METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, DAYA TARIK IKLAN, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID SAMSUNG DI KOTA TANGERANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

III. METODE PENELITIAN

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

ABSTRAK Pearson Alpha Cronbach

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek riset dalam satu waktu tertentu saja, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang. Metode survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Ragunan Jakarta. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa SMA Negeri Ragunan Jakarta merupakan sekolah yang khusus membina atlet muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan data dilakukan selama dua minggu pada bulan Juli 2010. Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta yang berjumlah 326 orang. Pengambilan contoh dilakukan dari suatu populasi SMA Ragunan dengan menggunakan metode purposive. Metode purposive adalah teknik penentuan contoh dengan pertimbangan tertentu. Contoh dalam penelitian ini merupakan siswa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri Ragunan yang masih aktif, baik sebagai pelajar maupun atlet dan tidak sedang bertanding. Penarikan contoh dihitung dengan menggunakan rumus Slovin: n = N 1+Ne 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = populasi (orang) = 326 siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta Ne = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, yaitu 10 persen. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

31 n = 326 1+326 (0,1) 2 n = 339 4,26 n = 76 Berdasarkan perhitungan jumlah minimal contoh untuk penelitian adalah 77 orang. Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian adalah 84 orang dengan pertimbangan penambahan 10 persen dari jumlah minimal contoh. Pengambilan contoh dengan menggunakan metode purposive dikarenakan pada saat pengambilan data bersamaan dengan banyaknya acara pertandingan, baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga diperlukan adanya kesediaan dan ketersediaan dari contoh untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan data. Hal ini yang melatarbelakangi pengambilan jumlah contoh yang diambil berdasarkan jumlah siswa SMA Negeri Ragunan yang sedang tidak bertanding. Teknik pengambilan contoh disajikan pada Gambar 2. Populasi 326 Kelas X N=117 Kelas XI N=110 Kelas XII N=99 Purposive Kelas X n= 33 Kelas XI n= 41 Kelas XII n= 10 Gambar 2 Teknik pengambilan contoh. Jenis, Cara Pengumpulan Data, dan Cara Pengukuran Variabel Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari karakteristik contoh, karakteristik keluarga,

32 persepsi gaya pengasuhan orang tua, konsep diri (kompetensi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan), serta motivasi berprestasi (motivasi intrinsik dan ekstrinsik). Data tersebut dikumpulkan melalui teknik self-report dan teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini juga digunakan pada penelitian sebelumnya (Hadley, et al. 2008, Pelletier, et al. 1995, Elias & Yee 2009). Teknik self-report adalah teknik pengambilan data di mana contoh secara langsung diminta untuk melaporkan perasaan, sikap, keyakinan, dan sebagainya dengan memberi respon terhadap satu atau beberapa pertanyaan (kuesioner). Dalam teknik self-report, contoh membaca dan memilih sendiri pernyataan yang ada tanpa campur tangan peneliti. Penelitian ini memilih teknik self-report karena dinilai contoh akan lebih leluasa mengungkapkan perasaan, sikap, keyakinan, dan berbagai hal yang terkait dengan persepsi gaya pengasuhan orangtua, konsep diri, dan motivasi berprestasi olahraganya. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti berdasarkan penelitian sebelumnya dan berdasarkan konsep teoritis yang sudah dipaparkan sebelumnya. Sementara itu, data sekunder meliputi jumlah siswa dan keadaan umum sekolah. Data tersebut diperoleh dari data sekolah SMA Negeri Ragunan Jakarta. Pada saat pengisian kuesioner, contoh mengerjakan dengan serius, bahkan sebagian besar contoh tidak ingin jawabannya diketahui oleh temannya. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menghindari adanya bias yang disebabkan oleh adanya komunikasi antara contoh yang satu dengan yang lain pada saat proses pengambilan data. Jenis dan skala data disajikan pada Tabel 1.

33 Tabel 1 Jenis dan skala data Jenis Data Variabel Sumber/ Skala Data Contoh Primer Karakteristik contoh Siswa (atlet muda) Usia Rasio Jenis kelamin Urutan kelahiran Rasio Tipe olahraga Jenis olahraga Primer Karakteristik keluarga Status orangtua Suku bangsa Pendidikan orangtua Ordinal Pekerjaan orangtua Pendapatan orangtua Ordinal Primer Persepsi gaya Siswa (atlet muda) Ordinal pengasuhan orangtua Primer Konsep diri Siswa (atlet muda) Ordinal Primer Motivasi berpresastasi Siswa (atlet muda) Ordinal Sekunder Jumlah siswa SMA Data sekolah Rasio Negeri Ragunan Keadaan umum sekolah Data sekolah Cara pengukuran data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan variabel-variabel sebagai berikut: 1) Karakteristik contoh yang terdiri variabel: 1) usia (1=remaja awal, 2=remaja pertengahan, 3=remaja akhir); 2) jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan); 3) urutan kelahiran (1=anak sulung, 2=anak tengah, 3=anak bungsu), 4) tipe olahraga (1=individu, 1=beregu); dan 5) jenis olahraga (1=ringan, 2=sedang, 3=berat, 4=berat sekali). 2) Karakteristik keluarga contoh yang terdiri dari variabel: 1) status orangtua (1=utuh, 2=tunggal); 2) suku bangsa orangtua (1=jawa, 2=sunda, 3=lainnya); 3) pendidikan orangtua (1=tidak tamat SD, 2=SD/sederajat, 3=SMP/sederajat, 4=SMA/sederajat, 5=D3, 6=S1,S2,S3); 4) pekerjaan orangtua (1=tidak bekerja, 2=sektor pertanian, 3=pegawai pemerintah, 4=wiraswasta, 5=pegawai swasta, 6=profesional dan rohaniawan); dan 5) pendapatan keluarga (1=kurang dari Rp.500.000, 2=Rp.500.000-Rp.1.000.000, 3=Rp.2.500.000- Rp.5.000.000, 4=Rp.5.000.000-Rp.7.500.000, 5=Rp.7.500.000- Rp.10.000.000, 6=lebih dari Rp.10.000.000). 3) Persepsi gaya pengasuhan orangtua. Variabel ini terdiri atas 26 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan:

34 1=tidak pernah; 2=hampir tidak pernah; 3=sering; 4=sangat sering/selalu Pernyataan tersebut merujuk pada Wulandari, Latifah, Alfiasari (2009) yang telah dimodifikasi, mengenai persepsi gaya pengasuhan orangtua yang terbagi menjadi tiga tipe, yaitu: otoritatif, otoriter, dan permisif. Ketiga persepsi gaya pengasuhan orangtua ini terdiri dari dimensi demandingness (kontrol) dan responsiveness (kehangatan). Pernyataan untuk ketiga tipe gaya pengasuhan ini adalah sebanyak 9 pertanyaan untuk persepsi gaya pengasuhan otoritatif, 8 pernyataan untuk persepsi gaya pengasuhan otoriter, dan 9 pertanyaan untuk persepsi gaya pengasuhan permisif. 4) Konsep Diri. Variabel ini terdiri atas 30 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=setuju; 4=sangat setuju Penilaian dari variabel konsep diri ini dikategorikan pada dua kategori, yaitu positif dan negatif. Skor kategori negatif berada pada rentang 6 sampai dengan 15, sedangkan skor kategori positif berada pada rentang skor 16 sampai dengan 24. Skor tersebut dikategorikan pada setiap aspek konsep diri. Pernyataan pada variabel konsep diri tersebut merujuk pada Hadley, et al. (2008) yang dimodifikasi peneliti, mengenai konsep diri remaja yang terdiri dari enam aspek, yaitu kompetisi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan. 5) Motivasi berprestasi olahraga. Variabel ini terdiri atas 20 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=setuju; 4=sangat setuju Penilaian pada variabel motivasi berprestasi olahraga dikategorikan pada empat kategori, yaitu: motivasi intrinsik tinggi-ekstrinsik tinggi, motivasi intrinsik tinggi-ekstrinsik sedang, motivasi intrinsik sedang-ekstrinsik tinggi, motivasi intrinsik sedang-ekstrinsik sedang, dan motivasi intrinsik rendahekstrinsik rendah. Pernyataan tersebut merujuk pada Pelletier, et al. (1995) yang dimodifikasi peneliti, mengenai motivasi berprestasi dalam bidang olahraga yang terdiri dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

35 Manajemen dan Kontrol Kualitas Data 1. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data penelitian, kuesioner yang sudah disusun diuji pada 10 siswa kelas X yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan yang berusia 16 tahun. Hasil uji coba tersebut akan menentukan reliabilitas dari kuesioner yang digunakan. Uji coba kuesioner sebelum pengumpulan data dilakukan, untuk mengetahui pilihan bentuk kuesioner (pertanyaan dan pernyataan), kedalaman pertanyaan, ketepatan pemilihan kata, dapat tidaknya suatu pertanyaan ditanyakan, dapat tidaknya suatu pernyataan dijawab, pilihan jawaban yang dimungkinkan, serta lama maksimal pengisian kuesioner. Dari hasil uji coba diperoleh bahwa lama waktu maksimal pengisian kuesioner adalah 30 menit. 2. Uji reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen dinilai dari hasil cronbach alpha, yaitu persepsi gaya pengasuhan adalah 0.792, konsep diri 0.720, dan motivasi berprestasi olahraga 0.891. Hasil ini diperoleh setelah terjadi pengurangan item instrumen persepsi gaya pengasuhan dari 30 item pertanyaan menjadi 26 item pertanyaan. Bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari (2009) sebagai acuan penelitian ini, terlihat bahwa nilai dari uji reliabilitas dari instrumen persepsi gaya pengasuhan orangtua pada penelitian ini mempunyai cronbach alpha yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrument acuan (0.772). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai uji reliabilitas dari persepsi gaya pengasuhan ini hampir sama dengan yang dilakukan pada penelitian ini. 3. Penyusunan code book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, dan cleaning data. Selanjutnya dilakukan analisis data secara deskriptif dan inferensia (uji korelasi pearson, uji regresi linier, dan uji regresi linier berganda). Uji korelasi pearson bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian ke-3 dan ke-4, yaitu menganalisis hubungan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga dengan persepsi gaya pengasuhan, konsep diri, dan motivasi berprestasi. Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap motivasi

36 berpresatsi dan uji regresi linier berganda bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian ke-5, yaitu untuk mengetahui pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri terhadap motivasi berprestasi. Sistem skoring dibuat konsisten untuk variabel konsep diri dan motivasi berprestasi, yaitu semakin tinggi skor maka semakin positif nilai variabelnya. Setelah itu dijumlahkan dan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan teknik skoring secara normatif dengan menggunakan interval kelas. Interval kelas (A) = Skor maksimum (NT)-skor minimum (NR) Jumlah kategori Pengelompokan kategori konsep diri adalah sebagai berikut: Negatif : NR sampai (NR+A) Positif : (NR+A) sampai NT Sementara itu, pengelompokan kategori motivasi berprestasi secara intrinsik maupun ekstrinsik adalah sebagai berikut: Rendah : NR sampai (NR+A) Sedang : ((NR+A)+0.01)) sampai ((NR+A)+A+0.01)) Tinggi : ((NR+A)+A+0.02)) sampai NT Untuk menganalisis pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua terhadap konsep diri atlet muda dilakukan uji regresi : Y 1 = α + β 1 D 1 + β 2 D 2 + β 3 D 3 + ε Keterangan: Y 1 α β n D 1 D 2 D 3 ε = konsep diri = konstanta = koefisien regresi = persepsi gaya pengasuhan otoritatif = persepsi gaya pengasuhan otoriter = persepsi gaya pengasuhan permisif = galat

37 Untuk menganalisis pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi atlet muda dilakukan uji regresi : Y 2 = α + β 1 X 1 + ε Keterangan: Y 2 α β n X 1 ε = motivasi berprestasi = konstanta = koefisien regresi = konsep diri = galat Untuk menganalisis pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri terhadap motivasi berprestasi atlet muda dilakukan uji regresi : Y 3 = α + β 1 D 1 + β 2 D 2 + β 3 D 3 + β 4 X 1 + ε Keterangan: Y 3 α β n D 1 D 2 D 3 X 1 ε = motivasi berprestasi = konstanta = koefisien regresi = persepsi gaya pengasuhan otoritatif = persepsi gaya pengasuhan otoriter = persepsi gaya pengasuhan permisif = konsep diri = galat Definisi Operasional Contoh adalah individu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang merupakan siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta kelas X, XI, dan XII. Remaja adalah periode usia yang berada dalam masa peralihan dari fase anakanak menuju fase dewasa. Karakteristik contoh adalah ciri-ciri khas contoh yang meliputi usia, jenis kelamin, urutan anak, dan cabang olahraga.

38 Usia adalah umur contoh yang berkisar antara 14 tahun sampai dengan 18 tahun. Jenis olahraga adalah jenis olahraga yang terdiri dari olahraga ringan, olahraga sedang, olahraga berat, dan olahraga berat sekali. Jenis olahraga ringan adalah jenis olahraga yang terdiri dari terdiri dari menembak, golf, bowling, dan panahan. Jenis olahraga sedang adalah jenis olahraga yang terdiri dari voli, atletik, bulutangkis, basket, hockey, dan soft ball. Jenis olahraga berat adalah jenis olahraga yang terdiri dari renang, tinju, gulat, kempo, dan wall climbing. Jenis olahraga berat sekali adalah jenis olahraga yang terdiri dari balap sepeda, angkat besi, maraton, dan hiking. Tipe olahraga adalah tipe olahraga contoh yang terdiri dari individu dan beregu. Tipe olahraga individu adalah tipe olahraga yang terdiri dari atletik, gulat, tenis, bulutangkis, golf, bowling, panahan, renang, dan tinju. Tipe olahraga beregu terdiri dari voli, basket, hockey, dan sepakbola. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga yang meliputi usia orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga. Status orangtua adalah keadaan orang tua contoh yang terdiri dari keluarga utuh dan single parent (orangtua tunggal). Pendidikan orangtua adalah pendidikan terakhir yang diperoleh orangtua contoh yang berkisar antara tidak tamat SD sampai dengan perguruan tinggi. Pekerjaan orangtua adalah bidang pekerjaan yang ditekuni oleh orangtua contoh yang dikategorikan ke dalam enam kategori, yaitu tidak bekerja, sektor pertanian, pegawai pemerintah, wiraswasta, pegawai swasta, dan profesional serta rohaniawan. Persepsi gaya pengasuhan adalah makna yang timbul tentang apa yang dirasakan oleh seorang anak atas sebuah proses pengasuhan dan gaya pengasuhan yang diterapkan orangtuanya. Gaya pengasuhan otoritatif adalah gaya pengasuhan orangtua yang mempunyai dimensi kehangatan (responsivenss) dan kontrol (demandingness) yang tinggi.

39 Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya pengasuhan orangtua yang memiliki kontrol (demandingness) yang tinggi, namun kehangatannya (responsivenss) rendah. Gaya pengasuhan permisif adalah gaya pengasuhan orangtua yang memberikan cukup dalam hal kehangatan (responsivenss) namun kontrol (demandingness) rendah. Konsep diri adalah bagaimana seorang individu memandang dirinya secara positif maupun negatif. Konsep diri dapat diukur dari enam aspek, yaitu kompetensi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan. Aspek konsep diri kompetensi atletik adalah bagaimana seseorang memandang kemampuan dirinya dalam bidang olahraga. Aspek konsep diri perilaku/moralitas adalah berkaitan dengan bagaimana seseorang memandang perilakunya. Aspek konsep diri penerimaan teman sebaya adalah bagaimana seseorang memandang penerimaan dan hubungan dengan teman sebayanya. Aspek konsep diri penampilan fisik adalah berkaitan dengan pandangan seseorang terhadap penampilan fisik yang dimilikinya. Aspek konsep diri kompetensi sekolah adalah bagaimana seseorag memandang kemampuan akademiknya di sekolah. Aspek konsep diri pandangan masa depan adalah bagaimana seseorang memandang masa depannya, yang terkait dengan harapan atau cita-cita di masa yang akan datang. Motivasi berprestasi adalah persepsi contoh terhadap motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik yang akan mempengaruhi prestasi contoh dalam bidang olahraga. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri contoh. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri contoh yang dapat diperoleh dari keluarga, pelatih, peer grup, dan sekolah.