BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENSTRA SKPD JAKARTA, 2013 DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

[TT2] (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for. sasaran-sasaran Millenium Development Goals. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

OUTLINE RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

ANALISIS SWOT RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN (Artikel 24)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

Rencana Kerja (Renja) SKPD 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Transkripsi:

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pendidikan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan dan di sisi lain kehidupan di masyarakat menentukan kebermaknaan hasil, untuk itu proses harus disesuaikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Terkait dengan perkembangan global abad ke-21, diarahkan untuk penyiapan sumber daya manusia berkualitas yang (1) memiliki pengetahuan/wawasan global yang bersifat integral aplikatif dan berorientasi pada proses dan nilai-nlai universal; (2) memiliki sikap/perilaku adaptif, inisiatif, proaktif, kritis, analitis, inovatif, dan kreatif; dan (3) memiliki keterampilan global melalui interaksi multibudaya yang berbasis teknologi informasi yang berlandaskan emotional skills. 3.1 Identifikasi Permasalahan Dalam membangun, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga di Kota Madiun dan untuk dapat menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing global di berbagai sendi kehidupan tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi permasalahan di Kota Madiun dan harus dijawab adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun Bidang Kajian Capaia n/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Manajemen Pelayanan Pendidikan Baik 1. SPM 2. SNP 3. Standar Akuntasi Daerah 1. Sarana dan 2. Tenaga administrasi 1. Jaringan internet yang terkoneksi dengan server 1. Belum semua satuan jenjang SDN terkoneksi dengan sistem Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 52

untuk pengolahan keuangan dan aset 3. Ketrampilan akan penggunaan dan pemanfaatan TIK 4. Pengetahuan dan ke terhadap pentingnya SPM 5. Koordinasi antar instansi terkait Pemerintah Kota 2. Aplikasi pendataan yang sering berubah 3. Regulasi pemerintah yang berubahubah keuangan daerah untuk menyusun rencana kerja anggaran. 2. Masih lemahnya sumber daya manusia di dalam melakukan penyusunan anggaran. 3. Masih rendahnya SDM di jenjang PAUD dalam melaksanakan pendataan berbasis internet. 4. Masih rendahnya validatas pelaporan aset 5. Pencapaian SPM Bidang Pendidikan Dasar yang belum sesuai ketetapan nasional. 6. Belum semua dasar negeri melaksanakan PPDB online. 7. Belum optimalnya pemanfaatan web sebagai media informasi. Mutu Tenaga Pendidik dan Ke Angka cukup 1. SPM 2. SNP 1. Peta guru 2. Pengetahuan pendidik dan ke terhadap pentingnya SPM 3. Data base guru dan pengawas 4. Peningkatan kompetensi trnaga pendidik dan ke 1. Regulasai pemerintah 2. Penetapan kuota PLPG 1. Belum meratanya distribusi guru pada jenjang SD, SMP dan SMA/SMK. 2. Kualifikasi Pendidikan guru masih belum sesuai SPM dan SNP. 3. Kompetensi guru belum optimal 4. Kompetensi kepala yang kurang memadai Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 53

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Belum optimal 1. SPM 2. SNP 3. MDGs 4. Sarana dan 5. Bekerjasama dengan instansi terkait 6. Proses pembelajara n di 7. Ketersedian pendidik dan ke yang bermutu 1.Minat masyarakat untuk di lembaga berbasis agama meningkat. 2. MI/Lembaga swasta menerima murid baru dengan jumlah yang sangat banyak 3. Penetapan biaya 5. Profesionalisme guru yang belum optimal 6. Pemetaan karir guru yang belum tersedia. 7. Jumlah guru untuk beberapa mata pelajaran berlebih dan untuk mata pelajaran tertentu kurang. 8. Belum tersedianya administrasi pada jenjang SD. 9. Kurangnya ke seperti perpustakaan, laboratarium dan kebersihan. 10. Kompetensi pendidik masih belum optimal. 11. Belum optimalnya kompetensi pengawas dalam melaksanakan tugas kepengawasa 12. Belum terpenuhinya rasio pengawas dengan jumlah binaan. 1. Jumlah siswa dasar yang cenderung menurun setiap tahunnya. 2. Masih tingginya biaya di PAUD formal atau Taman Kanak-Kanak. 3. Masih belum optimalnya mutu siswa dalam penguasaan materi Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 54

Pendidikan Menengah Belum optimal 1. SNP 2. MDGs 3. EFA 8. Biaya Operasional 1. Sarana dan 2. Proses di 3. Ketersedian pendidik dan pada lembaga swasta 4. Semakin majunya perdidikan di kabupaten/kot a di luar Kota Madiun 1. Perkembangan TIK yang pesat 2. Semakin majunya perdidikan di kabupaten/kot a di luar Kota Madiun 4. Adanya kecenderungan menurunnya capaian ratarata Ujian Nasional 5. Belum optimalnya kiprah siswa siswa Kota Madiun dalam perlombaanperlombaan yang diikuti baik akademik maupun non akademik. 6. Belum semua memenuhi SPM 7. Belum adanya unggul di Kota Madiun. 8. Fasilitas yang belum memadai yaitu : jumlah yang masih kurang, distribusi yang tidak merata, dan terdapat kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. 9. Adanya disparitas kualitas antara negeri dan swasta. 10. Masih ada lembaga Taman Kanak-Kanak yang sarana nya belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. 1. Masih belum optimalnya mutu siswa dalam penguasaan materi. 2. Adanya kecenderungan Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 55

ke yang bermutu 4. Biaya Operasional 5. Bekerjasama dengan dunia usaha dan indistri 3. Adanya perguruan tinggi negeri di Kota Madiun menurunnya capaian ratarata Ujian Nasional 3. Belum optimalnya kiprah siswa siswa Kota Madiun dalam perlombaanperlombaan yang diikuti baik akademik maupun non akademik. 4. Belum semua memenuhi SNP 5. Belum adanya unggul di Kota Madiun. 6. Belum semua negeri memiliki laboratarium Bahasa 7. Adanya disparitas kualitas antara negeri dan swasta. 8. Masih terdapat anak putus utamanya pada SMK 9. Serapan lulusan pada lapangan kerja yang sesuai dengan program kejuruan di SMK masih rendah. 10. Belum optimalnya lulusan SMA yang diterima di perguruan tinggi negeri 11. Kurang tergalinya potensi dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dunia usaha dan industry terhadap. Dan Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 56

Pendidikan Non Formal, Pembinaan Kepemudaan dan Keolah ragaan Belum optimal 1. SNP 1. Sarana dan Non formal 2. Sarana dan olah raga 3. Tenaga pelatih olah raga yang profesional 4. Ketersedian pendidik Non formal bermutu 5. Data base perpustakaan berbasis TIK 1. Minat masyarakat terhadap olah raga 2. Acara kejuaraan di luar pemerintah 3. Partisipasi instansi terkait juga perguruan tinggi negeri ataupu swasta yang ada di Kota Madiun. 1. Belum meratanya sebaran siswa PAUD 2. Masih rendahnya kualifikasi dan kompetensi pendidik PAUD Non formal 3. Sarana dan pada PAUD non formal masih kurang. 4. Masih minimnya prestasi keolahragaan yang dicapai di tingkat Propinsi dan Nasional. 5. Belum ada unggulan cabang olah raga yang menjadi potensi Kota Madiun. 6. Masih sedkitnya sarana dan prasaran aolahraga yang tersedia. 7. Belum tersedia data base perpustakaan di semua jenjang dan jalur 8. Masih rendahnya kompetensi perpustakaan di. 9. Belum semua memeiliki ruang perpustakaan. 10. Masih rendahnya kualifikasi dan kompetensi Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 57

Kebudayaan Baik SPM Kesenian 1. Sarana dan fasilitas kesenian 2. Tenaga pelatih Seni yang profesional 3. Sumber daya Manusian yang berkualifikasi seni sejarah 4. Data base seni daerha dan cagar budaya. 1. Minat masyarakat terhadap budaya 2. Dewan Kesenian 3. Partisipasi instansi terkait pendidik PAUD Non formal 1. Belum lengkapnya fasilitas kesenian yang dimilki Kota Madiun 2. Belum adanya budaya lokal yang menjadi ikon Kota Madiun 3. Kurang beragamnya kegiatan kegiatan di bidang kebudayaan 4. Masih sedikitnya pagelaran seni dan lomba kesenian yang dilaksanakan. 5. Belum maksimalnya promosi seni khas Kota Madiun. 6. Belum optmimalnya pemeliharaan dan penggalian cagar budaya Kota Madiun Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelayanan oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun utamanya dalam pemenuhan SPM Pendidikan Dasar dan SPM Kesenian serta Standar Nasional Pendidikan berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya sarana dan pada lembaga PAUD, lembaga swasta jenjang SD, SMP dan SM; 2. Belum optimalnya pencapaian SPM dan SNP; 3. Masih adanya disparitas mutu antara lembaga negeri dan swasta; 4. Kurangnya kualifikasi dan kompetensi pendidik dan ke; 5. Kurangnya ke di jenjang dasar, termasuk belum terpenuhinya rasio jumlah lembaga dengan jumlah pengawas ; 6. Belum meratanya sebaran pendidik terhadap kebutuhan ; 7. Kurangnya daya saing peserta didik di bidang sains kesenian dan olahraga; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 58

8. Belum maksimalnya hasil ; 9. Belum optimalnya penerapan menajemen di ; 10. Belum optimalnya kemitraan atau kerjasama yang sinergis dengan dunia usaha, dunia industri, dan perguruan tinggi 11. Masih kurangnya frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festival seni dan budaya; 12. Kurang terpromosikannya budaya lokal; 13. Kurangnya sarana pagelaran seni dan budaya yang representatif; 14. Kurangnya pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan; 15. Kurangnya pelestarian seni dan budaya tradisional yang berciri khas Kota Madiun; 16. Masih sedikitnya jumlah sarana olah raga yang meliputi lapangan olah raga, dan gelanggang olah raga; 17. Masih kurangnya pembinaan terhadap potensi olahraga yang ada. Dari permasalahan di atas maka langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu : 1. Pemenuhan sarana dan yang memadai pada lembaga PAUD, dan lembaga swasta jenjang SD, SMP, SM; 2. Pemenuhan pencapaian SPM dan SNP sesuai target nasional; 3. Meminimalisir kesenjangan mutu lembaga negeri dan swasta; 4. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan ke; 5. Pemenuhan ke di jenjang Sekolah Dasar termasuk rasio Pengawas; 6. Pendistribusian pendidik dan ke sesuai kebutuhan; 7. Meningkatkan proses dan hasil sehingga peserta didik dapat bersaing di segala bidang dan berskala regional, nasional ataupun internasional; 8. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga terhadap manajemen ; 9. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha, dunia undustri dan perguruan tinggi; 10. Meningkatkan frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festifal seni dan budaya lokal; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 59

11. Meningkatkan promosi budaya lokal; 12. Pemenuhan sarana dan pagelaran seni dan budaya; 13. Meningkatkan pemeliharaan dan melestarikan benda, situs dan kawasan cagar budaya; 14. Meningkatkan jumlah sarana olah raga yang meliputi lapangan olah raga, dan gelanggang olah raga; 15. Meningkatkan pembinaan terhadap potensi olahraga yang ada. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun harus mengacu pada visi misi dan program Walikota Madiun. Adapun visi dan misinya adalah sebagai berikut : Visi Kota Madiun: Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera Visi tersebut memiliki makna yang sangat mendasar serta strategies sebagai landasan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kota Madiun. Selain itu visi tersebut juga merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan. Sedangkan misi Kota Madiun dalam RPJMD tahun 2014 2019 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik 4. Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dari visi dan misi di atas yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun secara jelas dijabarkan dalam tabel berikut ini : Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 60

Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera Faktor No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Misi 4 : Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat Program : 1. Pendidikan Anak Usia Dini 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Pendidikan Menengah 4. Pendidikan Non Formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik Pendidik dan Tenaga Ke 6. Manajemen Pelayanan Pendidikan 7. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK- PLK) 8. Pembinaan Pemuda dan Olah Raga. 9. Pengembangan Nilai Budaya. 10. Pengelolaan Kekayaan Budaya. 11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Sekolah 1. Pentingnya peningkatan mutu yang meliputi sarana,, pendidik, ke dalam proses sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, kompetitif, berakhlak mulia dan berbudaya. 2. Pentingnya pendayagunaa n TIK dalam penyelenggara an 3. Perlunya peningkatan Fasiltas seni 4. Perlunya pemeliharaan dan pelestarian budaya lokal Kota Madiun Terbatasnya sarana dan yang ada di utamanya swasta Peraturan pemerintah seperti Kurikulum yang sering berubah Masih ada pendidik yang kualifikasi dan kompetensi nya tidak relevan dengan peraturan yang ditetapkan Kurangnya daya saing peserta didik Belum semua memiliki IT yang berkualias. Terbatasnya sarana dan seni yang ada Terbatasnya kekayaan budaya lokal yang dimiliki Masih rendahnya minat masyarakat Tersedianya SPM dan SNP sebagai acauan dalam pemenuhan sarana dan. Tersedianya dana APBN dan APBD yang cukup besar untuk pengadaan sarana dan Perkembangan TIK yang cepat mempermudah dalam mengakses informasi Partisipasi aktif dari dunia usaha, dunia industri dan perguruan tinggi. Tersedianya SPM Kesenian sebagai acauan pemenuhan standar Tersedianya dana APBD yang cukup ntuk pengadaan sarana kesenian dan pemelihrana Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 61

5. Perlunya peningkatan sarana dan olahraga serta pembinaan kepemudaan yang lebih bermutu. terhadap kesenian dan budaya lokal Terbatasnya sarana olahraga yang ada Belum optimalnya penggalian olahragawan Belum tersedianya pelatih yang berkualitas Belum tergalinya cabang olah raga yang menjadi unggulan cagar budaya lokal Terdapat Dewan Kesenian sebagai mitra budaya Tersedianya dana APBD yang cukup untuk meningkatkan kualitas sarana dan olah raga Tersedia olahraga seperti stadion yang representatif Berdasarkan tabel diatas, maka visi dan misi Kepala Daerah Kota Madiun terpilih periode 2014-2019 terutama misi ke 4 (empat) yaitu Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dan bersinergi dengan tugas pokok Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun yaitu sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan, urusan kebudayaan dan urusan kepemudaan dan Olah Raga dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. perumusan kebijakan teknis di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga berdasarkan peraturan perundang-undangan; 2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 62

4. pelaksanaan pembinaan UPTD; 5. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dari perumusan Visi dan Misi tersebut di atas, maka program-program yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendididkan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun terdiri dari 11 (sebelas) Program yang meliputi : 1. Pendidikan Anak Usia Dini 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Pendidikan Menengah 4. Pendidikan Non Formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik Pendidik dan Tenaga Ke 6. Manajemen Pelayanan Pendidikan 7. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) 8. Pengembangan Nilai Budaya. 9. Pengelolaan Kekayaan Budaya. 10. Pembinaan Pemuda dan Olah Raga. 11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Sekolah 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi mengemukakan apa saja faktorfaktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut: Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 63

Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Sasaran Jangka Menengah K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kualifikasi untuk Pendidik PAUD formal (TK/TKLB ) diharapkan 85% ber minimal S1/D4 dan 85% bersertifikat, sedangkan untuk Pendidik PAUD nonformal telah dilatih sekurang-kurangnya 55%. Sekurang-kurangnya 60% Kab/Kota telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SD 1:20 sampai 1 : 28 dan SMP 1:20 sampai 1:31 Sekurang-kurangnya 75% SMA/SMALB dan 70% melaksanakan e Belum semua Pendidik Paud formal ber S1 atau baru mencapai 77%, dan Pendidik PAUD nonformal yang telah dilatih belum mencapai 55% Rasio pendidik dan peserta didik untuk jenjang dasar di atas standar nasional yaitu 1 : 13 Masih ada lembaga SMK yang belum melaksanakan e utamanya pada lembaga swasta Masih rendahnya minat pendidik untuk melanjutkan ke S1 Mahalnya biaya S1 Terbatasnya kuota seritifikasi Terbatasnya kuota peserta pelatihan bagi Pendidik Non formal Jumlah pendidik yang berlebih, namun disisi lain ada yang kurang untuk mata pelajaran tertentu Jumlah peserta didik trendnya cenderung menurun atau berkurang Terbatasnya sarana berbasis TIK yang dimiliki ileh Kurangnya kompetensi guru dalam menerapkan berbasi TIK Tersedianya dana APBN dan APBD untuk pelaksanaan sertifikasi dan pelatihan pendidik PAUD Terdapat perguruan tinggi yang membuka program studi ke PAUD di Kota Madiun. Jumlah lembaga yang relatif sedikit Tidak adanya penambahan pendidik baru Tersedianya dana bantuan penyelenggera an bagi negeri dan dana hibah bagi swasta Adanya kegiatan peningkatan kompetensi guru falam Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 64

Permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Sasaran Renstra K/L anatara lain yaitu Belum semua Pendidik Paud formal ber S1 atau baru mencapai 77% dan Pendidik PAUD nonformal yang telah dilatih belum mencapai 55%, Rasio pendidik dan peserta didik untuk jenjang dasar di atas standar nasional yaitu 1 : 13, serta masih ada lembaga SMK yang belum melaksanakan e utamanya pada lembaga swasta. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun tidak lepas dari Dokimen Rencana Tata Ruang Wilayah. Rencana penataan ruang wilayah Kota Madiun mempunyai visi sebagai berikut : Terwujudnya Penataan Ruang yang Mengakomodasi terhadap Peluang Investasi dalam Rangka Menciptakan Kota Madiun Sebagai Pusat Perkembangan Ekonomi Jawa Timur Bagian Barat. Untuk mewujudkan visi penataan ruang tersebut maka lebih lanjut dirumuskan misi sebagai berikut : a. Mewujudkan pusat-pusat pelayanan ekonomi sekala regional. b. Mewujudkan pengembangan sarana wilayah dalam rangka mendorong peluang investasi dan pemerataan wilayah. c. Mewujudkan keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung dalam upaya membentuk Kota Madiun yang berkelanjutan. d. Mewujudkan kepastian hukum dan peran serta masyarakat dalam mendorong kegiatan yang produktif. Jika ditinjau dari implikasi rencana tata ruang dan kajian lingkungan hidup strategis, maka yang menjadi faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga akan ditelaah dan diuraikan dalam tabel dibawah ini: Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 65

Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Rencana Tata Ruang Wilayah Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kawasan Pendidikan Terpusatnya satuan yang lebih berkualitas dan diminati masyarakat di tengah Kota Masih adanya disparitas mutu antara lembaga Pola pikir masyarakat akan favorit Wilayah Kota Madiun yang relatif terjangkau hanya terdiri 3 kecamatan Akses jalan yang mudah dan bagus Adanya regulasi tentang SPM dan SNP Sosialisai kepada masyarakat akan mutu yang merata Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan telaahan rencana tata ruang wilayah adalah terpusatnya satuan yang lebih berkualitas dan diminati masyarakat di tengah Kota. Kota Madiun yang hanya terdiri dari tiga kecamatan dan sebaran penduduknya hampir merata di tiga kecamatan pada dasarnya di semua wilayah tersebar merata pelayanan baik jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah. Berikut adalah tabel faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya : Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 66

Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor No Kajian Lingkungan Hidup Strategis Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Lingkungan Hijau Belum semua menerapkan berbasis lingkungan hijau Kesadaran akan pentingnya berbasis lingkungan hijau masih kurang Beberapa tidak memiliki ruang terbuka yang memadai Sosialisai kepada akan pentingnya ramah lingkungan Terdapat yang menjadi juara nasional dalam Lomba Lingkungan Sekolah Sehat Permasalahan Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup strategis adalah belum semua menerapkan berbasis lingkungan hijau. Namun demikian ada beberapa di Kota Madiun yang memiliki prestasi nasional dalam melaksanakan berbasis lingkungan yaitu sebagai juara nasional dalam Lomba Lingkungan Sekolah Sehat. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi yang lain untuk menerapkan berbasis lingkungan. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Dalam menentukan isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun ada beberapa hal yang menjadi acuan dari pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun yaitu : 1. Gambaran pelayanan ditinjau Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun ditinjau dari tugas pokok dan fungsinya sebagai unsur pelaksana Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 67

otonomi daerah yang melaksanakan urusan, urusan kebudayaan dan urusan pemuda dan olahraga sebagaimana teruang dalam Peraturan Daerah Nonor 35 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, yang menyelenggarakan fungsi yaitu a) Perumusan kebijakan teknis di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga berdasarkan peraturan perundang-undangan; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang, kebudayaan, pemuda dan olah raga; d) pelaksanaan pembinaan UPTD; dan e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Ditinjau dari sasaran jangka menengah pada Renstra Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bahwa masih ada permasalahan pelayanan dalam imlikasinya, serta implikasi RTRW dan KLHS bagi pelayanan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun. Dari uraian di atas dan dengan menggunakan konsep dan prinsip manajemen analisis SWOT yang meliputi kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Oportunities) serta tantangan (Threats), maka isu-isu stragis Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun tahun 2014-2019 dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Bidang Urusan Pendidikan 1) Kurangnya sarana dan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan untuk kegiatan bermutu dengan menekankan berkarakter dan keseimbangan antara olah pikir, olah rasa, olah hati dan olah raga. 2) Kurangnya kualitas lulusan dan prestasi siswa dalam lomba-lomba tingkat regional dan nasional baik di bidang akademik maupun non akademik. 3) Kurangnya ke/ administrasi utamanya di jenjang Sekolah Dasar. 4) Kurangnya kualifikasi dan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kompetensi manajerial kepala, dan kompetensi kepengawasan Pengawas Sekolah serta bersertifikat pendidik. 5) Kurangnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan belajar mengajar dan pengelolaan serta akses informasi berbasis TIK. Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 68

6) Kurangnya kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha, dunia industri dan perguruan tinggi. 7) Belum optimalnya manajemen pelayanan. 2. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 1) Kurangnya pembinaan kepemudaan dan olah raga yang berkualitas. 2) Masih belum optimalnya prestasi di tingkat propinsi dan nasional untuk bidang olah raga. 3) Kurangnya sarana dan keolahragaan yang memadai. 3. Bidang Urusan Kebudayaan 1) Kurangnya promosi kesenian khas budaya daerah. 2) Belum optimalnya sarana pengembangan budaya dan kesenian daerah. Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 69