Miftha Anggi Permatasari Rika Lidyah Jurusan Akuntansi STIE MDP

dokumen-dokumen yang mirip
KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

Surabaya, 10 Januari 2014 Perihal: Permohonan untuk Mengisi Kuesioner Kepada Yth. Saudara(i) Responden Di Tempat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS DATA

: Kesediaan Menjadi Responden Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN. kejujuran dalam pengisian sangat saya harapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat-Surat Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

PENGARUH PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KPP PRATAMA GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

Lampiran 1. Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

Transkripsi:

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT Miftha Anggi Permatasari (miftaanggii@gmail.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh self assessment system terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. peneliti menggunakan penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan self assessment system pada kewajiban Pajak Pertambahan Nilai bagi Pengusaha Kena Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Penelitian ini hanya melihat pelaksaan sistem murni dari sisi Pengusaha Kena Pajak. Variabel adalah self assessment yaitu wewenang wajib pajak untuk menghitung, melapor, dan menyetorkan sendiri pajak terutang. Lingkup penelitian ini adalah pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa Self Assessment System memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Kata kunci: self assessment system dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Abstract : The purpose of the research is to determine the effect of the self-assessment system of Value Added Tax receipts. Researchers using associative research as it aims to determine the effect of the application of the self-assessment system for the of Value Added Tax liability Taxable Person against Value Added Tax Receipts. This study only look at the implementation of a pure system of the Taxable Person. Variables are self assessment taxpayers is authorized to calculate, report, and deposit their own tax payable. Scope of this research is on the Tax Office Primary West Ilir Palembang. The results of the study have shown that the Self Assessment System has a significant impact on Value Added Tax receipts. Keywords : Self Assessment System, and Value Added Tax (PPN). 1. PENDAHULUAN Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi. Berdasarkan hal tersebut maka Indonesia akan berusaha untuk lebih meningkatkan potensi penerimaan negara dari dalam negeri, dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. Penerimaan dari sektor pajak terbagi menjadi dua golongan, yaitu dari pajak langsung contohnya pajak penghasilan dan dari pajak tidak langsung contohnya pajak pertambahan nilai, bea materai, bea balik nama. Memang, dilihat dari segi penerimaan, Pajak Panghasilan dapat membantu negara dalam membiayai pengeluaran, namun tidak semua orang dapat dikenakan PPh. Pajak Penghasilan hanya dapat dikenakan kepada orang pribadi atau badan yang telah berpenghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Tetapi H-1

hal itu tidak berlaku bagi Pajak Pertambahan Nilai, karena pajak tersebut dapat dilimpahkan kepada orang lain sehingga memungkinkan semua orang dapat dikenakan PPN. Dan juga seperti yang kita ketahui bahwa hampir seluruh barang-barang kebutuhan hidup rakyat Indonesia merupakan hasil produksi yang terkena PPN. Penggunaan sistem self assessment menuntut Wajib Pajak untuk aktif dalam melaksanakan kewajiban maupun hak perpajakannya. Dilain pihak kondisi ekonomi saat ini, seperti tingginya inflasi, menurunnya daya beli masyarakat, dan naiknya harga barang-barang akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, dan tentunya berpengaruh terhadap penerimaan PPN karena PPN adalah pajak atas konsumsi. Turunnya tingkat konsumsi konsumen juga akan mempengaruhi kondisi produsen dalam hal ini yang dimaksud adalah para Pengusaha Kena Pajak (PKP). 2. LANDASAN TEORI 2.1.1 Sistem Perpajakan di Indonesia Sejak perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan pada tahun 1983 yang merupakan awal dimulainya reformasi perpajakan Indonesia menggantikan peraturan perpajakan yang dibuat oleh kolonial Belanda (misalnya: ordonansi PPs 1925 dan ordonansi PPd 1944), Indonesia telah mengganti sistem pemungutan pajaknya pula dari sistem official-assessment menjadi sistem self-assessment yang masih diterapkan sampai dengan sekarang. Sistem Selfassessment merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung atau memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Perbedaannya kedua sistem ini terletak pada pemegang tanggung jawab (siapa) yang menetapkan besarnya pajak yang seharusnya terutang. Jika dalam sistem officialassessment penetapan besarnya jumlah pajak Wajib Pajak menjadi tanggung jawab Fiskus, sehingga segala resiko pajak yang akan timbul menjadi tanggung jawab Fiskus, misalnya terlambat membayar atau melapor dikarenakan keterlambatan Fiskus menetapkan besarnya jumlah pajak terutang Wajib Pajak yang harus dibayar. Keterlambatan ini bisa saja dikarenakan terbatasnya petugas pajak untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayar Wajib Pajak, yang nota bene tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk mengubah sistem pemungutan pajaknya menjadi Self Assessment System dimana penetapan besarnya jumlah pajak yang seharusnya terutang menjadi tanggung jawab Wajib Pajak itu sendiri, sehingga segala resiko pajak yang timbul menjadi tanggung jawab Wajib Pajak itu sendiri pula. Di sini terlihat adanya pergeseran tanggung jawab dari Fiskus kepada Wajib Pajak, yang tanpa disadari Wajib Pajak bahwa hal ini akan menjadi beban berat dalam melaksanakan kewajban perpajakannya. Fiskus dalam System self assessment hanya bertugas mengawasi pelaksanaannya saja yaitu dengan melakukan pemeriksaan atas kepatuhan Wajib Pajak terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. System self assessment yang kini dianut Indonesia memberikan kebebasan dan tanggung jawab yang besar kepada Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. (Sumber: Jurnal Akuntansi oleh Indra Kusumawati, tahun 2008). 2.1.2 Self Assessment System Menurut Waluyo dan Wirawan B. Ilyas (2009, h.204) Self Assessment System adalah suatu sistem yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan dan H-2

membayar sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Kelebihan dari self assessment self yaitu wajib pajak dipercaya fiskus untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutangnya, wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak, wajib pajak bersifat aktif, pemerintah dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya sehingga dapat dialihkan untuk aktivitas perpajakan atau pemerintahan lainnya,dan wajib pajak akan terdorong untuk memahami dengan baik sistem perpajakan yang berlaku. Apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya maka wajib pajak akan mendapatkan konsekuensi yang berat (denda bunga,kenaikan jumlah pajak terutang dan sandera pajak/ gijzeling serta yang lebih berat yaitu pidana pajak), dan diharapkan dengan adanya sanksi tersebut wajib pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya. Kelemahan dari sistem ini yaitu sistem ini juga dapat memberikan biaya tambahan kepada wajib pajak karena Wajib Pajak lebih banyak mengorbankan waktu, usaha, dan biaya seperti untuk membayar jasa konsultan pajak, Wajib Pajak dihadapkan keterbatasan informasi mengenai perubahan perpu perpajakan yang berlaku,dan dalam pelaksanaannya sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan bahkan bisa disalah gunakan contohnya banyak Wajib Pajak yang sengaja tidak patuh dan kesadaran Wajib Pajak rendah terhadap kewajibannya sehingga membuat Wajib Pajak enggan membayar pajak (Sumber: Jurnal Akuntansi oleh Indra Kusumawati, tahun 2008). 2.1.3 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas nilai tambah yang timbul akibat dipakainya faktor produksi pada setiap jalur perusahaan dan subjek pajaknya adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP), Pengusaha Kecil yang memilih dikukuhkan sebagai PKP, orang pribadi atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean, Orang Pribadi atau badan yang melakukan pembangunan rumahnya sendiri dengan persyaratan tertentu. 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian merupakan suatu kajian yang berangkat dari berbagai konsep teori dan kajian penelitian yang mendahuluinya. Dengan diberlakukan sistem self assessment terhadap pajak penghasilan, maka Wajib Pajak dituntut untuk lebih aktif baik dalam mendaftarkan dirinya, menghitung, melaporkan dan menyetorkan sendiri kewajiban perpajakannya. Pemerintah dalam hal ini aparat pajak hanya bertugas melakukan penyuluhan dan pengawasan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak. 2.3 Hipotesis H a : Self Assessment System pada Pengusaha Kena Pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut juga sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen item H-3

item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa : Sangat Setuju : Skor 5 Setuju : Skor 4 Netral : Skor 3 Tidak Setuju : Skor 2 Sangat Tidak Setuju : Skor 1 Objek merupakan suatu yang dijadikan bahan untuk melakukan penelitian. Dalam penyusunan penelitian ini objek yang diambil adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. Penulis menggunakan kuisioner untuk memperoeh data, dimana kuisioner tersebut nanti akan disebar ke beberapa Wajib Pajak yang ada di KPP Pratama Palembang Ilir Barat dengan jumlah responden 100 responden. Agar penelitian ini terarah maka perlu ditentukan variabel variabel berdasarkan hipotesis yang akan diteliti. Ada variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi vaiabel lain (Indriantoro dan Supomo.2002,h.64). Data informasi yang menjawab variabel bebas atau independent adalah Self Assesssment System. 2. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo. 2002,h.64) Data informasi yang menajwab variabel dependen adalah penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Setelah data dikumpulkan, peneliti melakukan pengolahan data untuk mempermudah analisis. Analisis data dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. 4. HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini, tingkat signifikasi sebesar 5%, maka untuk n = 100 nilai r adalah 0,195. Jika nilai dari setiap pertanyaan lebih dari 0,195 maka dinyatakan valid. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel X r r Pertanyaan Keterangan hitung tabel Item X1 0,463 0,195 Valid Item X2 0,390 0,195 Valid Item X3 0,484 0,195 Valid Item X4 0,557 0,195 Valid Item X5 0,350 0,195 Valid Item X6 0,486 0,195 Valid Item X7 0,434 0,195 Valid Item X8 0,678 0,195 Valid Item X9 0,713 0,195 Valid Item X10 0,661 0,195 Valid Item X11 0,593 0,195 Valid Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y Pertanyaan r r Keterangan hitung table Item Y1 0,678 0,195 Valid Item Y2 0,702 0,195 Valid Item Y3 0,730 0,195 Valid Item Y4 0,727 0,195 Valid Item Y5 0,599 0,195 Valid Seluruh nilai korelasi setiap pertanyaan variabel Self Assessment System (X) dan Pajak Pertambahan Nilai (Y) menyatakan bahwa sesuai kriteria sebelumnya, r-hitung > t-tabel maka lebih besar r procuct moment tabel sebesar 0,195 berarti seluruh pertanyaan variabel Self Assessment System (X) dan H-4

variabel Pajak Pertambahan Nilai (Y) dalam penelitian ini dinyatakan valid. Hasil r-hitung dari 16 pertanyaan semuanya di atas r tabel yang sebesar 0,195 ini menunjukkan pertanyaan pada variabel X 1 s.d 16 valid. Kevalidan ini dapat dilihat dari [(sig.(2- tailed)] nilai α = 0,05. Setelah dinyatakan valid, kuesioner harus diuji reliabilitasnya yang menunjukkan sejauh mana pernyataan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pernyataan tersebut. Untuk pengujian reliabilitas digunakan metode Cronbach s Alpha. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien reliabilitas Cronbach s Alpha > 0,6. Variabel Self Assessme nt System (X) Pajak Pertamba han Nilai (Y) Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Cronbac h s Alpha Item Cronbac h s Alpha Hasil Peneliti an 0,754 0,6 Reliabel 0,721 0,6 Reliabel Diperoleh nilai Cronbach s Alpha dari tiap variabel Self Assessment System (X) dan Pajak Pertambahan Nilai (Y) lebih besar dari Cronbach s Alpha sebesar 0,6 yaitu 0,754 untuk variabel Self Assessment System (X) dan 0,721 untuk variabel Pajak Pertambahan Nilai (Y) berarti seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan oleh setiap variabel dependen dan independen dapat dipercaya atau handal untuk digunakan sebagai alat ukur variabel. Tabel 4.4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS 17, terlihat bahwa P- value yaitu asymp. Sig (2-tailed) bernilai 0,647>0,05. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi distribusi normal. Tampak juga secara visual gambar dibawah ini, titik titik residual mengikuti pola garis lurus. Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas Dari gambar di atas terlihat bahwa data tersebar di sekeliling garis lurus atau tidak terpencar jauh dari garis lurus, dengan Residual N 100 Normal Parameters a,,b Mean.0000 Std. Deviation 2.28239 Most Extreme Differences Absolute.072 Positive.055 Negative -.072 Kolmogorov-Smirnov Z.723 Asymp. Sig. (2-tailed).674 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. H-5

Model Model demikian dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas terpenuhi. Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17 correlations diatas dengan Unstandardized Coefficients variabel Self Assessment System (X) menghasilkan nilai signifikansi 0,365. Dari tabel Coefficients nilai signifikansi korelasi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.6 Hasil Uji T Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 1(Constant) 9.920 2.466 4.023.000 Self Assessment System Unstandardize d Coefficients B Std. Error Standardiz ed Coefficients Beta.224.056.375 4.008.000 Nilai t hitung variabel Self Assessment System (X) adalah 4,008 sedangkan t tabel dengan taraf (α) = 5%, df = 100-1-1 = 98 adalah sebesar 1,984467. Berdasarkan tabel pengujiannya, jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada penelitian ini t hitung 4,008 > t tabel 1,984467, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat t Sig. 1 (Constant) 9.920 2.466 4.023.156 Self Assessment System.224.056.375 4.008.365 pengaruh signifikan antara Self Assessment System pada Pengusaha Kena Pajak terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R Model Summary R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.375 a.141.132 2.294 a. Predictors: (Constant), Self Assessment System Diperoleh nilai R square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 14,1% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas Self Assessment System (X) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 14,1% terhadap variabel Pajak Pertambahan Nilai (Y) dan 85,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor faktor lain dalam variabel Self Assessment System (X). 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Self Assessment System pada Pengusaha Kena Pajak terhadap Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat, dapat disimpulkan bahwa dari uji hipotesis T Self Assessment System pada pengusaha Kena Pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat (Ha diterima). 5.2 Saran a. Direktorat Jendral Pajak dan jajaran yang terkait hendaknya lebih giat lagi dalam memberikan pengarah kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) mengenai cara sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia. H-6

b. Sebaiknya Wajib Pajak meluangkan waktu untuk mengikuti penyuluhan atau sosialisasi mengenai perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak terutang yang dilakukan oleh Dirjen Pajak. c. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah indikator variabel independen sehingga dapat memperkuat indikator variabel dependen. DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat Jendral Pajak 2009, Undangundang Nomor 16 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. [2] Eferin,Sujoko,dkk 2008, Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta. [3] Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta. [4] Kuncoro, Mudrajad 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta. [5] M,Jogiyanto H 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. [6] Sugiyono 2003, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. [7] Sunyoto,Danang 2012, Analisis Validitas dan Asumsi Klasik, Gava Media Yogyakarta. [8] Waluyo 2011, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. H-7