BAB I PENDAHULUAN. mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang ini, pastilah akan membuat manusia dituntut untuk harus berpikir lebih maju. Manusia yang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik mungkin, pastilah akan dapat mengalahkan atau akan lebih beruntung dalam kehidupannya dibanding dengan manusia yang dalam menjalani kehidupannya tidak mau berusaha untuk berubah. Seperti halnya dalam suatu perusahaan, perusahaan yang dapat memanfaatkan peluang dengan sebaik mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki perusahaan haruslah selalu dijaga, dirawat dan selalu dikembangkan. Entah dari segi manusia (karyawan), lingkungan, bahan baku, dan juga dari segi peralatan (mesin). Dalam sebuah perusahaan, kinerja karyawan atau sering disebut dengan sumber daya manusia sangatlah penting untuk dapat memajukan perusahaan. semua karyawan haruslah sama sama berjuang untuk kemajuan perusahaan. Sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu dan siaga dalam mencapai tujuan tujuan organisasi (Warther dan Davis dalam Dr. Edy Sutrisno, 2011:4). Selain pentingnya aspek sumber daya manusia, perusahaan juga perlu memikirkan aspek bahan baku. Bahan baku yang diperoleh perusahaan untuk dijadikan barang jadi atau barang siap untuk dipasarkan haruslah dapat dikelola dengan baik agar nantinya tidak ada kendala saat dilakukannya proses produksi. Seperti keterlambatan pengiriman bahan baku, atau kehabisan stok 1

2 bahan baku. Bahan baku akan sangat mempengaruhi proses produksi. Karena Fungsi produksi (atau lazim pula disebut fungsi operasi) adalah fungsi yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan aktivitas pengubahan dan pengolahan sumber daya produksi (a set of input) menjadi keluaran (output), barang atau jasa, sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Fungsi produksi menciptakan kegunaan bentuk (from utility), karena melalui kegiatan produksi nilai dan kegunaan suatu benda meningkat akibat dilakukannya penyempurnaan bentuk atas benda (input) yang bersangkutan (Murdifin Haming dan Dr. Mahfud Nurnajamuddin, 2007:3). Aspek yang lain yang juga perlu diperhatikan perusahaan adalah dari segi lingkungan tempat perusahaan tersebut berdiri. Perusahaan akan mempunyai kewajiban untuk menjaga kemakmuran lingkungan disekitar perusahaan tersebut berdiri, entah menjaga kelestarian lingkungan dari bahaya limbah atau kotoran proses kegiatan di perusahaan, atau masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. misalnya dengan merekrut masyarakat sekitar tempat perusahaan tersebut berdiri untuk dijadikan karyawan diperusahaan. Dari faktor lingkungan juga, patilah perusahaan memikirkan mengenai lokasi perusahaan, lokasi perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut, karena dengan lokasi perusahaan yang baik, yang dekat dengan bahan baku, dekat dengan jalan utama atau jalan raya dan dekat dengan pasar (konsumen), pastilah akan sangat menguntungkan perusahaan. Aspek lain yang perlu diperhatikan juga adalah dari segi peralatan atau mesin yang digunakan perusahaan, haruslah selalu dijaga dan dirawat, agar saat digunakan, mesin akan selalu bekerja secara maksimal. 2

3 Selain menjaga dan merawat mesin yang digunakan untuk proses produksi, perusahaan haruslah memperhatikan tata letak (layout) mesin tersebut, tata letak suatu mesin sangatlah berpengaruh dalam proses produksi. Apalah artinya mesin yang sangat canggih kalau dalam penataan tempatnya tidak diperhatikan secara baik. Tata letak suatu mesin yang dibuat secara sembarangan, pastilah nantinya akan dapat merugikan perusahaan. Bayangkan saja, jika suatu mesin yang seharusnya ditempatkan secara berdekatan tetapi malah ditempatkan dengan jarak yang lebih jauh, atau harus melewati mesin yang lain terlebih dahulu, pasti kinerja mesin tidak akan maksimal dan pasti akan membuang banyak waktu. Sebaliknya, jika suatu perusahaan menetapkan kebijakan tata letak suatu mesin dengan sangat baik, maka pastilah proses produksi pada perusahaan tersebut akan lebih efektif dan efisien. Untuk itu suatu perusahaan sangatlah perlu merencanakan dan menetapkan tata letak suatu mesin dengan baik dan benar. Seperti halnya perusahaan lain yang juga harus menyadari hal tersebut, PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 yang berlokasi di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar juga harus sadar akan pentingnya perusahaan melakukan perencanaan tata letak mesin dengan baik dan benar. Agar dalam proses pemindahan barang tidak menyita waktu terlalu banyak dan juga dapat menghemat ruang tempat proses produksi. PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 adalah perusahaan tekstil yang bahan bakunya berupa kain grey. Kain grey adalah kain yang setelah melalui proses penenunan. Perusahaan ini berproduksi sesuai dengan permintaan atau pesanan. Dalam menciptakan produk yang dipesan oleh konsumen, Perusahaan akan sangat mengutamakan kepuasan konsumennya mengenai kualitas produk tersebut dan 3

4 pengiriman produk sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh konsumen. Dengan banyaknya jenis kain yang diproduksi oleh PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1, perusahaan haruslah memperhatikan mesin dan tata letak mesin tersebut, agar tidak adanya hambatan dalam proses produksi. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul LAYOUT PROSES PRODUKSI LINE 1 DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART PADA PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 KEBAKKRAMAT KARANGANYAR". B. Perumusan Masalah 1. Mesin apa sajakah yang digunakan dalam proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 dan apakah fungsi dari mesin tersebut? 2. Bagaimanakah tipe tata letak mesin proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 agar tidak adanya hambatan dalam proses produksi? 3. Bagaimanakah hubungan aktivitas mesin proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui mesin apa saja yang digunakan dalam proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 dan apakah fungsinya. 2. Mengetahui tipe tata letak mesin proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT Mengetahui hubungan aktivitas mesin proses produksi line 1 pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1. 4

5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Perusahaan Memberikan saran atau masukan mengenai hal hal yang berhubungan dengan tata letak mesin proses produksi yang dapat menambah masukan kepada perusahaan. 2. Manfaat bagi Mahasiswa (penulis) Mahasiswa akan lebih mengerti mengenai pentingnya tata letak suatu mesin pada perusahaan karena telah meneliti secara langsung 3. Bagi Pembaca Adalah sebagai bacaan dan memberikan informasi kepada mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir dengan judul permasalahan yang sama. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penulis mengambil satu masalah yang akan diteliti secara cermat dan fokus terhadap masalah yang diambil tersebut. 2. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 yang beralamat di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar yang bergerak dibidang industri tekstil. 5

6 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung, yaitu ikut melakukan pengamatan data secara langsung atau ikut serta dalam melakukan kegiatan pembuatan data. b. Data Sekunder Adalah data yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu tidak ikut serta dalam pembuatan data, pemerolehan data hanya sebatas melalui wawancara atau hanya melihat data yang sudah jadi. 4. Metode pengumpulan data a. Pengamatan langsung ( observasi) Data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti sehingga diperoleh data yang akurat. b. Wawancara Data yang diperoleh dengan melakukan tanya jawab secara langsung. Kegiatan tanya jawab ini dilakukan dengan bertanya kepada beberapa pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. c. Pemeriksaan dokumen perusahaan Kegiatan pengumpulan data dengan melihat ataupun memeriksa dokumen dengan arsip arsip perusahaan. Data tersebut digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi perusahaan. 6

7 F. Metode Pembahasan 1. Gambar layout proses produksi line 1 PT. SARI WARNA ASLI UNIT 1 Kebakkramat, Karanganyar. 2. Optimasi keputusan Untuk mencapai hasil yang maksimal, perusahaan menggunakan derajat kedekatan hubungan antara satu fasilitas dengan fasilitas yang lain. Nilai nilai yang menunjukkan derajat hubungan aktifitas dicatat sekaligus dengan alasan alasan yang mendasarinya dalam sebuah peta hubungan aktivitas (Activity Relationship Chart). ARC pada dasarnya baik digunakan untuk menganalisis tata letak pabrik dengan memperhatikan factor factor yang bersifat kualitatif (Sritomo Wignjosoebroto, 2000: ). Metode Kualitatif Guna Menganalisis Aliran Bahan (Activity Relationship Chart) Aliran bahan bisa diukur secara kualitatif menggunakan tolok ukur derajat kedekatan hubungan antara satu fasilitas (departemen) dengan lainnya. Nilai nilai yang menunjukkan derajat hubungan dicatat sekaligus dengan alasan alasan yang mendasarinya dalam sebuah peta hubungan aktivitas (Activity Relationship Chart). Dengan prosedur sebagai berikut : a. Identifikasi semua fasilitas kerja. b. Lakukan wawancara terhadap karyawan dan juga dengan manajemen yang berwenang. 7

8 c. Definisikan criteria hubungan antar departemen yang akan diatur tata letaknya berdasarkan derajat kedekatan hubungan serta alasan masing masing dalam peta. Selanjutnya tetapkan nilai hubungan tersebut untuk setiap hubungan aktivitas antar departemen yang ada dalam peta. d. Diskusikan hasil penelitian hubungan aktivitas yang telah dipetakan tersebut dengan kenyataan dasar manajemen. Sebagai contoh bila departemen A dinyatakan memiliki nilai hubungan aktivitas penting dengan departemen B, maka hal inipun harus memiliki nilai hubungan aktivitas penting dengan departemen A. Peta hubungan aktivitas atau Activity Relationship Chart (selanjutnya disingkat dengan ARC) adalah suatu cara atau teknik yang sederhana di dalam merencanakan tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas yang sering dinyatakan dalam penilaian kualitatif dengan cenderung berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang bersifat subyektif dari masing masing fasilitas / departemen. Gambar 1.1 memberikan contoh dari bentuk ARC sebuah pabrik manufacturing. Activity relationship chart menggunakan kode - kode huruf yang akan menunjukan derajat hubungan aktifitas secara kualitatif dan juga kode angka yang akan menjelaskan alasan untuk pemilihan kode huruf tersebut. 8

9 Gambar 1.1 Contoh Peta Hubungan Aktivitas Dalam Sebuah Industri Manufaktur 9

10 Disini kode huruf seperti A, E, I dan seterusnya menunjukan bagaimana aktifitas dari masing masing departemen tersebut akan mempunyai hubungan secara langsung atau erat kaitannya satu sama lain. Kode kode huruf ini akan diletakkan pada bagian atas dari kotak yang tersedia dan pemberian warna yang khusus juga diberikan untuk lebih mudah analisisnya. Selasnjutnya kode angka 1,2,3 dan seterusnya yang diletakkan bagian bawah kotak yang ada mencoba menjelaskan alasan alasan pemilihan / penentuan derajat hubungan antara masing masing departemen tersebut. Kode huruf yang menjelaskan derajat hubungan antara masing masing departemen ini secara khusus telah distandarkan, yaitu sebagai berikut : Table 1.1 Standard Penggambaran Derajat Hubungan Aktivitas 10

11 Selanjutnya mengenai alasan alasan untuk pemilihan derajat hubungan ini ( yang akan diberikan kode angka ) dapat diambil berdasarkan sifat / karakteristik dari aktivitas masing masing departemen tersebut, missal seperti : (1) Bising, bau, debu dan lain lain. (2) Kemudahan aktifitas supervise (3) Kerjasama yang erat kaitannya dari operator masing masing departemen yang ada Activity Relationship Chart sangat berguna untuk perencanaan dan analisis hubungan aktivitas antar masing masing departemen. Sebagai hasilnya maka data yang didapat selanjutnya akan dimanfaatkan untuk penentuan letak masing masing departemen tersebut, yaitu lewat apa yang disebut dengan Activity Relationship Diagram. Pada dasrnya diagram ini menjelaskan mengenai hubungan pola aliran bahan dan lokasi dari masing masing departemen penunjang terhadap departemen produksinya. Untuk membuat Activity Relationship Diagram ini, maka terlebih dahulu data yang diperoleh dari ARC dimasukkan ke dalam suatu lembaran kerja (Work Sheet) seperti terlihat pada tabel

12 Tabel 1.2 Lembaran Kerja (Work Sheet) Pembuatan ARD Dengan data yang telah disusun secara lebih sistematik dalam work sheet ini, suatu Activity Relationship Diagram akan dapat dengan mudah dibuat. Cara yang bisa digunakan untuk membuat diagram adalah dengan menggunakan kombinasi kombinasi garis dan pemakaian kode warna yang telah distandarkan untuk setiap hubungan aktivitas yang ada. Seperti pada gambar

13 Gambar 1.2 Activity Relationship Diagram Activity Relationship Chart pada dasarnya sangat baik dipergunakan untuk menganalisis tata letak pabrik dengan memperhatikan factor factor yang bersifat kualitatif. Untuk mengatur tata letak departemen / bagian dari suatu perkantoran, gudang, tempat pembuangan limbah, dan lain lain; maka metode ini tepat untuk dipergunakan. 13