PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM KONTEKS MUSIK MELAYU. Sarah Marliesa Hutapea. Abstrak. Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Budaya, Konteks, Musik Melayu

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM KONTEKS MUSIK DAERAH MELAYU PADA SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

SILABUS PEMBELAJARAN

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

SILABUS PEMBELAJARAN


BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR. Mendengarkan penjelasan guru tentang macammacam

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

SILABUS PEMBELAJARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan

untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR. Mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian musik nusantara

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

SILABUS PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

KISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

SILABUS PEMBELAJARAN

Transkripsi:

24 PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM KONTEKS MUSIK MELAYU Sarah Marliesa Hutapea Abstrak Musik merupakan bagian dari kebudayaan yang menjadi akar kehidupan. Dalam dunia pendidikan, musik menjadi salah satu media pengantar yang baik. Dalam konteks pembelajaran seni budaya di sekolah, seni musik merupakan bagian dari kurikulum yang menjadi kewajiban siswa untuk mempelajarinya. Tulisan ini memuat materi Musik Melayu sebagai salah satu contoh seni musik dalam pelajaran seni budaya. Dalam tulisan ini juga ada beberapa contoh tabel, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tabel hasil evaluasi siswa. Di dalam tulisan ini juga ada metode penerapan pembelajaran hingga siswa mampu mencapai hasil belajar yang efektif. Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Budaya, Konteks, Musik Melayu A. Pembelajaran Seni Budaya Musik Melayu di Sekolah Dalam penentuan materi pembelajaran musik Melayu di sekolah harus ada yang merupakan bagian dari implementasi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara merupakan salah satu dari sejumlah kompetensi dalam bidang studi seni musik. Menurut Luhut Manurung, S.Pd, guru bidang studi seni musik SMP Negeri 35 Medan (wawancara, 29 Desember 2010), penyusunan silabus untuk bidang studi seni musik mengacu kepada keberadaan musik tradisional dari keseluruhan etnik Sumatera Utara yang mencakup fungsi setiap musik etnik dalam siklus kehidupan masyarakatnya. Secara menyeluruh penerapan materi seni musik pada dalam pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut : 1. Mengapresiasi karya seni musik yang mencakup : (a) mengidentifikasi jenis lagu daerah Sumatera Utara (setidaknya mencakup kajian musik Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias), (b) menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan lagu daerah Sumatera Utara. 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik yang mencakup : (a) mengaransir secara sederhana karya lagu daerah Sumatera Utara (Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias), (b) menampilkan hasil aransemen karya lagu daerah Sumatera Utara (semester ganjil) 3. Mengapresiasi karya seni musik yang mencakup : (a) mengidentifikasi ragam musik daerah Sumatera Utara, (b) menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni musik daerah Sumatera Utara. 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik yang mencakup : (a) mengaransir secara sederhana lagu daerah Sumatera Utara, (b) menyajikan karya seni musik daerah Sumatera Utara secara perorangan dan berkelompok di kelas. (semester genap). Berdasarkan implikasi dan penentuan masing-masing standar kompetensi atau kompetensi dasar pada bidang studi seni musik tersebut, selanjutnya guru seni musik, membuatnya dalam beberapa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencakup standar, kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi.

25 Dengan mengacu kepada standar kompetensi tersebut, maka materi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara mencakup kajian musik tradisional Etnik Melayu, Batak Toba, Simalungun, Mandailing/Angkola, Karo, Pakpak/Dairi, Pesisir, dan Nias. Dari sejumlah jenis musik etnis Sumatera Utara tersebut, minimal beberapa di antaranya harus diajarkan sebagai salah satu kompetensi yang harus dipahami oleh peserta didik. Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan pembelajaran seni budaya dalam konteks muasik daerah Melayu. Musik Tradisional Melayu Musik tradisional Melayu adalah musik yang penggunaannya berkaitan dengan struktur kebiasaan masyarakat (etnik) Melayu. Seperti pada berbagai upacara ritual yang mencakup aspek keagamaan, adat-istiat dan, dan hiburan. Ensambel musik tradisional melayu disebut dengan Nobat Diraja, terdiri dari 6 buah alat musik yaitu : (1) Satu buah gendang besar berkulit satu sisi, (2) Sebuah terompet Nafiri, (3) dua buah Serunai, (4) dua buah gendang panjang yang 2 sisi kulitnya disebut Gendang Nobat, (5) Dua buah kopokkopok atau semacam besi, (6) satu buah Gong Maha Guru (Takari, 2010). Selain dalam formasi ensambel Nobat Diraja, terdapat bentuk ensambel lainnya yang terdiri dari alat-alat musik seperti biola, bas, gitar, akordeon dan gendang. Musik tradisional melayu selain berfungsi untuk mengiringi ragam tari Melayu, juga digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang dimainkan dalam teater Makyong seperti lagu berjudul Barat Menganju, Mengambur, Mengulit, Kijang Emas, Timang-timang Welu, dan sebagainya. Bentuk struktur musik daerah Melayu sebagai musik pop daerah memiliki teks musik yang disusun dalam bentuk pantun. Lagu-lagu bergaya langgam Melayu memiliki ragam tema yang kesemuanya mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat Melayu seperti tema tentang ketuhanan, alam dan lingkungan hidup, cinta (asmara), kemanusiaan, patriotisme dan sosial dengan segala macam persoalannya. Bentuk struktur musik langgam Melayu pada umumnya tergolong sederhana sebagaimana halnya dengan lagu-lagu rakyat lainnya, yaitu berbentuk ABA, AABA. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya lagu-lagu langgam Melayu dikembangkan dari satu motif atau dua motif lagu. Pola penggarapan musik dan gaya bernyanyi mencadi sebuah ciri khas yang membedakannya dengan lagu-lagu rakyat lainnya. Dari uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan musik daerah Melayu masih tetap eksis di daerah Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, kendati popularitasnya tidak seperti yang terjadi pada tahun 1970-an. Menurunnya popularitas tersebut disebabkan oleh pengaruh perkembangan musik pop sejalan dengan perkembangan teknologi informasi seperti radio dan televisi yang sangat gencar. Setelah melakukan apresiasi dalam hal identifikasi peranan dan fungsi musik daerah Melayu dalam kaitannya dengan tradisi adat serta hiburan pada masyarakat Melayu, juga melakukan identifikasi alat-alat musik yang digunakan baik dalam bentuk ansambel, maupun sebagai alat musik individual. Dalam hal ini guru memperdengarkan rekaman musik daerah Melayu melalui CD atau kaset rekaman. Penerapan Pembelajaran Musik Daerah Melayu di Sekolah Penerapan pembelajaran musik daerah Melayu pada siswa sekolah, berpedoman pada penyusunan standar kompetensi, kompetensi dasar yang telah memuat indikator pencapaian pembelajaran yang selanjutnya merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (BNSP, 2009) seperti pada uraian berikut ini : Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran :

26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SATUAN PENDIDIKAN : SMP Negeri 35 Medan MATA PELAJARAN : Seni Budaya / Seni Musik MATERI POKOK : Mengapresiasi Musik Daerah Melayu KELAS/SEMESTER : VII / 1 ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menit I. Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni musik daerah Melayu II. Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik tradisional dalam konteks budaya masyarakat Sumatera Utara khususnya etnik Melayu 1.2 Mengidentifikasi ragam alat-alat musik daerah Melayu III. Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur musik daerah Melayu - Dapat mengenal jenis-jenis alat musik Melayu serta karakter dari masing-masing alat musik - Siswa dapat membuat klasifikasi jenis-jenis instrumen melalui pengamatan dari pertunjukan musik daerah Melayu IV. Indikator : 1.1.1 Mengidentitifikasi latar belakang musik daerah Melayu sesuai dengan kehidupan masyarakat Melayu 1.1.2 Mengidentifikasi fungsi musik tradisional sesuai dengan kehidupan masyarakat Melayu 1.1.3 Mengidentifikasikan karya musik daerah etnik Melayu V. Materi Pembelajaran : - Latar belakang musik daerah Melayu - Fungsi musik tradisional dalam siklus kehidupan etnik Melayu mulai dari sistem religi, adat istiadat, dan hiburan. - Karya-karya musik/lagu daerah Melayu serta tokoh-tokohnya VI. Model / Metode Pembelajaran : - Ceramah - Demonstrasi VII. Sumber / Alat/ Bahan : - Buku Seni Musik, Penerbit CV. Lamtorang - Kumpulan lagu-lagu daerah nusantara - Recorder, Gitar, Keyboard VIII. Kegiatan Pembelajaran No A Pertemuan ke-1 GURU AKTIVITAS SISWA KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN - Persiapan/salam - Memberikan pertanyaan singkat. KEGIATAN MENYAJIKAN PELAJARAN - Siswa menjawab pertanyaan secara lisan

27 B C - Memberikan materi - Memberikan penjelasan - Memberikan contoh dengan alat peraga - Mendengarkan satu sample pertunjukan - Memberikan contoh soal/masalah Pertemuan ke-2 - Guru mengawali pelajaran dengan mengajak mengadakan review pelajaran sebelumnya. - Menjelaskan informasi yang berkenaan dengan materi inti pada pertemuan ke-1 sebelumnya. - Mempersiapkan media pembelajaran. - Memperdengarkan sample pertunjukan. KEGIATAN MENUTUP PELAJARAN - Memberikan tugas pengamatan atau melihat rekaman seni pertunjukan musik daerah Melayu Pertemuan ke-3 - Guru mengawali pelajaran dengan mengajak mengadakan review pelajaran sebelumnya. - Menjelaskan informasi yang berkenaan dengan materi inti pada pertemuan ke-2 sebelumnya. - Evaluasi dalam tes tertulis. - Siswa memperhatikan - Siswa mendengar - Siswa mengikuti instruksi guru - Siswa memperhatikan - Siswa mengikuti tes tertulis IX. Penilaian Bentuk Penilaian : essay test Nilai Akhir : Perolehan Skor x 100 Skor Maksimum

28 Metode Pembelajaran Musik Daerah Melayu pada siswa di Sekolah Dalam pembelajaran musik daerah Sumatera Utara (Musik Tradisional Melayu) pada siswa di sekolah, diterapkan dengan menggunakan metode pengamatan dimana guru terlebih dahulu memperdengarkan rekaman beberapa komposisi musik tradisional Melayu dalam bentuk instrumental dan gabungan vokal dan instrumental. Pada saat setelah proses mendengar selesai, guru menjelaskan keterkaitan ragam komposisi musik / lagu-lagu tersebut dengan peragaan tari dalam pelaksanaan upacara tertentu seperti, upacara menyambut tamu, upacara adat perkawinan, atau upacara yang bersifat hiburan. Kemudian siswa ditugaskan untuk menyimak komposisi tersebut, setelah mendengar musik, siswa diberi pertanyaan secara bergilir untuk menyebut nama alat-alat musik yang digunakan pada komposisi yang diperdengarkan tersebut. Dalam hal ini guru sebelumnya telah memperdengarkan karakter bunyi dari masing-masing alat musik daerah Melayu. Adapun lagu yang diperdengarkan melalui kaset rekaman pada kegiatan belajar mengajar tersebut adalah lagu berjudul, Tudung Periuk seperti pada notasi berikut ini : Tudung Periuk Lagu Daerah Melayu Media Pembelajaran Musik Daerah Melayu pada Siswa di Sekolah Membuat sebuah materi pelajaran menjadi sederhana dan menarik merupakan sebuah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dalam pembelajaran musik tradisional Daerah Melayu, dapat diimplementasikan dengan baik dengan menggunakan media pembelajaran seperti memperdengarkan rekaman musik daearah Melayu melalui Tape Recorder dan CD, serta gambar-gambar berbagai alat musik daerah Melayu. sehingga suasana pembelajaran dengan sendirinya mendapat perhatian yang serius dari peserta didik, dalam upaya mengenal salah satu jenis musik tradisional yang ada di daerah Sumatera Utara yaitu musik daerah etnik Melayu. Materi pembelajaran tersebut mencakup apresiasi musik yang mencakup peranan dan fungsi musik/lagu dalam siklus kehidupan masyarakat Melayu, pengenalan karakter komposisi musik/lagu, serta pengenalan tokoh-tokoh musik daerah Melayu.

29 Dengan adanya media pembelajaran tentu akan dapat menciptakan suasana pembelajaran dengan penuh perhatian dari peserta didik. Kondisi seperti ini dengan sendirinya akan mepermudah guru untuk menerapkan inti atau indikator pembelajaran yang mencakup fungsi musik Melayu dengan tradisi yang ada pada masyarakat Melayu. Menurut penulis, penggunaan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru seni musik saat pelaksanaan pembelajaran musik tradisional Melayu, sudah sangat baik. Sebab guru telah berhasil untuk mentransfer sebuah pengetahuan (penerapan indikator pembelajaran) mengenai musik daerah Melayu dalam kaitannya dengan siklus kehidupan masyarakatnya dalam konteks adat istiadat maupun hiburan. Hasil Pembelajaran Musik Daerah Melayu Pada Siswa Sebagaimana dikemukakan pada RPP, bahwa pembelajaran musik daerah Melayu dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, dimana tahap evaluasi dilakukan pada pertemuan ke dua yakni 25 menit sebelum akhir jam pelajaran. Untuk menentukan hasil pembelajaran musik daerah Sumatera Utara, dalam hal ini musik etnik Melayu, guru seni musik, melakukan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap indikator atau tujuan pembelajaran. Penentuan nilai sebagai hasil pembelajaran dilakukan dengan berpedoman kepada beberapa aspek antara lain : Aspek isi pendidikan. Artinya siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tentu harus didukung oleh metode dan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Dengan berpedoman pada aspek tersebut, guru dapat memberikan nilai pada masing-masing siswa melalui ujian tulis yang mencakup keseluruhan materi pembelajaran musik daerah Melayu yang telah diajarkan. Soal yang dibuat dalam pelaksanaan evaluasi berbentuk essay test yang terdiri dari 10 pertanyaan (lampiran 1) Dalam hal ini penulis mengambil nilai dari salah satu kelas pararel yaitu Kelas VIIA yang terdiri dari 40 orang. Dari daftar kumpulan nilai tersebut ditemukan hasil pembelajaran musik daerah Melayu seperti pada tabel berikut ini: Contoh Tabel Nilai Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Pembelajaran Seni Budaya Dalam Konteks Musik Daerah Melayu Siswa Kelas VII A SMP Negeri 35 Medan No Kode Siswa Nilai Keterangan 1 001 55 D 2 002 85 A 3 003 60 D 4 004 85 A 5 005 75 B 6 006 80 B 7 007 75 B 8 008 85 A 9 009 90 A 10 010 90 A 11 011 65 C 12 012 70 C 13 013 85 A 14 014 80 B

30 15 015 90 A 16 016 70 C 17 017 75 B 18 018 65 C 19 019 80 B 20 020 70 C 21 021 70 C 22 022 80 B 23 023 65 C 24 024 70 C 25 025 85 A 26 026 65 C 27 027 65 C 28 028 85 A 29 029 70 C 30 030 85 A 31 031 70 C 32 032 65 C 33 033 90 A 34 034 65 C 35 035 80 B 36 036 75 B 37 037 75 B 38 038 75 B 39 039 80 B 40 040 80 B Dari hasil perolehan nilai pembelajaran seni budaya dalam konteks musik daerah Melayu pada siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan, dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu : 1. Nilai 85 100 kategori sangat baik (A) 2. Nilai 75-84 kategori baik (B) 3. Nilai 65 74 kategori cukup (C) 4. Nilai 55-64 Kategori kurang baik (D) Kesimpulan Dengan mengacu kepada standar kompetensi pada standar isi, maka materi pembelajaran musik daerah Sumatera Utara khususnya kajian musik etnik Melayu mencakup apresiasi dan ekspresi. Apresiasi membahas tentang peranan musik/lagu dalam siklus kehidupan etnik Melayu, pengenalan alat musik dan karakter bunyi masing-masing alat musik. Sedangkan ekspresi musik dilakukan dengan mempelajari atau menyanyikan lagulagu daerah Melayu dengan menggunakan iringan alat musik.

31 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Aksara Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Gustina, Susi. (2005). Pendidikan Musik Kreatif : Alternatif Model Pembelajaran Musik di Sekolah. Dalam Jurnal Seni Musik, Vol. 2 No.2. Tangerang : Jurusan Musik Fakultas Ilmu Seni UPH. Koentjaraningrat. (1985). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia. Maryaeni (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya. Pasaribu, Ben M. (2004). Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas. Dalam Pluralitas MusikEtnik, Medan : Pusat Dokumentasi Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen. Pusat Pembinaan Bahasa (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Simbolon, Betman, 2008. Seni Budaya (Seni Musik) Untuk SMP Jilid 1. Medan : Lamtorang, Sinaga, Poltak. 2010. Wawasan Seni Musik 1. Medan : Lamtorang. Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Soedarsono, RM. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Jakarta : MSPI. Surakhmad, Winarno. (1992). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. Suriasumantri, Jujun S. (1992). Nilai Budaya Dalam Proses Pendidikan. Dalam Majalah Analisis Kebudayaan Tahun II No.1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Syafrudin. (2005). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bandung : Remaja Rosdakarya. Takari, Muhammad. 2010. Fungsi dan Bentuk Komunikasi dalm Lagu dan Tari Melayu di Sumatera Utara. (Disertasi). Kuala Lumpur : Jabatan Pengajian MediaFakulti Sastera dan Saikns SosialUniversiti Malaya. Waldi. (2005). Kiat Guru Membelajarkan Siswa. Dalam Majalah Pendidikan Gerbang Edisi 11 Thn.IV. Yogyakarta : Lembaga Penelitian dan Pendidikan UMY.