HUBUNGAN DIMENSI VARIABEL PEMBENTUK KUALITAS PELAYANAN PLASA TELKOM CAB. DEPOK HANITA YULIA RACHMAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kualitas produk atau jasa secara pokok dinilai dalam kerangka kepuasan pelanggan. Hal ini searah dengan upaya perusahaan dalam memenangkan persaingan,

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN. hidup di era telekomunikasi, kini menuju era full competition, dimana

DAFTAR PUSTAKA. Aritonang, 2002, Kepuasan Pelanggan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TERHADAP MUTU PELAYANAN DENGAN KONSEP SERVQUAL DI STIKIM

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. Kemudian data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA ONLINE SHOP

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN JASA FOTO COPY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN FE UPI Y.A.I

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xvi

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI BENGKEL INDAH JAYA DI SRAGEN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

jasa tersebut, maka produsen jasa mulai memberikan perhatian khusus. Hal ini ditambah pula dengan tingkat persaingan yang mulai ketat di antara pengha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOKO BUKU FAJAR AGUNG DI BANDAR LAMPUNG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel. konsumen merupakan akibat yang ditimbulkan.

ANISA GOMGOM EKONOMI - MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA HARAPAN ANGGOTA DAN KINERJA PELAYANAN KOPERASI PETERNAK SATRIA KARANG KEMIRI DI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN SISWA DI SMA NEGERI 7 KOTA TANGERANG

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN PALYJA Justira Adhesa Secilia dan Tuti Hartati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Transkripsi:

HUBUNGAN DIMENSI VARIABEL PEMBENTUK KUALITAS PELAYANAN PLASA TELKOM CAB. DEPOK HANITA YULIA RACHMAN Sebagai suatu unit jasa pelayanan yang mengawasi sektor telekomunikasi di Indonesia, maka kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting karena dengan memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas. merupakan salah satu usaha strategi pokok yang dapat digunakan setiap perusahaan untuk mencapai keberhasilan tujuan usaha serta membangun citra baik bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan. Data primer yang berhasil dikumpulkan sebanyak 110 pelanggan plasa Telkom Cab. Depok, dengan metode survei menggunakan kuesioner, uji validitas, uji relabilitas, dan uji korelasi untuk menganalisis data. Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hubungan antar dimensi pembentuk variabel kualitas pelayanan yang meliputi dimensi kehandalan (reliability), dimensi tanggapan (responsive), dimensi Jaminan (assurance), dimensi empati (emphaty) dan dimensi berwujud (tangible) sangat lemah. Dapat disimpulkan pula bahwa Kualitas Pelayanan Plasa Telkom Cab. Depok dinilai oleh responden secara umum baik. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telkom sebagai sebuah penyedia jasa pelayanan umum yang mengawasi sektor telekomunikasi di Indonesia berkewajiban untuk selalu meningkatkan bentuk pelayanan kepada pelanggan. Peningkatan pelayanan adalah suatu kata yang sangat diinginkan oeh setiap konsumen, apapun bentuk bisnisnya tidak terkecuali pada harapan pelanggan diplasa telkom area pelayanan Margonda-depok. Plasa telkom merupakan cabang dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Yang merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Adapun visi dari telkom yaitu berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia dan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Serta misi yang dimiliki telkom yaitu memberikan pelayanan dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Dan telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara strategis.memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada pelanggan merupakan salah satu usaha strategi pokok yang dapat digunakan setiap perusahaan untuk mencapai keberhasilan tujuan usaha.

Bedasarkan latar belakang dan melihat permasalahan diatas, maka penulis tertarik mengambil judul Hubungan Dimensi Variabel Pembentuk Kualitas Pelayanan Plasa Telkom cab. Depok sebagai objek penelitian. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan plasa Telkom. 1.3 Batasan Masalah Untuk lebih menyederhanakan masalah, dalam penelitian ini masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Subjek penelitian ini adalah pelanggan yang sedang berada di plasa telkom 2. Atribut (variabel) yang ditentukan adalah kualitas pelayanan plasa telkom cab. Depok. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan batasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk menganalisis hubungan dimensi variable pembentuk kualitas pelayanan plasa telkom cab. Depok. 1.5 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini mengacu pada variabel pembentukan kualitas pelayanan yang dibagi kedalam lima dimensi menurut Zeithaml dan M. J. Bitner dalam buku Husein Umar (2003 : 152) yaitu : Kehandalan (Realibility), Tanggapan (Responsive), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Berwujud (Tangibles). 1.6 Hipotesis Penelitian Pada penelitian ini penulis memiliki pengembangan hipotesis yang nantinya akan digunakan sebagai acuan menentukan tujuan, yaitu : H1 : Terdapat hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan 1.7 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif, antara lain: a. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan sarana menambah pengetahuan bagi peneliti, khususnya mengenai hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan. b. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen pemasaran yang membahas variabel pembentuk kualitas pelayanan. Pelayanan TELAAH PUSTAKA Pelayanan adalah setiap kegiatan dan manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak perlu berakibat pemilikan sesuatu. Pelayanan adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan

produk fisik maupun tidak Tjiptono (2002:6). Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang tidak berwujud dan tidak berakibat pada pemilikan sesuatu pada jual beli barang atau jasa sehingga orang tersebut memperoleh sesuatu yang dinginkannya. memberikan jaminan atas informasi yang diberikan secara tepat. 4. Empati (Emphaty), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. 5. Berwujud (Tangibles), yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik perusahaan. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan Lovelock dalam Tjiptono (2004: 59). Bitner dalam Sulistyo (1999: 10) dikutip dari Ahmad Mutaqin mengemukakan bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan merupakan hasil dari perbandingan kinerja dan yang diterima konsumen dari penyedia jasa. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml dan M. J. Bitner dalam buku Husein Umar (2003 : 152), dapat dibagi kedalam lima dimensi kualitas jasa, yaitu : 1. Kehandalan (Realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2. Tanggapan (Responsive), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan, dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. 3. Jaminan (Assurance), yaitu meliputi kemampuan karyawan atas penetahuan terhadap perusahaan secara tepat, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan serta METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh langsung data primer dari responden atau pelanggan yang berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner, data primer diperoleh dengan cara survey ke lapangan dan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan. Metode Analisis Data a. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu variabel kelompok tertentu. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 (signifikan 5%, n = jumlah sampel). Jika r tabel < r hitung maka dinyatakan valid, akan tetapi jika r tabel > r hitung maka dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstrukkonstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.

Jika nilai alpha > 0,60 maka reliabel akan tetapi jika nilai alpha < 0,60 maka tidak reliable. c. Uji korelasi digunakan untuk mengukur hubungan satu variabel dengan variabel yang lain bila datanya berbentuk kuantitatif dan memakai skala pengukuran minimal. Keeratan atau kekuatan hubungan dengan ketentuan dibawah ini : r = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan ama sekali. r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan kuat dan searah. r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan kuat dan tidak searah Pengujian dengan menggunakan tingkat signifikan alpha (α) yang digunakan sebesar 5%. untuk menentukan menerima atau menolak Ho, dengan ketentuan sebagai berikut : Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0.05 maka Ho Ditolak HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Identitas Responden a. Jenis Kelamin Responden Pria : 48 Responden (44%) Wanita : 62 Responden (56%) b. Usia Responden 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Dimensi Kehandalan (Reliability) Dimensi kehandalan (reliability) tersebut reliabel. Karena nilai alpha bernilai 0,6641 lebih besar dari standar variabel yaitu sebesar 0,60. dan semua butir yang terdapat dalam dimensi kehandalan (reliability) tersebut valid. Karena alpha if item deleted bernilai positif (+) dan (>) r tabel (0,15) dengan df = n-2 = 110 2 = 108 pada tingkat signifikansi 0,05. 2. Dimensi Tanggapan (Responsif) Dimensi tanggapan (responsive) tersebut tidak reliabel, karena nilai alpha bernilai 0,4995 lebih kecil dari standar variabel yaitu sebesar 0,60. dan semua butir yang terdapat dalam dimensi tanggapan (responsive) tersebut valid. Karena alpha if item deleted bernilai positif (+) dan (>) dari r tabel (0,150) dengan df = n-2 = 110-2 = 108 pada tingkat signifikansi 0,05. 3. Dimensi Jaminan (Assurance) Dimensi jaminan (assurance) tersebut reliabel, karena nilai aplha bernilai 0,7798 lebih besar dari standar variabel yaitu sebesar 0,60 dan semua butir yang terdapat dalam dimensi jaminan (assurance) tersebut valid. Karena alpha if item deleted bernilai positif (+) dan (>) dari r tabel (0,150) dengan df = n-2 = 110 2 = 108 pada tingkat signifikansi 0,05 4. Dimensi Empati (Empahty) Dimensi empati (emphaty) tersebut reliabel, karena nilai alpha bernilai 0,6782 lebih besar dari standar variabel yaitu sebesar 0,60. dan semua butir yang terdapat dalam tersebut dimensi empati (emphaty) valid, karena alpha if item deleted berniali positif (+) dan (>) dari r tabel (0,150) dengan df = n-2 = 110 2 = 108, pada tingkat signifikansi 0,05. 5. Dimensi Berwujud (Tangible) Dimensi berwujud (tangible) tersebut reliabel, karena nilai alpha bernilai 0,6573 lebih besar dari standar variabel yaitu sebesar 0,60, dan semua butir yang terdapat dalam dimensi berwujud (tangible) tersebut valid. karena alpha if item deleted bernilai positif (+) dan (>) dari r tabel (0,150) dengan df = n-2 = 110 2 =108, pada tigkat signifikansi 0,05 3. Korelasi a. Dimensi Kehandalan (Reliability) dengan Dimensi Tanggapan (Responsif) dimensi kehandalan (reliability) dengan dimensi

tanggapan (responsif) sebesar 0,080 dan tingkat signifikanya 0,405. itu berarti terdapat korelasi besar dari 0,05 maka Ho diterima,yang berarti b. Dimensi Kehandalan (Reliability) dengan Dimensi Jaminan (Assurance) dimensi kehandalan (reliability) dengan dimensi jaminan (assurance) sebesar 0,345 dan tingkat signifikan 0,000. itu berarti terdapat korelasi 0. dilihat dari tingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan meskipun hubungan yang terjadi sangat lemah. c. Dimensi Tanggapan (Responsif) dengan Dimensi Empati (Empahty) dimensi tanggapan (responsif) dengan dimensi empati (empahty) sebesar -0,038 dan tingkat signifikan 0,690. itu berarti terdapat korelasi 0, dilihat dari tingkat signifikansiyang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, yang berarti d. Dimensi Tanggapan (Responsif) dengan Dimensi Berwujud (Tangible) Dimensi Tanggapan (responsif) dengan Dimensi Berwujud (tangible) sebesar -0,040 dan tingkat signifikan 0,677. itu berarti terdapat korelasi 0. dilihat dari signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan dan e. Dimensi Jaminan (Assurance) dengan Dimensi Tanggapan (Responsif) dimensi jaminan (assurance) dengan dimensi tanggapan (responsif) sebesar -0,088 dan tingkat signifikan 0,363. itu berarti terdapat korelasi 0, dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima yang berarti f. Dimensi Jaminan (Assurance) dengan Dimensi Berwujud (Tangible) dimensi jaminan (assurance) dengan dimensi berwujud (tangible) sebesar 0,105 dan tingkat signifikan 0,277, itu berarti terdapat korelasi yang lemah karena nilai korelasinya mendekati besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti g. Dimensi Empati (Empahty) dengan Dimensi Kehandalan (Reliability) dimensi empati (empahty) dengan dimensi kehandalan (reliability) sebesar 0,224 dan tingkat signifikan 0,019 itu berarti terdapat korelasi yang lemah karena nilai korelasinya mendekati 0. dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan meskipun hubungan yang terjadi sangat lemah h. Dimensi Empati (Empahty) dengan Dimensi Jaminan (Assurance) dimensi empati (empahty) dengan dimensi jaminan (assurance) sebesar -0,078 dan tingkat signifikan 0,417 itu berarti terdapat korelasi yang lemah karena nilai korelasinya mendekati besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti i. Dimensi Berwujud (Tangible) dengan Dimensi Kehandalan (Reliability) dimensi berwujud (tangible) dengan dimensi

kehandalan (reliability) sebesar 0,192 dan tingkat signifikan 0,045 itu berarti terdapat korelasi yang lemah, karena nilai korelasinya mendekati 0. dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan meskipun j. Dimensi Berwujud (Tangible) dengan Dimensi Empati (Empahty) dimensi berwujud (tangible) dengan dimensi empati (empahty) sebesar -0,016 dan tingkat signifikan 0,870 itu berarti terdapat korelasi yang lemah karena nilai korelasinya mendekati besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti 3. Kualitas Pelayanan Plasa Telkom 1 Dimensi Kehandalan (Realibility) jumlah untuk dimensi kehandalan (realibility) adalah 19,82 dibagi 5 butir perntanyaan yang hasilnya 3,96 dinyatakan bahwa kualitas pelayanan plasa Telkom pada dimensi kehandalan adalah baik. 2. Dimensi Tanggapan (Responsive) jumlah untuk dimensi tanggapan (reponsive) adalah 11,61 dibagi 3 butir perntanyaan yang hasilnya 3,87 dinyatakan bahwa kualitas pelayanan plasa Telkom pada dimensi tanggapan adalah baik. 3. Dimensi Jaminan (Assurance) jumlah untuk dimensi jaminan (assurance) adalah 18,72 dibagi 5 butir perntanyaan yang hasilnya 3,74 dinyatakan bahwa kualitas pelayanan plasa Telkom pada dimensi jaminan adalah baik. 4 Dimesi Empati (Emphaty) jumlah untuk dimensi empati (emphaty) adalah 11,58 dibagi 3 butir perntanyaan yang hasilnya 3,86 dinyatakan bahwa kualitas pelayanan plasa Telkom pada dimensi empati adalah baik. 5 Dimensi Berwujud (Tangibles) jumlah untuk dimensi berwujud (tangible) adalah 15,29 dibagi 4 butir perntanyaan yang hasilnya 3,82 dinyatakan bahwa kualitas pelayanan plasa Telkom pada dimensi berwujud adalah baik KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 1. Kesimpulan Berdasar pada kesimpulan dijelaskan bahwa hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan adalah lemah. Kualitas Playanan Plasa Telkom Cab. Depok adalah baik. 2. Implikasi Penelitian Hasil penelitian ini ternyata kurang mendukung teori kualitas pelayanan (Service Quality) karena hubungan dimensi variabel pembentuk kualitas pelayanan plasa telkom terdapat hubungan yang lemah dilihat dari kelima dimensi tersebut. DAFTAR PUSTAKA Eva Zhoriva, Yusuf. Lesley, Williams. 2007. Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Indonesia. Penerbit PPM. Jakarta. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi II, Andi: Yogyakarta. Husaini, Usman. Purnomo Setiady, Akbar. 2001. Pengantar Statistika. Bumi Aksara: Jakarta. Umar Husein, 2005. Studi Kelayakan Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Rineka Cipta: Jakarta.

Mutaqin, Ahmad. 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pelanggan Bus Po. Timbul Jaya di Wonogiri, diakses dari http://diglib.unnes.ac.id/gsdt/collect/skripsi. 1/import/2936.pdf Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2. Prenhallindo: Jakarta. Sarwoko. 2007. Statistik, inferensi: Untuk Ekonomi dan Bisnis. C.V Andi Offset: Yogyakarta. Transtrianingzah, Fia. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat cab. Solo, di akses dari http://idb4.wikispaces.com/file/view/sm400 7ANALISIS+PENGARUH+KUALITAS+ PELAYANAN.pdf http://ejournal.gunadarma.ac.id http://sinergi-indonesia.com