Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Konseling dan Pendidikan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

yahoo.com,

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Rinendah Sihwinedar 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Oleh : Vira Ismis Kairat

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (95-104) PENGGUNAAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Abstract. Keywords: method discovery, science, learning outcomes

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

Penggunaan PendekatanInkuiri dalam Pembelajaran IPA. Erman Har*) Staf Pengajar Kopertis Wil.X dpk FKIP Universitas Bung Hatta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry Mimi Suryani SD Negeri 04 Pandan Air Mati Solok Abstrak Penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan adalah untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran untuk peserta didik kelas V SD Negeri 04 Pasa Pandan Air (PPA) Mati. Secara khusus bertujuan untuk: (1) Mendeskrisikan motivasi belajar siswa; (2) Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran oleh guru; dan (3) Mengetahui hasil belajar siswa yang mengacu pada metode inquiry pada kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air Mati Solok semester ganjil tahun pelajaran 2013/0214 untuk materi cara tumbuhan hijau membuat makanan dan proses fotosintesis. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I terdiri dari du pertemuan (dua kali tatap muka), demikian pula halnya dengan siklus II. Data motivasi belajar siswa digali dengan Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa, data Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru digali dengan Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran, sedangkan Data Hasil Belajar Siswa Digali dengan Tes Hasil Belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebelum tindakan hasil belajar siswa 40,91%; Siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 72,73%; (2) Siklus II hasil belajar siswa mencapai 86,36%; dan (3) Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pasar Pandan Air Mati Solok tahun pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan dibanding tahun pelajaran 2012/2013 setelah menggunakan metode inquiry. Kata Kunci: motivasi belajar dan metode iquiry discoveri. Pendahuluan Dalam penyajian materi pembelajaran, guru tidak menggunakan media tetapi guru hanya menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab saja, menyebabkan siswa menjadi pasif, kemudian menyuruh siswa menjawab soal-soal yang ada di dalam buku teks. Jika melakukan percobaan guru percobaan, guru yang mencobakan, siswa hanya mengamati saja, siswa tidak pernah diberikan LKS dan tidak menggunakan lembar observasi, sehingga siswa ragu-ragu dalam mengamati dan mencatat kesimpulan dari materi pembelajaran. Akibat dari permasalahan di atas, menyebabkan nilai rata-rata UH IPA di SDN 04 PPA Solok dibawah 75. Dimana nilai ini adalah dibawah kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah. Maka peneliti berusaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA di SD dengan tujuan menuntut siswa lebih aktif menemukan sendiri konsep pembelajaran IPA dengan, dengan menguji hipotesis melalui kerja kelompok dan percobaan, sehingga pembelajaran tersebut lebih bermakna dan dikuasai oleh siswa, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan metode inquiri discovery. Menurut Sun (dalam Suryo, 2002:193), berpendapat bahwa Discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau suatu prinsip. Dalam hal ini proses mental berupa: mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, membuat kesimpulan dan sebagainya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry Discovery, sangat cocok dalam pembelajaran IPA, karena dengan

menggunakan metode inquiri discovery pembelajaran IPA akan bermakna bagi siswa dan melatih siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah serta dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam diri siswa untuk menemukan suatu konsep pembelajaran, sampai kepada menguasai suatu generalisasi dari konsep yang telah ditemukannya, sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat. Kenyataan yang terjadi selama ini ketika peneliti sebagai guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Airmati (PPA) Solok, Saat berlangsungnya proses pembelajaran IPA, siswa terlihat pasif dalam belajar, siswa tidak mampu menemukan kesimpulan materi serta konsep pembelajaran IPA yang dituntut kurikulum. Siswa menganggap pembelajaran IPA sebagai pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan, siswa sering meribut dan tidak konsentrasi, siswa sering bergantian minta izin meninggalkan kelas. Ketika diberi PR siswa membuatnya asal-asalan saja, tidak menurut sasaran yang diminta, sering mencontoh kepada temannya yang pandai, bahkan siswa sama sekali tidak mengerjakannya. Apabila telah selesai proses pembelajaran, ketika diberi pertanyaan siswa yang menjawab hanya paling banyak lima orang, siswa tersebut adalah siswa yang pintar-pintar saja, yang lainnya diam saja. Siklus I Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, sesuai dengan apa yang telah direncanakan,yaitu pembelajaran disajikan dalam dua kali pertemuan (4x35 menit).dalam suatu kegiatan pembelajaran siswa dikatakan telah belajar, apabila terjadi proses perubahan prilaku pada diri siswa sebagai hasil dari pengalaman.pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery merupakan proses penemuan dari suatu konsep yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan menggunakan metode discovery bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan agar siswa menemukan sendiri pengetahuannya melalui diskusi yang dapat dilakukan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, artinya penggunaan metode discovery dalam pembelajaran selalu menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode discovery diarahkan untuk membangun konsep awal dan membuktikan hipotesa dari suatu konsep melalui percobaan yang dilakukan siswa untuk menemukankonsep pembelajaran. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah metode discovery, langkah dalam melaksanakan metode discovery adalah: 1)Adanya problema yang dipecahkan, 2) memancing hipotesis siswa, 3)Membentuk kelompok kerja siswa, 3)Membagikan lembaran kerja siswa, 5) Menyiapkan alat dan bahan, 6) Melakukan penemuan, 7) Mencatat hasil penemuan, 8) Melaporkan hasil penemuan, 9) Membuat kesimpulan, 10) Melakukan evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum sempurna, karena kebiasaan siswa dalam belajar yang terbiasa menerima informasi dari guru, sehingga siswa sulit menyesuaikan diri dengan metode discovery yang menuntut keaktifan siswa dalam pembelajaran, siswa banyak menemukan konsep-konsep pembelajaran sehingga dapat membangun pengetahuannya dan lebih memahami materi pembelajaran. Penemuan konsep-konsep pembelajaran dilakukan siswa melalui diskusi. Berdasarkan catatan pada lembaran observasi dan hasil diskusi dengan observer, penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan sendiri materi yang dipelajarinya, selain itu siswa belum pernah belajar dengan metode discovery, karena selama ini proses pembelajaran didominasi dengan metode ceramah yang diselangi dengan tanya jawab, disertai dengan kurangnya guru mengontrol kegiatan kelompok, kebanyakan siswa suka bercanda dan meribut.

Berdasarkan pembahasan di atas peneliti belum lagi berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkan lagi ke siklus II, guna mendapatkan hasil belajar siswa yang lebih baik. Siklus II Pembelajaran Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan pada siklus II ini berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pembelajaran berlangsung selama 2x35 menit dalam satu kali pertemuan. Cara guru dalam membimbing dan memotivasi siswa dalam membangkitkan skemata siswa untuk belajar serta dan menarik minat siswa dalam memberikan hipotesis terhadap materi pembelajaran yang dibelajarkan sudah cukup merata, begitu juga pada saat melakukan percobaan guru telah mengililingi semua kelompok siswa untuk memberikan bimbingan. Guru telah memotivasi siswa untuk serius belajar dalam memecahkan masalah materi pembelajaran yang akan dipelajari, guru telah merangsang daya pikir siswa dengan memperagakan media yang berkaitan dengan Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Dengan adanya penggunaan media ini semua siswa sudah terlihat berminat dan serius belajar. Saat melakukan percobaan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan dalam LKS semua siswa dalam kelompok sudah terlihat aktif dan kreatif mencari jawaban pertanyaan tersebut, guru selalu mengelilingi kelompok siswa dan langsung memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami kendala. Pada saat melaporkan hasil penemuan siswa sudah aktif dan berani untuk memberi kritik dan saran kepada kelompok penyaji, sehingga pembelajaran tampak aktif dan menyenangkan, tidak ada lagi siswa yang malu dalam memberi saran dan kritik kepada kelompok penyaji, bagi kelompok yang hasilnya terbaik diberi penguatan oleh guru berupa tepuk tangan. Hal ini sejalan dengan Mulyani (1999:272) mengatakan Memberi penguatan merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut disaat lain. Dengan demikian guru telah mendorong semua siswa untuk lebih meningkatkan keseriusan dalam belajar. Pada waktu guru memberikan kesimpulan materi pembelajaran, siswa terlihat mendengarkan dengan serius dan mencatat kesimpulan dalam buku catatannya. Menurut Uyu (2006:3) mengatakan bahwa Penilaian sebagai suatu proses yang sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional yang diraih siswa. Dari pendapat tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa tes yang diberikan dapat melihat pencapaian indikator yang telah dirumuskan. Evaluasi pada siklus II ini sudah dilaksanakan dengan baik, siswa terlihat sudah mengerjakannya secara individual. Setelah selesai tes dikerjakan siswa, guru langsung memeriksanya. Dari hasil analisis siklus 2 diperoleh nilai rata-rata kelas 89,5 dan semua siswa nilainya sudah mengalami ketuntasan, atau dengan arti kata 100% nilai siswa sudah di atas KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XVI. Begitu juga dalam hasil penilaian proses tidak ada lagi siswa yang nilainya kategori cukup, yakni 12 orang siswa nilainya kategori sangat baik, dan 6 orang siswa nilainya kategori baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XVI. Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyajikan materi mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dengan menggunakan metode discovery, berdasarkan hasil pengamatan observer dan hasil tes siswa sudah baik dan guru sudah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 04 PPA Solok. Perbandingan hasil tes siswa sebelum tindakan dengan sesudah tindakan dapat digambarkan pada grafik berikut: Hasil Tes Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran IPA Sesudah Tindakan Siklus II

Dari grafik tersebut disimpulkan nilai rata-rata kelas siswa siklus II adalah 80,45,siswa yang sudah tuntas sebanyak 19 orang( 86,36% ).Dengan demikian peneliti sudah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu juga hasil nilai siswa dalam penilaian proses pada pembelajaran Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan, dengan menggunakan metode inquiri discovery,dapat digambarkan pada grafik berikut: Hasil Penilaian Proses Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran IPA Sesudah Melakukan Tindakan ( Siklus II ) Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian proses bselajar siswa sudah meningkat, khususnya pada proses pembelajaran Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan sudah cukup baik, dengan perincian tidak ada lagi siswa pada siklus II nilainya kategori cukup, yaitu 12 orang siswa kategori sangat baik, dan 6 orang siswa kategori baik. Berdasarkan hasil pengamatan observer dan hasil tes siswa selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, hasil yang diperoleh siswa sudah telah mencapai 86,36% ketuntasan dalam belajar IPA tentang pembelajaran Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Hal ini sejalan dengan pendapat Suryo (2002:118) mengatakan Untuk setiap topik atau pokok bahasan, siswa harus mencapai taraf penguasaan yang ditetapkan, yaitu minimal 75%. Berdasarkan pendapat tokoh ini peneliti berkesimpulan bahwa peneliti sudah berhasil dengan menggunakan metode inquiry discovery dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 04 Pasar PandanAirmati ( PPA ) Solok. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa metode inquiry discovery dapat memberi pengaruh berarti dalam peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan dikarenakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry discovery siswa termotivasi untuk belajar, karena siswa telah dijadikan sebagai subjek dalam belajar. Menurut Ahmad (2007:11) mengemukakan Peranan guru lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing dan fasilitator dalam belajar. Berarti siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok untuk memecahkan permasalahan pembelajaran dengan bimbingan guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Masnur (2008:76) mengemukakan Apabila guru dalam pembelajaran di kelas mengemas dalam bentuk siswa mengerjakan tugas-tugas kelompok dan melaporkan hasilnya maka siswa akan mampu mengingat sampai 90 % dari apa yang dikerjakan ( secara berkelompok ) dan dikatakan (dalam bentuk laporan lisan / tulisan ). Maka dapat disimpulkan bahwa siswa

apabila menemukan sendiri, lalu ditulis dan dibaca atau dilaporkan akan lebih lama mengingatnya dari pada mendengar saja. Dengan demikian metode inquiry discovery dapat mengurangi kebosanan siswa dalam belajar IPA, sehingga siswa dapat menngkatkan hasil belajarnya. Simpulan dan Saran Dari paparan dan hasil penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Agar hasil belajar IPA meningkat diperlukan situasi, cara dan metode pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran, penglihatan, psikomotor, dan keseriusan dalam proses pembelajaran. 2. Perencanaan yang matang oleh guru terutama memilih metode pembelajaran, serta pembagian kelompok yang heterogen dapat mendorong siswa dengan prinsip tolong menolong dan kerjasama yang baik dalam kelompok. Untuk menemukan konsep-konsep pembelajaran, tidak kalah pentingnya pemantauan dan bimbingan guru dari kelompok ke kelompok saat siswa belajar. 3. Pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri discovery dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Selain siswa menunjukan respon positif, hal ini dapat dilihat dari semangat dan kemauan siswa dalam mengikuti kerja kelompok untuk menemukan konspkonsep pembelajaran. 4. Hasil rata-rata siswa dengan menggunakan metode inquiri discovery dalam proses pembelajaran ternyata lebih baik dibanding dengan menggunakan metode ceramah di kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Airmati ( PPA ) Solok. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata siswa 66,68 sebelum tindakan, sedangkan hasil yang dicapai siswa setelah dilaksanakan penelitian siklus I pertemuan pertama menjadi 70,91,pertemuan kedua sebesar 72,73 dan pada tindakan siklus II mencapai 80,45, Untuk ketuntasan hasil belajar sebelum tindakan ( pra siklus ) 40,91% setelah dilaksanakan tindakan siklus I pertemuan pertama menjadi 63,64%, pertemuan kedua sebesar 72,73% dan pada tindakan siklus II mencapai 86,36%. Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian diajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan sebagai berikut: 1. Agar kepada teman-teman majelis guru hendaknya dapat meningkatkan semangat, kreativitas dalam usaha meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri discovery 2. Dalam menggunakan metode inquiri discovery guru hendaknya mampu membimbing dan sebagai fasilitator terhadap semua siswa, dan mampu melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan kerja kelompok,sehingga dapat meningkatkan dan ketrampilan siswa tersebut dengan cara menemukan sendiri konsep-konsep materi pembelajaran. 3. Guru hendaknya memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan yang jelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 4. Bagi peneliti lainnya disarankan untuk menerapkan penggunaan metode inquiri discovery untuk selain pembelajaran IPA. Daftar Rujukan Asyari Maslichah.2006. Penerapan Pendekatan Sains - Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Pustaka Setia. Depdiknas.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi.

Depdiknas.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta:BNSP. Dewiki Santi, Sri Yuniati.2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamalik Oemar. 2004. Pendidikan Guru BerdasarkanPendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksar. Hamalik Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Herry Hermawan Asep, Rujana, dkk. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. UPI Press. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan.PT Remaja Rosda Karya. Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan. Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sabri Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Dan Mikro Teaching:Quantum Teaching. Subroto Suryo. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rinika Cipta. Syaiful,2007, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.jakarta,rineka Cipta. Wiria Atmaja Rochiati.2007.Metode Penelitian Tindakan Kelas.UPI PT.Remaja Rosdakarya