 7,6080% K 7,8164% K 3 7,8174% Kadar rata-rata (Kr)dan persen deviasi (%d) Kr 1 K 1 + K 7,6080% + 7,8164% 7,71% K Kr Kr %d 1 ( ) 1 100% 1 7,8164% 7,71% 7,71% ( ) 100% 0,37% Kr K + K 3 7,8164% + 7,8174% 7,8169% K Kr %d ( ) 3 100% Kr 7,8174% 7,8169% 7,8169% ( ) 100% 0,001% Kr 3 K 1 + K 3 7,6080% + 7,8174% 7,717% %d 3 ( K ) 3 Kr3 100% ( 7,8174% 7,717% ) 100% 0,37% Kr3 7,717% Kadar larutan formalin adalah kadar rata-rata dengan persen deviasi terkecil yaitu Kr 7,8169% dengan %d 0,001%

Lampiran 4. Perhitungan Pembuatan Larutan Formalin 1000 ppm Kadar formalin yang diperoleh dari hasil pembakuan adalah 7,8169% b/v 7,8169 gr 7,8169 10 6 mcg 7,8169 10 4 mcg 7,8169% b/v 100 ml 100 ml ml 7,8169 10 4 ppm Pembuatan Larutan Formalin 1000 ppm dalam Labu 1000 ml V 1 C 1 V C V 1 7,8169 10 4 ppm 1000 ml 1000 ppm V 1 3,5950 ml Ρ m (gr) / V (ml) m ρ V m 1 3,5959 3,5950 gr Maka jumlah larutan formalin yang ditimbang adalah 3,5950 gr

Lampiran 5. Data Panjang Gelombang Maksimum Larutan Formalin

Lampiran 6. Data Pengamatan Waktu Kerja Larutan Formalin. No Menit ke- Serapan (A) 1 1 0,3796 0,384 3 3 0,3864 4 4 0,3888 5 5 0,3901 6 6 0,396 7 7 0,3948 8 8 0,3961 9 9 0,3979 10 10 0,4005 11 11 0,40 1 1 0,4034 13 13 0,4048 14 14 0,4063 15 15 0,4077 16 16 0,4088 17 17 0,4110 18 18 0,41 19 19 0,41 0 0 0,4133 1 1 0,4149 0,4166 3 3 0,4177 4 4 0,4186 5 5 0,4197 6 6 0,409 7 7 0,40 8 8 0,431 9 9 0,44 30 30 0,450 Keterangan : Operating time larutan formalin dengan pereaksi Nash diperoleh pada menit ke-18 sampai menit ke-19

Lampiran 7. Data Kurva Kalibrasi Larutan Formalin pada Panjang Gelombang 41 nm dan Nilai Koefisien Determinasi ( r )

Lampiran 8 Perhitungan Persamaan Regresi a a a No. y y y 1. 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000. 1,0000 0,040 0,040 1,0000 0,0576 3. 1,5000 0,3090 0,4635,500 0,0954 4.,0000 0,410 0,840 4,0000 0,1697 5.,5000 0,560 1,3150 6,500 0,766 6. 3,0000 0,600 1,8600 9,0000 0,3844 n6 y 4,6665,5000 Σ 10,000 Σ y,071 Σ y 1,6667 y 0,3451 4,6665 ( )( y) ( ) / n / n ( 10,0000)(,071) ( 10,0000) / 6 4,6665 3,4516,5000 16,6667 / 6 Σ,5000 Σ y 0,9837 a 0,0869 b y a b (0,3451) (0,08 1,6667) b -0,0019 Maka, persamaan regresinya adalah : y 0,08 + 0,0019 r y ( )( y) ( ) ( ) / n y / n [ ] [( ) ( y) / n] r 4,6665 [(,5000) (10,0000) ( 10,0000)(,0710) / 6].[(0,9837) / 6 (,0710) / 6] r 0,9700

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Kadar Formalin pada Sampel Berat sampel yang ditimbang 100,041 gram Serapan (y) 0,451 Persamaan regresi : y 0,08-0,0019 Konsentrasi formalin () y + 0,0019 0,08 0,451 + 0,0019 0,08,176 mcg/ml Rumus perhitungan kadar formalin dalam sampel : K V Fp BS Dimana : K Kadar formalin dalam sampel (mcg/g) Kadar formalin sesudah pengenceran (mcg/ml) V Volume Sampel (ml) F p Faktor Pengenceran BS Berat Sampel (gram) Kadar formalin dalam sampel,176mcg / ml 800ml 50 / 0 100,041g 43,5071 mcg/g 43,5071 ppm Kadar formalin pada sampel yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di atas.

Lampiran 10. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Swasta Antonius V No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 43,5071 0,0535 0,008. 43,865 0,4131 0,1706 3. 38,613-4,8389 3,4149 4. 41,3901 -,06 4,518 5. 46,5933 3,141 9,8671 6. 46,7457 3,936 10,8478 n 6 43,451 ( - ) 48,555 SD ( ) 48,555 5 3,116 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1 0,040 t hitung 0,347 t hitung 3 3,8035 t hitung 4 1,608 t hitung 5,4691 t hitung 6,5889

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-3 dan 6 No Xi i ( i - ) 1. 43,5056-0,339 0,110841. 43,865 0,067 0,0007189 4. 41,3901 -,4484 5,9946656 5. 46,5933,7548 7,5889304 n 4 43,8385 ( - ) 13,6951 SD ( ) 13,6951 3,1365 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 3 diperoleh nilai t tabel 3,18 t hitung SD / n t hitung 1 0,3116 t hitung 0,049 t hitung 4,919 t hitung 5,5787 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 43,8385 ± (3,18 1,0685 ) 43,8385 ± 3,3970 mcg/g

Lampiran 11. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Negeri 060794 No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 0,7808 0,179 0,01635841. 0,6880 0,035 0,0013904 3. 0,469-0,1836 0,03370896 4. 0,6349-0,0179 0,0003041 5. 0,8919 0,391 0,05716881 6. 0,45-0,006 0,0404036 n 6 0,658 ( - ) 0,14903599 SD ( ) 0,14903599 5 0,176 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1 1,8167 t hitung 0,5 t hitung 3,6079 t hitung 4 0,54 t hitung 5 3,3963 t hitung 6,8494

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-3 5 dan 6 No Xi i - ( i - ) 1. 0,7808 0,0796 0,00633616. 0,6880-0,013 0,0001744 4. 0,6349-0,0663 0,00439569 n 3 0,701 ( - ) 0,01090609 SD ( ) 0,01090609 0,0738 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk diperoleh nilai t tabel 4,30 t hitung SD / n t hitung 1 1,8685 t hitung 0,3098 t hitung 4 1,5563 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 0,701 ± (4,30 0,046 ) 0,701 ± 0,1831 mcg/g

Lampiran 1. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Negeri 060910 No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 41,750 6,577 39,1588. 37,4700 1,9757 3,9033 3. 3,9418 -,555 6,515 4. 33,330 -,1641 4,6833 5. 33,0749 -,4194 5,8534 6. 34,3973-1,097 1,034 n 6 35,4943 ( - ) 61,3174 SD ( ) 61,3174 5 3,5019 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1 4,377 t hitung 1,3819 t hitung 3 1,7854 t hitung 4 1,5137 t hitung 5 1,693 t hitung 6 0,7673

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1 No Xi i - ( i - ). 37,4700 3,7 10,4148 3. 3,9418-1,301 1,696 4. 33,330-0,916 0,838 5. 33,0749-1,1679 1,3639 6. 34,3973 0,1545 0,038 n 5 34,48 ( - ) 14,379 SD ( ) 14,379 4 1,896 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 4 diperoleh nilai t tabel,78 t hitung SD / n t hitung 3,8133 t hitung 3 1,537 t hitung 4 1,0783 t hitung 5 1,3800 t hitung 6 0,185

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke- No Xi i - ( i - ) 3. 3,9418-0,494 0,443364 4. 33,330-0,1058 0,01119364 5. 33,0749-0,3611 0,1303931 6. 34,3973 0,9613 0,9409769 n 4 33,4360 ( - ) 1,30991818 SD ( ) 1,30991818 3 0,6607 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 3 diperoleh nilai t tabel 3,18 t hitung SD / n t hitung 3 1,496 t hitung 4 0,303 t hitung 5 1,093 t hitung 6,9103 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 33,4360 ± (3,18 0,3303 ) 33,4360 ± 1,0503 mcg/g

Lampiran 13. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Negeri 060877 No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 37,0094-0,1454 0,011. 36,896-0,586 0,0668 3. 37,155 0,0607 0,0036 4. 37,4114 0,566 0,0658 5. 37,1376-0,017 0,00095 6. 37,587 0.1039 0,0107 n 6 37,1548 ( - ) 0,16895 SD ( ) 0,16895 5 0,1834 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1 1,9438 t hitung 3,457 t hitung 3 0,8114 t hitung 4 3,4304 t hitung 5 0,99 t hitung 6 1,3890

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke- dan 4 No Xi i - ( i - ) 1. 37,0094-0.1459 0,01 3. 37,155 0,060 0,0036 5. 37,1376-0,0177 0,000313 6. 37,587 0,1034 0,01069 n 4 37,1553 ( - ) 0,0358 SD ( ) 0,0358 3 0,109 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 3 diperoleh nilai t tabel 3,18 t hitung SD / n t hitung 1,671 t hitung 3 1,105 t hitung 5 0,341 t hitung 6 1,8937 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 37,1553 ± (3,18 0,0546 ) 37,1553 ± 0,1736 mcg/g

Lampiran 14. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Swasta Mardi Lestari No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 51,5707 3,3704 11,3595. 49,5191 1,3188 1,739 3. 44,934 3,661 10,6674 4. 49,440 1,37 1,4974 5. 49,3767 1,1764 1,3839 6. 44,377 3,831 14,6160 n 6 48,003 ( - ) 41,634 SD ( ) 41,634 5,877 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1,8738 t hitung 1,144 t hitung 3,7848 t hitung 4 1,0434 t hitung 5 1,0030 t hitung 6 3,598

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1, 3 dan 6 No Xi i - (i ) 49,5191 0,0791 0,0065681 4 49,440 0,016 0,00056 5 49,3767 0,0633 0,00400689 n 3 49,4400 ( - ) 0,0105197 SD ( ) 0,0105197 0,075 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk diperoleh nilai t tabel 4,30 t hitung 1,893 t hitung 4 0,387 t hitung 5 1,5143 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 49,4400 ± (4,30 0,0418 ) 49,4400 ± 0,1797 mcg/g

Lampiran 15. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Negeri 060890 No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 4,3003 -,541 6,3710. 45,0675 0,431 0,0590 3. 5,9164 8,090 65,4804 4. 37,7476-7,0768 50,0810 5. 39,0143-5,8101 33,757 6. 51,9004 7,076 50,0697 n 6 44,844 ( - ) 05,8183 SD ( ) 05,8183 5 6,4158 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1 0,9636 t hitung 0,0098 t hitung 3 3,0893 t hitung 4,7017 t hitung 5,181 t hitung 6,7014

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-3, 4 dan 6 No Xi i - (i ) 1 4,3003 0,173 0,00999 45,0675,940 8,64477604 5 39,0143-3,113 9,690769 n 3 4,173 ( - ) 18,3651756 SD ( ) 18,3651756 3,030 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk diperoleh nilai t tabel 4,30 t hitung SD / n t hitung 1 0,0988 t hitung 1,6806 t hitung 5 1,7794 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 4,173 ± (3,14 1,7494 ) 4,173 ± 5,4931 mcg/g

Lampiran 16. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Formalin pada Sampel Bakso pada SD Negeri 060788 No. Kadar Formalin (mcg/g) ( i - ) 1. 39,4906 1,009 1,043681. 38,4581-0,0116 0,00013456 3. 38,810 0,3405 0,1159405 4. 36,9450 1,547,3471009 5. 38,4660 0,1786 0,00001369 6. 38,6483 0,1786 0,03189796 n 6 38,4697 ( - ) 3,5146 SD ( ) 3,5146 5 0,8384 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 5 diperoleh nilai t tabel,57 t hitung SD / n t hitung 1,9833 t hitung 0,0338 t hitung 3 0,9950 t hitung 4 4,4555 t hitung 5 0,0108 t hitung 6 0,519

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1, dan 4 No Xi i - (i ) 38,4581-0,1375 0,0189065 3 38,810 0,146 0,04605316 5 38,4660-0,196 0,01679616 6 38,6483 0,057 0,007779 n 4 38,5956 ( - ) 0,0845386 SD ( ) 0,0845386 3 0,1678 interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk 3 diperoleh nilai t tabel 3,18 t hitung SD / n t hitung 1,6388 t hitung 3,5578 t hitung 5 1,5446 t hitung 6 0,681 (Semua data diterima) Kadar Formalin (μ) ± ( t (1-α/) SD/ n ) 38,5956 ± (3,14 0,0839 ) 38,5956 ± 0,668 mcg/g

Lampiran 17. Hasil Analisa Kadar Fomalin dalam Sampel NO. TEMPAT PENGAMBILAN SAMPEL 1. SD Swasta BERAT (gram) Fp ABSORBANSI KADAR (ppm) KADAR SEBENARNYA (ppm) 100,041,5 0,451 43,5071 43,8385±. Antonius V 100,0564 0,4550 43,865 3,3970 3. 100,0537 0,4003 38,613 4. 100,058 0,49 41,3901 5. 100,0530 0,4834 46,5933 6. 100,056 0,4850 46,7457 1. SD Negeri 060794 100,038,5 0,145 0,7808 0,701±. 100,0637 0,136 0,6880 0,1831 3. 100,0541 0,113 0,469 4. 100,041 0,130 0,6349 5. 100,0530 0,157 0,8919 6. 100,043 0,111 0,45 1. SD Negeri 060910 100,0370,5 0,439 41,750 33,4360±. 100,0350 0,3883 37,4700 1,0503 3. 100,0 0,3411 3,9418 4. 100,038 0,345 33,330 5. 100,060 0,345 33,0749 6. 100,0345 0,3563 34,3973 1. SD Negeri 060877 100,1637,5 0,3840 37,0094 37,1553± 100,138 0,387 36,896 3. 100,151 0,3861 37,155 4. 100,166 0,388 37,4114 5. 100,107 0,3851 37,1376 6. 100,138 0,3865 37,587 0,1736 1. SD Swasta Mardi 100,0450,5 0,535 51,5707 49,4400±. Lestari 100,0380 0,5138 49,5191 0,1797 3. 100,0484 0,4661 44,934 4. 100,0363 0,518 49,440 5. 100,0350 0,513 49,3767 6. 100,0468 0,4603 44,377 1. SD Negeri 100,0560 5 0,184 4,3003 4,173 ±. 060890 100,0453 0,38 45,0675 5,4931 3. 100,0596 0,737 5,9164 4. 100,0539 0,1947 37,7476 5. 100,0554 0,013 39,0143 6. 100,0531 0,684 51,9004 1. SD Negeri 100,050,5 0,4093 39,4906 38,5956 ±. 060788 100,0376 0,3986 38,4581 0,668 3. 100,0458 0,403 38,810 4. 100,066 0,388 36,9450 5. 100,0176 0,3986 38,4660 6. 100,045 0,4006 38,6483

Lampiran 18. Perhitungan perolehan kembali(%) kadar formalin pada sampel bakso pada SD Negeri 060877 No. Berat (gram) Absorbansi C A (mcg/g) C F (mcg/g) 1. 100,187 0,6808 37,0094 65,4616. 100,156 0,684 36,896 65,6347 3. 100,1854 0,6831 37,155 65,6803 4. 100,187 0,6798 37,4114 65,367 5. 100,136 0,6831 37,1376 65,7149 6. 100,1578 0,6849 37,587 65,8710 100,1663 C A 37,1548 C F 65,608 CF C A % Perolehan Kembali 100 * C A Keterangan : C F C A kadar sampel rata-rata setelah penambahan larutan baku kadar sampel rata-rata sebelum penambahan larutan baku C* A jumlah larutan baku yang ditambahkan 1000mcg / ml,5ml C* A 4,9584 mcg / g 100,1663 g 65,608 37,1548 % Perolehan Kembali 100% 4,9584 114,05%

Lampiran 19. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi No. Konsentrasi Absorbansi Yi Y-Yi (Y-Yi) X Y 1. 0,0000 0,0000 0,0019-0,0019 0,00000361. 1,0000 0,040 0,063-0,003 0,0000059 3. 1,5000 0,3090 0,3104-0,0014 0,00000196 4.,0000 0,410 0,4145-0,005 0,0000065 5.,5000 0,560 0,5186-0,0074 0,00005476 6. 3,0000 0,600 0,67-0,007 0,0000079 n 6 ( Y Yi) 6,05 10-6 Simpangan Baku (SB) ( y yi) n 6,05 10 4 6 3,9386 10-3 Batas Deteksi 3SB Slope 3 3,9386 10 0,08 3 0,0567 mcg/ml Batas Kuantitasi 10SB Slope 10 3,9386 10 0,08 3 0,1891 mcg/ml Keterangan: Persamaan regresi : y a + b y 0,08-0,0019 dimana: a slope; dan b intersep

Lampiran 0. Tabel distribusi t

Lampiran 1. Hasil Pengujian Kualitatif bakso yang dijual di Sekolah Dasar