BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur
|
|
- Ivan Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur Pengertian Pengawasan Kualitas Pengawasan kualitas menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang jangan sampai rusak. Pengawasan kualitas merupakan alat bagi management untuk memperbaiki kualitas produk bila di perlakukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Gitosudarmo, 1984:231). Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi. Produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mempunyai kecocokan penggunaan bagi diringya. Kualitas adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja (performance), kendalanya (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur dalam (Juran, 1988) pada (Reksohadiprojo, 1982) Berdasarkan uraian di atas bahwa pengawasan kualitas produk adalah suatu usaha managemen untuk mmelihat dan memperbaiki kualitas dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. 9
2 Untuk mengurangi kerugian karena kerusakan-kerusakan, pemeriksa tidak terbatas pada pemeriksaan terakhir saja, sebab macam pemeriksaan ini negative karena hanya menujukan barang-barang mana saja yang tidak memenuhi syarat-syarat Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dapat dapat diklasifikasikan: 1) Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan 2) Peralatan dan perlengkapan (tools and equipment) 3) Bahan baku atau material 4) Pekerja ataupun staf organisasi. Alasan mengapa pengawasan kualitas diperrlukan 1) Untuk menekan atau mengurangi volume kesalahan dan perbaikan 2) Untuk menjaga atau menaikan kualitas sesuai standar 3) Untuk mengurangi keluhan atau penolakan konsumen 4) Memungkinkan pengkelasan output (output grading) 5) Untuk mentaati peraturan 6) Untuk menaikan atau menjaga company image (Drs. Zulian Yamit, 1998). 10
3 Ada beberapa faktor yang dapat menjadikan suatu komoditi mempunyai keunggulan kualitas, yaitu : 1) Faktor Alam Letak geografis suatu negara, kandungan alam, dan keindahan alam sebab terciptanya keunggulan tertentu bagi suatu komoditi. 2) Faktor Biaya Produksi Dalam hal ini, biasanya produsen selalu bertindak secara efisien.ada baiknya kita mengetahui bahwa sebenarnya untuk meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk diperlukan biaya yang lebih juga. Oleh karena itu pengusaha harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan dan hasil serta keuntungan apa yang dapat diharapkan. Biaya-biaya yang dimaksud adalah: a) Biaya Pencegahan Biaya yang dibutuhkan dalam melakukan usaha-usaha untuk mencapai suatu kualitas/mutu tertentu agar tidak terjadi produk yang gagal atau cacat. b) Biaya Penaksiran Biaya penaksiran adalah biaya yang diperlukan dalam melakukan penilaian atas kualitas barang-barang hasil produksi. 11
4 c) Biaya Kegagalan Biaya yang disebabkan oleh faktor internal, seperti biaya yang dikeluarkan perusahaan saat pengolahan atau produksi.disamping itu terdapat pula biaya eksternal atau kegagalan eksternal, seperti ganti rugi. d) Faktor Teknologi Teknologi yang dipakai dalam produksi menentukan antara lain tingkat kapasitas produksi suatu komoditi. Yang dimaksut dengan tingkat kapasitas produksi adalah perbandingan jumlah unit produksi yang dihasilkan oleh dua jenis alat produksi yang dipakai dalam memproduksi suatu komoditi yang serupa, diukur dalam jangka waktu tertentu Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Pengawasan kualitas/mutu yang dapat dilakukan atas proses produksi tergantung pada faktor-faktor: 1) Pengawasan selama proses pengolahan Pengawasan terhadap proses ini adalah pengawasan atas bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi, mulai dari bahan baku sampai dengan finishing. 12
5 2) Pengawasan barang jadi Walaupun telah diadakan pengawasan mutu dalam tingkat proses, hal ini tidak dapat menjadi jaminan bahwa tidak ada barang atau hasil produksi yang rusak atau cacat. Untuk menjaga agar produk yang dihasilkan cukup baik dan memperkecil resiko kerusakan terhadap barang hasil produksi maka diperlukan pengawasan atas barang jadi/hasil akhir Hal-hal yang Mempengaruhi Pengawasan Kualitas/Mutu 1) Kemampuan Proses Batas-batas yang ingin dicapai harus sesuai dengan kemampuan proses yang ada. 2) Spesifikasi yang berlaku Spesifikasi dari hasil yang dicapai harus dapat diberlakukan bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang diharapkan dari produk tersebut. 3) Apkiran/Scrap yang dapat diterima Tujuan untuk mengawasi suatu proses adalah untuk dapat mengurangi bahan-bahan yang di bawah standar, maupun bahan yang terbuang agar seminim mungkin. 13
6 4) Ekonomisnya Kegiatan Produksi Ekonomis atau efisiennya suatu kegiatan produksi tergantung pada seluruh proses yang ada di dalamnya suatu barang yang sama dapat dihasilkan dengan bermacam-macam proses dengan biaya produksi yang berbeda dan dengan jumlah barang yang terbuang/apkiran yang berbeda. 2.2 Standart Operasional Procedure Pengertian SOP Menurut Muryati (2007:53), standar kerja adalah perilaku atau hasil minimum yang diharapkan dapat dicapai oleh seluruh karyawan. SOP adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan seesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah (Atmoko 2011:2). Berdasarkan uraian diatas SOP merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar Tujuan SOP SOP yang baik haruslah mendasarkan pada tujuan dan manfaat sebagaimana poin-poin berikut dibawah ini: a) Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab kepada pegawai yang menjalankannya. 14
7 b) Memudahkan proses pemahaman (penguasaan tugas) staff secara sistematis dan general. c) Menghindari error dalam proses kerja. d) Mempermudah dan mengetahui terjadinya kegagalan, inefisiensi proses dalam prosedur kerja, serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh pegawai yang menjalankan. e) Memudahkan dalam hal monitoring dan menjalankan fungsi kontrol dari setiap proses kerja. f) Menghemat waktu dalam program training, karena dalam SOP tersusun secara sistematis Tahapan Membuat SOP Tahapan-tahapan ini harus dipahami terlebih dahulu sebelum menyusun SOP yang diinginkan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menyusun SOP: 1) Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai proses kerja baik kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini bisa dengan berdiskusi dan melakukan tanya-jawab (interview) dengan Kepala Departemen yang sedang menjabat pada posisi yang akan dibuat SOP. 2) Interview dilakukan agar dapat memahami secara lebih detail proses kerja yang akan dibuat. 15
8 3) Gunakan perbandingan dengan lebih dari satu proses kerja agar alur proses kerja mendekati efektif. 4) Gunakan setiap instrumen yang ada dan diperlukan pada setiap proses kerja untuk di masukkan ke dalam SOP yang akan dibuat. 5) Catat efisiensi waktu, biaya dan energi lainnya untuk kemungkinan sistem yang akan digunakan. 6) Sistem yang dipilih dapat sebelumnya dilakukan brain storming terlebih dahulu dengan Kepala Departemen yang bersangkutan untuk menerima pendapat dan masukan. Brainstrorming juga bisa melibatkan staff, customer dan pihak-pihak lain yang terlibat. 7) Buat terlebih dahulu draft baku untuk dilakukan pembahasan dengan team yang ada (jika menggunakan sistem ISO, ikuti prosedur atau proses yang berlaku) 8) Lakukan uji coba instrumen yang ada dengan draft SOP yang telah menjalani proses pembahasan. 9) Jika dirasa sudah mewakili alur proses yang sesungguhnya serta cukup efektif dan efisien, maka minta persetujuan dari pimpinan, setelah sebelumnya dibuat draft revisi final atas SOP tersebut. 10) Lakukan sosialisasi secara resmi kepada team terkait tas SOP baru tersebut yang akan di terapkan. Beri jangka waktu untuk persiapan antara sosialisasi dengan waktu penerapan SOP. 16
9 2.3 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu 9001: 2008 System Managemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008, yaitu : system manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi produk, serta pengukuran, analisis dan perbaikan. ISO 9001:2008 merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen Mutu atau kualitas.iso 9001:2008 menetapkan persyaratan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.iso 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk.iso 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar) dan dapat di terima oleh pasar Manfaat ISO 9001 : 2008 Ada beberapa maafaat atau keuntungan yang akan di raih oleh sebuah organisasi/perusahaan dalam penarapan ISO 9001 :2008, diantaranya adalah: 1) Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 2) Jaminan Kualitas Produk dan Proses 17
10 3) Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain 4) Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan 5) Sebagai alat analisa siapa dan bagaimana menghadapi kompetisi pasar 6) Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok 7) Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk 8) Meningkatkan komunikasi internal dari organisasi/perusahaan 9) Meningkatkan image positif perusahaan dari kompetiter demikian juga pasar 10) Sistem terdokumentasi, rapi 11) Media untuk Pelatihan dan Pendidikan Proses ISO 9001:2008 1) Model proses sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat dijabarkan sebagai berikut : 2) Suatu organisasi bila ingin berhasil mencapai tujuannya, harus dimulai dengan suatu arah yang jelas dari top manajemen, tujuan organisasi dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam kebijakan dan sasaran mutu. 3) Organisasi tergantung pada pelanggan, karena itu perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan saat ini dan yang akan datang. 4) Visi dan misi sebagai perencanaan strategis memerlukan tersedianya sumber daya (manusia, peralatan, metode, dan keuangan) untuk dapat merealisasikan persyaratan dan harapan pelanggan. 18
11 5) Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. 6) Dengan adanya perencanaan strategis dan tersedianya sumber daya yang mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang mendapat masukan persyaratan dari pelanggan. Persyaratan persyaratan tersebut telah diubah menjadi urutan proses internal perusahaan yang harus dikendalikan dengan memperhatikan keterkaitan dan ketergantungan antar proses tersebut. 7) Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada fase ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan dengan produk atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi puas atau tidak puas. Perusahaan harus mengetahui harapan pelanggan (dilihat pada garis yang terputus-putus) 8) Sebagai tindak lanjut dari pengukuran, kepuasan pelanggan, efektivitas, dan efisiensi penerapan sistem manajemen, proses dan produk perlu dilakukan analisa terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak lanjuti dengan suatu program peningkatan 9) Program-program peningkatan akan menuntut arahan dan tersedianya sumber daya. Hal ini berani dibutuhkannya kembali komitmen dari pimpinan puncak untuk menjalankannya. Dengan demikian proses perbaikan berkesinambungan terus berlanjut tanpa berhenti dengan tujuan akhir untuk memuaskan pelanggan. 19
12 2.3.4 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip manajemen mutu.prinsip-prinsip ini diturunkan dari pengalaman kolektif dan pengetahuan dari ahli-ahli internasional yang berpartisipasi dalam Komite Teknik ISO/TC 176, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar-standar ISO 900. Delapan prinsip manajemen mutu ini didefinisikan dalam ISO 9001: 2000 (Quality Management System-Guidelines For performance Improvement) (Gaspersz, 2003:76) Fokus pelanggan, Kemimpinan, Keterlibatan orang, Pendekatan proses, Pendekatan system terhadap Manajemen, Peningkatan terus-menerus (Continual Improvement), Pendekatan factual dalam pengambilan keputusan, Hubungan pemasok yang saling menguntungkan 2.4 Persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 Pada dasarnya persyaratan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 masih sama dengan persyaratan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Persyaratan standar terdiri dari 8 klausul,klausul 1,2 dan 3 hanya bersifat informative sedangkan klausul 4,5,6,7,8 merupakan klausul yang penting dan harus diperhatikan oleh manajemen organisasi (Vincent Gapers::26-52). Klausul-klasul tersebut antara lain : 20
13 1. Lingkup Umum Standar ini menentukan persyaratan sistem manajemen mutu, apabila sebuah organisasi: a) Perlu untuk mendemonstrasikan secara konsisten kemampuannya untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundang-undangan. b) Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yangefektif termasuk proses untuk perbaikan sistem secara berkesinambungan danjaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Catatan: Dalam Standar Internasional ini, istilah produk hanya berlaku untuk suatu produk diperuntukkan, atau dipersyaratkan oleh pelanggan, dan luaran apapun sebagai 2. Acuan Normatif Dokumen yang diacu tidak dapat diabaikan untuk pemakaian dokumen ini.untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang dikutip yang dipakai.untuk acuan tidak bertanggal, hanya edisi terakhir (termasuk amandemen) yang dipakai. 21
14 3. Istilah dan Definisi Untuk tujuan dokumen ini, berlaku istilah dan definisi yang ada dalam ISO 9000.Di dalam naskah Standar ini apabila ditemukan istilah produk, dapat juga berarti jasa.hasil dari proses realisasi produk. 4. Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan, dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan persyaratan Standar. Catatan : Proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang disebutkan diatas mencakup proses untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk,pengukuran, analisa dan perbaikan. 4.2 Persyaratan dokumentasi Umum Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup: 22
15 a) Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu b) Pedoman mutu c) Prosedur dan rekaman terdokumentasi yang disyaratkanoleh Standar Internasonal. d) Dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh organisasi perlu untuk memastikan perencanaan, operasi dan kendali prosesnya secara efektif. Catatan : Bila dijumpai istilah prosedur terdokumentasi dalam Standar Internasional ini, iniberarti bahwa prosedur itu ditetapkan, didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara. Suatu dokumen tunggal mungkin memenuhi persyaratan dari satu atau lebih dari prosedur.suatu persyaratan dari prosedur terdokumentasi mungkin dapat dicakup oleh lebih dari satu dokumen. 5. Tanggung Jawab Manajemen 5.1 Komitmen manajemen 23
16 Pimpinan puncak harus memberi bukti komitmennya pada penyusunan dan implementasi sistem manajemen mutu serta perbaikan berkesinambungan keefektifannya. 5.2 Fokus pada pelanggan Pimpinan puncak harus memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan sasaran untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. 5.3 Kebijakan mutu Pimpinan puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu: a) Sesuai dengan sasaran organisasi, b) Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu, c) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu d) Dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan e) Ditinjau agar terus-menerus sesuai. 24
17 5.4 Perencanaan Sasaran mutu Pimpinan puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan dalam organisasi.sasaran mutu harus terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu. 5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.6 Tinjauan manajemen Umum Pimpinan puncak harus meninjau sistem manajemen mutu organisasi, pada selang waktuterencana, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya terus berlanjut.tinjauan ini harus mencakup penilaian peluang perbaikan dan keperluan akan perubahanpada sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.. 6. Pengelolaan Sumber Daya 6.1 Penyediaan sumber daya 25
18 Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan: a) Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerusmemperbaiki keefektifannya, dan b) Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan. 6.2 Sumber daya manusia Umum Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian terhadappersyaratan produk harus memiliki kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai. Catatan : Kesesuaian terhadap persyaratan produk dapat dipengaruhi secara langsung maupuntidak langsung oleh personel yang melaksanakan tugas dalam sistem manajemen mutu.. 26
19 6.3 Prasarana Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukanuntuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. 6.4 Lingkungan kerja Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untukmencapai kesesuaian pada persyaratan produk. Catatan : Istilah lingkungan kerja berhubungan dengan kondisi dimana pekerjaan dilaksanakantermasuk faktor fisik, lingkungan dan faktor lainnya (seperti suara, suhu, kelembaban, pencahayaan atau cuaca). 7. Realisasi Produk 7.1 Perencanaan realisasi produk Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untukrealisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus konsisten dengan persyaratanprosesproses lain dari sistem manajemen mutu. 27
20 Catatan : Sebuah dokumen yang menentukan proses-proses sistem manajemen mutu(termasuk proses realisasi produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu. 7.2 Proses yang berkaitan dengan pelanggan Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk Organisasi harus menetapkan: a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan. b) Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk pemakaian yangditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui. c) persyaratan peraturan perundang-undangan yang dapat diterapkan terhadap produk. d) persyaratan tambahan apa pun yang dianggap perlu oleh organisasi. 28
21 Catatan : Kegiatan pasca penyerahan termasuk, sebagai contoh, tindakan atas adanya jaminan,kewajiban dalam kontrak seperti jasa pemeliharaan dan jasa tambahan seperti daur ulang atau pembuangan akhir. 7.3 Desain dan pengembangan Perencanaan desain dan pengembangan Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk.selama perencanaan desain dan pengembangan. Catatan : Tinjauan desain dan pengembangan, verifikasi dan validasi memiliki tujuan yang berbeda. Semuanya dapat dilaksanakan dan dicatat secara tepisah atau dalam kombinasi apapun, sesuai bagi produk dan organisasi. 7.4 Pembelian Proses pembelian Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratanpembelian yang ditentukan.jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produkyang dibeli 29
22 harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada realisasi produkberikutnya atau produk akhir.organisasi harus menilai dan memilih pemasok berdasarkan kemampuannya memasokproduk sesuai dengan persyaratan organisasi.kriteria pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apa pun yang perlu yangtimbul dari evaluasi itu harus dipelihara. 7.5 Produksi dan penyediaan jasa Pengendalian produksi dan penyediaan jasa Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalamkeadaan terkendali.kondisi terkendali harus mencakup. 7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan dan peralatan pemantau dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditetapkan.organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan dengan cara konsisten dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran. 30
23 8. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan 8.1 Umum Organisasi harus merencanakan dan mengimplementasikan proses pemantauan,pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan. 8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan produkdiidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang tidakdikehendaki.prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk mendefinisikanpengendalian dan tanggung jawab terkait dan kewenangan untuk menangani produk yangtidak sesuai. 8.4 Analisis data Organisasi harus menetapkan, menghimpun dan menganalisis data yang sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu serta mengevaluasiapakah perbaikan berkesinambungan dari sistem 31
24 manajemen mutu dapat dilakukan. Halini harus mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumberlain yang relevan. 8.5 Perbaikan Perbaikan berkesinambungan Organisasi harus terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu melaluipemakaian kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif danpreventif dan tinjauan manajemen. 32
Sistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN
PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO 9001:2008 Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berbasis Proses Sumber : ISO 9000:2005 Gambar 2.1 menggambarkan sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang diuraikan dalam
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem
Lebih terperinciRekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008
Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciPENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI
PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which
Lebih terperinciMenyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh
2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan
Lebih terperinciKLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001
KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO
Lebih terperinciChecklist Audit Mutu ISO 9001:2008
Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut Gaspersz (2008:268) yaitu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA
Lebih terperinciMakalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)
Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut perusahaan untuk menyadari bahwa pasar terbuka hanya dapat dilayani dengan produk-produk terbaik
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1 Kajian Teori 3.1.1 Sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 Salah satu standar manajemen mutu yang digunakan oleh perusahaanperusahaan di seluruh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan
Lebih terperinciANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000
ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan
PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing
Lebih terperinciSISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN
SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:
Lebih terperinciDaftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi
Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria
Lebih terperinciMIA APRIANTHY ( )
OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)
#3 - Klausul 4-6 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #4 Sistem Manajemen Mutu 2 #4.1 Persyaratan Umum #4.2 Persyaratan Dokumen #4.2.1 #4.2.2 #4.2.3
Lebih terperinciKRITERIA SNI AWARD 2015
Halaman : 1 dari 9 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 1 Halaman : 2 dari 9 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai karakteristik dan budaya serta
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Manajemen Mutu Dasar sistem manajemen mutu adalah merupakan uraian proses kerja yang harus dilaksanakan secara berurutan, konsisten dan sesuai dengan prosedur
Lebih terperinciBAB 5 ASPEK MUTU PRODUK
BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK Desain Produk : Dwi Purnomo www. agroindustry.wordpress.com Setelah membaca bab ini,diharapkan: Memahami arti dan pentingnya peranan mutu suatu produk Mengetahui batasan mutu produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian kualitas ditinjau dari definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi TQM terdiri dari standart operating
BAB 1 PENDAHULUAN TQM atau Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi
Lebih terperinciKuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian
A A.1 KINERJA PERUSAHAAN/ORGANISASI Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan perusahaan/organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran.
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA
ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina
Lebih terperinciDOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas erfiilyas@yahoo.com 1. Pendahuluan Satu hal yang mendapat perhatian dalam kelompok standar ISO 9000 adalah bahwa sistem manajemen mutu yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu Fokus utama sebuah organinsasi adalah memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian jaminan mutu pada produk
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari
Lebih terperinciAnalisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak
Analisis Sistem Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Farida Pulansari Teknik Industri FTI-UP Veteran Jawa Timur Abstrak Sertifikasi ISO 9000 mutlak
Lebih terperinciDWI PURNOMO FTIP - UNPAD
Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
Lebih terperinciKRITERIA SNI AWARD 2015
Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai
Lebih terperinciUNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA
PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA 23-25 OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id
Lebih terperinciBAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)
Lebih terperinciKuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Pangan dan Pertanian. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian
A KINERJA PERUSAHAAN A.1 Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran. A.1.1 Kepemimpinan
Lebih terperinciSistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan
Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu
Lebih terperinciISO 1001 By: Ryan Torinaga
ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri
Lebih terperinciManual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan
Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan Kode Dokumen : 00603 05000 Revisi : 5 Tanggal : 20 Agustus 2014 Diajukan oleh : Ketua UJM Ir.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang
Lebih terperinciBab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen
Bab II A. Landasan Teori 1. ISO 9001 ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu
Lebih terperinciKuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Elektroteknika, Logam dan Produk Logam. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian
A A.1 KINERJA PERUSAHAAN Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran. A.1.1 Kepemimpinan
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. dari kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins, 1996 ). Menurut Ramlan dan Ismulyana ( 2005 ), kinerja pelayanan dan
22 II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Menurut Donely et al( 1994 ), kinerja merujuk pada tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah
Lebih terperinciPERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X
PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X Jessica 1, I Nyoman Sutapa 2 Abstract: In this paper, we diagnosis the quality management system of ISO 9001: 2008 s clauses, particulary on PPIC and Production
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kualitas 2.1.1 Pengertian Dasar Dari Kualitas Menurut Gaspersz, definisi kualitas adalah konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 5.1 KOMITMEN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis
Lebih terperinciScanned by CamScanner
Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PT WASKITA KARYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG Oleh : Ir. Ida Bagus Rai Adnyana, MT. Ir. I Gusti Ketut Sudipta,
Lebih terperinciKAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013
PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian
Lebih terperinci12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras
Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciPELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU
1 PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 JUDUL MODUL SISTEM MANAJEMEN MUTU 2 NO KODE JUDUL MODUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan Etos Kerja 2. DCE 02a Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja DCE 02b
Lebih terperinciBAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Mutu Definisi mutu dari beberapa pakar mutu diantaranya : 1. Philip B. Crosby Mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan, seperti jam tahan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus
Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus Nadyah Aprilla Hake 1, Jani Rahardjo 2 Abstract: Nowadays, companies must have an ISO 9001-2008 certificate to be able to compete in the market.
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)
#4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan
Lebih terperinciHANS PUTRA KELANA F
KAJIAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU (ISO 9001:2000 DAN ISO 22000:2005) DI PERUSAHAAN GULA RAFINASI MELALUI MAGANG DI PERUSAHAAN JASA KONSULTASI, PREMYSIS CONSULTING, JAKARTA HANS PUTRA KELANA F24104051 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KATEGORI ORGANISASI KECIL BARANG DAN JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung Kemenko Kemaritiman Lantai 11 Jl. MH Thamrin
Lebih terperinciLampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan
180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem
Lebih terperinciISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Apa itu SML? Suatu sistem untuk mengevaluasi resiko lingkungan sehingga dapat dikelola dengan cara yang konsisten. Prosesnya sistematis dan komprehensif, meliputi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI KECIL BARANG DAN JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
113 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan a. Terdapat 6 tahapan sistem informasi sumber daya manusia dalam departemen HRD, dimana di dalamnya terdapat SOP (di dalam SOP tertuang persyaratanpersyaratan
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya era globalisasi, sumber daya manusia Indonesia semakin dituntut untuk memiliki keunggulan dan daya saing. Dunia pendidikan, sebagai institusi
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT SYSTEM) ISO 9001:2008 1 0 PENDAHULUAN What is ISO? International Organization for Standardization beranggota lebih dari 166 negara. Kata ISO berasal dari bahasa
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak
L-1 LAMPIRAN L-1 OBSERVASI LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN NAMA PERUSAHAAN ALAMAT BIDANG USAHA : PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN : PENGELOLA AIR BERSIH Kode Klausul
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERDASARKAN KLAUSUL-KLAUSUL ISO 9001:2008 *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERDASARKAN KLAUSUL-KLAUSUL ISO 9001:2008
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU
Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI PENDIDIKAN Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kualitas Definisi manajemen kualitas dapat dibagi berdasarkan struktur kata yang membentuknya, yaitu : Menurut James A.F. Stonner (Management 6th Edition,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tekstil merupakan material lembaran yang flexible terbuat dari benang dan pemintalan serat pendek atau serat berkesinambungan. Perkembangan industri tekstil di Indonesia
Lebih terperinciBATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 163/KA/XII/2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR BATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN DAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN KEPALA BADAN TENAGA
Lebih terperinciPEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :
1. PENDAHULUAN Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Timika. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen
Lebih terperinciManual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya LABORATORIUM PARASIT DAN PENYAKIT IKAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciKriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)
ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan
Lebih terperinci