MEMILIH ANTARA OUTSOURCING ATAU INSOURCING TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Individu. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Kelebihan & Kekurangannya

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

OUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

INSOURCING, OUTSOURCING,

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

INSOURCING, OUTSOURCING,

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

OUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi Outsourcing

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.

PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN

PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMILIHAN STRATEGI OUTSOURCING YANG TEPAT TERHADAP STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN. Dosen :

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI

PEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

PERANAN DAN RESIKO PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN OUTSOURCING (Sebagai Take Home Exam - UA)

PENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN

Pengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI OUTSOURCING

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

UJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

Perbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

PENERAPAN OUTSOURCING, INSOURCING, dan CO-SOURCING SISTEM DALAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN

PENDAHULUAN. Dalam pengadaan atau pengembangan sistem informasi bagi perusahaan terdiri dari beberapa cara, antara lain;

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

KONVERSI SISTEM INFORMASI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

UJIAN AKHIR TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TINJAUAN SISTEM OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING INSOURCING DAN COSOURCING

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Pendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing

Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.

Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Dengan Metode Outsourcing dan Insourcing

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING DI INDONESIA

Enterprise Systems For Management

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

Perbandingan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing pada Suatu Perusahaan

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan outsourcing. Dalam praktek di mancanegara, dikembangkan karena terbukti bisa meningkatkan produktivitas dan

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING DI ORGANISASI

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Tinjauan Empirik Penerapan Outsourcing dan Insourcing Dalam Pengembangan Sistem Informasi

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

A. MAKNA DAN HAKIKAT PENYEDIAAN TENAGA KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P )

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

Transkripsi:

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MEMILIH ANTARA OUTSOURCING ATAU INSOURCING TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN Dr. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS) Disusun Oleh: ARDI VIRYAWAN P056131602.E47 ANGKATAN E-47 2014 1

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Permasalahan. 3 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Outsourcing....5 2.2 Jenis-Jenis Outsourcing.....5 2.3 TI Outsourcing.. 6 2.4 Kelebihan Outsourcing di bidang TI.....7 2.5 Kekurangan Outsourcing TI 11 2.6 Definisi Insourcing...12 2.7 Kelebihan dan Kelemahan Insourcing.12 Bab III Pembahasan 3.1 Outsourcing di Indonesia...14 3.2 Pro dan Kontra Outsourcing di Indonesia....14 3.3 Solusi dengan Menggunakan Outsourcing..16 3.4 Solusi dengan Tetap Menggunakan Insourcing....17 Bab IV Kesimpulan Kesimpulan.....20 Daftar Pustaka...21 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyediaan dan pengelolaan Teknologi Informasi (TI) di suatu organisasi atau perusahaan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu outsourcing dan insourcing. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam implementasinya tergantung kebutuhan dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Meskipun demikian, tujuan yang ingin dicapai tetap satu yaitu peningkatan kinerja perusahaan melalui pengelolaan tenaga kerja yang efektif dan efisien dengan tetap berfokus pada bisnis inti. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan tenaga kerja yang ada. Kecenderungan saat ini perusahaan berusaha agar tenaga kerja inti yang ada di lingkungan organisasi tersebut fokus untuk menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business). Hal ini menyebabkan pekerjaan yang sifatnya penunjang untuk diserahkan kepada pihak lain. Hal inilah yang disebut dengan outsourcing. 1.2. Permasalahan Dalam sebagian besar lingkungan bisnis, sudah menjadi rahasia umum bahwa perbandingan objektif antara pengelolaan TI secara internal dan layanan outsourcing TI akan mengungkapkan perbedaan yang signifikan dari segi keuntungan biaya, kehandalan, kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas. Outsourcing TI memiliki beberapa kelebihan bagi perusahaan dibanding pengelolaan TI secara insourcing, yaitu memberikan kesempatan untuk meningkatkan operasional dan dukungan; meningkatkan produktivitas; mengurangi pengeluaran, mendapatkan akses ke teknologi-teknologi baru, dan untuk meningkatkan tingkat kompetitif di pasar. Kajian lainnya juga mengungkapkan keuntungan lainnya seperti TI outsourcing memungkinkan percepatan adaptasi dan transformasi bisnis terhadap perubahan pasar atau ancaman para pesaing. 3

Salah satu perhatian dalam TI outsourcing adalah pemilihan mitra kerja yang sesuai, memahami kompleksitas keputusan outsourcing dan memiliki terbukti pendekatan untuk membantu perusahaan mencapai berbagai manfaat bisnis dimungkinkan oleh outsourcing. Dengan kecenderungan perusahaan untuk melakukan outsourcing, apakah outsourcing di bidang sistem informasi tepat dilakukan mengingat resiko yang dihadapi? Dan apakah ada solusi lain selain outsourcing yang lebih tepat untuk pengembangan sistem dan teknologi informasi? 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Outsourcing Terdapat berbagai definisi mengenai outsourcing saat ini. Definisi outsourcing menurut Suwondo (2003) yang dikutip oleh Dani (2010) adalah pendelegasian operasi dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (pihak perusahaan outsourcing).. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) yang kembali dikutip oleh Dani (2010) definisi outsourcing adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Sedangkan definisi lain menurut Pfannenstein dan Tsai (2004) yang dikutip oleh Diah (2008) outsourcing adalah memindahkan pekerjaan suatu perusahaan kepada pihak lain dalam waktu yang tertentu. Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan outsourcing maka terdapat pekerjaan yang diserahkan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Umumnya pekerjaan yang di-outsourcing-kan adalah pekerjaan yang sifatnya sebagai penunjang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan tenaga kerja internal organisasi dapat fokus untuk melaksanakan pekerjaan intinya (core business). Menurut Dani, (2010) outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran. 2.2 Jenis-Jenis Outsourcing Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan mengenai jenis-jenis outsourcing. Menurut Tauban (2007) yang dikutip oleh Mia jenis-jenis outsourcing terdiri dari : Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan tertentu dalam perusahaan, dalam bidang TI, vendor menyediakan personel, hardware dan software. 5

Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor. Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware. De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif. Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan TI diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada perusahaan TI miliknya. 2.3 TI Outsourcing Penggunaan teknologi informasi (TI) di dalam suatu organisasi untuk mendukung proses bisnis saat ini tidak dapat lagi dikesampingkan. Penerapan sistem informasi dalam organisasi tidak hanya bertujuan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi saja, namun juga sebagai enabler dan sebagai competitive advantage organisasi. Namun untuk mengimplementasikan teknologi dan sistem informasi yang tepat bagi suatu organisasi bukanlah hal yang mudah. Organisasi harus memperhatikan dengan seksama aspek pembiayaan dan sumber daya yang dimilikinya. Karena bukannya tidak mungkin jika organisasi salah melakukan pengelolaannya maka yang didapat adalah kegagalan implementasi dan pemborosan biaya. Pengembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari outsourcing. Terdapat berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan TI. Dibawah ini adalah berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan TI yang dikutip oleh Diah (2008) dari berbagai sumber : 1. TI outsourcing adalah mensubkontrakkan sebuah fungsi IT dari suatu perusahaan pada vendor eksternal (Khsetri,2007) 2. TI outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcing adalah pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan dengan seluruh atau beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber daya manusia) dalam IT infrastruktur organisasi (Menachemi, Burkhardt, Shewchuk, Burke, dan Brooks, 2007) 6

3. TI outsourcing didefinisikan sebagai kontrak jangka panjang dimana satu atau lebih service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur satu atau lebih operasi dan infrastruktur IS klien (Chang, 2007). 4. Offshore outsourcing adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang berlokasi di benua yang berbeda dengan klien (Rottman dan Lacity, 2007). 5. Konsep BPO merupakan perkembangan dari IS outsourcing. Perbedaan antara BPO dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO, provider melakukan kontrol pada keseluruhan baik proses bisnis, sumber daya manusia, dan teknologi (Menachemi et al., 2007). 6. Business process outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perluasan TI outsourcing, dimana dalam BPO pihak ketiga bertanggung jawab dalam melaksanakan beberapa proses bisnis (misal: call center) (Willcocks et al., 2006; Penter dan Graham, 2007). 7. Offshore software development dalam dunia TI sering dideskripsikan sebagai outsourcing pembuatan software dan layanan teknis kepada kontraktor atau fasilitas yang dimiliki sendiri yang berlokasi di negara dengan standar gaji lebih rendah (Thoms, 2004). 2.4 Kelebihan Outsourcing di bidang TI Kelebihan outsourcing di bidang TI yang dijabarkan oleh Verizon, salah satu outsourcing IT Internasional adalah berikut ini : 1. Pendayagunaan tim IT internal secara lebih baik Biasanya, dukungan sumber daya IT dibagi antara dua tujuan, yaitu pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan pasar dan efiesnsi operasional. Dengan outsourcing, manajemen dapat berfokus pada pengembangan sistem yang sesuai pasar tanpa harus memikirkan pelaksanaan kegiatan operasional. Pelaksanaan operasional seperti memperbarui dari server 7

load balancing, sistem pemantauan dan tuning, perencanaan kapasitas, membantu operasi meja, dan fungsi-fungsi TI lainnya rutin dapat diserahkan kepada outsourcing yang berkualitas. Singkatnya, perusahaan bebas untuk berkonsentrasi pada bisnis inti, dan penyedia outsource dapat berkonsentrasi pada bisnis intinya, yaitu support sistem operasional sehari-hari. 2. Mengurangi overhead TI Dengan outsourcing, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan biaya administrasi sistem dan jaringan, serta tambahan sistemik dan proses dukungan sehingga perusahaan dapat melakukan investasi yang lebih besar dalam bisnis inti seperti akuisisi pelanggan, hubungan manajemen, manufaktur atau kegiatan distribusi. Sebuah penelitian oleh IDC tentang outsourcing baru-baru ini menunjukkan bahwa 12 perusahaan yang disurvei menyadari bisnis dapat bergerak lebih baik dengan mengurangi biaya TI fasilitas sebagai lantai-ruang, pemanas dan pendingin udara, konsumsi listrik, penggunaan UPS, pencegah kebakaran, pengarsipan, dan manajemen fasilitas. 3. Mengurangi pengeluaran modal Outsourcing operasi TI dapat membiayai atau tingkat investasi modal tradisional di infrastruktur dan migrasi teknologi selanjutnya dapat dibiayai untuk keperluan operasi. Sebagai manfaat tambahan, Anda dapat membayar biaya operasi ini pada transaksi per dasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengatur variasi pengeluaran sesuai dengan permintaan atau disesuaikan dengan kebutuhan pasar. 4. Peningkatan kinerja dan kehandalan TI Pengurangan bahkan eliminasi kesalahan operasional dan inefisiensi adalah salah satu keuntungan yang paling penting dari outsourcing. Penyedia Outsourcing mempekerjakan staf berpengalaman yang mematuhi persyaratan yang ketat dan terdokumentasi dengan baik dalam buku panduan. Penyedia Outsource melakukan investasi pada SDM, teknologi, dan proses yang 8

memungkinkan tingkat layanan dan kualitas yang jika dilakukan oleh perusahaansecara mandiri akan sulit dilakukan karena tingginya investasi. 5. Keunggulan teknologi dari pesaing Outsourcing menyediakan tidak hanya pada best practice, tetapi juga untuk best practice yang sedang berkembang secepat best practice tersebut dikembangkan. Pada era globalisasi strategi bisnis kerapkali dihubungkan dengan perkembangan teknologi sehingga akses awal untuk kemampuan TI baru dapat menjadi keuntungan yang berbeda dalam persaingan memperebutkan pasar. 6. Kontingensi dan kontinuitas Bisnis Permasalahan utama dalam pengelolan IT secara insource adalah penyedia beroperasi dalam fasilitas dengan pasokan listrik yang berlebihan, alternatif sambungan telekomunikasi, dan kelebihan kemampuan prosesing. Pada tahapan tertentu hal tersebut dapat menyebabkan pemborosan Dengan outsource masalah-masalah tersebut dapat teratasi. Selain itu outsource dapat menyediakan system yang melanjutkan operasi bahkan setelah kesalahan besar atau system kegagalan. Banyak outsource juga memelihara situs pemulihan bencana yang mereka dapat pindah ke dalam waktu singkat tanpa harus fasilitas utama terpengaruh oleh suatu gangguan. (sumber : Verizon Information Technology) Dari riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen terlihat penerapan outsourcing di Indonesia sudah begitu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari keuntungan yang didapat dari penerapan outsourcing tersebut. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kelebihan penerapan outsourcing yang berkaitan dengan TI yaitu: 1. Perusahaan dapat berkonsentrasi untuk menjalankan core bisnisnya, bersamaan waktunya dengan proses instalasi sistem informasi. 9

2. Aplikasi sistem informasi yang dibangun dapat sesuai dengan harapan manajemen perusahaan, bahkan dapat menjadi competitive advantage dibandingkan dengan perusahaan lain dengan kemampuan vendor untuk membangun sistem dengan teknologi terbaru disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. 3. Perusahaan tidak perlu melakukan investasi yang mahal di bidang teknologi untuk mengembangkan sistem informasi perusahaannya. Pembangunan SI dapat diserahkan kepada vendor yang mempunyai core competence di bidang IT dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidangnya. Hal tersebut juga menghindarkan resiko perusahaan untuk mengeluarkan biaya tambahan karena kegagalan implementasi SI. 4. Jaminan mutu kualitas dari hasil aplikasi sistem informasi yang dibangun oleh vendor yang berpengalaman. Bahkan hal ini diperkuat oleh alasan O Brian (2007) yang kembali dikutip oleh Dessy dalam blognya. Berikut beberapa kelebihan dari outsourcing di bidang TI : 1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. Pemilihan outsourcing memang membutuhkan biaya yang mahal pada awal kontraknya, tetapi pertimbangan resiko yang akan ditanggung oleh perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan membangun sendiri dengan kemampuan kurang akan mengakibatkan permasalahan di kemudian hari dan berdampak pada segi pembiayaan perusahaan. 2. Meningkatkan fokus perusahaan pada kegiatan utama usahanya tanpa dibebani permasalahan pengembangan sistem informasi. 3. Mendapatkan akses terhadap sistem informasi premium atau kelas dunia bagi penerapan sistem informasi di perusahaannya. 4. Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat lebih fokus melakukan pekerjaan pada kegiatan utama perusahaan tanpa dibebani kegiatan pengembangan sistem informasi. Tentu saja hal ini diharapkan akan meningkatkan produktifitas perusahaan. 10

5. Memberi jalan keluar terhadap permasalahan ketidaktersediaan sumber daya dari perusahaan yang ahli dalam pengembangan sistem informasi, sehingga dapat mengurangi resiko salah penerapan sistem informasi. 6. Menunjang akselerasi tujuan perusahaan untuk mempercepat mendapatkan keuntungan/ benefit dengan penerapan sistem informasi yang sesuai. 7. Menghindarkan dari kendali internal mengenai tidak berfungsinya sistem informasi karena penerapan sistem informasi yang salah atau gagal. 8. Peningkatan benefit perusahaan akan menyebabkan perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan modal usaha. 9. Berbagi resiko terhadap implementasi sistem informasi antara perusahaan dan vendor. Kesalahan implementasi tidak ditanggung penuh oleh perusahaan saja, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam proses perencanaan sistem informasi antara perusahaan dan vendor. 10. Perusahaan dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran kas dengan bantuan sistem informasi yang tepat. 2.5 Kekurangan Outsourcing TI Dengan banyaknya keuntungan dari penerapan outsourcing di bidang TI, namun bukan berarti outsouring TI tidak mepunyai kekurangan atau kelemahan. Berikut ini dijelaskan mengenai kekurangan dari outsourcing dibidang TI: 1. Pelanggaran kontrak kerja oleh vendor lebih banyak akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Misalnya hasil aplikasi tidak sesuai dengan harapan perusahaan menimbulkan kerugian biaya dan waktu. 2. Perusahaan akan kehilangan kontrol terhadap aplikasi sistem informasi yang dibangun oleh vendor apabila terjadi ganguan pada sistem informasi yang sangat penting bagi perusahaan. Penanganan gangguan yang hanya dapat diperbaiki oleh vendor mengakibatkan ketergantungan bagi perusahaan. 3. Perusahaan lain dapat meniru sistem informasi yang dikembangkan oleh vendor yang sama. 11

2.6 Definisi Insourcing Kebalikan dari outsourcing adalah insourcing. Umumnya pekerja akan lebih memilih model ini karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Insourcing adalah suatu usaha pengembangan SI dan TI dalam perusahaan yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya. Insourcing merupakan model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development. 2.7 Kelebihan dan Kelemahan Insourcing Seperti halnya dengan outsourcing, insourcing juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Insourcing mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti yang terlihat di tabel bawah ini : Tabel 1 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Insourcing Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing Requirement dapat dipahami secara jelas. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi mungkin tidak mencukupi untuk membangun sistem yang sesuai. Penerapan software/hardware relative lebih Tidak ada batasan biaya dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. jelas, karena tidak ada target. Dan kalaupun ada target, tidak ada punishment yang jelas ketika target tidak tercapai. 12

Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing Mengedepankan peran user dalam Minimnya dokumentasi, karena dikerjakan menentukan tujuan dan sasaran oleh personel intern. pengembangan infrastruktur sistem, Meningkatkan partisipasi user dan rasa Kebocoran data mungkin dapat terjadi, memiliki pada infrastruktur yang dikarenakan tidak ada reward dan dikembangkan. punishment yang jelas khususnya kepada karyawan yang menangani proyek SI. Relatif mempercepat tahapan Pengembangan sistem dengan teknik pengembangan karena knowledge transfer SDLC cenderung lambat dan mahal. yang lebih mudah. Respon yang cepat ketika terjadi asalah Resiko kerusakan software/hardware dalam sistem. ditanggung oleh perusahaan, begitu juga dengan peralatan yang sudah lanjut usia. Keamanan data relatif terjamin. Perubahan kultur perusahaan relatif lebih sulit dilakukan jika diatur oleh karyawannya sendiri. Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang bersifat kompleks Pengambilan keputusan dapat dikendalikan oleh perusahaan, tanpa intervensi dari pihak luar. 13

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Outsourcing di Indonesia Menurut riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen (Agustus, 2008) terlihat bahwa dari 44 perusahaan yang diriset hampir seluruh perusahaan baik dari industri perbankan, industri alat berat, industri farmasi, industri telekomunikasi, industri kertas, industri jasa pendidikan, industri pengelolaan karet & plastik dan industri makananminuman telah menggunakan outsource dalam perusahaannya termasuk dalam hal pengembangan sistem informasinya. Hasil riset dapat dilihat pada gambar 1 dibawah. Gambar 1. Perusahaan Yang Menggunakan Outsource Berdasarkan Jenis Industri Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008 3.2 Pro dan Kontra Outsourcing di Indonesia Penerapan outsourcing di Indonesia tidak terlepas dari pro dan kontra. Umumnya dari sisi pekerja yang tidak setuju dengan penerapan outsourcing. Berikut ini perbandingan 14

antara yang pro dan kontra yang dikutip dari berbagai sumber oleh Divisi Riset Manajemen PPM. Tabel 1 Pro dan Kontra Terhadap Outsourcing Pro Outsourcing Kontra Outsourcing - Business owner bisa fokus pada core business. - Cost reduction. - Biaya investasi berubah menjadi biaya belanja. - Tidak lagi dipusingkan dengan oleh turn over tenaga kerja. - Bagian dari modenisasi dunia usaha (Sumber : Pekerjaan Waktu Tertentu dan Outsourcing, http://www.sinarharapan.co. id) - Ketidakpastian status ketenagakerjaan dan ancaman PHK bagi tenaga kerja. (Sumber: http://www.hukumonline.com) - Perbedaan perlakuan Compensation and Benefit antara karyawan internal dengan karyawan outsource. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra http://recruitmentindonesia.wordpress.com) - Career Path di outsourcing seringkali kurang terencana dan terarah. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra http://recruitmentindonesia.wordpress.com) - Perusahaan pengguna jasa sangat mungkin memutuskan hubungan kerjasama dengan outsourcing provider dan mengakibatkan ketidakjelasan status kerja buruh. (Sumber: Outsourcing, Pro dan Kontra http://recruitmentindonesia.wordpress.com) - Eksploitasi manusia (Sumber : Pekerjaan Waktu Tertentu dan Outsourcing, www.sinarharapan.co.id) 15

3.3 Solusi dengan Menggunakan Outsourcing Penerapan outsourcing dalam pengembangan sistem dan teknologi informasi oleh perusahaan tetap masih tepat. Namun perusahaan perlu memperhatikan hal-hal terkait dengan kesuksesan dalam penerapan outsourcing TI. Sparrow, 2003 menyatakan bahwa untuk mendapatkan keberhasilan dalam outsourcing IT, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah : Menentukan tujuan; tujuan utama-pengurangan biaya; beberapa tujuan value for money dan pengembangan teknologi; manajemen krisis- untuk mengatasi kesulitan keuangan Memahami tujuan dari para stakeholder Menganalisa tujuan yang telah ditentukan Menyeleksi vendor outsource Benchmarking Perbaikan internal; staff, system, proses, etc Menentukan servis yang diinginkan dari vendor outsource Analisa business case Mentransfer staff Manajemen outsourcing (pengelolaan outsourcing, pengukuran keberhasilan, pembatasan dan alokasi resiko serta pengontrolan) Dan dalam menentukan vendor hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria berikut a. Pemahaman terhadap kebutuhan bisnis klien b. Pengalaman dan kompetensi sumber daya manusia c. Adanya business case yang jelas d. Adanya perjanjian service level yang jelas e. Reputasi dan komitmen perusahaan outsourcer, mengingat kontrak IT outsourcing biasanya dilakukan untuk jangka panjang. 16

3.4 Solusi dengan Tetap Menggunakan Insourcing Berbeda dengan outsourcing yang menyerahkan pengelolaan IT sepenuhnya pada pihak ketiga, perusahaan yang menggunakan sistem insourcing akan merancang atau membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana sistem informasi. Sebagai contoh, ketika divisi finance membutuhkan sistem ICT untuk di aplikasikan di dalam divisinya, pihak divisi IT pada perusahaan yang sama akan membuatkan sistem tersebut untuk divisi finance. Peursahaan akan menggunakan sistem ini jika memiliki sumberdaya yang memadai dan menginginkan pengawasan yang lebih terkontrol dibandingkan dengan outsouce ke pihak lain. Insourcing juga dapat diartikan sebagai transfer pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang masih berada di dalam satu negara. Tren insourcing mulai terjadi pada tahun 2006 dimana terjadi kekecewaan suatu organisasi atau perusahaan terhadap sistem outsourcing. Mereka dapat melakukan service kepada konsumen lebih baik dan dapat melakukan pengontrolan yang lebih baik dengan insourcing. Berdasarkan studi terbaru, perusahaan-perusahaan di Amerika dan Inggris lebih banyak menggunakan sisteminsourcing dibandingkan dengan outsourcing. Berikut ini adalah 4 pola dasar dari pada insourcing (www.accessmylibrary.com) : 1. Adanya permintaan dari eksekutif senior untuk memotong biaya kepada internal manager IT. Kemudian, pihak IT manager mempersiapkan suatu team yang akan mempersiapkan penawaran data yang kuat dalam cara mengurangi biaya.termasuk konsolidasi data utama. Departemen internal IT akan memutuskan tawaran dan mengkonsolidasi data center, menginstal automation di dalam tape library, mengatur ulang work flows, menstadarisasikan perangkat lunak, mengadakan system chargeback baru yang mengurangi permintaan user yang terlalu banyak. 2. Pihak IT Manager memutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki kekurangan dan membangun internal IT di dalam perusahaannya. Oleh karena itu, pihak IT senior membangun suatu internal IT departemen memiliki kegiatan antara lain, membeli mesin yang baru, membeli paket software, memperkerjakan analyst programmer dari pihak vendor outsource. Sehingga pihak pengguna 17

senang dengan pelayanan yang ada, dan biaya IT lebih rendah daripada nilai kontrak yang pernah ada. 3. Pihak IT Manager harus mempertahankan untuk melakukan insourcing ketika hasil audit pihak outsourcing menunjukkan adanya kekurangan layanan pada area aplikasi dan mengarah kepada penyimpanan aplikasi yang besar. 4. Eksekutif senior mengindentifikasi insourcing tidak mengurangi biaya IT yang signifikan tetapi keputusan untuk mengambil langkah insourcing masih dipertimbangkan berhasil karena legitimasi perusahaan lebih jauh ke internal sourcing. Tabel berikut ini akan menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan aplikasi IT insourcing di perusahaan. Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan IT Insourcing Kelebihan 1. Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan 2. Proses pengembangan sistem dapat lebih mudah dikelola dan dikontrol 3. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif. 4. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan 5. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut 6. Dokumentasi sistem lebih lengkap 7. Mudah dimodifikasi dan di-maintain karena Kekurangan 1. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien 2. belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date) 3. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan 4. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka 5. Kurangnya tenaga ahli (expert) di 18

dilakukan oleh karyawan internl perusahaan 8. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut 9. keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan 10. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan 6. Kemungkinan program mengandung bug sangat besar 19

BAB IV KESIMPULAN 1. Kesimpulan Perusahaan yang ingin menerapkan outsourcing dalam bidang TI tetap masih layak digunakan. Mengingat resiko yang dihadapi dalam outsourcing TI lebih tinggi dibanding dengan outsourcing bidang lain maka perusahaan perlu memperhatikan beberapa kriteria kesuksesan dalam hal itu, termasuk dalam pemilihan vendor yang tepat. Pelaksanaan outsourcing TI, secara umum merupakan pilihan yang baik. Terlepas dari pendapat tentang pelaksanaan outsourcing itu sendiri. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi fokus bisnis dan akses terhadap teknologi terbaru dan best practice-nya, maka penerapan outsourcing adalah solusi terbaik dari pengembangan sistem informasi. Penggunaan outsourcing juga bukan pilihan yang bebas resiko. Ketika menggunakan outsourcing maka secara tidak langsung perusahaan harus bersiap dengan kemungkinan pengendalian sistem yang dialihkan serta pemilihan vendor outsource yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang memadai. Namun apabila perusahaan menerapkan insourcing dalam pengelolaan TI masih dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal yang pada akhirnya bermuara pada tercapainya tujuan perusahaan. 20

Daftar Pustaka Oetomo, Budi S.D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta O Brien, JA. Marakas, george. 2009. Management Information sistem. Ninth edition. Mc Graw Hill. Inc Boston Margarani Muhammad Iqbal. http://margani.blogstudent.mb.ipb.ac.id/ Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi kasus pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia) Mia Widhi Astuti. Pengembangan Sistem Informasi Menggunakan Insourcing, Outsourcing PPM Riset Manajemen Outsourcing Mygreenworld. Faisalansyari's Blog Just another WordPress.com weblog http://enterpriseinnovation.net/article/benefits-it-insourcing Dani Firmansyah. Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan Dessy. http://dessysetyawati.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/penerapanoutsourcing-pada-sistem-informasi-di-indonesia/ http://mygreenworld.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/11/outsourcingmanagement-on-information-system/# http://ulyaanisatur.blogspot.com/2013/02/outsourcing-insourcing-dan-cosourcing.html, Situs Wikipedia, http://en.wikipedia.org 21