PENERAPAN GUIDED INQUIRY

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

RAHMAT FAUZI NIM. K

Skripsi. Oleh: GAMALIEL SEPTIAN AIRLANDA K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

: RANI PURWATI K

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

: AYU PERDANASARI K

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

JURNAL SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADUKAN MEDIA AUDIO VISUAL

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

: ARNIKA ANDRIANI K

BIOLOGY EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

IMANUEL DALAPANG K

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

SKRIPSI. Oleh: JURIT YULIANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2016.

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

SKRIPSI. Oleh : JUMAKIR NIM : X

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Transkripsi:

PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

ABSTRACT Purwo Adi Nugroho. IMPLEMENTATION GUIDED INQUIRY WITH MIND MAPPING TO IMPROVE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT ON BIOLOGY SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta: Theacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University. July 2012. The aims of this research are to improve: 1) student s biology learning motivation by implementation of Guided Inquiry with Mind mapping, 2) student s learning achievement in class XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. This research is a classroom action research that consist of three cycles. Each cycle consist of four phases which are planning, action, observation, and reflection. The subject of this research is students of class XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali academic year 2011/2012. Data of this research is taken from questionnaire, observation, test, and interview. Analysis data uses descriptive analysis. Data validation uses triangulation methods. The results of this research showed that the implementation of Guided Inquiry with Mind Mapping could improve motivation and student s learning achievement in class XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. This result was based on the analize of questionnaire, observation, test, and interview. The average of percentage from questionaire of student s learning motivation increased 69,91%, 72,92%, and 77,93%. The average percentage from based on observation of affective increased 64,17%, 71,25%, and 80,83%. The average percentage from based on observation of phsycomotor increased 58,19%, 72,08%, and 78,61%. The average percentage from based on daily test increased 69,83%, 77,17%, and 79,83%, and student s mastery learning increased 56,67%, 70,00%, and 83,33%. The average percentage from based on mind mapping increase 76,20%, 79,40%, and 80,20%. Based on this result, it can be conclude that implementation Guided Inquiry with Mind Mapping can improve: 1) student s learning motivation, and 2) student s learning achievement in class XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali cademic year 2011/2012. Key words: Guided Inquiry, Mind Mapping, Learning Motivation, and Learning Achievement.

ABSTRAK Purwo Adi Nugroho. PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: 1) motivasi belajar siswa melalui penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping, 2) hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Bololali. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Data penelitian diperoleh melalui angket, observasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Validasi data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Hal ini didasarkan pada hasil angket, observasi, tes, dan wawancara. Rata-rata persentase motivasi belajar siswa berdasarkan angket meningkat dari 69,91%, 72,92%, dan 77,93%. Rata-rata persentase ranah afektif berdasarkan lembar observasi meningkat dari 64,17%, 71,25%, dan 80,83%. Ratarata persentase ranah psikomotor berdasarkan lembar observasi meningkat dari 58,19%, 72,08%, dan 78,61%. Rata-rata persentase ranah kognitif berdasarkan hasil ulangan harian siswa meningkat dari 69,83%, 77,17%, dan 79,83%, dan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari 56,67%, 70,00%, dan 83,33%. Ratarata persentase ranah kognitif berdasarkan hasil mind mapping meningkat dari 76,20%, 79,40%, dan 80,20%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan: 1) motivasi belajar siswa, dan 2) hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: Guided Inquiry, Mind Mapping, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa perubahan secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Semua aspek kehidupan berkembang dengan pesat terutama pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan IPTEK sangat berpengaruh pada dunia pendidikan terutama dalam merancang kurikulum dan proses pembelajaran yang dilakukan. Perkembangan IPTEK selain berdampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga berdampak negatif seperti rasa sosial berkurang. Pemerintah telah berusaha menunjukkannya dengan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia yang semakin kompleks diataranya dengan memperbaiki kurikulum pembelajaran. Kewajiban sekolah adalah mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang bermutu agar tercipta pembelajaran yang ideal sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi siswa. Perbaikan dalam proses belajar juga telah dilakukan agar siswa berperan lebih aktif sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator agar siswa dapat berkreasi dan menggali potensi secara optimal sehingga hasil belajar terus meningkat. Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada saat ini merupakan upaya dari pemerintah dalam mengembangkan kurikulum menjadi lebih baik. Kurikulum sekarang ini lebih mengutamakan siswa supaya tidak hanya pandai dalam belajar tetapi siswa mempunyai kemampuan dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Implikasinya yaitu guru dituntut mampu mengubah sistem pembelajaran yang berpusat pada guru dengan pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: "Turut mencerdaskan kehidupan bangsa" sementara dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, Pasal 1 dinyatakan: "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara". Biologi merupakan bagian dari sains yang penerapannya menekankan pada proses penemuan yaitu siswa dapat mengamati secara langsung untuk membangun pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang ada di alam sehingga siswa mendapatkan sendiri pengetahuan secara utuh. Pembelajaran Biologi mengutamakan penguasaan konsep belajar yang berkaitan dengan alam dan lingkungan. Hakikat pembelajaran sains khususnya dalam pembelajaran biologi meliputi tiga aspek (proses, produk, sikap), dalam proses pembelajaran sains siswa aktif menggali kemampuannya untuk menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam disekitarnya. Sains dipandang sebagai proses yaitu sains merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan seperti kemampuan mengamati, mengumpulkan data, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan data, sains dipandang sebagai produk yaitu didalam sains terdapat konsep, hukum, dan teori yang sudah diterima kebenarannya, dan sains dipandang sebagai sikap yaitu sikap ilmiah yang muncul setelah terlaksananya suatu proses yaitu objektif, tanggung jawab, dan kerjasama (Siahaan dan Suyana, 2010: 3). Biologi bukan sekedar kumpulan konsep, prinsip, fakta, hukum, dan teori, namun merupakan proses aktif dalam menggunakan pikiran untuk memperoleh informasi, mempelajari dan menyelesaikan fenomena yang ada. Pembelajaran biologi merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam kelas, luar kelas, atau laboratorium. Pembelajaran di dalam kelas berhubungan dengan materi pembelajaran, di luar kelas siswa dapat menggunakannya untuk pengamatan dan pendalaman materi yang berhubungan dengan lingkungan, sedangkan pembelajaran di labiratorium berupa pengamatan atau praktikum. Pembelajaran biologi yang baik yaitu guru berperan sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa, dimana guru mempunyai peranan utama dalam mempersiapkan dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta membimbing siswa dalam belajar, sedangkan tugas siswa mengeksplorasi pengetahuannya secara optimal. Tugas guru membimbing, memberi motivasi, dan

sebagai fasilitator bagi siswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa, sedangkan tugas siswa dalam proses pembelajaran adalah mengeksplorasi seluruh kemampuannya dan berperan aktif dalam pembelajaran. Hasil belajar biologi siswa belum seperti yang diharapkan dan guru masih menggunakan model pembelajaran yang sama setiap harinya dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut tercermin dari hasil belajar biologi yang dicapai siswa. Berdasarkan data hasil observasi pada kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali didapatkan nilai rata-rata sebesar 64,38%, hasil ulangan harian siswa sebesar 77,03% tetapi ketuntasan belajar siswa masih rendah yaitu 51,72% sehingga hasil yang didapatkan masih di bawah standar ketuntasan belajar siswa minimal sebesar 75%. Hasil belajar siswa yang belum optimal dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti belum tepatnya dalam pemilihan metode pembelajaran dan kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar sehingga motivasi siswa dalam belajar menjadi kurang yang berdampak pada hasil belajar siswa menjadi kurang optimal. Permasalahan yang ada di kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali adalah masih redahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: minat siswa terhadap masalah sebesar 64,67%, tekun dan ulet dalam menghadapi kesulitan sebesar 63,89%, senang mencari dan memecahkan masalah sebesar 66,40%, adanya hasrat dan keinginan melakukan kegiatan sebesar 52,83%, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan sebesar 66,67%, adanya ganjaran atau hukuman dari guru sebesar 61,00%, penghargaan dan penghormatan atas diri sebesar 66,00%, dan adanya kegiatan yang menarik sebesar 68,00%. Hal yang didapatkan masih rendah disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan belum tepat sasaran sehingga motivasi belajar siswa menjadi kurang optimal yang berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali adalah penggunaan model pembelajaran yang mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa lebih aktif dalam belajar, siswa dapat menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang didapatkan melalui kegiatan penemuan.

Guided inquiry merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya dengan arahan dari guru, maka guided inquiry sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu masih adanya peran serta guru dalam proses pembelajaran. Selain kemampuan setiap siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang masih rendah. Pemilihan guided inquiry dikarenakan dalam pembelajaran guru dan siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran yang murni inquiry sehingga digunakan guided inquiry yang merupakan bagian dan tingkatannya di bawah inquiry. Pembelajaran biologi dengan model guided inquiry akan terlaksana baik jika adanya kegiatan penemuan yang dilakukan siswa seperti seorang ilmuwan yaitu siswa dapat merumuskan suatu masalah, merumuskan hipoteses, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik suatu kesimpulan. Guided inquiry diprediksi akan lebih baik jika dipadukan dengan teknik pembelajaran yang sesuai sehingga dapat mengekplorasi kemampuan siswa, yaitu dengan teknik mind mapping yang merupakan teknik dalam membuat catatan dengan pemetaan gambar. Mind mapping dapat digunakan dalam pembelajaran biologi karena banyak siswa mempunyai ingatan yang terbatas dalam mengingat, materi dalam biologi masih tergolong abstrak dan susah untuk dipelajari maupun diingat oleh siswa, sehingga diharapkan siswa dapat membuat catatan yang dapat mempermudah dalam belajar, menarik, dan mudah diingat dengan kreatifitas siswa yang dapat menjadikan belajar lebih menyenangkan. Penggabungan model pembelajaran Guided Inquiry dan Mind Mapping diharapkan dapat mengeksplorasi kemampuan siswa dalam belajar dengan bimbingan dari guru, melatih siswa supaya lebih kreatif dan menumbuhkan imajinasi dalam membuat catatan belajar yang menarik sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan karena menggunakan teknik belajar yang relatif baru, siswa tertantang dalam belajar yang menyebabkan motivasi belajar siswa meningkat dan diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan dalam rangka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus digunakan sebagai solusi terhadap

permasalahan pembelajaran biologi di kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: "PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012". B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan yang menjadi pokok penelitian, yaitu: 1. Apakah penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali? 2. Apakah penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali? C. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah, maka tujuan penelitian untuk mengetahui: 1. Bagaimana Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Bagaimana Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Manfaat untuk Siswa a. Memberikan pengalaman belajar kepada siswa melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry disertai Mind Mapping.

b. Model Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat memberi memotivasi siswa dalam belajar, karena siswa belajar secara aktif dengan mengeksplor pengetahuannya sendiri menggunakan pemetaan pikiran dengan bimbingan guru. 2. Manfaat untuk Guru a. Memberikan solusi terhadap kendala pembelajaran biologi, khususnya terkait dengan motivasi dan hasil belajar biologi siswa. b. Menambah wawasan pengetahuan guru, khususnya berkaitan dengan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran biologi supaya pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. 3. Manfaat untuk Sekolah a. Memberikan ide atau masukan yang baik kepada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran melalui model pembelajaran Guided Inquiry disertai Mind Mapping. 4. Manfaat untuk LPTK a. Menjalin kemitraan dengan sekolah. b. Memberi wahana bagi calon lulusan LPTK untuk mendapatkan pengalaman nyata di dunia pendidikan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai dasar referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas lebih lanjut dalam rangka peningkatan motivasi dan hasil belajar biologi siswa. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses pembelajaran di kelas pada materi pembelajaran sistem ekskresi meliputi sistem ekskresi pada hewan yaitu mengamati organ ekskresi pada burung dara dan marmut seperti organ paru-paru, hati, ginjal dan kulit, serta istem ekskresi pada manusia berupa uji kandungan urin pada manusia untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada urin yang digunakan siswa dalam praktikum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa serta memberikan alternatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.

C. SARAN 1. Kepada Guru a. Guru hendaknya mempelajari dengan baik model pembelajaran yang tepat diterapkan ketika proses belajar siswa berlangsung di kelas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. b. Guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa sehingga belajar dapat menjadi menyenangkan sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. c. Guru seharusnya lebih memantau kegiatan siswa selama pembelajaran sehingga penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat berjalan dengan lancar, lebih menarik, dan menyenangkan, dikarenakan dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama terutama dalam merancang kegiatan pembelajaran. 2. Kepada Sekolah a. Sekolah dapat menjadikan sebagai alternatif pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehingga belajar menjadi lebih beragam dan inovatif. b. Sekolah dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas oleh guru. 3. Kepada Peneliti Lain a. Perlu adanya penelitian yang sejenis dengan cangkupan materi yang lain sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. b. Bagi peneliti lain yang ingin menggunakan penelitian sejenis hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang tepat dikarenakan penerapan Guided Inquiry disertai Mind Mapping membutuhkan waktu cukup lama.