BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem
|
|
- Hendri Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbriter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Linguistik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Secara umum linguistik dibagi menjadi dua, yaitu linguistik mikro dan linguistik makro. Linguistik mikro berarti bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti sempit, menyangkut kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Sementara liguistik makro berarti bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti luas, menyangkut kajian sosiolinguistik, psikolinguistik, neurolinguistik, dll. Dalam kajian linguistik, makna adalah salah satu persoalan yang dapat dikaji secara mendalam. Penyelidikan makna dalam kajian linguistik disebut dengan semantik, atau juga merupakan bagian dari linguistik mikro. Semantik adalah suatu bidang yang mengkaji dan menganalisis makna kata dan ayat. Kata merupakan unit ujaran yang bebas dan mempunyai makna. Melalui kata manusia mengungkap pikiran, perasaan, pendapat, emosi, perlakuan dan keperibadian. Semakin banyak kata dikuasai oleh seseorang, semakin banyaklah ide yang mampu diungkapkannya baik yang tersirat maupun yang tersurat. 1
2 Bahasa Jepang adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat di seluruh pelosok negara Jepang. Sakakura Atsuyoshi dalam Sudjianto (2003: 4) menerangkan bahwa bahasa Jepang adalah satu- satunya bahasa pengantar umum yang dipakai oleh orang Jepang di Jepang. Dengan kata lain, bangsa Jepang hanya memakai satu bahasa nasional yaitu bahasa Jepang dan tidak ada negara lain yang memakai bahasa Jepang sebagai bahasa nasionalnya. Hal ini menjadi salah satu ciri khas bahasa Jepang sehingga bahasa Jepang dapat dikatakan sebagai bahasa tunggal. Kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi bunrui. Menurut Sudjianto dalam bukunya Gramatika Bahasa Jepang Modern, hinshi berarti jenis kata atau kelas kata (word class, part of speach), sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, atau pembagian. Jadi, hinshi bunrui dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara gramatikal (Sudjianto, 2003:25). Dalam kelas kata bahasa Jepang, joshi mempunyai fungsi yang sangat penting. Sebuah kalimat tidak akan terbentuk jika tidak menggunakan joshi. Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji: 助 : jo, tasukeru: bantu, membantu, atau menolong, 詞 : shi: kata, perkataan, atau bahasa Oleh karena itu, tidak sedikit orang menerjemahkan joshi dengan istilah kata bantu. Selain dengan istilah kata bantu, ada juga yang menerjemahkan joshi dengan istilah partikel (Situmorang, 2007: 49). 2
3 Partikel menjadi permasalahan dalam bahasa Jepang dikarenakan tidak dapat ditebak atau dicocok-cocokkan begitu saja dalam suatu kalimat. Oleh karena itu, penempatan partikel dengan benar sangat penting bagi setiap pengguna bahasa Jepang. Selain itu, tidak jarang terdapat dua, tiga, atau empat partikel bahasa Jepang yang memiliki fungsi dan makna sama sehingga menyulitkan pengguna bahasa Jepang ketika menggunakan partikel bahasa Jepang. Sebagai contoh menurut Sudjianto (2007: 97), dalam bahasa Jepang, ada tiga macam partikel yang berfungsi untuk menyatakan tempat, yakni partikel ni de, dan o. Baik partikel ni, de, dan o dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama, yaitu sebagai preposisi di. Perbedaan partikel ni, de, dan o dilihat pada contoh kalimat berikut: 1. ここに本があります Koko ni hon ga arimasu Disini ada buku 2. ここで勉強します Koko de benkyoushimasu Belajar disini 3. ここを通ります Koko o toorimasu Melewati disini Pada kalimat (1) partikel ni berfungsi untuk menyatakan tempat beradanya suatu bernda/ perkara. Sedangkan pada kalimat (2) partikel de berfungsi untuk 3
4 menyatakan tempat dilakukannya suatu aktivitas. Sementara, pada kalimat (3) partikel o menyatakan tempat yang dilalui atau dilewati. Sama halnya dengan partikel ni, de, dan o, dalam buku- buku pelajaran bahasa Jepang terdapat materi tentang partikel de dan kara yang menyatakan bahan yang digunakan untuk membuat suatu produksi. Sebagai contoh sebagai berikut: 1. 昔 日本人は木と紙で作った家に住んでいました Mukashi, nihon jin ha ki to kami de tsukutta ie ni sunde imashita (zaman dahulu, orang Jepang tinggal di rumah yang terbuat dari kayu dan papan) (Chino, 2008: 40) 2. ワインはぶどうから作ります Wain ha budou kara tsukurimasu (Wine terbuat dari buah anggur) (Chino, 2008:53) Baik partikel de dan kara pada kalimat di atas, mempunyai arti yang sama dan dipakai untuk menyatakan bahan- bahan yang digunakan untuk membuat suatu produksi. pada kalimat (1), rumah merupakan hasil produksi yang terbuat dari kayu sebagai bahan dasarnya, sedangkan pada kalimat (2), wine merupakan produksi yang terbuat dari buah anggur sebagai bahan dasarnya. Namun, letak perbedaannya adalah partikel de digunakan untuk bahan yang masih kelihatan bahan dasarnya ketika melihat hasil produksi. Sedangkan partikel kara digunakan untuk bahan yang tidak kelihatan bahan dasarnya ketika melihat hasil produksi. 4
5 Namun, permasalahan muncul ketika penulis menemukan salah satu kalimat dalam majalah kyou no ryouri sebagai berikut: 1. 本来の米こうじで作る甘酒はアルコール分を含みません Honrai no kome Kōji de tsukuru amazake wa arukōru-bun o fukumimasen Amazake yang dibuat dari beras koji tidak termasuk kandungan alkohol. (Kyou no Ryouri, 2014: 122) Dari kalimat di atas, wujud kome (beras) tidak tampak pada amazake, Namun, penggunaan partikel de muncul pada kalimat tersebut. Sehubungan dengan hal di atas, Tomita Takayuki dalam Sudjianto menyatakan bahwa de tsukuru dipakai pada saat apabila dengan melihat barang jadi yang sudah dibuatnya saja kita akan tahu bahan barang tersebut. Sedangkan kara tsukuru dipakai pada saat walaupun kita melihat barang jadi yang sudah dibuat kita tidak akan tahu bahan barang yang sudah dibuat tersebut. Namun Tomita Takayuki lebih lanjut menerangkan bahwa pada kenyataannya dalam pemakaiannya sehari- hari dalam kehidupan orang Jepang, kadang- kadang pemakaian partikel de dan kara tidak sesuai dengan aturan- aturan tersebut. Pada umumnya pemakaian partikel de lah yang lebih banyak daripada partikel kara (Sudjianto, 2007: 92). Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik unuk membahas lebih dalam mengenai perluasan makna partikel de dari partikel kara dalam menyatakan bahan barang produksi yang penulis temukan dalam majalah kyou no ryouri sehingga penelitian ini berjudul Perluasan Makna Partikel De untuk menyatakan Bahan Dasar Produksi dalam Majalah Kyou no Ryouri. 5
6 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini mencoba menjelaskan baik partikel de maupun kara samasama memiliki arti yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam penggunaan. Namun, kecenderungan partikel de yang banyak digunakan dalam bahasa Jepang, melatarbelakangi penulis untuk merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Partikel apa yang digunakan untuk menyatakan bahan suatu produksi yang terdapat dalam majalah Kyou no Ryouri? 2. Bagaimana perluasan makna partikel de dari partikel kara untuk menyatakan bahan dasar produksi dalam majalah Kyou no Ryouri? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai perluasan makna partikel de. Pembahasannya lebih difokuskan kepada perluasan makna partikel de dari partikel kara yang menyatakan bahan barang produksi. Pada penelitian ini, penulis mengambil data dari majalah yang berjudul Kyou no Ryouri edisi bulan 8tahun 2014, Kyou no Ryouri edisi bulan 5 tahun 2014, dan Kyou no Ryouri edisi bulan 11 tahun Majalah- majalah ini adalah majalah mengenai masakan- masakan yang telah disiarkan di siaran televisi Jepang (Nippon Housou Kyoukai). 6
7 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu semantikos dari kata sema yang berarti tanda dan merupakan cabang linguistik yang mempelajari arti atau makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, semantik memiliki dua pengertian: 1. Ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk beluk dan pergeseran arti kata; 2. Bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara. Oleh karena itu, semantik disimpulkan sebagai sub bidang ilmu yang mempelajari seluk beluk makna. Menurut Ferdinand De Saussure dalam Chaer (2007: 287), makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Sementara Sutedi mengatakan ada dua istilah tentang makna dalam bahasa Jepang, yaitu kata imi dan igi. Kata imi digunakan untuk menyatakan makna tuturan yang merupakan wujud satuan dari parole, sedangkan kata igi digunakan unuk menyatakan makna dari kalimat sebagai wujud satuan dari bahasa (Sutedi, 2003: 114). Dalam bahasa Jepang dikenal istilah makna gramatikal. Menurut Sutedi makna gramatikal dalam bahasa Jepang disebut bunpouteki imi yaitu makna yang 7
8 muncul akibat proses gramatikalnya. Dalam bahasa Jepang, joshi dan jodoushi memiliki makna gramatikal, yang jelas maknanya jika digunakan dalam kalimat. Di dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Sudjianto dan Ahmad Dahidi, 2007: 181), joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut secara lebih jelas. Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya (Chaer, 2007: 267). Akan tetapi dalam semantik dua buah ujaran yang bersinonim tidak akan sama persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya nuansa makna. Sinonim dalam bahasa Jepang bisa ditemukan tidak hanya pada verba saja, tetapi juga pada nomina, adjektifa, bahkan pada ungkapan dan partikel. Hal ini banyak sekali ditemukan dalam bahasa Jepang sehingga menjadi salah satu penyebab sulitnya mempelajari bahasa Jepang. Sebagai contoh kesinoniman makna partikel de dan kara dalam menyatakan bahan barang produksi. Namun di antara sinonim kedua partikel tersebut, penulis menganalisis perluasan makna partikel de dalam menyatakan bahan hasil suatu produksi. Hal ini menyangkut tataran semantik. Perluasan makna atau disebut generalisasi adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain. 8
9 2. Kerangka Teori Sesuai dengan pembahasan penelitian ini, teori atau pendekatan yang digunakan ialah teori fungsi dan makna partikel de dan kara yang dapat dibedakan secara konteks dalam kalimat. Chino (2008: 40 42) dalam bukunya Partikel Penting Bahasa Jepang menerangkan fungsi dan makna partikel de sebagai berikut: 1. Menunjukkan tempat berlaku atau kejadian yang bermakna di ; 2. Menunjukkan alat atau pemakaian yang bermakna dengan ; 3. Menunjukkan bahan yang dipakai untuk membuat suatu produksi yang bermakna dari ; 4. Menunjukkan yang paling/ ter dalam kalimat yang bermakna di ; 5. Menunjukkan jumlah dan lingkupan yang bermakna dalam (kurun waktu, ruang) dan -se ; 6. Menunjukkan rasa atau keadaan suatu perbuatan yang bermakna dengan ; 7. Menunjukkan waktu atau usia yang bermakna sejak ; 8. Menunjukkan alasan sesuatu yang bermakna oleh karena. Sedangkan fungsi dan makna partikel kara (Chino, 2008: 51-55) sebagai berikut: 1. Menunjukkan waktu sesuatu hal dimulai yang bermakna dari ; 2. Setelah nomina, menunjukkan tempat sesuatu hal dimulai yang bermakna dari ; 3. Menunjukkan tempat sesuatu hal dimulai pada pemakaian idiom tertentu yang bermakna dari ; 9
10 4. Menunjukkan suatu perbuatan yang segera dilakukan setelah yang pertama selesai yang bermakna setelah ; 5. Menunjukkan tenggang waktu dan bermakna sejak ; 6. Menunjukkan bahan yang dipakai untuk menggunakan bahan yang digunakan untuk membuat suatu produksi dan bermakna dari ; 7. Menunjukkan pelaku dari verba pasif dan bermakna oleh ; 8. Menunjukkan sebab atau alasan dan bermakna karena. Dari paparan di atas, Chino menyatakan baik partikel de maupun kara berfungsi untuk menyatakan bahan suatu produksi. Menurut Sudjianto (2007: 94), perbedaan partikel de dengan partikel kara dapat dilihat dari bahan dasar yang dipakai dalam membuat barang produksi. Partikel de dipakai untuk menyatakan bahwa bahan yang dipakai untuk membuat barang masih tampak jelas pada barang jadi yang sudah dibuat. Sedangkan partikel kara dipakai untuk menyatakan bahwa bahan yang dipakai untuk membuat barang sudah tidak tampak lagi pada barang jadi yang sudah dibuat. Karena partikel de dan kara sama- sama menyatakan bahan barang produksi, maka keduanya adalah sinonim. Sinonim adaah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 10
11 1. Mendeskripsikan partikel apa yang digunakan untuk menyatakan bahan dasar suatu produksi yang terdapat dalam majalah Kyou no Ryouri; 2. Mendeskripsikan perluasan makna partikel de dari partikel kara untuk menyatakan bahan dasar suatu produksi dalam majalah Kyou no Ryouri. 2. Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menambah referensi yang berkaitan dengan bidang linguistik khususnya kajian semantik; 2. Menambah referensi untuk penelitian lanjutan yang berkaitan dengan partikel de. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas- asas gejala dan masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Moh. Nazir dalam bukunya Metode Penelitian (2011: 47) membagi metode penelitian ke dalam lima kelompok umum yaitu: 1. Metode sejarah 2. Metode deskripsi 3. Metode eksperimental 4. Metode ground research 5. Metode penelitian tindakan Metode yang dipakai penulis dalam menganalisis peneltian ini adalah metode deskripsi. Menurut Nazir, metode deskripsi adalah suatu metode dalam 11
12 meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2011: 54). Selain itu, penulis menggunakan metode kepustakaan dalam mengumpulkan data. Metode kepustakaan atau library researh adalah kegiatan mengamati berbagai literatur yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang diangkat baik itu berupa buku, makalah ataupun tulisan yang sifatnya membantu sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses penelitian. 12
BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aspek kehidupan manusia (Sutedi, 2003:2). Sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain dan berperan dalam perkembangan berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Joshi dalam bahasa Indonesia biasa disebut partikel merupakan kata bantu dalam bahasa Jepang. Partikel adalah suatu kesatuan yang berdiri sendiri dan hanya akan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Robert Sibarani (1997: 65) mengemukakan, bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi. Setiap
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai dengan yang disepakati oleh masyarakat pengguna bahasa itu sendiri. Pada hakikatnya, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran maupun perasaan (Sutedi: 2003:2). Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. pikiran, maupun ide kepada lawan bicara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut beberapa pakar ahli bahasa, bahasa memiliki beraneka ragam definisi. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang harus dilalui adalah mempelajari tata bahasa asing tersebut. Dalam bahasa Jepang, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Frasa dan kata majemuk memiliki unsur yang sama yaitu penggabungan kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki makna
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belakangan ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari bahasa-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika kita banyak menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari ketertarikan penulis dengan keunikan huruf dan cara pengucapan bahasa Jepang, penulis memperdalam bahasa Jepang dengan mempelajari tata bahasanya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan makna kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari interaksi sosial terhadap manusia yang lain. Dalam interaksinya, manusia mengungkapkan maksud, pikiran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo (kelas kata yang tidak dapat berdiri sendiri) dipakai setelah suatu kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA maupun SMK di Indonesia bertujuan untuk pembelajaran berkomunikasi dalam bahasa Jepang, pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di berbagai belahan dunia selain bahasa inggris. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak ragam huruf, bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan suatu informasi dari pembicara sebagai pemberi informasi ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memiliki peranan yang sangat penting untuk menyampaikan suatu informasi dari pembicara sebagai pemberi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada orang lain. Setiap
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di kehidupan sehari-hari banyak yang dapat dipelajari, salah satu hal paling mendasar yang dipelajari adalah bersosialisasi. Dalam bersosialisasi pasti terlibat dengan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang secara umum memiliki sembilan kelas kata diantaranya verba (doushi), ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan di dunia bahasa pun meningkat. Semakin banyak orang yang mempelajari dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi paling dasar yang digunakan manusia dan memiliki ciri khas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa nasionalnnya. (Sudjianto dan Dahidi Ahmad, 2009: 11). Dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik, apabila kita melihat para penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa nasionalnnya.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami
Lebih terperinci2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa terus berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran pemakai bahasa. Pemakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah satu dari 10 jenis kelas kata tersebut. Partikel dalam bahasa Jepang disebut juga joshi. Jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperincidengan perubahan yang mengikuti perkembangan sosial budaya masyarakat dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan-kenginan dan
BAB I PENDAHULLUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sarana penting dalam berkomunikasi guna menjalin hubungan baik dengan orang lain. Bahasa bersifat dinamis yaitu berkembang sesuai dengan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makna merupakan salah satu unsur bahasa yang dapat mengalami perubahan. Pateda (2010:158-159) mengatakan perubahan makna bisa saja terjadi dikarenakan beberapa faktor,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI
10 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Beberapa skripsi yang meneliti tentang analisis penggunaan dan makna joshi (partikel) dalam bahasa Jepang ditemukan sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional, tetapi juga bahasa-bahasa asing lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi yang baik perlu mempertimbangkan sikap
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. subdisiplin diantaranya: sosiolinguistik, psikolinguistik, dialektologi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya disebut dengan linguistik. Kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua yang berarti
Lebih terperinciPENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)
ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara maju di Asia yang memiliki beragam keunikan budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya adalah pikiran, akal budi atau adat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN 1.1.1 LATAR BELAKANG Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10 bagian yaitu doushi (verba), i-keiyoushi (adjektiva),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Baik dalam hal pelafalan, intonasi, kosakata, pola kalimat, maupun tata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki keunikan dan dan kekhassannya masing-masing. Baik dalam hal pelafalan, intonasi, kosakata, pola kalimat, maupun tata bahasanya. Begitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang perlu berkomunikasi dengan sesama, salah satunya menggunakan media bahasa yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan suatu pesan.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat yang ampuh untuk menghubungkan dunia seseorang dengan dunia di luar diri kita, dunia seseorang dengan lingkungannya, dunia seseorang dengan alamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berinteraksi di berbagai bidang kehidupan, manusia menggunakan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Untuk dapat berinteraksi di berbagai bidang kehidupan, manusia menggunakan bahasa. Keraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang seperti layaknya bahasa lain pada umumnya, memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Jepang seperti layaknya bahasa lain pada umumnya, memiliki berbagai karakteristik sendiri termasuk dalam aspek fonologi, morfologi, semantik atau sintaksisnya.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi yang mengandung suatu makna. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak
Lebih terperinciBab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan
Bab 1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa yang ada di dunia ini pasti memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap bahasa yang ada di dunia ini pasti memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia adalah kata keterangan yang memerikan keterangan atau informasi tentang suatu keadaan. Adverbia
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi akan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam komunikasi. Bahasa digunakan oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Sehingga bahasa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat komunikasi karena dengan bahasa kita dapat bertukar pendapat, gagasan dan ide yang kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki fungsi utama yaitu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penggunaan kakujoshi no dan ga sebagai penanda subjek pada anak kalimat pembentuk nomina dilihat dari struktur. Berdasarkan strukturnya, kakujoshi no dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang dapat kita amati bersama, perkembangan pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia dewasa ini meningkat. Hal ini bisa terlihat dari semakin banyak
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Menurut Keraf (1980:1), bahasa adalah alat komunikasi antara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktifitas komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Untuk itu dipergunakanlah bahasa sebagai media untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Deiksis Linguistik adalah ilmu yang mencoba untuk memahami bahasa dari sudut pandang struktur internal (Gleason, 1961:2). Struktur internal linguistik ialah fonologi,
Lebih terperinci