EVALUASI IMPLEMENTASI LIBRARY INFORMATION SYSTEM (UMSLibrary) DARI PERSPEKTIF MAHASISWA di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

JURNAL TEKNIK POMITS 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITAN

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Sulistiyono ( ) JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP :

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. data. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub bahasan tersebut.

MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK EVALUASI SISTEM INFORMASI POS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL VI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO))

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

SISFO - Jurnal Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit di PKU Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-Fit

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

III. METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mengetahui pengaruh literasi keuangan yang mempengaruhi terciptanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Pendekatan Metode Generalized Structured Component Analysis (GSCA) untuk Model Persamaan Struktural Unidimensional TESIS

EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE

Transkripsi:

10 KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 EVALUASI IMPLEMENTASI LIBRARY INFORMATION SYSTEM (UMSLibrary) DARI PERSPEKTIF MAHASISWA di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) Ari Triono, I Wayan Mustika, Dani Adhipta Program Studi S2 Teknik Elektro FT UGM email : aritriono.cio.7a@mail.ugm.ac.id Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM ABSTRAKSI Library Information System (UMSLibrary) adalah sebuah sistem informasi yang dipakai oleh perpustakaan UMS untuk memudahkan pengguna. Penggunaan Library Information System (UMSLibrary) tidak hanya dapat melakukan penelusuran terhadap koleksi buku, tetapi juga bisa melakukan aktivitas lainnya, seperti: melihat daftar buku yang dipinjam, melihat denda keterlambatan, memperpanjang peminjaman secara online dan fungsi-fungsi lainnya. Pengembangan terus dilakukan oleh tim teknologi informasi (TI) selama 6 tahun tetapi tidak diikuti dengan evaluasi terhadap kesuksesan sistem yang diimplementasikan, oleh karena itu sampai saat ini belum pernah sekalipun dilakukan evaluasi terhadap Library Information System (UMSLibrary). Penelitian ini akan mengevaluasi Library Information System (UMSLibrary), dengan menggunakan model kesuksesan Seddon & Kiew yang merupakan pengembangan model DeLone & McLean. variabel yang digunakan antara lain: pentingnya sistem, kualitas sistem, kualitas informasi, manfaat sistem dan kepuasan pengguna. Sampel untuk kuesioner disebar kepada 150 responden dan yang layak untuk dianalisis berjumlah 144 kuesioner. Generalized Structured Component Analysis (GSCA), software berbasis web yang dapat diakses di alamat http://sem-gesca.org, digunakan untuk analisis. Hasil pengujian menggunakan α = 0,05 menunjukkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, karena pengguna merasa kurang puas terhadap sistem yang tidak diberikan petunjuk penggunaan. Kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap manfaat sistem, karena beberapa informasi yang ditampilkan oleh sistem tidak disertai dengan petunjuk pemakaian. Kata kunci: Evaluasi Library Information System (UMSLibrary), Generalized Structured ComponentAnalysis (GSCA), Model KesuksesanSeddon & Kiew, Model Kesuksesan DeLone & McLean. PENDAHULUAN Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Munculnya teknologi menjadi pintu dalam pengelolaan informasi.sebutan pengelolaan informasi menggunakan teknologi biasa disebut sistem informasi (SI). SI merupakan sistem yang mengumpulkan, memproses, menganalisa dan menyebarkan data dan informasi untuk tujuan spesifik SI berkembang menjadi bermacam-macam jenis, seperti SI pengelolaan keuangan, SI pengelolaan sumberdaya manusia (SDM), SI pengelolaan surat menyurat, SI pengelolaan katalog perpustakaan dan masih banyak SI yang dibuat sesuai dengan kebutuhan organisasi. SI yang akan dibangun tentu sudah dipikirkan secara baik. SI yang bisa dikatakan jarang dibangun di semua organisasi adalah SI perpustakaan, bahkan bisa dikatakan tidak semua organisasi memiliki perpustakaan apalagi ada keinginan untuk membuat SI yang mengelolanya. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat ini sudah menggunakan SI perpustakaan dalam pengelolaan perpustakaannya. Library Information System (UMSLibrary) atau disingkat dengan LIS adalah sebuah SI yang dipakai oleh perpustakaan UMS untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam melakukan pengelolaan peminjaman buku. Sistem ini mulai dibuat tahun 2006 dan diaplikasikan tahun

KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 11 2007. LIS merupakan sistem yang bersifat voluntary atau sukarela, dimana pengguna dapat menggunakannya untuk pengecekan peminjaman buku. Pengembangan LIS terus dilakukan dari tahun ke tahun sampai saat ini. Pengembangan LIS dilakukan secara internal oleh tim teknologi informasi (TI) UMS tetapi pengembangan tersebut tidak diikuti dengan evaluasi terhadap sistem. Rentang waktu yang relatif lama, yaitu 6 tahun (2007-2013) seharusnya bisa dijadikan dasar yang kuat perlu dilakukannya evaluasi kesuksesan terhadap LIS. Penjelasan dari latar belakang tersebut menyebabkan adanya keinginan untuk melakukan evaluasi kesuksesan implementasi LIS. Cameron & Whetten (1983) memberikan saran ketika ingin melakukan evaluasi harus dilihat dari perspektif siapa SI tersebut dievaluasi [2]. Pengguna yang dapat mengakses LIS antara lain staff pegawai, dosen dan mahasiswa UMS. Penelitian ini ingin melihat kesuksesan LIS dari perspektif mahasiswa. Fokus pada mahasiswa ini didasarkan dari data statistik pengunjung perpustakaan pada tahun 2012.Sebanyak 74.906 pengunjung selama tahun 2012 terdiri dari beberapa pengunjung, yaitu alumni, masyarakat umum, mahasiswa, dosen dan karyawan. Pengunjung yang dapat mengakses sistem yaitu mahasiswa (99,68%), dosen (0,25%) dan karyawan (0,07%). Perbandingan pengunjung mahasiswa yang mencapai 99,68% inilah yang menjadikan dasar untuk melihat kesuksesan sistem dari perspektif mahasiswa, karena pengunjung perpustakaan paling banyak adalah mahasiswa sehingga asumsinya bahwa pengguna sistem paling banyak juga mahasiswa. TINJAUAN PUSTAKA Informasi menjadi faktor dalam organisasi untuk dapat tumbuh. Tumbuhnya organisasi membuat kebutuhan akan informasi semakin luas, sehingga dibutuhkan sarana untuk melakukan pengelolaan terhadap informasi. Teknologi menjadi sarana untuk melakukan pengelolaan informasi. Istilah Sistem Informasi (SI) akhirnya muncul sebagai sarana dalam pengaturan informasi. Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur [3]. SI berguna bagi organisasi jika data dan informasi yang ada didalamnya dapat memenuhi kebutuhan dalam menjalankan proses bisnis. Data mencakup fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti sedangkan informasi memiliki arti penting bagi pemakainya [4]. Pada tingkat paling dasar, kebutuhan informasi dari sistem baru meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan informasi [5]. Salah satu peran utama SI untuk mendukung proses bisnis [3], sehingga SI diharapkan dapat mendukung proses bisnis yang menyeluruh serta terjaminnya kualitas data dan informasi yang didapat. Implementasi SI bisa lebih sulit terlaksana karena sikap negatif pengguna SI yang mengekspresikan perlawanan untuk tidak menggunakan SI. Adanya perlawanan terhadap perubahan dapat membahayakan implementasi dan memperlambat transisi secara keseluruhan sebagai bagian dari sebuah siklus pengembangan SI atau pembuatan SI baru [6]. Penggunaan SI merupakan jalan terbaik yang ditempuh, apalagi suatu SI bisa diterima oleh pengguna sehingga bisa memberikan dampak posistif bagi pengguna. Untuk mengetahui sikap pengguna terhadap kesuksesan SI maka di perlu dilakukan evaluasi. LANDASAN TEORI Tanggapan banyak muncul dari peneliti sejak DeLone & McLean mengusulkan model kesuksesan SI pada tahun 1992, salah satunya Seddon & Kiew. Seddon & Kiew [7] melakukan analisis ulang terhadap 6 (enam) variabel yang ada pada DeLone & McLean, yaitu information quality, system quality, use, user satisfaction, organizational impact dan individual impact. Analisis dilakukan dengan menghilangkan variabel organizational impact dan individiual impact kemudian mengganti variabel use dengan usefulness dan menambahkan 1 (satu) variabel importance of system. Syste mqua Inform ationq uality Use UserS atisfac tion Individ ualimp Organiz ational Impact Gambar 1. Model DeLone & McLean (1992) Model DeLone & McLean sebenarnya mengacu pada model yang dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949) dan Mason (1978). Shannon dan Weaver (1949) membagi model sukses SI menjadi 3 (tiga kategori), yaitu technical level, semantic level dan effectiveness. Technical level didefiniskan sebagai akurasi dan efisiensi dari sistem yang menghasilkan informasi, semantic level didefinisikan sebagai keberhasilan informasi dalam menyampaikan makna yang dinginkan, dan effectiveness didefinisikan sebagai efek dari informasi pada penerima [8]. Pencarian pengukuran yang tepat terhadap kesuksesan sebuah SI sangatlah sulit. Menurut Jogiyanto tidak ada suatu model pengukuran yang lebih baik antar satu dengan lainnya [9]. Penelitian

12 KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 ini juga menggunakan metode DeLone & McLean (1992), tetapi hasil dari modifikasi. Modifikasi yang digunakan adopsi dari Seddon & Kiew (1994), yaitu dengan menambahkan variabel importance of the system dan usefulness serta menghilangkan variabel use, individual impact dan organizational impact [7]. Importance of the system System Information Quality H6 H3 H2 H4 H1 Gambar 2. Model Hipotesis Usefulness H5 User Satisfaction Hubungan antar variabel dalam hipotesis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: H1 : Peningkatan Kualitas Informasi (Information Quality) akan menyebabkan peningkatan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) H2 : Peningkatan Kualitas Sistem (System Quality)akan menyebabkan peningkatan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) H3 : Peningkatan Kualitas Sistem (System Quality) akan menyebabkan peningkatan Kegunaan (Usefulness) H4 : Peningkatan Kualitas Informasi (Information Quality) akan menyebabkan peningkatan Kegunaan (Usefulness) H5 : Peningkatan Kegunaan (Usefulness) akan menyebabkan peningkatan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) H6 : Peningkatan Pentingnya Sistem (Importance of The System) akan menyebabkan peningkatan Kegunaan (Usefulness) METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei analitis. Model evaluasi kesuksesan yang digunakan yaitu model Seddon dan Kiew (1994) yang merupakan modifikasi dari model DeLone & McLean (1992). Metode analisis data menggunakan General Structured Component Analysis (GSCA) [10]. Alat bantu yang digunakan untuk menganalisis SEM berbasis varian (GSCA) yaitu: SEM-GeSCA (Berbasis web yang bisa di akses di alamat http://sem-gesca.org). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data survei, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada para mahasiswa yang pernah menggunakan LIS. Survei akan dilakukan pada pengguna LIS, yang dimaksud adalah mahasiswa yang pernah menggunakan LIS di perpustakaan pusat UMS. Data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu opini individu. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Jumlah sampel yang harus diambil juga menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan data yang akurat. Sampel yang akan diambil dalam penyebaran kuesioner nantinya berjumlah 150 sampel. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tahap perencanaan awal, yaitu tahap untuk mengidentifikasi masalah awal dimana wawancara awal kepada beberapa staf di perpustakaan pusat UMS dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menggali dilakukan karena masih kurangnya informasi yang dimiliki berkaitan LIS. Tahap perencanaan awal pada model alur penelitian meliputi identifikasi masalah, latar belakang dan perumusan masalah; 2. Tahap pemencahan masalah, yaitu melakukan identifikasi variabel yang digunakan dalam model kesuksesan SI untuk menjadi alat pengukur kesuksesan SI. Model yang akan digunakan dilihat dari konstruk pembentuknya, baik variabel laten maupun variabel indikator; 3. Tahap analisis data, pada tahap ini kuesioner penelitian tidak langsung disebarkan secara keseluruhan. Uji pilot (uji coba) perlu dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen kuesioner. Total kuesioner yang akan disebar nantinya berjumlah 150. Tahap uji pilot menyebar 60 kuesioner untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen pertanyaan. Pada tahap uji pilot apabila diketahui bahwa semua instrumen pertanyaan valid dan reliabel maka dilanjutnya dengan menyebar 90 kuesioner lagi, tetapi jika tidak memenuhi syarat perlu dilakukan analisis ulang terhadap instrumen pertanyaan. Tahapan yang dilalui pada analisis data sebagai berikut: a. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas, antara lain: Convergent Validity, Discriminantt ValidityComposite Reliability, Cronbach Alpha dan AVE. serta analisis terhadap hubungan antar

KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 13 variabel. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk uji validitas dan reliabilitas. Tabel 1. Ukuran Nilai Validitas Ukuran Validitas Convergent validity Nilai atau score 0,7; 0,5-0,6 masih diperbolehkan Discriminant validity 0,7 Tabel 2. Ukuran Nilai Reliabilitas Ukuran Reliabilitas Nilai atau score Composite reliability 0,7 Cronbach alpha 0,7 AVE 0,5 b. GSCA memberikan ukuran model fit yang disebut FIT, AFIT, GFI dan SRMR [11]. Berikut penjelasan masing ukuran overall model fit. 1) FIT, merupakan suatu ukuran yang menjelaskan variance dari data; 2) AFIT, Adjusted FIT (AFIT) yang telah memasukkan kompleksitas model derajat bebas (degree of freedom) untuk null model dan merupakan derajat bebas model yang diuji dan parameter bebas; 3) GFI, unweighted least square. GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai diatas 90% sebagai ukuran good fit; 4) SRMR, standardized root mean square residual. Semakin kecil atau mendekati 0 (perfect fit) hasil SRMR tentu semakin baik. c. Signifikansi, merupakan ukuran untuk prediksi hubungan kausalitas (sebab akibat) antar variabel laten. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan parameter uji t-statistik untuk memprediksi adanya hubungan kausalitas. Model struktural ini sebagai ketepatan model prediksi. Pengujian hipotesis mengenai hubungan kausalitas atau sebab akibat dari variabel yang diajukan dalam penelitian dilakukan menggunakan uji t-statistik. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau α=0,05 dengan nilai t tabel sebesar 1,96. Penggunaan tingkat kepercayaan 95% merupakan ukuran tingkat kepercayaan umum yang sering digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. d. Evaluasi model, tahapan ini merupakan tahapan akhir pada analisis data. Setelah hasil hubungan kausal diketahui maka tahap selanjutnya mencari penyebab hubungan tersebut. Tidak adanya hubungan antar variabel pasti ada alasannya sehingga perlu dilakukan observasi lebih lanjut lagi terhadap masalah tersebut. Setelah diketahui penyebabnya maka dituangkan dalam analisis deskriptif tentang alasan tidak adanya hubungan antar variabel tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Pilot Tidak peduli seberapa cermat peneliti merancang suatu kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data tentu tidak lepas dari membuat kesalahan [12]. Kesalahan bisa berasal dari berbagai faktor, seperti: pertanyaan yang tidak jelas, ketidakmampuan responden untuk menjawab, tidak terpenuhinya validitas atau reliabilitas dan faktor-faktor kesalahan lainnya. Cara untuk mencegah terjadinya kesalahan adalah dengan melakukan uji pilot (uji coba) terhadap kuesioner [12]. Uji pilot dilakukan dengan menyebar 60 kuesioner selama 4 hari dengan setiap hari menyebar 15 kuesioner, tetapi yang layak untuk dilakukan analisis sejumlah 58 kuesioner. 2 (dua) kuesioner tidak layak untuk analisis karena yang pertama tidak diisi kuesionernya dan yang kedua kuesioner tidak diisi dengan sempurna. Uji pilot yang dilakukan untuk mengetahui validitas dan realiabilitas kuesioner. Hasil uji validitas dan reliabilitas pada uji pilot sebagai berikut: Uji validitas yang dilakukan antara lain convergent validity dan discriminant validity sedangkan untuk uji reliabilitas antara lain composite reliability, AVE dan cronbach alpha. Software GSCA digunakan sebagai alat bantu uji validitas dan reliabilitas. a. Convergent Validity Hasil loading factor pada Tabel 4 memperlihatkan bahwa nilai antara 0,5 sampai dengan 0,9. Nilai tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan yaitudiatas 0,5 semuanya. b. Average Variance Extracted (AVE) Hasil AVEpada Tabel 5 memperlihatkan bahwa nilainya diatas 0,5 semuanya sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan yaitudiatas 0,5. c. Discriminant Validity atau AVE Nilai AVE menunjukkan masing-masing variabel yang digunakan berada pada nilai diatas 0,7. Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai AVE memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hal ini

14 KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 menunjukkan nilai discriminant validity memenuhi syarat. d. Composite Reliability Nilai Composite Reliability pada Tabel 7 e. Cronbach Alpha Nilai Cronbach Alpha pada Tabel 8 B. Evaluasi Analisis Model Setelah uji pilot memenuhi syarat dilanjutkan menyebarkan 90 kuesioner, sehingga total kuesioner yang disebar berjumlah 150 kuesioner yang dilakukan selama 10 hari. Sejumlah 150 buah kuesioner yang disebar terdapat 6 buah kuesioner yang tidak dapat dianalisis. 6 buah kuesioner yang tidak dapat dianalisis tersebut terdiri dari 3 buah kuesioner yang tidak diisi sama sekali dan 3 buah kuesioner yang tidak diisi dengan sempurna. Total kuesioner yang layak analisis sejumlah 144 kuesioner. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Convergent Validity Hasil loading factor pada Tabel 9 memperlihatkan bahwa nilai antara 0,5 sampai dengan 0,9. Nilai tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan yaitudiatas 0,5 semuanya. b. Average Variance Extracted (AVE) Hasil AVEpada Tabel 10 memperlihatkan bahwa nilainya diatas 0,5 semuanya sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan yaitudiatas 0,5. c. Discriminant Validity atau AVE Nilai AVE menunjukkan masing-masing variabel yang digunakan berada pada nilai diatas 0,7. Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai AVE memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan nilai discriminant validity memenuhi syarat. d. Composite Reliability Nilai Composite Reliability pada Tabel 12 e. Cronbach Alpha Nilai Cronbach Alpha pada Tabel 13 2. Goodness Fit Model a. FIT dan AFIT Nilai FIT yang dihasilkan sebesar 0,574. Nilai FIT berkisar dari 0 sampai dengan 1, namun karena nilai FIT dipengaruhi oleh kompleksitas model sehingga dikembangkan Adjusted FIT (AFIT) yang telah memasukkan kompleksitas model. Nilai AFIT sebesar 0,568. Kesimpulannya bahwa model tersebut mampu menjelaskan 57,4% variasi dari data. b. GFI Nilai GFI yang diperoleh sebesar 0,975 atau 97,5%. Nilai tersebut sudah melebihi nilai yang dianjurkan. c. SRMR Nilai SRMR sebesar 0,212. Nilai tersebut sudah mendekati 0 (perfect fit), sehingga bisa dikatakan nilai index fit SRMR baik. 3. Signifikansi Model struktural dievaluasi dengan melihat nilai koefisien parameter jalur yang ada pada model. Pada model terdapat 6 jalur, yaitu PS MS, KS MS, KS KP, KI MS, KI KP dan MS KP. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 95% (α=0,05) atau dengan nilai t tabel = 1,96 T hitung*= signifikan pada level (α=0,05) atau t tabel=1,96 Terdapat dua konstruk yang tidak signifikan pada tingkat signifikansi 95% (α=0,05), yaitu hubungan antara variabel KS KP dan KI MS. Konstruk yang lain signifikan pada tingkat signifikansi 95% (α=0,05), yaitu PS MS; KS MS; KI KP dan MS KP. C. Identifikasi Hasil Evaluasi 1. Kualitas Informasi (KI) berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna (KP) Nilai t hitung menunjukkan angka 3,81 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,96. Pengaruh KI terhadap KP signifikan dan hipotesis pertama (H1) diterima. Tingkat penyajian informasi yang diberikan oleh sistem, secara umum sudah baik. Sistem dilihat dari sisi tata letak suatu informasi, pembaruan data yang ditampilkan dan isi informasi membuat puas para penggunanya. Hasil dari observasi terhadap responden manyatakan bahwa meskipun secara keseluruhan sudah baik tetapi masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya terlalu kecilnya huruf pada informasi letak buku dan informasi ketersedian buku. 2. Kualitas Sistem (KS) tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna (KP)

KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 15 Nilai t hitung menunjukkan angka 1,85 lebih kecil dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,96. Pengaruh KS terhadap KP tidak signifikan dan hipotesis kedua (H2) ditolak. Tidak adanya petunjuk pemakaian membuat penggunaan LIS menjadi sulit. Sekedar akses pencarian buku responden tidak mengalami masalah tetapi ketika mengakses ke pengelolaan buku responden merasa kesulitan terhadap masing-masing fitur tersebut karena tidak adanya petunjuk pemakaian. 3. Kualitas Sistem (KS) berpengaruh terhadap Manfaat Sistem (MS) Nilai t hitung menunjukkan angka 2,15 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,96. Pengaruh KS terhadap MS signifikan dan hipotesis ketiga (H3) diterima. Kemudahan dalam penggunaan dan kemudahan dipelajari menjadi salah satu faktor yang menjadikan sistem ini bermanfaat dilihat dari kualitas sistemnya. Menurut responden sistem ini mudah dalam menggunakan dan mempelajarinya ketika digunakan untuk pencarian buku. 4. Kualitas Informasi (KI) tidak berpengaruh terhadap Manfaat Sistem (MS) Nilai t hitung menunjukkan angka 1,91 lebih kecil dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,96. Pengaruh KI terhadap MS tidak signifikan dan hipotesis keempat (H4) ditolak. Pada sistem terdapat beberapa informasi ataupun tombol-tombol yang tidak diketahui fungsi atau manfaat secara spesifik, tetapi tombol dan informasi tersebut ada pada tampilan sistem. Hal tersebut membuat bingung para responden yang menggunakannya. 5. Manfaat Sistem (MS) berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna (KP) Nilai t hitung menunjukkan angka 4,19 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,960. Pengaruh MS terhadap KP signifikan dan hipotesis kelima (H5) diterima.fitur-fitur yang ada dalam sistem sangat bermanfaat. Beberapa hal yang membuat sistem tersebut bermanfaat, antara lain: dapat diakses darimana saja dan kapan saja, dapat mengetahui buku yang pernah dipinjam, dapat mengetahui daftar history kata yang pernah diketikkan dan fungsi-fungsi lainnya. 6. Pentingnya Sistem (PS) berpengaruh terhadap Manfaat Sistem (MS) Nilai t menunjukkan angka 4,23 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,96. Pengaruh PS terhadap MS signifikan, sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis keenam (H6) diterima. Sistem ini penting karena ada beberapa manfaat yang diberikan oleh sistem yang umumnya tidak disediakan oleh perpustakaan di intitusi pendidikan lain, sehingga sangat membantu dalam kaitannya dengan pengelolaan peminjaman buku. Hipotesis Tabel 3. Nilai t hitung Jalur (path) T Hitung Hasil Pengujian α = 0,05 H1 KI KP 3,81* Signifikan H2 KS KP 1,85 Tidak Signifikan H3 KS MS 2,15* Signifikan H4 KI MS 1,91 Tidak Signifikan H5 MS KP 4,19* Signifikan H6 PS MS 4,23* Signifikan PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ada 6 (enam) hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. hasilnya bahwa hubungan KI KP; KS MS; MS KP dan PS MS berhubungan positif dan signifikan dengan nilai t hitung berurutan sebagai berikut 3,81; 2,15; 4,19; dan 4,23. Hubungan KS KP; KI MS berhubungan positif tetapi tidak signifikan dengan nilai t hitung berurutan sebagai berikut 1,85 dan 1,91. Nilai t tabel yang harus dilampui t hitung supaya hubungan antar variabel signifikan adalah 1,96. 2. Hasil evaluasi diketahui bahwa LIS penting oleh responden. Sistem ini penting karena beberapa manfaat yang diberikan oleh sistem., antara lain melihat daftar buku yang sedang dipinjam, melihat daftar buku-buku yang pernah dipinjam dan fungsi-fungsi lainnya. Melihat sistem dari sisi kualitas sistem dan kualitas informasi, ada beberapa hal yang membuat responden merasa sistem ini kurang bermanfaat dan kurang puas dalam pemakaiannya. Tidak adanya petunjuk pemakaian menyebabkan kurang puasnya

16 KomuniTi, Vol.V No.1Maret 2013 responden terhadap kualitas sistem, sedangkan beberapa informasi yang ditampilkan oleh sistem tidak disertai petunjuk penggunaannya menyebabkan kurang bermanfaat darisisi kualitas informasi. DAFTAR PUSTAKA [1] Turban, E. A.; Aronson, J. E. & Liang, T. P., Decision Support System and Intelligence System 7 th Edition, Prentice Education International, 2005. [2] Seddon, P., Staples, S., Patnayakuni, R., & Bowtell, M. Dimensions of Information Systems Success, Communications of the AIS 2(20), 1999. [3] O Brien, J. A., Introduction to Information System 12 th Edition, McGraw-Hill, 2005. [4] McLeod, R. Jr., Management Information System 7 th Edition, Prentice Hall, New Jersey, 1998. [5] Laudon, K. C. and Laudon, J. P., Management Information System: Managing The Digital Firm 10 th Edition, Pearson Education Inc, 2007. [6] Halonen, Raija., Reflecting With The DeLone & McLean Model, The Internatioal Workshop On Practice Research, 1-13, June 8, Helsinki, 2011. [7] Seddon, P., and Kiew, M. "A Partial Test and Development of the Delone and Mclean Model of Is Success," SOCIETY FOR INFORMATION MANAGEMENT, pp. 99-110, 1994. [8] DeLone, W.H., and McLean, E.R. "Information Systems Success: The Quest for the Dependent Variable," INFORMATION SYSTEMS RESEARCH 3(1), 60-95, 1992. [9] Jogiyanto, H. M., Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. ANDI, Yogyakarta, 2007. [10] Hwang, H. & Takane, Y., Generalized Structured Component Analysis, Psychometrika, 69(1), 81-99, 2004. [11] Ghozali, I., Generalized Structured Component Analysis (GSCA) Model Persamaan Struktural Berbasis Komponen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2008. [12] Morissan, C. W., Metode Penelitian Survei. Jakarta Kencana, Jakarta, 2012.