KPI BASED QUALITY MANAGEMENT ISO 9001:2000

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Hendra Setiawan Dipublikasikan dan didedikasikan untuk perkembangan pendidikan di Indonesia melalui

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

Scanned by CamScanner

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB II LANDASAN TEORI

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

MIA APRIANTHY ( )

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

Pengantar Analisis Bisnis

QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC)

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KPI BASED QUALITY MANAGEMENT ISO 9001:2000 Asep Endih Nurhidayat Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI ABSTRAC. Telah lebih 20 tahun Sistem Manajemen Mutu Standar Internasional seri ISO 9000 digunakan pada dunia industri, sejak edisi pertama diterbitkan pada tahun 1987 sampai edisi terakhir tahun 2000. Di Indonesia sendiri penerapan standar ini baru dimulai pada awal tahun 90-an. Bagi perusahaan yang sudah kental dengan konsep normatif bahwa ISO 9001 adalah identik dengan sertifikasi akan sulit untuk merubah kebiasaan para pelaku sistem ke arah penciptaan nilai ekonomi dan budaya. Walaupun diyakini demikian, masih banyak perusahaan, terutama di Indonesia masih belum mengerti tentang sistem manajemen ISO 9000 dan TQM, juga belum dapat mengerti bagaimana kedua sistem tersebut dapat meningkatkan mutu dan produktivitas perusahaan. Akibatnya banyak perusahaan yang tidak berminat untuk menerapkan TQM dan sistem manajemen kualitas ISO 9000 tersebut, karena merasa tidak perlu dan malah merepotkan dan banyak mengeluarkan biaya. Kata kunci : Sistem Manajemen Mutu, ISO 9001:2000, Total Quality Management, Mutu, Produktivitas PENDAHULUAN Setiap proses atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia secara individual maupun kolektif, besar ataupun kecil, berada dalam konteks organisasi atau tidak, pastilah mempunyai tujuan. Bila suatu proses atau kegiatan mempunyai tujuan yag ingin dicapai, maka proses itu pastilah berkaitan dengan kinerja, maka secara otomatis hal itu pasti berkaitan dengan indicator kinerja. Bila suatu proses memiliki beberapa indicator kinerja, maka diantara indicator kinerja itu pasti ada yang dapat dikategorikan sebagai indicator kinerja kunci, yang dalam bahasa Inggris dinamakan Key Performance Indicator (KPI). KPI diperlukan dan penting untuk pengukuran dan pengendalian secara efektif dan efisien. Secara lebih luas, pengetahuan tentang konsep kinerja sangat bermanfaat dalam pengendalian organisasi dan manajemen dalam rangka menggerakkan pertumbuhan atau mencapai suatu tujuan organisasi secara keseluruhan. KPI dibuat bukan asal ada. KPI ditetapkan dengan tujuan yang sangat jelas yaitu untuk pengukuran, pengendalian dan perbaikan kinerja. Oleh karena itu sebelum KPI ditetapkan perlu dipahami beberapa prinsip utama. Few-Vital Principle. Artinya, tidak perlu banyak menetapkan KPI. Cukup beberapa indikator kinerja saja yang bersifat pareto atau domina atau mewakili kinerja secara keseluruhan. Prinsip few vital ini mewakuli kinerja secara keseluruhan. Major and Critical Principle KPI dipilih berdasarkan tingkat kekritisannya dan sifat dominannya dalam arti aspek kinerja yang dipilih itu, terkait secara langsung dengan persetujuan perusahaan. Spesific KPI yang dipilih tidak bersifat umum, sehingga mudah dimanfaatkan untuk tujuan pengukuran, pengendalian dan perbaikan. Can Be Controlled KPI harus merupakan aspek kinerja yang berada dalam jangkauan kendali pihak yang diberi tanggung jawab. Can Be Measured KPI harus dapat diberi muatan nilai kuantitatif yang dapat diukur. Karena 75

pada akhirnya KPI akan diukur dibandingkan dengan kineja yang telah terealisasi In Line With Business Goal and Strategy KPI harus sejalan dengan strategi yang telah ditetapkan. Pada waktu menyusun perencanaan stratejik, konsep KPI sudah dikaitkan saat melakukan penjabaran goal dan strategi. Consider Cost Structure Untuk KPI yang terkait dengan biaya, maka penetapannya perlu mengaitkannya dengan struktur biaya perusahaan yang sudah menjadi standar acuan. Consider Business Characteristics Penetapan KPI juga mempertimbangkan karakteristik bisnis. Karena setiap jenis usaha memiliki KPI yang berbeda-beda DIRECT MATERIAL PACKAGING FC (FIXED COST) POWER ENERGY COGM (COST OF GOOD MANUFACTURES) FUEL MAINTENANCE OVERTIME VC (VARIABLE COST) LABOR SALARY OVERHEAD DEPRESIATION Gambar 1. Struktur KPI Perencanaan mutu stratejik merupakan salah satu unsur yang penting untuk menerapkan KPI didalam suatu organisasi. Perencanaan mutu stratejik adalah suatu pemikiran secara sistematik, holistik (lengkap), mengenai tindakan yang akan ditempuh, untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan dalam perspektif mutu, setelah mempertimbangkan hasil analisa (diagnosis dan prognosis), terkait peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Keseluruhan tahapan manajemen mutu stratejik dapat diurutkan sebagai berikut : 1. Menetapkan visi-misi 2. Menetapkan goal 76

3. Memilih strategi 4. Menetapkan objektif 5. Mengindentifikasi inisiatif 6. Memformulasikan kebijakan 7. Mengembangkan / menyususn program 8. Menetapkan target-target spesifik 9. Mengembangkan indikator kinerja dan indikator kinerja kunci 10. Melaksanakan rencana 11. Mengukur hasil / melakukan evaluasi 12. Menindak-lanjuti hasil pengukuran / hasil evaluasi /perbaikan Adapun hubungan antara ISO dengan KPI yang merupakan suatu dasar dari Quality Management System (QMS) adalah sebagai berikut : ISO adalah standar internasional untuk sistem manajemen kualitas (QMS) Berisi persyaratan mendasar dan rekomendasi yang harus dipenuhi dalam desain sistem manajemen kualitas Agar perusahaan bisa menyediakan produk atau jasa yg memenuhi standar dengan konsisten Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Sistem Manajemen Mutu (SMM) Standar Internasional ISO 9001:2000 adalah suatu pendekatan dalam pengolahan kegiatan organisasi dengan mengembangkan mekanisme pengendalian yang mengacu pada sejumlah persyaratan yang secara eksplisit tertulis dalam standar tersebut, yang dibangun atas dasar delapan prinsip mutu yaitu : 1. Fokus pelanggan 2. Kepemimpinan 3. Partisipasi seluruh karyawan 4. Pengendalian proses 5. Pengendalian melalui sistem 6. Perbaikan terus menerus 7. Pendekatan faktual dalam mengambil keputusan 8. Hubungan timbal balik saling menguntungkan dengan pemasok Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu/kualitas. Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi. Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama pemakaiannya (tidak terbatas pada point of sales ). Makna mutu atau kualitas suatu produk atau layanan sendiri erat kaitannya dengan: tingkat kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, ketidaksempurnaan, atau kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak yang paling tepat dan adil dalam menilai masalah mutu dari produk atau layanan yang kita sediakan. Sebuah produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang bermutu, demikian pula sebaliknya, produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang tidak memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang tidak bermutu. Kita akan dapat menilai tingkat kepuasan konsumen terhadap produk melalui berbagai cara, seperti feedback langsung dari konsumen, atau juga bisa dilihat dari tingkat kerugian penjualan, turunnya market share, dan pada akhirnya adalah kerugian bisnis. Pada pasar dengan tingkat persaingan usaha yang sangat ketat, mutu dari suatu produk atau layanan yang ditawarkan akan memiliki peranan yang sangat strategis terhadap perkembangan bisnis. 77

ANALISA KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN TRAINING TRAINING SERTIFIKAT Understandings & meeting requirements PLAN PRAKARSA & KEPUTUSAN MANAJEMEN KOMITMEN, KESADARAN, PEMAHAMAN Processes in terms Of Added Value DO PDCA Cycle Continual improvements of Processes based on objective measurements ACTION AUDIT PERBAIKAN TERUS MENERUS Measure results of process Performance and effectiveness - Objective Measurements CHECK TRAINING TRAINING AUDIT PEMELIHARAAN BERKALA Gambar 2. Flow Pengembangan dan Implementasi ISO 9001:2000 Sistem manajemen mutu akan memberikan kemampuan kepada perusahaan atau organisasi dalam melakukan kontrol, menciptakan stabilitas, prediktabilitas, dan kapabilitas bisnis. Dengan adanya sistem mutu diharapkan perusahaan akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk atau layanan yang disediakan secara ekonomis. Sistem manajemen mutu akan sangat membantu untuk dapat bertindak dengan lebih baik dibanding sebelumnya. Standarisasi Sistem Mutu 9001:2000 Ketika kita membeli suatu produk atau layanan dari suatu perusahaan, kita tentunya berharap akan mendapatkan produk atau layanan dengan kualitas atau mutu yang persis sama seperti yang mereka janjikan. Jaminan bahwa kita akan mendapatkan kualitas barang atau layanan yang sesuai dengan harapan kita tersebut hanya dapat diberikan oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikasi suatu standar sistem mutu. Mengapa standarisasi itu penting? Sebagai pembeli atau pengguna suatu produk tentunya kita akan merasa sangat terganggu dan kecewa ketika produk yang telah dibeli tersebut ternyata memiliki kualitas yang sangat buruk, tidak layak pakai, tidak cocok dengan peralatan yang telah kita miliki sebelumnya, mudah rusak, atau berbahaya jika digunakan. Sebaliknya ketika produk yang dibeli atau digunakan telah memenuhi keinginan dan harapan kita dan tidak menimbulkan masalah selama pemakaiannya, kita kadang merasakan kenyamanan tersebut sebagai hal yang biasa saja. Itulah sebagian gambaran dimana kita terkadang kurang peduli terhadap peran dari suatu standar sistem mutu dalam meningkatkan level kualitas/mutu, keamanan, ketahanan, efisiensi, dan interchangeability dari suatu produk yang kita gunakan. Suatu standar mutu memberikan kontribusi yang sangat besar pada segenap aspek kehidupan kita, walaupun kadang kontribusinya sering tidak kita sadari. Sistem standarisasi ISO 9001:2000 merupakan tool atau alat untuk membantu perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu pengelolaan dan pengontrolan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dengan baik dan terorganisir untuk meningkatkan produktifitas. ISO 9001 Quality Management System atau QMS (Sistem Manajemen Mutu) menawarkan suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk membangun prosesproses yang membantu memastikan tercapainya tujuan-tujuan utama bisnis. ISO 9001 telah menerima penghargaan internasional karena telah menerbitkan lebih dari satu juta sertifikat ke seluruh penjuru dunia. Sistem-sistem manajemen bisnis yang memenuhi persyaratan ISO 9001 telah diterapkan di segala jenis industri, dari perusahaan proses pabrik ke layanan profesional. 78

Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU MANUAL MUTU PROSEDUR MUTU INSTRUKSI KERJA PROGRAM PENDUKUNG Gambar 3. Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Mutu (SMM) harus direncanakan sesuai kebutuhan perusahaan, dalam rangka menjawab permasalahan dan tantangan bisnis saat ini maupun dimasa depan. SMM didokumentasikan atau disiapkan secara tertulis dalam bentuk : Manual Mutu Manual Mutu atau Quality Assurance Manual adalah dokumen sistem manajemen mutu level 1, yang berisi kumpulan kebijakan sebagai referensi operasional sistem manajemen mutu. Prosedur Mutu Dalam konteks Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, prosedur adalah panduan untuk menjalankan suatu proses atau kegiatan lintas fungsional secara terkendali (dengan batasan cara-cara dan persyaratan-persyaratan atau kriteriakriteria yang telah ditentukan) untuk mencapai tujuan (kinerja) yang direncanakan Intruksi Kerja Intruksi Kerja adalah sebuah paduan kerja yang memuat persyaratan kondisi dan standar kinerja spesifik (standar performance indicator) yang bersifat instruktif. Panduan kerja adalah tuntunan cara mengerjakan sesuatu kegiatan atau proses. Program pendukung lainnya yang terkait SMM dijalankan dan diperbaiki secara terus menerus, dilakukan perubahan atau penyesuaian agar senantiasa sesuai dan memenuhi persyaratan Standar Internasional yang dijadikan referensi (ISO 9001:2000). Komitmen Manajemen Fokus pada customer 1. Dibuktikan dengan adanya jaminan bahwa standar ditetapkan untuk meningkatkan kepuasan customer 2. Dan dibuktikan dengan adanya metoda yang memastikan bahwa kebutuhan customer diterjemahkan menjadi standar dan ukuran yang ditetapkan untuk memenuhi kepuasan Customer Kebijakan kualitas 1. Ada kebijakan kualitas yang ditandatangani oleh top manajemen, yang sesuai dengan tujuan perusahaan 2. Ada standar yang harus dipenuhi, yang dibuat untuk memenuhi kepuasan Customer dan usaha peningkatan yang berkelanjutan, dan dikomunikasikan pada setiap karyawan secara proporsional 3. Adanya mekanisme untuk me-review kebijakan kualitas 4. Adanya mekanisme untuk mengendalikan kebijakan kualitas Perencanaan 1. Tujuan Kualitas 79

2. Perencanaan Sistem Manajemen Kualitas Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi 1. Dibentuknya struktur yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang 2. Ditunjuknya wakil manajemen (management representative) 3. Dilakukannya komunikasi internal Review manajemen 1. Review input (hasil audit, customer feedback, laporan kinerja proses, status tindakan korektif dan preventif, follow up sebelumnya, perubahan lain yang mempengaruhi sistem kualitas) 2. Review ouput (perbaikan sistem manajemen kualitas, perbaikan produk, dan perbaikan sumber daya yang diperlukan) Manajemen Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia 2. Adanya identifikasi kompetensi yang dibutuhkan 3. Adanya training dan evaluasi efektivitas training 4. Adanya usaha untuk menyadarkan karyawan tentang pentingnya aktivitas yang mereka lakukan dan kontribusi yang diharapkan 5. Adanya catatan pendidikan, training, ketrampilan dan pengalaman kerja karyawan 6. Infrastruktur 7. Gedung, ruang kerja dan pendukungnya 8. Peralatan, termasuk software 9. Jasa pendukung, misalnya transportasi dan komunikasi 10. Lingkungan Kerja 11. Adanya definisi lingkungan kerja yang sesuai dan aktivitas mengelola lingkungan kerja yang diperlukan, agar standar kualitas bisa tercapai Realisasi Produk 1 Perencanaan Realisasi Produk 2 Proses yang berhubungan dengan Customer 3 Desain dan Pengembangan 4 Pembelian 5 Standar Produksi 6 Pengendalian Alat Pengukuran Proses yg berhubungan dengan customer 1 Identifikasi kebutuhan customer yg terkait dengan standar produk 2 Review standar produk 3 Penerapan komunikasi dengan customer 4 Informasi tentangg produk 5 Kontrak, penanganan pesanan dan tambahan persyaratan jika ada 6 Customer s feedback, termasuk keluhan customer Desain dan Pengembangan 1. Perencanaan desain dan pengembangan 2. Input desain dan pengembangan 3. Output desain dan pengembangan 4. Review desain dan pengembangan 5. Verifikasi desain dan pengembangan 6. Validasi desain dan pengembangan 7. Pengendalian perubahan desain dan pengembangan Pembelian 1. Proses pembelian 2. Proses pengendalian pembelian 3. Evaluasi supplier 4. Kriteria untuk pemilihan dan evaluasi supplier 5. Pencatatan kinerja supplier dan tindakan selanjutnya 6. Informasi pembelian 7. Verifikasi produk yg dibeli Standar Produksi 1. Standar pengendalian produksi 2. Validasi proses produksi 3. Identifikasi dan Traceability 4. Penjagaan hak milik customer 5. Pemeliharaan produk 6. Pengendalian alat pengukuran dan pemantauan Pengukuran, Analisa dan Perbaikan 1 Pengukuran 2 Kepuasan customer 3 Audit internal 4 Pengukuran kinerja proses 5 Pengukuran kinerja produk 6 Pengendalian Non-Conforming Product 7 Analisa data 8 Perbaikan 9 Peningkatan berkelanjutan 10 Tindakan korektif 11 Tindakan preventif 80

Konsep Perbaikan Perbaikan adalah proses eliminasi atau minimalisasi kondisi-kondisi yang tidak diinginkan. Suatu kondisi tidak diinginkan karena tidak sesuai dengan kriteria atau persyaratan, ataupun karena menghambat pencapaian tujuan yang direncanakan. Melalui mekanisme Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, sumber perbaikan datang dari berbagai proses dalam lingkup sistem manajemen mutu, yaitu : Audit internal Audit eksternal Tinjauan manajemen Analisa data Pemantauan dan pengukuran proses Pemantauan dan pengukuran produk Survey kepuasan pelanggan Evaluasi pemasok Tinjauan dokumentasi sistem Verivikasi dan validasi Evaluasi efektifitas pencapaian sasaran mutu dan KPI Banyak pendekatan dan alat bantu dalam proses perbaikan, yang semuanya berdasarkan prinsip manajemen dan berdasarkan prinsip manajemen dan berdasarkan pendekatan data atau fakta. Berikut adalah beberapa model yang paling banyak digunakan dalam proses pemcahan masalah dan pengambilan keputusan. Metode PDCA-Plan-Do-Check- Action Metode FADE-Focus-Analyze- Develop-Execute 7 (Tujuh) Alat Bantu Perbaikan secara Statiska Gambar 4. Tujuh Alat Bantu Penyelesaian Masalah Secara Statistik 81

KESIMPULAN Tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu atau kualitas. Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi Makna mutu atau kualitas suatu produk atau layanan sendiri erat kaitannya dengan: tingkat kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, ketidaksempurnaan, atau kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Sistem standarisasi ISO 9001:2000 merupakan tool atau alat untuk membantu perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu pengelolaan dan pengontrolan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dengan baik dan terorganisir untuk meningkatkan produktifitas. ISO 9001 Quality Management System/QMS (Sistem Manajemen Mutu) menawarkan suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk membangun proses-proses yang membantu memastikan tercapainya tujuan-tujuan utama bisnis. Menjalankan SMM mutu pada hakekatnya adalah bekerja dengan orientasi pada pencegahan terjadinya kegagalan atau ketidaksesuaian ditahap input-proses-output dengan pendekatan sistematis dan antisipatif. Sistem manajemen mutu adalah pengaturan perilaku dan tindakan dalam upaya mencapai kesesuaian untuk mencegah kegagalan. Daftar Pustaka Dr. Jai W. Hong and Mr. Satit Phitayaweswimat, The Impact of ISO 9000 Certification on Quality Management Practices in Thailand, Industrial Technology Journal, Volume 21, 1, Jan-March 2005 Charles Corbett, Diffusion of ISO 900 And 14000 Through Global Supply Chains, 2005 Willy Susilo, KPI Based Quality Management ISO 9001:2000, 2008 Panduan ISO 9001:2000, PT. Yanmar Diesel Indonesia, 2000 82