BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research), metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah model cooperative script. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk menggambarkan efektivitas penggunaan model cooperative script dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatment) disebut kelompok eksperimen (Experimental Group) dan kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (Control Group) (Supratpo: 2009). 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Responden yang akan diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Treatment atau pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti jadwal pelajaran yang bersangkutan dengan menggunakan model cooperative script demikian juga pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan penelitian

pada kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama dilakukan tanggal 26 Maret 2012 jam pelajaran pertama dan kedua. Kegiatan penelitian dilakukan pada semester dua tahun pelajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan: a. Tahap persiapan Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian b. Tahap pelakasanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian c. Tahap analisis data Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan d. Tahap penyusunan dan pelaporan Tahap ini meliputi konsultasi, revisi dan persiapan ujian skripsi. Persiapan dan kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- April Tahun 2012, perincian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Waktu Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan dan pelaporan Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April

3.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest- Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2011: 112). Desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini: Gambar 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design R O1 X O2 R O3 O4 Keterangan: R = kelompok yang akan diberi perlakuan X = perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan model cooperative script. O1 = nilai pretest kelompok eksperimen sebelum diberi treatment O2 = nilai posttest kelompok eksperimen setelah diberi treatment O3 = nilai pretest kelompok kontrol sebelum diberi treatment O4 = nilai posttest kelompok kontrol setelah diberi treatment Pada desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan diberi posttest untuk mengetahui keadaan akhir setelah diberi treatment. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perbedaan hasil belajar dapat dilihat dari nilai posttest kelompok eksperimen dan nilai posttest kelompok kontrol.

3.2.1 Tahap-tahap Eksperimen Tahap-tahap eksperimen yang akan dilakukan meliputi: 1. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang 2. Mengolongkan subjek penelitian menjadi dua kelompok yaitu setengah jumlah siswa SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan setengah jumlah siswa SD Negeri Mangunsari dijadikan sebagai kelompok kontrol 3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest 4. Mengujicobakan insterumen tes pada kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga 5. Menganalisis data hasil uji coba soal tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel 6. Memberikan pretest pada dua kelompok (eksperimen dan kontrol) siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script pada kelompok eksperimen dan menggunakan metode tanya jawab pada kelompok kontrol 9. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen kelompok kontrol 10. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing kelompok (pretest-posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) 11. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan model pembelajaran cooperative script berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimen, dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 12. Interprestasi hasil penghitungan data.

3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2009: 60) mengemukakan secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. 3.3.1 Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 61). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran cooperative script. Dalam pembelajaran cooperative script siswa yang berperan aktif dan terjadi interaksi dominan siswa dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, mengontrol selama pembelajaran berlangsung dan mengarahkan siswa jika mengalami kesulitan. Pembelajaran cooperative script adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi antar siswa seperti ilustrasi sosial siswa dengan lingkungannya. Pada pembelajaran cooperative script terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturanaturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. 3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 61). Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya (Sudjana, 2010: 22). Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3.4 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Pada kelompok eksperimen akan menggunakan model cooperative script dan kelompok kontrol menggunakan metode tanya jawab. Jumlah siswa kelas V di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga yaitu sebanyak 38 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan observasi. 3.5.1.1 Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), dalam bentuk tindakan (tes tindakan).

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2010: 35). 1. Tes Awal (Pre-test) Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah disusun pada langkah awal. Fungsi tes awal adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal siswa, sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah disiapkan. 2. Tes Akhir (Post-test) Post-test diberikan setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Tes yang diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, jadi bedanya terletak pada waktu dan fungsinya. 3.5.1.2 Observasi Endang (2011: 26), observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Sugiyono (2011: 205), observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Menurut Arikunto (2010: 272), dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi format pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Teknik ini digunakan untuk menilai aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script, kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Tahap-tahap penyusunan lembar observasi untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran cooperative script yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun format observasi 2) Menyusun kisi-kisi lembar observasi 3) Menyusun lembar observasi berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. 4) Lembar observasi guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran Cooperative Script 5) Prosedur pemberian skor berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah dilakukan terhadap rencana pembelajaran yang telah dibuat: a. Sangat baik mendapat skor 5 b. Baik mendapat skor 4 c. Cukup mendapat skor 3 d. Kurang mendapat skor 2 e. Sangat kurang mendapat skor 1. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.5.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Penggunaan Model Cooperative Script Sugiyono (2011: 207), teknik analisis data penggunaan model pembelajaran cooperative script yaitu menggunakan statistik diskriptif dimana statistik deskriptif berfungsi untuk menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan objek yang diteliti. Dalam teknik analisis ini yaitu penggunaan model cooperative script yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif model cooperative script yang didalam kegiatan inti mencakup kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Data bersumber dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Indikator keberhasilan tindakan pembelajaran adalah apabila rata-rata dari hasil observasi kegiatan guru dan peserta didik telah mencapai 3 dan 4 dari seluruh item pernyataan yang telah

diisi oleh observer. Kisi-kisi aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 7. Indikator keberhasilan penggunaan model cooperative script yaitu dikatakan berhasil jika sudah melakukan pembelajaran sesuai dalam langkah-langkah model pembelajaran cooperative script yang dalam kegiatan inti mencakup eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan kriteria baik dan sangat baik. Kriteria indikator keberhasilan tindakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini: Tabel 3.2 Kriteria Indikator Keberhasilan Rata-rata Indikator Keberhasilan Keberhasilan Indikator 1-2 Indikator 2-3 Indikator 3-4 Indikator 4-5 Tidak berhasil Kurang berhasil Berhasil Sangat berhasil 3.5.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Hasil Belajar Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sebelum pembuatan instrument tes maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi. Kisi-kisi tes Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 8. 3.6 Uji Prasyarat Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa

dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel (Sugiyono, 2011: 173). 3.6.1 Uji Validitas Instrumen Tes Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 173). Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas item soal yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Azwar, 1999 (Priyanto, 2010: 90) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan indikator adalah Corrected Item Total Correlation dengan dinotasikan (r) semua indikator dikatakan valid bila mempunyai nilai koefisien korelasi positif lebih besar atau sama dengan 0,25. Data diuji dengan bantuan SPSS 16.00, jika item-item sudah dimasukan maka langkah selanjutnya adalah klik Analize-Correlate-Bivariate. Kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,25 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Uji validitas dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga pada tanggal 13 Maret 2012, Instrumen tes berjumlah 45 soal dan jumlah siswanya 36. Setelah dilakukan pengujian dengan bantuan SPSS 16.0 for windows menggunakan Corrected Item- Total Correlation diperoleh dari 32 butir item soal yang valid dan 13 item yang tidak valid, peneliti hanya menggunakan 30 item soal untuk pretest dan posttest pada SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga (kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol). Output uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 11. 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenalkan pada suatu objek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefesien reliabilitas atau nilai Cronbach s Alpha menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut: > 0,9 = Sangat bagus > 0,8 = Bagus > 0,7 = Dapat diterima > 0,6 = Diragukan > 0,5 = Jelek < 0,5 = Tidak dapat diterima. Setelah pengujian reliabilitas dari semua item soal dilakukan maka diperoleh nilai Cronbach s Alpha 0,865. Setelah data dari semua hasil uji validitas yang item soalnya tidak valid dieliminasi maka data dianalisi lagi sehingga diperoleh nilai Cronbach s Alpha adalah 0,886 lebih besar dari nilai uji reliabilitas sebelum item yang tidak valid dieliminasi. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel dengan demikian item soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas bagus sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Untuk lebih jelasnya output hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 11.

3.7 Taraf Analisis Kesukaran Item Soal Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat kesukaran pada soal tes. Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah peserta didik yang mengikuti tes. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proposional. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 2009: 137) Keterangan rumus: I B N = Indek kesulitan untuk setiap butir soal = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal =banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indek yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indek yang diperoleh, makin mudah soal tersebut output analisis taraf kesukaran instrumen tes dilihat pada lampiran 12. Kriteria indek soal itu adalah sebagai berikut: 0-0,30 = soal kategori sukar 0,31-0, 70 = soal kategori sedang 0,71-1,00 = soal kategori mudah. Hasil analisis taraf kesukaran item soal dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Item Soal Tes Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 24, 25, 28, 29, 35, 36, 37, 38, 39, 45. 2, 3, 4, 7, 13, 21, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 42, 43, 44. 1, 9, 19, 20, 26, 31, 32, 40, 41. 21 15 9 3.8 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011: 207), dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau narasumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Dalam analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masingmasing variabel penelitian. Dalam rangka mengetahui penyebaran data masingmasing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor. 3.8.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Samples T-Tes dan One Way Anova. Menurut Priyanto, (2010: 76) metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas yaitu jika taraf signifikansi α 0,05 maka data yang diuji adalah homogen dan jika taraf signifikansi α 0,05 maka data yang diuji tidak homogen, kemudian nilai Levence Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. Data yang diuji yaitu nilai hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze Comperemean Oneway Anova. 3.8.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dari dua varian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square). Menurut Priyanto, (2010: 71) metode pengambilan keputusan pada uji normalitas jika taraf signifikansi α Asymp.sig (2- tailed) yaitu 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi normal dan jika taraf signifikan α Asymp.sig (2-tailed) 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal. Populasi yang diuji adalah hasil pretes dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze non parametric test One Sampel KS masukkan variable pada jendela variable klik normal padates distribution. 3.8.3 Analisis Deskriptif Data Analisis deskriptif mengambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dll. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskriptif data ini adalah membuat rangkuman distribusi data pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16.0 for window s dengan cara klik Analyze-Deskriptive Statistics-Descriptives.

3.8.4 Uji Hipotesis Dengan Uji Perbedaan Dua Rerata Uji hipotesis menggunakan Independen Samples T-Test yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji hipotesis menggunakan alat uji statistik uji beda mean dengan taraf siginifikansi 0.05. Data yang akan diuji adalah nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk itu hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: Ho : Tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang diajarkan dengan model cooperative script dengan kelompok kontrol yang diajarkan menggunakan metode tanya jawab. Ha : Ada perbedaan antara nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang diajarkan dengan model cooperative script dengan kelompok kontrol yang diajarkan menggunakan metode tanya jawab. Rumusan hipotesis statistiknya menjadi: Ho : µ 1 = µ 2 Ha : µ 1 µ 2 Keterangan : µ 1 : nilai rata-rata (mean) kelompok eksperimen µ 2 : nilai rata-rata (mean) kelompok kontrol Proses pengujian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai t hitung pada signifikansi α 0.05 dari tabel Independen Samples Test (Equal Variances Assumed), dan t tabel dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,34) lalu Enter. 2. Membandingkan hasil perhitungan t hitung dengan t tabel dengan kriteria pengujian pada taraf signifikansi α : 0.05. Jika nilai t hitung t tabel dan nilai signifikansi α 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Apabila nilai hasil belajar kelompok eksperimen menggunakan model cooperative script lebih tinggi dari nilai hasil belajar kelompok kontrol menggunakan metode tanya jawab maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya bahwa penggunaan model cooperative script efektif digunakan dalam pembelajaran.