Demam adalah alasan yang paling sering

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Persepsi Orang Tua tentang Penggunaan Antipiretik sebagai Obat Demam

LAMPIRAN 1 : Tabel. Usia Anak

LAMPIRAN. Cumulative Percent Valid di bawah lidah di ketiak Total

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh) terhadap penyakit (Biddulph, 1999). Salah satu penyakit. yang umumnya diderita oleh bayi dan balita adalah jenis

BAB I PENDAHULUAN. jamur, atau parasit (Djuwariyah, Sodikin, Yulistiani M; 2013).

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PENGELOLAAN DEMAM PADA ANAK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

SKRIPSI RAHAYU HUSNUL KHOTIMAH PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT PARASETAMOL SIRUP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengambil lokasi Desa Pojok Kidul Kecamatan Nguter

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sistem imunitas anak berfungsi dengan baik (Nurdiansyah, 2011).

PROGRAM STUDI ILMU KEPERWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

Persepsi Orang Tua Mengenai Demam dan Penggunaan Antipiretik: Studi Potong Lintang di RSUD Malingping dan RSUPN Cipto Mangunkusumo

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN DEMAM PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI DESA BAKALAN BANJARSARI SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I

Lampiran 1. Surat Kesediaan menjadi Responden UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4 F) atau lebih yang tidak. (SFSs) merupakan serangan kejang yang bersifat tonic-clonic di

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Demografi Responden. Distribusi responden berdasarkan umur seperti pada tabel 3.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS METODE EDUKASI KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN SUKOHARJO TENTANG SWAMEDIKASI DEMAM PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

: Indah Triana Sari Pohan Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 25 September 1989

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

L A M P I R A N. : dr. Boynardo Simamora Tempat / Tgl Lahir : Medan, 7 Februari 1982 : Kristen Protestan : Jl Teh 2 No 28 P.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

LAMPIRAN I KUESIONER. Nama (Inisial) : Usia Sekarang : tahun Usia Pertama Kali Mendapat Menstruasi : tahun Berat Badan / Tinggi badan : kg / cm

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

PEMBERIAN INFORMASI MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Rahmad Sumiko Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kejang demam merupakan jenis kejang pada anak-anak yang paling sering

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif terhadap semua variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

PANDUAN SECOND OPINION

KELOMPOK E DEPERTEMEN ANAK SRIYANTI B. MATHILDIS TAMONOB RANI LEKSI NDOLU HARRYMAN ABDULLAH

Penjelasan dan persetujuan kepada orang tua. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Karlince Sitanggang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK DI DESA SEREN KECAMATAN GEBANG PURWOREJO

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 (Rekapan Jawaban Kuesioner dari Pasien Penderita TBC)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 30 tenaga

April Ketua Penelitian Nama : dr. Nur aini Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/ RSHAM

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3

DEFENISI. Merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguangangguan. peradangan, infeksi dan kejang otot.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

Abstrak Pendahuluan: Bahan dan Metode: Hasil: Kesimpulam:

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.

LAMPIRAN. Nama : dr. Marlisye Marpaung. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang tujuan imunisasi? a. Ya b. Tidak

KUISIONER SELF-EFFICACY

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

Terima kasih atas pertisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Tanda Tangan : Tanggal :

Kejang Demam (KD) Erny FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. 1,2 Demam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bagaimana menghadapi anak dengan kejang dan epilepsi ; Peran orangtua. dr. Setyo Handryastuti

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

Lampiran 1. Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Laki-laki 2 Sampai 20 Tahun

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA AMOXICILLIN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2014

Kualitas anak masa kini merupakan penentu

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

Universitas Sumatera Utara

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demm diartikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak Bronchopneumonia yang diberikan Kompres Hangat di Axilla dan Frontal

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien

Transkripsi:

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007: 27-31 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orangtua tentang Demam dan Pentingnya Edukasi 0leh Dokter Terapul Tarigan, Chairul Adillah Harahap, Syamsidah Lubis Latar belakang. Demam pada anak sering menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan dari orangtua. Keyakinan untuk segera menurunkan demam sudah melekat erat dalam benak orangtua. Tujuan. Untuk menilai pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang demam dan perlunya edukasi dari dokter. Metoda. Penelitian dilakukan di Poliklinik Anak RS. Dr. Pirngadi Medan pada bulan Maret 2006. Peserta yang ikut dalam penelitian ini adalah 100 orang ibu yang datang membawa anaknya untuk berobat ke Poliklinik Anak. Para ibu melakukan pengisian kuesioner terdiri dari 50 pertanyaan tentang pengetahuan dan sikap mereka tentang demam. Hasil. Kebanyakan orangtua mengetahui demam pada anak dari telapak tangan (38%), lokasi untuk merasakan demam adalah dahi (77%), dan jenis termometer yang dimiliki adalah digital (20%) dengan tempat pengukuran di ketiak (56%). Persentase batas demam menurut orangtua terbanyak menjawab > 37,5 C (31%). Hal yang ditakutkan orangtua bila anak demam yang terbanyak, dapat menyebabkan kejang (70%). Persentase terbanyak orangtua mendapat informasi tentang bahaya demam dari tenaga kesehatan (56%), obat penurun panas dari dokter adalah sirup (65%), jenis sendok dijelaskan oleh dokter (68%) dan dosis juga dijelaskan oleh dokter (71%). Tetapi kebanyakan dokter menganjurkan kompres dengan air dingin yaitu (46%) dan hanya 22 (22%) yang menganjurkan kompres dengan air hangat. Lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah kebanyakan di dahi (57%), dan yang menganjurkan diketiak/ selangkangan (18%). Kesimpulan. Kecemasan yang berlebihan dari orangtua disebabkan karena edukasi mereka tentang demam tidak memadai. Begitu juga penanganan dokter terhadap demam pada anak sangat bervariasi. Diperlukan suatu standar edukasi tentang demam untuk dokter dan orangtua. Kata kunci: pengetahuan orang tua, sikap orang tua, demam, edukasi dokter Alamat korespondensi: Dr. Terapul Tarigan, SpA. Subbagian Tumbuh kembang Pediatri Sosial. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/ RS. Dr. Pirngadi Medan.Telepon: (061) 4554891 E-mail : Terapul Tarigan Yahoo@.co.id Dr. Chairul Adillah: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/ RS. Dr. Pirngadi Medan Telepon : ( 061) 4554891 Syamsidah Lubis. Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU Demam adalah alasan yang paling sering orangtua membawa anaknya berobat ke dokter. 1,2,3,4,5 Diperkirakan 30% demam sebagai alasan utama membawa anak ke spesialis. 3,4 Orang tua merasa lega saat demam pada anak berhasil diturunkan, karena merasa penyakit akan segera sembuh bersamaan dengan turunnya demam. 27

Dua puluh tahun yang lalu, Barton Schmit meneliti miskonsepsi orangtua tentang demam yang dikenal dengan fobia demam karena ketakutan yang berlebihan pada dampak buruk demam. 1,3 Berdasarkan penelitian Schmit didapat 94 % dari orangtua menyatakan bahwa demam menyebabkan efek samping, 63% khawatir terjadi hal yang serius akibat demam, 18% menyatakan demam akan menyebabkan kerusakan otak. 3 Fobia demam adalah istilah untuk menggambarkan perasaan orangtua ketika anak demam. Berdasarkan penelitian, ketakutan orangtua itu karena beranggapan demam akan menyebabkan kerusakan otak, kejang, kematian dan kebutaan. Dua puluh tahun yang lalu fobia demam menyebabkan pengobatan yang berlebihan. 6 Demam paling sering disebabkan oleh infeksi virus yang bersifat self limited, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri yang bila tidak diterapi dapat menyebabkan meningitis atau infeksi lainnya. 7 Penelitian sebelumnya dari Bagian Gawat Darurat menilai prevalensi bakteri 1,6%-3% pada anak dengan temperatur >39 C tanpa sebab yang pasti. 7 Baraff dkk, melaporkan terjadinya bakteremia (3%-11%) yang mendukung pemberian antibiotik pada anak dengan demam >39 C, dengan atau tanpa jumlah leukosit >15.000/mm 3. 8,9 Berdasarkan penelitian Lee.GM, dkk memperlihatkan miskonsepsi tentang penyebab dan penanganan demam. 10 Sejumlah keluarga percaya bahwa bakteri dapat menyebabkan demam dan antibiotik diperlukan untuk pengobatan demam. 10,11 Kami juga menilai faktor prediksi yang menyebabkan orangtua menggunakan pelayanan kesehatan. 10,12 Kramer melaporkan ada perbedaan besar antara dokter yang bekerja di Bagian Gawat Darurat dan di tempat praktek dalam penanganan demam. 11 Tata laksana yang agresif di Bagian Emergensi sering terjadi karena dokter kurang berinteraksi dengan anak serta keluarganya dan tidak memadainya keterangan orangtua. 11 Dokter ternyata cenderung memikirkan kemungkinan bakteremia tersembunyi pada anak demam sehingga sering dilakukan uji laboratorium dan terapi berlebihan. 3,11 Dokter spesialis anak sering menangani demam pada anak. Masalah tingginya temperatur pada anak & kecemasan orangtua adalah tantangan bagi para klinisi. 13 J.G menyatakan bahwa penanganan demam yang dilakukan oleh spesialis anak berbeda-beda. Perbedaan termasuk pemilihan antipiretik, indikasi penggunaan, dosis dan frekuensi pemberian. Spesialis anak lebih sering menganjurkan asetaminofen dan ibuprofen, khususnya pada demam yang menetap. 13,14 Bila anak demam, pemberian antipiretik hampir selalu dilakukan. Antipiretik diberikan untuk menurunkan suhu tubuh pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya, atau ditujukan untuk mencegah terjadinya kejang demam yang sering dilalami anak usia 6 bulan-4 tahun. Namun seringkali diberikan dengan tujuan untuk mengatasi ketidaknyamanan anak dan mengatasi kegelisahan orangtua. 15 Meskipun obat antipiretik merupakan pilihan pengobatan demam, namun dilaporkan tindakan fisik seperti kompres dapat menurunkan temperatur. 4,15 Kompres sebaiknya menggunakan air hangat. Pursell E, dkk, melaporkan perbandingan antara pemberian parasetamol digabung dengan kompres air hangat dengan pemberian parasetamol saja, ternyata lebih efektif dalam penurunan demam. 9 Metoda Penelitian dilakukan di Poliklinik Anak RS. Dr. Pirngadi Medan pada bulan Maret 2006. Dilakukan pengisian kuesioner pada 100 orang ibu yang datang membawa anak berobat ke Poliklinik Anak. Kuesioner berjumlah 50 pertanyaan bersifat pilihan. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggambarkan tentang perilaku, sikap orang tua terhadap demam serta perlunya edukasi dari dokter. Hasil Pada Tabel 1 tertera karakteristik responden yang ikut dalam penelitian. Usia ibu paling banyak ikut dalam penelitian ini 35-44 tahun sebanyak 46 orang (46%). Jumlah anak dari masing-masing responden terbanyak 3-4 anak adalah 52 orang (52%), dan ratarata suku yang terbanyak datang ke Poliklinik Anak RS. Dr. Pirngadi Medan adalah suku Jawa sebanyak 33 (33%) Pada Tabel 2, tertera bahwa kebanyakan orangtua mengetahui demam pada anak dengan telapak tangan (38%), lokasi untuk merasakan demam adalah di dahi (77%), dan jenis termometer yang dimiliki adalah digital (20%), sedangkan tempat pengukuran adalah di ketiak (56%). 28

Tabel 1. Karakteristik dari responden (n=100) Karakteristik n (%) Usia ibu (tahun) 25-34 34 (34) 35-44 46 (46) 45-54 20 (20) Jumlah anak (orang) =2 23 (23) 3-4 52 (52) >4 25 (25) Suku Batak 31 (31) Melayu 17 (17) Jawa 33 (33) Padang 12 (12) Sunda 4 (4) Nias 3 (3) Tabel 2. Persentase pengetahuan orang tua tentang demam pada anak (n=100) Variabel n (%) Mengetahui demam Punggung tangan 27 (27) Telapak tangan 38 (38) Termometer 35 (35) Lokasi merasakan demam Dahi 77 (77) Leher 15 (15) lain-lain 8 (8) Mengetahui lokasi merasakan demam Kebiasaan 69 (69) Tenaga kesehatan 20 (20) Teman, keluarga 11 (11) Jenis termometer yang digunakan Air raksa 18 (18) Digital 20 (20) Tidak punya 62 (62) Cara penggunaan Ketiak 56 (56) Tidak menjawab 44(44) Pada Tabel 3 menunjukkan 31% orang tua menyatakan batas demam terbanyak >37,5 C yaitu (31%), persentase orangtua yang sangat takut bila anak demam adalah 35%, yang takut 57% dan tidak takut 8%. Ditakutkan orangtua bila anak demam yang terbanyak dapat menyebabkan kejang (70%), persentase terbanyak orangtua mendapat informasi Tabel 3. Pengetahuan dan sikap orang tua menghadapi anak demam Parameter % Pengetahuan orangtua tentang batas demam 36,5-37,5 0 C 12 >37,5 0 C 31 38 0 25 Tidak menjawab 32 Perasaan ketika anak demam Sangat takut 35 Takut 57 Tidak takut 8 Anggapan orang tua bila anak demam Dapat menyebabkan kejang 70 Menunjukkan penyakit berat 10 Pengalaman buruk orang lain/saudara 12 Pengalaman buruk yang pernah dialami 8 Sumber informasi tentang bahaya demam Tenaga kesehatan 56 Majalah, tabloid 16 Keluarga, teman 28 Penyebab demam pada anak menurut orangtua Infeksi 25 Masuk angin 24 Tumbuh gigi 16 Mau pinter 10 Kelelahan 13 Minum 12 Yang dilakukan orangtua ketika anak demam Kompres 49 Obat penurun panas 38 Pergi ke petugas kesehatan 13 Kompres yang diberikan orangtua ketika anak demam Air hangat 20 Air dingin 55 Air biasa 20 Alkohol 5 tentang bahaya demam dari tenaga kesehatan (56%). Persentase yang menyatakan penyebab demam pada anak (25%), karena infeksi (24%), akibat masuk angin dan karena akan tumbuh gigi (16%). Orangtua segera mengompres anak ketika demam (48%), ada juga yang memberi obat penurun panas (38%), dan hanya (13%) yang membawa anak langsung kedokter. Kebanyakan orangtua mengompres anaknya dengan menggunakan air dingin sebanyak (57%). 29

Tabel 4. karakteristik edukasi yang diberikan oleh dokter Variabel n(%) Obat penurun panas dari dokter Sirup 65(65) Bubuk 27(27) Tablet 8(8) Jenis sendok dijelaskan oleeh dokter Ya 68(68) Tidak 22(22) Tidak menjawab 10(10) Dosis dijelaskan oleh dokter Selalu 71(71) Kadang-kadang 18(18) Tidak pernah 7(7) Tidak menjawab 4(4) Edukasi kompres oleh dokter Air hangat 22(22) Air dingin 46(46) Air biasa 16(16) Tidak diajarkan 18(18) Lokasi yang diajarkan Dahi 57(57) Ketiak/ selangkangan 18(18) Seluruh tubuh 10(10) Tidak diajarkan 9(9) Pada Tabel 4 ini memperlihatkan bahwa, persentase obat penurun panas dari dokter adalah sirup (65%), jenis sendok dijelaskan oleh dokter (68%) dan dosis juga dijelaskan oleh dokter (71%). Tetapi kebanyakan dokter menganjurkan kompres dengan air dingin yaitu (46%) dan hanya 22(22%) yang menganjurkan kompres dengan air hangat. Lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah kebanyakan didahi (57%), dan yang menganjurkan diketiak/ selangkangan (18%). Pada Tabel 5, tampak bahwa dokter selalu memberikan antibiotik bila anak demam adalah (48%), sering menganjurkan pemeriksaan darah pada anak yang demam (16%), kadang-kadang (36%), sangat jarang (39%) Diskusi Berdasarkan penelitian Barton Schmitt dua puluh tahun yang lalu menyatakan bahwa adanya ketakutan yang berlebihan dari orangtua terhadap demam pada anak. Dilaporkan 94 % dari orangtua menyatakan bahwa demam menyebabkan efek samping, 63% khawatir terjadi hal yang serius akibat demam, 18% menyatakan demam akan menyebabkan kerusakan otak. 3 Dari penelitian Crocetti,dkk memperlihatkan bahwa di Baltimore Maryland, 56% sangat kuatir tentang potensi bahaya demam pada anak mereka, 91% pengasuh percaya bahwa demam dapat menimbulkan efek berbahaya, 21% takut akan kerusakan otak dan 14% takut akan kematian. 1,3 Dari penelitian ini didapat persentase orangtua yang sangat takut bila anak demam adalah (35%), yang takut(57%) dan tidak takut(8%). Dilihat bahwa yang ditakutkan orangtua bila anak demam yang terbanyak adalah dapat menyebabkan kejang (70%), dan hanya (13%) yang membawa anak langsung ke dokter. Di Baltimore Maryland 46% pengasuh menyatakan dokter sebagai sumber informasi mengenai demam pada anak. Pengasuh yang sangat kuatir lebih sering meminta pemeriksaan darah dan menemui dokter. 1,3 Pada penelitian ini tampak bahwa persentase terbanyak orangtua mendapat informasi tentang bahaya demam adalah dari tenaga kesehatan (56%). Di Oldham Inggris hampir semua orangtua membangunkan anaknya pada malam hari untuk pemberian antipiretik, 64% dengan parasetamol dan kompres. 1 Di Baltimore Maryland 85% membangunkan anaknya untuk memberikan antipiretik. 14% pengasuh memberikan asetaminofen, dan 44% memberikan ibuprofen dengan interval yang cukup sering. Dari 73% pengasuh yang mengompres anaknya, 24% mengompres pada saat suhu ³ 37,8 C, 18% menggunakan alcohol. 1,3 Pada penelitian ini orangtua segera mengompres anak ketika demam (48%), ada juga yang memberi Tabel 5. Perilaku dokter menghadapi awal demam Perilaku dokter Sering Kadang-kadang Tidak pernah Tidak menjawab (%) (%) (%) (%) Pemberian antibiotik 44 36 12 8 Anjuran pemeriksaan darah 16 36 39 9 30

obat penurun panas (38%), dan hanya (13%) yang membawa anak langsung kedokter. Di Mumbai hanya 20% orangtua mengetahui nilai normal suhu tubuh. 1 Di Baltimore 25% memberikan antipiretik pada suhu >37,8 C. 3 Dalam penelitian ini batasan demam pada anak menurut orang tua terbanyak menjawab adalah >37,5 C yaitu (31%), 25% menjawab >38 C. Di Massachussets 93% orangtua mengerti bahwa virus adalah penyebab demam, 66% mengatakan dapat disebabkan oleh bakteri. 1 Dari penelitian ini didapat persentase yang menyatakan penyebab demam pada anak adalah karena infeksi 25%, akibat masuk angina 24% dan karena akan tumbuh gigi 10%. Pengobatan demam pada anak bervariasi bagi masing-masing dokter. Alasan untuk mengobati demam pada anak adalah untuk membuat orangtua dan anak merasa nyaman. 15 Pengobatan di rumah tidak perlu dilakukan bila suhu anak <38,3 C, kecuali ada riwayat kejang demam. Antipiretik yang dianjurkan adalah asetaminofen, ibuprofen, dan aspirin. Gunakan sendok takar obat, bukan sendok teh biasa. Pada penelitian ini obat penurun panas dari dokter terbanyak adalah sirup (65%), jenis sendok dijelaskan oleh dokter (68%) dan dosis juga dijelaskan oleh dokter (71%). Tetapi kebanyakan dokter menganjurkan kompres dengan air dingin yaitu (46%) dan hanya 22(22%) yang menganjurkan kompres dengan air hangat. Lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah kebanyakan didahi(57%), dan yang menganjurkan diketiak/ selangkangan (18%). Dokter selalu memberikan antibiotik bila anak demam adalah (48%). Dokter sering menganjurkan pemeriksaan darah pada anak yang demam (16%), kadang- kadang (36%), sangat jarang (39%). Kesimpulan Kecemasan yang berlebihan dari orangtua disebabkan karena edukasi mereka tentang demam tidak memadai. Begitu juga penanganan dokter terhadap demam pada anak sangat bervariasi. Diperlukan suatu standar edukasi tentang demam untuk dokter dan orangtua. Daftar Pustaka 1. Soedjatmiko. Persepsi orangtua tentang demam dan pentingnya edukasi oleh dokter. Dalam: Tumbelaka AR, Trihono PP, penyunting. Penanganan demam pada anak secara profesional. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI- RSCM; 2005. h. 32-41. 2. Finkelstein JA, Christiansen CL. Fever in pediatric primary care : occurance, management, and outcomes. J Pediatrics 2000 ; 105:260-6. 3. Crocetti M, Moghbeli N. Fever phobia revisited : Have parental misconceptions about fever changed in 20 years? J Pediatrics 2001; 107:1241-6. 4. Purssell E. Physical treatment of fever. Arch Dis Child 2000; 82: 238-9. 5. Kejang Demam. Diunduh dari URL. http:// pribadi. Or.id/ diary/ 2005/03/31/kejang demam/ 6. Demam. Diunduh dari URL. http.//pribadi. Or. Id/ diary/ 2004/ 11/ 03/ demam bukanlah musuh yang harus diperangi/ 7. Isaacman DJ, Kaminer K. Comparative practice patterns of emergency medicine physicians managing fever in young children. J Pediatrics 2001; 108 :354-8. 8. Baker MD, Bell LM. The efficacy of routine outpatient management without antibiotics of fever in selected infants. J Pediatrics 1999; 103:627-31. 9. Madsen KA, Bennet JE. The role of parentral preferences in the management of fever without source among 3 to 36 month old children: a decision analysis. J. Pediatrics 2006; 117:1067-76. 10. Lee GM, Friedman JF. Misconceptions about colds and predictors of health service utilization. J Pediatrics 2003; 111:231-6. 11. Bauchner H, Pelton SJ. Management of young febrile child: A continuing controversy. J Pediatric 1997; 137-8 12. Christakis DA, Rivara FP. Pediatricians awareness of and attitudes about four clinical practice guidelines. J Pediatrics 1998; 101:825-30. 13. Mayoral CE, Marino RV. Alternating antipyretics: is this an alternative? J Pediatrics 2000; 105:1009-12. 14. Pursssel E. Fever phobia revisited. Arch Dis Child 2004; 89: 89-95. 15. Hartanto S. Anak demam perlu kompres. Diunduh dari: URL. Htttp:// www. Balipost. Co.id/ BALIPOSTCETAK/ 2003/9/7/Kel 4.htm 31