PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR PERUSAHAAN ( Studi Kasus Pada Perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya ) GUNANDI SULAEMAN (0834030) Email : Guerst94@yahoo.com Program Studi Akutasi Fakultas Ekoomi Uiversitas Siliwagi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this study was to determie the effect of workig capital for productio, the effects of workig capital partially o gross profit, partially ifluece the productio of the gross profit, workig capital ad the effect of the simultaeous productio of the gross profit. The method used i this research is the case study method, sedagaka data collectio techiques: (1) field research iclude: iterviews, observatio, ad study documetatio ad () the research literature. The data ad iformatio obtaied from this study were aalyzed usig path aalysis. The results of this study show that: (1) workig capital sigificatly ifluece productio, () workig capital partially isigificat effect o gross profit, (3) partially produced o sigificat effect o gross profit, (4) workig capital ad output simultaeously sigificat effect gross profit. Keywords: Gross Profit, Productio, Workig capital, ABSTRAK Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui pegaruh modal kerja terhadap hasil produksi, pegaruh modal kerja secara parsial terhadap laba kotor, pegaruh hasil produksi secara parsial terhadap laba kotor, pegaruh modal kerja da hasil produksi secara simulta terhadap laba kotor Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode studi kasus, sedagaka tekik pegumpula data dilakuka : (1) peelitia lapaga yag
meliputi : wawacara, observasi,da studi dokumetasi da () peelitia kepustakaa. Data da iformasi yag diperoleh dari peelitia ii diaalisis dega megguaka aalsisi jalur Hasil peelitia ii meujukka bahwa : (1) modal kerja berpegaruh sigifika terhadap hasil produksi, () modal kerja secara parsial berpegaruh tidak sigifika terhadap laba kotor, (3) hasil produksi secara parsial berpegaruh tidak sigifika terhadap laba kotor, (4) modal kerja da hasil produksi secara simulta berpegaruh sigifika terhadap laba kotor Kata kuci : Hasil Produksi, Laba Kotor,Modal kerja PENDAHULUAN Duia usaha dewasa ii sagat ditutut utuk lebih bersikap taggap da jeli dalam meghadapi era globalisasi sehigga perusahaa aka tetap hidup serta berkembag ditegah persaiga usaha yag semaki ketat da dapat mecapai tujua utama perusahaa dalam memperoleh laba. Dega semaki pesatya perkembaga duia usaha dewasa ii megakibatka persaiga atar pelaku ekoomi bisis semaki ketat da satu sama lai berusaha utuk medapatka laba. Di sampig itu perusahaa juga harus mempertahaka usahaya agar dapat hidup terus da selalu berkembag sehigga perusahaa mampu bersaig dega perusahaa-perusahaa pesaigya. Pada Perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya. Perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya merupaka salah satu perusahaa di Kota Tasikmalaya yag bergerak dalam bidag usaha baha bagua. Di Kota Tasikmalaya terdapat beberapa perusahaa sejeis, sehigga dapat meimbulka persaiga kompetitif. Dega begitu utuk dapat diterima dipasara, maka perusahaa harus meghasilka produk dega mutu yag baik agar dapat memeagka persaiga terutama dega perusahaa sejeis. Utuk itu perusahaa harus seatiasa melakuka lagkah-lagkah kebijaksaaa perusahaa melalui suatu pegelolaa modal kerja dega efektif da efisie agar perusahaa dapat meigkatka hasil
produksiya. Dega meigkatya hasil produksi pada perusaha Peyeruta KS yag terus meerus merupaka salah satu tujua utama perusahaa agar laba kotor bisa terus semaki meigkat, bisa tetap survive, serta bisa bersaig dega perusahaa-perusahaa lai. Dega modal kerja yag besar da hasil produksi terus ditigkatka aka berdampak baik pada laba kotor perusahaa. Berdasarka latar belakag yag telah diuraika diatas, maka peulis dapat megidetifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimaa modal kerja, hasil produksi da laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya?. Bagaimaa pegaruh modal kerja terhadap hasil produksi perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya? 3. Bagaimaa pegaruh modal kerja da hasil produksi secara parsial da simulta terhadap laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya? Berdasarka masalah yag telah diidetifikasi diatas maka tujua peelitia ii yaitu : 1. Utuk megetahui bagaimaa modal kerja, hasil produksi da laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya.. Utuk megetahui bagaimaa pegaruh modal kerja terhadap hasil produksi perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya. 3. Utuk megetahui bagaimaa pegaruh modal kerja da hasil produksi secara parsial da simulta terhadap perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif aalisis dega pedekata studi kasus. OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam peelitia ii peulis megguaka tiga variabel yaitu dua variabel bebas adalah modal kerja da hasil produksi (idepede) da satu variabel terikat adalah laba kotor (depede).
Tabel 3.1 Operasioalisasi Variabel VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR Skala Modal Kerja Modal kerja adalah Aktiva Lacar Rasio (X 1 ) keseluruha aktiva lacar yag dimiliki perusahaa, atau dapat pula dimaksudka sebagai daa yag harus tersedia (kas, piutag dagag, persediaa, aktiva lacar laiya) utuk membiayai kegiata operasi perusahaa sehari-hari. (Meurut Sawir 005 : 19) Hasil Produksi hasil produksi atau output Jumlah Hasil Rasio adalah total barag atau produksi (X ) jasa yag dihasilka oleh uit usaha atau perusahaa. (Haryato, 00:15) Laba Kotor (Y) Laba kotor adalah selisih Pejuala bersih Rasio atara pejuala bersih Harga pokok dega harga pokok pejuala pejuala. (Soemarso, SR. 00:6) TEKNIK PENGUMPULAN DATA Adapu tekik pegumpula data yag peulis guaka dalam peelitia ii yaitu:
1. Peelitia lapaga (Field Research), yaitu peelitia yag dilakuka secara lagsug kepada objek peelitia dega cara observasi, wawacara da dokumetasi.. Peelitia Kepustakaa (Library Research), yaitu peelitia yag dilakuka dega cara mempelajari da meelaah berbagai literatur yag berkaita dega masalah yag diteliti, yag dimaksudka utuk memperoleh data pustakaa sebagai ladasa teori dalam megaalisa masalah-masalah yag sesuai dega baha yag diteliti. RANCANGAN ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Path aalysis (aalisa jalur) megguaka korelasi da regresi dimaa dalam gambar struktural path aalysis diatas dijelaska bahwa ada hubuga atara X 1 (modal kerja) da X (hasil produksi), terhadap Y (laba kotor perusahaa). yaitu : Dari Struktur Path Aalysis diatas, terdapat lagkah-lagkah yag diguaka 1. Meghitug koefisie korelasi (r) r x ih jh ih jh x x h 1 h 1 h 1 i j xih xih x jh x jh h 1 h 1 h 1 h 1 x x x...(sitepu,1994;19) Koefisie korelasi ii aka besar jika tigkat hubuga atar variabel kuat. Demikia jika hubuga atar variabel tidak kuat maka ilai r aka kecil, besarya koefisie korelasi ii aka diiterpretasika sebagai berikut : Tabel 3. Tigkat Keerata Hubuga Iterval Koefisie Tigkat Hubuga 0,00 1,99 Sagat redah
0,0 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,00 Redah Sedag Kuat Sagat kuat. Pegujia secara simulta megguaka rumus sebagai berikut: (Sugiyoo, 004 :16) YX i byx i X ih h 1 Yh h 1 ;i = 1,,...,k (Sitepu, 1994:17) Keteraga : P YXi b YXi = Koefisie jalur dari Xi terhadap Y = Koefisie regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3. Pegujia faktor residu atau sisa Yx i = 1 R Y1 X1X... X k. (Sitepu, 1994;3) Dimaa: R... YX X = 1 k k i 1 P YX r YX 1 1 4. Pegujia Hipotesis Operasioal Meguji keberartia (sigifika) dari hubuga variabel bebas Xi dega variabel Xj Ho : r X < 0 Ha : r X 1 X X 1 0 Dega kriteria peolaka Ho jika t hitug > t tabel a. Pegujia secara simulta Ho : P YX1 = P YX < 0
Ha : P YX1 = P YX 0 Dega kriteria peolaka Ho jika F hitug > F tabel Uji sigifikasi megguaka rumus: k 1 R F= k 1 R YX1X... X k YX1X.(Sitepu, 1994:5) Statistik uji ii megikuti distribusi F dega derajat bebas V 1 = k da V = -k-l b. Pegujia secara parsial Hipotesis operasioal: Ho : P YXi < 0 Ha : P YXi 0 Uji sigifika megguaka satu arah, dimaa kaidah keputusaya sebagai berikut : Terima Ho jika t t α Tolak Ho jika t < t hitug Uji statistik megguaka rumus : PYX1 t i ; i = 1,,...,k (Sitepu, 1994;8) 1 R k 1 1 YX1... X k R Xi X1... X i... X k Statistik uji di atas megikuti distribusi t dega derajat bebas -k-l 5. Utuk megetahui pegaruh variabel lai atau faktor residu dapat ditetuka melalui: Y = 1 Y1 x1x... x k R...( Sitepu,1994;3) 6. Utuk mecari pegaruh lagsug variabel X 1 da X terhadap Y Variabel X 1 - Pegaruh lagsug Y X 1 Y : (P YX1 ) = A
- Pegaruh tidak lagsug melalui X Y (X 1 X ) Y (P )(r YX 1 X )(P ) = B YX 1X Total pegaruh X 1 terhadap Y (A+B) = C Variabel X - Pegaruh lagsug Y X Y : YX = D Total Pegaruh X terhadap Y = D - Pegaruh total X 1 da X terhadap Y secara simulta : (C+D) = E - Pegaruh faktor residu Y = F Y TOTAL = 1 Pegujia Hipotesis Pegujia hipotesis aka dimulai dega peetapa hipotesis operasioal peetapa tigkat sigifika, uji sigifika, kriteria da pearika kesimpula. 1. Peetapa Hipotesis Operasioal Ho: ρ = 0 Modal kerja tidak berpegaruh terhadap hasil produksi. Ha: ρ 0 Modal kerja berpegaruh terhadap hasil produksi. Ho: ρ = 0 Modal kerja da hasil produksi secara simulta tidak berpegaruh terhadap laba kotor. Ha: ρ 0 Modal kerja da hasil produksi secara simulta berpegaruh terhadap laba kotor. Ho: ρ = 0 Modal kerja secara parsial tidak berpegaruh terhadap laba kotor. Ha: ρ 0 Modal kerja secara parsial berpegaruh terhadap laba kotor. Ho: ρ = 0 Hasil produksi secara parsial tidak berpegaruh terhadap laba kotor. Ha: ρ 0 Hasil produksi secara parsial berpegaruh terhadap laba kotor.
. Peetapa tigkat sigifikasi Tigkat sigifika yag diguaka adalah 95% ( = 0,05 ) yag merupaka tigkat sigifikasi yag serig diguaka dalam ilmu sosial yag meujukka ketiga variabel mempuyai korelasi cukup yata. Dimaa metode pegujia yag diguaka adalah pegujia satu arah. 3. Uji Sigifikasi a. Secara simulta megguaka uji F. b. Secara parsial megguaka uji t. 4. Kaidah keputusa Secara parsial Tolak Ho jika t > t ½ Terima Ho jika t < t ½ Secara simulta Tolak Ho jika F hitug > F tabel da terima Ho jika F hitug F table 5. Pearika kesimpula Berdasarka hasil peelitia da pegujia seperti tahapa diatas maka aka dilakuka aalisis secara kuatitatif. Dari hasil aalisis tersebut aka ditarik kesimpula apakah hipotesis yag ditetapka dapat diterima atau ditolak. PEMBAHASAN Modal kerja yag diperoleh perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya pada tahu 005 011 diperoleh sebagai berikut: Modal kerja kotor yag diperoleh dari tahu 005 011 tertiggi diperoleh pada tahu 011 yaitu sebesar 1.4.717.640 da terkecil pada tahu 005 sebesar 591.698.75 da perubaha tertiggi diperoleh pada tahu 007 sebesar 71.764.05 atau sebesar 17.96%. Hasil produksi dari tahu 005 011 terbesar diperoleh pada tahu 011 sebesar.403.35.305 da terkecil pada tahu 005 sebesar 1.79.35.305 dega tigkat perubaha terbesar pada tahu 007 sebesar 56.778.31 atau sebesar 6.7%.
Laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya tahu 005 011 terbesar diperoleh pada tahu 011 yaitu sebesar 966.345.333 da terkecil pada tahu 005 yaitu sebesar 63.880.63 da perubaha terbesar pada tahu 009 ke 010 yaitu sebesar 79.947.60 atau sebesar 18.% Pegaruh Modal Kerja Terhadap Hasil Produksi Perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya Berdasarka pegolaha data dega megguaka SPSS, pegaruh besarya modal kerja (X 1 ) terhadap hasil produksi (X) diperlihatka oleh korelasi yaitu sebesar 0,969 atau mempuyai pegaruh sebesar 0.939 (93.9%) bahwa modal kerja yag diguaka meigkatka terhadap hasil produksi sebesar 93.9%. Pegaruh modal kerja secara parsial terhadap laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya Berdasarka pegolaha data dega megguaka SPSS, pegaruh modal kerja (X 1 ) terhadap laba kotor (Y) diperlihatka oleh koefisie beta ( ) (stadardized coefficiets) setelah dipegaruhi X 1 (modal kerja ) sebesar 0.339 sedagka koefisie determiasi sebesar 0,115 atau sebesar 11.5% yag berarti bahwa besarya modal kerja yag diguaka mempegaruhi terhadap laba kotor perusahaa sebesar 11.5%. Utuk pegujia secara parsial atara besarya modal kerja (X 1 ) terhadap laba kotor perusahaa (Y) dapat dilihat dari perhituga SPSS utuk aalisis jalur. Yag melalui X yaitu sebesar 0.309. Dega kriteria peolaka Ho, jika t hitug > t tabel, maka dega koefisie beta ( ) = 0.339, diperoleh t hitug sebesar 0.445 dega megambil taraf sigifikasi sebesar 5% maka ilai t tabel.570. Sehigga t hitug > t tabel, maka tolak Ho atau dega kata lai bahwa modal kerja secara parsial berpegaruh tidak sigifika terhadap laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya. Pegaruh Secara Parsial hasil produksi Terhadap laba kotor pada perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya
Berdasarka pegolaha data dega megguaka SPSS, pegaruh hasil produksi (X ) terhadap laba kotor (Y) diperlihatka oleh koefisie beta ( ) (stadardized coefficiets) setelah dipegaruhi X (hasil produksi) sebesar 0,593 sedagka koefisie determiasi sebesar 0,351 atau sebesar 35.1% yag berarti bahwa hasil produksi mempegaruhi terhadap laba kotor sebesar 35.1%. Utuk pegujia secara parsial atara hasil produksi (X ) terhadap laba kotor (Y) dapat dilihat dari perhituga SPSS utuk aalisis jalur. Dega kriteria peolaka Ho, jika t hitug > t tabel, maka dega hasil koefisie determiasi sebesar 0.351 da melalui X1 sebesar 0.194 maka secara parsial mempuyai tigkat pegaruh sebesar 0.546 atau 54.6% maka diperoleh t hitug sebesar 0.777 dega megambil taraf sigifikasi sebesar 5 % maka ilai t tabel.570. Sehigga t hitug < t tabel, maka tolak Ho atau dega kata lai bahwa hasil produksi berpegaruh tidak sigifika terhadap laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya. Pegaruh Secara Simulta modal kerja da hasil produksi terhadap laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya Dari hasil perhituga SPSS, diperoleh ilai F hitug sebesar 1.044 dega kriteria peolaka H o, jika F hitug > F tabel, dega megambil taraf sigifika sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Sedecor diperoleh F ;k ; (-k-1) = 7--4 diperoleh sig F yaitu 0.00 yag artiya dega besar dari 5 % meujukka pegaruh sigifika. Dikareaka sig F sebesar 0,00, maka Ho ditolak atau dega kata lai modal kerja (X 1 ) da hasil produksi (X ) secara simulta berpegaruh sigifika terhadap laba kotor perusahaa (Y) besar koefisie determiasi 0,858 atau 85.8%. Maka dapat disimpulka bahwa ketiga variabel tersebut (modal kerja da hasil produksi) mempuyai pegaruh sigifika terhadap laba kotor. Semaki besarya modal kerja yag diguaka aka meigkatka terhadap hasil produksi da berpegaruh secara sigifika terhadap laba kotor perusahaa. Simpula Hasil aalisis serta pembahasa dari peelitia megeai pegaruh modal kerja da hasil produksi terhadap laba kotor dapat disimpulka sebagai berikut :
1. Modal kerja kotor yag diperoleh dari tahu 005 011 tertiggi diperoleh pada tahu 011 yaitu sebesar 1.4.717.640 da terkecil pada tahu 005 sebesar 591.698.75 da perubaha tertiggi diperoleh pada tahu 007 sebesar 71.764.05 atau sebesar 17.96%.. Hasil produksi dari tahu 005 011 terbesar diperoleh pada tahu 011 sebesar.403.35.305 da terkecil pada tahu 005 sebesar 1.79.35.305 dega tigkat perubaha terbesar pada tahu 007 sebesar 56.778.31 atau sebesar 6.7% 3. Laba kotor perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya tahu 005 011 terbesar diperoleh pada tahu 011 yaitu sebesar 966.345.333 da terkecil pada tahu 005 yaitu sebesar 63.880.63 da perubaha terbesar pada tahu 009 ke 010 yaitu sebesar 79.947.60 atau sebesar 18.% 4. Terdapat pegaruh modal kerja (X 1 ) terhadap hasil produksi (X) mempuyai pegaruh sebesar 0.939 (93.9%) bahwa modal kerja yag diguaka meigkatka terhadap hasil produksi sebesar 93.9% 5. Secara parsial atara modal kerja da hasil produksi terhadap laba kotor adalah a. Modal kerja terhadap laba kotor mempuyai pegaruh sebesar 0.3097 atau 30.97% b. Hasil produksi terhadap laba kotor mempuyai pegaruh sebesar 0.5464 atau sebesar 54.64% 6. Secara simulta bahwa pegaruh atara modal kerja da hasil produksi terhadap laba kotor adalah sebesar 0.856 atau (85.6%) hal ii berarti bahwa jika modal kerja da hasil produksi meigkat maka laba kotor yag diperoleh perusahaa aka meigkat pula. Sara Dari hasil aalisis pada kesimpula di atas, peulis dapat memberika sara sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaa
Diharapka mampu utuk melihat pasar sehigga hasil produksi yag dikeluarka perusahaa tidak ada barag sisa yag tersimpa yag akhirya dapat meigkatka peroleha laba.. Bagi peeliti selajutya Diharapka dapat meeliti lebih lajut permasalaha hasil produksi yag diukur dega jumlah produk yag dikeluarka da juga laba kotor yag diperoleh dari hasil pejuala. DAFTAR PUSTAKA Abas Kartadiata. 1999. Akutasi da Aalisis Biaya. Edisi yag diperbaharui. Jakarta. Bia Aksara. Agus Achyai. 007. Maajeme Operasi. Jakarta. Uiversitas Terbuka. Ahma, Eeg. 004. Ekoomi. Badug : Grafido Media Pratama. Bambag Riyato, Dasar-Dasar Pembelajaa, Edisi Ketiga, Cetaka ketigabelas, Yayasa Bada Peerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 1990. Beattie, Bruce R, dkk.1994. Ekoomi Produksi. Yogyakarta : Gajahmada Uiversity Press. Hadibroto da Sudrajat Sukadar. 1995. Dasar-Dasar Akutasi. LP3ES. Hase Do R. da Maryae M. Mowe. 001, Maajeme Biaya Akutasi da Pegedalia. Buku II. Terjemaha Beyami Mola, Jakarta: Salemba Empat Hery Simammora.00, Akutasi Maajeme. Cetaka Pertama. Jakarta: Salemba Empat. J. Fred Westo & Thomas E Copelad, Maajeme keuaga, Cetaka Pertama, Peerbit Erlagga, Jakarta, 199.
Jazuli Akhmad, 00, Metodologi Peelitia Bisis. Yogyakarta. STIE Widya Wiwaha. Jho N Myer, Aalisa Neraca Da Laba Rugi, Cetaka Ke Empat, Peerbit Rieka Cipta, Jakarta, 1993. Mirwa, Sitepu.1994. Path Aalisis. Galua Idoesia. Moehar, Daiel J.P. 1990. Pegatar Ekoomi Pertaia Teori da Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyadi. 199. Akutasi Biaya. Yogyakarta : STIE YKPN Muawir, S, Aalisa Lapora Keuaga, Cetaka Ketiga Peerbit Liberty, Yogyakarta, 199. Niswoger, Rlli C. Fees, E. Philip, Warre,S. Carl. Diterjemahka oleh Hygius Ruswiarto.000. Prisip-prisip akutasi. Jilid. Edisi keeambelas. Jakarta. Erlagga. Putti, Joseph M. 1987. Memahami Produktivitas. Federal Publicatio : Biarupa Aksara. Rasjidi, Rusjdi, dkk.1996. Pelajara Ekoomi 1. Jakarta : Yudhistira. Soemarso, SR. 00. Akutasi Suatu Pegatar.Edisi Empat. PT. Rieka Cipta. Jakarta. Sriyadi.1995. Pegatar Ilmu Perusahaa Moder. Jakarta : Dirje Dikti. Sugiyoo. 007. Statistik Utuk Peelitia. Edisi ke-10. Badug: CV. ALFABETA. Sukiro, Sadoo. 00. Pegatar Teori Mikro Ekoomi. Jakarta : PT Grafido Persada. Swastha, Basu da Sukotjo, Ibu. 1997. Pegatar Bisis Moder. Yogyakarta : BPFE.