BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SIRKULAR-LINEAR BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

ANALISIS MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SIRKULAR-LINEAR BERGANDA KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4, digunakan. metode P sedangkan jika δ maks

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

Forum Statistika dan Komputasi, April 2011 p : ISSN :

Abdul Aziz Nurussadad 1, Made Sumertajaya 2, Ahmad Ansori Mattjik 2 1 Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA IPB 2 Departemen Statistika, FMIPA-IPB

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

KAJIAN PERBANDINGAN ARAH RATA-RATA DATA SIRKULAR (STUDI KASUS: DATA WAKTU KEDATANGAN PASIEN IGD)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

TINJAUAN PUSTAKA. Hujan dan Curah Hujan

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

METODOLOGI. (a). (b) (c) Gambar 3. Pola sebaran data dengan = 0.05, 5, dan 50

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

ARAH ROTASI PADA ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER-SIRKULAR

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

BAB II LANDASAN TEORI

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

DESKRIPSI PEMELAJARAN

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Selang Kepercayaan Bootstrap bagi Arah Rata-rata dan Arah Median

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE THEIL. menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

STATISTIKA SIRKULAR DALAM PEMODELAN WAKTU TIDUR DAN FAKTOR LAIN TERHADAP NILAI UJIAN MAHASISWA (Studi Kasus : Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 50)

Matematika Semester IV

BAB II LANDASAN TEORI

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

Analisis Regresi Spline Kuadratik

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

Universitas Sumatera Utara

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS REGRESI SIRKULAR(2)-LINIER BERPANGKAT m MUHAMAD IRPAN NURHAB

SILABUS MATERI PEMBELAJARAN. Statistika: Diagram batang Diagram garis Diagram Lingkaran Tabel distribusi frekuensi Histogram dan Ogif

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

UN SMA IPA 2003 Matematika

SILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( K K M ) : Don Bosco Padang

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN 2017

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat sifat peluang dalam pemecahan masalah. dengan tentang data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

Matematika EBTANAS Tahun 2003

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

Bab 2. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM SMA/MA. Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS 1

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data secara umum dan data sirkular, ukuran pemusatan dan penyebaran data, regresi sirkular, regresi nonparametrik, dan regresi nonparametrik sirkular-linear berganda. 2.1 Data Data adalah nilai numerik hasil dari sebuah pengamatan (observation) yang dalam penelitian diasumsikan sebagai variabel (Kitchens, 1998). Data diolah oleh peneliti dan kemudian diinterpretasikan sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dari sebuah kejadian. 2.1.2 Ukuran Pemusatan Data Ukuran pemusatan data memberikan informasi tentang titik-titik di mana data pengamatan terpusat atau terkumpul dan dapat juga menjadi ciri khas dari kumpulan data pengamatan (Kitchens, 1998). A. Nilai tengah (mean) Jika adalah anggota suatu populasi terhingga berukuran, nilai tengah populasinya adalah 6

7. (2.1) Sedangkan, jika adalah sampel berukuran, maka nilai tengah sampelnya adalah (2.2) B. Median Median memiliki sifat membagi dua sama banyak kumpulan data yang telah diurutkan sebelumnya. Jika banyak data ganjil, maka median adalah data yang tepat berada di tengah yaitu pada amatan. Sedangkan, jika banyak data genap, maka median berada di antara dua data yang berada di tengah yaitu rata-rata dari pengamatan dan pengamatan. C. Modus Modus adalah suatu nilai amatan yang paling sering muncul dalam melakukan penelitian. Nilai modus dalam penelitian mungkin saja akan lebih dari satu. Penyajian data dalam bentuk grafik akan mempermudah dalam menentukan nilai modus dari kumpulan data. 2.1.3 Ukuran Penyebaran Data Ukuran penyebaran data merupakan suatu informasi yang diperoleh dalam penelitian yang memberikan penjelasan seberapa jauh data-data yang diperoleh menyebar dari titik pemusatannya (Kitchens, 1998). Ukuran penyebaran data yang paling sering digunakan adalah ragam. Ragam (variance) memberikan informasi

8 rata-rata jarak kuadrat semua titik pengamatan terhadap titik pusat atau rataan. Jika adalah anggota suatu populasi terhingga berukuran, maka ragam populasinya adalah (2.3) Sedangkan, jika adalah anggota suatu sampel berukuran, maka ragam sampelnya adalah (2.4) 2.2 Data dan Statistika Sirkular Data sirkular adalah data yang nilai-nilainya berulang secara periodik dengan responnya bukan skalar tetapi angular atau berarah sehingga dikategorikan sebagai data berarah (Jammalamadaka dan SenGupta, 2001). Pengukuran data sirkular biasanya dalam satuan derajat sampai atau dalam satuan radian dari 0 radian sampai radian. Dua alat yang sering digunakan untuk membantu dalam pemilihan arah pada proses pengukuran data sirkular adalah kompas dan jam. Dalam melakukan pengukuran, arah utara pada kompas dan pukul 00.00 pada jam biasanya disebut arah atau 0 radian. Arah migrasi hewan, arah terbang burung, atau arah angin dihitung dengan bantuan kompas. Waktu kejadian kasus kecelakaan, waktu kejadian kasus kriminal, waktu datangnya pasien dalam 24 jam di sebuah rumah sakit dihitung dalam jam.

9 Berbeda dengan data pada umumnya yang hanya memiliki satu dimensi pengukuran, data sirkular memiliki dua dimensi pengukuran yaitu jika pengamatan digambarkan pada koordinat kartesius dapat dinyatakan sebagai nilai atau pada koordinat polar dapat dinyatakan sebagai nilai dengan sebagai jarak titik dari titik pusat pada sudut. y P r θ x Gambar 2.1 Hubungan Koordinat Kartesius dengan Koordinat Polar (Nurhab, 2014) Pada Gambar 2.1. perubahan koordinat polar menjadi koordinat kartesius dapat menggunakan persamaan trigonometri berikut dan. (2.5) Perbedaan lainnya dengan data pada umumnya adalah data sirkular tidak memiliki nilai minimum dan maksimum karena data awal sama dengan data akhir yaitu radian sama dengan radian. Nilai pengamatan pada sudut akan memiliki nilai yang sama dengan pengamatan yang terletak pada sudut untuk bilangan bulat positif, karena dalam analisis sirkular yang diperhatikan adalah arah bukan besaran vektor yaitu setiap titik pengamatan pada keliling lingkaran menyatakan sebuah arah. Pada Gambar 2.1, sebuah pengamatan menyatakan arah yang dibuat vektor terhadap sumbu positif atau menyatakan arah yang dibuat vektor terhadap sumbu positif. Koordinat kartesius amatan tersebut adalah dan koordinat polarnya

10 adalah. Karena yang diperhatikan adalah arah, maka jarak setiap amatan dari titik pusat dibuat sama dengan 1. Sehingga diambil vektor-vektor tersebut menjadi vektor unit yaitu vektor dengan panjang satuan. Representasi data sirkular dalam arah yang dipengaruhi sudut tentu tidak selalu unik yaitu nilai angularnya bergantung pada pemilihan arah acuan dan arah rotasi apakah searah dengan arah perputaran jarum jam (clockwise) atau berlawanan arah perputaran jarum jam (counter-clockwise) (Jammalamadaka dan SenGupta, 2001). Pemilihan arah utara sebagai arah acuan mengakibatkan arah perputaran positif yaitu searah dengan arah perputaran jarum jam, sedangkan pemilihan arah timur sebagai arah acuan mengakibatkan arah perputaran positif yaitu berlawanan arah perputaran jarum jam. Pada Gambar 2.2, arah adalah jika arah acuannya adalah arah utara dan arah rotasinya searah perputaran jarum jam, atau jika arah acuannya adalah arah timur dan arah rotasinya berlawanan arah perputaran jarum jam. Utara r P Timur Gambar 2.2. Arah Acuan dan Arah Rotasi Pengamatan Dalam analisis regresi sirkular-linear, perbedaan pemilihan arah acuan tidak memengaruhi koefisien determinasi dan statistik lima serangkai yaitu

11 statistik minimum, kuartil bawah, median, kuartil atas, dan statistik maksimum dari sisaannya, tetapi memengaruhi hasil dugaan parameter persamaan regresi sirkular-linear. Sedangkan perbedaan pemilihan arah rotasi tidak berpengaruh terhadap persamaan regresi sirkular-linear yang dibentuk (Nurussadad, 2011). Representasi data sirkular dalam bentuk grafis menjadi hal yang sangat penting dan bentuknya tentu akan berbeda dengan representasi grafis data pada umumnya. Bentuk grafis yang biasa digunakan dalam analisis data sirkular adalah (a) (b) (c) Gambar 2.3. Diagram Pancar (a), Histogram Siklik (b), dan Diagram Mawar (c) (Nurhab, 2014) 2.2.1 Ukuran Pemusatan Data Sirkular Mengalisis data sirkular menggunakan dua fungsi trigonometri yaitu fungsi sinus dan fungsi cosinus. Sehingga cara menghitung ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data sirkular akan berbeda dengan cara menghitung ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran pada umumnya. A. Arah rata-rata sirkular Menurut Jammalamadaka dan SenGupta (2001), menentukan arah ratarata data sirkular menggunakan metode yang digunakan pada statistika linear dapat menghasilkan arah rata-rata yang tidak sesuai dengan pusat dari data

12 pengamatan yang diperoleh. Sebagai contoh penelitian tentang arah migrasi burung. Misalkan dua burung terbang ke arah dan ke arah dan dipilih arah acuan nol derajat yaitu arah utara dan arah rotasi searah dengan arah perputaran jarum jam seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.4. Arah Rata-rata Sirkular dengan Statistika Linear untuk Dua Buah Pengamatan. Pada Gambar 2.4, dengan menggunakan statistika linear diperoleh arah rata-rata yaitu yang menuju ke arah selatan, meskipun arah terbang kedua burung tersebut lebih terkonsentrasi ke arah utara. Jika dimisalkan lagi terdapat empat burung yang bermigrasi masing-masing ke arah, dan dengan arah acuan dan arah rotasi yang sama, maka dengan statistika linear diperoleh arah rata-rata yaitu yang menuju ke arah selatan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.5. Arah Rata-rata Sirkular dengan Statistika Linear untuk Empat Buah Pengamatan.

13 Pada Gambar 2.5, dengan menggunakan statistika linear diperoleh arah rata-rata yaitu yang menuju ke arah selatan meskipun data semakin terkonsentrasi ke arah utara. Berdasarkan contoh tersebut, dapat ditunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata statistika linear tidak cukup baik untuk diterapkan pada data sirkular. Keragaman data sampel yang sangat bergantung pada nilai rata-rata tentu juga akan sangat dipengaruhi nilainya. Menentukan arah rata-rata untuk data sirkular dilakukan dengan memperlakukan data sirkular dalam vektor unit dan menggunakan arah dari vektor resultannya (Jammalamadaka dan SenGupta, 2001). Arah rata-rata sirkular diperoleh dari, (2.6), (2.7) dengan adalah fungsi cosinus dan fungsi sinus yang diperoleh dari (2.8) (2.9) dengan adalah pengamatan ke- dan panjang vektor resultan diperoleh dari. (2.10)

14 Vektor resultan dari vektor unit diperoleh dengan menjumlahkan semua komponen arahnya. (2.11) Balikan kuadran tertentu (invers quadrant-specific) tangen dari arah ratarata sirkular diberikan untuk segala kemungkinan nilai fungsi dan yaitu ( ) ( ) ( ) Jika C n > dan S n Jika C n dan S n > Jika C n < Jika C n dan S n < (2.12) { Jika C n dan S n B. Median data sirkular Mardia (1972) dalam Otieno (2002) menyatakan bahwa median sampel dari data sampel sirkular adalah titik pada keliling lingkaran yang memiliki sifat : 1. Diameter dengan adalah anti-median membagi lingkaran menjadi dua bagian, yang setiap bagiannya memiliki jumlah pengamatan sama banyak. 2. Sebagian besar data pengamatan berada disekitar titik dibandingkan di titik.

15 Gambar 2.6. Median Sirkular untuk Data Genap dan Data Ganjil (Otieno, 2002) Jika banyak data adalah genap, maka median sampel sirkular berada di antara dua pengamatan yang berdekatan dengan. Sedangkan jika banyak data adalah ganjil, maka median sampel sirkular adalah sebuah titik data pengamatan. Proses menentukan median pada data sirkular tidak bisa disamakan dengan proses penentuan median pada data linear yaitu prosedur pengurutan data dari data amatan terkecil sampai data amatan terbesar tidak bisa diterapkan pada penentuan median data sirkular (Otieno, 2002). Sebagai contoh, penelitian terhadap arah terbang tujuh ekor burung yaitu ke arah,,,,,, dan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: P P Q Gambar 2.7. Median Sirkular dan Median Linear Pada Gambar 2.7., dengan memilih arah acuan nol derajat yaitu arah utara, arah rotasi searah dengan arah perputaran jarum jam dan dengan menggunakan prosedur yang diperkenalkan Mardia (1972) dalam Otieno (2002) diperoleh

16 median sirkular pada arah. Sedangkan, jika digunakan prosedur pengurutan data yang digunakan pada data linear, maka diperoleh median sirkular pada arah. Tentu saja tidak sama dengan. Shepherd dan Fisher (1982) dalam Otieno (2002) mengemukakan bahwa bantuan grafik akan sangat membantu menentukan median sirkular. C. Modus data sirkular Modus data sirkular akan mudah ditentukan dengan bantuan grafik. Nilai modus akan muncul pada data yang terkonsentrasi di keliling lingkaran pada sudut atau arah tertentu. Seperti data pada umumnya, data sirkular mungkin saja memiliki nilai modus lebih dari satu. 2.2.2 Ukuran Penyebaran Data Sirkular Mardia (1976) dalam Nurhab (2014) mendefinisikan ragam sampel sirkular sebagai (2.13) dengan adalah panjang vektor resultan dan adalah panjang rata-rata dari vektor resultan dengan. Nilai ragam yang semakin kecil menandakan data semakin terkonsentrasi menuju suatu titik tertentu. 2.3 Regresi Sirkular Variabel dalam suatu regresi terdiri dari variabel prediktor (independent variable) dan variabel respons (dependent variable). Menganalisis data sirkular

17 dengan analisis regresi jika dilihat dari jenis variabelnya akan membentuk tiga jenis model regresi sirkular yaitu (Scoot, 2002): 1. Regresi Sirkular Linear (circular-linear regression) Regresi sirkular linear yaitu analisis regresi dengan variabel prediktor sirkular dan variabel responnya linear. Regresi sirkular linear merupakan analisis regresi sirkular yang paling sering digunakan. Menurut SenGupta dan Ugwuowo (2006) model regresi sirkular linear antara variabel respons linear dan variabel prediktor sirkular adalah (2.14) dengan dan adalah parameter yang belum diketahui nilainya, adalah sebuah acrophase, dan adalah komponen galat acak. Sedangkan, adalah frekuensi angular (angular frequency) yaitu (2.15) atau (2.16) dengan adalah periode. 2. Regresi Sirkular-Sirkular (circular-circular regression) Regresi sirkular-sirkular yaitu analisis regresi dengan variabel prediktor dan variabel respons sama-sama merupakan data sirkular.

18 3. Regresi Linear-Sirkular (linear-circular regression) Regresi linear-sirkular yaitu analisis regresi dengan variabel prediktor linear dan variabel respons sirkular. 2.4 Regresi Nonparametrik Statistika nonparametrik adalah statistika bebas sebaran yang digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi pada statistika parametrik. Statistika nonparametrik disebut juga statistika bebas distribusi. Bentuk kurva dalam regresi nonparametrik tidak diketahui dan diasumsikan termuat dalam suatu ruang fungsi berdimensi tak hingga dan merupakan fungsi yang mulus (smooth). Dalam statistika nonparametrik bentuk kurva yang kurang mulus dapat dipermulus (smoothing) dengan menggunakan teknik smoothing tertentu. Tujuan dari smoothing adalah membuang variabilitas dari data yang tidak memiliki efekefek sehingga ciri-ciri dari data tampak lebih jelas. Salah satu teknik smoothing yang umum digunakan adalah estimator kernel pada pemanfaatannya dilakukan pada setiap titik data (Sukarsa dan Srinadi, 2012). 2.4.1 Kernel Standar Estimator kernel merupakan pengembangan dari estimator histogram. Menurut Wand dan Jones (1995) bentuk fungsi kernel secara umum yaitu ( ), untuk < < > (2.17)

19 dengan adalah parameter pemulus (smoother) yang disebut bandwidth. Fungsi kernel memiliki beberapa sifat yaitu: 1. untuk semua (2.18) 2. (2.19) 3. > (2.20) 4. (2.21) 5., untuk semua (sifat simetris) (2.22) Beberapa jenis fungsi kernel yang umum digunakan yaitu 1. Kernel Uniform : (2.23) 2. Kernel Segitiga : (2.24) 3. Kernel Epanechnikov : (2.25) 4. Kernel Kuartik : (2.26) 5. Kernel Triweight : (2.27) 6. Kernel Cosinus : ( ) (2.28) 7. Kernel Gaussian : ( ) < < (2.29) dengan adalah fungsi indikator untuk suatu himpunan yaitu { (2.30)

20 2.4.2 Kernel Sirkular Kernel sirkular untuk orde dan parameter pemulus (smoothing) > adalah fungsi [ yang memiliki sifat (Marzio et al., 2009): (i) untuk [, representasi deret Fourier konvergen ke { } (ii) nyatakan kemudian, untuk < <, dan ; (iii) apabila naik, maka menuju 1 untuk Kernel von Mises adalah kernel sirkular orde kedua (second-order circular kernel) yang memiliki bentuk [ ] (2.31) dengan adalah variabel prediktor sirkular, adalah parameter konsentrasi (concentration parameter), dan adalah fungsi Bessel termodifikasi orde nol, [ ]. (2.32) Sebaran von Mises adalah sebaran normal sirkular yang paling umum digunakan karena memiliki langkah kerja yang sama dengan sebaran normal pada data linear. Sebaran von Mises pertama kali diperkenalkan oleh von Mises pada tahun 1981 dengan sebaran [ ], < < (2.33)

21 dengan adalah variabel prediktor sirkular, adalah arah rata-rata sirkular, adalah parameter konsentrasi (concentration parameter), dan adalah fungsi Bessel termodifikasi orde nol, [ ]. (2.34) Jika sama dengan nol, maka = dan akan mengikuti sebaran seragam (uniform) yang tanpa memperhatikan arah. Sama seperti sebaran normal, metode yang digunakan untuk mengevaluasi sebaran von Mises adalah QQ-plot. Menurut Fisher (1993) dalam Nurhab (2014), jika sebaran data mengikuti sebaran von Mises maka plot data mengikuti garis lurus dengan kemiringan. Proses evaluasi dengan von Mises yaitu dimulai dengan mencari untuk (2.35) kemudian diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar. Langkah selanjutnya yaitu membuat plot ( ( ) ) ( ( ) ) (Fisher dalam Nurhab, 2014). 2.5 Bandwidth Parameter bandwidth disebut juga parameter pemulusan (smoothing) yang memiliki peran seperti lebar interval pada histogram. Parameter bandwidth akan mengontrol kemulusan kurva regresi yang diestimasi. Pemilihan bandwidth yang terlalu kecil akan menghasilkan kurva yang sangat kasar, dan sebaliknya

22 pemilihan bandwidth yang terlalu besar akan menghasilkan kurva yang terlalu mulus yang akibatnya akan tidak sesuai dengan pola data yang sebenarnya (Hardle, 1994). Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk memilih bandwidth yang optimal. Metode yang dapat digunakan yaitu metode Cross- Validation (CV) yang didefinisikan sebagai berikut (2.36) dengan adalah penduga leave-one-out dengan menghilangkan. Pemilihan bandwidth yang optimal dilakukan dengan memilih nilai awal untuk meminimumkan persamaan (2.36) Langkah-langkah pemilihan bandwidth yang optimal berdasarkan kriteria CV minimum yaitu: Langkah 1. Untuk, tentukan nilai dan minimumkan persamaan (2.36) sehingga diperoleh vektor parameter smoothing dan nilai CV, dengan. Langkah 2. Untuk, ulangi langkah 1 sampai menemukan kriteria yang sesuai sehingga dihasilkan rangkaian(series) nilai CV. Langkah 3. Pilih nilai CV terkecil dari rangkaian nilai yang dihasilkan sehingga diperoleh nilai bandwidth optimal yaitu. 2.6 Regresi Nonparametrik Sirkular-Linear Berganda SengGupta dan Ugwuowo (2006) memperkenalkan bentuk umum model regresi sirkular linear berganda antara sebuah variabel respons linear dengan variabel prediktor linear dan variabel prediktor sirkular. Bentuk modelnya adalah

23 (2.37) dengan adalah variabel respons linear, adalah nilai rataan, adalah koefisien regresi, adalah variabel prediktor linear, adalah amplitudo, adalah frekuensi angular, adalah variabel prediktor sirkular yang menentukan periode, adalah acrophase dan adalah komponen galat acak. Pendugaan dinyatakan dalam satuan radian atau derajat arah, (2.38) atau. (2.39) Kemudian Qin (2011) mengasumsikan bentuk model regresi nonparametrik sirkular-linear berganda dengan bentuk (2.40) dengan adalah variabel respons skalar, adalah fungsi regresi, ( ), dan masing-masing adalah dimensi linear dan dimensi sirkular, serta adalah variabel acak berdistribusi IID (Independent and Identically Distributed) dengan rataan nol dan ragam unit dan bebas dari. Misalkan adalah vektor variabel respons,

24 [ ] (2.41) sebagai desain matriks, dan (2.42) sebagai bobot matriks, dengan adalah sampel acak dari fungsi densitas peluang bersama dan adalah fungsi linear sirkular ( ) ( ) (2.43) dengan adalah kernel linear standar dan adalah kernel sirkular orde kedua. Penduga kernel kuadrat terkecil linear lokal dari diperoleh dari masukan pertama dari vektor ( ) ( ). (2.44) adalah Dengan demikian penduga kernel kuadrat terkecil linear lokal dari ( ) (2.45)

25 dengan adalah vektor berukuran ( dengan nilai 1 pada masukan pertama dan yang lainnya 0. adalah Vektor dari nilai yang diduga (fitted values) ( ). (2.46)