LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN TAHUN 2012

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

RENCANA KERJA (RENJA)

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERENCANAAN KINERJA. 11 L K I P D I S P E R I N D A G K O P d a n U K M K A B U P A T E N A C E H J A Y A

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAKIP Sekretariat DP KORPRI 2011 Kabupaten Sleman LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN KABUPATEN SLEMAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

URAIAN sebelum perubahan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

LAKIP Sekretariat DP KORPRI LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 SEKRETARIAT DP KORPRI KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

BUPATI MANDAILING NATAL

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

RENCANA KERJA (RENJA)

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 Jl. Parasamya Nomor 8, Tridadi, Sleman. Telp. (0274) 865559, Fax. 865559 Kode Pos 55511

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Tahun 2011 ini dapat diselesaikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, merupakan media untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau kegagalan Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai upaya mencapai tujuan dan sasaran untuk mewujudkan Misi dan Visi Instansi khususnya, maupun mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Laporan ini selain untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan juga sekaligus merupakan media untuk melakukan evaluasi kedalam sehingga akan dapat diketahui secara nyata tentang kekurangankekurangan yang ada guna diambil langkah perbaikan untuk waktu yang akan datang. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 i

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan ke arah yang lebih baik, telah ditetapkan kebijakan dalam penilaian kinerja manajemen oleh Presiden melalui Instruksi Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan kebijakan tersebut setiap instansi pemerintah di seluruh tingkatan dituntut untuk mampu mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan atas pelaksanaan kegiatan dan pencapaian Misi dan Visi yang telah ditetapkan secara transparan kepada publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman Tahun 2011 merupakan laporan yang memuat tentang perencanaan dan pencapaian kinerja yang menggambarkan tentang keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2011, serta hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut disertai strategi pemecahan masalah. Pada tahun 2011 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi melaksanakan 20 program untuk mencapai 10 sasaran. Dari 10 sasaran tersebut, yang kemudian ditetapkan sebagai sasaran strategis hanya 7 sasaran yang didukung oleh 12 program. Tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk dapat dicapai pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : No Tujuan Sasaran 1. Meningkatnya Produktivitas, Daya Saing serta Nilai Tambah. 1. Meningkatnya Kapasitas UKM. 2. Meningkatnya kualitas produk Capaian Kinerja Sasaran Sangat Berhasil Sangat Berhasil 2. Meningkatkan Jumlah Pelaku Usaha 3. Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan 4. Terlayaninya pelaku usaha secara efektif dan efisien Sangat Berhasil Sangat Berhasil LAKIP Perindagkop Tahun 2011 ii

3. Meningkatkan nilai investasi 5. Meningkatnya volume usaha Sangat Berhasil 4. Meningkatkan Kinerja Koperasi 6. Tersedianya sistem dan mekanisme pembinaan 7. Meningkatnya kualitas SDM Sangat Berhasil Sangat Berhasil Secara umum tingkat pencapaian sasaran strategis tahun 2011 mencapai kategori sangat berhasil. Namun demikian, dalam pencapaiannya masih didapati permasalahan dan hambatan, baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, antara lain : 1. Masih adanya kesenjangan antara formasi pegawai dengan jumlah pegawai yang ada sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan kurang optimal. 2. Pengadaan bahan baku komoditi tertentu sulit didapatkan di wilayah Kabupaten Sleman (bahan pewarna alam untuk batik dan mete). 3. Pemahaman pelaku usaha terhadap sertifikasi halal masih rendah, sehingga belum memahami bahwa sertifikat halal merupakan bagian dari promosi produk. 4. Perkembangan teknologi dan desain produk yang begitu pesat kurang bisa diimbangi dengan program dan kegiatan yang direncanakan. 5. Munculnya pro dan kontra yang tajam atas menjamurnya toko modern di wilayah Kabupaten Sleman. 6. Dampak negatif globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia yang semakin kompetitif sehingga produk kita kurang bisa bersaing di pasar global, termasuk dalam hal pemenuhan selera pasar masih rendah. 7. Munculnya kantor cabang kegiatan simpan pinjam yang berasal dari luar Kabupaten Sleman, dikhawatirkan akan menjadi pesaing bagi lokal; mengingat - tersebut dari aspek manajemen dan permodalan lebih kuat dan keberadaan dimaksud menyulitkan dalam hal pengawasan. Sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan tugas pada masa yang akan datang, telah dipersiapkan langkah-langkah antara lain sebagai berikut : LAKIP Perindagkop Tahun 2011 iii

1. Melibatkan pihak ketiga (praktisi, akademisi) dalam pelaksanan program dan kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa lebih optimal. 2. Mendatangkan bahan baku dari luar Kabupaten Sleman. 3. Melakukan sosialisasi sekaligus fasilitasi sertifikasi halal. 4. Intensifikasi pencarian informasi terkait dengan perkembangan teknologi dan desain produk. 5. Melakukan kajian mengenai pengaruh keberadaan toko modern dan pusat perbelanjaan terhadap toko dan pasar tradisional. 6. Melakukan pendampingan intensif untuk diversifikasi dan inovasi produk serta meningkatkan dukungan melalui promosi pada even-even pameran berskala nasional. 7. Akan dilakukan kajian mengenai dampak keberadaan kantor cabang terhadap lokal. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 iv

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... iv LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 1 C. SUSUNAN ORGANISASI... 2 D. SUMBER DAYA APARATUR... 11 1. Sumber Daya Manusia... 11 2. Sarana dan Prasarana... 12 3. Anggaran dan Realisasi... 13 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 14 A. RENCANA STRATEGIS... 14 1. Pernyataan Visi... 14 2. Pernyataan Misi... 14 3. Tujuan Strategis... 15 4. Sasaran... 16 5. Program... 18 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2011... 19 C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011... 26 D. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)... 31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 32 A. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS... 32 B. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)... 41 BAB IV PENUTUP... 45 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : 1. Tugas Pokok. Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan usaha kecil dan menengah. 2. Fungsi : a. Perumusan Kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan, dan usaha kecil dan menengah. b. Pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, dan usaha kecil dan menengah. c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang perindustrian, perdagangan, dan usaha kecil dan menengah. d. Pembinaan dan pengembangan bidang perindustrian, perdagangan, dan usaha kecil dan menengah, dan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 1

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. SUSUNAN ORGANISASI. Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2009 dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas. 2. Sekretariat. b. Tugas : Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. c. Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Sekretariat; 2) perumusan kebijakan teknis kesekretariatan; 3) penyelenggaraan urusan umum; 4) penyelenggaraan urusan kepegawaian; 5) penyelenggaraan urusan keuangan; 6) penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi; 7) pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi; dan 8) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 1) Tugas : Menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian 2) Fungsi : 1. penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawaian; LAKIP Perindagkop Tahun 2011 2

3. penyelenggaraan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga; 4. penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian; dan 5. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian. b. Sub Bagian Keuangan. 1) Tugas : menyelenggarakan urusan keuangan. 2) Fungsi : 1. penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan; 2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan; 3. pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan keuangan; dan 4. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Keuangan. c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. 1) Tugas : menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi. 2) Fungsi : 1. penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan evaluasi; 3. pengoordinasian penyusunan rencana kerja; LAKIP Perindagkop Tahun 2011 3

4. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; dan 5. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi. 3. Bidang Perindustrian. a. Tugas. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri b. Fungsi. 1) penyusunan rencana kerja Bidang Perindustrian 2) perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri 3) penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri 4) penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri 5) penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan registrasi dan pengendalian industri; dan 6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perindustrian. Bidang Perindustrian terdiri dari: a. Seksi Pengembangan Produksi Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi industri. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 4

d) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana produksi industri. e) Penyelenggaraan dan pembinaan penerapan standar produksi. f) Penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan komoditas industri;dan g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri. b. Seksi Pengembangan Usaha Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha Industri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha industri. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri. d) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kewirausahaan industri. e) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia usaha industri;dan f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha Industri. c. Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pelayanan registrasi dan pengendalian industri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 5

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan pelayanan registrasi dan pengendalian industri. c) Penyelenggaraan pelayanan registrasi industri. d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan industri. e) Penyelenggaraan pengendalian usaha dan produksi industri;dan f) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri 4. Bidang Perdagangan. a. Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan b. Fungsi. 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perdagangan. 2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. 4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. 5) Penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan;dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perdagangan. Bidang Pedagangan terdiri dari a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri. 1) Tugas. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 6

Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam negeri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Perdagangan Dalam Negeri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. c) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri. d) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian informasi pasar dan stabilisasi harga. e) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian barang beredar dan jasa. f) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan erlindungan konsumen;dan g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Perdagangan Dalam Negeri. b. Seksi Perdagangan Luar Negeri. 1) Tugas. menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan luar negeri. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Perdagangan Luar Negeri. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. c) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar negeri. d) Penyelenggaraan pengembangan dan fasilitasi ekspor;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Perdagangan Luar Negeri. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 7

c. Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. 1) Tugas. Menyelenggarakan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. c) Penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan. d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan perdagangan;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Bimbingan Usaha dan Pendaftaran Perusahaan. 5. Bidang Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah. a. Tugas. Menyelenggarakan, membina, dan mengembangkan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan dan usaha kecil dan menengah. b. Fungsi. 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dan pembinaan kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan dan usaha kecil dan menengah. 3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan dan usaha kecil dan menengah. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 8

4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan usaha dan usaha kecil dan menengah. 5) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan dan usaha kecil dan menengah;dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Bidang Koperasi terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan usaha kecil dan menengah 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan manajemen. d) Penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan kelembagaan ;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b. Seksi Usaha Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha dan usaha kecil dan menengah. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 9

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan usaha dan usaha kecil dan menengah. d) Penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi usaha dan usaha kecil dan menengah;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. c. Seksi Penyuluhan dan pelatihan Koperasi dan usaha kecil dan Menengah. 1) Tugas. Menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan dan usaha kecil dan menengah. 2) Fungsi. a) Penyusunan rencana kerja Seksi Penyuluhan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyuluhan dan pelatihan dan usaha kecil dan menengah. c) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan. d) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan usaha kecil dan menengah;dan e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Penyuluhan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 6. Unit Pelaksana Teknis, mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 10

7. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi sesuai dengan keahlian. BAGAN STRUKTUR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KEPALA DINAS Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bag. Umum Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Perenc. dan Evaluasi Bidang Perindustrian Bidang Perdagangan Bidang Koperasi, dan UKM Seksi Pengemb. Produksi Industri Seksi Pengembangan Usaha Industri Seksi Registrasi dan Pengendalian Industri Seksi Perdagangan Dalam Negeri Seksi Perdagangan Luar Negeri Seksi Bimb. Usaha dan Pendaftaran Perush Seksi kelembagaan dan UKM Seksi Usaha Koperasi dan UKM Seksi Penyuluhan dan Pelatihan Koperasi dan UKM UPT D. SUMBERDAYA APARATUR. 1. Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi didukung oleh 75 orang. a. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut golongan adalah sebagai berikut : LAKIP Perindagkop Tahun 2011 11

No Dinas/Bagian/Bidang Golongan IV III II I Jumlah 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretariat 2 14 7 2 25 3 Bidang Perindustrian 11 3 14 4 Bidang Perdagangan 1 9 3 13 5 Bidang Koperasi dan UKM 1 12 1 14 6 Pejabat Fungsional : - Arsiparis 1 1 - Penyuluh Perindag 7 7 Jumlah 5 54 14 2 75 b. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : No Dinas/Bagian/Bidang Pendidikan S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD Jumlah 1 Kepala Dinas 1 1 2 Sekretariat 1 5 1 16 1 1 25 3 Bidang Perindustrian 1 8 2 2 1 14 4 Bidang Perdagangan 3 3 2 3 1 1 13 5 Bidang Koperasi dan UKM 7 7 14 6 Pejabat Fungsional : - Arsiparis 1 1 - Penyuluh Perindag 6 1 7 Jumlah 6 29 6 29 3 2 75 c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IIB, 1 orang pejabat eselon IIIA, 3 orang pejabat eselon IIIB dan 12 orang pejabat eselon IVA, serta 7 orang pejabat fungsional penyuluh Perindag dan 1 orang pejabat fungsional arsiparis. 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah sebagai berikut : LAKIP Perindagkop Tahun 2011 12

Sarana dan Prasarana Dinas Perindagkop Tahun 2011 No Sarana/Prasarana Jumlah Satuan Keterangan 1 Gedung 1 Unit 2 Kendaraan Bermotor Roda Empat 5 Unit 3 Kendaraan Bermotor Roda Dua 10 Unit 4 Komputer 23 Unit 5 Laptop 6 Unit 2 rusak 6 LCD 3 Unit 7 Kamera 4 Unit 1 rusak 8 Mesin Ketik 13 Unit 1 rusak 9 AC 7 Unit Jumlah 72 Unit 3. Anggaran dan Realisasi Adapun jumlah anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Tahun 2011 beserta realisasinya adalah sebagai berikut : Anggaran dan Realisasi Tahun 2011 No Jenis Anggaran Realisasi % 1 Biaya Tidak Langsung 3.578.160.412,00 3.237.199.401,00 90,47% 2 Biaya Langsung : a. Belanja Pegawai 1.157.446.000,00 1.094.066.000,00 94,52% b. Belanja Barang/Jasa 3.172.503.000,00 2.812.946.884,00 88,67% c. Belanja Modal 2.986.000,00 2.650.000,00 88,75% Jumlah 7.911.095.412,00 7.146.862.285,00 90,34% LAKIP Perindagkop Tahun 2011 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi telah menyusun Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan potensi, peluang ataupun hambatan dan kendala yang mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman yang meliputi Visi, Misi, Tujuan serta cara pencapaian Tujuan dan Sasaran tersebut kami uraikan dalam bab ini, yang selanjutnya sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2011 akan dijelaskan dalam Rencana Kerja Tahunan 2011. A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 1. PERNYATAAN VISI. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dan melihat latar belakang serta mencermati fenomena-fenomena yang berkembang serta tuntutan-tuntutan pelayanan masyarakat, ditetapkan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman sebagai berikut : Terwujudnya Pelaku Usaha yang Mandiri dan Profesional. Pernyataan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman sepenuhnya mengacu pada konsep pernyataan visi Pemerintah Kabupaten Sleman, RPJM dan RPJP. Hal ini dapat dipahami mengingat bahwa Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi adalah Perangkat Daerah dan bagian integral atau unsur dari Pemerintah Kabupaten Sleman. 2. PERNYATAAN MISI. Terwujudnya Visi yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan dan acuan yang harus dihadapi dan dipegang oleh segenap aparat yang bertugas di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. Kemudian untuk mencapai Visi tersebut, telah ditetapkan Misi LAKIP Perindagkop Tahun 2011 14

yang merupakan kumpulan pernyataan yang harus dilaksanakan guna mewujudkan eksistensi Visi. Untuk mencapai Visi, Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman telah dirumuskan sebagai berikut : a. Meningkatkan pelayanan dan tata kelola urusan perindagkop dengan mengoptimalkan SDM dan pengelolaan administrasi yang baik. b. Mewujudkan usaha ekonomi yang produktif, berdaya saing,tangguh dan berwawasan lingkungan yang bertumpu pada sumberdaya yang berkualitas. c. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi berlangsungnya investasi, produksi serta distribusi barang dan jasa. d. Mewujudkan penumbuhan, peningkatan dan pengembangan menuju yang berkualitas dan berdaya saing. Misi tersebut disusun dengan pertimbangan adanya kebutuhan masyarakat akan adanya akuntabilitas penyelenggara pemerintahan, terciptanya kinerja perekonomian daerah yang konsisten serta penyelenggaraan pemerintahan umum yang baik. 3. TUJUAN STRATEGIS. Tujuan Strategis merupakan penjabaran ataupun implementasi dari pernyataan Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dengan di tetapkannya tujuan strategis, diharapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dapat secara lebih tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh Organisasi dalam mencapai visi dan misinya dengan mempertimbangan sumberdaya yang dimiliki, meskipun dalam pelaksanaannya terkadang belum dapat secara utuh sinergis dengan kebijakan daerah yang ditetapkan kemudian. Perumusan tujuan strategis tersebut juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur, memberikan fasilitas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi untuk mengukur sendiri sejauh mana Visi dan Misi Organisasi telah dapat LAKIP Perindagkop Tahun 2011 15

dicapai, mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Oleh karena itu setiap tujuan strategis yang ditetapkan, akan dilengkapi dengan indikator kinerja yang terukur. Adapun Tujuan Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman yang telah ditetapkan adalah : 1. Meningkatkan Kapasitas Organisasi dan Etos Kerja Pegawai. 2. Meningkatkan Produktivitas, Daya Saing dan Nilai Tambah. 3. Meningkatkan Jumlah Pelaku Usaha. 4. Meningkatkan Nilai Investasi. 5. Meningkatkan Kinerja Koperasi. 4. SASARAN. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Proses pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi kegiatan/program. Adapun tujuan beserta uraian sasaran dan indikator sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan sebagai berikut : Tujuan 1. Meningkatkan Kapasitas Organisasi dan Etos Kerja Pegawai Sasaran Strategis a. Meningkatnya Kualitas Pegawai b. Meningkatnya pelayanan masyarakat Indikator Kinerja 1) Aparat yang telah mengikuti diklat teknis/fungsional 1) Peningkatan tertib administrasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat Target Tahun 2015 25 orang 12 bulan c. Meningkatnya transparansi 1) Jenis informasi yang disajikan 3 jenis LAKIP Perindagkop Tahun 2011 16

2. Meningkatkan Produktivitas, Daya Saing dan Nilai Tambah a. Meningkatnya kapasitas UKM 1) Nilai produksi industri 2) Jumlah UKM penerima penguatan modal 3) Jumlah IKM penerima penguatan modal 4) Tanah UKM yang tersertifikatkan 5) Jumlah KK miskin terlatih Rp. 3.309.610.000,00 125 UKM 290 IKM 500 UKM 1400 KK b. Meningkatnya Kualitas Produk c. Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan 1) Nilai tambah industri 1) Nilai ekspor Rp. 1.257.570.000,00 US $. 59.960.000,00 3. Meningkatkan Jumlah Pelaku Usaha a. Terlayaninya pelaku usaha secara efektif dan efisien 1) Jumlah unit usaha industri 2) Jumlah unit usaha perdagangan 3) Jumlah penerbitan ijin usaha industri 4) Jumlah penerbitan ijin usaha perdagangan 5) Meningkatnya jumlah 16.378 Unit Usaha 14.090 Unit Usaha 462 Ijin 840 Ijin 91 Koperasi 4. Meningkatkan Nilai Investasi a. Meningkatnya volume usaha 1) Nilai investasi industri 2) Nilai investasi perdagangan Rp. 553.396.000,00 Rp. 284.190.000,00 5. Meningkatkan Kinerja Koperasi a. Tersedianya Sistem dan Mekanisme Pembinaan Koperasi b. Meningkatnya Kualitas SDM Koperasi c. Meningkatnya partisipasi anggota 1) Jumlah anggota 2) Volume usaha 1) Jumlah aktif 2) Jumlah aset 1) Simpanan anggota 296.418 Orang Rp. 838.031.000,00 607 Koperasi Rp. 932.419.000,00 Rp. 321.388.000,00 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 17

5. PROGRAM. Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis, dilaksanakan secara terpadu meliputi program kerja keuangan, program kerja operasional, dan program kerja sumberdaya manusia. Guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut diatas telah disusun program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 2. Program Pelayanan administrasi perkantoran. 3. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 4. Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik. 6. Program Pengembangan data, informasi, dan statistik daerah. 7. Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 8. Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. 9. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. 10. Program Penanggulangan kemiskinan. 11. Program Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM. 12. Program Peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi. 13. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri. 14. Program Pengembangan industri kecil dan menengah. 15. Program Peningkatan dan pengembangan ekspor. 16. Program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri. 17. Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. 18. Program Pembangunan sarana dan prasarana ekonomi. 19. Program Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif. 20. Program Penegakan hukum. 21. Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi. 22. Program Peningkatan kualitas kelembagaan. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 18

Dalam Perencanaan Tahunan, Program Kerja yang telah disusun oleh Dinas sebagaimana telah dituangkan dalam dokumen Renstra tidak selalu konsisten dapat dilaksanakan. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan kebijakan Daerah yang ditetapkan kemudian dalam bentuk Arah Kebijakan Umum. B. RENCANA KINERJA TAHUN 2011. Perencanaan kinerja merupakan proses sangat penting dan harus dilakukan oleh organisasi karena dapat memberikan perspektif tentang apa yang akan dicapai ataupun dihasilkan oleh Organisasi. Rencana Kinerja Tahunan digunakan untuk penyusunan skala prioritas kegiatan yang akan dilakukan pada tahun yang bersangkutan karena alokasi anggaran untuk SKPD yang terbatas. Dengan adanya rencana kinerja tahunan tersebut diharapkan pengelolaan program dan kegiatan benar-benar berdaya guna dan berhasil guna. Rencana Kinerja Tahunan disusun dengan mengacu pada Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dan Arah Kebijakan Umum yang ditetapkan untuk pelaksanaan pembangunan pada tahun anggaran 2011. Adapun Rencana Kinerja Tahunan tersebut adalah sebagai berikut: LAKIP Perindagkop Tahun 2011 19

Tabel 7 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Tahun 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Kegiatan 1 Meningkatnya kualitas pegawai 2 Meningkatnya pelayanan masyarakat 1 2 3 4 5 Aparat yang telah mengikuti diklat teknis/fungsional Peningkatan tertib administrasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat 20% Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 12 bulan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Bimbingan teknis workshop, seminar, lokakarya 2 Pengkajian kompetensi kepegawaian 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, listrik dan langganan 2 Penyediaan jasa administrasi keuangan 3 Penyediaan jasa kebersihan kantor 4 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 5 Penyediaan alat tulis kantor 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 20

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Peningkatan kualitas pelayanan publik 7 Penyediaan makanan dan minuman rapat 8 Rapat-rapat dan konsultasi 9 Penyediaan jasa keamanan kantor 10 Pengelolaan dokumen SKPD 1 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor 2 Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional 3 Pemeliharaan rutin/ berkala mebelair 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 2 Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan 3 Penyusunan perencanaan kerja SKPD 4 Monitoring dan evaluasi program/ kegiatan SKPD 5 Penyusunan profil data SKPD lima tahun terakhir 1 Pelayanan perijinan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 21

3 Meningkatnya transparansi Jenis informasi yang disajikan 3 jenis Pengembangan data, informasi, dan statistik daerah 1 Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah 2 Identifikasi potensi industri dan perdagangan 4 Meningkatnya kapasitas UKM Nilai industri produksi Jumlah UKM penerima penguatan modal Jumlah IKM penerima penguatan modal Tanah UKM yang tersertifikatkan Jumlah KK miskin yang terlatih Rp. 2.959.733.465,63 Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 25 UKM Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 50 IKM 100 UKM Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 600 KK Penanggulangan Kemiskinan 1 Penyelenggaraan promosi produk UMKM 1 Fasilitasi permodalan bagi UMKM di pedesaan 1 Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 1 Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin 2 Fasilitasi operasi pasar 3 Pelatihan AMT dan Kewirausahaan 4 Pemanfaatan potensi setempat 5 Pelatihan pengolahan hasil pertanian, kehutanan 6 Pelatihan teknologi packing makanan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 22

7 Pendampingan IK pasir semen dan makanan olahan 8 Temu usaha industri 5 Meningkatnya kualitas produk Nilai tambah industri Rp 1.131.453.442,52 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi Peningkatan kemampuan teknologi industri 1 Pendampingan manajemen usaha bagi IK di sekitar pabrik rokok 1 Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas 2 Pengembangan sistem inovasi teknologi 1 Pembinaan kemampuan teknologi industri : Bantuan Teknologi IK 2 Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi bagi IK dan IRT di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Berbah 3 Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi bagi IK dan IRT di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Mlati 6 Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan Nilai ekspor US $ 45.980.000,00 Peningkatan dan pengembangan ekspor 1 Pengembangan data base informasi potensi unggulan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 23

Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Pembangunan sarana dan prasarana ekonomi 2 Pembangunan promosi perdagangan internasional 3 Pelatihan manajemen ekspor impor 1 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 1 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 1 Pendampingan pembangunan pasar 7 Terlayaninya pelaku usaha secara efektif dan efisien Jumlah unit usaha industri Jumlah unit usaha perdagangan Meningkatnya penerbitan ijin usaha industri. Meningkatnya penerbitan ijin Usaha Perdagangan Meningkatnya jumlah 15.567 Unit Usaha Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif 1 Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha UKM 10.790 Unit Usaha 2 Fasilitasi pengembangan UKM 85 Ijin Penegakan hukum 1 Pengawasan perijinan usaha industri (TDI IUI) dan uji petik produk 800 Ijin 2 Fasilitasi program anti korupsi 18 Koperasi 3 Pemantauan perijinan SIUP jasa laundry dan TDP salon kecantikan LAKIP Perindagkop Tahun 2011 24

4 Sosialisasi ketentuan di bidang cukai 8 Meningkatnya volume usaha Nilai industri investasi Rp. 501.460.000,00 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM 2 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 9 Tersedianya sistem dan mekanisme pembinaan Jumlah anggota 244.796 orang Peningkatan kualitas kelembagaan 1 Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan berprestasi Volume usaha Rp. 741.697.000,00 2 Fasilitasi masalah dan pembubaran bermasalah 10 Meningkatnya kualitas SDM Jumlah aktif 54 Koperasi Peningkatan kualitas kelembagaan 1 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman peran Jumlah asset Rp 653.327.000,00 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 1 Pelatihan manajemen pengelolaan / KUD LAKIP Perindagkop Tahun 2011 25

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011. Penetapan kinerja merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah dalam hal ini Kepala SKPD kepada atasan langsungnya (Bupati) dalam ruang lingkup seluruh tugas pokok dan fungsi dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia. Berbagai program yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja merupakan program utama organisasi yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategic yang sedang dihadapi organisasi. Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tahun 2011 adalah sebagai berikut: LAKIP Perindagkop Tahun 2011 26

Sasaran Strategis PENETAPAN KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI TAHUN 2011 Indikator Kinerja Target Program Kegiatan Anggaran 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya kapasitas UKM Nilai industri produksi Rp. 2.959.733.465,63 Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 1 Penyelenggaraan promosi produk UMKM 146.893.000 Jumlah KK miskin yang terlatih 600 KK Penanggulangan Kemiskinan 1 Pelatihan ketrampilan 193.810.000 industri kecil bagi keluarga miskin 2 Pelatihan AMT dan 190.000.000 Kewirausahaan 3 Pemanfaatan potensi 422.266.000 setempat 4 Pelatihan pengolahan 339.926.000 hasil pertanian, kehutanan 5 Pelatihan teknologi 215.000.000 packing makanan 6 Pendampingan IK pasir 50.000.000 semen dan makanan olahan 7 Temu usaha industri 160.000.000 2 Meningkatnya kualitas produk Nilai tambah industri Rp. 1.131.453.442,52 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif 1 Pendampingan manajemen usaha bagi IK di sekitar pabrik rokok 25.000.000 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 27

3 Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan Peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi Peningkatan kemampuan teknologi industri Nilai ekspor US $ 45.980.000,00 Peningkatan dan pengembangan ekspor 2 Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas 3 Pengembangan sistem inovasi teknologi 1 Pembinaan kemampuan teknologi industri 2 Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi bagi IK dan IRT di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Berbah 3 Pelatihan peningkatan ketrampilan teknologi bagi IK dan IRT di lingkungan pabrik rokok di Kecamatan Mlati 1 Pengembangan data base informasi potensi unggulan 2 Pembangunan promosi perdagangan internasional 3 Pelatihan manajemen ekspor impor 49.766.000 56.545.000 25.000.000 75.000.000 77.500.000 37.424.000 453.163.500 21.977.500 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 28

4 Terlayaninya pelaku usaha secara efektif dan efisien Jumlah unit usaha industri Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Pembangunan sarana dan prasarana ekonomi 15.567 Unit Usaha Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif 1 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 2 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 1 Pendampingan pembangunan pasar 1 Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha UKM 2 Fasilitasi pengembangan UKM 49.667.000 68.872.500 26.616.000 32.800.000 77.206.000 Meningkatnya penerbitan ijin usaha industri. Meningkatnya penerbitan ijin Usaha Perdagangan Meningkatnya jumlah 85 Ijin Penegakan hukum 1 Pengawasan perijinan usaha industri (TDI IUI) dan uji petik produk 1021 Ijin 2 Pemantauan perijinan SIUP jasa laundry dan TDP salon kecantikan 18 Koperasi 3 Sosialisasi ketentuan di bidang cukai 15.350.000 30.000.000 22.500.000 5 Meningkatnya volume usaha Nilai industri investasi Rp. 501.460.000,00 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM 15.990.000 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 29

2 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 156.723.000 6 Tersedianya sistem dan mekanisme pembinaan Jumlah Volume anggota usaha 244.796 orang Peningkatan kualitas kelembagaan Rp. 741.697.000,00 1 Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan berprestasi 2 Fasilitasi masalah dan pembubaran beku 34.171.000 39.895.000 7 Meningkatnya kualitas SDM Jumlah aktif Jumlah asset Jumlah Anggaran : Rp. 3.200.036.000,00 544 Koperasi Peningkatan kualitas kelembagaan Rp. 653.327.000,00 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 1 Sosialisasi prinsipprinsip pemahaman peran 1 Pelatihan manajemen pengelolaan / KUD 30.738.000 60.236.500 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 30

D. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan indikator yang dianggap benar-benar bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan orgasisasi. Berdasarkan indikator sasaran beserta program dan kegiatan pendukung yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2011, maka pada tahun 2011 ditetapkan 7 Indikator Kinerja Utama, yaitu : Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Tahun 2011 No Indikator Kinerja Target Tahun 2011 1 Nilai produksi industri Rp. 2.959.733.465,63 2 Nilai tambah industri Rp. 1.131.453.442,52 3 Jumlah unit usaha industri 15.567 Unit Usaha 4 Nilai ekspor US $ 45.980.000,00 5 Jumlah anggota 244.796 orang 6 Volume usaha Rp. 741.697.000,00 7 Jumlah aktif 544 Koperasi LAKIP Perindagkop Tahun 2011 31

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Misi dan Visi Instansi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/16/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan penyempurnaan atas keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, dan tindak lanjut ataupun pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999. Penilaian mencakup tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja yaitu : Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85% s/d 100% Sangat Berhasil. 70% s/d 84% Berhasil. 55% s/d 69% Cukup Berhasil. < 55% Tidak Berhasil. A. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS. Dari 10 sasaran yang akan dicapai dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tahun 2011, hanya 7 sasaran yang kemudian ditetapkan dalam Penetapan Kinerja, yaitu meliputi : 1. Meningkatnya kapasitas UKM. 2. Meningkatnya kualitas produk. 3. Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan. 4. Terlayaninya pelaku usaha secara efektif dan efisien. 5. Meningkatnya volume usaha. 6. Tersedianya sistem dan mekanisme pembinaan. 7. Meningkatnya kualitas SDM. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 32

Pengukuran pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2011 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi secara terperinci adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kapasitas UKM Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang terdiri dari 2 indikator capaiannya adalah sebesar 123,66% dengan predikat Sangat Berhasil; dengan perhitungan sebagai berikut : Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas UKM Indikator Kinerja Sasaran 1. Nilai produksi industri 2. Jumlah KK miskin yang terlatih Rata-rata Capaian Kinerja Target Rp. 2.959.733.465,63 600 KK Realisasi Rp. 2.954.347.628,77 885 KK Capaian Kinerja (%) 99,82% 147,50% 123,66% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 1.717.895.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 1.522.237.200,00 2. Meningkatnya Kualitas Produk Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang hanya meliputi 1 indikator capaiannya adalah sebesar 100,37% dengan predikat Sangat Berhasil; dengan perhitungan sebagai berikut : Indikator Capaian Sasaran Kinerja Target Realisasi Kinerja Strategis Sasaran (%) Meningkatnya kualitas produk Nilai tambah industri Rp. 1.131.453.442,52 Rp. 1.135.590.860,15 100,37% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 308.811.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 286.118.900,00 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 33

3. Meningkatnya Kapasitas Usaha Perdagangan Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang hanya meliputi 1 indikator capaiannya adalah sebesar 108,78% dengan predikat Sangat Berhasil; dengan perhitungan sebagai berikut : Indikator Capaian Sasaran Kinerja Target Realisasi Kinerja Strategis Sasaran (%) Meningkatnya kapasitas usaha perdagangan Nilai ekspor US $. 45.980.000,00 US $. 50.019.306,85 108,78% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 657.720.500,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 642.585.900,00 4. Terlayaninya Pelaku Usaha Secara Efektif dan Efisien Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang terdiri dari 4 indikator capaiannya adalah sebesar 128,89% dengan predikat Sangat Berhasil, dengan perhitungan sebagai berikut : Sasaran Strategis Terlayaninya pelaku secara dan efisien usaha efektif Indikator Kinerja Sasaran 1. Jumlah unit usaha industri 2. Meningkatnya penerbitan ijin usaha industri 3. Meningkatnya penerbitan ijin usaha perdagangan 4. Meningkatnya jumlah Rata-rata Capaian Kinerja Target 15.567 unit usaha 85 ijin 1021 ijin 18 Realisasi 15.564 unit usaha 132 ijin 1296 ijin 24 Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 110.006.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 98.386.000,00 LAKIP Perindagkop Tahun 2011 34 Capaian Kinerja (%) 99,98% 155,29% 126,93% 133,33% 128,89%

5. Meningkatnya Volume Usaha Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang hanya meliputi 1 indikator capaiannya adalah sebesar 97,39% dengan predikat Sangat Berhasil, dengan perhitungan sebagai berikut : Indikator Capaian Sasaran Kinerja Target Realisasi Kinerja Strategis Sasaran (%) Meningkatnya volume usaha Nilai industri investasi Rp. 501.460.000,00 Rp. 488.353.062,64 97,39% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 172.713.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 167.487.500,00 6. Tersedianya Sistem dan Mekanisme Pembinaan Koperasi Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang meliputi 2 indikator capaiannya adalah sebesar 97,27% dengan predikat Sangat Berhasil, dengan perhitungan sebagai berikut : Sasaran Strategis Tersedianya sistem mekanisme pembinaan dan Indikator Kinerja Sasaran 1. Jumlah anggota 2. Volume usaha Rata-rata Capaian Kinerja Target 244.796 orang Rp. 741.697.000,00 Realisasi 234.584 orang Rp. 732.070.941,00 Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 74.066.000,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 71.901.000,00 Capaian Kinerja (%) 95,83% 98,70% 97,27% 7. Meningkatnya Kualitas SDM Koperasi Berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang hanya terdiri dari 1 indikator capaiannya adalah sebesar 99,45% dengan predikat Sangat Berhasil, dengan perhitungan sebagai berikut : LAKIP Perindagkop Tahun 2011 35

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi Capaian Kinerja (%) Meningkatnya kualitas SDM 1. Jumlah aktif 544 541 99,45% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 90.974.500,00 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp. 89.404.500,00 Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan, maka analisis pencapaian kinerja untuk masing-masing sasaran dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Sasaran 1. Meningkatnya Kapasitas UKM. Hasil pengukuran sasaran ini adalah sebesar 123,66% atau dengan predikat Sangat Berhasil. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran : a. Tersedianya dana sesuai alokasi. b. Tingginya semangat tim untuk berpartisipasi dan menyelesaikan tugas dengan baik. Hambatan/Masalah yang dihadapi : a. Belum optimalnya SDM pelaku usaha terutama bagi industri kecil. Upaya Pemecahan : a. Menyelenggarakan pelatihan motivasi, peningkatan ketrampilan, peningkatan teknologi dan pendampingan usaha. 2 Sasaran 2. Meningkatnya Kualitas Produk Hasil pengukuran sasaran ini adalah sebesar 100,37% atau dengan predikat Sangat Berhasil. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran : LAKIP Perindagkop Tahun 2011 36

a. Tersedianya dana sesuai alokasi. b. Tingginya semangat tim untuk berpartisipasi dan menyelesaikan tugas dengan baik. Hambatan/Masalah yang dihadapi : a. Pengadaan bahan baku komoditi tertentu sulit didapatkan. b. Pemahaman pelaku usaha terhadap sertifikasi halal masih rendah sehingga belum memahami bahwa sertifikat halal tersebut merupakan bagian dari promosi produk. c. Perkembangan teknologi dan desain produk yang begitu pesat kurang bisa diimbangi dengan program kegiatan yang direncanakan. Upaya Pemecahan : a. Mendatangkan bahan baku dari luar daerah. b. Melakukan sosialisasi sekaligus fasilitasi sertifikasi halal. c. Intensifikasi pencarian informasi terkait dengan perkembangan teknologi dan desain produk. 3 Sasaran 3. Meningkatnya Kapasitas Usaha Perdagangan Hasil pengukuran sasaran ini adalah sebesar 108,78 % dengan predikat Sangat Berhasil. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan : a. Tersedianya dana sesuai alokasi. b. Tingginya semangat tim untuk berpartisipasi dan menyelesaikan tugas dengan baik. Hambatan/Masalah yang dihadapi : a. Ketidaktertiban administrasi dan laporan dari distributor dan pengecer pupuk. b. Pro dan kontra yang tajam atas menjamurnya toko modern di wilayah Kabupaten Sleman LAKIP Perindagkop Tahun 2011 37

c. Dampak negatif globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia yang semakin kompetitif sehingga produk kita kurang bisa bersaing di pasar global termasuk dalam hal pemenuhan selera pasar masih rendah. d. Membanjirnya produk impor terutama Cina dikarenakan mulai diberlakukannya ACFTA (Asean China Free Trade Agreement) sejak awal tahun 2010 yang mengancam eksistensi produk lokal Upaya pemecahan : a. Pembinaan tertib administrasi dan pelaporan. b. Melakukan kajian mengenai pengaruh keberadaan toko modern dan pusat perbelanjaan terhadap toko dan pasar tradisional. c. Melakukan pendampingan intensif untuk diversifikasi dan inovasi produk serta meningkatkan dukungan melalui promosi pada even-even pameran berskala nasional. d. Melakukan identifikasi produk impor dan meningkatkan pembinaan kualitas produk lokal. 4 Sasaran 4. Terlayaninya Pelaku Usaha Secara Efektif dan Efisien. Hasil pengukuran sasaran ini adalah sebesar 128,89% dengan predikat Sangat Berhasil. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan : a. Tersedianya dana sesuai alokasi. b. Tingginya semangat tim untuk berpartisipasi dan menyelesaikan tugas dengan baik. Hambatan/Masalah yang dihadapi : a. Perubahan mekanisme pelayanan perijinan yang disentralkan di KPP (Kantor Pelayanan Perijinan) dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya pemohon dapat melengkapi persyaratan teknis yang harus dipenuhi, sehingga penerbitan ijinnya tertunda. LAKIP Perindagkop Tahun 2011 38