MENYARING DAN MENDEKANTASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 2. Mengamati peristiwa kimia dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

STOIKIOMETRI Konsep mol

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

MODUL I Pembuatan Larutan

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

wanibesak.wordpress.com

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Sulistyani M.Si

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

: Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam larutan D. Tinjauan Pustaka

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

MODUL STOIKIOMETRI 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu.

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

Transkripsi:

MENYARING DAN MENDEKANTASI

MENYARING - Menyaring adalah suatu proses dimana partikelpartikel dipisahkan dari cairan dengan melewatkan cairan melalui bahan permeabel (kertas saring,dll). - Endapan : suatu partikel yang tidak larut dalam pelarutnya. - Filtrat : hasil dari penyaringan. - Residu : endapan yang tertahan pada kertas saring.

MENDEKANTASI Mendekantasi adalah proses memisahkan endapan dengan cara menuangkan larutannya saja sehingga endapan tidak ikut dalam larutan. Sentrat : hasil dari mendekantasi

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Menyaring Luas permukaan kertas saring Tebal kertas saring Diameter pori-pori kertas saring Volume larutan yang akan disaring Kepekatan larutan yang akan disaring

REAKSI rm CaCO3(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(s) + H2CO3(aq) ri Ca 2+ + CO3 2- + 2H + + 2OH - Ca(OH)2(s) + CO2(g) + H20(l) R net CaCO3(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(s) + CO2(g) + H20(l)

REKRISTALISASI

REKRISTALISASI Rekristalisasi adalah proses dimana zat terlarut dimurnikan dengan pengkristalan berturut-turut dari dalam suatu pelarut. Dasar : Perbedaan kelarutan pada pelarut dan pada suhu tertentu.

Tahap-tahap dalam rekristalisasi 1. Pelarutan 2. Penyaringan 3. Pemanasan 4. Pendinginan

Syarat pelarut yang baik untuk rekristalisasi 1. Memiliki daya pelarut yang tinggi pada suhu tinggi dan daya pelarut yang rendah pada suhu rendah. 2. Menghasilkan kristal yang baik dari senyawa yang dimurnikan. 3. Dapat melarutkan senyawa lain. 4. Mempunyai titik didih relatif rendah (mudah terpisah dengan kristal murni). 5. Pelarut tidak bereaksi dengan senyawa yang dimurnikan.

REAKSI Rekristalisasi Garam dapur NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq) NaCl(s) NaCl(aq) Rekristalisasi Tembaga Sulfat Cu(SO4)(S) + H2O(l) Cu(SO4)(aq) Cu(SO4)(aq) Cu(SO4)(S) (putih) Cu(SO4)(aq) Cu(SO4).5H20(s) (biru)

KROMATOGRAFI KERTAS

PRINSIP DASAR Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Perbedaan kecepatan ini disebabkan oleh perbedaan interaksi antara komponen dengan fase gerak dan fase diam. Fase diam bersifat menahan komponen, sedangkan fase gerak akan melarutkan komponen. Pada kromatografi kertas, fase diam berupa selulosa yang terdapat dalam kertas sedangkan fase gerak berupa pelarut yang sesuai.

Kromatografi kertas I Daun pepaya + campuran wash benzin dan alkohol 96% (untuk melarutkan ekstrak daun) penggojogan dengan air (untuk memisahkan campuran wash benzen dan alkohol 96% yang terdapat dalam larutan hijau daun) sehingga diperoleh ekstrak yang murni air dibuang penambahan Na 2 SO 4 pada ekstrak (untuk mengeringkan air) pemekatan larutan dengan pemanasan penetesan pada kertas saring meletakkan pada chamber tertutup yang berisi pelarut (benzena aseton) pelarut bergerak karena gaya kapiler dan menggerakkan komponen yang terdapat dalam ekstrak daun.

Note : Jangan sampai noda tercelup pada pelarut karena dapat melarutkan komponen yang akan dipisahkan Chamber harus tertutup karena untuk meyakinkan bahwa atmosfer dalam chamber terjenuhkan dengan uap pelarut dan karena benzena aseton mudah menguap. Penguapan ini dapat menyebabkan komposisi pelarut berubah yang akan berpengaruh terhadap Rf

Kromatografi kertas II Untuk mengetahui komponen warna penyusun tinta. Prinsipnya sama pada kromatografi kertas I. Pelarut yang digunakan adalah air. pelarut menggerakkan komponen warna dari tinta komponen-komponen warna akan bergerak dengan laju yang berbeda sehingga komponen-komponen tsb akan terpisah dengan jarak yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh daya tahan fase diam dan kelarutan komponen dalam pelarut. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergarak lebih cepat.

Hasil percobaan Dari hasil percobaan dapat diketahui jarak yang ditempuh oleh noda dan jarak yang ditempuh oleh pelarut, sehingga dapat ditentukan harga Rf. Rf = jarak yang ditempuh noda / jarak yang ditempuh pelarut harga Rf merupakan parameter kromatografi kertas. Harga ini merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan merupakan besaran karakteristik.

Penentuan banyaknya zat yang terlibat dalam reaksi dilakukan dengan titrasi. Titrasi yang dilakukan adalah titrasi terhadap I 2 dengan lartn Na 2 S 2 O 3 (titran). Amilum berfungsi sebagai indikator adanya I 2 yang ditandai dengan adanya warna biru dan indikator untuk mengetahui titik akhir (titik ekivalen) titrasi yang ditandai dengan hilangnya warna biru. titik ekivalen adalah titik dimana Na 2 S 2 O 3 tepat habis bereaksi dengan I 2

Hasil percobaan Dari percobaan akan didapat volume Na 2 S 2 O 3 yang dibutuhkan untuk menitrasi I 2 Semakin banyak volume I 2, semakin banyak pula volume Na 2 S 2 O 3 yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen ( berbanding lurus ) jumlah mol dari masing-masing zat yang bereaksi ditentukan dengan rumus: n = M x V dengan diketahui perbandingan jumlah mol yang terlibat dalam reaksi, dapat diketahui persamaan reaksinya.

Berdasarkan teori perbandingan mol I 2 dan Na 2 S 2 O 3 adalah 1:2 dengan persamaan reaksinya : 2S 2 O 3 2- (aq) + I 2 (aq) 2I - (aq) + S 4 O 6 2- (aq)

DISKUSI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI II Oleh : TIM ASISTEN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRINSIP DASAR Hukum-Hukum Gas - Boyle,P1.V1 = P2.V2 pada temperatur tetap - Charles, V1/T1 = V2/T2 pada tekanan tetap - Gay Lussac P1/T1 = P2/T2 pada volume tetap Volume molar adalah Volume gas pada keadaan standar (STP) di bagi mol gas Volume molar gas menurut teori = 22.4 L/mol

PRINSIP KERJA 1. Gelas beker + gelas ukur diisi akuades 2. Logam Mg ditimbang dimasukkan ke gelas ukur berisi akuades penuh 3. Gelas ukur dimasukkan ke gelas beker dalam keadaan terbalik 4. Meneteskan HCl pekat pada logam Mg 5. Mengamati gas H2 yang terbentuk 6. Mengukur volume gas H2 7. Mengukur tinggi air 8. Menimbang Mg sisa

DATA PENGAMATAN Massa Mg mula-mula = 0.0062 gram Massa Mg sisa = 0.0021 gram Massa Mg bereaksi = 0.0041 gram Tinggi (h) air = 3.9 cm Volume gas H 2 = 4.4 ml Volume molar gas H 2 = 22.7 L/mol

REAKSI & FUNGSI ZAT Reaksi yang terjadi : Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) Fungsi zat : Akuades sebagai indikasi terbentuknya gas H2 dimana banyaknya air yang terdesak ke bawah=banyaknya gas H2 yang terbentuk HCl sebagai reaktan untuk membentuk gas H2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN HASIL PERCOBAAN DENGAN TEORI 1. Suhu 2. Tekanan 3. Waktu 4. Ketelitian pengukuran dan perhitungan

SEKIAN & TERIMA KASIH

DISKUSI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I TERMOKIMIA Oleh : TIM ASISTEN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRINSIP DASAR Asas Black, Q serap = Q lepas Reaksi endoterm sistem menyerap kalor dari lingkungan, H reaksi = positif Reaksi eksoterm sistem melepaskan kalor ke lingkungan, H reaksi = negatif Kalor reaksi = panas yg dipindahkan dr sistem thd lingkungan atau sebaliknya Kapasitas panas kalorimeter = besarnya kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhu sebesar 1 o C

HASIL PERCOBAAN Semua reaksi dalam percobaan ini adalh endoterm karena sistem menyerap kalor dari lingkungan sehingga H=(+) Reaksi yang terjadi : Zn(s) + CuSO4 (aq) ZnSO4 (aq) + Cu (s) NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l) NaOH (aq) + CH3COOH (aq) CH3COONa(aq) + H2O (l)

Percobaan 6 TINGKAT REAKSI KIMIA Senin, 22 Desember 2008

Prinsip dasar Adanya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan yang ditunjukkan dengan orde reaksi. Orde atau tingkat reaksi merupakan bilangan yang menunjukkan besarnya pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Adanya perubahan makroskopis zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi (dari tak berwarna menjadi keruh)

Reaksi Na 2 S 2 O 3 (aq)+ 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + SO 2 (g)+ S (s)+ H 2 O (l) persamaan laju reaksinya v = k [Na 2 S 2 O 3 ] x [HCl] y v : laju reaksi k : konstanta laju reaksi [Na 2 S 2 O 3 ] : konsentrasi natrium tiosulfat [HCl] : konsentrasi asam klorida x : orde reaksi natrium tiosulfat y : orde reaksi asam klorida

PRINSIP KERJA Mereaksikan larutan natrium tiosulfat dan larutan asam klorida dengan salah satu konsentrasi reaktan konstan dan yang lain berubah-ubah (misal konsentrasi asam klorida konstan dan konsentrasi natrium tiosulfat berubah-ubah). Mengukur waktu yang diperlukan untuk bereaksi sampai terjadi kekeruhan. Konsentrasi reaktan diubah dengan menambahkan akuades pada reaktan tersebut. Semakin banyak akuades yang ditambahkan konsentrasi reaktan semakin kecil.

HASIL PERCOBAAN Diperoleh data berupa waktu dimana waktu berbanding terbalik dengan laju. Waktu tersebut digunakan untuk menghitung orde reaksi dengan menggunakan persamaan laju reaksi. Menurut teori orde reaksi natrium tiosulfat adalah 1 dan orde reaksi asam klorida adalah o. Orde reaksi 1 berarti konsentrasi sebanding dengan lajunya dan orde reaksi 0 berarti konsentrasi tidak berpengaruh terhadap laju.

GRAFIK Orde 1 Orde 0 t t 1 M 2 M

GRAFIK Grafik orde 1 menunjukkan bahwa konsentrasi (M) berbanding terbalik dengan waktu (t). Semakin besar konsentrasi semakin cepat waktunya. Grafik orde nol menunjukkan bahwa konsentrasi (M) tidak berpengaruh terhadap besarnya waktu.

PERSAMAAN LAJU REAKSI Orde reaksi natrium tiosulfat = 1 Orde reaksi asam klorida = 0 Jadi persamaan laju reaksi v = k [Na 2 S 2 O 3 ] 1 [HCl] 0 v = k [Na 2 S 2 O 3 ]

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI By: Asisten KimDas 1

Pengertian Laju Reaksi Laju Reaksi merupakan pengurangan konsentrasi reaktan atau penambahan konsentrasi produk tiap satuan waktu. Dapat dirumuskan: R P [ R] t + [ R ] t v = v = Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu.

Prinsip Dasar : Teori tumbukan reaksi kimia molekul saling bertumbukan terjadi pemutusan ikatan zat yang bereaksi terbentuk ikatan baru sebagai hasil reaksi.

LUAS PERMUKAAN Semakin besar luas permukaan = semakin luas bidang sentuh = semakin cepat reaksi terjadi = waktu yang diperlukan sedikit. Luas permukaan butiran marmer lebih kecil daripada serbuk marmer Kesimpulan????

Reaksi yang terjadi : CaCO 3 (s) + HCl (aq) CaCl 2 (aq) + CO 2 (g) + H 2 O (l)

SuHu Semakin tinggi suhu = semakin cepat reaksi terjadi = semakin sedikit waktu yang diperlukan Suhu yang tinggi menyebabkan energi kinetik bertambah, maka tumbukan akan lebih sering terjadi. Suhu kamar lebih kecil daripada suhu air mendidih Kesimpulan???

Reaksi : 5 H 2 C 2 O 4 + 3 H 2 SO 4 + 2 KMnO 4 K 2 SO 4 + 2MnSO 4 + 8H 2 O + 10 CO 2

Konsentrasi Semakin besar konsentrasi = semakin cepat reaksi terjadi = waktu semakin sedikit Semakin besar konsentrasi = semakin banyak jumlah pertikel dan semakin rapat susunannya = reaksi semakin cepat Semakin banyak vol air yang ditambahkan = konsentrasi semakin kecil. Kesimpulan???

Reaksi : Na 2 S 2 O 3 (aq) + 2 HCl(aq) 2NaCl(l) + S(s) + SO 2 (g) + H 2 O(aq)

Katalisator Katalisator?? Zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi zat tersebut akan diperoleh kembali Penambahan katalisator dapat menurunkan energi aktivasi. Penambahan katalisator = reaksi semakin cepat

Katalisator dalam percobaan?? MnSO4 Fungsi KMnO4??? sebagai zat oksidator

Reaksi : 3 H 2 SO 4 (aq) + 5H 2 C2O 4 (aq) + 2KMnO 4 (aq) + MnSO 4 (aq) K2SO 4 (aq) + 8H 2 O (l) + 10 CO 2 (g) + MnSO 4 (aq)