MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.



dokumen-dokumen yang mirip
MATERI V TEKNIK KENDALI MUTU. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

MATERI VII DIAGRAM PENCAR PETA KENDALI HISTOGRAM. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB V ANALISA HASIL. Langkah-langkah PDCA yang akan divas merupakan hasil tindak lanjut dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Tahap Analysis. Setelah penulis mendapatkan data lengkap kemudian penulis melakukan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL DAN ANALISA

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Merencanakan Tindakan Perbaikan. Menentukan Faktor Dominan. Analisa Sebab Akibat (Fish Bond) Menentukan Masalah / Tema & Penetapan Target

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

BAB V ANALISA HASIL. 76

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

BAB V HASIL DAN ANALISA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

APLIKASI SEVEN TOOLS DAN ANALISIS 5W+1H UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK GALON: STUDI KASUS DI PT. BERLINA, TBK.

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

10/6/ Pengantar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain :

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB V HASIL DAN ANALISA

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB III METODE PENELITIAN

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Towards Innovative Government

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB V ANALISIS HASIL. Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Pengembangan Sistem & Produktivitas

BAB V ANALISA DAN HASIL

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

BAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan yang ada b. Data baru dengan cara melakukan observasi langsung c. Opini langsung dari pelanggan Alat yang digunakan : a. Check Sheet b. Diagram Pareto Alur : Hasil Data Diagram Pareto Laporkan pada atasan B. ANALISA MASALAH (Menentukan penyebab-penyebabnya) Dengan Diagram Sebab Akibat, dengan 7 faktor kemungkinan penyebab (Man, Method, Machine, Maintenance, Material, Management, Measurement) 2

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH C. MENENTUKAN SEBAB DOMINAN a. Mengumpulkan Data Yang berkaitan dengan sebab-sebab yang diduga dominan sebelumnya. Data ini untuk melakukan uji kaji terhadap penyebab-penyebab tersebut. b. Melalui uji kaji dapat diketahui : 1. Sejauhmana dugaan penyebab dominan tersebut mempunyai pengaruh terhadap akibat yang ditimbulkan. 2. Seberapa banyak penyebab yang diduga dominan tersebut dapat ditetapkan sebagai penyebab yang dominan / potensial. Alat yang digunakan : a. check sheet b. diagram pareto c. diagram pencar 3

4 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH D. RENCANA PERBAIKAN DAN TARGET a. Menyusun Rencana Perbaikan 1. Disusun berdasarkan penyebab dominan yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Rencana perbaikan disusun dengan menggunakan tabel 5W+1H WHY : Mengapa faktor penyebab ini harus diperbaiki WHAT : Apa program perbaikannya agar penyebab tertanggulangi HOW : Bagaimana caranya WHERE : Dimana penangulangan akan dilaksanakan WHO : Siapa yang akan melakukan dan siapa penanggungjawabnya WHEN : Kapan penanggulangan tersebut dilaksanakan 3. Rencana penanggulangan masalah harus berupa program kerja yang operasional, dibuatkan rencana detilnya termasuk biaya yang diperlukan. 4. Bila diperlukan dapat ditentukan alternatif tindakan agar nantinya gugus tidak gagal memutar PDCA. b. Rekomendasi Pimpinan a. Memperoleh saran bila diperlukan b. Persetujuan terhadap penggunaan sumber daya yang digunakan terutama dana

5 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH E. PELAKSANAAN PERBAIKAN > Monitoring hasil proses penanggulangan / perbaikan Bila hasilnya tidak efektif langsung dilakukan penyempurnaan2. Alat yang digunakan : a. Check Sheet untuk mengumpulkan data b. Stratifikasi untuk memilah-milah data menjadi sub-sub tema c. Diagram Pareto untuk menggambarkan data ke dalam grafik balok d. Histogram untuk melihat prosentase penyimpangan hasil sesudah diperbaiki e. Diagram kendali untuk melihat penyimpangan proses sesudah diperbaiki f. Diagram pencar untuk melihat kuatnya pengaruh suatu masalah sesudah diperbaiki F. MENELITI HASIL YANG DICAPAI Apa yang harus dilakukan bila hasil yang diperoleh tidak memuaskan Apa yang perlu diperhatikan pada proses meneliti hasil perbaikan.

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH G. STANDARISASI PROSES ATAU HASIL a. Cara menentukan standarisasi 1. Standarisasi diambil dari langkah kelima 2. Yang distandardkan adalah intisari aktifitas yang nyata dan telah membawa hasil positif terhadap penanggulangan masalah yang telah dilakukan. 3. Standarisasi merupakan kesimpulan dari langkah kelima untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan mencegah terulangnya masalah yang sama. b. Rekomendasi Pimpinan 1. Memiliki akibat sampingan yang positif terhadap sistem 2. Menjadi kebanggan anggota gugus yang bersangkutan. 6

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH H. RENCANA BERIKUTNYA Memutar PDCA kembali bilamana masih terdapat kekurangan-kekurangan didalam pelaksanaannya dan hasilnya belum memuaskan. Alat yang digunakan : a. Check Sheet untuk mengumpulkan data b. Stratifikasi untuk memilah-milah menjadi sub-sub masalah untuk dapat ditentukan Tema dan Sub Tema. c. Diagram Pareto untuk menentukan masalah yang paling berpengaruh d. Diagram Kendali untuk melihat penyimpangan proses kerja e. Diagram Pencar untuk melihat hubungan pengaruh masalah dengan hasil yang ada f. Histogram untuk melihat penyimpangan hasil kerja 7

8 CONTOH APLIKASI Pembentukan team GKM dari bagian yang terkait. Kemudian dalam penerapannya akan melakukan langkah-langkah berikut ini : Langkah 1 : Identifikasi Masalah Target Output Produksi yang tidak tercapai. Langkah 2 : Menentukan penyebab-penyebab Man : Ceroboh, kurang training, sakit, lelah Material : Rusak, Kualitas jelek Machine : Conveyor terlalu cepat, mogok Method : pakai spec lama, salah set-up perbaikan Maintenance : kurang perawatan

Diagram Sebab Akibat 9

10 Lembar Pemeriksaan Akan diambil data dari produksi : 1. Missing screw (ceroboh manusia) 2. Missing clips (ceroboh manusia) 3. Defective house (Material rusak) 4. LCD Problem (Material rusak) 5. Spkr problem (Material rusak) 6. Keypad Problem (Material rusak) 7. Unconnected wire (Manusia ceroboh) 8. Crack (Material kualitas jelek)

Lembar Pemeriksaan Tipe Cacat Tailli Jumlah Missing Screw IIII 155 Missing Clips Def. House LCD Problem Spkr Problem Keypad Problem Unconnected Wire Crack IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 79 40 20 33 10 6 4 Total 347 11

Langkah 3 : Mencari penyebab yang paling utama dengan Diagram Pareto. 12

Langkah IV : Merencanakan Perbaikan 13

Langkah V : Melakukan perbaikan Pelaksanaan pada langkah no IV. Langkah VI : Memeriksa hasil perbaikan. Diambil data dari produksi kemudian dibuatkan peta kendalinya. 14

15 Langkah VI Diambil data dari produksi utk cacat yang paling dominan (missing screw) dengan ukuran sampel 100 sebanyak 15 kali, kemudian dibuatkan peta pn. Dari gambar terlihat bahwa proses dalam keadaan terkendali.

16 Langkah VII : Membuat Standarisasi Untuk permasalahan Output Produksi Tidak Tercapai dapat dibuat standard kerja : 1. Pengetatan inspeksi di bagian IQC 2. Perlunya training yang memadai untuk operator baru 3. Memperjelas metode pengecekan di bagian produksi (dengan gambar) 4. Perlunya koordinasi dengan pihak supplier dalam masalah quality. Langkah VIII : Menentukan tahap selanjutnya. Memilih tema yang lain untuk menyelesaikan permasalahan di bagian produksi.