DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 8 A. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI 8 B. SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN 23 C. KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 25 D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 59 BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 63 A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 63 B. TELAAH, VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH TERPILIH 66 C. TELAAH RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN D. TELAAH RTRW DAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS 69 E. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 71 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 74 A. VISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN 74 B. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PENDIDIKAN 75 C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 77 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 83 A. PROGRAM 83 B. KEGIATAN 85 C. INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 88 BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 99 A. ASPEK KETERSEDIAAN 99 B. ASPEK KETERJANGKAUAN 100 C. ASPEK KUALITAS 100 D. ASPEK KESETARAAN 101 E. ASPEK KEPASTIAN 101 BAB VII PENUTUP 104 i ii iii

3 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN Jalan Pemuda No.134 Semarang Telpon (024) Faximile : (024) KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/28 Tahun 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun maka berdasarkan diktum KELIMA, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah menetapkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang telah disesuaikan dengan hasil verifikasi paling lama 7 (tujuh) hari setelah Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun disahkan oleh Gubernur; b. bahwa untuk memberikan arah dalam pelaksanaan pembangunan dan mendukung tujuan pembangunan daerah dibidang pendidikan agar sesuai dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah , perlu disusun dan ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan- Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);

4 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

5 10. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6 Seri D Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10); 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65); 15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 87 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Nomor 62); 16. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/28 Tahun 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Mengesahkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun dengan naskah lengkap sebagaimana diuraikan dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Keputusan ini;

6 KEDUA KETIGA KEEMPAT : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah; : Apabila dalam keputusan ini terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; : Keputusan ini berlaku mulai tanggal 6 Maret 2014 dan berakhir sesuai masa berlakunya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 15 Mei 2014 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed. Pembina Utama Muda NIP Salinan : Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Gubernur Jawa Tengah; 2. Inspektur Provinsi Jawa Tengah; 3. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah; 4. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah; 5. Sekretaris, para Kepala Bidang, dan para Kepala UPT dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia yang dijamin undang-undang, untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender, sehingga pemerintah berkewajiban untuk memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Penyelenggaraan pembangunan pendidikan dilakukan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, selain itu pembangunan pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Di era otonomi daerah saat ini, tuntutan dalam bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang menjamin ketersediaan layanan pendidikan, memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, mewujudkan kesetaraan bagi semua warga negara dalam layanan pendidikan dan menjamin kepastian layanan pendidikan. Kondisi ini menuntut suatu perencanaan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang akurat, transparan dan akuntabel, sehingga diharapkan kebijakan, strategi, program maupun kegiatan pembangunan dapat mengakomodir kebutuhan pemangku kepentingan pendidikan di daerah. Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang transparan dan akuntabel mengharuskan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berorientasi pada pemecahan masalah. Oleh karena itu kecermatan dan ketelitian mengidentifikasi permasalahan/isu-isu strategis di daerah menjadi faktor penting dalam proses tahapan perencanaan pembangunan pendidikan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

8 Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah serta Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 87 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu SKPD Provinsi menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Renstra SKPD. Renstra SKPD Dinas Pendidikan adalah dokumen perencanaan SKPD Dinas Pendidikan untuk periode 5 (lima) tahun kedepan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Renstra Dinas Pendidikan disusun dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Oleh karena itu penyusunan Renstra Dinas Pendidikan melibatkan dan mengakomodasikan masukan dari seluruh pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. Sehingga diharapkan Renstra ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Renstra Dinas Pendidikan dalam tahapan penyusunannya didasari atas analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal, dengan memperhatikan adanya kekuatan dan potensi sumber daya, kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan tantangan yang dihadapi. Permasalahan pendidikan dan kondisi aktual yang dihadapi Dinas Pendidikan saat ini dirumuskan dalam isu-isu strategis dan disusun berdasarkan skala prioritas. Penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan dirumuskan dalam Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif selama lima tahun, termasuk lokasi kegiatannya. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

9 Renstra Dinas Pendidikan disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 serta mempertimbangkan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Perumusan Indikator Kinerja Dinas Pendidikan mengacu pada tujuan dan sasaran pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan Indikator Kinerja Pendidikan pada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Program dan Kegiatan dalam Renstra Dinas Pendidikan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Gambar 1.1. Skema Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

10 B. LANDASAN HUKUM Dasar hukum Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

11 9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2012 tentang Perubahan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 16. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3); 17. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 39); 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan; Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

12 20. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 5); 21. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun ; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah; 23. Peraturan Gubernur Jawa Tengan No. 87 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Nomor 62). C. MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun disusun dengan maksud menjabarkan visi, misi dan program SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ke dalam perencanaan lima tahunan guna memberikan arah dalam melaksanakan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun adalah : 1. Sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah; 2. Sebagai alat evaluasi dan pengukuran kinerja bagi keberhasilan dalam mencapai tujuan; 3. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pendidikan di JawaTengah; 4. Sebagai instrumen bagi masyarakat dan stakeholder dalam mengukur keberhasilan kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. D. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan Rencana Strategis dirumuskan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

13 Bab II Gambaran Pelayanan SKPD. Bab ini memaparkan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dengan kondisi Sumber Daya Dinas Pendidikan yang dimiliki dan Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan yang telah dicapai, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan. Bab III Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi. Bab ini terdiri dari Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendidikan, Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah terpilih, Telaah Renstra Kemdikbud, serta Penentuan Isu-isu Strategis yang menjadi permasalahan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan. Bab ini menjabarkan visi, misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun , penentuan tujuan dan sasaran jangka menengah, serta strategi, dan kebijakan yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran. Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif. Bab ini memaparkan rencana program dan kegiatan dengan indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang dibutuhkan. Bab VI Indikator Kinerja Dinas Pendidikan mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Bab ini menjelaskan hubungan Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Bab VII Penutup. Bab ini menjelaskan dengan singkat fungsi dan peran dari dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

14 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN A. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 87 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan; b. perencanaan program kerja bidang pendidikan; c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan; d. pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan perguruan tinggi serta pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan; e. pembinaan teknis di bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus; f. fasilitasi dan kerjasama dalam pengembangan kapasitas pendidikan; g. pelaksanaan urusan sekretariat Dinas; h. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dibantu oleh Sekretariat, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pendidikan Menengah, Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi, Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

15 a. Kepala Dinas Kepala Dinas memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah membawahi dan dibantu oleh : 1) Sekretariat; 2) Bidang Pendidikan Dasar; 3) Bidang Pendidikan Menengah; 4) Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi; 5) Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 6) UPTD; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. b. Sekretariat Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan penyiapan perumusan, kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, dan pelayanan administrasi lingkup dinas, serta pelaksanaan urusan program, keuangan, dan umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di atas, Sekretariat memiliki fungsi : 1) Pelaksanaan urusan program; 2) Pelaksanaan urusan keuangan; 3) Pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian; 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat membawahi Subbagian Program, Subbagian Keuangan dan Subbagian Umum dan Kepegawaian. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

16 Sub bagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan urusan program meliputi : koordinasi perencanaan; pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja; pengembangan dan pengendalian mutu pendidikan; fasilitasi kerjasama bidang pendidikan dengan lembaga mitra regional, nasional, dan internasional; serta pengelolaan manajemen data dan sistem informasi pendidikan. Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis; pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu; pelayanan administrasi dan pelaksanaan urusan keuangan meliputi pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas. Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis; pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu; pelayanan administrasi dan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian meliputi pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan dinas, kerumahtanggaan, perlengkapan, keamanan, perpustakaan dan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, fasilitasi layanan bantuan hukum, pengelolaan urusan kehumasan dan protokol serta penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana Dinas. c. Bidang Pendidikan Dasar Tugas pokok bidang pendidikan dasar adalah penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar, pengendalian mutu pendidikan dasar, dan sarana dan prasarana pendidikan dasar. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Pendidikan Dasar mempunyai fungsi : 1) pembinaan dan implementasi kurikulum pendidikan dasar; 2) pembinaan dan fasilitasi pengendalian mutu pendidikan dasar; 3) pembinaan dan dukungan sarana dan prasarana pendidikan dasar; Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

17 4) pembinaan dan pengurusan manajemen pendidikan dasar, dan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PK-LK) setara SD dan SMP; 5) pembinaan dan fasilitasi pendidikan kesetaraan PAKET A setara SD dan PAKET B setara SMP; 6) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, Bidang Pendidikan Dasar membawahi dan dibantu oleh Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar, Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar, dan Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar. Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar meliputi : perumusan kebijakan operasional pendidikan dasar di provinsi sesuai kebijakan nasional, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan dasar antar kabupaten/kota, perencanaan strategis pendidikan dasar sesuai dengan rencana strategis pendidikan nasional, penyusunan bahan standardisasi dan implementasi kurikulum, pengembangan kurikulum muatan lokal dan kurikulum alternatif, sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar. Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan dasar meliputi : pembiayaan penjaminan mutu pendidikan dasar sesuai kewenangannya, fasilitasi pelaksanaan sistem dan penilaian hasil belajar, penyusunan alat evaluasi dan penilaian, pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pada pendidikan dasar, pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal pendidikan dasar, membantu pemerintah dalam pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar, evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan dasar, penyusunan bahan pedoman pembinaan kesiswaan, mutasi siswa lintas Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

18 kabupaten/kota serta lintas provinsi, melaksanakan kegiatan lomba kesiswaan tingkat provinsi, pembinaan manajemen Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) setara SD dan SMP, serta pembinaan dan fasilitasi pendidikan kesetaraan PAKET A dan PAKET B. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan dasar meliputi : penyusunan bahan fasilitasi standardisasi dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dasar, bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai kewenangan provinsi, pengawasan, pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan dasar, pembinaan dan fasilitasi lingkup provinsi dan kabupaten/kota bidang sarana dan prasarana pendidikan dasar. d. Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah, pengendalian mutu pendidikan menengah, sarana dan prasarana pendidikan menengah. Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Bidang Pendidikan Menengah mempunyai fungsi : 1) pembinaan dan implementasi kurikulum pendidikan menengah; 2) pembinaan dan fasilitasi pengendalian mutu pendidikan menengah; 3) pembinaan dan dukungan saran dan prasarana pendidikan menengah; 4) pembinaan dan pengurusan manajemen pendidikan menengah, dan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) setara SMA; 5) pembinaan dan fasilitasi pendidikan kesetaraan PAKET C setara SMA; 6) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Pendidikan Menengah membawahi dan dibantu Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah, Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah, dan Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

19 Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan bidang kurikulum pendidikan menengah, meliputi : perumusan kebijakan operasional pendidikan menengah di lingkup provinsi sesuai dengan kebijakan nasional, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan menengah antar kabupaten/kota, perencanaan strategis pendidikan menengah sesuai rencana strategis pendidikan nasional, penyusunan bahan standarisasi dan implementasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP), kurikulum muatan lokal dan kurikulum alternatif, sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan menengah, koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan jenjang pendidikan menengah sesuai kewenangan. Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan menengah, meliputi : pembiayaan penjaminan mutu pendidikan menengah sesuai kewenangannya, fasilitasi pelaksanaan sistem evaluasi dan penilaian hasil belajar; penyusunan alat evaluasi dan penilaian, pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur jenjang dan jenis pendidikan menengah, pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal pendidikan menengah, supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan menengah dalam pengembangan kapasitas dan mutu pendidikan untuk memenuhi standar pada pendidikan menengah, evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan menengah skala provinsi, penyusunan bahan pedoman pembinaan kesiswaan, mutasi siswa lintas Kabupaten/Kota serta lintas Provinsi; melaksanakan kegiatan lomba kesiswaan tingkat Provinsi; penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) setara SMA/SMK, serta pembinaan dan fasilitasi pendidikan kesetaraan PAKET C. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana pendidikan menengah meliputi : penyusunan bahan fasilitasi standardisasi dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan menengah, bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

20 menengah sesuai kewenangannya, pengawasan terhadap standar nasional sarana dan prasarana pendidikan menengah, pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan menengah, pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan menengah. e. Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumuan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan pendidikan informal meliputi pendidikan masyarakat, pendidikan keaksaraan pengembangan budaya baca dan pengembangan kemitraan khusus dan pelatihan, serta fasilitasi dan dukungan sumber daya terhadap perguruan tinggi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi mempunyai fungsi : a. Pembinaan dan pelaksanaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keaksaraan; b. Pembinaan dan pelaksanaan pendidikan masyarakat dan pengembangan kemitraan kursus dan pelatihan; c. Fasilitasi dan dukungan sumber daya terhadap perguruan tinggi; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi membawahi dan dibantu Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan, Seksi Pendidikan Masyarakat dan Seksi Fasilitasi Perguruan Tinggi. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan keaksaraan, meliputi : perencanaan strategis pendidikan anak usia dini selaras rencana strategis pendidikan nasional, sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini, dan pelaksanaan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

21 evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini skala provinsi. Seksi Pendidikan Masyarakat sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan masyarakat, meliputi : perencanaan strategis pendidikan non formal dan pendidikan informal selaras rencana strategis pendidikan nasional, fasilitasi penyelenggaraan ujian nasional pendidikan kesetaraan, pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan jalur, jenjang dan jenis pendidikan non formal skala provinsi, dan pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pada pendidikan non formal skala provinsi, serta pengembangan budaya baca. Seksi Fasilitasi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi dukungan sumber daya penyelenggaraan perguruan tinggi dan pengembangan potensi akademik mahasiswa. f. Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan profesi pendidik, pembinaan tenaga kependidikan, peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, dan pengembangan pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan formal dan non formal. Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi : a. pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar; b. pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah; c. pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan non formal; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

22 Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dibantu oleh Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal. Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dasar meliputi : perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan dasar, usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan antara kabupaten/kota pada jenjang pendidikan dasar, peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan dasar, usulan pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan dasar di daerah. Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan menengah meliputi : perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan menengah milik Provinsi, usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil untuk pada jenjang pendidikan menengah milik Provinsi, usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan antara kabupaten/kota pada pendidikan menengah, peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan menengah, usulan pemberhentian pendidik dan tenaga dan tenaga kependidikan selain karena alasan pelanggaran perundangundangan pada jenjang pendidikan menengah milik Provinsi, Usulan pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenaga kependidikan jenjang menengah di daerah. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

23 Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan non formal. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terdapat 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis yaitu UPT Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan, Balai Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, dan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus. a. Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas di bidang pendidikan kejuruan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan memiliki fungsi : 1) penyusunan rencana teknis operasional pelatihan dan pengujian pendidikan kejuruan; 2) pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelatihan dan pengujian pendidikan kejuruan; 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengembangan pendidikan kejuruan; 4) pengelolaan ketatausahaan; 5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan dibantu oleh Subag Tata Usaha, Seksi Pelatihan, Seksi Evaluasi dan Pengujian, serta Kelompok Jabatan Fungsional. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyediaan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

24 Seksi Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan pendidikan kejuruan. Seksi Evaluasi dan Pengujian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pengujian pengembangan pendidikan kejuruan. Disamping itu, juga terdapat kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. b. Balai Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Balai Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (BP TIKP) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan menyelenggarakan fungsi : 1) penyusunan rencana teknis operasional pengembangan dan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan; 2) pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengembangan dan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan; 3) pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan pengelolaan ketatausahaan; 4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Balai Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (TIKP) dibantu oleh Subbagian Tata Usaha, Seksi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seksi Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

25 Seksi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Seksi pemberdayaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Balai Pengembangan Pendidikan Khusus mempunyai tugas pokok melakukan sebagian teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pengembangan pendidikan khusus. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Pengembangan Pendidikan Khusus menyelenggarakan fungsi : 1) penyusunan rencana teknis operasional pembelajaran dan pengelolaan sekolah pendidikan khusus; 2) pelaksanaan kebijakan teknis operasional pembelajaran dan pengelolaan sekolah pendidikan khusus; 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pendidikan khusus pengelolaan ketatausahaan; 4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Balai Pengembangan Pendidikan Khusus dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh Subagian Tata Usaha, Seksi Pembelajaran dan Evaluasi, Seksi Pengelolaan Sekolah dan Kelompok Jabatan Fungsional. Subagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

26 Seksi Pembelajaran dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pendidikan khusus. Seksi Pengelolaan Sekolah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sekolah pendidikan khusus. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah serta dipimpin oleh seorang Kepala, kemudian dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris dengan 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, dan 4 (empat) Kepala Bidang dengan 12 (dua belas) Kepala Seksi. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kepala Dinas, membawahkan : 1) Sekretariat; 2) Bidang Pendidikan Dasar; 3) Bidang Pendidikan Menengah; 4) Bidang Pendidikan Non Formal dan Perguruan Tinggi; 5) Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 6) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 7) Kelompok Jabatan Fungsional. b. Sekretaris, membawahkan : 1) Kepala Sub Bagian Program; 2) Kepala Sub Bagian Keuangan; 3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

27 c. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan : 1) Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar; 2) Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar; 3) Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dasar. d. Kepala Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan : 1) Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah; 2) Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah; 3) Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Menengah. e. Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dan Perguruan Tinggi, membawahkan : 1) Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini Dan Kesetaraan; 2) Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat; 3) Kepala Seksi Fasilitasi Perguruan Tinggi. f. Kepala Bidang Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, membawahkan : 1) Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar; 2) Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah; 3) Kepala Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal. Di samping itu pada Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan susunan sebagai berikut : a. Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan, membawahkan : 1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha; 2) Kepala Seksi Pelatihan; 3) Kepala Seksi Evaluasi dan Pengujian. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

28 b. Kepala Balai Pengembangan Teknologi, Informasi Dan Komunikasi Pendidikan, membawahkan : 1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha; 2) Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi; 3) Kepala Seksi Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. c. Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Khusus, membawahkan : 1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha; 2) Kepala Seksi Pembelajaran dan Evaluasi; 3) Kepala Seksi Pengelolaan Sekolah. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagaimana gambar di bawah ini : Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

29 B. SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN 1. Sumber Daya Manusia (SDM) Data Sumber Daya Aparatur pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 tercatat sebanyak 933 pegawai yang terdiri dari 438 pegawai laki-laki dan 495 pegawai perempuan yang terdistribusi pada Sekretariat, Bidang dan UPT dengan sebaran sebagai berikut : Tabel 2.1 Data Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 No UNIT KERJA JML ORG Tingkat Pendidikan SD SMP SMA DIP S1 S2 S3 I. Tenaga Administrasi Sekretariat Bidang Pendidikan Dasar Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Non Formal dan PT 5. Bidang Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan BP Pendidikan Kejuruan BP Pendidikan Khusus BP Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan 9. SLB N 1 Pemalang SLB N 2 Pemalang SLB N Surakarta SLB N Semarang II Jab Fungsional Pengawas Sekolah Guru SLB : Kares Semarang Kares Magelang Kares Pati Kares Surakarta Kares Banyumas Kares Pekalongan JUMLAH Sumber : Data Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan data tersebut diatas, struktur pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah cukup baik, karena sebagaian besar telah berkualifikasi S1 sebanyak 547 orang (58,63%) dan yang berkualifikasi S2 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

30 dan S3 sebanyak 79 orang (8,47%). Khusus untuk pegawai administrasi pada SLB N Semarang terdata kosong karena masuk sebagai pegawai administrasi pada Balai Pengembangan Pendidikan Khusus (BP-Diksus) Semarang. Ditinjau dari pangkat/golongan distribusi pegawai berada antara golongan I sampai dengan IV, dengan proporsi golongan terbesar berada pada golongan III. Secara keseluruhan proporsi golongan pegawai terdeskripsikan pada tabel berikut ini : Tabel 2.2 Data Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Menurut Golongan Tahun 2013 GOLONGAN No UNIT KERJA I II III IV JUMLAH I. Tenaga Administrasi Sekretariat Bidang Pendidikan Dasar Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Non Formal dan PT Bidang Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan BP Pendidikan Kejuruan BP Pendidikan Khusus BP Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan SLB N 1 Pemalang SLB N 2 Pemalang SLB N Surakarta SLB N Semarang II Jab Fungsional Pengawas Sekolah Guru SLB : Kares Semarang Kares Magelang Kares Pati Kares Surakarta Kares Banyumas Kares Pekalongan JUMLAH Sumber : Data Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Bermodal SDM dengan kualifikasi dan kompetensi yang beragam, setiap personel memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mendukung akselerasi program pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

31 2. Sumber Daya Aset. Sumber daya aset ini merupakan hasil dari modal yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang tersebar pada Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan (BP-Dikjur), Balai Pengembangan Pendidikan Khusus (BP-Diksus) dan Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BP-TIKP). Adapun rincian data aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Data Aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 No Nama Barang Jumlah Harga (Rp.) Keterangan 1. Tanah 9 bidang Tanah bangunan 2. Bangunan Gedung 186 unit Gedung kantor 1 Rumah Dinas 5 Mushola/Masjid 3. Alat Angkutan 21 unit Roda 4 : 1 Sedan 14 station wagon Roda 2 : 2 Merk Yamaha 4 Merk Honda 4. Alat-alat Kantor/ unit Rumah Tangga 5. Alat-alat Studio 880 unit Buku-buku/ Alat set Perpustakaan 7. Barang-barang bercorak kesenian/ kebudayaan 630 unit Sumber : Data Aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah C. KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN Pembangunan pendidikan adalah bidang pembangunan yang menempati posisi strategis bagi pengembangan sumber daya manusia berkualitas sebagai modal dasar pembangunan secara menyeluruh. Keberhasilan pembangunan pendidikan akan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya insan yang mandiri dan bermartabat. Oleh karena itu tugas utama pembangunan pendidikan adalah memberi konstribusi yang berarti bagi pemecahan permasalahan bangsa. Pendidikan pada hakekatnya bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

32 Sejalan dengan tujuan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertekad mewujudkan insan Jawa Tengah yang bemoral, kompetitif dan berwawasan kebangsaan yang dibangun melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. 1. Aspek Pelayanan Umum a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Jenis pelayanan PAUD meliputi : (1) Taman Penintipan Anak (TPA) dengan sasaran anak usia 0-2 tahun, (2) Kelompok Bermain (KB) dengan sasaran anak usia 3-4 tahun, dan (3) Taman Kanakkanak/Raudlotul Athfal (TK/TKLB/RA) dengan sasaran anak usia 5-6 tahun. 1) Perkembangan TK/TKLB/RA Sejalan dengan perkembangan penduduk dan meningkatnya peran serta masyarakat di Jawa Tengah, pembangunan pendidikan anak usia dini, khususnya TK/RA mengalami peningkatan cukup signifikan mulai tahun 2008 s.d. 2012, dengan data sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.4 Data Perkembangan TK/TKLB/RA di Jawa Tengah Tahun No Komponen Sekolah Siswa Kelas Kondisi Ruang Kelas : - Baik Rusak Ringan Rusak Berat Guru Sumber : Data Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

33 Persentase 2) Angka Partisipasi Kasar PAUD Angka Partisipasi Kasar PAUD di Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu juga mengalami peningkatan dari 59,22% pada Tahun 2008 menjadi 70,50% pada Tahun Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak meningkat. Apabila dibandingkan dengan capaian nasional, APK PAUD Jawa Tengah berada diatas capaian nasional sebesar 63%, selengkapnya sebagaimana Gambar 2.2 Gambar 2.2 Angka Partisipasi Kasar PAUD Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun 3) Kualifikasi Pendidik PAUD Kualifikasi pendidik salah satunya ditunjukkan melalui indikator kualifikasi S1/D4 pendidik. Selama kurun waktu tahun persentase pendidik TK/TKLB/RA yang memiliki kualifikasi S1/D4 mengalami peningkatan sebagaimana tertera pada Gambar 2.3 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

34 persentase Gambar 2.3 Persentase Pendidik PAUD Berkualifikasi S1/D4 Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun b. Pendidikan Dasar (DIKDAS) Jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS) merupakan program prioritas dalam rangka menuntaskan wajib belajar 9 tahun di Jawa Tengah. Sasaran Dikdas adalah anak usia 7-12 tahun untuk jenjang SD/SDLB/MI dan anak usia tahun untuk jenjang SMP/SMPLB/MTs. 1) Angka Partisipasi Sekolah (APS) Capaian Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tiap kelompok umur pendidikan dasar dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. APS penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2008 sebesar 98,83% meningkat menjadi 98,87% pada tahun APS penduduk usia tahun mengalami peningkatan dari 84,27% pada tahun 2008 menjadi 89,59% pada tahun 2012 sebagaimana gambar 2.4 dibawah ini : Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

35 Persentase Gambar 2.4 Angka Partisipasi Sekolah (APS) jenjang Dikdas Provinsi Jawa Tengah Tahun APS 7-12 TH APS TH ) Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) Dikdas di Jawa Tengah selama kurun waktu mengalami peningkatan dari 92,62% pada tahun 2008 menjadi 100,50% pada tahun Kondisi ini menunjukkan bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Jawa Tengah telah berhasil diatas capaian nasional sebesar 99,47%, selengkapnya sebagaimana Gambar 2.5 Gambar 2.5 Angka Partisipasi Kasar Wajar Dikdas Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

36 3) Perkembangan SD/SDLB/MI Dengan pertumbuhan penduduk usia 7-12 tahun di Jawa Tengah yang secara umum menurun mengakibatkan jumlah siswa SD/MI juga mengalami penurunan sehingga sebagian lembaga SD/SDLB/MI di Kabupaten/Kota dilakukan regrouping. Data perkembangan SD/SDLB/MI di Jawa Tengah tahun sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.5 Data Perkembangan SD/SDLB/MI di Jawa Tengah Tahun No Komponen Sekolah Siswa Kelas Kondisi Ruang Kelas : - Baik Rusak Ringan Rusak Berat Guru Fasilitas : - Perpustakaan UKS Sumber : Data Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 4) Perkembangan SMP/SMPLB/MTs Jumlah lembaga pendidikan ini cukup menggembirakan, hal ini terlihat dari perkembangan jumlah sekolah, jumlah siswa, jumlah kelas dan jumlah guru SMP/SMPLB/MTs di Jawa Tengah. Data perkembangan SMP/SMPLB/MTs di Jawa Tengah tahun sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.6 Data Perkembangan SMP/SMPLB/MTs di Jawa Tengah Tahun No Komponen Sekolah Siswa Kelas Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

37 No Komponen Kondisi Ruang Kelas : - Baik Rusak Ringan Rusak Berat Guru Fasilitas : - Perpustakaan Laboratorium UKS Sumber : Data Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 5) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah menunjukkan jumlah sekolah jenjang pendidikan tertentu per penduduk usia sekolah. Rasio ini mengindikasikan sejauhmana ketersediaan sekolah sudah mampu menampung semua penduduk usia sekolah. Berdasarkan data rasio ketersediaan sekolah untuk SD/MI per penduduk usia 7-12 tahun, pada kurun waktu Tahun mengalami peningkatan dari 63,35 menjadi 64,07. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan SD/MI di Jawa Tengah cukup memadai. Pada kurun waktu yang sama rasio ketersediaan SMP/MTs per penduduk usia tahun meningkat dari 21,93 menjadi 26,63. Namun demikian kondisi tersebut menunjukkan bahwa jumlah SMP/MTs relatif kurang memadai, karena idealnya mencapai rasio 52,08. Data selengkapnya terlihat dalam Tabel 2.8 Tabel 2.7 Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Jumlah Penduduk Jenjang Dikdas di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen SD/MI - Sekolah Jumlah Penduduk 7-12 tahun - Rasio SD/MI per penduduk 7-12 tahun ,35 63,28 62,88 63,67 64,07 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

38 No Komponen SMP/MTs - Sekolah Jumlah Penduduk tahun - Rasio SMP/MTs per penduduk tahun 21,93 23,08 25,55 25,77 26,63 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 6) Rasio Guru terhadap Murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per jumlah murid berdasarkan tingkat pendidikan. Rasio ini selain mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai kualitas pembelajaran. Selama kurun waktu Tahun , rasio ketersediaan guru terhadap murid SD/MI di Jawa Tengah cenderung membaik karena mengalami penurunan dari 17,22 menjadi 15,18. Demikian pula pada jenjang SMP/SMPLB/MTs juga membaik, dikarenakan menurun dari 15,65 menjadi 14,36. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 2.9 Tabel 2.8 Rasio Guru dan Murid Jenjang Dikdas Di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen SD/MI - Jumlah Guru Jmulah Siswa Rasio 17,22 16,32 16,04 16,46 15,18 2. SMP/MTs - Jumlah Guru Jumlah Siswa Rasio 15,65 14,90 15,04 14,25 14,36 Sumber : Data Profil Pendidikan Jawa Tengah 7) Rasio Guru terhadap Murid per Kelas Rata-Rata Rasio guru/murid per kelas rata-rata adalah perbandingan antara jumlah guru per kelas dengan jumlah murid dalam satuan pendidikan tertentu. Rasio guru/murid per kelas rata-rata untuk jenjang SD/MI capaiannya kurang baik ditunjukkan dengan menurunnya rasio dari 1,36 pada tahun 2008 menjadi 1,07 pada tahun Pada kurun waktu yang sama untuk Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

39 persentase jenjang SMP/MTs capaiannya baik dikarenakan meningkat dari 2,03 menjadi 2,31 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.10 dibawah ini : Tabel 2.9 Rasio Guru terhadap Murid per Kelas Rata-rata pada Jenjang Dikdas Di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen SD/MI - Jumlah Kelas Rasio guru/murid 1,36 1,20 1,16 1,15 1,07 per kelas rata-rata 2. SMP/MTs - Jumlah Kelas Rasio guru/murid per kelas rata-rata 2,03 2,33 2,29 2,21 2,31 Sumber : Data Profil Pendidikan Jawa Tengah 8) Angka Putus Sekolah Angka putus sekolah (Drop Out) untuk jenjang pendidikan dasar mengalami penurunan. Angka DO siswa SD/SDLB/MI turun dari 0,3% menjadi 0,12% dan Angka DO siswa SMP/SMPLB/MTs turun dari 0,98 menjadi 0,38. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.6 Gambar 2.6 Angka Putus Sekolah (DO) Dikdas Provinsi Jawa Tengah Tahun DO SD/MI DO SMP/MTs tahun 9) Angka Lulusan Angka lulusan menunjukkan tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

40 persentase Persentase Capaian Angka Lulusan SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs tahun mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada gambar 2.7 Gambar 2.7 Angka Lulusan (AL) Jenjang Dikdas Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun AL SD/MI AL SMP/MTs 10) Angka Melanjutkan Persentase siswa lulusan SD/SDLB/MI yang melanjutkan ke jenjang SMP/SMPLB/MTs dalam kurun waktu tahun mengalami peningkatan. Angka melanjutkan (Angka Transisi) ke SMP/MTs sebesar 90,04 menjadi 94,57% dapat dilihat pada Gambar 2.8 Gambar 2.8 Angka Melanjutkan (AT) Jenjang Dikdas Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

41 persentase 11) Kualifikasi Pendidik Dikdas Selama kurun waktu tahun persentase pendidik SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs yang memiliki kualifikasi S1/D4 mengalami peningkatan sebagaimana tertera pada Gambar 2.9 Gambar 2.9 Persentase Pendidik Dikdas Berkualifikasi S1/D4 Provinsi Jawa Tengah Tahun SD/MI SMP/MTs tahun c. Pendidikan Menengah (DIKMEN) Jenjang Pendidikan Menengah (DIKMEN) merupakan jenjang strategis dalam mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau terjun ke dunia usaha/dunia kerja (DU/DI). Sasaran Dikmen adalah anak usia tahun untuk jenjang SMA, SMALB, SMK dan MA. 1) Angka Partisipasi Sekolah (APS) Capaian Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan menengah relatif rendah. APS penduduk usia tahun meningkat dari tahun 2008 sebesar 53,36% menjadi 58,56% pada tahun Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan menengah dapat dilihat pada Gambar 2.10 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

42 Persentase Persentase Gambar 2.10 Angka Partisipasi Sekolah (APS) jenjang Dikmen Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun 2) Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) Dikmen di Jawa Tengah selama kurun waktu mengalami peningkatan dari 53,51% pada tahun 2008 menjadi 67,00% pada tahun Walaupun mengalami peningkatan namun capaian tersebut termasuk kategori rendah karena disebabkan antara lain disebabkan tingginya biaya pendidikan, keberadaan sekolah secara geografis jauh dari pemukiman dan kurangnya sarana prasarana atau jumlah sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.11 Gambar 2.11 Angka Partisipasi Kasar Dikmen Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

43 3) Perkembangan SMA/SMALB/SMK/MA Perkembangan jumlah sekolah, siswa dan guru pada jenjang SMA/SMALB/SMK/MA di Jawa Tengah telah meningkat sejak tahun 2008 sampai dengan tahun Data perkembangan SMA/SMALB/SMK/MA di Jawa Tengah sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.10 Data Perkembangan SMA/SMALB/SMK/MA di Jawa Tengah Tahun No Komponen Sekolah Siswa Kelas Kondisi Ruang Kelas : - Baik Rusak Ringan Rusak Berat Guru Fasilitas : - Perpustakaan Laboratorium Ketrampilan UKS Sumber : Data Profil Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 4) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Selama kurun waktu ketersediaan SMA/SMALB/SMK/MA mengalami peningkatan yaitu dari 13,18 pada tahun 2008 menjadi 22,04 per penduduk usia tahun pada tahun Rasio ideal mendekati angka 30 sehingga kondisi tersebut ideal, sebagaimana pada tabel Tabel 2.11 Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Jumlah Penduduk Jenjang Dikmen di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen Sekolah Jumlah penduduk usia tahun 3 Rasio SMA/SMALB/ SMK/MA per penduduk tahun 13,18 14,22 15,89 16,69 22,04 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

44 5) Rasio Guru terhadap Murid Selama kurun waktu Tahun , rasio ketersediaan guru terhadap murid SMA/SMALB/SMK/MA di Jawa Tengah cenderung membaik karena mengalami penurunan dari 13,26 menjadi 10,27. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 2.11 Tabel 2.12 Rasio Guru dan Murid Jenjang Dikmen Di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen Jumlah Guru Jumlah Siswa Rasio 13,26 13,13 10,94 9,99 10,27 Sumber : Data Profil Pendidikan Jawa Tengah 12) Rasio Guru terhadap Murid per Kelas Rata-Rata Rasio guru/murid per kelas rata-rata adalah perbandingan antara jumlah guru per kelas dengan jumlah murid dalam satuan pendidikan tertentu, secara lengkap dapat dilihat pada tabel Tabel 2.13 Rasio Guru terhadap Murid per Kelas Rata-rata pada Jenjang Dikmen Di Provinsi Jawa Tengah Tahun No Komponen Jumlah Kelas Rasio guru/murid per kelas rata-rata 6,65 5,56 5,18 4,57 4,17 Sumber : Data Profil Pendidikan Jawa Tengah 6) Angka Putus Sekolah Angka putus sekolah (Drop Out) untuk jenjang pendidikan menengah mengalami penurunan. Angka DO SMA/SMALB/SMK/MA turun dari 0,11% menjadi 0,08%. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.12 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

45 persentase persentase Gambar 2.12 Angka Putus Sekolah (DO) Dikmen Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun 7) Angka Lulusan Capaian Angka Lulusan SMA/SMALB/SMK/MA tahun mengalami peningkatan dari 93,13% menjadi 95,59% sebagaimana terlihat pada gambar 2.13 Gambar 2.13 Angka Lulusan (AL) Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun 8) Angka Melanjutkan Persentase siswa lulusan SMP/SMPLB/MTs yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMALB/SMK/MA dalam kurun waktu tahun mengalami peningkatan. Angka melanjutkan (Angka Transisi) ke SMA/SMALB/ SMK/MA sebesar 71,95 menjadi 81,07% dapat dilihat pada Gambar 2.14 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

46 persentase persentase Gambar 2.14 Angka Melanjutkan (AT) Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun 9) Kualifikasi Pendidik Dikmen Selama kurun waktu tahun persentase pendidik SMA/SMALB/SMK/MA yang memiliki kualifikasi S1/D4 mengalami peningkatan dari 82,50% pada tahun 2008 menjadi 91,85% pada tahun 2012 sebagaimana tertera pada Gambar 2.15 Gambar 2.15 Persentase Pendidik Dikmen Berkualifikasi S1/D4 Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

47 persentase 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu Angka Usia Harapan Hidup (UHH), capaian tingkat pendidikan (Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf), serta pengeluaran per kapita guna mengukur akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Perkembangan IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada Tahun 2008 sebesar 71,6, meningkat menjadi 73,36 pada Tahun 2012, secara rinci dapat dilihat pada Gambar Gambar 2.16 Persentase IPM Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun Apabila dilihat dari IPM kabupaten/kota di Jawa Tengah, dapat dilihat bahwa beberapa kabupaten/kota memiliki IPM di atas IPM Provinsi Jawa Tengah Tahun Kabupaten/kota yang memiliki IPM tertinggi di Jawa Tengah adalah Kota Surakarta (78,60), sedangkan IPM terendah adalah Kabupaten Brebes (69,37). IPM kabupaten/kota masih sangat perlu untuk ditingkatkan guna meningkatkan kualitas hidup penduduk di tiap kabupaten/kota khususnya dan mendukung pencapaian kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

48 No Tabel 2.14 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per Kabupaten/Kota Kab/Kota Angka Harapan Hidup (Tahun) Tahun 2012 Angka Melek Huruf (Persen) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun Pengeluaran perkapita Disesuaikan (Ribu Rp. 1 Kab. Cilacap 71,43 91,49 6,87 639,78 72,77 2 Kab. Banyumas 69,83 94,24 7,79 641,78 73,33 3 Kab. Purbalingga 70,68 93,52 7,23 638,41 72,97 4 Kab. Banjarnegara 69,36 88,49 6,35 641,53 70,70 5 Kab. Kebumen 69,43 91,54 6,93 641,78 71,86 6 Kab. Purworejo 71,04 92,79 7,93 638,51 73,53 7 Kab. Wonosobo 70,48 91,43 6,56 632,71 71,45 8 Kab. Magelang 70,23 93,31 7,55 641,45 73,14 9 Kab. Boyolali 70,49 87,97 7,43 634,86 71,50 10 Kab. Klaten 71,84 89,93 8,31 649,49 74,46 11 Kab. Sukoharjo 70,36 90,73 8,53 652,39 74,21 12 Kab. Wonogiri 72,42 84,32 6,65 653,07 72,59 13 Kab. Karanganyar 72,36 88,95 8,27 651,05 74,62 14 Kab. Sragen 72,95 84,41 7,22 633,90 71,85 15 Kab. Grobogan 70,05 90,94 6,83 638,68 71,77 16 Kab. Blora 71,48 85,06 6,46 645,28 71,49 17 Kab. Rembang 70,34 91,37 7,05 646,90 72,81 18 Kab. Pati 72,95 87,61 7,01 652,22 73,81 19 Kab. Kudus 69,73 93,74 8,49 642,02 73,69 20 Kab. Jepara 71,13 93,29 7,58 639,89 73,54 21 Kab. Demak 71,95 92,54 7,62 635,62 73,52 22 Kab. Semarang 72,60 94,20 8,07 640,67 74,98 23 Kab. Temanggung 72,77 95,97 7,10 640,56 74,74 24 Kab. Kendal 69,10 89,77 7,11 642,55 71,48 25 Kab. Batang 70,57 89,93 6,73 634,28 71,41 26 Kab. Pekalongan 69,56 92,11 6,80 646,96 72,37 27 Kab. Pemalang 68,12 90,80 6,54 641,52 70,66 28 Kab. Tegal 69,38 90,64 6,62 646,19 71,74 29 Kab. Brebes 68,26 86,69 6,07 640,06 69,37 30 Kota Magelang 70,34 97,52 10,36 655,08 77,26 31 Kota Surakarta 72,35 96,73 10,49 658,92 78,60 32 Kota Salatiga 71,25 96,55 9,98 653,16 77,13 33 Kota Semarang 72,24 96,98 10,30 652,80 77,98 34 Kota Pekalongan 70,63 95,94 8,72 647,14 75,25 35 Kota Tegal 69,12 94,91 8,30 656,99 74,63 Jawa Tengah 71,71 90,45 7,39 643,53 73,36 Sumber : Jawa Tengah dalam Angka, 2013 IPM Gambaran indikator pembentuk IPM di bidang pendidikan adalah Angka Melek Huruf dan angka Rata-rata Lama Sekolah. Secara lengkap data pendukung IPM per Kab/Kota selama kurun waktu sebagai berikut : a. Angka Melek Huruf Perkembangan Angka Melek Huruf di Jawa Tengah penduduk usia 15 tahun ke atas cenderung meningkat dari sebesar 89,24% (Tahun 2008) menjadi 90,45% (Tahun 2012). Kondisi ini menggambarkan semakin banyak penduduk usia tersebut yang mampu membaca dan menulis. Dibandingkan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

49 persentase dengan provinsi lain di Pulau Jawa capaian kinerja Provinsi Jawa Tengah berada pada urutan ke-5 dan masih berada di bawah angka nasional sebesar 93,25. Perkembangan Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun ke atas di Provinsi Jawa Tengah selama dapat dilihat pada Gambar 2.17 Gambar 2.17 Perkembangan Angka Melek Huruf Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun Angka Melek Huruf di Jawa Tengah menurut kabupaten/kota pada pada tahun 2012, terlihat capaian tertinggi adalah Kota Magelang (97,52), dan yang terendah Kabupaten Wonogiri (84,32). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.15 Perkembangan Angka Melek Huruf menurut Kabupaten/Kota Tahun No Kabupaten/Kota Kab. Cilacap 90,10 90,28 90,28 91,48 91,49 2 Kab. Banyumas 93,92 93,98 93,98 94,06 94,24 3 Kab. Purbalingga 93,01 93,02 93,48 93,50 93,52 4 Kab. Banjarnegara 88,24 88,43 88,43 88,48 88,49 5 Kab. Kebumen 90,39 90,40 90,74 91,53 91,54 6 Kab. Purworejo 89,20 89,78 91,51 91,74 92,79 7 Kab. Wonosobo 88,91 89,27 90,47 91,16 91,43 8 Kab. Magelang 91,34 91,35 91,35 93,29 93,31 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

50 No Kabupaten/Kota Kab. Boyolali 85,96 85,97 85,97 87,96 87,97 10 Kab. Klaten 89,28 89,70 89,90 89,92 89,93 11 Kab. Sukoharjo 90,36 90,38 90,69 90,72 90,73 12 Kab. Wonogiri 82,03 82,14 82,18 83,50 84,32 13 Kab. Karanganyar 84,76 84,96 86,91 88,90 88,95 14 Kab. Sragen 81,15 82,26 84,36 84,41 84,41 15 Kab. Grobogan 90,18 90,36 90,36 90,41 90,94 16 Kab. Blora 82,97 83,19 83,19 85,06 85,06 17 Kab. Rembang 88,79 89,43 91,17 91,36 91,37 18 Kab. Pati 86,28 86,38 86,42 87,59 87,61 19 Kab. Kudus 91,98 92,48 93,71 93,73 93,74 20 Kab. Jepara 92,92 93,09 93,09 93,15 93,29 21 Kab. Demak 90,82 90,95 91,36 92,53 92,54 22 Kab. Semarang 93,51 93,62 93,62 93,67 94,20 23 Kab. Temanggung 95,93 95,94 95,94 95,96 95,97 24 Kab. Kendal 88,93 88,96 89,15 89,31 89,77 25 Kab. Batang 87,62 87,74 88,09 89,90 89,93 26 Kab. Pekalongan 89,94 90,60 92,05 92,08 92,11 27 Kab. Pemalang 87,34 87,75 90,76 90,79 90,80 28 Kab. Tegal 89,09 89,21 89,26 89,47 90,64 29 Kab. Brebes 84,85 85,21 86,14 86,15 86,69 30 Kota Magelang 97,17 97,25 97,25 97,29 97,52 31 Kota Surakarta 96,66 96,67 96,68 96,71 96,73 32 Kota Salatiga 96,49 96,50 96,50 96,52 96,55 33 Kota Semarang 95,94 96,44 96,44 96,47 96,98 34 Kota Pekalongan 95,37 95,48 95,68 95,93 95,94 35 Kota Tegal 94,87 94,88 94,88 94,90 94,91 Jawa Tengah 89,24 89,46 89,95 90,34 90,45 Sumber : Jawa Tengah dalam Angka, 2013 b. Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Provinsi Jawa Tengah meningkat dalam kurun waktu yaitu dari 6,86 tahun menjadi 7,39 tahun. Capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan semakin meningkat, baik pada jenjang pendidikan yang diikuti maupun pada besaran peserta pendidikannya. Perkembangan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

51 lama sekolah Gambar 2.18 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Tengah menurut kabupaten/kota pada Tahun 2012, capaian tertinggi adalah Kota Surakarta (10,49 tahun), sedangkan terendah Kabupaten Brebes (6,07 tahun). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.16 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah menurut Kabupaten/Kota Tahun No Kabupaten/Kota Kab. Cilacap 6,60 6,72 6,85 6,86 6,87 2 Kab. Banyumas 7,49 7,72 7,73 7,76 7,79 3 Kab. Purbalingga 6,46 6,81 7,18 7,21 7,23 4 Kab. Banjarnegara 5,98 6,20 6,33 6,34 6,35 5 Kab. Kebumen 6,65 6,84 6,87 6,92 6,93 6 Kab. Purworejo 7,30 7,70 7,75 7,84 7,93 7 Kab. Wonosobo 6,11 6,27 6,27 6,55 6,56 8 Kab. Magelang 7,10 7,26 7,26 7,33 7,55 9 Kab. Boyolali 7,10 7,29 7,37 7,42 7,43 10 Kab. Klaten 7,75 7,93 8,27 8,28 8,31 11 Kab. Sukoharjo 8,15 8,36 8,36 8,52 8,53 12 Kab. Wonogiri 6,10 6,29 6,32 6,35 6,65 13 Kab. Karanganyar 7,05 7,17 7,39 7,41 8,27 14 Kab. Sragen 6,50 6,88 6,99 7,02 7,22 15 Kab. Grobogan 6,60 6,76 6,76 6,81 6,83 16 Kab. Blora 6,02 6,25 6,25 6,45 6,46 17 Kab. Rembang 6,65 6,85 6,85 6,89 7,05 Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

52 No Kabupaten/Kota Kab. Pati 6,80 6,95 6,95 6,98 7,01 19 Kab. Kudus 7,80 8,11 8,11 8,12 8,49 20 Kab. Jepara 7,22 7,40 7,40 7,52 7,58 21 Kab. Demak 7,00 7,26 7,59 7,60 7,62 22 Kab. Semarang 7,15 7,40 7,75 7,87 8,07 23 Kab. Temanggung 6,70 6,86 7,01 7,09 7,10 24 Kab. Kendal 6,69 6,90 6,91 6,93 7,11 25 Kab. Batang 6,02 6,34 6,71 6,72 6,73 26 Kab. Pekalongan 6,50 6,66 6,66 6,70 6,80 27 Kab. Pemalang 6,10 6,49 6,49 6,51 6,54 28 Kab. Tegal 6,24 6,42 6,56 6,60 6,62 29 Kab. Brebes 5,50 5,62 5,70 5,72 6,07 30 Kota Magelang 10,00 10,10 10,21 10,22 10,36 31 Kota Surakarta 10,15 10,32 10,32 10,34 10,49 32 Kota Salatiga 9,50 9,75 9,94 9,97 9,98 33 Kota Semarang 9,80 9,98 9,98 10,11 10,30 34 Kota Pekalongan 8,52 8,66 8,66 8,69 8,72 35 Kota Tegal 8,06 8,25 8,25 8,27 8,30 Jawa Tengah 6,86 7,07 7,24 7,29 7,39 Sumber : Jawa Tengah dalam Angka, Capaian MDGs Salah satu indikator pencapaian Rencana Aksi Daerah MDGs Tingkat Provinsi Jawa Tengah di bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Dasar. a. Angka Partisipasi Kasar Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

53 persentase sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masingmasing jenjang pendidikan. Gambar 2.19 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Provinsi Jawa Tengah Tahun tahun SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTs SMA/SMALB/SMK/MA Sedangkan sebaran kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.17 Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut Kabupaten/Kota Tahun Kabupaten/ No. Kota SMP/ SM/ SMP/ SM/ SD/MI SD/MI SD/MI SMP/MTs SM/MA MTs MA MTs MA 1 Kab. Cilacap 117,12 97,28 52, Kab. Banyumas 116,60 99,20 77, Kab. Purbalingga 115,10 94,78 46, Kab. Banjarnegara 116,11 89,00 42, Kab. Kebumen 119,63 102,45 69, Kab. Purworejo 119,97 107,21 93, Kab. Wonosobo 120,02 83,96 39, Kab. Magelang 122,48 90,90 48, Kab. Boyolali 122,06 102,15 66, Kab. Klaten 121,86 102,3 95, Kab. Sukoharjo 117,32 112,15 77, Kab Wonogiri 116,35 101,56 69, Kab. Karanganyar 119,93 102,90 67, Kab. Sragen 120,58 109,36 74, Kab. Grobogan 118,18 89,21 43, Kab. Blora 120,18 99,83 58, Kab. Rembang 121,39 101,96 67, Kab Pati 120,36 103,20 73, Kab. Kudus 107,40 103,81 77, Kab. Jepara 119,40 99,30 57, Kab. Demak ,73 50, Kab. Semarang 119,83 105,59 56, Kab. Temanggung 121,45 101,11 68, Kab. Kendal 119,96 101,33 63, Kab. Batang 120,25 99,07 47, Kab. Pekalongan 119,65 97,09 44, Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

54 persentase Kabupaten/ No. Kota SMP/ SM/ SMP/ SM/ SD/MI SD/MI SD/MI SMP/MTs SM/MA MTs MA MTs MA 27 Kab. Pemalang 120,69 94,74 53, Kab. Tegal 120,71 96,08 51, Kab. Brebes 120,75 94,67 50, Kota Magelang 119,61 106,17 80, Kota Surakarta 119,88 119,31 101, Kota Salatiga 118,81 113,50 87, Kota Semarang 119,23 101,73 102, Kota Pekalongan 119,54 101,75 78, Kota Tegal 117,81 115,49 77, Jawa Tengah , , b. Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Gambar 2.20 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Provinsi Jawa Tengah Tahun SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTs SMA/SMALB/SMK/MA tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

55 Sedangkan sebaran kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.18 Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Kabupaten/Kota Tahun No. Kabupaten/ Kota SD/MI SMP/MTs SM/MA SD/MI SMP/MTs SM/MA SD/MI SMP/MTs SM/MA 1 Kab. Cilacap 95,53 73,68 39, Kab. Banyumas 95,12 75,09 58, Kab. Purbalingga 93,89 71,01 35, Kab. Banjarnegara 94,72 67,25 33, Kab. Kebumen 97,59 79,22 50, Kab. Purworejo 97,86 81,32 70, Kab. Wonosobo 97,90 64,49 30, Kab. Magelang 99,91 69,37 36, Kab. Boyolali 99,56 78,19 51, Kab. Klaten 99,40 77,79 70, Kab. Sukoharjo 95,70 85,39 60, Kab. Wonogiri 94,91 76,88 53, Kab. Karanganyar 97,83 77,18 52, Kab. Sragen 98,36 83,79 56, Kab. Grobogan 96,40 68,12 33, Kab. Blora 98,04 75,99 45, Kab. Rembang 99,02 77,89 52, Kab. Pati 98,18 79,87 58, Kab. Kudus 87,60 80,19 59, Kab. Jepara 97,40 77,29 39, Kab. Demak 94,63 79,16 43, Kab. Semarang 97,75 79,28 42, Kab. Temanggung 99,06 76,56 52, Kab. Kendal 97,86 77,17 48, Kab. Batang 98,09 74,77 36, Kab. Pekalongan 97,60 74,19 33, Kab. Pemalang 98,45 71,80 41, Kab. Tegal 98,46 73,33 37, Kab. Brebes 98,50 73,02 39, Kota Magelang 97,57 81,04 61, Kota Surakarta 97,79 90,60 78, Kota Salatiga 96,91 85,10 66, Kota Semarang 97,26 77,65 79, Kota Pekalongan 97,51 77,64 59, Kota Tegal 96,10 87,60 57, Jawa Tengah 97,08 76,87 50, , Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Pencapaian kinerja pelayanan SKPD diukur melalui capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 s.d yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

56 Tabel 2.19 Realisasi Capaian Renstra Tahun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD I Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2 Prosentase Sarana Prasarana PAUD layak 3 Rasio jumlah pendidik dengan peserta didik PAUD 65 % % : 20 1 : 50 1 : 45 1 : 40 1 : 35 1 : 30 1 : 20 4 Dokumen tentang pedoman pengelolaan PAUD ada Ada/ tidak ada ada ada ada ada ada II Program Pendidikan Dasar 1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 98 % ,60 2 APK Wajar Dikdas (SMP/MTs) 98 % ,52 3 Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) SD/MI 4 Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs ,78 6,43 6,89 7,16 6,75 6,8 6,8 5 Angka naik kelas SD/MI 98 % 94,76 95,41 96,06 98, ,15 6 Angka putus sekolah SD/MI 0.12 % ,11 7 Angka putus sekolah SMP/MTs 0.22 % ,34 8 Angka lulus SD/MI 98 % ,95 9 Angka lulus SMP/MTs 93 % ,17 10 Persentase Ruang Kelas SD sesuai standar nasional pendidikan 11 Persentase Ruang Kelas SMP sesuai standar nasional pendidikan 12 Persentase SD yang memiliki laboratorium IPA dan komputer sesuai standar nasional pendidikan 13 Persentase SMP yang memiliki laboratorium IPA dan komputer sesuai standar nasional pendidikan 14 Prosentase SD yang memiliki perpustakaan 15 Prosentase SMP yang memiliki perpustakaan 90 % ,38 94,75 94,78 90 % ,86 96,76 98,79 2,42 % 0,15 0,35 0,75 4,75 5,46 5,48 30 % ,32 47,87 47,88 35 % ,99 80 % ,25 16 Persentase SD/MI terakreditasi 100 % 32,15 43,51 52,73 71,80 99, Persentase SMP/MTs terakreditasi 18 Persentase SD/MI yang melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100% 100 % 21,37 41,20 55,59 76,84 99, % Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

57 NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD Persentase SMP/MTs yang melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100% 20 Persentase SD/MI dan SMP/MTs yang melaksanakan pembinaan kesiswaan 21 Setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memiliki minimal 1 (satu) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jenjang SD 21 Setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memiliki minimal 1 (satu) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jenjang SMP III Program Pendidikan Menengah 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA 100 % % % 22,86 34, ,85 48,5 48,5 100 % % Rasio siswa SMK : SMA 70:30 % 42:58 58:42 61:39 63 : 37 67:33 70:30 3 Persentase Ruang Kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan 4 Angka Putus Sekolah SMA/SMK 5 Prosentase SMA/SMK memiliki perpustakaan sesuai standar nasional pendidikan 6 Satuan pendidikan SMA/SMK memiliki laboratorium sesuai standar nasional pendidikan 7 Setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 1 (satu) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA 8 Setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 1 (satu) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMK 9 Satuan pendidikan SMA menerapkan Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) Based Learning 10 Nilai rata-rata Ujian Nasional SMA/MA/SMK 11 Satuan pendidikan SMK yang memiliki bengkel 12 Mata pelajaran SMK yang memiliki buku sesuai Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebanyak 30 mapel 13 Satuan pendidikan SMA yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencapai 100% 14 Satuan pendidikan SMA yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 40 % , % % % % % 91,43 91,43 94,29 94, % ,1 7,08 7,27 7,19 7,72 7,73 7,31 50 % % 40 46, % % Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

58 NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD Satuan pendidikan SMA/SMK/MA yang terakreditasi 16 Jumlah satuan pendidikan SMA menerapkan International Standar Operational (ISO) Manajemen versi Jumlah satuan pendidikan SMK menerapkan International Standar Operational (ISO) Manajemen versi Persentase SMA/SMK melaksanakan pembinaan kesiswaan 100 % 26,48 53,42 81, ,82 % 0 0 1,9 6,1 7,28 7,41 11,93 % 5,91 7,67 11,02 13,42 38,75 40, % IV Program Pendidikan Non Formal dan Informal Pendidikan Kesetaraan 1 Persentase Pendidikan Kesetaraan mendukung capaian Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar 7 % Angka lulus pendidikan kesetaraan paket A 97 % ,47 3 Angka lulus pendidikan kesetaraan paket B 95 % Angka lulus pendidikan kesetaraan paket C 90 % ,20 5 Persentase usia dewasa yang belum bersekolah terlayani pendidikan kesetaraan 60 % ,07 60,15 Pendidikan Masyarakat 6 Prosentase angka buta aksara > 45 <1 % Prosentase desa di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat (TBM) 15 % Kursus dan Kelembagaan 8 Prosentase Pengangguran usia th memperoleh layanan pendidikan kecakapan hidup 5 % ,47 9 Persentase Lembaga Pendidikan Non Formal yang terakreditasi 10 % ,7 11,75 10 Setiap Kabupaten/Kota memiliki 1 (satu) model layanan Pendidikan Non Formal Unggulan 100 % 0 11,43 34, Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

59 NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD V Program Pendidikan Khusus 1 Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Khusus 2 Angka Naik Kelas Pendidikan Khusus 3 Angka Lulus Pendidikan Khusus 4 Ruang Kelas Pendidikan Khusus yang sesuai standar nasional pendidikan 5 Sarana dan prasarana pendidikan khusus sesuai standar nasional 6 Satuan pendidikan khusus yang terakreditasi 40 % , % % % % ,94 67, % 45 55, VI Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik berkualifikasi S1/D4 1 Prosentase Pendidik PAUD berkualifikasi S1/D4 30 % ,05 2 Prosentase Pendidik SD/SDLB berkualifikasi S1/D4 45 % ,58 3 Prosentase Pendidik SMP/SMPLB berkualifikasi S1/D4 85 % ,05 4 Prosentase Pendidik SMA/SMALB dan SMK berkualifikasi S1/D4 93 % ,06 5 Persentase Pendidik Pendidikan Kesetaraan A, B dan C berkualifikasi S1/D4 35 % ,05 Pendidik bersertifikasi pendidik 6 Prosentase Pendidik PAUD bersertifikasi pendidik 16 % Prosentase Pendidik SD/SDLB bersertifikasi pendidik 45 % Prosentase Pendidik SMP/SMPLB bersertifikasi pendidik 94 % Prosentase Pendidik SMA/SMALB dan SMK bersertifikasi pendidik 95 % Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

60 NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD Pendidik dan Tenaga Kependidikan bersertifikasi sesuai bidang keahlian 10 Persentase Pengawas TK/SD/SDLB bersertifikat pengawas 35 % ,69 32, Persentase Pengawas SMP bersertifikat pengawas 40 % ,12 32,5 37,5 12 Persentase Pengawas SMA/SMK bersertifikat pengawas 50 % ,21 97,2 97,2 13 Persentase Laboran pada satuan pendidikan SMP bersertifikat laboran 45 % , ,05 14 Persentase Laboran pada satuan pendidikan SMA40/SMK bersertifikat laboran 30 % ,52 39, Persentase Instruktur Kejuruan bersertifikat kompetensi keahlian 10 % , ,5 16 Persentase Pustakawan pada SMP bersertifikat pustakawan 40 % ,70 40,5 17 Persentase Pustakawan pada SMA/SMK bersertifikat pustakawan 35 % , Persentase Pendidik/Instruktur Kursus Kejuruan bersertifikat bidang keahlian 40 % ,25 VII Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1 Persentase lembaga PAUD memiliki tatakelola dan citra yang baik 40 % 15 23, ,1 2 Prosentase SD/MI yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 15 % Prosentase SMP/MTs yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 3 Satuan pendidikan SMA/SMK/MA yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan Baik 4 Penerapan Sistem Manajemen Mutu versi pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 30 % % % Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

61 NO Program dan Indikator Target RPJMD Sa tu an Realisasi capaian indikator RPJMD VIII Program Fasilitasi Perguruan Tinggi 1 Prosentase Perguruan Tinggi di Jawa Tengah yang bermitra dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam pembangunan pendidikan 25 % IX Program Pendidikan Berkelanjutan 1 Prosentase Satuan pendidikan yang mengembangkan pembinaan wawasan kebangsaan 2 Persentase Satuan Pendidikan SD/SMP/SMA/SMK di Jawa Tengah yang mengembangkan kurikulum Bahasa Jawa 75 % % Sumber : Data Laporan Capaian Renstra/RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran dan Realisasi Pendanaan Realisasi anggaran pendanaan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN (Dana Dekonsentrasi Kemendikbud) dengan rincian sebagai berikut : a. APBD Struktur anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah terbagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu : Pendapatan, Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Secara umum alokasi anggaran pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.20 Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Yang bersumber dari APBD Tahun No BELANJA ALOKASI ANGGARAN (Rp.000) A. PENDAPATAN 1 Retribusi Daerah B. BELANJA LANGSUNG 1 Belanja Langsung Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

62 No BELANJA ALOKASI ANGGARAN (Rp.000) C. BELANJA TIDAK LANGSUNG 1 Belanja Pegawai Gaji dan Tunjangan Bantuan Keuangan Bantuan Sosial Hibah TOTAL BELANJA Sumber : Data Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 6. APBN/Dekonsentrasi Selain dana APBD, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah juga mengelola dana yang bersumber dari APBN Kemendikbud (Dana Dekonsentrasi). Alokasi dana APBN untuk Dinas Pendidikan Provinsi jawa Tengah mengalami penurunan, karena semua dana bantuan sosial dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun rincian belanja APBN (Dana Dekonsentrasi) adalah sebagai berikut : Tabel 2.21 Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Yang bersumber dari APBN Tahun No BELANJA ALOKASI ANGGARAN (Rp.000) Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Sosial , TOTAL BELANJA Sumber : Data Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 5. Prestasi Insan Pendidikan Penghargaan yang diperoleh insan pendidikan Tingkat Nasional pada Tahun 2013 adalah sebagai Juara Umum Olimpiade SainsNasional (OSN) SMP dan SMA; Juara Umum Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SLB; Juara Umum Pemilihan PTK berprestasi, Berdedikasi, Kreatif Tingkat Nasional; Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa; dan Juara Umum Olimpiade Sains Terapan SMK. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

63 Penghargaan yang diperolehinsanpendidikan Tingkat Internasional, dengan perolehan sebanyak 20 medali pada kejuaraan: Bulgarian International Mathematics Competition(1 emas, 2 perak dan 3 perunggu); Malaysian Mathematics competition for Primary School(1 perak);international Mathematics Contest/ IMC (1 emas, dan 1 perunggu);international Mathematics Olympiad / IMO (2 perunggu); International Chemistry Olympiad (1 perak); International Biology Olympiad / IBO(1 perak);international Informatic Olympiad / IOI(1 perak dan 1 perunggu); International Earth Sains Olympiad / IESO (1 perak);international Geography Olympiad / IGEO (1 perunggu); International Invention, Inovation and Technology Exhibition / ITEX (1 emas);asian Physics Plympiad / APhO (1 perunggu); daninternational Conference of Young Scientists / ICYS(1 perunggu). Capaian prestasi dimaksud sebagaimana tersebut dalam diagaram : Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

64 Jumlah medali Perkembangan peroleh medali tingkat nasional dan internasional di bidang pendidikan tahun adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Nasional Perkembangan jumlah medali emas, perak dan perunggu yang diperoleh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam kejuaraan di tingkat nasional adalah sebagaimana pada gambar berikut : Gambar 2.21 Perkembangan Perolehan Medali Penghargaan Tingkat Nasional Tahun Medali Emas 60 Medali Perak 40 Medali Perunggu tahun Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

65 jumlah medali 2. Tingkat Internasional Perkembangan jumlah medali emas, perak dan perunggu yang diperoleh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam kejuaraan di tingkat internasional adalah sebagaimana pada gambar berikut : Gambar 2.22 Perkembangan Perolehan Medali Penghargaan Tingkat Internasional Tahun tahun Emas Perak Perunggu D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 1. Tantangan. Dalam mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sesuai kondisi yang diharapkan, terdapat tantangan yang berpotensi menghambat pencapaian tersebut sebagai berikut : a. Pemulihan ekonomi nasional yang lambat dan inflasi yang cukup tinggi, berpengaruh terhadap kemampuan Pemerintah dan sebagian orang tua dalam membiayai pendidikan. b. Keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk pembiayaan pendidikan. c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan menengah terkait faktor ekonomi dan budaya. d. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran Milinium Development Goals (MDG s), Education for All (EFA), dan Human Development Index (HDI) Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

66 e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional serta mampu bersaing secara global. f. Ketersediaan layanan pendidikan yang tercukupi dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. g. Meningkatkan partisipasi/kemitraan dengan dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat dan organisasi profesi. 2. Peluang. Sekalipun dalam upaya pencapaian pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dihadapkan pada tantangan di atas, namun dalam pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan peluang bagi upaya pencapaian pelayanan. Peluang tersebut diantaranya adalah : a. Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang memberikan daya dukung bagi pelaksanaan kebijakan pendidikan. b. Menguatnya komitmen Pemerintah dan DPRD terhadap dukungan alokasi pembiayaan pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD. c. Meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi pembangunan pendidikan. d. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil dan meningkatnya daya tampung pada jenjang Pendidikan Tinggi. e. Munculnya organisasi-organisasi baru di bidang pendidikan yang dapat menjadi mitra dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. f. Meningkatnya peran serta pelaku usaha melalui program Corporate Social Responbility (CSR) untuk pendidikan. g. Bonus Demografi. Bonus demografi merupakan suatu tantangan atas peluang yang sangat menjanjikan jika mampu dimanfaatkan dengan optimal. Pada kondisi dimana penduduk dengan usia produktif yang sangat besar, sementara pada sisi lain jumlah usia muda semakin kecil, dan penduudk usia lanjut dengan opulasi yang belum terlalu besar. Bonus demografi akan diikuti dengan dampak sosial maupun ekonomi yang salah satunya merupakan dampak utama yakni angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

67 mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Peluang bonus demografi ini diharapkan jumlah penduduk produktif tidak banyak menanggung beban atas penduduk yang tidak produktif, dan dalam perspektif akhirnya selisih jumlah subsidi yang semakin kecil akan memberikan dampak kemandirian secara ekonomis yang mampu dimanfaatkan untuk sektor lain. Jumlah penduduk usia kerja yang melimpah pada kurun waktu terjadinya bonus demografi ( ) sangat potensial memberikan dampak positif sebagai modal pembangunan untuk memacu pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi dan pada akhirnya hasil ini mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan secara lebih luas. Uraian tersebut di atas akan menjadi terbalik dan merupakan bencana bagi negara manakala bonus demografi tidak mampu dimanfaatkan sebagai peluang, karena jumlah penduduk yang besar dan dalam usia produktif namun tidak mampu terserap dalam dunia kerja akibat terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya kompetensi. Hal yang paling utama harus dilakukan oleh pemerintah dengan kondisi tersebut adalah memberdayakan semua potensi yang ada, mempersiapkan rencana pembangunan yang diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja guna menampung penduduk usia produktif pada saat terjadinya bonus demografi tersebut. Guna menyonsong terjadinya bonus demografi tersebut, pendidikan menjadi sangat prioritas untuk menjadi garapan utama guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Kegagalan menyiapkan sumber daya yang unggul akan berakibat munculnya musibah pada situasi yang seharusnya menjadi berkah. Bonus demografi yang diperkirakan akan tersedianya jumlah penduduk usia produktif dan diperkirakan sebesar 70 % dari jumlah pendudk usia produktif di tahun harus disikapi sebagai sebuah peluang emas untuk menjadikan negara ini mampu menjadi kekuatan ekonomi, dan hal yang harus dipersiapkan adalah penyediaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang berkualitas. Kata kunci untuk menyambut era bonus demografi dengan kesadaran bahwa pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang dan sebagai instrumen utama kemajuan bangsa harus menjadi prioritas pembangunan. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

68 Gambar 2.23 Bonus Demografi Sebagai Model Pembangunan Pendidikan Di Jawa Tengah Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun

Bagian Kedua Kepala Dinas

Bagian Kedua Kepala Dinas BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR : 050/A.2/2308. TANGGAL : 5 SEPTEMBER 206 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG TAHUN 2014 2019 DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 I.1 Latar Belakang...1 I.2 Landasan Hukum...2 I.3

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN Menimbang Mengingat WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN JALAN DR. SUTOMO 36 TEMANGGUNG 56212 TELEPON/FAX (0293) 491148 Maret 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Lampiran Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tanggal : 6 Mei 2014 Nomor : 188.4/3528/115.01/2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa selanjutnya disebut Dinas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG 49 50 16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci