BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. Kalimat merupakan rangkaian kata-kata yang memiliki makna, meskipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap kalimat selalu terdapat sebuah fungsi sintaksis. Sebuah kalimat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu. serta latar belakang suatu bangsa (Simatupang, 1999 : 8)

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Menurut Keraf (1980:1), bahasa adalah alat komunikasi antara

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

Bab 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Struktur kalimat bahasa Jepang adalah SOP, sedangkan struktur

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHANBERBAHASA DALAM TUGASSAKUBUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wihartini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 2. Landasan Teori

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa yang ada di dunia ini mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Untuk mempelajari dan memahami suatu bahasa asing bukanlah suatu hal yang mudah, hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut. Demikian juga dalam bahasa Jepang, pola kalimat bahasa Jepang berbeda dengan pola kalimat bahasa Indonesia. Kalimat dalam bahasa Jepang terdiri dari struktur Subjek Objek Predikat (SOP), kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri dari struktur Subjek Predikat Objek (SPO). Unsur-unsur pembentukan suatu kalimat bahasa Jepang ada beragam jenis. Oleh karena itu, untuk memahami bahasa Jepang diperlukan pengetahuan akan gramatikanya, salah satu di antaranya adalah cara pemakaian partikel dalam bahasa Jepang yang dikenal dengan istilah 助詞 Joshi. 助詞 Joshi merupakan salah satu karakteristik dalam kalimat bahasa Jepang yang mempunyai bermacam-macam fungsi dan makna. Beberapa partikel memiliki makna yang (hampir) sama sehingga sulit menentukan pemakaian partikel yang tepat seperti partikel は Wa dan partikel が Ga, partikel に Ni dan partikel で De. 1

Dalam setiap kalimat bahasa Jepang tidak terlepas dari penggunaan 助詞 joshi, maka memerlukan perhatian khusus dalam pemakaian 助詞 joshi. Setiap 助詞 joshi memiliki peranan yang penting dalam kalimat bahasa Jepang, namun bila dalam penempatannya salah atau kurang tepat maka akan mempengaruhi makna dari suatu kalimat bahkan menjadikan maknanya salah, misalnya: 1. 机の上でかばんがある (Sudjianto, 2000:41) Tsukue no ue de kaban ga aru. Di atas meja ada tas. 2. 机の上にかばんがある Tsukue no ue ni kaban ga aru. Di atas meja ada tas. Pemakaian 助詞 joshi で de pada kalimat no. 1 tidak tepat, meskipun 助詞 joshi で de memiliki makna yang menunjukkan di tetapi pada kalimat no. 1 tidak dapat digunakan karena 助詞 joshi で de dipakai untuk menyatakan suatu aktivitas. Pemakaian partikel yang benar terdapat pada kalimat no. 2 yang menggunakan 助詞 joshi に ni, 助詞 joshi に ni memiliki makna yang sama dengan 助詞 joshi で de, namun 助詞 joshi に ni dipakai untuk menyatakan keberadaan suatu benda. Dalam bunpo no kiso chiki to sono oshiekata (Tomita, 1993 : 68-70), membagi 助詞 Joshi kedalam beberapa bagian, sebagai berikut : 1. 接続助詞 Setsuzokujoshi. 2. 格助詞 Kakujoshi. 2

3. 副助詞 Fukujoshi. 4. 終助詞 Shuujoshi. Peneliti tertarik untuk meneliti 助詞 joshi の no dari 格助詞 Kakujoshi, dikarenakan partikel 格助詞 の kakujoshi no memiliki bermacam-macam makna dan fungsi, seperti の no yang berfungsi sebagai pengganti nomina (orang atau benda), membendakan kata kerja (nominalisator), menggabungkan antarnomina, pernyataan perumpamaan dan sebab-sebab, alasan atau tujuan terjadinya sesuatu. 助詞 joshi の no secara umum yang digunakan untuk menggabungkan nomina, misalnya: 3. 山の上にあるホテルです (Sugihartono, 2001:38) Yama no ue ni aru hoteru desu. Hotel yang ada di atas gunung. 4. 父の本 (Kawashima, 1999:143) Chichi no hon. Buku punya ayah. Pada kalimat no. 3 dan no. 4, nomina yang ada sebelum 助詞 joshi の no menjadi kata keterangan bagi nomina yang ada setelah 助詞 joshi の no, tetapi penggunaan 助詞 joshi の no antara kalimat no. 3 dan no. 4 menunjukkan makna yang berbeda. Makna dari 助詞 joshi の no pada kalimat no. 3 menyatakan tempat keberadaan, sedangkan makna dari 助詞 joshi の no pada kalimat no. 4 menyatakan kepemilikan. 3

助詞 joshi の no secara umum yang digunakan untuk membendakan kata kerja (nominalisator) dan sebagai pengganti nomina (orang atau benda), misalnya: 5. おそこにいるのは田中さん (Tomita,1993:74) Asoko ni iru no wa Tanaka san. Yang ada di sana adalah Tuan Tanaka. 6. 日本語を教えるのは難しいです (Makino, Tsutsui, 2003:318) Nihon go wo oshieru no wa muzukashii desu. Hal mengajar bahasa jepang susah. Makna 助詞 joshi の no yang pada kalimat no. 5 menunjukkan penggantian nomina (orang), maka kalimat no. 5 dapat diartikan orang yang ada di sana adalah Tuan Tanaka. Penggunaan 助詞 joshi の no pada kalimat no. 6 bermakna untuk mengubah verba menjadi nomina (nominalisator). 助詞 joshi の no yang melekat pada verba selalu verba dalam bentuk kamus. Pemakaian 助詞 joshi の no yang bisa digantikan dengan 助詞 joshi が ga yang menunjukkan subjek tanpa mengubah makna, misalnya: 7. 私が行きたい国はアメリカです (Sudjianto, 2000:39) Watashi ga ikitai kuni wa amerika desu. Saya, negara yang ingin pergi adalah amerika. 8. 私の行きたい国はアメリカです Watashi no ikitai kuni wa amerika desu. Negara yang ingin saya pergi adalah amerika. 4

Pada kalimat no. 7 dan kalimat no. 8 memiliki makna yang sama yaitu merupakan subjek dari kalimat dan topik pembicaraan adalah 私 watashi. 助詞 joshi の no yang terletak di akhir kalimat, misalnya: 9. どうして泣いているの?(Makino, Tsutsui, 2003:322) Doushite naite iru no? Kenapa sedang menangis? 10. あの人はとてもやさしいの (Makino, Tsutsui, 2003:322) Ano hito wa totemo yasashii no! Orang itu sangat ramah! 助詞 joshi の no yang terletak di akhir kalimat no. 9 berfungsi sebagai kata tanya, pada bagian 助詞 joshi の no diintonasikan lebih tinggi. Biasanya digunakan oleh orang yang sudah kenal akrab. 助詞 joshi の no yang terletak di akhir kalimat no. 10 berfungsi sebagai penegas kalimat. Saat akan memulai penelitian ini, peneliti menjumpai adanya penelitian lain yang berkaitan dengan 助詞 Joshi, yaitu penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 oleh Lanny Ibrahim (9942026) dengan judul Analisis Penggunaan Joshi に ni, で de, dan を wo yang menunjukkan lokasi. Penelitian ini berbeda dengan peneliti terdahulu. Perbedaannya adalah topik yang dianalisis. Peneliti terdahulu menganalisis penggunaan 助詞 Joshi yang menunjukkan tempat, sedangkan penelitian ini ingin meneliti makna-makna dan fungsi-fungsi 助詞 joshi の no yang dibatasi hanya meneliti 助詞 joshi の no sebagai 格助詞 kakujoshi karena pengertian 助詞 joshi の no sangat 5

luas dalam bahasa Jepang. Data-data keseluruhannya diambil dari novel あのこ ろ Anokoro karya Sakuramomoko tahun 2004. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini akan meneliti makna dan fungsi 格助詞 kakujoshi の no yang terdapat pada novel Anokoro karya Sakuramomoko tahun 2004. Rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan 格助詞 kakujoshi の no 2. Makna apa saja yang ditunjukkan 格助詞 kakujoshi の no 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian akan disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian, yaitu meneliti makna dan fungsi 格助詞 kakujoshi の no yang terdapat pada novel Anokoro karya Sakuramomoko tahun 2004 sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penggunaan 格助詞 kakujoshi の no pada kalimat bahasa Jepang yang terdapat dalam novel Anokoro. 2. Mendeskripsikan makna-makna 格助詞 kakujoshi の no pada kalimat bahasa Jepang yang terdapat dalam novel Anokoro. 6

1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian 1.4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian 格助詞 kakujoshi の no dalam kalimat bahasa Jepang ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu memaparkan gejala data dengan apa adanya. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan membuat deskripsi, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. (Djajasudarma, 1993:8) Dalam metode ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Pencarian data. 2. Mengumpulkan data berupa kalimat yang menggunakan 格助詞 kakujoshi の no dari novel Anokoro. 3. Melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan referensi mengenai teori 格助詞 kakujoshi の no. 4. Pengklasifikasikan data yang telah terkumpul. 5. Menganalisis data. 6. Menyimpulkan hasil penelitian. 7. Menulis laporan hasil penelitian. 1.4.2 Teknik Kajian Metode kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian distribusional. Metode kajian ini digunakan untuk dipertimbangkan berdasarkan 7

unsur dari bahasa yang diteliti dan menggunakan alat penetur unsur bahasa itu sendiri, dalam hal ini, bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kajian distribusional yaitu teknik lesap (delesi). Alasan penulis menggunakan teknik lesap (delesi) adalah untuk mengetahui bahwa seberapa pentingnya 格助詞 kakujoshi の no dalam kalimat bahasa Jepang dan dalam suatu kalimat bahasa Jepang dapat dilesapkan tanpa mengubah makna dari suatu kalimat. Contoh: 11. インドネシアの大学校 Indonesia no dai gakkou. Universitas Indonesia. 12. インドネシア大学校 Indonesia dai gakkou. Universitas Indonesia. Dari contoh 11 dan 12 di atas ini memiliki persamaan arti dalam bahasa Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, tetapi dalam bahasa Jepang kedua contoh tersebut mengandung makna yang berbeda. インドネシアの大学校 Indonesia no dai gakkou mengandung makna Universitas yang berada di Indonesia, sedangkan インドネシア大学校 Indonesia dai gakkou menggandung makna nama Universitasnya adalah Indonesia. Dari contoh no. 11 dan no. 12 di atas menunjukkan bahwa 格助詞 kakujoshi の no sangat penting dalam bahasa Jepang, jika 助詞 joshi の no dilesapkan akan mempenggaruhi makna dari kalimat yang ingin disampaikan. 8

1.5 Organisasi Penulisan Sistematika penelitian ini terbagi dalam lima bab beserta beberapa subbab yang disusun sebagai berikut : Dalam Bab I Pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, sistematika penulisan, dan ejaan yang digunakan. Dalam Bab II Landasan Teori akan diuraikan teori-teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu teori semantik, teori sintaksis, teori analisis, komponen makna, teori makna, dan teori mengenai partikel. Dalam Bab III Analisis Data, data akan dianalisa sesuai dengan makna-makna dan fungsi-fungsi apa saja yang terdapat pada 格助詞 の kakujoshi no Bab IV Kesimpulan, merupakan bagian yang akan diisi dengan kesimpulan hasil analisis. Sistematika seperti ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengikutinya secara baik dan terstruktur. 9