PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

ANALISA PENURUNAN WAKTU PROSES BARITORI CAMSHAFT DENGAN METODE 6 STEP STANDARDIZED WORK DI PT.TMMIN

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Manfaat Penelitian... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat berkembang pesat, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur,

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG

EPSIKER LABORATORY 2016

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN WAKTU STANDAR PROSES PEMOTONGAN DAN PENGHALUSAN KAYU PADA PEMBUATAN FURNITURE KAYU JATI

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

DAFTAR PUSTAKA. 1. (2007), Pengantar Manajemen Pemeliharaan, (ON-LINE), sin.com/artikel_html/perkembang an.pdf, 14 Juli 2009.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

Tujuan Instruksional

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Algoritma dan Pemograman 1A. Minggu 2

Hengki SM 1, Abdullah Merjani 2

Lampiran 1. N= jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup = 6 * 6 = 36 data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata Kunci: SMED, MOST, Setup Mesin, Perakitan, Manufacturing Lead Time

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL

PROSES PRODUKSI KEPALA KEMUDI DAN KINERJA OPERATOR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR RANGKA SEPEDA MOTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

1. Mesin cetak tablet

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PRAKTEK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT.

PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP. No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01

III. METODE PENELITIAN

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGEMASAN EMPING MELINJO DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv

practicum apk industrial engineering 2012

PERANCANGAN KANBAN JIG UNTUK MEREDUKSI DEFECT SEED (STUDI KASUS: SUPPORTING UNIT LINE PAINTING PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB I PENDAHULUAN. mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PRODUCTIVITY MEASUREMENT BASED ON WORK LOAD (CASE STUDY IN INDUSTRY CRACKERS)

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

ABSTRAK ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SOP(STANDARD OPERATING PROCEDURE)UNTUK PENERAPAN STANDAR PRODUKSI PADA PT.BERKAH LOGAM MAKMUR

ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE TIME STUDY PADA PERUSAHAAN PERAKITAN SPEAKER ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

I.G.A Sri Deviyanti Teknik Industri - UNIPRA Surabaya ABSTRAK

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENERAPAN METODE RETAD UNTUK MENGURANGI WAKTU SET UP PADA MESIN MILLING P1 DAN P2 DEPARTEMEN MACHINING PT. KUBOTA INDONESIA

DAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PERANCANGAN ULANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGELOLAAN MINI RISET DI PROGRAM STUDI BIOLOGI UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Transkripsi:

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. BAYER INDONESIA IID FELIX AGUSTONY DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta. E-mail: felixagustony@gmail.com ABSTRAK PT. Bayer Indonesia Cimanggis Plant adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang obat-obatan dan vitamin. Dalam proses pengemasan terdapat satu kegiatan yaitu General Cleaning dan Set-up mesin(pembersihan dan pencucian mesin saat ganti produk). Kendala yang dihadapi PT. Bayer Indonesia Cimanggis Plant adalah seringnya keterlambatan dalam menyelesaikan kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yang mengakibatkan banyak waktu terbuang. Langkah-langkah kerja yang tidak benar dan tidak sama mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Dengan adanya permasalahan tersebut PT. Bayer Indonesia Cimanggis Plant perlu membuat standar kegiatan yang jelas. Metode yang digunakan dalam pengukuran waktu menggunakan metode pengamatan langsung dengan peralatan jam henti, lembaran-lembaran pengamatan, pena atau pensil dan papan pengamatan. Metode penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP) menggunakan metode bagan arus yang akan menjelaskan secara rinci tentang langkahlangkah kegiatan dengan simbol-simbol bagan arus, mengurutkan langkah-langkah kegiatan serta penjelasannya dan disertai dengan waktu baku penyelesaian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa urutan kegiatan dari ketiga mesin dimulai dengan kegiatan persiapan dan diakhiri dengan kegiatan menyimpan peralatan pendukung. Waktu baku kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin dari ketiga mesin sebelum penyusunan SOP adalah sebesar 289,88 menit untuk mesin cetak tablet bagian hopper. 251,60 menit untuk mesin cetak tablet bagian punch. 271,99 menit untuk mesin wrapping tablet. 274,42 menit untuk mesin filling tube. Sesudah penyusunan SOP menjadi 273,63 menit untuk mesin cetak bagian hopper, 240,13 menit untuk mesin cetak bagian punch, 246,17 menit untuk mesin Wrapping tablet, 268,68 menit untuk mesin filling tube. SOP dari masing-masing mesin menunjukkan urutan kegiatan disertai dengan keterangan simbolsimbol dan petunjuk pelaksanaannya. Kata kunci : Standard Operating Prosedures (SOP), Urutan kegiatan, Waktu baku PENDAHULUAN PT. Bayer Indonesia-Cimanggis Plant adalah perusahaan farmasi yang memproduksi berbagai produk obatobatan dan vitamin. Produk yang diproduksi diantaranya adalah untuk effervescent seperti CDR, Redoxon, Berocca, Supradyn dan lain-lain. Meningkatnya permintaaan produk baik dalam negeri atau negara-negara kawasan Asia-Pasifik menunjukkan bahwa PT. Bayer Indonesia-Cimanggis Plant sampai saat ini berkembang pesat. PT. Bayer Indonesia berupaya meningkatkan produktivitasnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan kerja dalam kegiatan produksi pada bagian pengemasan yaitu General Cleaning (pembersihan dan 105

pencucian mesin pada saat ganti produk) dan set-up mesin. Masalah yang sedang dihadapi PT. Bayer Indonesia-Cimanggis Plant pada bagian proses pengemasan effervescent line adalah seringnya keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan khususnya pada kegiatan General Cleaning dan set-up mesin saat pergantian produk sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan mengakibatkan banyak waktu terbuang. Dari berbagai studi dan pengamatan yang telah penulis lakukan, di antara penyebabnya adalah lamanya waktu kegiatan General Cleaning dan set-up mesin disebabkan tidak adanya standar kegiatan yang jelas, urutan kegiatan yang berulang dan lain sebagainya. PT. Bayer Indonesia perlu merancang standar kegiatan yang jelas dan sama untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk mendapatkan standar kegiatan yang jelas dapat dilakukan dengan merancang SOP (Standard Operating Procedures) kegiatan General Cleaning dan set-up mesin pada bagian pengemasan di PT. Bayer Indonesia. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yaitu : a. Mengetahui urutan kegiatan General Cleaning dan Set-up yang jelas dan benar. b. Mendapatkan waktu standar kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin. c. Mendapatkan SOP (Standard Operating Procedures) kegiatan General Cleaning dan set-up mesin. organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis (Rudi M Tambunan, 2013). Ada beberapa metode penulisan yang dapat digunakan untuk menulis prosedur, yaitu : a. Metode prosedur enam bagian (six part procedure). b. Metode prosedur bagan alir (flow chart procedure). c. Kombinasi prosedur enam bagian dan prosedur bagan alir. Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja terutama dalam suatu proses produksi ialah sebagai berikut : jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan dan sebagainya. (Sutalaksana, 2006) Bagan arus merupakan format yang biasa digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang banyak (kompleks) dan membutuhkan jawaban YA atau TIDAK yang akan mempengaruhi sub langkah berikutnya. Berikut ini adalah simbol-simbol SOP/ Flowchart (gambar 1): METODE SOP (Standard Operating Prosedures) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu 106

Melambangkan Proses Operasi Melambangkan Pemeriksaan Melambangkan pengambilan keputusan Melambangkan arah prosedur Melambangkan aktivitas gabungan operasi dan pemeriksaan Melambangkan transportasi Gambar 1. Simbol-Simbol SOP Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung ke lapangan, mengamati dan mencatat waktu kegiatan General Cleaning dan set-up mesin serta langkahlangkah kerjanya. Adapun urutan tahapan dalam penelitian ini akan ditunjukkan dalam gambar 2 di bawah ini : 107

Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dari pengumpulan data, pengolahan data serta hasil penelitian. Analisis dan pembahasannya sebagai berikut : Pada saat proses pengemasan terdapat kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan mesin yaitu kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin. Kegiatan ini dilakukan pada saat pergantian produk. Contoh prosesnya sebagai berikut Saat proses pengemasan produk CDR Fortos selesai selanjutnya dilakukan kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin, setelah kegiatan GC dan Set-up mesin selesai dilanjutkan dengan proses pengemasan Redoxon. Kegiatan GC dan Set-up dilaksanakan saat pergantian produk yang berbeda. Berdasarkan 108

pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan data yang kemudian akan dipetakan untuk diurutkan kegiatannya. Tabel 1. Peta Aliran Proses Mesin Cetak Tablet Bagian Hopper 109

Tabel 2. Peta Aliran Proses Mesin Cetak Tablet Bagian Hopper (Lanjutan) Sumber : Data primer yang telah diolah Tabel 1 dan 2 menunjukkan terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dihilangkan, diubah urutannya dan diperbaiki. Berdasarkan peta proses operasi tersebut diperoleh urutan kegiatan di mesin cetak tablet bagian hopper seperti ditunjukkan pada tabel 3. 110

Tabel 3. Urutan Kegiatan Pada Mesin Cetak Tablet Bagian Hopper Sumber : Data primer yang telah diolah Tabel 3 menunjukkan urutan kegiatan dimulai dari kegiatan persiapan, terdapat 8 kegiatan persiapan dan 3 kegiatan yang dihilangkan kemudian diakhiri dengan kegiatan menyimpan tangga dan peralatan. Urutan kegiatankegiatan persiapan bisa dilakukan sebelum mesin berhenti sehingga bisa mengurangi total waktu penyelesaian kegiatan. Setelah mendapatkan urutan kegiatan selanjutnya dilakukan uji keseragaman data. Uji keseragaman data diperlukan agar data yang diperoleh seragam. Data yang seragam adalah data yang berada dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). 111

Tabel 4. Data Waktu Proses Pada Mesin Cetak Tablet Bagian Hopper Sumber : Data primer yang telah diolah Berdasarkan contoh perhitungan di atas tidak ada data waktu proses yang keluar dari BKA dan BKB, sehingga disimpulkan bahwa data tersebut seragam. Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data. Uji kecukupan data terhadap data waktu operasi dari setiap mesin dilakukan untuk mengetahui apakah data awal yang diambil sudah mencukupi atau belum. Jika Nꞌ melebihi jumlah pengambilan data awal maka perlu dilakukan pengambilan data kembali. Berikut ini adalah contoh perhitungan uji kecukupan data waktu proses pada mesin cetak tablet bagian hopper : Tabel 5. Data Waktu Proses Pada Mesin Cetak Tablet Bagian Hopper Sumber : Data primer yang telah diolah 112

Setelah mendapatkan total waktu siklus pada masing-masing mesin langkah selanjutnya adalah menghitung waktu normal dan waktu baku. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Pada perhitungan ini asumsi yang digunakan ialah tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Berdasarkan hasil perhitungan di atas jumlah data pengambilan sampel awal sudah mencukupi. Setelah melakukan uji kecukupan dan keseragaman data, Kemudian dilakukan perhitungan waktu siklus dari masing-masing proses operasi. Contoh perhitungan waktu siklus adalah sebagai berikut : Setelah mendapatkan waktu normal selanjutnya menghitung waktu baku, perhitungannya waktu baku sebagai berikut : Kelonggaran yang diberikan adalah 12,5%. Nilai kelonggaran tersebut diperoleh dari faktor-faktor sebagai berikut : Tabel 6. Faktor Kelonggaran di Mesin Cetak Tablet Bagian Punch Langkah selanjutnya yaitu menyusun SOP (Standard Operating Prosedures). Metode yang akan dipakai dalam penyusunan SOP (Standard Operating Prosedures) adalah metode bagan arus. Penulis menyimpulkan terdapat 2 kategori pada urutan kegiatan yang telah dibuat. Yaitu kategori kegiatan persiapan dan kategori kegiatan inti serta kegiatan yang bisa dihilangkan. SOP kegiatan general cleaning dan set-up mesin ditunjukkan pada tabel berikut ini : 113

Tabel 7. SOP Kegiatan General Cleaning dan Set-up Mesin Cetak Tablet (Hopper) 114

Tabel 8. SOP Kegiatan General Cleaning dan Set-up Mesin Cetak Tablet (Hopper) Lanjutan Sumber : Data primer yang telah diolah 115

KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Urutan kegiatan pada mesin cetak tablet bagian hopper, mesin cetak tablet bagian punch, mesin wrapping tablet dan mesin filling tube dimulai dari kegiatan persiapan dan diakhiri dengan kegiatan menyimpan peralatan. b. Waktu baku kegiatan General Cleaning dan Set-up mesin dari masing-masing mesin yaitu mesin cetak tablet bagian hopper 273,63 menit, mesin cetak tablet bagian punch 240,13 menit, mesin wrapping tablet 246,17 menit dan mesin filling tube 268,68 menit. c. SOP (Standard Operating Prosedures) terbagi menjadi 4 bagian yaitu mesin cetak tablet bagian hopper, mesin cetak tablet bagian punch, mesin wrapping tablet dan mesin filling tube. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari kegiatan persiapan 15-30 menit sebelum mesin berhenti dengan menyiapkan alat-alat pendukung seperti pallet, wadah baut, kain majun, alkohol dan lain-lain. Dan kegiatan inti pada saat mesin sudah berhenti seperti pembongkaran part, pencucian part, pengeringan dan pemasangan part. Dilengkapi dengan keterangan kenap dilakukan dan apa akibatnya. DAFTAR PUSTAKA Chatab, N. 1996. Panduan Penerapan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Liker, Jeffrey K. The Toyota Way. Original edition copyright 2004 by McGraw-Hill. Indonesian edition copyright 2006 by Penerbit Erlangga, Jakarta. Sutalaksana, IZ, Ruhana A, J.H. Tjakraatmaja. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung. Tambunan, Rudi M. 2013. Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP). Maiestas Publishing, Jakarta. Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Guna widya, Surabaya. 116